Anda di halaman 1dari 18

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa : Mariana Beo Sada, S.Pd
Asal Institusi : SMKS YOHANES XXIII MAUMERE

Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah

N Masalah Yang Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah Analisis Eksplorasi Penyebab


o di Identifikasi Masalah
1 • Sebagian Sumber kajian literatur Dari hasil wawancara dan kaji
siswa Jurnal Ilmiah literatur dapat diambil analisis
motivasi Nurfaliza dan Nur Eka Kusuma Hindrasti. penyebab masalah
belajar masih Pengaruh Motivasi belajar terhadap hasil belajar Yaitu :
sangat kurang siswa dalam pembelajaran daring. 1. Siswa belum terbiasa
https://jta.ejournal.unri.ac.id melakukakan kegiatan
belajar yang baik di
Motivasi belajar siswa masih rendah di rumahnya
sebabkan karena: 2. Guru kurang meningkatkan
kemampuan pedagogiknya
(a) hasrat dan keinginan untuk belajar; yang berinovasi dalam
pembelajaran dengan
memperhatikan minat dan
(b) kebutuhan terhadap belajar tidak
kebutuhan belajar siswa
tercapai;

(c) tidak memiliki harapan dan cita-cita


yang tinggi;

(d) apresiasi belajar sangat rendah;

(e) tidak adanya pembelajaran yang


menarik dan;

(f) lingkungan belajar yang tidak


kondusif, sehingga siswa tidak dapat
belajar dengan baik dan nyaman
Jurnal Ilmiah
Irmalia Susi Anggraini. Motivasi belajar dan
Faktor-faktor yang berpengharuh sebuah kajian
pada interaksi pembelajaran mahasiswa.
http://e-
journal.unipma.ac.id/index.php/PE/article/view/39/
37
fakto-faktor yang menurunnya motivasi belajar
peserta didik Yaitu :
(1) kehilangan harga diri,(2) ketidak nyamanan
fisik, (3) frustasi, (4) teguran yang tidak dimengerti,
(5) Menguji yang belum di bicarakan/diajarkan, dan
(6) materi terlalu sulit/mudah.
Jurnal Ilmiah
Dwi Tri Santoso dan Tawardjono. Faktor-Faktor
penyebab rendahnya motivasi belajar dan solusi
penanganan pada siswa kelas XI Jurusan Teknik
Sepeda Motor
https:// journal.student.uny.ac.id
faktor-faktor penyebab rendahnya motivasi
belajar:
1. kebutuhan siswa untuk belajar di rumah
dengan kondisi yang nyaman, sarana dan
prasarana yang memadai tidak terpenuhi.
2. siswa harus menulis materi pelajaran untuk
belajar dirumah, sehingga untuk siswa yang
tidak menulis tidak akan punya materi untuk
belajar
3. Lingkungan pertemanan yang tidak
mendukung untuk kegiatan belajar
menyebabkan siswa menjadi malas untuk
belajar sehingga menyebabkan motivasi
belajar menjadi rendah.
4. Siswa mengantuk saat pembelajaran dikelas
berlangsung dikarenakan siswa begadang
sampai larut malam sehingga durasi tidur
menjadi sediki
5. Siswa yang sedang tidak sehat memaksakan
untuk ikut dalam kegiatan belajar, sehingga
konsentrasi siswa terganggu dengan
menahan rasa sakit yang dialami
6. Ketika ada materi pelajaran yang sulit untuk
siswa pahami, siswa mudah putus asa dan
menjadi tidak acuh terhadap materi
pelajaran sehingga menjadi malas untuk
belajar
7. Saat belajar siswa juga tidak fokus karena
memikirkan hal-hal diluar pelajaran seperti
permasalahan pribadi yang membuat
perasaan siswa menjadi tidak nyaman untuk
belajar
8. siswa juga bermain telepon genggam saat
kegiatan belajar dikelas.
9. Kondisi perut siswa yang kosong karena
tidak sarapan menyebabkan konsentrasi
siswa saat belajar terganggu.
10. Metode pembelajaran yang digunakan guru
dirasa siswa membosankan dan siswa
menjadi malas untuk mengikuti pelajaran.
11. siswa tidak dapat memahami materi yang
diberikan oleh guru.
12. Siswa kesulitan untuk menjelaskan kembali
materi yang telah disampaikan dikelas
13. Ketika siswa mengalami kesulitan belajar di
rumah, tidak ada teman yang membantu
untuk mengatasi kesulitan belajar yang
dialami siswa.
14. Lingkungan sosial siswa yang negatif
perilaku siswa terpengaruh, sehingga
membuat malas untuk belajar.
15. Peran orang tua dalam memantau
pendidikan anak yang kurang maksimal
masih dialami oleh siswa.
16. Penyebab rendahnya motivasi belajar siswa
pada cita-cita siswa disebabkan karena
siswa tidak memiliki keinginan pada dunia
otomotif sepeda motor. siswa memilih
Teknik Sepeda Motor dikarenakan
keinginan orang tua dan bukan atas
kehendak diri sendiri.

