Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Basicedu Volume 3 Nomor 4 Tahun 2019 Halaman 2101-2112

JURNAL BASICEDU
Research & Learning in Elementary Education
https://jbasic.org/index.php/basicedu

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DENGAN


MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

Lely Afni Ikhwandari1, Nyoto Harjono2, Gamaliel Septian Airlanda3


Universitas Kristen Satya Wacana, Jawa Tengah, Indonesia 1,2,3
Email : 292013252@student.uksw.edu1, ,nyotoharjono@uksw.edu2.gama.airlanda@uksw.edu3

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan otivasi dan hasil belajar matematika peserta didik kelas 4 SD Negeri
Gedong 2 Banyu Biru dengan model Numbered Heads Together (NHT) pada semester I, tahun pelajaran 2019/2020.
Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Teknik pengumpulan data dengan cara observasi dan
evaluasi. Instrumen pengumpulan data dengan lembar observasi, angket, dan tes tertulis berupa pilihan ganda. Teknik
analisis data menggunakan deskriptif komparatif yang berupa presentasE ari data yang diperoleh melalui dari angket
motivasi dan hasil belajar matematika antara pra siklus dan setelah siklus. Motivasi dan hasil belajar siswa mengalami
peningkatan yang berarti. Motivasi pada pra siklus yang mencapai kategori tinggi sebesar 22% atau 5 dari 23 peserta
dididk. Setelah dilakukan tindakan siklus I untuk meningkatkan motivasi mencapai kategori tinggi sebesar 52% atau 12
peserta dididk dan pada siklus II untuk lebih meningkatkan motivasi mencapai kategori tinggi sebesar 87% atau 20
peserta dididk. Setelah diberikan tindakan pembelajaran menggunakan model Numbered Heads Together (NHT), pada
siklus I terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik yang ditunjukkan oleh kenaikan persentase hasil belajar peserta
didik. Sebelum tindakan sebanyak 10 peserta didik (43%) yang tuntas dari 23 peserta didik. Setelah diberikan tindakan
pada siklus I, terjadi peningkatan jumlah yang tuntas menjadi 15 peserta didik (65%). Pada siklus II terjadi peningkatan
jumlah yang tuntas menjadi 20 (87%). Hasil ini menunjukkkan bahwa adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar
matematika peserta didik pada 4 SD Negeri Gedong 2 Banyu Biru dengan menggunakan model Numbered Heads
Together (NHT)
Kata Kunci : NHT, Motivasi,Hasil Belajar

Abstrack
The purpose of this study is to improve the mathematical motivation and learning outcomes of grade 4
students of SDN Gedong 2 Banyu Biru with the Numbered Heads Together (NHT) model in the first semester,
2019/2020 school year. The design of this study is classroom action research (CAR). Data collection
techniques by observation and evaluation. Data collection instruments with observation sheets,
questionnaires, and written tests in the form of multiple choice. The data analysis technique uses comparative
descriptive in the form of presentation of data obtained through the questionnaire of motivation and
mathematics learning outcomes between pre-cycle and after-cycle. Motivation and student learning outcomes
have increased significantly. Motivation in the pre cycle which reached a high category of 22% or 5 out of 23
participants. After taking the first cycle to increase motivation to reach the high category by 52% or 12
students and in the second cycle to further increase motivation to reach the high category by 87% or 20
students. After being given learning actions using the Numbered Heads Together (NHT) model, in cycle I
there was an increase in student learning outcomes as indicated by an increase in the percentage of student
learning outcomes. Before the action as many as 10 students (43%) were completed out of 23 students. After
being given action in the first cycle, there was an increase in the number of completeness to 15 students
(65%). In cycle II an increase in the number of completions to 20 (87%). These results show that there is an
increase in motivation and learning outcomes of students in mathematics using the Numbered Heads Together
(NHT) model.
Keywords: motivation, learning outcome, numbered heads together model

@Jurnal Basicedu Prodi PGSD FIP UPTT 2019


 Corresponding author :
Address : ISSN 2580-3735 (Media Cetak)
Email : ISSN 2580-1147 (Media Online)
Phone :

Jurnal Basicedu Vol 3 No 4 November Tahun 2019 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
2101 Peningkatan moivasi dan hasil belajar matematika peserta didik dengan model NHT – Lely
Afni Ikhwandari, Nyoto Harjono, Gamaliel Septian Airlanda

PENDAHULUAN optimal kalau ada motivasi yang tepat (Sardiman,


Motivasi belajar peserta didik sangat 2012: 75).
menentukan keberhasilan yang dicapai oleh Berdasarkan hasil observasi dan
peserta didik tersebut. Peserta didik yang pengamatan di kelas 4 SDN Gedong 2 Banyu Biru
memiliki motivasi belajar tinggi akan mampu Kabupaten Semarang menunjukkan bahwa
meraih hasil belajar yang tinggi, tetapi sebaliknya, motivasi peserta didik di kelas 4 dalam mengikuti
peserta didik yang motivasi belajarnya rendah proses pembelajaran tersebut rendah. peserta
cendrung mendapatkan hasil belajar yang rendah didik pasif dalam proses pembelajaran. Pada
pula dan akan mengalami kesulitan belajar yang saat guru memberikan penjelasan tentang
lebih tinggi. Uno (2013:1) motivasi adalah jawaban soal evaluasi yang dikerjakan, banyak
dorongan dasar yang menggerakkan seseorang peserta didik yang memperhatikan namun tidak
bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri terlalu peduli dengan apa yang disampaikan
seseorang yang menggerakkan untuk melakukan oleh guru. Mereka tidak ikut serta dalam
sesuatu yang sesuai dengan dorongan didalam pembahasan jawaban, hanya beberapa peserta
dirinya berupa keinginan dan kebutuhan peserta didik yang aktif dan ikut membahas jawaban.
didik untuk datang ke sekolah, mengikuti Peserta didik yang aktif kebanyakan peserta didik
pelajaran, mengerjakan tugas, mengulang yang duduk di depan guru. Proses pembelajaran
pelajaran dan membaca buku referensi tanpa sudah berjalan dengan baik, namun masih terdapat
dorongan orang lain atau dari luar. beberapa permasalahan yang terjadi selama
Menurut Yamin (2012:196), seseorang kegiatan belajar mengajar, salah satunya yaitu
yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar kurang tepatnya model pembelajaran yang
tidak mungkin melakukan aktifitas belajar. digunakan dalam menyampaikan materi
Sardiman (2012: 40) menjelaskan bahwa peserta matematika sehingga menyebabkan peserta didik
didik dikatakan berhasil dalam belajar jika ada menjadi kurang terlibat aktif dalam proses
motivasi dari dirinya sendiri untuk belajar, pembelajaran yang berdampak pada rendahnya
sehingga peserta didik mengetahui apa yang akan hasil belajar, Guru menggunakan metode ceramah
dipelajari dan memahami mengapa hal tersebut yang bervariasi dengan model tanya jawab dan
perlu untuk dipelajari. Tinggi rendah motivasi penugasan. saat menjelaskan materi belajar
belajar dapat terlihat dari sikap yang melalui ceramah. Peserta didik tidak didorong
ditunjukkan peserta didik pada saat pelaksanaan untuk aktif belajar menggunakan kerja ilmiah.
kegiatan belajar mengajar seperti minat, Aktivitas pembelajaran didominasi oleh guru,
semangat, tanggung jawab, rasa senang dalam aktivitas dalam pembelajaran, guru tidak pernah
mengerjakan tugas dan reaksi yang ditunjukkan mencoba memberikan permasalahan kepada
pada peserta didik terhadap stimulus yang peserta didik untuk diselesaikan, tidak ada
diberikan guru (Sudjana, 2013: 61).Rendahnya kegiatan bekerja berkelompok, sehingga seluruh
motivasi belajar peserta didik akan menghambat kegiatan belajar dikerjakan oleh guru.
pencapaian tujuan pendidikan dan harus ditangani Hasil wawancara dengan guru kelas 4 SD
dengan tepat. Seseorang yang memiliki Negeri Gedong 2 Banyu Biru masih banyak
inteligensia yang cukup tinggi, boleh jadi gagal peserta didik yang mengalami kesulitan tentang
karena kekurangan motivasi, hasil belajar akan soal pemecahan masalah dan soal berpikir kreatif

