NO UKG 201503115388
ASAL INSTANSI : SMP N 1 TULUNG
ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
Masalah
Analisis eksplorasi
No yang telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
1 Rendahnya Hasil kajian literatur : Setelah melakukan
hasil belajar 1. Hasil belajar merupakan kompetensi
eksplorasi penyebab
siswa pada yang telah dikuasai oleh peserta
masalah rendahnya hasil
mata pelajaran didik setelah kegiatan pembelajaran belajar siswa pada mata
IPA (Lestari, 2015). pelajaran IPA adalah :
2. Hasil belajar yang diperoleh peserta 1. Motivasi belajar
didik dapat dipengaruhi oleh dua faktor siswa masih rendah
yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
2. Kompleksitas materi
Dari faktor internal diantaranya minat, pada mata pelajaran
bakat, motivasi, tingkat intelegensi, IPA.
sedangkan dari faktor eksternal
3. Banyak siswa yang
diantaranya strategi pembelajaran yang mengalami
salah, pengelolaan kegiatan belajar yang miskonsepsi
tidak membangkitkan motivasi belajar pengalaman nyata
peserta didik, maupun faktor
dengan konsep dalam
lingkungan yang sangat berpengaruh mata pelajaran IPA.
pada hasil belajar yang diperoleh 4. Guru menggunakan
olehpeserta didik (Sudjana, 2014) metode pembelajaran
3. Mata pelajaran IPA tidak hanya sekedar yang kurang interaktif
kumpulan fakta atau konsep, tetapi juga sehingga proses
merupakan kumpulan proses dan nilai yang pembelajaran kurang
dapat dikembangkan dalam kehidupan menarik.
nyata. Banyak peserta didik yang
5. Guru menggunakan
tidak dapat mengembangkan media pembelajaran
pemahamannya terhadap konsep-konsep yang kurang menarik
pelajaran ini, karena antara perolehan dan kurang konkret,
pengetahuan dan prosesnya tidak sehingga siswa
terintegrasi dengan baik, sehingga para kesulitan menangkap
peserta didik mengalami kesulitan
konsep dari materi
dalam memahami dan mempelajari yang disampaikan.
IPA sehingga berdampak pada rendahnya 6. Guru kurang mampu
hasil belajarnya mengkondisikan
https://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/ kelas, sehingga siswa
article/view/3338/2265 kurang fokus saat
belajar.
Hasil wawancara : 7. Orang tua kurang
Kepala sekolah memperhatiakan
Hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh proses belajara siswa.
motivasi belajar siswa. Peran guru dan orang 8. Kondisi lingkungan
tua sebagai motivator dapat dilaksanakan di belajar yang kurang
dalam pembelajaran dan keseharian. Guru dan kompetitif
orang tua diharapkan tidak bosan memberi 9. Kondisi lingkungan
nasihat dan semangat untuk siswa-siswinya dan masyarakat yang
dan putra-putrinya di rumah. (Woro Indriyo, kurang mendukung
S.Pd / proses belajar siswa.
17-5-2023)
Siswa :
Hasil belajar rendah, karena :
1. Guru kurang jelas dalam menjelaskan
materi
2. Kurang fokus saat di kelas, karena kelas
berisik
3. Pembelajaran membosankan sehingga
sering ngantuk
4. Kesulitan mengerjakan soal hitungan pada
pelajaran IPA
Hasil wawancara
Kepala Sekolah :
Kemampuan literasi siswa yang rendah
diakibatkan oleh :
1. Siswa lebih gemar membuka HP untuk
kesenangan dibanding untuk ilmu
pengetahuan
2. Pengaruh buruk HP/gadget menjadikan
siswa malas membaca
3. Pembiasaan membaca baik di sekolah
ataupun di rumah rendah
(Woro Indriyo, S.Pd / 17-5-2023)
Siswa :
1. Tidak suka membaca buku pelajaran
2. Kegiatan membaca membosankan
3. Merasa kesulitan menyimpulkan isi bacaan
Hasil wawancara:
Kepala sekolah:
Kurangnya kemampuan siswa dalam hal
numerasi disebabkan oleh :
1. Siswa kurang berlatih
2. Hilangnya kebiasaan klasik mencongak
dan menghafal perkalian.
3. Siswa sering terbantu dengan kalkulator,
sehingga kemampuan otaknya kurang
terasah.
4. Kurangnya pendampingan guru dan orang
tua.
(Woro Indriyo, S.Pd / 17-5-2023)
Siswa :
1. Kesulitan dalam perkalian, hitungan
bilangan desimal dan berpangkat.
2. Malas berlatih
3. Malas menghafalkan rumus
Wawancara Pakar (Guru Penggerak dan
Calon Pengajar Praktik)
Rendahnya kemampuan numerasi siswa
disebabkan oleh :
1. Guru dan orang tua kurang sabar dan
telaten dalam membersamai siswa belajar
2. Pembelajaran yang mengandung unsur
numerasi sering dianggap sulit oleh siswa
3. Siswa sering terbantu dengan kalkulator,
sehingga kemampuan otaknya kurang
terasah
4. Siswa kurang berlatih.
5. Siswa kurang gigih dalam menghadapi soal
hitungan
6. Siswa kurang memahami soal numerasi
dalam bacaan.
7. Guru dan orang tua kurang mengapresiasi
kemampuan numerasi siswa, misalnya
dengan reward
(Kris Hadiana, S.Pd/ 17-5-2023)