Hasil Wawancara
Pengawas Binaan sekolah
Nama : bpk Abraham Duran, S.Pd
1. Guru harus memanfaatkan media sebagai salah
satu cara meningkatkan motivasi belajar peserta
didik. Melalui media, siswa bisa mendapatkan hal
baru yang belum pernah mereka dapatkan
sebelumnya.
2. Guru harus mencoba menciptakan kompetisi atau
persaingan yang terjadi selama pembelajaran
melalui kompetisi, mereka akan saling
membuktikan bahwa merekalah yang terbaik.
Agar menjadi yang terbaik, siswa dituntut untuk
terus belajar. Kondisi inilah yang nantinya bisa
meningkatkan motivasi belajar siswa.
3. Guru harus memberikan Pujian yang merupakan
ucapan yang bisa memberikan sentuhan positif
secara verbal. Melalui pujian, seseorang akan
merasa dihargai, begitu juga dengan para peserta
didik..
2 Literasi Sumber kajian literatur Dari hasil wawancara dan kaji
Beberapa Jurnal Ilmiah literatur dapat diambil analisis
peserta Nayla Ziva Salvia dkk. Analisis kemampuan penyebab masalah
didik Literasi Numerasi Peserta Didik Di Tinjau dari Yaitu :
Kecemasan Matematika. Universitas 1. Kemampuan literasi numerasi
memiliki
Pekalongan siswa masih Kurang maksimal
pemahaman
https://proceeding.unikal.ac.id sehingga di perlukan inovasi
yang rendah dalam pembelajaran
dalam 2. Siswa kurang membiasakan
literasi Penyebab rendahnya kemampuan literasi diri untuk membaca di rumah
maupun di sekolah.
Numerasi
numerasi peserta didik Indonesia dapat 3. Guru kurang memberikan
Beberapa dipengaruhi oleh beberapa faktor yang pembiasaan dan latihan
peserta literasi numerasi kepada siswa
didik berbeda yaitu (1) Fakta di lapangannya
kurang hanya sebagian kecil saja yang memanfaatkan
mampu
mengerjak kemampuan literasi numerasi dalam kehidupan
an soal- sehari-hari. (2) Kemampuan menghitung
soal sebagai konsep dasar matematika mungkin telah
matematik dikuasai oleh peserta didik namun kecakapan
a misalnya peserta didik dalam menggunakan konsep
penjumlah tersebut pada kondisi nyata atau saat
an dari
menyelesaikan masalah tak terstruktur bahkan
negatif ke
positif, diabaikan. Sebagai contoh dalam kehidupan
bilangan sehari – hari, yaitu kurangnya latihan soal-soal
berpangkat literasi numerasi.(3) Guru cenderung membuat
, soal rutin yang tertutup dan dapat langsung
pengurang diselesaikan dengan penggunaan suatu rumus.
an, kemampuan literasi numerasi peserta didik
perkalian Indonesia yang rendah dapat dipengaruhi oleh
desimal banyak hal, seperti kemampuan penyelesaian
dan masalah matematika maupun kemampuan
pembagian literasi peserta didik itu sendiri. Di lain pihak,
desimal.
kemampuan penyelesaian masalah matematika
peserta didik dapat dipengaruhi juga oleh banyak
hal salah satunya tingkat kecemasan matematika
peserta didik. Dengan demikian ada sebuah
hipotesis bahwa adanya hubungan antara tingkat
kecemasan matematika peserta didik dengan
kemampuan literasi numerasi peserta didik tersebut.

