Safira Khairudina
safirakhairudina08@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan dari riset ini merupakan buat mengenali pengaruh area keluarga, motivasi
belajar, serta permintaan belajar untuk siswa “Sekolah Menegah Atas Yayasan
Pendidikan Utama Medan”, baik secara parsial ataupun simultan. Tata cara
pengumpulan informasi ialah dengan memakai kuesioner dengan membagikan
catatan statment kepada responden. Tata cara analisis informasi yang digunakan
merupakan analisis regresi berganda memakai IBM SPSS 23. 0. Informasi dalam
riset ini merupakan informasi primer dengan variabel terikat ialah disiplin belajar
serta variabel leluasa ialah area keluarga, motivasi belajar, serta atensi belajar.
Hasil yang didapat dalam riset ini merupakan kalau terdapat pengaruh yang
signifikan, terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Keluarga Area, Motivasi
Belajar, serta Atensi Belajar secara simultan pada Disiplin Pendidikan dengan F
tabel 18. 321 > F Tabel 2.70. Variabel Area Keluarga, Motivasi Belajar, serta
Atensi Belajar mempengaruhi terhadap variabel disiplin belajar sebesar 34, 4%.
Sebaliknya sisanya sebesar 65, 6% dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel
dipelajari. Secara parsial area keluarga mempengaruhi terhadap disiplin belajar
dengan nilai t hitung sebesar 2, 454, motivasi belajar mempengaruhi terhadap
disiplin belajar dengan nilai t hitung sebesar 2, 055, serta atensi belajar pendidikan
mempengaruhi terhadap disiplin belajar dengan nilai t hitung sebesar 3, 791.
Kata kunci :
Area keluarga, motivasi belajar, atensi belajar, serta disiplin belajar.
PENDAHULUAN
Pendidikan di Indonesia dilakukan melalui dua jalur, yaitu jalur formal dan
jalur nonformal. Menurut UU no. 20 Tahun 2003 pendidikan formal, yaitu jalur
pendidikan yang berjenjang dan terstruktur, yang terdiri dari pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal adalah jalur
pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara berjenjang
dan terstruktur.
Disiplin tidak dapat terbentuk atau tumbuh dengan sendirinya, tetapi perlu
kesadaran diri, pelatihan, pendidikan atau penanaman kebiasaan yang harus
dimulai sejak dini. Berdasarkan hasil observasi, masih ada beberapa siswa yang
belum memiliki kedisiplinan belajar. Masih ada mahasiswa yang tidak menaati
peraturan kampus, masih ada mahasiswa yang datang terlambat ke kampus,
kurang tepat dalam menyampaikan tugas, masih ada mahasiswa yang tidak
memperhatikan dosen saat dosen menjelaskan materi, menggunakan handphone
saat pembelajaran.
TINJAUAN TEORITIS
Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama bagi seseorang.
Seseorang tumbuh, berkembang, dan mendapatkan pendidikan pertamanya dari
keluarga. Menurut Gunarsa (2009) bahwa lingkungan keluarga merupakan
lingkungan pertama yang pada mulanya mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap anak. Senada dengan pemikiran Gunarsa, Tu'u (2004) mengatakan
bahwa pada satuan pendidikan terkecil yaitu keluarga, keluarga merupakan
pendidikan pertama yang didapatkan seorang anak dan dapat mendominasi
perkembangan seorang anak. Munib (2016) mengatakan bahwa keluarga adalah
faktor pertama, sebelum manusia mengenal lembaga pendidikan lain, lembaga
keluarga pertama ada.
Motivasi Belajar
Dalam belajar tentunya ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar,
salah satunya adalah motivasi. Sardiman (2011) mengatakan bahwa motivasi
adalah serangkaian usaha untuk memberikan kondisi tertentu, sehingga seseorang
mau dan mau melakukan sesuatu. Menurut Agus Dariyo (2013) motivasi adalah
dorongan yang menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu dengan
sungguh-sungguh. Wina Sanjaya (2009; 228) mengatakan bahwa “Motivasi
adalah suatu dorongan yang memungkinkan siswa berbuat atau berbuat sesuatu”.
Zainun (2000: 95) menjelaskan bahwa motivasi adalah suatu proses atau
faktor yang mendorong orang untuk bertindak atau berperilaku dengan cara
tertentu, atas dasar bahwa manusia mudah termotivasi karena jika kebutuhannya
terpenuhi, seseorang akan memiliki motivasi yang tinggi untuk menyelesaikan apa
yang diberikan. tugas. Dimyati dan Mudjiono (2013) menjelaskan bahwa motivasi
belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar.
Motivasi mengandung keinginan untuk mengaktifkan, menggerakkan,
menyalurkan, mengarahkan sikap dan perilaku belajar individu.
Dimyati & Mudjiono (2009) membagi jenis-jenis motivasi menjadi dua, yaitu
a. Motivasi Utama Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-
motif dasar. Motif dasar ini umumnya datang dari sudut pandang biologis atau
fisik.
b. Motivasi Sekunder
Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari. Hal ini berbeda dengan
motivasi primer. Sebagai ilustrasi, orang yang lapar akan tertarik pada
makanan tanpa belajar. Untuk mendapatkan makanan ini, orang harus bekerja
dulu. Agar dapat bekerja dengan baik, orang harus belajar bekerja.
"Melakukan dengan baik" adalah motivasi sekunder.
