Anda di halaman 1dari 8

JURNAL BASICEDU

Volume 5 Nomor 5 Tahun 2021 Halaman 3101 - 3108


Research & Learning in Elementary Education
https://jbasic.org/index.php/basicedu

Analisis Faktor Penyebab Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar


selama Pembelajaran Daring

An Nisa Puthree 1 , Dewi Widiana Rahayu2, Muslimin Ibrahim3, M. Syukron Djazilan4


Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Indonesia 1,2,3,4
E-mail: annisa013.sd17@student.unusa.ac.id1, dewiwidiana@unusa.ac.id2, muslimin.ibr@gmail.com3,
syukrondjazilan@unusa.ac.id4

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan tentang faktor penyebab rendahnya motivasi belajar siswa
serta faktor penghambat dan pendukung selama pembelajaran daring pada siswa kelas II SD Al Islamiyyah
Surabaya. Teknik pengumpulan data, menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang
diperoleh dianalisis secara deskriptif setelah terlebih dahulu direduksi (data reduction), dan diuji
keabsahannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa rendah disebabkan oleh faktor
internal dan eksternal siswa. Faktor internal siswa meliputi kejenuhan, minat belajar, kesehatan fisik dan
mental. Sedangkan faktor eksternal siswa adalah keadaan keluarga, lingkungan di rumah, dan sarana
prasarana. Solusinya selama pembelajaran daring ini orang tua harus memberikan pendampingan dalam
mengawasi masalah belajar anak, memberikan dukungan untuk belajar dengan baik, serta guru harus bisa
menciptakan pembelajaran yang menarik dengan memanfaatkan media dan metode belajar yang tepat.
Karena pembelajaran daring merupakan pembelajaran dengan cara yang baru bagi siswa Sekolah Dasar.
Kata Kunci: Faktor Penyebab Rendahnya Motivasi Belajar, Siswa Kelas II SD, Pembelajaran Daring.

Abstract
The purpose of this study was to describe the factors causing the low motivation of students to learn as well as
the inhibiting and supporting factors during online learning in second grade students of SD Al Islamiyyah
Surabaya. Data collection techniques, using observation, interviews, and documentation. The data obtained
were analyzed descriptively after being reduced (data reduction), and tested for validity. The results showed
that students' low motivation to learn was caused by internal and external factors of students. Students'
internal factors include boredom, interest in learning, physical and mental health. While the external factors
of students are family conditions, the environment at home, and infrastructure. The solution during this online
learning is that parents must provide assistance in supervising children's learning problems, provide support
for good learning, and teachers must be able to create interesting learning by utilizing appropriate media and
learning methods. Because online learning is learning in a new way for elementary school students
Keywords: Factors Causing Low Learning Motivation, Second Grade Elementary School Students, Learning
Online.

Copyright (c) 2021 An Nisa Puthree, Dewi Widiana Rahayu,


Muslimin Ibrahim, Syukron Djazilan

 Corresponding author :
Email : annisa013.sd17@student.unusa.ac.id ISSN 2580-3735 (Media Cetak)
DOI : https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i5.1279 ISSN 2580-1147 (Media Online)

Jurnal Basicedu Vol 5 No 5 Tahun 2021


p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
3102 Analisis Faktor Penyebab Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar selama Pembelajaran
Daring – An Nisa Puthree, Dewi Widiana Rahayu, Muslimin Ibrahim, Syukron Djazilan
DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i5.1279