Jurnal Ilmiah
Novi Andri Nurcahyono. Kemampuan Literasi dan
Numerasi dalam model Pembelajaran.Universitas
Muhamadiyah Sukabumi
https://www.kompasiana.com/yopiherianc
a9813/653c7e88ee794a54ad0f86e3/rend
ahnya-kompetensi-literasi-numerasi-
siswa-apa-penyebab-dan-solusinya

Penyebab kompetensi literasi dan numerasi


siswa rendah yaitu :

1. Satuan pendidikan dan guru memiliki peran


penting untuk meningkatkan kemampuan
literasi dan numerasi siswa disatuan
pendidikannya masing-masing. Budaya dan
pola kebiasaan disekolah terkadang
menyebabkan kompetensi literasi dan
numerasi siswa rendah,

2. Satuan pendidikan kurang memberikan


perhatian yang sifatnya nyata, konsisten dan
berkelanjutan dalam membuat program dan
kebijakan untuk meningatkan kemampuan
literasi dan numerasi. Terkadang satuan
pendidikan sudah memiliki perencanaan
namun pelaksanaanya tidak dievaluasi secara
konsisten. Satuan pendidikan belum memiliki
program nyata untuk memperkuat kompetensi
literasi dan numerasi siswa disekolahnya.

3. Guru kurang memiliki kompetensi tentang


bagaimana meningkatkan kemampuan literasi
dan numerasi siswa dipembelajarannya sendiri
dikelas. Masih banyak guru yang ketika dikelas
menyampaikan materi dari pemahamannya
sendiri kepada siswa dan tidak memberikan
kesempatan kepada siswa untuk
mengesplorasi pemahamannya dari sumber
belajar yang mereka miliki sendiri atau media
digital lainnya. Padahal dalam Kurikulum
Merdeka jelas dikatakan bahwa pembelajaran
harus berpusat kepada murid.

4. Guru masih kurang memberikan pembiasaan


dan latihan tentang literasi dan numerasi
kepada siswa. Ini terlihat dari bagaimana guru
merancang sebuah asesmen yang didalamnya
hanya berisi pertanyaan dan jawabannya saja.

5. Masih banyak sekolah yang belum membuat


program kepada siswa dalam meningkatkan
kompetensi literasi numerasi.
Jurnal Ilmiah
Wahid Priyono. Faktor Rendahnya Literasi
Numerasi Siswa
https://wahidpriyono.com/faktor-rendahnya-
literasi-numerasi-siswa/

Rendahnya literasi dan numerasi ini


disebabkan oleh banyak faktor. Seperti

1. belum adanya pembiasaan membaca


baik di sekolah maupun di rumah dan
kemajuan teknologi informasi.

2. Belum adanya pembiasaan membaca.


Pembiasaan ini bisa dimulai dengan
menyediakan bacaan yang beragam
dan menarik serta membuat ruang
baca publik yang nyaman dan
kekinian di dalam sekolah. Ruang
baca publik yang kekinian ini bisa
menjadi peluang kampanye literasi
dan numerasi melalui media sosial
sehingga lebih banyak siswa yang
termotivasi untuk datang dan
membaca.
Hasil Wawancara
Nama : Ernestin Kristiani, S.Pd,Gr
1. Anak tidak di biasakan untuk membaca
di rumah karena menganggap belajar
cukup di sekolah dan kurang berlatih
berhitung menyebabkan anak tidak
mampu berhitung sebagian anak selalu
menghindari ketika jam pembelajaran
matematika kalau dianya katanya
kepala pusing dengan angka-angka
apalagi ada perkalian desimal,
pembagian desimal, penjumlahan dan
pengurangan.
2. Guru perlu meningkatkan literasi dan
numerasinya