Jurnal Basicedu Vol 3 No 4 November Tahun 2019 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-
2102 Peningkatan moivasi dan hasil belajar matematika peserta didik dengan model NHT – Lely
Afni Ikhwandari, Nyoto Harjono, Gamaliel Septian Airlanda
pada materi pecahan yang diperoleh data bahwa peserta didik juga masih cenderung pasif dalam
nilai rata-rata peserta didik masih di bawah KKM, mengikuti kegiatan pembelajaran.
selain itu diperkuat dengan data hasil wawancara Peningkatan hasil belajar dengan model
anak secara acak ternyata memang anak anak juga pembelajaran dapat dipadu dengan berbagai model
mengalami kesulitan pada materi pecahan dengan pembelajaran agar pembelajaran lebih bervariasi.
soal pemecahan masalah serta masih masih Model pembelajaran adalah kerangka konseptual
kebingungan dalam menyelesaikan soal yang yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
berpikir kreatif. Peserta didik merasa kesulitan mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
untuk mengerjakan soal-soal yang membutuhkan mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi
pemikiran tingkat tinggi. Guru hanya memberi sebagai pedoman bagi merencanakan aktivitas
materi pelajaran dan rumus-rumus, peserta didik belajar mengajar (Ngalimun, 2014:8).
memperhatikan dan mencatat, guru memberikan Model pembelajaran pembelajaran aktif
cara menyelesaikan contoh soal, kemudian peserta yang dapat mengatasi permasalahan tersebut
didik mencatat dan selanjutnya mengerjakan soal- adalah model pembelajaran Numbered Heads
soal latihan yang biasa. Selain itu, ada juga peserta Together (NHT) adalah suatu tipe dari
didik yang hanya mau mencatat ketika guru pembelajaran kooperatif pendekatan struktural
menyuruh, bahkan ada yang tidak mengerjakan yang memberikan kesempatan kepada peserta
soal ketika teman lain mengerjakan. Tingkat didik untuk saling membagikan ide-ide dan
motivasi peserta didik dari 23 peserta didik mempertimbangkan jawaban yang paling tepat.
terdapat 5 peserta didik atau 22% memiliki tingkat Sebuah tekhnik pembelajaran kooperatif dimana
motivasi peserta didik pada kategori tinggi, peserta didik, bukan guru, yang memiliki tanggung
sedangkan 8 peserta didik atau 35% memiliki jawab lebih besar dalam pelaksanaan
tingkat motivasi peserta didik pada kategori pembelajaran. Model Numbered Heads Together
sedang, dan 10 peserta didik atau 43% memiliki (NHT) pada dasarnya dibuat agar peserta didik
tingkat motivasi peserta didik pada kategori dapat bekerja salin bergantung pada kelompok-
rendah. kelompok kecil secara kooperatif. Penerapan-
Hal ini berdampak pada hasil belajar penerapan pembelajaran dengan cara
peserta didik yang relatif rendah dan belum mengelompokkan peserta didik heterogen, tugas
mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM) setiap kelompok ada yang sama ada yang berbeda.
dimana setiap peserta didik harus memperoleh Setelah memperoleh tugas, setiap kelompok
nilai yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 70 bekerja sama dalam bentuk kerja individual dan
dan dari 23 peserta didik hanya 10 peserta didik diskusi (Slameto,2015:438).
atau 43%, peserta didik yang dapat mencapai nilai Pembelajaran dengan model Numbered
KKM tersebut, dari seluruh peserta didik kelas 4 Heads Together (NHT) akan menumbuhkan kerja
SD Negeri Negeri Gedong 2 Banyu Biru sama antar peserta didik, peserta didik berlomba
Kabupaten Semarang dan 13 peserta didik atau untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran karena
57% peserta didik sebelum mencapai KKM. Dari peran anggota kelompok sangat penting dalam
hasil tersebut maka hasil belajar matematika di proses pembelajaran. Selain kerja sama antar
kelas 4 SD Negeri Gedong 2 Banyu Biru masih peserta didik dengan peserta didik, juga akan
belum mencapai tujuan yang diharapkan, selain itu terjalin kerja sama antara guru dengan peserta
didik. Ngatini (2012:153) bahwa model