PENDAHULUAN
Pandemic covid-19 ini telah menimbulkan dampak yang kurang baik untuk berbagai pihak, seperti
halnya pendidikan. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan membuat kebijakan pelaksanaan pembelajaran
yang semula dilakukan dengan tatap muka, sekarang diharuskan menerapkan pembelajaran daring yaitu
dengan memanfaatkan teknologi internet untuk berlangsungnya proses pembelajaran. Semua itu dilakukan
untuk mencegah penyebaran covid-19. Hal ini didukung oleh Surat Edaran Kemendikbud Nomor 4 Tahun
2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19 yang disahkan
oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Nadiem Makarim pada tanggal 24 Maret 2020, yang
didalamnya terdapat aturan aktivitas belajar dari rumah karena keselamatan siswa, pendidik, dan tenaga
kependidikan yang paling utama (Kemendikbud, 2020).
Dalam dunia pendidikan khusunya sekolah dasar, pembelajaran daring terbilang masih baru, siswa
dapat belajar dimana saja dan kapan saja asal dalam jangkauan internet walaupun tidak satu ruangan oleh
gurunya. Menurut (Daryanto, 2013) karakteristik pembelajaran daring (ELearning) dapat membentuk
pembelajaran tatap muka antara siswa dan pendidik. Namun dalam hal ini perlunya media internet sebagai
penunjang pembelajaran daring.
Para guru harus beradaptasi dalam pemanfaatan teknologi untuk menyampaikan materi
pembelajarannya. Tidak hanya guru yang beradatasi akan teknologi, para orang tua pun juga harus beradaptasi
dalam pemanfaatan teknologi guna membantu peserta didik mengikuti pembelajaran daring dengan gurunya.
Oleh sebab itu guru dan orang tua mau tidak mau harus faham dengan teknologi internet agar terlaksananya
pembelajaran yang efektif. Hal ini diperkuat dengan adanya Surat Edaran Sekjen Kemendikbud Nomor 15
Tahun 2020 yang dikeluarkan pada tanggl 25 Mei 2020 tentang Pedoman Penyelenggaran Belajar Dari
Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. Diantara pedoman yang dibuat adalah mengenai
pemenuhan hak anak dalam mendapatkan pendidikan selama pandemic Covid-19 (Pusdiklat, 2020).
Motivasi belajar siswa dalam melakukan pembelajaran sangatlah penting. Sebab dengan adanya
motivasi dapat mendorong semangat siswa untuk belajar. Jika tidak ada motivasi, maka siswa tidak akan
semangat melakukan pembelajaran. Motivasi belajar bisa mempengaruhi hasil belajar siswa. Seorang siswa
yang kurang motivasinya tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal. Djamarah dalam (Sandika, 2016)
menyebutkan Motivasi belajar merupakan penggerak atau pendorong yang dapat membuat seseorang
melakukan kegiatan belajar secara terus-menerus. Penyebab rendahnya keberhasilan belajar terletak pada
motivasi. Terlebih lagi, pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran daring, yang masih baru bagi
mereka. Adanya pergantian system pembelajaran ini, penting bagi orang tua dan guru membantu siswa
beradaptasi dalam pembelajaran daring.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada bulan Oktober sampai bulan Desember 2020
di SD Al Islamiyah Surabaya, bahwa motivasi belajar siswa kelas II selama pembelajaran daring terbilang
rendah. Dikatakan rendah itu dilihat dari hasil belajar siswa selama pembelajaran daring, dimana yang semula
belajar dengan tatap muka nilai siswa diatas KKM yaitu 75, sedangkan saat pembelajaran daring nilai siswa
dibawah KKM yaitu 65. Siswa yang hanya berjumlah 8 orang dalam satu kelas ini yang terlihat mempunyai
motivasi belajar yang baik hanya dua sampai empat anak saja. Siswa yang lainnya kurang semangat dalam
mengikuti pembelajaran daring. Itu semua dapat dilihat dari keinginan siswa dalam menyelesaikan tugas dan
keinginan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Peneliti menjumpai siswa yang sama sekali tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru selama
pembelajaran daring. Selain itu juga terdapat indikator yang mempengaruhi rendahnya motivasi belajar siswa
yaitu siswa sulit memahami materi pelajarannya, tidak mempunyai media untuk melakukan pembelajaran
daring (gadget), dan siswa kurang aktif. Masalah ini berimbas pada nilai hasil belajar dan tertinggalnya
materi-materi yang telah disampaikan oleh guru. Masalah tentang rendahnya motivasi belajar siswa kelas II

