1. Kajian Literatur
Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang
relevan dengan topik masalah.
Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah
tersebut berdasarkan temuan dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan
Sejawat di Sekolah:
Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas
sekolah, atau rekan sejawat yang memiliki pengalaman terkait
masalah yang diidentifikasi.
Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka
mengenai penyebab masalah tersebut.
Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai
referensi untuk menganalisis penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki
keahlian atau pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi.
Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk
mendapatkan wawasan dan pemahaman lebih mendalam
tentang penyebab masalah.
Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-
langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk
membantu Anda menganalisis penyebab masalah secara lebih
mendalam.
WAWANCARA
Wakil kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Martoyo, S.Pd
Penyebab motifasi belajar rendah
Beberapa tahun yang terjadi pandemi sehingga setelah masuk
sekolah Peserta Didik merasa malas belajar masih terbawa
suasana covid-19
Peserta didik merasa bosan di dalam kelas dikarenakan
pembelajaran kurang variatif.
Peserta Didik belum mempunyai citacita dimasa mendatang.
Dokumentasi :
Guru /Teman Sejawat
Sri Mampuni S.TP
Guru belum merancang pembelajaran aktif dan menyenangkan
Perlunya penguasaan yang lebih luas terhadap model
pembelajaran yang interaktif.
Dokumentasi :
WAWANCARA
Wakil kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Martoyo, S.Pd
Guru dalam setiap pembelajaran perlu melakukan control
terhadap semua Peserta Didik
Peran guru di sekolah menggantikan orang tua yang ada
dirumah.
Perkembangan peserta didik di sekolah menjadi tanggung jawab
guru
WAWANCARA
Wakil kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Martoyo, S.Pd
Peran teknologi sangat membantu Peserta Didik dalam proses
pembelajaran Peserta Didik akan lebih cepat menghadapi era
seperti saat ini.
Sebagian besar problem dapat terselesaikan dengan teknologi
WAWANCARA
Wakil kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Martoyo, S.Pd
Damapak dari cocid-19 telahmembawa pengaruh yang kuat
terhadap Peserta Didik
Dalam membentuk kedisiplinan bilingual pemberian
reward dan punishment dapat mempengaruhi kedisiplinan
siswa”, sehingga meningkatkan kedisiplinan siswa.
https://jurnal.unpad.ac.id/jkk/article/view/23620/13417
Triwardhani, I. J. (2011). Komunikasi anak di sekolah inklusif: sebuah telaah etnografi komunikasi. Bandung: Unpad Press.
https://jurnal.uns.ac.id/SHES/article/view/71026/39393
Simanjuntak, E. (2019). Peran Teknologi dalam Meningkatkan Kompetensi Guru di Era Revolusi 4.0. Prosiding Seminar Nasional Teknologi
Pendidikan, 1(2), 429–434. http://digilib.unimed.ac.id/38825/
Hidayat, N., & Khotimah, H. (2019). Pemanfaatan Teknologi Digital Dalam Kegiatan Pembelajaran. JPPGuseda | Jurnal Pendidikan &
Pengajaran Guru Sekolah Dasar, 2(1), 10–15. https://doi.org/10.33751/jppguseda.v2i1.988
Zunidar. (2019). Peran Guru Dalam Inovasi Pembelajaran. Nizhamiyah, IX(2), 41–56
Priyambodo, P. (2020). Inovasi pembelajaran berbasis teori kecerdasan majemuk untuk pengembangan peran sekolah di era 4.0. Humanika,
19(2), 139–156. https://doi.org/10.21831/hum.v19i2.29269
Fitriyani, N. (2019). Pengembangan Media Pembelajaran Audio-Visual Powtoon Tentang Konsep Diri Dalam Bimbingan Kelompok Untuk
Peserta Didik Sekolah Dasar. Jurnal Tunas Bangsa, 6(1), 104–114. https://ejournal.bbg.ac.id/tunasbangsa/article/view/950
https://core.ac.uk/download/pdf/288293841.pdf
Barlow, D.L. 1985. Educational Psychology: The Teaching-Learning Process. Chicago: The Moody Bible Institute
Arifin, Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung
Ahmadi dan Supriyono. 2003. Teori Belajar dan Pembelajaraan. Remaja Rosdakarya: Bandung
Sudjana, N. 2006. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:Remaja Rosdakarya
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/13061/5/BAB%20II.pdf
Redaksi Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), hal. 333
Arif Rahman, Kesalahan-Kesalahan Fatal Paling Sering Dilakukan Guru dalam Kegiatan Belajar-Mengajar, (Yogyakarta: Diva Press, 2011), hal.
64
Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak, terj. Med Meitasari Tjandrasa, (Jakarta:Erlangga, 1990), hal. 84
H.A.S. Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Cet. 10 (Jakarta: Bumi Aksara,2014), hal. 95.