Jurnal Basicedu Vol 3 No 4 November Tahun 2019 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-
2103 Peningkatan moivasi dan hasil belajar matematika peserta didik dengan model NHT – Lely
Afni Ikhwandari, Nyoto Harjono, Gamaliel Septian Airlanda
pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) sering meninggalkan pelajaran akibatnya banyak
mengajarkan kepada peserta didik agar dapat mengalami kesulitan belajar. (Ahmadi dan
bekerja sama dan selalu siap untuk memberikan Supriyono, 2013: 83). Suhana (2014:24) bahwa
jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan guru. motivasi belajar merupakan kekuatan (power
Dengan hal ini maka peserta didik akan menjadi motivation), daya pendorong (driving force), atau
termotivasi dan lebih disiplin dalam mengerjakan alat pembangun kesediaan dan keinginan yang
tugas dan memperhatikan apa yang diinstruksiskan kuat dalam diri peserta didik untuk belajar secara
guru sehingga hasil belajar akan menjadi baik. aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan
Menurut Sardiman (2012:73) motivasi dalam rangka perubahan perilaku baik dalam
diartikan sebagai daya upaya yang mendorong aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Motivasi
seseorang untuk melakukan sesuatu dan digunakan Belajar adalah dorongan internal dan eksternal
sebagai daya penggerak di dalam subjek untuk pada peserta didik yang sedang belajar untuk
melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mengadakan perubahan tingkah laku pada
mencapai suatu tujuan. Dalam kegiatan belajar umumnya dengan beberapa indikator atau unsur
mengajar, motivasi dikatakan sebagai yang mendukung (Uno, 2013:23).
keseluruhan daya penggerak di dalam diri Berdasarkan beberapa pendapat ahli di
peserta didik yang menimbulkan kegiatan belajar, atas, motivasi dapat disimpulkan sebagai
yang akan menjamin kelangsungan kegiatan dorongan yang ada dalam diri setiap individu,
belajar peserta didik dan memberikan arah pada sehingga menimbulkan perilaku untuk
kegiatan belajarnya, sehingga tujuan yang mempertahankannya, memberikan energi serta
diinginkan peserta didik dapat tercapai lebih lanjut. arah tertentu untuk mencapai tujuan yang
Menurut Donald (dalam Sardiman, diinginkan termasuk perilaku belajar matematika.
2012:73), motivasi merupakan perubahan energi Motivasi belajar adalah dorongan
dalam diri seseorang yang ditandai dengan internal dan eksternal terhadap peserta didik yang
munculnya feeling yang didahului dengan sedang dalam proses belajar untuk mengadakan
tanggapan terhadap adanya tujuan yang ingin perubahan tingkah laku, pada umunya dengan
dicapainya. Motivasimerupakansalah satu beberapa indikator atau unsur yang mendukung.
faktor internal penyebab kesulitan belajar peserta Menurut (Uno,2013:186) indikator-indikator
didik. Motivasi sebagai faktor inner (batin) motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai
berfungsi menimbulkan, mendasari, mengarahkan berikut;1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil;2)
perbuatan belajar. Motivasi dapat menentukan Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar;3)
baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga Adanya harapan dan cita-cita masa depan;4)
semakin besar motivasinya akan semakin besar Adanya penghargaan dalam belajar;5) Adanya
kesuksesan belajarnya. Seorang yang besar kegiatan yang menarik dalam belajar;6) Adanya
motivasinya akan giat berusaha, tampak gigih lingkungan belajar yang kondusif, sehingga
tidak mau menyerah giat membaca buku untuk memungkinkan seseorang peserta didik dapat
meningkatkan prestasinya untuk memecahkan belajar dengan baik.
masalahnya. Sebaliknya mereka yang Sardiman (2011: 83) indikator motivasi
motivasinya rendah tampak acuh tak acuh, meliputi;1) Tekun menghadapi tugas. Seorang
mudah putus asa, perhatiannya tidak tertuju peserta didik dikatakan tekun apabila ia dapat
pada pembelajaran, suka mengganggu kelas, bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama,

Jurnal Basicedu Vol 3 No 4 November Tahun 2019 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-
2104 Peningkatan moivasi dan hasil belajar matematika peserta didik dengan model NHT – Lely
Afni Ikhwandari, Nyoto Harjono, Gamaliel Septian Airlanda
tidak pernah berhenti sebelum selesai;2) Ulet menyatakan bahwa macam-macam hasil belajar
menghadapi kesulitan. peserta didik menunjukkan meliputi pemahaman konsep aspek kogntif,
keuletannya apabila setiap kesulitan dihadapinya keterampilan proses aspek psikomotorik dan sikap
dengan tidak mudah putus asa dan tidak cepat puas peserta didik aspek afektif. Hasil belajar
dengan prestasi yang telah dicapainya;3) merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar
Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak
masalah. peserta didik menunjukkan kemauan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil
untuk menyelesaikan berbagai macam belajar.
permasalahan yang belunm tentu disenangi oleh Dari sisi peserta didik, hasil belajar
orang lain;4) Lebih senang bekerja mandiri. Dalam merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses
menghadapi sebuah persoalan, peserta didik lebih belajar. Dimyati dan Mudjiono (2013: 3) Hasil
senang bekerja mandiri dengan kemampuan yang belajar adalah perubahan perilaku secara
dimilikinya;5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi
rutin. peserta didik merasa bosan dengan hal-hal kemanusiaan saja (Suprijono, 2012: 7). Perubahan
yang sifatnya berulang-ulang begitu saja sehingga yang dihasilkan peserta didik ini secara
kurang dapat memunculkan kreatifitas yang menyeluruh dalam setiap aspek. Tidak hanya
diperlukan oleh peserta didik;6).Dapat dalam bidang ketrampilan saja namun setiap
mempertahankan pendapatnya. Ketika peserta bidangnya juga dapat mempengaruhi hasil belajar
didik sudah merasa yakin terhadap apa yang dari peserta didik. Hasil belajar dipengaruhi oleh
dikehendakinya, dia akan mempertahankan beberapa faktor, baik yang bersifat internal mapun
keyakinan tersebut;7)Tidak mudah melepaskan hal eksternal. Hasil belajar merupakan suatu puncak
yang diyakini. Setelah merasa yakin terhadap proses belajar. Proses belajar ini ini dapat
sesuatu dan mempertahankannya, maka peserta menghasilkan suatu pengetahuan dan memberikan
didik juga tidak akan mudah melepaskan hal-hal suatu perubahan bagi peserta didik. Bentuk
yang diyakini itu;8)Senang mencari dan perubahan dari hasil belajar yang didapat ini
memecahkan masalah soal-soal. peserta didik merupakan suatu tujuan dari kegiatan
dikatakan termotivasi dalam belajar apabila dia pembelajaran yang sudah dilakukan.
selalu mencari dan memecahkan masalah soal-soal Hasil belajar merupakan pengukuran dari
yang tidak semua peserta didik melakukannya. penilaian kegiatan belajar atau proses belajar yang
Hasil belajar menurut Susanto (2013: 5) dinyatakan dalam symbol, huruf maupun kalimat
adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh
melalui kegiatan belajar. Oleh karena itu hasil setiap anak pada periode tertentu menurut Majid
belajar dapat diartikan bahwa anak mencapai hasil (2014: 28) Bloom (Suprijono, 2012: 6),
belajar jika anak telah mencapai tujuan mengatakan hasil belajar mencakup kemampuan
pembelajaran sehingga menghasilkan perubahan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain
tingkah laku peserta didik. Purwanto (2013:46) kognitif meliputi: knowledge (pengetahuan,
bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku ingatan), comprehension (pemahaman,
peserta didik akibat belajar. Perubahan perilaku menjelaskan, meringkas, contoh), application
disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan
sejumlah bahan yang diberikan dalam proses hubungan), synthesis (mengorganisasikan,
belajar mengajar. Lebih lanjut lagi Purwanto merencanakan, membentuk, bangunan baru), dan

