Masalah yang
No Analisis eksplorasi penyebab
telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
. masalah
diidentifikasi
1 Motivasi Belajar Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis terhadap
Siswa Rendah 1. Motivasi adalah dorongan yang hasil kajian literatur dan serta
dikonfirmasi melalui observasi/
diberikan guru kepada sisiwa dalam pengamatan dan wawancara
rangka menumbuhkan rasa pesercaya didapatkan hasil:
diri dan semangat dalam belajar 1. Metode pembelajaran yang
(Pradanda, 2019) monoton, membuat siswa
2. Awe dalam Pradana (2019) Motivasi susah memahami materi
sangat diperlukan dalam kegiatan 2. Kondisi lingkungan siswa
belajar sebab tanpa adanya yang kurang mendukung,
motivasi dalam belajar tidak baik dari orang tua yang
akan mungkin seseorang melakukan kurang peka dengan
aktivitas belajar Motivasi belajar keadaan siswa, ataupun
siswa harus selalu ditumbuhkan lingkungan tempat tinggal
karena kegagalan dalam belajar tidak siswa
hanya disebabkan oleh pihak 3. Pola pikir siswa yang
siswa, tetapi mungkin dari beranggapan materi yang
guru yang tidak berhasil dipelajari susah
menumbuhkan motivasi belajar 4. Guru belum cukup waktu
siswa sehingga minat belajar menyiapkan media
menurun dan hasil belajar rendah. pembelajaran yang
3. Menurut Uno dalam Rini (2018) menyesuaikan kedaan
indikator motivasi belajar dapat siswa dengan jumlah kelas
diklasifikasikan sebagai berikut: banyak
- adanya hasrat dan keinginan 5. Lingkungan sekolah yang
berhasil mempengaruhi motivasi
- adanya dorongan dan kebutuhan adalah SARPRAS serta
dalam belajar inovasi guru dalam
- adanya harapan dan cita-cita masa mengembangkan model
depan pembelajaran
- adanya penghargaan dalam belajar 6. Siswa cenderung bermain
- adanya kegiatan yang menarik HP sehingga cenderung
dalam belajar kelelahan
- adanya lingkungan belajar yang 7. Keadaan keluar yang tidak
kondusif, sehingga memungkinkan kondusif (brokenhome)
seseorang siswa dapat belajar
dengan baik.
4. Menurut Palitin et al (2019) Terdapat 2 peran
dalam motivasi. Pertama, motivasi sebagai
penggerak psikis dalam diri seseorang yang
akan menimbulkan keinginan untuk
belajar dan juga menjamin tetap
berlangsungnya proses pembelajaran
demi tujuan tertentu. Kedua, motivasi
memberikan semangat dan juga rasa senang
dalam proses pembelajaran yang dapat
menimbulkan energi untuk belajar.
5. Menurut Ilmiyah (2019) Ada beberapa cara
untuk menumbuhkan motivasi pada
kegiatan belajar diantaranya adalah
memberikan angka misalnya, memberikan
hadiah, persaingan/berkompetisi, ego-
involvement, memberikan ulangan,
mengetahui hasil, memberikan pujian,
memberikan hukuman, minat dan adanya
tujuan.
6. Menurut Slameto dalam Naibaho et al (2021)
faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
siswa diantaranyaa.
- Kondisi internal yaitu kondisi
(situasi) yang ada didalam diri
siswa itu sendiri misalnya
kesehatannya, keamananya
ketentramannya dan sebagainya.
- Kondisi eksternal adalah kondisi
yang ada diluar pribadi manusia,
misalnya kebersihan rumah,
penerangan, serta keadaan
lingkungan
- Stategi belajar. Belajar yang
efisisen dapat tercapai apabila
dapat menggunakan stategi yang
tepat. Strategi belajar diperlukan
untuk dapat mencapai hasil yang
semaksimal mungkin
7. Ali Imron dalam Naibaho et al (2021)
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
yaitu:
- Cita-cita/aspirasi pembelajar. Cita
cita merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi motivasi
belajar.
- Kemampuan Pembelajaran.
Kemampuan pembelajaran juga
menjadi faktor penting dalam
mempengaruhi motivasi.
- Kondisi Pembelajaran . Hal ini
dapat terlihat dari kondisi fisik
maupun kondisi psikis
pembelajaran.
- Kondisi Lingkungan. Dapat
diamati dari lingkungan fisik
dan lingkungan yang mengitari si
pembelajar.
- Unsur-unsur dinamis belajar/
pembelajaran. Hal ini dapat
diamati pada sejauh mana upaya
memotivasi tersebut dilakukan.
