Anda di halaman 1dari 12

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah
Analisis eksplorasi penyebab
No. yang telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
masalah
diidentifikasi
1 Semangat 1. Kajian literatur Dari hasil kajian literatur, dan hasil
belajar siswa
 An Nisa Puthree mengatakan bahwa wawancara dengan teman sejawat,
masih rendah
motivasi belajar siswa dalam melakukan Kepala Sekolah dan Pengawas
pembelajaran sangatlah penting. Sebab sekolah diperoleh. Faktor-faktor
dengan adanya motivasi dapat mendorong yang mempengaruhi rendahnya
semangat siswa untuk belajar. Jika tidak ada semangat belajar siswa adalah:
motivasi, maka siswa tidak akan semangat 1. Motivasi siswa untuk
melakukan pembelajaran. Motivasi belajar mengikuti kegiatan
bisa mempengaruhi hasil belajar siswa. pembelajaran masih rendah.
Seorang siswa yang kurang motivasinya Kurangnya dorongan dari dalam
tidak akan mendapatkan hasil yang diri siswa untuk mengikuti
maksimal. Motivasi belajar merupakan kegiatan pembelajaran. Hal ini
penggerak atau pendorong yang dapat dikarenakan belum memiliki
membuat seseorang melakukan kegiatan cita-cita yang jelas. Sehingga
belajar secara terus menerus. Penyebab tidak ada tujuan yang jelas untuk
rendahnya keberhasilan belajar terletak pada mengikuti kegiatan
motivasi. Terlebih lagi, pembelajaran yang pembelajaran
dilakukan adalah pembelajaran daring, yang 2. Penggunaan model
masih baru bagi mereka. Adanya pergantian pembelajaran Daring saat
system pembelajaran ini, penting bagi pandemi. Ini juga berkaitan
orang tua dan guru membantu siswa dengan penggunaan HP sebagai
beradaptasi dalam pembelajaran daring. media pembelajaran. Siswa jadi
Sumber : Jurnal Analisis Faktor Penyebab malas terlalu banyak bermain
Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Sekolah game melalui HP daripada
Dasar selama Pembelajaran Daring 2021 belajar ataupun mnyelesaikan
(https://jbasic.org/index.php/basicedu/articl tugas sekolah
e/view/1279/pdf) 3. Kurangnya dukungan dari
Kesimpulan, tentang rendahnya orang tua. Selama ini orang tua
semangat siswa dalam belajar karena: hanya menyerahkan tanggung
- Motivasi siswa yang rendah untuk jawab sepenuhnya pada sekolah
mengikuti kegiatan pembelajaran untuk kegiatan pembelajaran.
- Penggunaan model pembelajaran daring Ketika dirumah anaknya kurang
pada saat pandemi diperhatikan, misal tidak
ditanyakan bagaimana, apa saja
 Menurut Sri Wahyuni Naibaho, et al 2021, yang diajarkan di sekolah.
motivasi belajar adalah dorongan dalam 4. Pembelajaran yang disajikan
kegiatan belajar, sehingga motivasi dapat tidak sesuai dengan kebutuhan
dikatakan sebagai daya penggerak dalam diri siswa. Pembelajaran yang di
siswa yang menimbulkan kegiatan belajar desain tidak memperhatikan
supaya tujuan yang dikehendaki oleh belajar minat dari siswa. Jadi masih
merupakan dorongan proses belajar dengan bersifat klasikal
kata lain tujuan dari belajar adalah mendapat
hasil yang baik. Banyak siswa yang
mengalami masalah dalam belajar akibatnya
hasil belajar yang dicapai rendah. Rendahnya
motivasi belajar siswa akan menghambat
pencapaian tujuan pendidikan dan
merupakan ancaman bangsa yang harus
ditangani dengan tepat.
Sumber : Jurnal Analisis Faktor-Faktor
Penyebab Rendahnya Motivasi Belajar
Siswa MTs Negeri 1 Tapanuli Tengah Disaat
Pandemi COVID-19 2021
(http://journal.ipts.ac.id/index.php/MathEdu
/article/view/2596/1769)
Kesimpulan, tentang rendahnya
semangat siswa dalam belajar karena:
- Kurangnya dorongan dari dalam diri
siswa untuk belajar
- Tujuan siswa belajar belum jelas

