Anda di halaman 1dari 8

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Nama : Kemas Atin, S.Pd.


NPM : 229010495007

Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
1 Literasi siswa Hasil Eksplorasi penyebab masalah dari kajian Literatur Analisis eksplorasi
dalam belajar jurnal/artikel : penyebab masalah Literasi
Sistem siswa dalam belajar Sistem
1. “Bimbingan literasi adalah proses bantuan terhadap Robotik Kelas XII masih
Robotik Kelas individu untuk mencapai pemahaman diri dan rendah :
XII masih pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan  siswa belum
rendah
penyesuaian diri secara maksimum” (Wiedarti, mempunyai
Pangesti & Kisyani Laksono, et all. 2016) konsentrasi yang
cukup baik di dalam
proses belajar
2. bimbingan literasi adalah suatu proses yang terus-  siswa memiliki hasil
menerus dalam membantu perkembangan individu prestasi belajar yang
untuk mencapai kemampuannya secara maksimal menurun dikarenakan
dalam mengarahkan manfaat yang sebesar-besarnya, kurangnya motivasi
dalam literasi.
baik bagi dirinya maupun masyrakat melalui minat
 siswa yang cenderung
baca1 (Batubara, abdul karim. (2015). 9 (01) 49-50). asik dengan dunianya
sendiri, mereka lebih
suka mengobrol
dengan teman
duduknya dari pada
harus mendengarkan
materi yang diberikan
oleh guru
2 Siswa Kajian Literatur : Berdasarkan hasil
kesulitan 1. Menurut David Gaslin (dalam Kun Maryati dan Juju kajian Literatur:
bersosialisasi Suryawati, 2007:16), sosialisasi merupakan proses belajar  Siswa tidak mampu
didalam kelas. yang dialami sesorang untuk memeroleh pengetahuan beradaptasi dengan
tentang nilai dan norma – norma agar ia dapat lingkungan sekolah
berpartisipasi sebagai anggota kelompok masyarakat.  Siswa memliki rasa
percaya diri yang
2. Menurut Buhler (James M. Henslin, 2006:7) kemampuan
rendah
bersosialisasi siswa adalah kemampuan yang membantu
individu – individu menyesuaikan diri bagaimana cara  Siswa tidak mau
berfikir secara kelompok, agar dapat berperan dan bersosialisasi
berfungsi dalam kelompoknya. dengan sesama
teman

3 Kurangnya Kajian Literatur : Berdasarkan hasil


kepedulian 1.Judul : PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, kajian Literatur:
dari orang tua PERHATIAN ORANG TUA, DAN MINAT BELAJAR 1. Orangtua tidak
siswa dengan SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA peduli dengan
prestasi belajar Penerbit : Noor Komari Pratiwi (2015) hal : 92 pendidikan anak
Link : http://journal.unas.ac.id/pujangga/article/view/320/218 2. Cara orang tua salah
Kutipan : Perhatian orang tua merupakan salah satu faktor dalam mendidik
penting yang memengaruhi aktivitas belajar anak. Orang tua 3. Orangtua terlalu
yang mempunyai perhatian yang cukup baik terhadap aktivitas sibuk bekerja
belajar anak, seperti penyediaan fasilitas sarana belajar anak
serta memberikan bantuan ketika anak menghadapi kesulitan
dalam belajar, akan berpengaruh terhadap pencapaian prestasi
belajar anak.