- Upaya Guru Dalam
Membelajarkan Pembelajar
5 Pandangan 1. Itsna & Mega, 2019). Miskonsepsi Setelah dilakukan analisis terhadap
pendapat konsep yang berkelanjutan jika tidak segera hasil kajian literatur dan serta
dikonfirmasi melalui observasi/
siswa keliru ditangani dengan tepat akan pengamatan dan wawancara
dalam menimbulkan permasalahan pada didapatkan hasil:
pembelajaran pembelajaran selanjutnya. 1. pemahaman awal siswa
IPA Miskonsepsi dapat berdampak serius yang masih keliru
(MISKONSEPSI) pada pembelajaran individu 2. dalam literasi siswa hanya
2. (Taufiq et al., 2020 Beberapa membaca tanpa memahami
metode atau strategi dapat 3. guru terkadang
digunakan untuk mengetahui dan menyampaiakan kurang
menjadi solusi yang tepat dalam sempurna jadi informasi
mereduksi miskonsepsi yang terjadi yang didapatkan kurang
pada siswa. Menurut Andrianie lengkap
dalam penelitiannya mengatakan 4. media pembelajaran tidak
bahwa untuk meningkatkan sesuai dengan konsep yang
pemahaman konsep pada siswa, akan disampaiakan.
pembelajaran dapat dilakukan 5. Penggunakan bahasa
dengan model inkuiri terbimbing sehari-hari, yang memiliki
sehingga dapat mereduksi arti berbeda dalam ilmiah
miskonsepsi siswa dan hal ini dapat 6. Beberapa guru langsung
meningkatkan hasil belajar siswa). kedalam persamaan tanpa
3. Menurut Suparno dalam Sitepi menjelaskan konsep awal
(2019) secara garis besar langkah
yang digunakan untuk membantu
mengatasi miskonsepsi adalah
- mencari atau mengungkapkan
miskonsepsi yang dilakukan
siswa
- mencoba menemukan penyebab
miskonsepsi tersebut
- mencari perlakuan yang sesuai
untuk mengatasinya
4. Menurut Mesutoglu dan Birgili
dalam Rohmah (2021) ,
miskonsepsi memiliki 4
konsekuensi utama yaitu 1)
prestasi rendah, 2) berdampak
pada topik lain, 3) psikologi
siswa, 4) masalah pengelolaan
kelas.
5. Rohmah (2021) indikator miskonsepsi
diantaranya
- Pemahaman konseptual yang
salah (early concept
understanding)
- Keyakinan tidak ilmiah (belief is
not scientific)
- Miskonsepsi berdasarkan fakta
(factual misconceptions)
6. Sari (2018) Miskonsepsiyang
dialami siswa bisa terjadi karena
salah memahami gejala alam atau
peristiwa yangdihadapi dalam
hidupnya. Miskonsepsi yang
pernah diperoleh siswa waktu
sekolah dasar masih menetap pada
dirinya sampai berada di sekolah
menengah.
7. Qadri et al., 2019). Miskonsepsi merupakan
salah satu hambatan bagi siswa dalam
memahami dan menguasai materi pelajaran
karena miskonsepsi dapat dikatakan sebagai
suatu kesalahan. Miskonsepsi yang terjadi
pada siswa dapat bersumber dari konsep
awal siswa, kehadiran dan metode guru,
serta buku teks yang sulit dipahami.
1. Prananda, G., & Hadiyanto. 2019. Korelasi Antara Motivasi Belajar Dengan Hasil
Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Di Sekolah Dasar. 3(3). Jurnal Basicedu. Diakses
30 Agustus 2022
2. Rini, C.P. 2018. Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Siswa Kelas Iv Mi
Daarul Ilmi Kabupaten Tangerang. 2(2). Jtiee (Journal Of Teaching In Elementary
Education). Diakses 30 Agustus 2022
3. Palitin, I. D., Wulo, W., & Purwanty, R. 2019. Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil
Belajar Siswa. 6(2). Http://Www.Ejournal.Unmus.Ac.Id/. Diakses 30 Agustus 2022
4. Ilmiyah, N.H., & Sumbawati,M.S. 2019. Pengaruh Media Kahoot Dan Motivasi Belajar
Terhadap Hasil Belajar Siswa. 3(1). Journal Information Engineering And Educational
Technology)
5. Naibaho, S.W., Elindra, R., & Siregar, E.Y. 2021 4(2). Analisis Faktor-Faktor Penyebab
Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Mts Negeri 1 Tapanuli Tengah Disaaat Pandemi
Covid-19. Jurnal Mathedu (Mathematic Education Journal.
6. Rini, C.A.S. 2021. Pengaruh Kondisi Belajar Masa Pandemic Covid 19 Terhadap Minat
Belajar Ipa Siswa Kelas Viii Smp Negeri 2 Ambarawa Tahun Pelajaran 2019/2020. 1(1).
Ncoins: National Conference Of Islamic Natural Science.
7. Krismayoni, P.A.W., & Suarni, N.K. 2020. Pembelajaran Ipa Dengan Model
Pembelajaran Children Learning In Sciencemeningkatkan Hasil Belajar Ditinjau Dari
Minat Belajar. 3(2). Ejournal.Undiksha.Ac.Id
8. Asmar,E. 2018. 1(1). Pengaruh Kemandirian Belajar Dan Minat Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Journal.Lppmunindra.Ac.Id
9. Subiakto, A.R.P. 2020. Analisis Minat Belajar Siswa Kelas Viii Smp Islam Putradarma
Terhadap Mata Pelajaran Ipa Terpadu Pada Masa Pandemi Covid Skripsi 19 . Skripsi
10. Kaharuddin, A & Hajeniati, N. 2020. Pembelajaran Inovatif Dan Variative. Gowa:
Pusaka Almaida
11. Muhali. 2019. Pembelajaran Inovatif Abad Ke-21. 3(2). Jurnal Penelitian Dan Pengkajian
Ilmu Pendidikan: E-Saintika
12. Rahayu, G. D. S & Firmansyah, D. 2018. Pengembangan Pembelajaran Inovatif Berbasis
Pendapingan Bagi Guru Sekolah Dasar. 1(1). Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
(Abdimas)
13. Ichsan, I.Z., Dewi, A.K., Hermawati, F.M., & Iriani, E. 2018. Pembelajaran Ipa Dan
Lingkungan: Analisis Kebutuhan Media Pembelajaran Pada Sd, Smp, Sma Di Tambun
Selatan, Bekasi. 2(2). Jipva (Jurnal Pendidikan Ipa Veteran)
14. Okra, R. 2019. Pengembangan Media Pembelajaran Digital Ipa Di Smp N 3 Kecamatan
Pangkalan. 4(2). Journal Educative: Journal Of Educational Studies
15. Mustofa, R & Syafi’ah, R. 2018. Pengembangan Media Pembelajaran Pop Up Book
Materi Kenampakan Permukaan Bumi Mata Pelajaran Ipa Kelas Iii Sd. 2(2). Else
(Elementary School Education Journal)
16. Besare, S.D. 2020. Hubungan Minat Dengan Aktivitas Belajar Siswa. 7(1). Jinotep
(Jurnal Inovasi Teknologi Pembelajaran)
17. Mardian, W., & Sylvia, I. (2020). Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Melalui
Penerapan Model Students Divisions Achievement Divisions Di Xi Ips 1 Smanegeri
1 Bukittinggi. Jurnal Sikola: Jurnal Kajian Pendidikan Dan Pembelajaran, 1(3), 207–214.
Https://Doi.Org/10.24036/Sikola.V1i3.31
18. Bahri, S & Mustajab, A. 2020. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Jigsawterhadap
Aktivitas Belajar Siswa Pada Pelajaran Ipa. 2(2). Urnal Sikola: Jurnal Kajian Pendidikan
Dan Pembelajaran
19. Estavinabr Sitepu1, Muhammad Yakob2. 2019. Analisis Miskonsepsi Siswa Pada Materi
Hukum Newton Di Kelas X Ipasmanegeri 1 Berastagi. 2(2).
Https://Ejurnalunsam.Id/Index.Php/Jpfs
20. Risma Ulinnuha Rohmah 1*, Wirawan Fadly2. 2021. Ereduksi Miskonsepsi Melalui
Modelconceptual Change Berbasis Stem Education. 1(2).
Ttp://Ejournal.Iainponorogo.Ac.Id
21. Itsna, M., & Mega, T. B. (2019). Miskonsepsi Siswa Smp Dalam Memahami Konsep
Bangun Datar Segiempat Ditinjau Dari Gaya Belajar Vak. Jurnal Ilmiah
Pendidikan Matematika, 1(5), 59–66.
22. Qadri, A., Alhaq, P. M., Muthmainah, N., Irpadilla, M. A., Herlina, Aulia, N., &
Scholten, A. S. (2019). Analisis Miskonsepsi Peserta Didik Kelas Xi Sman 1 Gowa Pada
Materi Larutan Penyangga Menggunakan Instrumen Three Tier Diagnostic Test. Jurnal
Nalar Pendidikan, 7(1), 46–52.
1.