Anda di halaman 1dari 6

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Nama Mahasiswa: ASMI, S.Pd


Asal Institusi: UPT SPF SDN 97 SAMPEANG

Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah

No Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi


telah penyebab masalah
diidentifikasi

1 Rendahnya Kajian Literatur : Diharapkan untuk


minat baca 1. (Ruslan & Wibayanti, 2019). orang tua, guru dapat
siswa Jika siswa membaca sesuatu meningkatkan minat
tanpa memiliki minat baca yang baca pada anak-anak
tinggi maka kegiatan membaca kita, selain itu dari
tersebut tidak akan dilakukan pihak sekolah
dengan sepenuh hati tetapi memfasilitasi berupa
jikamembaca dilakukan dengan buku yang menarik
keinginannya sendiri maka sehingga dapat
siswa tersebut akan membaca meningkatkan minat
dengan sepenuh hati. baca anak.
2. (Maulina, 2018). Ada beberapa
factor yang mempengaruhi
rendahnya minat baca siswa :
factor lingkungan,
perkembangan teknologi,sarana
kurang memadai, kurangnya
motivasi, dan factor diri sendiri.

Hasil Wawancara :

1. Kepala Sekolah : ( Syarifuddin,


S.Pd) a). siswa kelas rendah
masih belum bias membaca dan
menulis karena kurangnya
bimbingan dari orang tua. b).
motivasi belajar siswa rendah,
kurang berlatih dirumah,
2. Rekan Sejawat :
(Fatmawati,S.Pd) a). SISWA
BELUM lancer membaca b).
guru belum menguasai materi,
c). metode yang dipakai belum
sesuai. d). guru belum
menggunakan metode
pembelajaran yang tepat dan
menarik.
3. Pakar : ( Mardiana, S.Pd). a).
sebagian besar konikasi guru
dengan walikelas masih sedikit
terbatas dengan wali siswa
masih sedikit terbatas karena
beberapa factor diantaranya
orang tua sibuk bekerja .
4. Guru : ( Ismaniar Syarif, S.Pd).
a). disekolah siswa kurang
mendapat pembinaan atau
pembiasaan tumbuhnya sikap
disiplin dan tanggung jawab,
inisiatif.
5. Pengawas : a) guru kurang
menumbuhkan kebiasaan
kepada siswa untuk
memecahkan masalah

2 Siswa pada Kajian Literatur : Anak yang mengalami


umumnya 1. Ahmadi dan Supriyono (2013) kesulitan belajar perlu
kesulitan menyatakan ada dua mendapat bimbingan
memahami faktor penyebab kesulitan dan penanganan
materi. belajar yaitu faktor intern khusus. Mereka
dan faktor ekstern. Faktor bukanlah tidak bisa
intern yaitu faktor fisiologis belajar, hanya
(kondisi fisik siswa) dan membutuhkan
faktor psikologis (kondisi perhatian lebih serta
kejiwaan siswa). Faktor bimbingan untuk
ekstern berasal dari luar mengatasi kesulitan
diri siswa yaitu faktor belajar yang mereka
keluarga, sekolah, dan alami. Oleh sebab,
masyarakat. maka dibutuhkan
2. (Muhibbin Syah, 2014). seorang guru yang
Kesulitan belajar bisa juga memiliki kreatifitas
terjadi pada anak yang serta ilmu
berkemampuan dibawah pengetahuan di dalam
standart, tidak hanya terjadi melaksanakan
pada siswa yang kewajibannya sebagai
berkemampuan rendah. seorang pengajar,
Kesulitan belajar juga bisa pembimbing, pelatih
menimpa pada siswa dan dan sebagainya
mahasiswa yang memiliki
akademik normal atau rata-rata
yang standar. Karena
disebabkan oleh faktor-faktor
tertentu yang memperlambat
tercapainya kinerja akademik
yang sesuai dengan harapan.

Hasil Wawancara :

1. Kepala Sekolah : (Syarifuddin


S.Pd)
a). guru kelas rendah mengajar
dengan ceramah dan tes buku.
b). siswa hanya belajar dengan
acuan buku paket
c). beberapa guru jarang
melakukan farisasi dalam
melakukan pembelajaran.

3 Hubungannya Kajian Literatur: Anggapan orang tua


antara guru dan 1. (Irma et al.,2019) Keterlibatan siswa bahwa hasil
orang tua siswa orang tua dalam pendidikan belajar yang diperoleh
sangat terbatas. anak usia dini perlu sinergi anak-anak mereka
dengan ragam upaya program merupakan tanggung
maupun kegiatan yang jawab sekolah
disesuaikan dengan analisis sepenuhnya.
kendala-kendala dari pihak
orang tua yang meliputi faktor
status sosial, faktor bentuk
keluarga, faktor tahap
perkembangan keluarga, dan
faktor model peran.
2. (Marini, 2014) menjelaskan
bahwa seluruh komunikasi
sekolah dasar hendaknya
memberikan informasi
pelayanan dan memberikan
penjelasan bagaimana orang
tua dan masyarakat dapat
mengakses pelayanan-
pelayanan yang ada.
3. (Triwiyanto, 2017 bahwa
kondisi yang menyebabkan
pentingnya peranan keluarga
dalam sosialisasi anak
dikarenakan oleh beberapa
hal.

