1. Kajian Literatur
• Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
• Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang relevan dengan topik masalah.
• Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut berdasarkan temuan dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat di Sekolah:
• Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, atau rekan sejawat yang memiliki pengalaman terkait masalah
yang diidentifikasi.
• Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka mengenai penyebab masalah tersebut.
• Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi untuk menganalisis penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
• Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian atau pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi.
• Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman lebih mendalam tentang penyebab
masalah.
• Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
• Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk membantu Anda menganalisis penyebab masalah secara lebih mendalam.
Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda dapat menggunakan data yang terkumpul sebagai dasar untuk
menganalisis dan mengidentifikasi penyebab masalah yang lebih spesifik. Selanjutnya, langkah selanjutnya adalah merencanakan strategi dan
tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Hasil Wawancara
1. Kepala Sekolah
Motivasi belajar dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal. Kondisi internal
yaitu latar belakang keluarga, kondisi kesehatan, kemampuan peserta didik
mengenali potensi dirinya. Sedangkan kondisi eksternal yaitu lingkungan belajar dan
suasana pembelajaran. VID_20231120_071053.mp4 - Google Drive
2. Teman Sejawat
Motivasi belajar rendah disebabkan oleh kurangnya kemampuan dasar peserta didik,
kurangnya kemauan belajar, sikap belajar yang belum terbentuk, serta kurangnya
pengawasan dari orangtua.
https://drive.google.com/file/d/11Jk4RWmyeQJzLuRvPUXrsyiYJ7kTSlOc/view?usp
=drivesdk
3. Siswa
Rendahnya motivasi yang kami miliki disebabkan oleh kurang menariknya
pembelajaran yang disajikan oleh guru di dalam kelas karena metode yang guru
gunakan hanya itu-itu saja tidak berpariasi dan terlalu monoton sehingga kami
merasa bosan dan tidak tertarik untuk mengikuti materi yang dijsajikan oleh guru.
12247 (untan.ac.id)
Hasil Wawancara
1. Kepala Sekolah
Kemampuan literasi dipengaruhi oleh minat baca dan konsep guru dalam
memberikan pemahaman literasi kepada peserta didik. VID_20231120_071053.mp4
- Google Drive
2. Teman Sejawat
Masih ada peserta didik yang kemampuan literasinya berada pada tingkatan perlu
intervensi khusus. Indikatornya yaitu kelancaran membaca, ketahanan peserta didik
dalam membaca teks, pemahaman peserta didik terhadap isi bacaan.
https://drive.google.com/file/d/11Jk4RWmyeQJzLuRvPUXrsyiYJ7kTSlOc/view?usp
=drivesdk
3. Siswa
Kurangnya kemampuan memahami isi bacaan disebabkan karena kurangnya literasi
yang diberikan oleh guru misal memanfaatkan 15 menit pertama untuk berliterasi
Bersama dan guru sering menggunakan metode ceramah dalam mengajar sehingga
kami merasa bosan dan jenuh dalam belajar.
Hasil Wawancara
1. Kepala Sekolah
• Perbedaan pola pikir yang dianut orang tua dengan guru.
• Tidak semua orang tua "standby" di rumah, seperti contohnya di lingkungan
sekolah saya banyak orang tua yang merantau, sehingga anak ditinggal dirumah
hanya dengan kakek/ nenek yang sudah "sepuh".
• Tidak semua orang tua memiliki HP yang memudahkan guru untuk
berkomunikasi
1. Kepala Sekolah
Adanya guru-guru yang terkendala dalam menggunakan pembelajaran inovatif
disebabkan oleh kurangnya pemahaman guru, kurangnya kedisiplinan guru dalam
merancang pembelajaran, sudah nyaman dengan pembelajaran konvensional
VID_20231120_071053.mp4 - Google Drive
2. Pakar (Guru Penggerak)
Penyebab Guru belum optimal menerapkan model pembelajaran inovatif adalah
background dan generasi pendidik yang berbeda-beda, kurangnya pemahaman guru
terkait penggunaan teknologi. VID_20231120_073033.mp4 - Google Drive
Hasil Wawancara
1. Kepala Sekolah
Sebenarnya peserta didik sudah memiliki kemampuan berpikir kritis hanya saja guru
terkadang kurang memfasilitasi peserta didik untuk berpikir kritis
VID_20231120_071053.mp4 - Google Drive
2. Pakar (Guru Penggerak)
Penyebabnya adalah pembelajaran daring yang berlangsung sekitar 2 tahun
mempengaruhi daya nalar anak.
VID_20231120_073033.mp4 - Google Drive
Hasil Wawancara
Kepala Sekolah
Pakar (Pengawas)