Jurnal Basicedu Vol 3 No 4 November Tahun 2019 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-
2105 Peningkatan moivasi dan hasil belajar matematika peserta didik dengan model NHT – Lely
Afni Ikhwandari, Nyoto Harjono, Gamaliel Septian Airlanda
evaluation (menilai). Domain afektif meliputi: dalam diskusi kelompok. Tujuan Numbered Heads
receiving (sikap menerima), responding Together (NHT) ini adalah memberikan
(memberikan respon), valuing (nilai), organization kesempatan kepada peserta didik untuk saling
(organisasi), characterization (karakterisasi). berbagi gagasan dan mempertimbangkan jawaban
Sedangkan domain psikomotor meliputi yang paling tepat.
keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, Menurut Huda (2014:130) pada
manajerial dan intelektual. dasarnya Numbered Heads Together (NHT)
Penggunaan model pembelajaran atau merupakan varian dari diskusi kelompok. Teknis
pemilihan model pembelajaran yang menarik agar pelaksanaanya hampir sama dengan diskusi
dapat memicu peserta didik untuk ikut serta secara kelompok. Pertama-tama guru meminta peserta
aktif dalam kegiatan pembelajaran yaitu model didik untuk duduk berkelompok-kelompok.
pembelajaran aktif. Pada dasarnya pembelajaran Masing-masing anggota diberi nomor. Setelah
aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak selesai guru memanggil nomor untuk
peserta didik untuk belajar secara aktif. Di mana mempresentasikan hasil diskusinya. Guru tidak
peserta didik di ajak untuk turut serta dalam proses memberitahukan nomor berapa yang akan
pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga berpresentasi selanjutnya. Begitu seterusnya
melibatkan fisik. Model pembelajaran hingga semua nomor terpanggil. Pemanggilan
pembelajaran aktif yang dapat mengatasi secara acak ini akan memastikan semua peserta
permasalahan tersebut yaitu model pembelajaran didik benar-benar terlibat dalam diskusi. Adapun
Numbered Heads Together (NHT). tujuan dari metode pembelajaran Numbered Heads
Menurut Ngalimun (2014:169) model Together (NHT) ini adalah untuk mengembangkan
pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) kerja tim, ketrampilan belajar kooperatif, dan
adalah salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif menguasai pengetahuan secara mendalam yang
dengan sintaks : pengarahan, buat kelompok tidak mungkin diperoleh bila mereka mencoba
heterogen dan tiap peserta didik memiliki nomor untuk mempelajari semua materi sendirian
tertentu. Pembelajaran kooperatif merupakan (Trianto, 2010: 85).
strategi pembelajaran yang mengutamakan adanya Model pembelajaran Numbered Heads
kerjasama antar peserta didik dala kelompok untuk Together (NHT) akan dapat menambah motivasi,
mencapai tujuan pembelajaran. Para peserta didik rasa percaya diri, toleransi, kerjasama dan juga
dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan pemahaman materi peserta didik . Tujuan dari
diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran penelitian ini adalah untuk 1) mengetahui
yang telah ditentukan. peningkatan motivasi belajar matematika dengan
Model pembelajaran Numbered Heads menerapan model Numbered Heads Together
Together (NHT) adalah pembelajaran dengan (NHT) pada peserta didik kelas 4 SD N Gedong 2
menggunakan model Numbered Heads Together Banyu Biru Semester I Tahun Pelajaran
(NHT) diawali dengan Numbering (Suprijono, 2019/2020. 2) mengetahui peningkatan hasil
2013:92). Model pembelajaran Numbered Heads belajar matematika melalui motivasi belajar
Together (NHT) adalah varian dari diskusi menggunakan model Numbered Heads Together
kelompok. Huda (2013:203) mengatakan bahwa (NHT) pada peserta didik kelas 4 SD N Gedong 2
metode yang dikembangkan oleh Russ Frank ini Banyu Biru Semester I Tahun Pelajaran
cocok untuk memastikan akuntabilitas individu 2019/2020. Berdasarkan tujuan pelaksanaan

Jurnal Basicedu Vol 3 No 4 November Tahun 2019 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-
2106 Peningkatan moivasi dan hasil belajar matematika peserta didik dengan model NHT – Lely
Afni Ikhwandari, Nyoto Harjono, Gamaliel Septian Airlanda
penelitian yang telah disusun maka hipotesis Analisis data yang digunakan adalah analisis data
tindakan dari penelitian ini adalah Penerapan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian tindakan kelas
model Numbered Heads Together (NHT) dapat 1) ini dilaksanakan selama dua siklus masing-masing
meningkatkan motivasi matematika peserta didik siklus tiga pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari
kelas 4 SD N Gedong 2 Banyu Biru Semester I perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Tahun Pelajaran 2019/2020. 2) Peningkatan
motivasi belajar melalui model Numbered Heads HASIL DAN PEMBAHASAN
Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar
matematika peserta didik kelas 4 SD N Gedong 2 Hasil Analisis dalam penelitian ini
Banyu Biru Semester I Tahun Pelajaran menggunakan annalisis komparatif dengan
2019/2020 membandingkan hasil dari setiap data yang
diperoleh untuk melihat adanya suatu peningkatan
METODE pada evaluasi. Hasil perbandingan akan dijabarkan
Jenis penelitian ini adalah Penelitian dengan menggunakan pendekatan deskriptif
Tindakan Kelas (PTK) pada pembelajaran kualitatif. Berikut ini penjelasan analisi komparatif
matematika menggunakan model Numbered Heads pelaksanaan dan hasil tindakan di bawah ini:
Together (NHT). Penelitian ini dilaksanakan di Data analisis komparatif yang dilakukan
kelas 4 SD N Gedong 2 Banyu Biru. Subjek terhadap proses penelitian pada peserta didik kelas
penelitian ini yaitu peserta didik kelas 4 SD N 4 SDN Gedong 2 Banyu Biru dengan pemberian
Gedong 2 Banyu Biru Semester I Tahun tindakan melalui model pembelajaran Numbered
Pelajaran 2019/2020 dengan jumlah peserta didik Heads Together (NHT) yang diuraikan dalam hasil
kelas 4 yang berjumlah 23 peserta didik, terdiri angket pra siklus, siklus I dan siklus II sehingga
dari 13 peserta didik laki-laki dan 10 peserta didik dapat dikethui peningkatan motivasi belajar
perempuan. Data berasal dari peserta didik kelas 4, matematika. Perbandingan hasil analisis angket
guru kelas 4, teman sejawat atau observer, dan motivasi belajar peserta didik pada pra siklus,
dokumen. Teknik pengumpulan data menggunakan siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 1
angket motivasi, tes, observasi, wawancara. sebbagai berikut:
Tabel 1
Perbandingan Hasil Data Motivasi Belajar Peserta Didik