3 Siswa kurang Sumber kajian literatur Dari hasil wawancara dan kaji
memahami Jurnal Ilmiah literatur dapat diambil analisis
penggunaan Raissa Dewi Sukiswati. Dampak positif dan penyebab masalah
teknologi negatif teknologi dalam Dunia Pendidikan. Yaitu :
dalam Universitas Pendidikan Indonesia 1. Siswa kurang memamahami
pembelajaran
https://www.kompasiana.com/raissadewis/627f6e penggunaan teknologi dalam
964b9a4762ff0d6332/dampak-positif-dan-negatif-
pembelajaran dan
teknologi-dalam-dunia-
pendidikan?page=1&page_images=1 menggunakan HP unuk
meng-download game online
Dampak positif yang banyak selalu diiringi oleh
dampak negatif juga. dan menonton video-video
1. Dampak positif teknologi di dunia pendidikan yang yang tidak berkaitan
ini adalah kita bisa mencari hal-hal yang dengan pembelajaran.
tidak dijelaskan saat di sekolah dengan
internet.Kita dapat mengerjakan tugas dengan 2. Guru sudah memanfaakan
cepat karena adanya teknologi dan teknologi dalam
internet,kita bisa mengakses youtube dan lain
pembelajaran namun
lain sebagai media pembelajaran, kita bisa
menggunakan fitur obrolan atau chat untuk pelaksanaannya belum
bertukar pesan dan berbagi ilmu. Kita juga optimal.
bisa melakukan pembelajaran tanpa harus
bertemu secara langsung atau datang ke
sekolah dengan menggunakan fitur seperti
zoom, google meet dan lain lain. Untuk
tenaga pendidik, teknologi juga sangat
membantu mereka, tenaga pendidik dapat
mengirimkan tugas melalui fitur chat yang
ada dan juga dapat mengumumkan
pegumuman dengan cepat serta masih banyak
dampak positif lainnya.
2. Dampak negatifnya juga tidak kalah banyak,
contoh dampak negatifnya diantara lain yang
pertama ada kesehatan, terlebih kesehatan
mata karena kita sering menatap cahaya
gadget atau laptop dan mata kita akan rusak.
Selanjutnya banyak siswa yang lebih
mendahulukan untuk mengakses game online
daripada materi pembelajaran, serta untuk
keluarga yang kurang mampu. Pemakaian
teknologi ini sangat menguras keuangan
dikarenakan jika kita menggunakan teknologi
dan internet, tentunya kita harus memiliki
gadget atau laptop sebagai alat dari IT itu
sendiri.
Jurnal Ilmiah
Fajar Amar. Pengaruh Media Pembelajaran
Berbasis Teknologi dalam Perkembangan Hasil
Belajar Siswa, Univesita Muhamadiyah
Jember.
https://repository.unmuhjember.ac.id
Faktor yang mempengaruhi rendahnya
media_pembelajaran berbasiis
teknologi terhadap hasil belajar PAI siswa
adalah siswa kurang memperhatikan
guru dalam menyampaikan materi
menggunakan LCD Proyektor, sehingga materi
terus berjalan dan siswa yang kurang paham
akan materi yang telah disampaikan. Selain_itu
faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil
belajar PAI siswa yakni guru kurang maksimal
dalam memfungsikan LCD Proyektor dalam
pembelajaran. Sehingga penyajian materi
kurang maksimal dan siswa kurang fokus
terhadap materi yang disampaikan.

Empat kelebihan dan kekurangan penggunaan


e-learning
http://www.wantiknas.go.id/id/berita/empat-
kelebihan-dan-kekurangan-dalam-menerapkan-
e-learning

Kelebihan penerapan e-learning:

1. Dapat diakses dengan mudah

Cukup menggunakan smartphone atau


perangkat teknologi lain seperti laptop yang
terhubung dengan internet Anda sudah bisa
mengakses materi yang ingin dipelajari. Dengan
menerapkan e-learning Anda dapat melakukan
kegiatan pembelajaran di mana saja, kapan saja.

2. Biaya lebih terjangkau

Tentunya, kita semua ingin menambah ilmu


pengetahuan tanpa kendala keuangan. Dengan
bermodalkan paket data internet, Anda dapat
mengakses berbagai materi pembelajaran tanpa
khawatir ketinggalan pelajaran apabila tidak
hadir. Disarankan Anda mendaftar member
dalam e-learning karena biaya member lebih
murah dibandingkan mengikuti les atau kursus
di lembaga pembelajaran.
3. Waktu belajar fleksibel

Biasanya kebanyakan orang yang ingin belajar


lagi tidak memiliki waktu yang cukup. Salah
satu alasannya mungkin karena waktu Anda
sudah digunakan untuk bekerja. Pembelajaran
berbasis digital atau e-learning ini adalah
solusinya. Waktu untuk belajar bisa dilakukan
kapan saja tanpa terikat dengan jam belajar.

4. Wawasan yang luas

Dengan menerapkan e-learning, tentunya Anda


akan menemukan banyak hal yang semula
belum Anda ketahui. Hal ini disebabkan
beberapa materi pelajaran yang tersedia pada e-
learning belum tersedia dalam media cetak
seperti buku yang sering digunakan dalam
metode belajar-mengajar konvensional. Berbeda
dengan pembelajaran melalui tatap muka yang
dilakukan dengan membaca buku.

Kekurangan penerapan e-learning:

1. Keterbatasan akses internet

Salah satu kekurangan metode pembelajaran e-


learning adalah terbatasnya akses internet. Jika
Anda berada di daerah yang tidak mendapatkan
jangkauan internet stabil, maka akan sulit bagi
Anda untuk mengakses layanan e-learning. Hal
ini tentunya masih banyak terjadi di Indonesia
mengingat beberapa daerah 3T (tertinggal,
terdepan, dan terluar) masih belum terjangkau
akses internet. Selain itu, harga pemakaian data
internet juga masih dirasa cukup mahal untuk
beberapa kalangan masyarakat Indonesia. Hal
ini menyebabkan kemampuan untuk
memanfaatkan e-learning masih dianggap
sebagai suatu keistimewaan.