2. Hasil wawancara dengan teman sejawat


Nama : Elyati, S.Pd
Jabatan : Guru
Unit kerja : SMPN Satu Atap Gro’om
Faktor apa saja yang mempengaruhi rendahnya
semangat belajar siswa?
- Lemahnya motivasi siswa untuk belajar
- Siswa tidak memiliki cita-cita
- Siswa tidak percaya diri dan merasa dirinya
tidak pintar
- Masalah dalam kehidupan siswa yang
menjadi lemahnya motivasi diri untuk
belajar, seperti masalah keluarga
- Kurangnya perhatian orang tua

3. Hasil wawancara dengan kepala sekolah


Nama : Sutarji, S.Pd
Jabatan : Kepala Sekolah
Unit kerja : SMPN Satu Atap Gro’om
Faktor apa saja yang mempengaruhi rendahnya
semangat belajar siswa?
- Kurangnya perhatian serta dukungan dari
keluarga, masyarakat (lingkungan) belajar
- Pengaruh HP sehingga siswa belum bisa
mengatur kegiatan untuk lebih banyak
belajar

4. Hasil wawancara dengan pengawas sekolah


Nama : Shanti Agustina, M.Pd
Jabatan : Pengawas SMP
Unit Kerja : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kab. Pamekasan
Faktor apa saja yang mempengaruhi rendahnya
semangat belajar siswa?
Biasanya Jika pembelajaran yang disajikan
disekolah...pembelajaran yang diterima oleh
siswa itu tidak berdasarkan kebutuhan
belajarnya siswa. Jadi sebagaimana berlaku
secara umum jika kita tidak butuh maka tidak
minat seperti itu. Jadi kan pembelajaran dikelas
sifatnya klasikal sehingga mungkin ada siswa
yang berminat, mungkin ada yang tidak
berminat, atau bahkan semuanya tidak berminat
karena gurunya hanya mengajar saja……tanpa
memperhatikan kebutuhan belajarnya itu apa.
Kesimpulan, faktor yang mempengaruhi
rendahnya semngat belajar siswa:
- Pembelajaran yang disajikan tidak
berdasarkan kebutuhan belajar siswa
- Pembelajaran masih bersifat klasikal

2 Kemampuan 1. Kajian literatur Dari hasil kajian literatur, dan hasil


literasi siswa - Menurut Bela maharani dan Wahidin, wawancara dengan teman sejawat,
masih kurang asumsi mengenai rendahnya minat baca Kepala Sekolah dan Pengawas
baik masyarakat Indonesia semakin terlihat sekolah diperoleh. Faktor-faktor
dengan jelas. Rendahnya kemampuan yang menyebabkan tingkat
literasi membaca yang dimiliki bangsa dapat kemampuan literasi siswa masih
mempengaruhi tingkat kompetitif sumber kurang baik adalah:
daya manusia. Hal tersebut disebabkan 1. Kurangnya minat siswa untuk
kurangnya kemampuan serta minat berliterasi. Kurangnya minat
membaca. siswa untuk membaca bisa
Sumber : Jurnal Analisis Kemampuan disebabkan karena kurangnya
Literasi Peserta Didik Sekolah Dasar dalam menanamkan kebiasaan
Menyelesaikan Soal Asesmen Kompetensi membaca sejak dini pada anak
Minimum 2022 2. Usia siswa yang belum matang.
(https://jbasic.org/index.php/basicedu/article Hal ini bisa disebabkan
/view/3097/pdf) karena ketika anak masuk

Kesimpulan, kemampuan literasi siswa sekolah tidak sesuai dengan

masih kurang baik dikarenakan: umurnya (lebih muda dari


standar umur mendaftar
- Kurangnya kemampuan siswa untuk bisa
sekolah) sehingga anak
membaca aktif
belum lancar membaca
- Kurangnya minat siswa untuk membaca
ataupun masih kesulitan
memahami suatu bacaan
- Menurut Henni Setia Ningsih dan Mahmud
3. Minat belajar siswa yang
Alpusari menyatakan bahwa faktor-faktor
rendah. Kurangnya motivasi
yang mempengaruhi literasi siswa bahwa
dari dalam diri siswa untuk
kesiapan siswa dalam mengikuti
belajar sehingga akhirnya
pembelajaran, kematangan usia, pendidikan malas membaca
orang tua, motivasi, minat, bakat, keadaan 4. Kurangnya dukungan dari
keluarga dan bimbingan belajar merupakan orang tua. Kurangnya kontrol
beberapa factor yang sangat mempengaruhi dari orang tua untuk
membaca dan menulis siswa atau biasa kegiatan belajar anak
disebut literasi. Selain itu, terdapat pula dirumah. Karena orang tua
factor keturunan, berdasarkan telaah dari sibuk bekerja. Atau bisa juga
berbagai kajian literatur, ada siswa yang karena tingkat pendidikan

