Anda di halaman 1dari 9

No Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab

diidentifikasi masalah
1. Kurangnya dorongan Berdasarkan eksplorasi dari masalah kurangnya dorongan dan Berdasarkan hasil eksplorasi
orangtua dalam pendampingan orang tua dalam membantu proses belajar anak, Hanum, dkk. penyebab masalah yang telah
membantu proses (2022) mengemukakan pendapat bahwa hal ini dapat terjadi karena orang dikemukakan berdasarkan kajian
pembelajaran terhadap tua terlalu sibuk dalam bekerja sehingga kurang memperhatikan pendidikan literatur dan melakukan
peserta didik
anaknya. Dalam penelitian Utami (2020) dikemukakan alasan mengapa wawancara kepada beberapa
orang tua kurang memberi dorongan dalam membantu proses pembelajaran narasumber, dapat disimpulkan
anak dikarenakan, bahwa penyebab kurangnya
1. Orangtua beranggapan bahwa mengajar adalah tugas guru, bukan tugas dorongan orang tua dalam
mereka. membantu proses pembelajaran
2. Tingkat pendidikan orangtua yang rendah sehingga kurang memiliki terhadap peserta didik adalah
kemampuan untuk membantu proses belajar anak yang cara belajarnya sebagai berikut.
tidak relevan dengan cara mereka terdahulu. 1. Kesibukan orang tua dalam
Jika orangtua kurang memperhatikan anak, anak akan bertindak bekerja menyebabkan orangtua
semaunya sendiri tanpa memperdulikan apa yang ada disekitarnya memiliki waktu yang sedikit
untuk membersamai anak dalam
termasuk juga pada pendidikannya. Anak akan bertindak semaunya
belajar. Didukung lagi oleh
sendiri demikian juga dengan belajarnya. Hal ini sejalan dengan suatu kondisi dimana anak
Pramaswari (2018) yakni ketika anak merasa bahwa tidak ada yang sudah sekolah sehingga orang
memperhatikan sehingga motivasi belajarnya juga akan menurun. tua merasa kewajiban mendidik
adalah menjadi tugas guru
sepenuhnya, bukan tugas
orangtua.
2. Orang tua dengan tingkat
pendidikan yang rendah
Referensi menyebabkan ketidak
Hanum, UL., Masturi, & Khamdun. 2022. Pola Asuh Orang Tua terhadap mampuannya untuk mengikuti
Motivasi Belajar Anak Sekolah Dasar di Desa Bandungrejo Kalinyamatan perkembangan ilmu pendidikan
Jepara. J. Inovasi Penelitian. 8(2):2443-2449. dan gaya mengajar yang sudah
https://stp-mataram.e-journal.id/JIP/article/view/1123/849 tidak relevan dengan ketika
mereka sekolah dulu. Sehingga
Pramaswari, E. 2018. Pengaruh Tingkat Pendidikan Orangtua terhadap orang tua merasa tidak mampu
Motivasi Belajar. J. Pend. Ekonomi, Manajemen, dan Keuangan. 2(2): 77- memberikan bantuan dan
menyerahkan kewajiban
81.
mendidik hanya kepada guru.
https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpeka/article/view/2802/2138

Utami, EW. 2020. Kendala dan Peran Orangtua dalam Pembelajaran Daring
pada Masa Pandemi Covid-19. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana
UNNES. 471-479. ISSN 2686 6404.
https://proceeding.unnes.ac.id/index.php/snpasca/article/download/637/555

Hasil Wawancara
Pertanyaan : Apakah orangtua peserta didik sudah maksimal dalam
mendampingi kegiatan belajar anak?

Guru :
Berdasarkan hasil wawancara kepada beberapa peserta didik diketahui
bahwa mayoritas orang tua siswa merupakan orang tua yang sibuk dalam
bekerja sehingga perhatian orang tua terhadap pendidikan anak sangat
kurang. Orangtua hanya tahu bahwa anak-anak mereka sekolah dan
mengerjakan tugas sekolah. Tetapi orang tua tidak tahu apakah anaknya
merasa kesulitan dan membutuhkan bantuan dari orang tuanya.