Menurut Sardiman (2011) indikator motivasi belajar adalah (a) tekun
dalam menghadapi tugas, bekerja terus menerus dalam waktu lama, tidak pernah
berhenti sebelum selesai, (b) ulet dalam menghadapi kesulitan, tidak mudah
menyerah dalam menghadapi kesulitan belajar, (c) Menunjukkan minat pada mata
pelajaran, siswa menunjukkan minat atau tertarik pada mata pelajaran akuntansi,
dan (d) Senang memecahkan masalahnya sendiri, siswa dapat menyelesaikan
masalahnya sendiri tanpa bantuan orang lain.
Minat Belajar
Crow and Crow (1989) dalam Djaali (2008) menyatakan bahwa minat
adalah sesuatu yang dapat mendorong siswa berkaitan dengan benda, orang,
kegiatan, atau pengalaman yang dirangsang dari kegiatan itu sendiri. Menurut
Sardiman (2011) minat adalah situasi siswa yang berkaitan dengan situasi yang
berkaitan dengan keinginan atau kebutuhannya sendiri.
Menurut Slameto (2010), minat adalah perasaan suka dan rasa keterikatan
terhadap sesuatu atau kegiatan, tanpa disuruh. Minat pada dasarnya adalah
penerimaan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.
Semakin kuat atau dekat hubungan, semakin besar minat.
Menurut Sudaryono (2013) dimensi dan indikator minat belajar yaitu
(a) Passion, indikatornya adalah semangat dan inisiatif;
(b) Minat, indikatornya adalah ketanggapan dan urgensi;
(c) Perhatian, indikatornya adalah konsentrasi dan ketelitian, dan
(d) keterlibatan, indikatornya adalah kemauan, ketekunan, dan bekerja keras.
Disiplin Belajar
Tu'u (2004) menyatakan bahwa disiplin adalah kesadaran diri yang muncul
dari pikiran terdalam untuk mengikuti dan mentaati aturan, nilai, dan hukum yang
berlaku di lingkungan tertentu. Senada dengan pemikiran Tu'u, Moelino (1993)
dalam Darmadi (2017:321) menyatakan bahwa disiplin adalah ketaatan siswa
terhadap aturan, peraturan dan norma yang berlaku di masyarakat.
Menurut Rachman (1999) dalam Tu'u (2004) menyatakan bahwa disiplin
adalah suatu upaya pengendalian diri atau sikap seseorang dalam melaksanakan
dan mengembangkan ketaatan, ketaatan terhadap disiplin yang didorong oleh
kesadaran yang timbul dari dalam. Menurut Wibisono (2010) Disiplin belajar
adalah suatu keadaan yang diciptakan dan dibentuk melalui proses rangkaian
perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, ketaatan, kesetiaan, ketertiban
dan keteraturan dalam belajar.
Menurut Tu'u (2004), indikator yang digunakan dalam kedisiplinan belajar
adalah (a) kepatuhan terhadap peraturan sekolah dan (b) kepatuhan terhadap
kegiatan belajar di kampus.
METODE PENELITIAN
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda yang
digunakan untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga, motivasi belajar, dan
minat belajar terhadap disiplin belajar Siswa Menengah Atas YP. Utama Medan.
Uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, linieritas,
multikolinearitas, heteroskedastisitas. Untuk menguji hipotesis menggunakan uji
signifikansi simultan (uji F), uji signifikansi parsial (uji t), dan koefisien
determinasi simultan (R2).
KERANGKA BERPIKIR
Kerangka pikir yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah seperti
yang terlihat pada grafik.
H1
Keluarga Lingkungan
(X1)
H4
Sedang belajar Pembelajaran
Motivasi Siswa Disiplin
(X2) (Y)
H2
Minat
Sedang belajar
(X3) H3
HIPOTESIS PENELITIAN
siswa.
Berdasarkan hasil output di atas, Asymp. nilai diperoleh. Sig (2-tailed) the
Variabel Lingkungan Keluarga (X1) sebesar 0,200, variabel Motivasi Belajar (X2)
sebesar 0,062, variabel Minat Belajar (X3) 0,168, dan variabel Disiplin Belajar
(Y) adalah 0,200. Ini menunjukkan Asymp. nilai. Sig (2-tailed) dari keempat
variabel adalah lebih besar dari 0,05, sehingga data variabel penelitian
berdistribusi normal.
3. Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistic
B Std. Beta Tolerance VIF
Error
1 (Constant) 6,245 3,084 2,025 .046
Total_X1 .209 .085 .225 2,454 .016 .789 1,267
Total_X2 .187 .091 .199 2,055 .043 .707 1,414
Total_X3 .286 .076 .349 3,791 .000 .780 1,282
a. Variabel Dependen : Total_Y
4. Uji Heteroskedastisitas
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) -2,404 2,020 -1,190 .237
Total_X1 -.055 .056 -109 -996 .322
Total_X2 .118 .060 .230 1,986 .050
Total_X3 .072 .049 .160 1,447 .152
a. Variabel Dependen: Abs_RES
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 369,454 3 123,151 18,321 .000b
Residual 645,306 96 6,722
Total 1014,760 99
a. Variabel Dependen: Total_Y
b. Prediktor: (Konstanta), Total_X3, Total_X1, Total_X2
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Vika
Setyawati dan Wibowo (2018) yang menemukan bahwa lingkungan keluarga
berpengaruh terhadap disiplin belajar dengan nilai t sebesar 10,689. Lain halnya
dengan penelitian ini yang menunjukkan bahwa lingkungan keluarga berpengaruh
secara parsial terhadap sikap disiplin belajar siswa.
KESIMPULAN
SARAN
REFERENSI