2. Jurnal : Hubungan Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil


Belajar Kognitif Siswa
Penerbit : Arifudin Mahmudi, Joko Sulianto & Ikha Listyarini
(2020)
Link :
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JP2/article/view/244
35/0
Kutipan : Orangtua harus lebih memberi dukungan penuh
terhadap kegiatan positif anak agar anak dapat
mengembangkan prestasi yang dimiliki dalam diri.
Orangtua diharapkan untuk tidak terlalu member perhatian
yang cenderung memanjakan anak karena hal tersebut
dapat membuat anak menjadi memanfaatkan untuk hal
yang tidak baik.
4 Masih ada Kajian Literatur : Berdasarkan hasil
beberapa guru 1.Judul : Metode Pembelajaran Modern Dan Konvensional kajian Literatur:
yang mengajar Pada Sekolah Menengah Atas 1. Kurangnya
dengan metode Penerbit : Erni Ratna Dewi (2018) pengetahuan Guru akan
konvensional Link : penerapan model-model
file:///D:/%231.ppg%20kemas%202022/artikel/jurnal%20tenta pembelajaran inovatif
ng%20metode%20pembelajaran.pdf 2. Guru sudah merasa
Kutipan : Mengembangkan metode pembelajaran modern dan nyaman menggunakan
komnvensional dibutuhkan adanya metode resistensi yaitu ada model pembelajaran
kemampuan guru “mendengarkan” siswa mampu berbicara,
konvensional
membaca, mempraktekkan dan melakukan tindakan
pembelajaran secara tentatif dan konstruktif, agar mampu
menciptakan nuansa pembelajaran yang lebih hidup, mudah
dan cermat.
5 Materi yang Kajian Literatur : Berdasarkan hasil
disampaiakan 1. Jurnal : FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR kajian Literatur:
guru dinilai SISWA 1. Guru mengalami
sangat sulit Penerbit : Hadi Cahyono (2019) kesulitan menerapkan
dipahami sama Link : program literasi
siswa https://journal.umpo.ac.id/index.php/dimensi/article/view/163 numerasi dikarenakan
6/968 siswa masih blm bs
Kutipan : kesulitan belajar adalah suatu kondisi dalam memahami materi yang
pembelajaran yang ditandai oleh hambatan-hambatan diberikan
tertentu untuk mencapai hasil belajar. Kedua, ada dua faktor
2. Rendahnya motivasi
yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa yaitu
siswa dalam belajar
faktor internal dan faktor eksternal. Pada pen elitian
serupa yang dilakukan oleh Rahmah, dkk (2013)
mendapatkan hasil bahwa faktor penyebab kesulitan
belajar siswa disebabkan oleh faktor internal dan
eksternal.

2. Judul : PENYULUHAN MODEL-MODEL


PEMBELAJARAN INOVASI BAGI GURU SMK
Penerbit : Tommy Hastomo dan Siswo Edi Wibowo (2019)
Link jurnal : https://core.ac.uk/download/pdf/328151002.pdf
Kutipan : Model pembelajaran inovatif akan memberikan
pengaruh yang sangat besar terhadap keaktifan siswa dan akan
berdampak pada hasil akhir atau tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.

6 Guru belum Kajian Literatur Berdasarkan hasil


mengoptimalk Judul : PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM PROSES kajian Literatur:
an PEMBELAJARAN MENUJU PEMBELAJARAN ABAD 21 1. Kurangnya
pemanfaatan Oleh : Darwin Effendi, Achmad Wahidy (2019) pengetahuan Guru akan
teknologi Link Jurnal : https://jurnal.univpgri- pemanfaatan teknologi.
kekinian palembang.ac.id/index.php/Prosidingpps/article/view/2977 2. Guru terkadang
dalam Kutipan : masih menerapkan
pembelajaran Aplikasi dan adaptasi teknologi dalam ruang-ruang pembelajaran
pembelajaran menjadi sebuah keharusan dalam menghadapi konvensional dan blm
perubahan di era globalisasi, perkembangan teknologi berani untuk melakukan
informasi dan komunikasi telah memberikan pengaruh
model pembelaran
terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses
inovatif yang dapat
pembelajaran.
memanfaatkan
Jurnal : Pemanfaatan Teknologi Dalam Pembelajaran Sebagai teknologi.
Upaya Peningkatan Kompetesnsi Pedagogik
Penerbit : Pebria Dheni Purnasari, Yosua Damas Sadewo
Link : https://ojs.unm.ac.id/pubpend/article/view/15275
Kutipan : Proses pembelajaran yang efektif dan efisien
membutuhkan strategi pembelajaran yang tepat. Seorang guru,
harus mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran
yang baik sehingga mampu mencapai tujuan yang ditetapkan.
Untuk dapat merancang dan melaksanakan pembelajaran
dibutuhkan pemahaman terkait strategi mengajar serta
penguasaan terhadap media ajar
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah
“WAWANCARA”