No Rentang Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II


Skor Motivasi Belajar Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 60 - 80 Tinggi 5 22% 12 52% 20 87%
2 30 - 59 Sedang 8 35% 9 39% 3 13%
3 0 - 29 Rendah 10 43% 2 9% 0 0%
Jumlah 23 100% 23 100% 23 100%

Dari tabel 1 di atas, dapat diketahui yang berada pada kategori tinggi meningkat
bahwa dari pra siklus sampai pelaksanaan siklus II menjadi 12 peserta didik atau 52% selanjutnya
terjadi peningkatan terhadap motivasi belajar meningkat menjadi 7 peserta didik atau 20%.
peserta didik. Pada pra siklus, peserta didik yang Persentase ini meningkat kembali pada siklus II
berada dalam kategori tinggi sebanyak 5 peserta sebesar 35% atau 8 peserta didik sehingga
didik atau 22% dari jumlah peserta didik. didapati peserta didik yang berada dalam
Kemudian setelah dilakukan siklus I, peserta didik kategori tinggi sebanyak 20 peserta didik

Jurnal Basicedu Vol 3 No 4 November Tahun 2019 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-
2107 Peningkatan moivasi dan hasil belajar matematika peserta didik dengan model NHT – Lely
Afni Ikhwandari, Nyoto Harjono, Gamaliel Septian Airlanda
dengan persentase sebesar 87%. Selanjutnya dengan persentase sebesar 0%. Data analisis
peserta didik yang berada dalam kategori sedang komparatif pada hasil tindakan yang dilakukan
pada pra siklus menunjukkan persentase terhadap hasil penelitian peserta didik kelas 4 SDN
sebesar 35% atau 8 peserta didik dalam kategori Gedong 2 Banyu Biru dengan pemberian tindakan
sedang. Setelah dilakukan siklus I, persentase melalui model pembelajaran Numbered Heads
ini meningkat sebesar 39% atau 9 peserta didik Together (NHT). Pada analisis ini akan
dalam kategori sedang sehingga persentasenya menguraikan tentang perbandingan hasi belajar
menjadi 4% . Kemudian, peserta didik yang serta ketuntasan matematika pada kondisi awal,
berada dalam kategori rendah yang ditunjukkan siklu I dan siklus II. Sehingga dapat diketahui
pada pra siklus menunjukkan persentase yang perbandingan peningkatan hasi belajar matematika
cukup banyak yaitu 43% dengan jumlah 10 yang diperoleh pserta didik sebelum pelaksanaan
peserta didik. Setelah dilakukan siklus I, dan setelah pelaksanaan tindakan. Perbandingan
persentase ini menurun sebesar 9% atau 2 peningkatan hasil belajar matematika pada pra
peserta didik dalam kategori rendah. Setelah siklus,siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel
dilakukan siklus II jumlah peserta didik dalam 2 sebagai berikut :
kategori rendah menurun menjadi 0 peserta didik
Tabel 2 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
No Kriteria Pra siklus Siklus I Siklus II
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
1 Tuntas 10 43% 15 65 % 20 87%
2 Tidak tuntas 13 57% 8 35% 3 13%
Jumlah 23 100 % 23 100% 23 100%
Nilai Tertinggi 85 90 95
Nilai Terendah 45 55 65
Nilai Rata-Rata 65 73 81

Tabel 2 dapat dilihat adanya peningkatan Berdasarkan hasil observasi yang


jumlah ketuntasan hasil belajar peserta didik. yang dilakuan oleh penilit di kelas 4 SDN Gedong 2
semula pada pra siklus sebelum diadakannya Banyu Biru, diketahui sebelum tindakan penelitian
tindakan, ketuntasan peserta didik hanya mencapai dilakukan pembelajaran yang diterapakan guru
43%, setelah digunakan model pembelajaran yaitu kurangnya apersepsi diawal pembelajaran
Numbered Heads Together (NHT) meningkan dengan pemberian stimulus berupa pertanyaan
menjadi 65% kemudian setelah tindakan dilakukan pertanyaan yang dapat mengarahkan peserta didik
dalam 2 siklus hasil belajar peserta didik kedalam permasalahan yang akandipecahkan
meningkat lagi mencapai 87% dari jumlah nantinya oleh peserta didik, kemudian pengajuan
keseluruhan peserta didik. Peningkatan nilai pertanyaan atau masalah ini sesuai dengan sintak
tertinggi dan nilai terendah pada setiap siklus model model pembelajaran Numbered Heads
selalu meningkat. Pada pra siklus nilai tertinggi 85 Together (NHT) pada tahap pertama, selain itu
dan nilai terendah 45 dan nilai rata-rata 65, setelah diketahui bahwa guru kurang apersepsi dalam
dilakukan tindakan pada siklus II nilai tertinggi 90 pembelajaran yang dapat memunculkan
dan nilai terendah 55 dan nilai rata-rata 73, pada ketertarikan peserta didik dalam belajar, tidak ada
siklus II nilai tertinggi 95 dan nilai terendah adalah motivasi yang menyenangkan karena belajar masih
65 dan nilai rata-rata 81. sebatas mengikuiti persis apa yang ada dari buku