Jurnal Basicedu Vol 5 No 5 Tahun 2021


p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
3103 Analisis Faktor Penyebab Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar selama Pembelajaran
Daring – An Nisa Puthree, Dewi Widiana Rahayu, Muslimin Ibrahim, Syukron Djazilan
DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i5.1279

SD selama pembelajaran daring ini tidak dapat dibiarkan tanpa penyelesaian. Karena motivasi belajar dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa (Marisa, 2019).
Untuk mengatasi rendahnya motivasi belajar siswa pada siswa kelas II SD, terlebih dahulu harus
mengetahui faktor apa saja yang menjadikan motivasi belajar siswa itu rendah. Dengan mengetahui informasi
terkait faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya motivasi siswa, maka guru dapat memperbaiki cara
menyampaikan materi pelajarannya lebih menarik lagi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Atas dasar
itu penelitian ini menganalisis faktor penyebab rendahnya motivasi belajar siswa kelas II selama pembelajaran
daring di SD Al Islamiyah Surabaya. Motivasi belajar siswa dalam penelitian ini tidak terfokus pada satu
pelajaran saja, namun mencakup semua mata pelajaran.
Berdasarkan identifikasi dan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya diatas, maka
fokus penelitian yang akan diteliti sebagai berikut: 1) Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan rendahnya
motivasi belajar siswa kelas II selama pembelajaran daring di SD Al Islamiyah Surabaya?, 2) Bagaimana cara
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas II SD Al Islamiyah selama pembelajaran daring? 3) Apa sajakah
faktor penghambat dan pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran daring di SD Al Islamiyah Surabaya?
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya motivasi
belajar siswa selama pembelajaran daring di SD Al Islamiyah Surabaya, mendeskripsikan cara meningkatkan
motivasi belajar siswa kelas II selama pembelajaran dring di SD Al Islamiyah Surabaya, dan mendeskripsikan
faktor penghambat dan pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran daring di SD Al Islamiyah Surabaya.
Motivasi belajar merupakan dorongan yang muncul dari dalam diri siswa (instrinsik) tanpa adanya
pengaruh dari lingkungan dan dari luar diri siswa (ekstrinsik) yang disebabkan pengaruh lingkungan untuk
melakukan suatu kegiatan belajar (John W Santrock, 2008). Sehingga menimbulkan tingkah laku yang khas
yaitu peningkatan gairah, merasa senang, dan lebih semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi
belajar yang tinggi, akan menimbulkan respon yang sangat baik dalam melakukan pembelajaran. Motivasi
belajar memiliki pengaruh yang besar terhadap prestasi akademik siswa. Sebagai penggerak aksi (Nafi’ah,
2020). Motivasi adalah serangkaian usaha untuk memberikan kondisi tertentu. Jadi seseorang ingin
melakukan sesuatu, dan jika mereka tidak menyukainya, mereka akan berusaha untuk menghindari
perasaan tidak suka. Jadi motivasi dapat dirangsang oleh faktor eksternal, tetapi motivasi tumbuh dalam diri
seseorang. Lingkungan merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat merangsang motivasi belajar
seseorang (Emda, 2018).
(Uno, 2011) mengemukakan bahwa peran penting motivasi belajar meliputi: Peran motivasi belajar
dalam menentukan penguatan belajar. Jika anak yang sedang belajar menghadapi masalah dalam
menentukan solusi, dan hanya dapat diselesaikan dengan bantuan hal-hal yang telah dilalui, motivasi dapat
berperan dalam memperkuat pembelajaran, peran motivasi untuk memperjelas tujuan pembelajaran. Peran
motivasi dalam memperjelas tujuan pembelajaran sangat erat kaitannya dengan makna pembelajaran. Jika
apa yang dipelajari dapat diketahui atau disukai oleh anak, maka anak akan tertarik untuk belajar. Motivasi
menentukan kegigihan dalam belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, yaitu Faktor
internal meliputi Faktor fisik yaitu gizi (gizi), kesehatan dan fungsi tubuh (terutama panca indera). Dan
faktor psikologis berkaitan dengan berbagai aspek yang mendorong atau menghambat kegiatan belajar
siswa. Sedangkan Faktor eksternal (faktor dari lingkungan) yaitu Faktor non-sosial meliputi kondisi udara
(cuaca panas atau dingin), waktu (pagi, siang, sore), lokasi (sepi, ramai atau kualitas tempat belajar), dan
fasilitas belajar. Selain itu ada faktor sosial meliputi faktor manusia (guru, pembimbing dan orang tua), baik
yang ada secara langsung maupun tidak langsung (Foto atau suara). Jika guru mengajar dengan cara yang
menyenangkan, seperti ramah, memperhatikan seluruh siswa dan selalu membantu siswa yang kesulitan
belajar maka proses pembelajaran akan berjalan dengan baik. Di rumah, siswa akan tetap mer asa
dipermudah cara belajarnya dengan disediakan sarana dan prasarana belajar, serta mendapatkan perhatian
orang tua (Yusuf, 2009).