Guru :
Orangtua merasa bahwa kewajiban mengajar sepenuhnya adalah tugas guru
di sekolah. Sehingga orangtua tidak lagi membantu anaknya ketika belajar
dirumah, cenderung membiarkan anaknya mengerjakan tugas-tugas sekolah
tanpa didampingi. Bahkan seringkali orang tua tidak terlalu memperhatikan
bagaimana perkembangan pendidikan anaknya. Mereka beranggapan bahwa
ketika anak sudah belajar di sekolah, berarti sudah cukup.

Guru :
Keterlibatan orang tua dalam mendampingi proses pembelajaran anak masih
rendah. Hal ini diketahui dari sebagian besar peserta didik yang ketika
berada dirumah tidak mendapatkan bimbingan pelajaran dari orangtuanya.
Orang tua jarang sekali memberikan motivasi dan apresiasi dalam setiap
pencapaian pendidikan anak.
2. Motivasi belajar Motivasi belajar merupakan salah satu hal penting dalam keberhasilan Berdasarkan hasil eksplorasi
peserta didik rendah proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan ketika peserta didik mampu penyebab masalah yang telah
membangun motivasi belajarnya, maka proses belajar akan terasa dikemukakan berdasarkan kajian
menyenangkan dan juga akan memperkokoh konsentrasi dalam belajar. literatur dan melakukan
Akan tetapi, motivasi belajar masih menjadi permasalahan dalam dunia wawancara kepada beberapa
pendidikan. Rendahnya motivasi belajar peserta didik dipengaruhi oleh narasumber, dapat disimpulkan
beberapa faktor, baik faktor dari dalam diri peserta didik maupun faktor bahwa penyebab motivasi belajar
dari luar. Edu, dkk. (2019) menyebutkan terdapat tiga faktor penyebab peserta didik yang rendah
rendahnya motivasi belajar peserta didik, yaitu: dikarenakan oleh beberapa hal,
1. Kemampuan peserta didik. yaitu:
2. Kondisi lingkungan peserta didik. 1. Perbedaan kemampuan peserta
3. Tata cara guru dalam membimbing peserta didik. didik. Kemampuan ini dapat
Rohman & Sayyidatul (2018) menambahkan bahwa faktor yang meliputi kemampuan ekonomi
yang dapat berdampak pada
mempengaruhi rendahnya motivasi belajar peserta didik terdiri dari beberapa
cita-cita peserta didik tersebut.
hal, yaitu: Yang sering terjadi dilapangan
1. Kondisi emosional peserta didik. adalah kondisi ekonomi peserta
2. Sarana dan prasarana dalam proses belajar. didik yang tergolong rendah
Dalam penelitian Naibaho, dkk. (2021) ditemukan bahwa rendahnya menjadikan ia kekurangan
motivasi belajar pada siswa dikarenakan peserta didik tidak tertarik pada motivasi dalam membangun
pelajaran yang mengakibatkan tidak sungguh-sungguh dalam belajar, peserta cita-citanya. Selain itu
kemampuan akademis peserta
didik tidak percaya diri terhadap hasil pekerjaannya, dan tidak ada yang
didik yang rendah juga dapat
membantu ketika mengalami kesulitan dalam belajar. menyebabkan dirinya tidak
semangat dalam mengikuti
Referensi setiap proses pembelajaran.
2. Lingkungan keluarga atau
Edu, AL., Margareta, S., & Ismail, N. 2021. Guru dan Motivasi Belajar
pertemanan yang tidak kondusif
Siswa Sekolah Dasar. J. Lit Pend Das. 2(2):26-30. berpengaruh pada sulit
https://unikastpaulus.ac.id/jurnal/index.php/jlpd/article/view/2179/999 terbangunnya motivasi belajar,
karena apa yang dilakukan oleh
Naibaho, SW., Rahmatika, E., & Eva, YS. 2021. Analisis Faktor-Faktor peserta didik tersebut akan
Penyebab Rendahnya Motivasi Belajar Siswa MTs Negeri 1 Tapanuli dicerminkan dari apa yang