sangat lancar dalam membaca dan menulis, orang tua sendiri yang juga

tetapi tidak dipengaruhi oleh factor yang masih rendah

telah diuraikan. Kesiapan siswa untuk masuk 5. Pembelajaran dikelas tidak di


sekolah merupakan factor yang desain untuk menguatkan

mempengaruhi tingkat literasi siswa serta keterampilan literasi siswa.

peran orang tua dalam mengajarinya. Kegiatan pembelajaran hanya

Sumber : Jurnal Identifikasi Faktor-Faktor bertujuan untuk menuntaskan

yang Mempengaruhi Literasi Siswa Sekolah target kurikulum saja. Yaitu

Dasar Kelas Rendah 2019 tercapainya hasil belajar siswa

(https://psn.prosiding.unri.ac.id/index.php/P sesuai standar KKM yang ada

SN/article/view/7787/6784)
Kesimpulan, kemampuan literasi siswa 6. Pada mata pelajaran Bahasa
masih kurang baik dikarenakan: Indonesia belum konsen
- Kurangnya kesiapan siswa untuk masuk untuk mengoptimalkan
sekolah kemampuan literasi siswa.
- Usia siswa yang belum matang Siswa hanya diprioritaskan
- Pendidikan orang tua yang juga masih untuk bisa membaca. Namun
rendah tidak memperhatikan apakah
- Motivasi belajar siswa kurang baik siswa sudah memahami bacaan
- Minat belajar siswa masih rendah atau tidak.
- Bakat siswa yang belum jelas/kurang di
asah
- Kurangnya bimbingan belajar dari
orang tua
- Keadaan keluarga yang kurang
harmonis

2. Hasil wawancara dengan teman sejawat


Nama : Elyati, S.Pd
Jabatan : Guru
Unit kerja : SMPN Satu Atap Gro’om
Apa yang menyebabkan tingkat kemampuan
literasi rendah?
- Belum ada kebiasaan membaca sejak dini
- Fasilitas pendidikan yang masih minim
- Kurangnya bahan bacaan
- Kurangnya kesadaran orang tua akan
pentingnya membaca

3. Hasil wawancara dengan kepala sekolah


Nama : Sutarji, S.Pd
Jabatan : Kepala Sekolah
Unit kerja : SMPN Satu Atap Gro’om
Apa yang menyebabkan tingkat kemampuan
literasi numerasi rendah?
- Kurangnya kiat-kiat literasi baik dari
keluarga maupun disekolah

4. Hasil wawancara dengan pengawas sekolah


Nama : Shanti Agustina, M.Pd
Jabatan : Pengawas SMP
Unit Kerja : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kab. Pamekasan
Apa yang menyebabkan tingkat kemampuan
literasi rendah?
Diantaranya adalah karena pembelajaran yang
disampaikan dikelas yang tidak disajikan dalam
kemasan atau tidak di desain untuk menguatkan
keterampilan literasi siswa. Jadi literasi
sepenuhnya hanya dilakukan oleh mata pelajaran
kebahasaan. Sedangkan siswa belum tentu betul-
betul mengikuti bagaimana literasinya
dikembangkan di mata pelajaran itu. Demikian
juga di mata pelajaran bahasa Indonesia juga
belum tentu konsen untuk menumbuhkan atau
mengembangkan atau membangun keterampilan
literasi karena pada umumnya mata pelajaran
hanya berpikir untuk menuntaskan kontennya,
sesuai dengan target kurikulum hanya
dikontennya saja.
Kesimpulan, Hal menyebabkan tingkat
kemampuan literasi rendah:
- Pembelajaran dikelas tidak di desain untuk
menguatkan keterampilan literasi siswa
- Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
belum konsen untuk mengoptimalkan
kemampuan literasi siswa
- Kegiatan pembelajaran hanya bertujuan
untuk menuntaskan target kurikulum saja