Jurnal Basicedu Vol 5 No 5 Tahun 2021


p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
3104 Analisis Faktor Penyebab Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar selama Pembelajaran
Daring – An Nisa Puthree, Dewi Widiana Rahayu, Muslimin Ibrahim, Syukron Djazilan
DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i5.1279

Pembelajaran Daring adalah gabungan dari kata “Dalam dan Jaringan” sebagai pengganti kata online
yang biasanya digunakan dalam penggunaan sosial media. Daring merupakan arti dari istilah online yang
berarti tersambung dalam jaringan internet. Sedangkan Pembelajaran daring bermakna kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet, tanpa melakukan tatap muka secara
langsung. Segala sesuatunya dilakukan secara online. Menurut (Bilfaqih & Qomarudin, 2015) Pembelajaran
online adalah program yang bertujuan untuk menyelenggarakan kelas belajar untuk menjangkau kelompok
yang luas dan melalui internet baik dalam menyampaikan materi, tes, serta komunikasi dengan siswa. Sistem
pembelajaran daring ini dibantu dengan beberapa aplikasi diantaranya adalah Google Classroom, Google
Meet, Zoom, Whattsapp, dan lainnya. Pembelajaran ini merupakan cara yang harus dilakukan dalam masa
pandemic covid 19 (Vortunata Ari Ustoyo, 2020). Menurut Bates dan Wulf dalam (Mustofa, 2019) manfaat
pembelajaran online meliputi empat macam yaitu meningkatkan tingkat interaksi pembelajaran antara siswa
dan guru, pembelajaran dan interaksi dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, menjangkau berbagai
siswa, mudah meningkatkan dan menyimpan materi pembelajaran. Dapat diartikan bahwa manfaat dari
proses pembelajaran daring meliputi kemajuan teknologi yang canggih, meningkatkan kualitas pendidikan
dengan meningkatkan proses pembelajaran yaitu menyederhanakan proses pembelajaran, karena dapat
dilakukan dimanapun dan kapanpun, tidak hanya mudah untuk memperoleh materi pembelajaran, tetapi
juga dapat menjangkau siswa secara luas.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian jenis kualitatif deskriptif. Menurut (Saryono, 2010) penelitian kualitatif
adalah penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, mendeskripsikan dan menjelaskan
kualitas atau ciri-ciri pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau dideskripsikan dengan
metode kuantitatif. Sampel sumber data penelitian menggunakan purposive sampling yaitu suatu teknik
dalam pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015). Kriteria sampel yang diambil
oleh peneliti untuk menganalisis motivasi belajar siswa kelas II selama pembelajaran daring di SD Al
Islamiyah Surabaya adalah Guru kelas dan tiga orang siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini dengan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis
data dalam penelitian ini diolah melalui empat tahapan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian
data, serta penarikan kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil penelitian yang dilaksanakan di SD Al Islamiyyah Surabaya, peneliti melakukan penelitian
dengan observasi kegiatan pembelajaran daring, wawancara dengan guru kelas II dan siswa kelas II yang
berjumlah tiga orang, serta hasil dokumentasi yang sesuai dengan judul penelitian yaitu analisis faktor
penyebab rendahnya motivasi belajar siswa selama pembelajaran daring. Setelah melakukan penelitian
tersebut, dapat memperoleh hasil penelitian tentang faktor-faktor yang menjadi penyebab rendahnya motivasi
belajar siswa serta apa saja faktor penghambat dan pendukung dari pembelajaran daring yang diterapkan di
kelas II SD Al Islamiyyah Surabaya.
Dalam kegiatan pembelajaran daring, siswa yang berjumlah delapan orang dalam satu kelas dengan satu
guru kelas bisa melaksanakan pembelajaran daring dengan cukup baik. Delapan orang siswa ini memiliki
karakter dan kemampuan yang berbeda-beda. Lima diantaranya menunjukkan motivasi belajar yang sangat
baik, sedangkan tiga siswa lainnya menunjukkan motivasi belajar yang kurang baik. Siswa yang menunjukkan
motivasi belajar yang baik dapat dilihat dari kehadirannya tidak terlambat dalam pembelajaran daring, dapat
dikondisikan untuk membaca do’a sebelum dan sesudah belajar denga hikmat, aktif memperhatikan