Tengah Disaat Pandemi Covid-!9. J. MathEdu. 4(2):304-312. dilakukan oleh orang-orang
https://www.journal.ipts.ac.id/index.php/MathEdu/article/view/2596/1769 disekitarnya.
3. Kondisi emosional peserta didik
Rohman, AA., & Sayyidatul, K. 2018. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dapat mempengaruhi motivasi
Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Kelas XI. J. At-Taqaddum. 10(1):95-108. belajarnya. Anak yang kondisi
https://journal.walisongo.ac.id/index.php/attaqaddum/article/view/2651 emosionalnya stabil, akan lebih
mudah mengontrol setiap hal
Hasil Wawancara yang ia kerjakan dan mudah
Pertanyaan : Apakah motivasi belajar peserta didik di sekolah sudah cukup membangun motivasi dari setiap
tinggi? tindakannya. Sedangkan anak
Guru : yang secara emosional memiliki
Belum. Peserta didik masih belum memiliki motivasi belajar yang tinggi. kebutuhan khusus, seperti salah
Hal ini ditunjukkan dari perilaku peserta didik yang terlihat kurang serius satu contoh kasus bagi anak
dan sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas-tugas yang telah diberikan. penyandang ADD (Attention
Defisit Disorder) akan merasa
Guru : sulit membangun motivasi
Hanya sebagian kecil peserta didik yang sudah memiliki motivasi belajar belajar dikarenakan ia belum
yang tinggi. Karena mereka telah memiliki cita-cita yang sudah ditargetkan mampu membangun fokusnya.
untuk dicapai. Namun, sebagian besar peserta didik belum memiliki Selain dari fakor internal peserta
didik, ternyata peran guru sangat
motivasi belajar sehingga mereka lebih senang mengerjakan sesuatu yang berpengaruh pada terbangunnya
bagi mereka menyenangkan, contohnya bermain. motivasi peserta didik. Cara
mengajar guru yang cenderung
monoton dan fasilitas belajar yang
Guru :
terbatas akan membuat peserta
Fasilitas sekolah dan cara guru mengajar mempengaruhi motivasi belajar didik menjadi bosan dan tidak
peserta didik. Kurangnya media ajar yang kreatif menjadikan peserta didik menikmati sebuah proses belajar
mudah bosan untuk mengikuti pelajaran yang hanya sebatas teori, ditambah menjadi sesuatu yang
lagi terkadang metode ajar guru yang masih konvensional dan tidak menyenangkan.
mengikuti perkembangan zaman semakin menambah kebosanan peserta
didik dan membuat peserta didik tidak merasa bahwa belajar adalah sesuatu
hal yang menyenangkan.
3. Kemampuan literasi Kemampuan literasi diartikan sebagai kemampuan peserta didik dalam Berdasarkan hasil eksplorasi
dan numerasi peserta memahami dan mengolah informasi saat melakukan proses membaca dan penyebab masalah yang telah
didik rendah menulis. Berdasarkan eksplorasi untuk menemukan penyebab rendahnya dikemukakan berdasarkan kajian
kemampuan literasi dan numerasi peserta didik, diketahui dalam penelitian literatur dan melakukan
Salvia, dkk. (2022) bahwa kurangnya pembiasaan dari guru untuk wawancara kepada beberapa
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan soal literasi numerasi narasumber, dapat disimpulkan
berpengaruh pada kemampuan literasi dan numerasi peserta didik. Fakta di bahwa penyebab rendahya
lapangannya hanya sebagian kecil saja yang memanfaatkan kemampuan kemampuan literasi dan numerasi
literasi numerasi dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan menghitung peserta didik adalah sebagai
sebagai konsep dasar matematika mungkin telah dikuasai oleh peserta berikut.