NO Pertanyaan Tanggapan Keterangan


Kurangnya motivasi dalam literasi siswa disebabkan
oleh dua faktor yakni internal dan eksternal, internal
yaitu kesulitan belajar yang berasal dari individu siswa Narasumber : Bapak Andre
sendiri yang menyebabkan gangguan pada kesehatan, Irawan,S.Pd.,M.Si.
kelainan pada pendengaran dan penglihatan, rendahnya
konsentrasi belajar, sedangkan faktor eksternal yaitu Jabatan : Wakil Kepala
kesulitan belajar yang berasal dari luar diri siswa, yang Sekolah Bidang Humas
Bagaimana menyebabkan kondisi belajar yang tidak kondusif,
tanggapan beratnya beban belajar, dll.
Bapak/Ibu mengenai faktor-faktor yang menyebabkan
1 literasi siswa di rendahnya literasi peserta didik diantaranya adalah
SMKN2 Palembang pemilihan buku ajar, miskonsepsi, pembelajaran yang tidak Pakar Pendidik
dalam belajar masih kontekstual, dan kemampuan membaca peserta didik.
rendah ? Solusinya : Narasumber : Ibu Hesti
1. Memanfaatkan Variasi Bahan Bacaan. Wahyuni Anggraini,M.Pd.
2. Berpikir kreatif di dalam proses mengajar dan belajar
adalah hal yang penting. Jabatan : Dosen Fakultas
3. Membiasakan Kegiatan Membaca di Kelas. Pendidikan di Universitas
4. Berlatih Problem Solving. Sriwijaya
5. Bersenang-senang dengan Kata-kata.
6. Membuat Literasi Membaca Sebagai Komunikasi.
Siswa yang mengalami kesulitan bersosialisasi itu
seharusnya para walikelas dan guru BK bekerjasama
untuk menanamkan pentingnya hidup bersosial
dengan cara pendekatan langsung kesiswanya atau Narasumber : Bapak Andre
dalam suatu kegiatan seminar dll sebenarnya sangat Irawan,S.Pd.,M.Si.
penting untuk bersosialisasi sesama siswa
dikarenakan sosialisasi merupakan proses belajar Jabatan : Wakil Kepala
sesorang untuk memperoleh pengetahuan tentang Sekolah Bidang Humas
nilai dan norma – norma agar ia dapat berpartisipasi
Bagaimana sebagai anggota kelompok masyarakat dilingkungan
tanggapan bapak sekolah tentunya.
mengenai siswa di Ada beberapa faktor Penyebab peserta didik sulit dalam
bersosialisasi, diantaranya :
2 SMKN2 Palembang
 Pemalu. Sebagian besar anak memiliki sikap
kesulitan pemalu terutama saat pertama kali berkenalan
bersosialisasi dengan lingkungan dan orang-orang baru. Pakar Pendidik
didalam kelas ?  Introvert.
 Trauma Psikis. Narasumber : Ibu Hesti
Wahyuni Anggraini,M.Pd.
Solusi :
Cara melatih peserta didik dalam bersosialisasi yaitu : Jabatan : Dosen Fakultas
 Memasangkannya dengan yang bertolak belakang Pendidikan di Universitas
ketika sedang kerja kelompok Sriwijaya
 Memberi tanggung jawab penting.
 Menolong bila terjadi bullying.
 Sering mengajak anak pada kegiatan diluar pelajaran
 Memberi tugas untuk berbicara dengan orang lain.
Bagaimana Orang tua harus lebih maksimal dalam memberikan Kepala Sekolah /Wakil
tanggapan bapak perhatian maupun motivasi kepada anaknya, Kepala Sekolah
3
mengenai kurangnya dikarenakan perhatian orang tua merupakan salah
kepedulian dari satu faktor penting yang memengaruhi aktivitas Narasumber : Bapak Andre
orang tua siswa belajar anak, jika hasil belajar anak baik maka itu Irawan,S.Pd.,M.Si.
dengan prestasi tidak terlepas dari dukungan dari orang tuanya,
belajar ? sebaliknya jika prestasi belajar anak rendah maka Jabatan : Wakil Kepala