Jurnal Basicedu Vol 5 No 5 Tahun 2021


p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
3105 Analisis Faktor Penyebab Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar selama Pembelajaran
Daring – An Nisa Puthree, Dewi Widiana Rahayu, Muslimin Ibrahim, Syukron Djazilan
DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i5.1279

penjelasan guru selama pembelajaran, menunjukkan respon yang baik ketika guru memberikan pertanyaan
seperti “apa kabar anak-anak?”, “apakah semuanya semangat untuk belajar hari ini?”. Selain itu siswa
mengerjakan dan mengumpulkan tugas tepat waktu, berani menyampaikan pendapatnya saat diskusi mengenai
bacaan cerita pendek, ketika diberikan pertanyaan yang ada di cerita pendek siswa aktif membaca buku untuk
mencari jawaban yang benar, serta siswa menunjukkan usahanya dalam mengerjakan tugasnya sesuai dengan
kemampuannya.
Kegiatan belajar siswa tidak selalu terjadi secara sempurna, kadang lancar dan kadang tidak lancar,
kadang cepat menguasai apa yang telah dipelajari, terkadang sulit untuk memahami. Dalam hal ini,
semangat siswa terkadang tinggi, dan terkadang menurun sehingga sulit berkonsentrasi untuk belajar. Ini
adalah fakta yang sering ditemukan siswa dalam kegiatan belajar mengajar dikehidupan sehari-hari.
Berdasarkan hasil analisis terhadap tiga siswa kelas II yang memiliki motivasi belajar rendah, dapat diketahui
bahwa yang menjadi faktor penyebab rendahnya motivasi belajar selama pembelajaran daring adalah faktor
internal dan eksternal siswa.
Faktor internal siswa seperti kesehatan fisik supaya menjadi perhatian bagi orang tua. Jika fisiknya
sehat maka proses belajar anak berjalan dengan baik. Jika kondisi fisik anak terganggu, seperti demam,
pilek, pusing, batuk, dan lain-lain, maka tidak heran anak akan merasa lelah, dan tidak semangat belajar.
Selain itu, asupan nutrisi yang tidak mencukupi juga dapat menyebabkan kantuk, lesu, dan kurang
konsentrasi. Oleh karena itu, orang tua harus menjaga kesehatan anaknya, dan juga melengkapinya dengan
nutrisi yang lengkap dan seimbang, agar kondisi fisik anak tetap sehat dan kuat, serta pikirannya akan
selalu segar dan energik. Selain itu kesehatan mental atau emosional anak juga penting, dimana orang tua
harus bisa menyikapi dengan bijak ketika anak marah, mudah tersinggung, sering murung, dan lainnya. Saat
orang tua bisa menyikapi dengan baik, maka emosional anak akan menjadi baik. Dalam pembelajaran
daring anak mudah sekali jenuh terhadap tugas-tugas sekolah, peran orang tua bagaimana membuat belajar
di rumah itu menyenangkan sehingga anak tidak mudah jenuh (Syachtiyani & Trisnawati, 2021).