didik namun kecakapan peserta didik dalam menggunakan konsep tersebut 1. Kurangnya stimulasi terhadap
pada kondisi nyata atau saat menyelesaikan masalah tak terstruktur anak pada saat usia dini.
bahkan diabaikan. Nirmala (2022) dalam penelitiannya menemukan ada Stimulasi pada anak pada saat
anak dalam tahap
tujuh faktor yang mempengaruhi kualitas kemampuan literasi dan numerasi
perkembangan otak yang pesat,
peserta didik, yaitu: akan berpengaruh besar
1. Keadaan sosial ekonomi keluarga untuknya pada saat ia memasuki
2. Komunikasi dan bimbingan terhadap anak pada saat usia dini usia sekolah. Tahapan membaca
3. Komunkasi dan bimbingan belajar pada saat usia sekolah anak dimulai dari membaca
4. Fasilitas koleksi buku-buku bacaan peran. Tahapan ini ditandai
5. Fasilitas HP/Gadget, televisi, dan komputer dengan mulai banyaknya
6. Gender seorang anak berbicara. Akan
7. Hubungan antara keluarga, sekolah, dan masyarakat tetapi banyak kasus bahwa
Sedangkan rendahnya kemampuan numerasi menurut Adawiyah, dkk. ketika anak mulai banyak
(2023) disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri
berbicara, bertanya,
dari. orangtuanya cenderung merasa
1. Tingkat intelektual siswa tidak nyaman karena dianggap
2. Sikap siswa berisik. Padahal ini adalah
3. Psikomotor siswa tahapan awal yang tidak boleh
Faktor eksternal terdiri dari. terlewati dalam tahapan
1. Situasi yang tidak kondusif dirumah membaca agar ia sampai pada
2. Kondisi sekolah yang buruk tahapan advanced, dimana
3. Lingkungan pertemanan seorang anak mampu
4. Sarana dan prasana yang tidak memadai memahami dan megolah
informasi yang ia dapatkan, dan
Referensi mampu menjadi problem solver
Adawiyah, N., Muhammad, M., & Khairun Nisa. 2023. Analisis Faktor pada masalah yang ditemukan.
Penyebab Rendahnhya Kemampuan Numerasi Siswa. J. of Class. Act. Resc. 2. Situasi/kondisi lingkungan
5(1). 239-244. sekolah/rumah yang tidak
https://www.jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/2845/2015 kondusif menjadikan peserta
didik kesulitan membangun
Nirmala, SD. 2022. Problematika Rendahnya Kemampuan Literasi Siswa fokus belajarnya sehingga apa
Sekolah Dasar. J. Pend. Guru SD. 11(2):393-400. yang ia pelajari sulit untuk
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP/article/view/8851/pdf diproses didalam otak.
Salvia, NZ., Fadya, PS., & Ismilah, M. 2022. Analisis Kemampuan Literasi 3. Pembelajaran yang hanya
Numerasi Peserta Didik Ditinjau dari Kecemasan Matematika. Semnas sekedar teori. Tak jarang bahwa
Pend. Matematika. 3(1):351-359. dalam proses belajar hanya
https://proceeding.unikal.ac.id/index.php/sandika/article/view/890/662 mengandalkan apa yang sudah
tertulis dalam buku paket/teks.
Hasil Wawancara Tidak ada pemberian contoh
Pertanyaan : Bagaimana kemampuan literasi dan numerasi peserta didik konkret dari setiap apa yang
disekolah? dipelajari sehingga kecapakan
peserta didik untuk menerapkan
Guru : teori belajar kepada kehidupan
Kemampuan literasi peserta didik sebagian besar hanya terbatas pada peserta nyatanya menjadi rendah.
didik mampu membaca sebuah informasi. Namun, jika ditanya apakah
intisari dari yang sedang ia baca, maka mereka menjawab tidak tahu. Hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan analisis peserta didik dalam mengolah
informasi masih rendah.