Jurnal Basicedu Vol 3 No 4 November Tahun 2019 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-
2108 Peningkatan moivasi dan hasil belajar matematika peserta didik dengan model NHT – Lely
Afni Ikhwandari, Nyoto Harjono, Gamaliel Septian Airlanda
pengangan peserta didik. Hal ini dal pemanfaatan pada pra siklus terdapat 5 peserta didik atau
media pembelajaran sesuai dengan model (22%) yang memiliki motivasi pada kategori
pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). tinggi, sedangkan 8 peserta didik atau (35%)
Karena apabila jika guru dalam mengajar memiliki motivasi pada kategori sedang, 10
menggunakan media,maka materi pembelajaran peserta didik atau (43%) memiliki motivasi pada
akan lebih mudah dipahami oleh peserta kategori rendah kemudian dilaksanakan siklus I
didik.Proses pembelajaran yang demikian ini terdapat 12 peserta didik atau (52%) yang
berdampak pada respon peserta didik yang memiliki motivasi pada kategori tinggi, sedangkan
cenderung kurang aktif. Tidak ada aktifitas yang 9 peserta didik atau (39%) memiliki motivasi pada
membangun motivasi dan kretifitas peserta didik kategori sedang, 2 peserta didik atau( 9%)
dalam menolah pengetahuan. Hal tersebut menjadi memiliki motivasi pada kategori rendah. Berarti
faktor yang memengaruhi hasil belajar matematika terjadi peningkatan sebanyak (30%). Akan tetapi
pada peserta didik kleas 4. hasil yang diperoleh pada siklus I belum
Dengan kondisi tersebut maka peniliti memenuhi target sesuai dengan indikator kerja
perlu melaksanakan tindakan perbaikan untuk yang telah dibuat yaitu ketuntasan mencapai (80%)
meningkatkan motivasi dan hasil belajar atau lebih dari keseluruhan peserta didik. Dengan
matematika dengan model pembelajaran memperhatikan refleksi dari siklus I, maka
Numbered Heads Together (NHT). Melalui dilakukan perencanaan perbaikan-perbaikan
pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus II
ini peserta didik dilibatkan secara aktif dalam agar penelitian mencapai target yang ditentukan.
mengikuti kegiatan proses pembelajaran yang Setelah dilakukan tindakan siklus II terdapat 20
meliputi: menyimak,mengamati,merefleksi peserta didik atau (87%) yang memiliki motivasi
pengetahuan yang dimiliki, besdiskusi untuk pada kategori tinggi, sedangkan 3 peserta didik
menyelesaikan masalah,mempresentasikan hasil atau (13%) memiliki motivasi pada kategori
diskusi dan salaing bertanya jawab dalam sedang, 0 peserta didik memiliki motivasi pada
memberikan tanggapan. Dengan menggunakan kategori rendah. Pada kondisi siklus II terdapat 20
model pembelajaran Numbered Heads Together peserta didik yang memiliki motivasi pada
(NHT) ini antusias peserta didik dalam kategori tinggi. Hasil yang diperoleh pada siklus II
pembelajaran meningkat. Meningkatnya motivasi ini telah mencapai target yaitu ketuntasan peserta
belajar peserta didik berdampak pada hasil belajar didik mencapai (87%).
matematika. Hal ini dilihat dari peningkatan hasil Pada kondisi hasil belajar sebelum
rata-rata. dilakukan tindakan atau pada pra siklus peserta
Fokus perbaikan pada penelitian tindakan didik yang tuntas hanya sebanyak 10 anak
ini adalah peningkatan motivasi dan hasil belajar atau(43%) kemudian dilaksanakan siklus I
matematika peserta didik kelas 4 SDN Gedong 2 ketuntasan peserta didik meningkat mencapai 15
Banyu Biru melalui model pembelajaran anak atau (65%). Berarti terjadi peningkatan
Numbered Heads Together (NHT). Berdasarkan sebanyak (22%). Akan tetapi hasil yang diperoleh
hasil analisis data yang telah diperoleh dari pra pada siklus I belum memenuhi target sesuai
siklus, siklus I dan siklus II motivasi dan hasil dengan indikator kerja yang telah dibuat yaitu
belajar peserta didik mengalami peningkatan yang ketuntasan mencapai (80%) atau lebih dari
cukup signifikan. Sebelum dilakukan tindakan atau keseluruhan peserta didik. Hal ini dikarenakan

Jurnal Basicedu Vol 3 No 4 November Tahun 2019 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-
2109 Peningkatan moivasi dan hasil belajar matematika peserta didik dengan model NHT – Lely
Afni Ikhwandari, Nyoto Harjono, Gamaliel Septian Airlanda
guru belum dapat mengkondisikan kelas secara kelompok tersebut berdiskusi secara bersama
maksimal. Jadi apabila guru tidak memperhatikan untuk menentukan jawaban yang terbaik. Nomor
pada peserta didik yang masih bercanda dengan yang sudah ditunjuk oleh guru dipersilahkan
temannya seperti mengganggu peserta didik yang mengemukakan jawabannya. Namun dalam
lain, sibuk sendiri dengan kegiatannya. Kemudian pelaksanaanya ada kelompok lain yang belum
peserta didik belum berani menjawab pertanyaan mengerti dari jawaban dari peserta didik yang
dari guru serta belum berani menyampaikan menjawab, dan peserta didik dari kelompok lain
pendapat ataupun mempresentasikan hasil berhak menyanggah dan memberikan jawaban
diskusinya di depan kelas dan menanggapinya. yang menurutnya sesuai dengan pertanyaan. dalam
Dengan memperhatikan refleksi dari siklus I, maka pelaksanaannya apabila terjadi diskusi yang
dilakukan perencanaan perbaikan-perbaikan berkepanjangan dan titik temu, maka guru
pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus II membantu dalam memberikan kesimpulan mana
agar penelitian mencapai target yang ditentukan. yang yang terbaik dalam menjawab pertanyaan
Setelah dilakukan tindakan siklus II, ketuntasan tersebut.
peserta didik mencapai (87%) dari 23 peserta didik Kegiatan diskusi antar kelompok
20 yang tuntas, ini berarti Penelitian Tindakan dilaksanakan selama 15 menit dan tetap dalam
Kelas dengan menggunakan model Numbered pengawasan oleh guru. Guru tetap membantu
Heads Together (NHT) meningkatkan ketuntasan peserta didik dalam memberikan kesimpulan
peserta didik sebanyak (22%) dibandingkan hasil dalam sebuah masalah. berikutnya adalah sintaks
belajar sebelum dilakukan tindakan. Hasil yang tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
diperoleh pada siklus II ini telah mencapai target oleh peserta didik. Guru dan peserta didik
yaitu ketuntasan peserta didik mencapai (87%). meluruskan kesalah pahaman dan memberikan
Dengan menggunakan model penguatan serta menyimpulkan hasil pembelajaran
pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) tentang materi pecahan. Proses pembelajaran
Proses pembelajaran dimulai dengan guru diakhiri dengan kegiatan penutup berupa uji soal
mengulas kembali pembelajaran yang telah posttest untuk mengukur tingkat keberhasilan
dilaksanakan pada pertemuan 1 mengenai materi peserta didik dalam belajar dan pemahaman
pecahan, kemudian dilanjutkan dengan sintagmatik model. Selanjutnya guru memberikan tugas
dari model Numbered Heads Together (NHT) yang pekerjaan rumah serta memberikan penghargaan
belum terlaksana pada pertemuan sebelumnya kepada kelompok yang menjawab pertanyaan dan
adalah pelaksanaan diskusi evaluasi dalam aktif dalam pelaksanaan pembelajaran,
pembelajaran. Diawali dengan peserta didik memberikan motivasi untuk tetap belajar dengan
kembali membentuk kelompok menjadi 5 peserta lebih giat, dan mengakhiri kegiatan pembelajaran
didik. Pelaksanaan kegiatan selanjutnya adalah dengan doa bersama sebelum pulang.
peserta didik diingatkan arahan permainan diskusi Hasil penelitian ini mendukung
yang akan dilaksanakan sesuai dengan model penelitian yang telah dilakukan oleh Penelitian
Numbered Heads Together (NHT). Peserta didik yang relevan dengan penelitian ini adalah
memulai kegiatan dengan bertanya mengenai penelitian yang dilakukan oleh Destiani Pratiwi
materi yang telah dipejari terhadap salah satu (2018) yang meneliti tentang Peningkatan Hasil
kelompok menjawab pertanyaan sesuai nomor Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran
yang telah ditunjuk oleh guru. Kemudian, dari Kooperatif Tipe NHT di SDN Nomporejo.