Hasil Wawancara :

1. Rekan Sejawat : ( Fatmawati,


S.Pd),
a). siswa kelas rendah belum
bias membaca karena kurang
bimbingan dari orang tua dan
kurang berlatih di rumah.

4 Guru belum Kajian Literatur : Guru terbiasa dengan


memaksimalkan 1. (Ade, 2020), pengembangan pembelajaran metode
model-model pembelajaran yang inovatif, ceramah terpaku pada
pembelajara secara umum guru suda buku paket
yang inovatif berusaha menerapkan model pembelajaran, dan
pembelajaran inovatif sesuai kurangnya
tuntutan kurikulum 2013 pengetahuan guru
sekalipun masih mengalami terhadap konsep
kesulitan, guru masih pembelajaran inovatif.
memerlukan tambahan
pengetahuan dan bimbingan
dalam penerapan
pembelajaran inovatif.
2. (Wulandari Fransiska, 2022)
guru kesulitan dalam
mengalokasikan waktu dengan
baik pada saat penggunaan
model-model pembelajaran
kurikulum 2013, dan guru
kesulitan dalam menentukan
model yang tepat sesuai
dengan pembelajaran.

Hasil Wawancara :
1. Kepala Sekolah:
( syarifuddin,S.Pd )
penyebab guru belum
optimal penggunaan
pembelajaran inovatif
a). Guru cenderung
terbiasa dengan
pembelajaran metode
ceramah
b) Membutuhkan Waktu
Untuk Melakukan
Pembelajaran Dengan
Model-Model Yang Inovatif
c). kurangnya pengetahuan
guru tentang pembelajaran
yang inovatif.

5 Pembelajaran di Kajian Literatur : Kualitas pembelajaran


kelas belum 1. (Haig, 2014). Berfikir tingkat di sekolah mitra
berbasis HOTS tinggi merupakan jenis mengalami
pemikiran yang mencoba peningkatan setelah
mengeksplorasi pertanyaan- dilaksanakan
pertanyaan mengenai pendampingan pada
pengetahuan yang ada terkait kegiatan On. Peserta
isu-isu yang tidak workshop mendapat
didefinisIkan dengan jelas pengalaman belajar
dan tidak memiliki jawaban dalam melaksanakan
yang pasti. proses pembelajaran
2. (Titin, 2019). Sampai saat ini berorientasi pada
masih ditemukan sebagian stimulus keterampilan
guru yang tidak menerapkan berfikir tingkat tinggi.
HOTS dalam mengajar,
mungkin karena ada yang
merasa sudah mempunyai
pengalaman sekian lama
sehingga yang bersangkutan
merasa tidak perlu belajar dan
menerapkan HOTS.
Hasil Wawancara :
1. Teman Sejawat :
(Fatmawati,S.Pd) siswa kurang
mampu mngerjakan soal-soal
yang model HOTS

6 Guru belum Kajian Literatur : Tidak semua sekolah


memaksimalkan memiliki LCD, jaringan
pemanfaatan 1. (Lounard syaulan, 2018). wifi atau internet yang
tekhnologi/ TIK Kurangnya pengetahuan guru menjangkau ke
dalam tentang IT, arus listrik dan wifi masing-masing kelas,
melakukan di sekolah tidak normal dan beberapa guru masih
pembelajaran tidak adanya kewajiban dari kesulitan dalam
pihak sekolah agar guru mengoprasikan LCD,
mengajar munggunakan IT. kurangnya motivasi
2. (Rose Winda, 2021), analisis guru untuk
kesulitan guru dalam mengupgrade ilmu
peenggunaan media dalam mempelajari
pembelajaran online di sekolaj TIK.
dasar, kesulitan-kesulitan guru
dalam penggunaan media
pembelajaran online yaitu:
merancang media berbasis IT,
mengoprasikan media berbasis
IT, sarana dan prasarana, dan
kreatifitas guru.

Hasil Wawancara :
1. Kepala Sekolah : ( Syarifuddin,
S.Pd)
a). tidak semua kelas memiliki
LCD
b). jaringan wifi atau internet
yang menjangkau ke masing-
masing kelas,
c). beberapa guru masih
kesulitan dalam
mengoprasikan LCD,
d). kurangnya motivasi guru
untuk mengupgrade ilmu
dalam mempelajari TIK.

Anda mungkin juga menyukai