Faktor eksternal adalah Faktor yang datang dari lingkungan sekitar yaitu keadaan keluarga, karena anak
banyak menghabiskan waktu di rumah (Rumhadi, 2017). Kepedulian orang tua akan membuat siswa merasa
diperhatikan, sehingga dapat menjadikan motivasi belajarnya tinggi untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik. Sering terjadi anak jadi terlupakan karena kesibukan orang tua yang bekerja hingga malam. Sehingga
waktu belajar dan mengerjakan tugas menunggu orang tua pulang bekerja. Ada beberapa orang tua yang
tidak terlalu peduli terhadap anaknya maka mereka juga tidak terlalu memperhatikan pendidikan anak-
anaknya dan tidak terlalu banyak menghabiskan waktu bersama mereka seperti jarang mengingatkan anak
untuk mengerjakan tugas sekolah, jarang menyuruh belajar, dan tidak mau tahu perkembangan anak di
sekolah. Pada masa pandemi sekarang ini siswa belajar secara daring sehingga orang tua dituntut untuk
memahami teknologi sebagai penunjang kegiatan pembelajaran, artinya setiap anak melakukan
pembelajaran orang tua harus bisa mendampingi anak agar belajarnya dapat terarah.
Pembelajaran daring atau e-learning merupakan salah satu jenis pembelajaran yang menggunakan
teknologi internet. Pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka, tetapi menggunakan media elektronik
yang memungkinkan siswa untuk belajar dengan mudah setiap saat dimana saja (Handarini & Wulandari,
2020). Pembelajaran dengan cara baru ini belum bisa berjalan secara sempurna pada anak sekolah dasar,
adakalanya memiliki faktor penghambat seperti sarana prasarana yang kurang memadai. Yang mana ketika
anak melaksanakan kegiatan belajar di pagi hari menjadi tertunda karena di rumah hanya memiliki satu hp
sehingga menunggu orang tua pulang bekerja untuk bisa belajar dan mengerjakan tugasnya. Jaringan
internet dibutuhkan untuk pembelajaran daring dan harus dalam keadaan standby, dengan begitu
ketersediaan kuota atau paket data sangatlah penting agar pembelajaran daring dapat berjalan baik. Sering
terjadi orang tua mengeluh tentang biaya pembelian kuota yang mahal. Hal ini juga menjadi salah satu
faktor penghambat pembelajaran daring. Karena ada beberapa orang tua yang belum bisa menyisihkan

Jurnal Basicedu Vol 5 No 5 Tahun 2021


p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
3106 Analisis Faktor Penyebab Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar selama Pembelajaran
Daring – An Nisa Puthree, Dewi Widiana Rahayu, Muslimin Ibrahim, Syukron Djazilan
DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i5.1279

budget untuk membeli paket atau kuota data, mengingat ekonomi setiap keluarga berbeda-beda. Selain
sarana prasarana, faktor penghambat lainnya adalah siswa sulit memahami materi belajar yang disampaikan
selama pembelajaran daring. Yang mana setiap anak berbeda-beda kemampuannya dalam memahami
pelajaran, ada yang cepat dan ada juga yang lambat.
Dalam pembelajaran daring tidak hanya ada faktor penghambat saja, melainkan juga ada faktor
pendukungnya. Faktor pendukung merupakan penggerak terlaksananya proses pembelajaran daring untuk
mencapai tujuan yang diinginkan diantaranya adalah adanya kerja sama yang baik antara orang tua dengan
guru, harus saling berkomunikasi mengenai kegiatan belajar anak. Sehingga ketika anak tidak memahami
materi pelajaran, orang tua harus mendampingi anak untuk menanyakan kepada guru tentang materi yang
belum difahami.
Pembelajaran daring telah membawa banyak pengaruh, salah satunya terkait dengan pendidikan anak
yang harus belajar di rumah, suka atau tidak suka orang tua harus berperan sebagai guru anak dan
menemani belajar anaknya layaknya seorang guru sekolah. Ketika pembelajaran dilakukan secara daring,
tugas orang tua pun menjadi lebih banyak. Dalam keadaan saat ini, kesadaran dan upaya semua pihak
terutama orang tua sangat diperlukan. Mengingat tanggung jawab utama pendidikan sebenarnya berada di
pundak orang tua, karena pendidik utama adalah orang tua. Peran penting selama pembelajaran daring
adalah orang tua dan guru. oleh karena itu guru dan orang tua agar dapat mengoptimalkan perannya. Orang
tua harus berusaha memahami anak, mendukung pertumbuhan serta perkembangannya dengan menciptakan
suasana yang gembiran dan aman saat belajar di rumah. Karena cara belajar yang baik itu dengan cara yang
ramah, agar kesehatan mental dan fisiknya selalu baik. Dengan begitu anak akan selalu merasa nyaman dan
semangat meskipun belajar dari rumah. Selain itu peran guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa
merupakan salah satu kegiatan yang sangat diperlukan yang harus ada dalam kegiatan pembelajaran
(Suharni & Purwanti, 2018). Tidak hanya berbagi ilmu, tetapi guru juga mampu meningkatkan semangat
anak dalam belajar, dengan cara guru harus menerapkan metode pembelajaran yang beragam dan inovatif
agar siswa tidak merasa jenuh dalam belajar daring, sehingga tercipta pembelajaran yang beragam dan
inovatif. Tujuannya agar siswa tetap termotivasi selama proses pembelajaran. Karakter G uru memiliki
pengaruh besar pada motivasi belajar siswa untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar (Bakti, 2021).

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian analisis faktor penyebab rendahnya motivasi belajar siswa kelas II selama
pembelajaran daring di SD Al Islamiyyah Surabaya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Rendahnya
motivasi belajar siswa kelas II selama pembelajaran daring disebabkan yang pertama oleh faktor internal yaitu
mengenai kesehatan fisik dan mental (emosional). Yang mana siswa menganggap belajar dari rumah sebagai
liburan, sehingga mereka sering bermalas-malasan dan mudah jenuh dalam belajar dan mengerjakan tugas
sekolah. Kegiatan sehari-hari yang dilakukan siswa kelas II lebih banyak untuk bermain daripada belajar,
inilah menjadi penyebab mereka mudah sakit karena kecapekan. Faktor yang kedua adalah faktor eksternal,
yang mana disebabkan oleh lingkungan seperti orang tua. Beberapa orang tua sibuk bekerja sehingga dalam
hal pendidikan selalu menyerahkan anak sepenuhnya kepada sekolahan. Jadi kepedulian orang tua terhadap
pendidikan anak menjadi sangat kurang.
Faktor penghambat dalam pembelajaran daring adalah sarana prasarana yang meliputi hp, dimana
dalam satu rumah yang memiliki hp hanya satu saja dan dibawa untuk bekerja. Keluhan mengenai kuota
internet yang mahal, menjadikan pembelajaran daring tidak dapat berjalan dengan baik. Selain itu, siswa juga
kurang bisa memahami materi belajar yang disampaikan oleh guru. Sedangkan faktor pendukungnya yaitu
adanya kerja sama yang baik antara orang tua dengan guru, harus saling berkomunikasi mengenai kegiatan
belajar anak. Sehingga ketika anak tidak memahami materi pelajaran, orang tua harus mendampingi anak

Jurnal Basicedu Vol 5 No 5 Tahun 2021


p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
3107 Analisis Faktor Penyebab Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar selama Pembelajaran
Daring – An Nisa Puthree, Dewi Widiana Rahayu, Muslimin Ibrahim, Syukron Djazilan
DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i5.1279

untuk menanyakan kepada guru tentang materi yang belum difahami. Cara meningkatkan motivasi belajar
siswa selama pembelajaran daring yaitu mengoptimalkan peran orang tua dan guru yang sama -sama
menjadi pendidik hanya saja berbeda tempatnya, orang tua mendidik di rumah sedangkan guru mendidik di
sekolahan.

DAFTAR PUSTAKA
Bakti, F., Keguruan Dan Ilmu Kependidikan, F., & Riau, U. (2021). Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa Pada Pembelajaran Daring Di Sma Negeri 2 Kampar. Xxxx Riau Education Journal (REJ), 1(1).
Bilfaqih, Y., & Qomarudin, M. . (2015). Esensi Penyusunan Materi Daring Untuk Pendidikan Dan Pelatihan.
Yogyakarta: Deepublish.
Daryanto. (2013). Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung: Yrama Widya.
Emda, A. (2018). Kedudukan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran. Lantanida Journal, 5(2), 172.
Https://Doi.Org/10.22373/Lj.V5i2.2838
Handarini, I. O., & Wulandari, S. S. (2020). Pembelajaran Daring Sebagai Upaya Study From Home (SFH)
Selama Pandemi Covid 19. 8(3), 496–503. Https://Doi.Org/10.1093/Fampra/Cmy005
John W Santrock. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.
Kemendikbud. (2020). Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid -19. In
Surat Edaran Permendikbud No 4 Tahun 2020.
Marisa, S. (2019). Pengaruh Motivasi Dalam Pembelajaran Siswa Upaya Mengatasi Permaslahan Belajar.
Jurnal Taushiah, 9(2), 20–27. Https://Jurnal.Uisu.Ac.Id/Index.Php/Tsh/Article/View/1786
Mustofa, M. I., Chodzirin, M., & Sayekti, L. (2019). Formulasi Model Perkuliahan Daring Sebagai Upaya
Menekan Disparitas Kualitas Perguruan Tinggi. 151–159.
Nafi’ah, T. (2020). Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Menggunakan Aplikasi Zoom Pada Siswa Kelas 4 Sd
Negeri 1. National Conference Of Ummah, 1(1), 524–532.
Https://Conferences.Unusa.Ac.Id/Index.Php/NCU2020/Article/View/679/338
Pusdiklat. (2020). Surat Edaran Mendikbud No 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). In Pusdiklat Pegawai Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan.
Rumhadi, T. (2017). Urgensi Motivasi Dalam Proses Pembelajaran. Jurnal Diklat Keagamaan, 11(1), 33–41.
Bdksurabaya.E-Journal.Id.
Sandika, H. (2016). Hubungan Antara Self Regulation Dan Motivasi Belajar Pada Peserta Didik SMPN 2
Sedati Sidoarjo. In Skripsi. Surabaya: FIP Unesa.
Saryono. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Alfabeta.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharni, & Purwanti. (2018). Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. G-COUNS: Jurnal Bimbingan
Dan Konseling, 3(1), 131–145.
Syachtiyani, W. R., & Trisnawati, N. (2021). Analisis Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Di Masa
Pandemi Covid-19. Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 2(1), 90–101.
Https://Doi.Org/10.37478/Jpm.V2i1.878
Uno, H. B. (2011). Teori Motivasi & Pengukurannya: Analisis Di Bidang Pendidikan. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Vortunata Ari Ustoyo, V., Sholikhah, M., & Zuhro, L. (2020). Implementasi Pembelajaran Daring Di Sekolah

Jurnal Basicedu Vol 5 No 5 Tahun 2021


p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
3108 Analisis Faktor Penyebab Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar selama Pembelajaran
Daring – An Nisa Puthree, Dewi Widiana Rahayu, Muslimin Ibrahim, Syukron Djazilan
DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i5.1279

Dasar Islam Dalam Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Didika: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar, 6(2),
261–271. Https://Doi.Org/10.29408/Didika.V6i2.2725.
Yusuf, S. (2009). Program Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah. Bandung: Rizqi Press.

Jurnal Basicedu Vol 5 No 5 Tahun 2021


p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147

Anda mungkin juga menyukai