3 Kemampuan 1. Kajian Literatur Dari hasil kajian literatur, dan hasil


numerasi siswa - Menurut Refiesta Ratu Anderha dan Sugama wawancara dengan teman sejawat,
masih kurang Maskar dalam jurnalnya menjelaskan bahwa Kepala Sekolah dan Pengawas
baik literasi numerasi merupakan kemampuan sekolah diperoleh. Faktor-faktor
menggunakan angka, data, maupun simbol yang menyebabkan tingkat
matematika, serta pengetahuan dan kemampuan literasi siswa masih
kecakapan dalam penarikan suatu keputusan kurang baik adalah:
yang berkaitan dengan masalah nyata di 1. Tingkat kemampuan
kehidupan sehari-hari. Namun dasar numerasi siswa
kenyataaanya, literasi numerasi siswa rendah. Hal ini dikarenakan
Indonesia di tingkat Internasional masih kemampuan siswa untuk
terbilang rendah. Hal ini dilihat berdasarkan bernumerasi masih kurang
hasil tes PISA, pada tahun 2015 Indonesia baik. Siswa belum bisa
memperoleh skor PISA 386 untuk berhitung dengan baik dan
matematik dari rata-rata skor setiap Negara benar.
yaitu 487. Sedangkan di tahun 2018, hasil 2. Kurangnya pembiasaan
tes PISA matematika di Indonesia untuk mengerjakan soal-
mengalami penurunan yaitu 379 dari skor soal bernumerasi. Siswa
rata-rata 489. kurang berlatih untuk

Sumber : Jurnal Pengaruh Kemampuan mengerjakan soal-soal

Numerasi dalam Meneyelesaikan Masalah numerasi

Matematika Terhadap Prestasi Belajar 3. Pembelajaran dikelas

Mahasiswa Pendidikan Matematika 2021 tidak di desain untuk

(http://jim.teknokrat.ac.id/index.php/pendidi menguatkan keterampilan

kanmatematika/article/view/774/327) numerasi siswa. Kegiatan

Kesimpulan, penyebab kemampuan pembelajaran hanya

numerasi siswa masih kurang baik: bertujuan untuk

- Tingkat kemampuan dasar numerasi menuntaskan target

siswa masih rendah kurikulum saja. Yaitu

- Siswa kurang berlatih untuk tercapainya hasil belajar

meningkatkan kemampuan siswa sesuai standar KKM

numerasinya yang ada


4. Pada mata pelajaran

- Maya Nurjanah, et al 2022 mengatakan Matematika belum konsen

bahwa pada umumnya numerasi dapat kita untuk mengoptimalkan

temukan pada pembelajaran matematika, kemampuan numerasi

yang mana pada pembelajaran matematika siswa. Siswa hanya

yang dipelajari seputar rumus dan angka. diprioritaskan untuk bisa

Kemampuan matematika siswa di Indonesia berhitung. Namun tidak

tergolong rendah, yang mana hal ini terjadi memperhatikan apakah

karena siswa sulit dalam memahami materi siswa sudah memahami cara

dan memecahkan masalah pada suatu soal. berhitung yang benar dan

Penerapan literasi pada mata pelajaran mengaplikasikannya dalam

matematika dianggap sulit dan tidak efektif kehidupan sehari-hari

bagi siswa di Indonesia. Pentingnya


mempunyai literasi numerasi dalam
mengembangkan kemampuan sehingga
dapat dijadikan sebagai acuan dalam
menyelesaikan permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari.
Sumber : Jurnal Literasi Numerasi dalam
Pembelajaran Tematik Siswa Kelas 3 SD/MI
2022
(https://scholar.archive.org/work/72zcrzltq5
edrlre3eecxllf54/access/wayback/https://ojs.
uniska-
bjm.ac.id/index.php/jurnalmuallimuna/articl
e/download/6499/pdf)
Kesimpulan, penyebab kemampuan
numerasi siswa masih kurang baik:
- Siswa kesulitan dalam memahami
materi pelajaran
- Siswa kesulitan untuk memecahkan
masalah pada suatu soal

2. Hasil wawancara dengan teman sejawat


Nama : Elyati, S.Pd
Jabatan : Guru
Unit kerja : SMPN Satu Atap Gro’om
Apa yang menyebabkan tingkat kemampuan
numerasi rendah?
- Peserta didik tidak mampu melakukan
perhitungan dan penafsiran terhadap data
yang ada didalam kehidupan sehari-hari
- Siswa tidak memiliki pengetahuan dan
kepercayaan dalam melakukan pengelolaan
kegiatan
- Banyak siswa yang tidak hafal perkalian

3. Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah


Nama : Sutarji, S.Pd
Jabatan : Kepala Sekolah
Unit kerja : SMPN Satu Atap Gro’om
Apa yang menyebabkan tingkat kemampuan
numerasi rendah?
- Kurangnya pembiasaan menyelesaikan
soal-soal numerasi

4. Hasil waancara dengan Pengawas Sekolah


Nama : Shanti Agustina, M.Pd
Jabatan : Pengawas SMP
Unit Kerja : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kab. Pamekasan
Apa yang menyebabkan tingkat kemampuan
literasi numerasi rendah?
Diantaranya adalah karena pembelajaran yang
disampaikan dikelas yang tidak disajikan dalam
kemasan atau tidak di desain untuk menguatkan
keterampilan numerasi siswa. Jadi numerasi
sepenuhnya hanya dilakukan oleh mata pelajaran
matematika. Sedangkan siswa belum tentu betul-
betul mengikuti bagaimana numerasiya
dikembangkan di mata pelajaran itu. Demikian
juga di mata pelajaran matematika juga belum
tentu konsen untuk menumbuhkan atau
mengembangkan atau membangun keterampilan
numerasi karena pada umumnya mata pelajaran
hanya berpikir untuk menuntaskan kontennya,
sesuai dengan target kurikulum hanya
dikontennya saja.
Kesimpulan, penyebab kemampuan numerasi
siswa masih kurang baik:
- Pembelajaran dikelas tidak di desain untuk
menguatkan keterampilan numerasi siswa
- Pada mata pelajaran Matematika belum
konsen untuk mengoptimalkan kemampuan
numerasi siswa
- Kegiatan pembelajaran hanya bertujuan
untuk menuntaskan target kurikulum saja

4 Siswa kesulitan 1. Kajian literatur Dari hasil kajian literatur, dan hasil
menjawab soal - Menurut Arie Purwa Kusuma, et al 2021 wawancara dengan teman sejawat,
HOTS menyatakan bahwa ketidaktahuan siswa Kepala Sekolah dan Pengawas
dalam mengerjakan dan menyelesaikan soal sekolah diperoleh. Faktor- faktor
jenis HOTS membuat siswa kesulitan untuk yang menyebabkan siswa kesulitan
menemukan jawaban yang benar atas soal dalam menjawab soal-soal HOTS
matematika jenis HOTS. Kondisi ini dapat adalah:
membawa dua kemungkinan konsekuensi. 1. Siswa kurang memahami
Pertama, siswa dengan tingkat pelajaran yang diajarkan.
keingintahuan yang tinggi akan Pemahaman siswa terhadap
menganggap sebagai tantangan. Sedangkan materi pelajaran yang
kemungkinan kedua, siswa yang memiliki diajarkan masih kurang.

minat rendah mungkin akan merasa putus Bisa karena penjelasan dari

asa ketika harus menyelesaikan soal HOTS guru yang masih kurang
jelas atau lengkap. Bisa juga
tersebut.
karena siswa tergolong Slow
Sumber : Jurnal Analisis Kesulitan Siswa
Learner (lambat dalam
dalam Menyelesaikan Soal Higher Order
menangkap dan memahami
Thinking Skill (HOTS) Sistem Persamaan
pelajaran)
Linear Dua Variabel 2021
2. Rendahnya tingkat literasi
(http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/js
dan numerasi siswa. Untuk
mu/article/view/8674/6049)
memahami soal saja siswa
Kesimpulan, faktor penyebab siswa sudah kesulitan. Karena
kesulitan menjawab soal HOTS: kemampuan literasi dan
- Siswa tidak tahu cara menyelesaikan numerasinya yang kurang
soal HOTS baik
- Siswa kurang berlatih soal-soal HOTS 3. Kegiatan pembelajaran
yang dilakukan belum
- Menurut Fuadillah Ali Sofyan, et al. 2020 menggunakan