2. Berkurangnya interaksi dengan pengajar

Beberapa metode pembelajaran e-learning


bersifat satu arah. Hal tersebut menyebabkan
interaksi pengajar dan siswa menjadi berkurang
sehingga akan sulit bagi Anda untuk
mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai
materi yang sukar dipahami.

3. Pemahaman terhadap materi

Materi yang diajarkan dalam e-learning


direspon berdasarkan tingkat pemahaman yang
berbeda-beda, tergantung kepada kemampuan si
pengguna. Beberapa orang mungkin dapat
menangkap materi dengan lebih cepat hanya
dengan membaca, namun ada juga
yang membutuhkan waktu lebih lama sampai
benar-benar paham. Bahkan ada juga yang
membutuhkan penjelasan dari orang lain agar
dapat memahami materi yang dipelajari.

4. Minimnya Pengawasan dalam Belajar

Kurangnya pengawasan dalam melakukan


pembelajaran secara daring membuat pengguna
e-learning kadang kehilangan fokus. Dengan
adanya kemudahan akses, beberapa pengguna
cenderung menunda-nunda waktu belajar. Perlu
kesadaran diri sendiri agar proses belajar
dengan metode daring menjadi terarah dan
mencapai tujuan. Stay healthy and always keep
our spirit up!

Pengaruh Era Digital Terhadap pendidikan

https://sman1dk.sch.id/berita/pengaruh-era-
digital-terhadap-pendidikan

kemajuan teknologi informasi yang memiliki


dampak positif, ternyata ada dampak negatif juga
yang dapat ditimbulkan pada dunia pendidikan,
yaitu : (a). Banyaknya informasi yang menarik bagi
siswa di internet membuat siswa terkadang tidak
fokus ketika pembelajaran sedang berlangsung. (b).
Mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena
semakin mudahnya mengakses data dapat
menyebabkan munculnya penjiplakkan atau
plagiatisme untuk melakukan suatu kecurangan. (c).
Banyaknya informasi menarik atau game online
membuat peserta didik menjadi malas belajar.
Peserta didik lebih suka menjelajahi dunia mayanya
dengan berbagai informasi menarik yang disajikan.
(d). Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-
orang tertentu untuk melakukan tindakan kriminal.
Kemajuan di bidang pendidikan juga mencetak
generasi yang e-book berpengetahuan tinggi tetapi
mempunyai moral yang rendah. (e). Maraknya
penyebaran pornografi di kalangan peserta didik
yang akan merusak moral generasi muda jaman
sekarang. Bagi jiwa yang masih muda dan suka
penasaran melihat hal yang berbau pornografi
justru akan membuat peserta didik ingin mencoba
karena penasaran. Inilah yang kemudian akan
membuat siswa mengalami kerusakan moral. (f).
Peserta didik dapat melupakan untuk menjalankan
kewajibannya seperti belajar dan beribadah. (g).
Teknologi informasi membuat pengaruh dari luar
negeri masuk dengan sangat bebas dan sangat sulit
dibendung. Inilah yang menyebabkan datangnya
pengaruh pergaulan bebas di kalangan peserta
didik karena mencontoh apa yang mereka lihat di
luar melalui media informasi.
Hasil Wawancara
Pengawas Binaan sekolah
Nama : Bpk Abraham Duran, S.Pd
1. Siswa sering menggunakan HP untuk
mengakses Game onlin dan video-video yang
tidak berhubungan dengan pembelajaran dan
terlena dengan vitur-vitur yang ada dalam HP
sehingga tidak ada konsentrasi dalam
pembelajaran.

2. Guru juga masih belum mengoptimalkan


pemanfaatan teknologi informasi (TIK)
dalam pembelajaran karena Guru Kurang
menguasai IT, kurang paham media apa saja
yang perlu disiapkan, jaringan internet atau
wifi yang belum memadai

3. Guru belum tau tata cara menggunakan dan


membuat media pembelajaran yang berbasis
teknologi dan inovasi.