Jurnal Basicedu Vol 3 No 4 November Tahun 2019 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-
2110 Peningkatan moivasi dan hasil belajar matematika peserta didik dengan model NHT – Lely
Afni Ikhwandari, Nyoto Harjono, Gamaliel Septian Airlanda
Eliswatus Solekhah (2015) yang meneliti tentang Numbered Heads Together (NHT). Huda
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (2014:130) Numbered Heads Together (NHT)
NHT Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa merupakan varian dari diskusi kelompok. Teknis
Kelas VIII SMP NEGERI 15 Palu Pada Materi pelaksanaanya hampir sama dengan diskusi
Penjumlahan Dan Pengurangan Pecahan Bentuk kelompok. Pertama-tama guru meminta peserta
Aljabar.I Made Hendra Sukmayasa (2013) didik untuk duduk berkelompok-kelompok.
meneliti tentang Pengaruh Model Pembelajaran Masing-masing anggota diberi nomor. Setelah
Kooperatif Tipe NHT Berbantuan Senam Otak selesai guru memanggil nomor untuk
Terhadap Keaktifan dan Prestasi Belajar mempresentasikan hasil diskusinya. Guru tidak
Matematika. Winarti Dwi Febriani (2017) meneliti memberitahukan nomor berapa yang akan
tentang Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe berpresentasi selanjutnya. Begitu seterusnya
Numbered Heads Together (NHT) Pokok Bahasan hingga semua nomor terpanggil. Pemanggilan
Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil secara acak ini akan memastikan semua peserta
Belajar Siswa. Hasil penelitian dengan didik benar-benar terlibat dalam diskusi. Adapun
menggunakan NHT pada pembelajaran tujuan dari metode pembelajaran Numbered Heads
matematika menunjukkan adanya peningkatan Together (NHT) ini adalah untuk mengembangkan
proses pembelajaran, terlihat siswa menjadi aktif kerja tim, ketrampilan belajar kooperatif, dan
dan dapat bekerja sama dengan kelompoknya menguasai pengetahuan secara mendalam yang
masing-masing, demikian pula perolehan nilai tidak mungkin diperoleh bila mereka mencoba
hasil belajar siswa dalam pembelajaran siklus I untuk mempelajari semua materi sendirian
rata-rata siswa mencapai 70,428, pada siklus II (Trianto, 2010:85). Dari hasil pemaparan, dapat
rata-rata siswa mencapai 76,286, dan siklus III diperoleh kesimpulan bahwa model Numbered
rata-rata siswa mencapai 79,714 atau sebesar Heads Together (NHT) yang peneliti lakukan
94,286% siswa yang mencapai nilai KKM. dapat dikatakan berhasil. Model Numbered Heads
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat Together (NHT) akan dapat menambah motivasi,
disimpulkan bahwa penerapan Model rasa percaya diri, toleransi, kerjasama dan juga
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dapat pemahaman materi peserta didik. Hal ini yang
meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok menjadikan motivasi dan hasil belajar matematika
bahasan bilangan pecahan. temuan penelitian ini peserta didik dikelas 4 SD Negeri Gedong 2 Banyu
mendukung penelitian yang dilakukan oleh penulis Biru Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
tentang penelitian tindakan kelas untuk 2019/2020 pada materi pecahan menjadi
peningkatan motivasi dan hasil belajar meningkat.
matematika. Selanjutnya penelitian yang dilakukan
oleh Sachrom Sumardi(2013) meneliti tenteng SIMPULAN
Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Berdasarkan hasil penelitian dan
Matematika melalui Model Pembelajaran pembahasan yang telah dipaparkan dapat
Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) disimpulkan bahwa penggunaan model Numbered
pada siswa kelas VII-1 SMP Negeri I Cigombong Heads Together (NHT) telah berhasil
Kabupten Bogor. Selain mendukung lima hasil meningkatkan motivasi dan hasil belajar
penelitian sebelumnya, hasil penelitian ini juga matematika melalui model Numbered Heads
mendukung pernyataan teoritis tentang model Together (NHT) serta pendekatan-pendekatan