menyatakan bahwa soal matematika berbasis pembelajaran berbasis

HOTS yaitu soal yang mempunyai tingkat HOTS. Model pembelajaran


masih menggunakan model
kognitif tinggi. Kesulitan belajar yang
pembelajaran konvensional
dihadapi siswa pada mata pelajaran
dimana kegiatan
matematika ditandai beberapa kekeliruan
pembelajaran masih
umum berupa memahami simbol, nilai
berpusat pada guru.
tempat, perhitungan, penggunaan proses
Seharusnya model
yang keliru dan tulisan yang tida dapat
pembelajaran sudah
dibaca. menggunakan model
Sumber : Jurnal Analissi Kesulitan Belajar Discovery/inquiry learning,
Matematika Berbasis HOTS pada Siswa PBL atau PJBL. Sehingga
Kelas IV 2020 dapat mengembangkan rasa
(https://journal.uin- keingintahuan siswa dan
alauddin.ac.id/index.php/auladuna/article/vi kemampuan analitis siswa

ew/11506) 4. Kurangnya pembiasaan

Kesimpulan, faktor penyebab siswa siswa untuk mengerjakan

kesulitan menjawab soal HOTS: soal HOTS. Selama ini siswa


hanya mengerjakan soal
- Kurangnya pemahaman mendalam
sampai C1-C3 (mengingat,
siswa pada mata pelajaran yang
memahami dan mengapliksikan)
diajarkan
belum sampai ke tingkat yang
lebih tinggi, seperti menganalisis
- Siswa kurang mengoptimalkan dan mengevaluasi. Akhirnya
kemampuannya dalam menyelesaikan siswa kesulitan untuk
soal HOTS menyelesaikan soal HOTS

2. Hasil wawancara dengan teman sejawat


Nama : Elyati, S.Pd
Jabatan : Guru
Unit kerja : SMPN Satu Atap Gro’om
Faktor apa saja yang menyebabkan siswa
kesulitan dalam menyelesaikan soal HOTS?
- Tidak memahami materi
- Siswa yang belum terbiasa dalam
menyelesaikan soal berbasis HOTS
- Siswa masih memerlukan bantuan orang
lain dalam menyelesaikan soal, karena
kesulitan dalam memahami kalimat

3. Hasil wawancara dengan kepala sekolah


Nama : Sutarji, S.Pd
Jabatan : Kepala Sekolah
Unit kerja : SMPN Satu Atap Gro’om
Faktor apa saja yang menyebabkan siswa
kesulitan dalam menyelesaikan soal HOTS?
- Kurangnya literasi dan numerasi dan
latihan soal-soal HOTS
- Karena siswa kurang memahami materi
yang diajarkan oleh guru
- Tidak mampu memahami soal berupa
narasi
- Salah mendeskripsikan pertanyaan dari soal

4. Hasil wawancara dengan pengawas sekolah


Nama : Shanti Agustina, M.Pd
Jabatan : Pengawas SMP
Unit Kerja : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kab. Pamekasan
Faktor apa saja yang menyebabkan siswa
kesulitan dalam menyelesaikan soal HOTS?
Bicara tentang soal HOTS sudah tentu erat
kaitannya dengan literasi dan numerasi. Jadi
rendahnya keterampilan literasi dan numerasi
siswa itulah yang menyebabkan siswa sulit
untuk dihadapkan dengan soal-soal HOTS.
Untuk berinteraksi dengan soal saja mereka
tidak bisa, apalagi untuk menyelesaikannya.
Selain itu soal HOTS itu sebenarnya adalah
untuk mengukur apakah siswa sudah sampai
pada tingkat pemikiran yang lebih tinggi High
Order Thinking Skiilnya. Dengan demikian
tidak bisa tiba-tiba dihadapkan kepada sebuah
evaluasi….sebuah asessmen…sebuah penilaian
yang berisi soal-soal HOTS, tanpa sebelumnya
dalam kesehariannya di hadapkan pada
pembelajaran yang HOTS. Jadi soal HOTS itu
adalah soal yang mengevaluasi tentang
pembelajaran yang harusnya juga sudah
disajikan dalam bentuk pembelajaran yang
menguatkan High Order Thinking Skiilnya
siswa
Kesimpulan, faktor penyebab siswa kesulitan
menjawab soal HOTS:
- Rendahnya tingkat kemampuan literasi dan
numerasi siswa
- Kegiatan pembelajaran yang dilakukan
belum menggunakan pembelajaran berbasis
HOTS
- Kurangnya pembiasaan siswa untuk
mengerjakan soal HOTS

Anda mungkin juga menyukai