4. Guru masih belum banyak mengenali


pembelajaran berbasis teknologi dan inovasi
5. Terbatas Waktu dan kerepotan, Karena guru
harus menyiapkan perangkatnya sendiri dari
bawa leptop, LCD, pengeras suara dan buku
materi.
4 • Siswa kurang Sumber kajian literatur Dari hasil wawancara dan kaji
antusias Jurnal Ilmiah literatur dapat diambil analisis
dalam Saliman, M.Pd dan Sutirman, M.Pd. Model penyebab masalah
menerima Pembelajaran KIP (Kreatif, Inovatif, dan Yaitu :
pembelajaran Produktif) Untuk Mengatasi Rendah Partisipasi 1. Guru kurang mampu
di kelas Meningkatkan kemampuan
Belajar Siswa.Universitas Negeri Yogyakarta.
https://staffnew.uny.ac.id/upload/132310864/pe peserta didik dengan
ngabdian/artikel-ppm-kip-sutirman.pdf mengembangakan metode
dan model-model
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembelajaran inovatif yang
merangsang peserta didik
proses pembelajaran siswa baik secara untuk berantusias menerima
eksternal maupun internal adalah sebagai pembelajaran.
2. Siswa banyak yang tidak
berikut: memperhatikan saat guru
mengajar di kelas. Bahkan
1) Faktor eksternal antara lain : ada diantara siswa yang
mengantuk, dan
- Masih banyak guru yang kurang mengobrol sehingga
materi yang di ajarkan
menguasai materi oleh guru tidak bisa
mereka terima dan tidak
-Guru memiliki keterbatasan dalam bisa dipahami dengan
baik.
mengakses informasi baru

- Materi pelajaran masih lebih bersifat


teoritis, kurang memberi contoh-contoh
yang kontekstual.

- Metode penyajian materi yang masih


bersifat monoton, kurang memanfaatkan
berbagai media secara optimal.

- Lemahnya penguasaan guru terhadap


model-model pembelajaran yang inovatif
dan produktif.

2) Faktor internal meliputi:

- Motivasi belajar siswa relatif rendah,


ditandai dengan tidak konsentrasi dalam
belajar dan tidak aktif mengerjakan tugas-
tugas.

- Kemampuan awal siswa yang rendah dan


tidak homogen, ditandai dengan kesulitan
memahami materi pelajaran dan tidak
menguasai strategi belajar.

- Siswa kurang mandiri dalam belajar,


mereka sangat tergantung pada guru
sebagai sumber ilmu pengetahuan
Jurnal Ilmiah

Anjar. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


metode pembelajaran

https://www.wawasanpendidikan.com/2015/08/
FAKTOR-FAKTOR-YANG-EPENGARUHI-
METODE-PEMBELAJARAN.html

Menurut Winarno Surakhmad dalam Djamarah


(2002:89) pemilihan dan penentuan metode
dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagai berikut:
1. Anak didik
Anak didik adalah manusia berpotensi yang
menghajatkan pendidikan. Di sekolah, gurulah
yang berkewajiban mendidiknya. Perbedaan
individual anak didik pada aspek biologis,
intelektual, dan psikologis mempengaruhi
pemilihan dan penentuan metode pembelajaran
mana yang sebaiknya guru ambil untuk
menciptakan lingkungan belajar yang kreatif
demi tercapainya tujuan pembelajaran yang
telah dirumuskan.
2. Tujuan
Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap
kegiatan belajar-mengajar. Tujuan dalam
pendidikan dan pengajaran ada berbagai jenis,
ada tujuan instruksional, tujuan kurikuler,
tujuan institusional dan tujuan pendidikan
nasional. Metode yang dipilih guru harus
sejalan dengan taraf kemampuan anak didik dan
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
3. Situasi
Situasi kegiatan belajar mengajar yang guru
ciptakan tidak selamanya sama dari hari ke
hari.Guru harus memilih metode pembelajaran
yang sesuai dengan situasi yang diciptakan itu.
4. Fasilitas
Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi
pemilihan dan penentuan metode pembelajaran.
Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang
belajar anak didik di sekolah.