Jurnal Basicedu Vol 3 No 4 November Tahun 2019 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-
2111 Peningkatan moivasi dan hasil belajar matematika peserta didik dengan model NHT – Lely
Afni Ikhwandari, Nyoto Harjono, Gamaliel Septian Airlanda
yang disesuaikan dengan pembelajaran peserta didik (43%). Setelah diberikan tindakan
matematika serta karakteristik pesera didik pada pada siklus I terjadi peningkatan jumlah
peserta didik kelas 4 SDN Gedong Biru terbukti. ketuntasan peserta didik menjadi 15 peserta didik
Penerapan model Numbered Heads Together (65%). Setelah diberikan tindakan pada siklus II,
(NHT) dengan sintak membagi peserta didik dalam terjadi lagi peningkatan jumlah ketuntasan menjadi
kelompok, setiap kelompok mendapat nomor, 20 peserta didik (87%). peserta didik yang belum
memberikan tugas dan masing-masing kelompok tuntas sebelum diberikan tindakan adalah 13
mengerjakannya, mendiskusikan jawaban yang peserta didik (57%). Setelah diberikan tindakan
benar dan memastikan tiap anggota kelompok pada siklus I, berkurang menjadi 8 peserta didik
dapat mengerjakannya/ mengetahui jawabannya, (35%). Setelah dilaksanakan lagi tindakan pada
memanggil salah satu nomor peserta didik dengan siklus II, menjadi 3 peserta didik (13%) yang
nomor yang dipanggil untuk melaporkan hasil belum tuntas. Penggunakan model Numbered
kerjasama mereka, Tanggapan dari teman yang Heads Together (NHT) dalam kegiatan
lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar
dan membuat kesimpulan, berdampak pada matematika peserta didik dikelas 4 SD Negeri
meningkatnya antusias peserta didik ketika proses Gedong 2 Banyu Biru Kabupaten Semarang Tahun
pembelajaran dan hasil belajar matematika. Peserta Pelajaran 2019/2020 yaitu dengan menerapkan
didik aktif dalam menggali informasi dan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah
merefleksi pengetahuan sendiri untuk pembelajaran secara urut. Pembelajaran
menyelesaikan permasalah dalam mengerjakan menggunakan model Numbered Heads Together
soal matematika yang diberikan oleh guru, aktif (NHT) salah sutu model pembelajaran kooperatif
ketika membangun ulang pengetahuan melalui yang melibatkan aktivitas seluruh peserta didik
kegiatan menyenangkan dalam berdiskusi secara yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan
individu ataupun berkelompok serta lebih percaya suku atau ras yang berbeda. Dan juga suatu model
diri ketika bertanya jawab dengan guru ataupun pembelajaran koopratif dimana bagiannya terdiri
ketika menyampaikan pendapat dalam kegiatan dari penyampaian materi secara klasikal,
komunikatif. pengelompokan dan penghargaan kelompok.
Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan Model Numbered Heads Together (NHT) akan
motivasi belajar pra siklus, peserta didik yang dapat menambah motivasi, rasa percaya diri,
berada dalam kategori tinggi sebanyak 5 peserta toleransi, kerjasama dan juga pemahaman materi
didik atau 22% dari jumlah peserta didik. peserta didik
Kemudian setelah dilakukan siklus I, peserta didik
yang berada pada kategori tinggi meningkat DAFTAR PUSTAKA
menjadi 12 peserta didik atau 52% selanjutnya
Persentase ini meningkat kembali pada siklus II Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. 2013.
Psikologi Belajar. Jakarta : PT Rineka
peserta didik yang berada dalam kategori tinggi Cipta
sebanyak 20 peserta didik dengan persentase
Destiani Pratiwi, 2018 Peningkatan Hasil Belajar
sebesar 87%. Hasil belajar matematika Matematika Melalui Model Pembelajaran
berdasarkan ketuntasan belajar dengan KKM ≥70. Kooperatif Tipe NHT di SDN Nomporejo.
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Hasil analisis diketahui bahwa dari 23 peserta Edisi 11 Tahun ke-7 2018
didik yang tuntas sebelum tindakan adalah 10

Jurnal Basicedu Vol 3 No 4 November Tahun 2019 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-
2112 Peningkatan moivasi dan hasil belajar matematika peserta didik dengan model NHT – Lely
Afni Ikhwandari, Nyoto Harjono, Gamaliel Septian Airlanda
Dimayanti,Mudjiono .2013. Belajar dan Sardiman.2011.Interaksi dan Motivasi Belajar
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Eliswatus Solekhah.2015. Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Untuk Slameto.2015.Metodologi Penelitian & Inovasi
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Pendidikan. Salatiga: Satya Wacana
VIII SMP NEGERI 15 Palu Pada Materi University Press.
Penjumlahan Dan Pengurangan Pecahan
Bentuk Aljabar. Jurnal Elektronik Sudjana, N. 2013. Penilaian Hasil Proses belajar
Pendidikan Matematika Tadulako, Volume Mengajar. Bandung: PT Remaja
02 Nomor 03,Maret 2015 Rosdakarya.
Hamzah B Uno. 2013. Teori motivasi dan Suhana, Cucu. 2014. Konsep Strategi
pengukurannya. Jakarta. Bumi Aksara Pembelajaran. Bandung. PT. Refika
aditama
Hamzah B Uno. 2013. Teori motivasi dan
pengukurannya. Jakarta. Bumi Aksara Suprijono, Agus. 2013. Cooperative learning.
(Yogyakarta:Pustaka Pelajar).
Huda,Miftahul.2013.Model-Model Pengajaran
dan Pembelajaran.Yogyakarta: Penerbit Suprijono. 2012. Cooperative Learning.
Pustaka Pelajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Huda,Miftahul.2014.Model-Model Pengajaran Susanto,2013.Teori Belajar Dan Pembelajaran Di
dan Pembelajaran.Yogyakarta: Penerbit Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana
Pustaka Pelajar.
Trianto.2010.Mendesain Model Pembelajaran
I Made Hendra Sukmayasa.2013.Pengaruh Model Inovatif –Progresif. Jakarta: Kencana
Pembelajaran Kooperatif Tipe Nht Prenada Media Group.
Berbantuan Senam Otak Terhadap
Keaktifan Dan Prestasi Belajar Winarti Dwi Febriani.2017.Penerapan
Matematika.e-Journal Program Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
Pascasarjana Universitas Pendidikan Heads Together (NHT) Pokok Bahasan
Ganesha Jurusan Pendidikan Dasar Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan
(Volume 3 Tahun 2013) Hasil Belajar Siswa. Jurnal Forum
Didaktik Vol 1 No 2 Edisi September 2017
Majid. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung:
Remaja Rosdakarya Yamin, M.2012.Paradigma baru pembelajaran.
Jakarta: Gaung Persada Press Group.
Ngalimun. 2014. Strategi dan Model
Pembelajaran. Aswaja pressindo.
Yogyakarta

Ngatini. 2012. Peningkatan Keaktifan dan Hasil


Belajar Matematika Tentang Fungsi
Melalui Model Pembelajaran Numbered
Heads Together Bagi Siswa SMP. Jurnal
Manajemen Pendidikan, 7(2): 151-159.
SMP Negeri 1 Purwodadi

Purwanto.2013. Evalusi Hasil Belajar.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sachrom Sumardi.2013.Upaya Meningkatkan


Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika
melalui Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Numbered Heads Together (NHT)
pada siswa kelas VII-1 SMP Negeri I
Cigombong Kabupten Bogor. Jurnal
Teknologi Pendidikan,Vol 2, No 1 (2013)

Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar


Mengajar. Jakarta: Radjawali.

Jurnal Basicedu Vol 3 No 4 November Tahun 2019 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-

Anda mungkin juga menyukai