bisa dikatakan orang tua siswa tersebut tidak Sekolah Bidang Humas
memberikan dukungan dalam belajar, sesibuk apapun
orang tua bekerja tetap harus memperhatikan proses
belajar siswa di sekolah dengan cara berkomunisasi
setelah pulang sekolah atau bisa menanyakan
perkembangan anaknya dengan guru disekolah.
Guru menggunakan Metode pengajaran konvensional
hanya seputar listening atau mendengarkan, mencatat dan Teman Sejawat/Guru
menghafal teks. Pada saat assessment atau penilaian
biasanya hanya melalui ujian dengan soal pilihan ganda.
Oleh karenanya, siswa tidak memiliki kebebasaan untuk
Narasumber : Ibu Masayu
menuangkan pikirannya terkait soal yang diberikan. Subthania,S.Pd.
Bagaimana metode konvensional atau tradisional menempatkan siswa Jabatan : Guru Produktif
tanggapan ibu hanya sebagai penerima.
mengenai guru di Selama ini metode pengajaran yang diberikan seorang
4 SMKN2 Palembang dosen maupun guru masih menggunakan pendekatan
yang mengajar konvensional dengan metode pengajaran repetisi atau Pakar Pendidik
dengan metode pengulangan. Metode ini alhasil menyebabkan pendidikan
konvensional ? dan penguasaan materi yang diajarkan kurang maksimal Narasumber : Ibu Hesti
dan siswa juga kurang bisa berfikir kritis. Wahyuni Anggraini,M.Pd.
Solusinya : Guru ataupun Dosen seharusnya mampu Jabatan : Dosen Fakultas
menggunakan model pembelajaran yang interaktif, Pendidikan di Universitas
kooperatif dan inovatif yang mana hasilnya dapat membuat Sriwijaya
peserta didik dapat mudah memahami materi yang
diberikan.
Kesulitan belajar bagi siswa bisa bermacam-macam,
apakah itu dalam hal menerima pelajaran, menyerap
pelajaran atau kedua-duanya. Setiap siswa pada prinsipnya
Bagaimana mempunyai hak untuk mencapai prestasi belajar yang
memuaskan. Namun, pada kenyataannya, setiap peserta Teman Sejawat/Guru
tanggapan ibu
mengenai kesulitan didik memiliki perbedaan, baik perbedaan kemampuan
intelektual (IQ), kemampuan fisik, latarbelakang keluarga, Narasumber : Ibu Masayu
5 belajar yang dialami kebiasaan, maupun pendekatan belajar yang digunakan. Subthania,S.Pd.
sama siswa di Perbedaan individual tersebutlah yang menyebabkan
SMKN 2 Palembang perbedaan ‘tingkah laku belajar’ setiap anak. Dengan Jabatan : Guru Produktif
? demikian, kondisi di mana siswa tidak dapat belajar
sebagaimana mestinya, baik dalam menerima maupun
menyerap pelajaran, inilah yang disebut sebagai “kesulitan
belajar”.
Permasalahan yang dialami guru adalah
kemampuan dalam menggunakan teknologi dalam proses
Bagaimana pembelajaran, karena tidak semua guru menguasai
tanggapan ibu berbagai platform pembelajaran sebagai media lain yang
menjadi pendukung proses pembelajaran, sehingga hal ini Teman Sejawat/Guru
mengenai guru
belum menjadi problema guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Narasumber : Ibu Masayu
6 mengoptimalkan Adapun faktor-faktor yang menghambat guru dalam Subthania,S.Pd.
pemanfaatan penggunaan teknologi sebagai berikut ;
teknologi kekinian 1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan Jabatan : Guru Produktif
dalam pembelajaran perbedaan persepsi dan sudut pandang.
? 2. Sikap tradisional yang berprasangka
buruk terhadap hal-hal baru.
3. Rendahnya etos kerja.
LAMPIRAN BUKTI WAWANCARA

Anda mungkin juga menyukai