5. Guru
Setiap guru mempunyai kepribadian yang
berbeda. Latar pendidikan guru diakui
mempengaruhi kompetensi. Kurangnya
penguasaan terhadap berbagai jenis metode
menjadi kendala dalam memilih dan
menentukan metode.
Jangnur Putra Galuh. Faktor penhambat dan
pendukung dalam Pelaksanaan Inovasi Pendidikan
https://www.scribd.com/doc/160138980/Faktor-
Penghambat-Dan-Pendukung-Dalam-
Pelaksanaan-Inovasi-Pendidikan
faktor eksternal yang mempengaruhi inovasi
pendidikan adlah orang tua siswa. Peran orang tua
sebagai pendukung siswa baik moral maupun
penyedia dana bagi siswa/anaknya. Bila orang tua
tidak memberikan dukungan bagi kegiatan
pendidikan anaknya. Maka kegiatan pembelajaran
akan terhambat.
Faktor internal yang mempengaruhi inovasi adalah
dari diri peserta didik sendiri yaitu kemampuan
yang di miliki peserta didiksangat rendah,
kurangnya motivasi belajar
Hasil Wawancara
Pengawas Binaan sekolah
Nama : Abraham Duran, S.Pd
1. Guru harus memanfaatkan media sebagai salah
satu cara meningkatkan motivasi belajar peserta
didik. Melalui media, siswa bisa mendapatkan hal
baru yang belum pernah mereka dapatkan
sebelumnya.
2. Guru harus mencoba menciptakan kompetisi atau
persaingan yang terjadi selama pembelajaran
melalui kompetisi, mereka akan saling
membuktikan bahwa merekalah yang terbaik.
Agar menjadi yang terbaik, siswa dituntut untuk
terus belajar. Kondisi inilah yang nantinya bisa
meningkatkan motivasi belajar siswa.
3. Guru harus memberikan Pujian yang merupakan
ucapan yang bisa memberikan sentuhan positif
secara verbal. Melalui pujian, seseorang akan
merasa dihargai, begitu juga dengan para peserta
didik.
4. Siswa banyak yang tidak memperhatikan saat
guru mengajar di kelas. Bahkan ada diantara
siswa yang mengantuk, dan mengobrol sehingga
materi yang di ajarkan oleh guru tidak bisa
mereka terima dan tidak bisa dipahami dengan
baik. Dampaknya ketika siswa ditanya oleh guru
mengenai materi yang telah di ajarkan
kebanyakan dari siswa hanya terdiam
dikarenakan mereka tidak fokus dan tidak
mengikuti pembelajaran dengan baik.
5. Faktor internal merupakan faktor-faktor yang
mempengaruhi proses belajar siswa yang
bersumber dari dalam diri individu atau siswa
yang belajar. Faktor eksternal merupakan faktor-
faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa
yang bersumber dari segala sesuatu dan kondisi
di luar diri individu yang belajar.
5 • Beberapa Sumber kajian literatur Dari hasil wawancara dan kaji
siswa masih Jurnal Ilmiah literatur dapat diambil analisis
belum Fida Hariyani dkk. Analisis Kesulitan Siswa penyebab masalah
Dalam Menyelesaikan Soal HOTS Pada Yaitu :
mampu
Muatan IPS Kelas X SMAN Ampenan. 1. Siswa kurang mampu
berpikir
Universitas Mataram mengerjakan soal-soal
dalam level
https://jipp.unram.ac.id HOTS dan lebih cepat
kognitif
Siswa yang mengalami kesulitan memahami mengerjakan soal-soal
tingkat LOTS
tinggimaupun
maksud dari soal tentu tidak akan bisa
menjawab soal dengan benar, akibatnya siswa
dalam 2. Guru masih kurang
akan cepat bosan dan malas ketika menjawab
pemacahan optimal dalam
soal. Menurut Ilyas (2017:170), tugas yang
masalah- meningkatkan
tidak dimengerti siswa dapat menurunkan
masalah yang semangat dalam menyelesaikan soal. kemampuan berpikir
konkrit Selain itu, ditemukan kesulitan siswa yaitu dalam level kognitif
kesulitan memahami maksud dari gambar tingkat tinggi (HOTS)
karena gambar yang disajikan pada butir soal
terlalu banyak. Butir pada soal ini menyajikan
tiga gambar yang berbeda-beda. Menurut Kirk
& Gallagher (1986), bahwa “siswa yang
mengalami gangguan persepsi tidak dapat
memahami rambu-rambu jalan, panah, kata-kata
tertulis dan simbol visual lainnya, mereka tidak
dapat memahami arti dari gambar atau angka
atau memahami diri mereka sendiri”(Widiastuti,
2019:3). Kemampuan siswa dalam memahami
gambar ini akan melatih kemampuan berpikir
kritis siswa.

Jurnal Ilmiah
Safitri Wulandari. Kesulitan Belajar Siswa
Dalam Berpikir Tingkat Tinggi Berdasarkan
Teori Newman. Univrsitas Negeri Malang.
https://ejournal.bbg.ac.id

Kesulitan belajar siswa berdampak besar pada


aspek pencapaian prestasi. Kesulitan belajar
disini dapat diartikan sebagai ketidakmampuan
siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang
disiapkan oleh guru (Arifin et al., 2017).
Sejalan dengan penelitian Sofyan dkk (2020)
menjelaskan bahwa faktor-faktor kesulitan
belajar siswa ketika mengerjakan soal HOTS
yaitu ketidakmampuan siswa pada aspek
pengetahuan sehingga mengakibatkan
kurangnya ketelitian dari siswa itu sendiri
ketika mengerjakan soal. Kesulitan belajar
dapat terjadi jika siswa dalam prosesnya
melakukan kesalahan yaitu dalam proses
memecahkan soal yang sudah dikerjakan.
Penelitian Fatahillah (2017) juga menjelaskan
bahwa tipe kesalahan siswa paling tinggi
menurut teori Newman yaitu memahami
masalah. Kesalahan pada saat memahami
soal-soal itu terjadi karena sebagian besar dari
siswa tidak dapat menjelaskan informasi yang
terdapat pada soal kedalam bentuk tulisan
ataupun bahasa matematika. Faktor lainnya
yaitu karena siswa jarang mengerjakan soal
cerita pada mata pelajaran matematika sehingga
siswa tidak mengetahui secara jelas langkah-
langkah dalam mengerjakan soal cerita tersebut.
Salah satu prosedur untuk melihat kesalahan
tersebut adalah dengan menggunakan indikator
kesalahan Newman yang disebut juga
Newman’s Error Analysis (Oktaviana, 2017).
Teori Newman telah secara terperinci memuat
hal-hal yang mengklasifikasikan kesalahan-
kesalahan siswa pada proses mengerjakan soal
(Rohmah &Sutiarso, 2018). Indikator dalam
penelitian ini ditinjau dari Teori Newman
membedakan kesalahan siswa ketika
mengerjakan soal matematika menjadi lima
tipe, yaitu kesalahan membaca soal, kesalahan
memahami maksud dari soal, kesalahan dalam
mentranformasikan maksud soal, kesalahan
keterampilan dalam proses mengerjakan soal
dan kesalahan ketika proses penyelesaian
(Hidayati et al., 2020).
Firdha Razak dkk. Deskripsi Kesulitan Siswa
Dalam Menyelesaikan Soal HOTS Matematika
SMA Negeri 3 Pangkep.
https://journal.uin-alaudin.ac.id
Adapun kesulitan dalam menyelesaikan soal
menurut Aunurrahrnan (Bayu Ari Widodo, 018:
3) mengemukakan indikator kesulitan siswa
menyelesaikan soal matematika yaitu:
a) Kesulitan dalam mengingat/memahami fakta
Fakta dalam artian matematika adalah
kesepakatan-kesepakatan yang diwujudkan
dalam symbol matematika. Jadi kesulitan dalam
mengingat/memahami fakta menyangkut
masalah perlambangan atau symbol-simbol
yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu
obyek.
b) Kesulitan dalam memahami konsep
Konsep dalam matematika merupakan ide
abstrak yang dapat digunakan untuk
menggolongkan atau mengklasifikasikan
sekumulan objek. Konsep dibangun dari
definisi seperti kalimat, symbol, atau rumus
yang menunjukkan gejala sebagai mana yang
dimaksudkan konsep. Contohnya “koefisien”
adalah angka-angka di depan variabel.
c) Kesulitan dalam memahami prinsip
Prinsip adalah hubungan antara obyek
matematika yang satu dengan yang lainnya.
Prinsip matematika merupakan gabungan
beberapa konsep, beberapa fakta, yang dibentuk
melalui operasi dan relasi. Mengungkapkan
prinsip dapat berupa aksioma/ postulat,
teorema, sifat-sifat dan sebagainya. Sehingga
dapat dikatakan bahwa prinsip adalah hubungan
diantara konsep-konsep.
d) Kesulitan dalam mengaplikasikan prinsip
(konsep-konsep)

Hasil Wawancara
Pengawas Binaan sekolah
Nama : Abraham Duran, S.Pd

1. tidak terbiasa dalam menyelesaikan soal


HOTs, kurangnya pemahaman materi, kurang
memahami kalimat dalam soal, serta kurang
teliti dalam membaca dan memahami soal.
2. Guru belum dapat menerapkan pembelajaran
HOTS secara maksimal dan masih
melaksanakan Pembelajaran berbasis LOTS .
3. Soal berbasis HOTS itu dianggap lebih sulit
pada dasarnya adalah karena kebiasaan yang
telah ada selama ini. Kebiasaan itu adalah
banyak dari kita yang sudah terbiasa
mengerjakan soal bertipe LOTS .
4. Pembelajaran di kelas masih belum berbasis
HOTS (Higher Order Thinking Skill) karena
guru masih mengajar dengan paradikma lama
siswa hanya di suruh menghafal bukan
berlatih untuk kemampuan menalar. Selain
itu dikarenakan pengetahuan guru dan murid
yang kurang

Anda mungkin juga menyukai