Guru :
Dalam sebuah permasalahan konkret, ternyata peserta didik belum mampu
menerapkan teori-teori yang telah dipelajari sebagai sebuah solusi dari
permasalahan yang dihadapi. Karena metode pengajaran yang masih
konvensional hanya menyuguhkan teori-teori dalam bentuk ceramah. Tidak
ada penerapan secara langsung untuk menyelesaikan suatu masalah.
Sehingga kecakapan peserta didik dalam memanfaatkan keterampilan
numerasi pada kehidupan nyata masih rendah.

Guru :
Disebabkan peserta didik berasal dari beragam latar belakang yang berbeda,
maka hal ini menyebabkan perbedaan kemampuan literasi dan numerasi
peserta didik. Anak yang secara latar belakang ekonomi tinggi, difasilitasi
berbagai sarana belajar oleh orang tua, dan diikutkan banyak pembelajaran
diluar sekolah maka akan lebih tinggi kemampuan literasi dan numerasinya.
Sedangkan sebagaian besar peserta didik dengan latar belakang ekonomi
rendah yang hanya mengandalkan pelajaran dari sekolah tentu akan sangat
terbatas dalam pencarian informasi yang dapat mendukung kemampuan
literasi dan numerasinya.
4. Fasilitas teknologi di Berdasarkan eksplorasi penyebab masih terbatasnya fasilitas teknologi Berdasarkan hasil eksplorasi
sekolah yang terbatas disekolah, menurut Hariyadi & Nunuk (2020) hal ini dikarenakan terdapat penyebab masalah yang telah
perbedaan keadaan sekolah dan kondisi sumber daya manusia yang ada di dikemukakan berdasarkan kajian
sekolah tersebut. Hal ini juga sejalan dengan penelitian Noviana (2016) literatur dan melakukan
bahwa faktor yang menyebabkan fasilitas teknologi disekolah yang masih wawancara kepada beberapa
terbatas adalah karena kondisi infrastruktur sekolah yang tidak mendukung narasumber, dapat disimpulkan
dan aksesibilitas dari sekolah ke jalan raya. bahwa penyebab fasilitas teknologi
disekolah yang terbatas adalah
Referensi sebagai berikut.
Hariyadi, H. & Nunuk, H. 2020. Pentingnya Fasilitas Belajar Berbasis 1. Kondisi infrastruktur sekolah
Teknologi Informasi Terhadap Hasil Belajar Siswa. J. Inspirasi Manaj. yang terkadang juga tidak
Pend. 8(4):558-569. memadai untuk diterapkannya
fasilitas teknologi yang
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/inspirasi-manajemen-pendidikan/
dibuthkan.
article/view/38163/33683 2. Sumber daya manusia yang
belum mumpuni untuk
Noviana, I. 2016. Analisis Sebaran Fasilitas Pendidikan Sekolah Menengah menerima segala fasilitas
Umum Negeri di Kabupaten Boyolali. [Naskah Publikasi]. Universitas teknologi yang ada.
Muhammadiyah Surakarta. 3. Tidak meratanya sebaran
https://eprints.ums.ac.id/43654/20/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf fasilitas teknologi di beberapa
sekolah.
Sahelatua, LS., Linda, V., & Mislinawati. 2018. Kendala Guru
Memanfaatkan Media IT dalm Pembelajaran di SDN 1 Pagar Air Aceh
Besar. J. Ilmiah PGSD. 3(2):131-140.
https://jim.usk.ac.id/pgsd/article/viewFile/8579/3601

Hasil Wawancara
Apakah fasilitas teknologi disekolah sudah memadai?

Guru :
Secara umum, fasilitas teknologi di sekolah masih berupa tools yang
mendukung metode ajar secara konvensional (ceramah) seperti infocus dan
proyektor. Namun untuk media peraga yang lain masih belum memadai.

Guru :
Kondisi infrastruktur sekolah yang belum memadai juga menjadi sebab
belum terpenuhinya fasilitas teknologi secara utuh. Kemudian, kemampuan
guru dalam menggunakan fasilitas teknologi ini juga belum merata.
Ditambah lagi dengan tidak adanya kewajiban bagi sekolah untuk
mengajarkan kepada guru-guru agar melek terhadap teknologi juga menjadi
penyebab belum terpenuhinya fasilitas teknologi di sekolah.

Guru :
Fasilitas teknologi masih terbatas dikarenakan belum meratanya pemberian
sarana-prasarana dari pemerintah pusat. Hal ini dikarenakan adanya
perbedaan kondisi sekolah dan kondisi sumber daya manusia yang ada di
sekolah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai