Hasil Wawancara:
1. Guru dan Rekan Sejawat
a. Menurut Ibu Kurniati faktor penyebab motivasi siswa rendah
yaitu:
- Kurangnya minat belajar
- Kurangnya kepedulian siswa
- Model yang digunakan guru
- Kondisi psikologis siswa
- Keluarga
- lingkungan
b. Menurut Ibu Hamriah faktor penyebab motivasi belajar siswa
yaitu:
- Suasana proses pembelajaran yang kurang menyenangkan
- Kurangnya semangat belajar
- Pemilihan metode pembelajaran yang tidak sesuai
- Faktor lingkungan siswa
c. Menurut Pak Ikhsan motivasi belajar siswa rendah karena
siswa hanya fokus pada penggunaan gedget.
2. Kepala Sekolah
Menurut Ibu Nurahayah selaku kepala sekolah berpendapat bahwa
beberapa penyebab motivai belajar siswa yaitu:
- Kurangnya kekompokan guru dan siswa
- Metode pelajaran yang kurang efektif
- Perasaan bosan siswa
- Minat belajar yang kurang
- Kurangya kemauan siswa untuk belajar
- Kondisi lingkungan siswa dalam pergaulanKurangnya
perhatian orang tua
- Guru tidak konsisten dalam proses evaluasi
- Kurangnya penyampaian guru terhadap hasil pencapaian
siswa.
3. Pakar Pendidikan (Ibu Nurul Hidayah,S.Pd,M.Psi)
Penyebab motivasi belajar siswa rendah yaitu:
a. Faktor eksternal:
- Kurangnya dukungan dari keluarga
- Kurangnya dukungan masyarakat
- Kurangnya pemanfaatan metode yang tepat digunakan dalam
menyesuaikan gaya belajar siswa.
b. Faktor intrinsik
- Kurangnya pemahaman dalam diri siswa tentang tujuan
pendidikan yang siswa tempuh
- Gaya belajar siswa
- Kurangnya minat belajar siswa karena siswa tidak nyaman
dalam proses pembelajaran
4. Pengawas Sekolah (Algazali,M.Pd)
Penyebab inovasi belajar siswa rendah yaitu:
- Siswa kurang menyadari dari tujuan pembelajaran itu sendiri
- Penggunaan model- model pembelajaran yang tidak mampu
menarik perhatian siswa
- Materi yang disampaikan tidak diminati siswa
- Pembelajaran yang masih menoton
2 Siswa kesulitan dalam Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis dari hasil
memahami atau kajian literatur dan wawancara
menyerap materi 1. Haqiqi (dalam Marisa Amaliyah, Nyoman Suardana dan Kompyang didapatkan bahwa siswa kesulitan
pembelajaran yang Selamet, 2021) menyatakan bahwa kesulitan belajar pada siswa dalam memahami atau menyerap
diberikan guru. disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. pembelajaran yang diberikan sebagai
Faktor internal yang menyebabkan terjadinya kesulitan belajar yaitu: berikut:
- aspek bakat 1. Kurangnya motivasi siswa
- minat yang disebabkan kurangnya
- motivasi minat terhadap materi yang
- intelegensi pada siswa. Sedangkan, diberikan
Faktor eksternal yaitu: 2. Kurangnya apersepsi yang
- berupa fasilitas sekolah dilakukan diawal
- guru pembelajaran yang juga
- sarana prasarana berdampak pada fokus siswa
- aktivitas siswa. dalam manerima materi
pelajaran
2. Dari hasil penelitian Erni Suryani,dkk (2021), mengatakan bahwa 3. Kurangnya pengetahuan
faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar yaitu faktor sarana dan awal siswa terhadap materi
prasarana merupakan faktor eksternal utama, sedangkan metode yang diberikan guru
pembelajaran, motivasi, minat dan materi pelajaran dan media 4. Guru mendominasi proses
belajar menjadi factor pedukung kesulitan belajar. pembelajaran sehingga siswa
tidak diiberi ruang untuk
3. Ristiyani & Bahriah (dalam Holidatus Saadah dkk,2019) aktif dalam pembelajaran
mengatakan bahwa faktor lain kesulitan belajar siswa meliputi faktor 5. Kurangnya fokus siswa
eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal meliputi faktor terhadap materi dikarenakan
lingkungan baik sosial atau pun alami serta faktor instrumental yang siswa lebih fokus ke gedget.
meliputi kurikulum, program, sarana dan prasarana, dan guru. Faktor 6. Kurangnya daya tarik siswa
yang kedua adalah faktor internal meliputi aspek fisiologis, panca terhadap materi disebabkan
indera, dan minat Dari faktorfaktor tersebut terdapat faktor penyajian materi
instrumental yaitu terkait sarana dan prasarana. Salah satu contoh pembelajaran tidak kreatif
sarana dan prasarana adalah media pembelajaran dan terkesan menoton
7. Adanya miskonsepsi materi
Hasil Wawancara: yang disebabkan materi
1. Guru dan Rekan Sejawat yang diterima siswa belum
a. Ibu Kurniati dikaitkan dengan kehidupan
Penyebab siswa kesulitan dalam memahami pembelajaran sehari-hari
yaitu: 8. Pemilihan metode dan media
- Kurangnya rasa ingin tahu siswa pembelajaran belum
- Kurangnya pemanfaatan model yang inovatif untung mendukung penyajian materi
merangsang siswa yang mudah dan menarik
b. Ibu Hamriah perhatian siswa.
Penyebab siswa kesulitan dalam memahami pembelajaran 9. Pemilihan strategi dan
yaitu: metode yang belum tepat
- Tidak adanya kemampuan menjawab dan bertanya oleh siswa dimana belum menerapkan
- Kurang minat dan bakat siswa terhadap pelajaran strategi atau metode yang
- Tidaknya adanya motivasi siswa mendukung dengan gaya
- Kurangnya pemnafaaatan model pembelajaran belajar anak.
c. Pak Ikhsan mengatakan kesulitan belajar siwa dipengaruhi
karena kurang fokus terhadap pembelajran.
2. Kepala Sekolah
Penyebab siswa kesulitan dalam memahami pembelajaran
yaitu:
- Kurangnya apersepsi diawal pembelajaran yang menjadi
dasar siswa menerima materi-materi baru.
- Cara guru dalam menyampaikan materi
- Kurangnya daya tarik siswa karena penggunaan model
pembelajran yang tidak tepat
- Pemilihan bahasa yang digunakan guru dalam pembelajaran
sulit dipahami siswa.
- Guru belum maksimal dalam memanfaatkan media
pembelajaran,diman media yang digunakan cenderung hanya
bentuk LKPD yang diadopsi dari buru paket.
3. Pakar Pendidikan (Ibu Nurul Hidayah,S.Pd,M.Psi)
Penyebab kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran
yaitu:
- Kurangnya motivasi siswa
- Kurangnya minat siswa terhadap pelajaran
- Proses pembelajaran yang membosankan bagi siswa
- Cara guru dalam menyajikan materi
- kurangnya penggunaan pendekatan - pendekatan yang
merangsang siswa untuk tertarik pada pelajaran tersebut
- Metode yang digunakan masih menggunakan metode
ceramah
- Penggunaan strategi dan metode pembelajaran yang sama
padahal gaya belajar setiap siswa ada yang berbeda.
4. Pengawas Sekolah
Penyebab kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran
yaitu:
- Kurangnya pengetahuan dasar siswa diawal pembelajaran
- Materi tidak dihubungkan dengan kehidupan sehari-sehari
siswa
- Penggunaan media pembelajaran dalam menyampaikan
materi belum tepat
- Tidaknya penguatan yang dilakukan terhadap materi yang
telah disajikam
- Guru terlalu mendominasi proses penyajian materi
3 Hubungan komunikatif Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis terhadap
guru terhadap siswa kajian literasi dan hasil wawancara
masih terbatas. 1. Lane D (dalam Ety Nur Inah 2015) mengatakan bahwa Guru sebagai didapatkan penyebab hubungan
komunikator tentu mengharapkan komunikasi pembelajaran komunikatif guru terhadap siswa
berlangsung efektif, artinya terjadi intraksi antara guru dan siswa masih terbatas yaitu:
dalam pembelajara dimana guru menaruh ke pedulian terhadap 1. Penyampaian materi hanya
siswanya . Ada tiga pengelompokkan guru menaruh kepeduliannya secara lisan sehingga belum
terhadap siswa , yaitu : mampu menarik perhatian
- Guru yang peduli pada dirinya siswa
- Guru yang peduli pada tugasnya sebagai pendidik; 2. Kurangnya sikap saling
- Guru yang peduli pada dampak pembelajarannya pada siswa peduli antara siswa dan guru
terkait dalam menciptakan
2. Asnawi dan Basyiruddin Usman (dalam Luqman Haqi,2015) pembelajaran yang aktif
Mengatakan bahwa hambatan-hambatan komunikasi yang ditemui 3. Kurangnya perhatian siswa
dalam proses belajar mengajar yaitu: yang tidak terpusat pada
1) Verbalistik, dimana guru menerangkan pelajaran hanya melalui informasi yang disampaikan
katakata atau secara lisan. Di sini yang aktif hanya guru, sedangkan guru.
murid lebih banyak bersifat pasif, dan komunikasi bersifat satu arah. 4. Kurangnya respon aktif dari
2) Perhatian yang bercabang, yaitu perhatian murid yang tidak siswa terhadap apa yang
terpusat pada informasi yang disampaikan guru, tetapi bercabang disampaikan guru
perhatian lain. mengakibatkan tidak
3) Tidak ada tanggapan, yaitu murid-murid tidak merespon secara terbentuknya sikap yang
aktif apa yang disampaikan oleh guru, sehingga tidak terbentuk diperlukan dalam proses
sikap yang diperlukan. pembelajaran.
4) Kurang perhatian, disebabkan prosedur dan metode pengajaran 5. Kurangnya perhatian
kurang bervariasi, sehingga penyampaian informasi yang monoton disebabkan prosedur dan
menyebabkan kebosanan murid. metode pengajaran kurang
5) Sikap pasif anak didik, yaitu tidak bergairahnya siswa dalam bervariasi
mengikuti pelajaran disebabkan kesalahan memilih tehnik 6. Kurangnya penumbuhan
komunikasi. aspek afektif seperti sikap
kepercayaan diri siswa
3. Yosal Iriantara (dalam Lukman Haqi,2015) menyatakan bahwa Ciri- mengungkapkan pendapat
ciri adanya komunikasi positif antara Guru dengan siswa yaitu: atau mengajukan pertanyaan
1) Mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran serta sikap mandiri siswa
2) Hubungan baik antara guru dengan siswa dalam menggali
3) Mampu mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa mendalami pengetahuan.
sendiri materi belajar 7. kurangnya pemberian
4) Menggunakan pertanyaan yang mendorong penalaran tingkat tinggi apresiasi dari hasil belajar
5) Mampu memfasilitasi berbagai pertanyaan dan komentar siswa atau proses yang telah
6) Guru berperan sebagai pembimbing dan pendamping siswa. dilakukan siswa dalam
7) Terampil dalam berbagai teknik interaksi guna mencegah kebosanan bentuk lisan atau fisik.
8) Guru mampu memecahkan konflik dan bentuk-bentuk masalah 8. Melalui metode yang
pribadi lainnya yang mungkin muncul. diterapkan belum mampu
melatih siswa untuk aktif
Hasil Wawancara dalam dalam bertanya dan
1. Guru dan Rekan Sejawat menjawab pertanyaan.
Hubungan komunikatif siswa dan guru masih terbatas
dikarenakan
- Sulitnya memahami karakter siswa
- Metode pengajaran yang kurang bervariasi
- Siswa sulit dalam memahami pembelajaran
2. Kepala Sekolah
Hubungan komunikatif guru dengan siswa disebabkan oleh:
- Kurangnya kenyamanan siswa terhadap guru
- Kurangnya tanggup jawab guru dan siswa dalam proses
pembelajaran
- Kurangnya komunikasi guru dan siswa
- Kurangnya pemanfaatan model yang memicu umpan balik
dan siswa dalam pembelajaran yang diberikan guru.