Identifikasi Masalah pembelajaran peserta didik SMK
Nama Mahasiswa : ERNI SUSILAWATI
Alas Sekolah : SMK BPM TASIKMALAYA
Masalah pembelajaran adalah: Kesenjangan antara tujuan yang
direncanakan dengan realisasi pencapaian oleh siswa. Tujuan pembelajaran terbagi pada dua hal yaitu capaian kompetensi (KD/TP) dan proses pencapaian kompetensi (proses belajar). Pada terminologi ABCD (Audience, Behavoir, Condition and Degree), maka B dan D merupakan representasi capaian kompetensi, sedangkan C adalah proses pencapaiannya.
Identifikasi masalah adalah: proses menemukan kesenjangan yang terjadi
pada siswa sebagaiaman definisi maslah pembelajaran.
Eksplorasi penyebab masalah adalah: Mengidentifikasi semua
kemungkinan penyebab terjadinya kesenjangan pencapaian tujuan pembelajaran oleh siswa. Penyebab tersebut dapat bersumber dari metode yang diterapkan oleg guru, sarana prasarana pembelajaran, lingkungan belajar, sikap dan perilaku guru, lingkungan sosial dan keluarga, dan diri siswa yang bersangkutan.
Penentuan penyebab masalah adalah: proses memilah dan menentukan
penyebab yang paling dominan atas timbulnya kesenjangan pencapaian tujuan pembelajaran oleh siswa. Jika penyebab ini diatasi, maka harapannya penyebab lain yang tereksplorasi akan selesai dengan sendirinya.
Judul Modul Perencanaan Bisnis
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Proses Perencanaan Bisnis Dan Strategi Bisnis Serta Pemilihan Model Bisnis 2. Pemilihan Ide Perencanaan Bisnis, Analisis Lingkungan, Dan Matriks SWOT 3. Model Bisnis Canvas 4. Alternatif Pemilihan Strategi Bisnis No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Garis besar materi yang 1. Proses Perencanaan Bisnis Dan Strategi Bisnis dipelajari Serta Pemilihan Model Bisnis 1.1 Konsep dan Kegunaan Perencanaan Bisnis a. Konsep Perencanaan Bisnis Bisnis merupakan kegiatan strategis dalam memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen dan merupakan fungsi yang terpenting dibandingkan dengan fungsi manajemen lainnya yaitu pengorganisasian, pengarahan, pengendalian dan penilaian. Artinya, perencanaan bisnis merupakan berbagai kumpulan perencanaan yang digunakan dalam suatu bisnis untuk melihat arah masa depan, pengalokasian sumber daya, dan memfokuskan pada poin-poin penting untuk mencapai sasaran bisnis, dan mempersiapkan diri terhadap masalah yang akan muncul dan memperoleh peluang yang ada untuk dimanfaatkan dalam mempercepat pengembangan bisnis. b. Kegunaan Perencanaan Bisnis Kegunaan bisnis memiliki tujuan yaitu untuk mengidentifikasi kesempatan dan ruang lingkup bisnis, mengidentifikasi dari faktor pendorong kesuksesan bisnis, menggambarkan metode-metode dalam mendayagunakan kesempatan bisnis tersebut dan alat untuk meningkatkan pendapatan dan memperoleh modal tambahan dari pihak lain. Perencanaan bisnis yang baik digunakan sebagai panduan bagi pelaku bisnis untuk mencapai tujuan, memonitoring penyimpangan yang terjadi, memperoleh pengajuan modal, dan mendorong pelaku bisnis untuk mengekplorasi ide. 1.2 Ciri-Ciri dan Karakteristik Perencanaan Bisnis a. Ciri-Ciri Perencanaan Bisnis Perencanaan bisnis yang baik seharusnya memberikan manfaat kepada pelaku bisnis, dapat mengembangkan bisnis, dan sukses dalam meningkatkan pendapatan bisnis, selain itu, ciri-ciri perencanaan bisnis yang baik sebagai berikut: 1) Dapat menarik investor untuk mendapatkan modal bisnis. 2) Perencanaan bisnis disusun tepat, tidak panjang/terlalu pendek. 3) Memberikan pemahaman mengenai sasaran yang akan dicapai. 4) Memberikan pernyataan mengenai keuntungan bisnis yang akan dijalankan baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. 5) Memberikan bukti yang kuat mengenai kemampuan barang yang diproduksi di dalam pasar. 6) Tingkat pengembangan produk yang akan dicapai. 7) Penjelasan mengenai proses produksi dan perhitungan biaya yang dikeluarkan. 8) Menggambarkan tim manajemen profesional dan berpengalaman dalam bidang-bidangnya. 9) Proyeksi segi keuangan dapat dipercaya dan meyakinkan. 10) Menjelaskan bagaimana investor mendapatkan pengembalian dana atau keuntungan dari modal yang ditanamkan kurang lebih dalam jangka waktu 5 (lima) tahun perusahaan berjalan. b. Karakteristik Perencanaan Bisnis Karakteristik perencanaan bisnis yang baik dalam Nurmalina et al. (2016), sebagai berikut: 1) Penyusunan dari perencanaan bisnis layak mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan dari tiap-tiap bisnis. 2) Penyusunan perencanaan bisnis harus mengidentifikasi secara jelas mengenai karakteristik dari bisnis yang sedang atau akan dilaksanakann, sehingga pihak yang tertarik atau yang berkontribusi dapat melihat secara jelas perkembangan bisnis di masa yang akan datang. 3) Penyusunan perencanaan bisnis harus memuat asumsi sebagai dasar seperti dasar perhitungan proyeksi dari penjualan, asumsi strategi yang akan dilakukan, besarnya permintaan dan perhitungan harga pokok penjualan (HPP) serta strategi manajemen lainnya guna mengembangkan bisnis tertentu. 4) Beberapa hal yang harus dihindari dari penyusunan perencanaan bisnis, yaitu: (1) tujuan atau sasaran tidak jelas dan realistis, (2) ketidak realistis dan ketidak jelasan yang timbul dari kegagalan dalam mengantisipasi masalah (3) tidak ada komitmen para pelaku bisnis dalam membuat keputusan, dan (4) tidak ada market niche yaitu fokus pasar yang dituju/dibidik. 1.3 Ruang Lingkup Perencanaan Bisnis dan Pengaruhnya terhadap Kegiatan Usaha a. Ruang Lingkup Perencanaan Bisnis pada Kegiatan Usaha 1)Lembar Judul atau Sampul Paling Luar Lembar judul atau sampul luar berisi judul dan nama usaha yang diusulkan dan ditampilkan dengan menarik agar calon investor tertarik untuk membaca lebih lanjut. 2) Ringkasan Eksekutif Ringkasan menjelaskan daya tarik dari bisnis yang diusulkan dan dapat mengundang investor membaca dengan antusias lembar demi lembar proposal perencanaan bisnis yang telah dibuat. 3) Daftar Isi Daftar isi meliputi daftar tabel, daftar diagram, daftar gambar, dan istilah-istilah jika ada 4) Latar Belakang Masalah dan Perusahaan Latar belakang dalam perencanaan bisnis memuat beberapa hal- hal, seperti: a) Rencana pengembangan bisnis b) Kondisi keuangan perusahaan. c) Pihak yang terlibat dan bertanggung jawab dalam bisnis. d) Sejarah berdirinya perusahaan 5) Produk dan jasa yang diberikan oleh perusahaan Penjelasan tentang produk atau jasa yang dihasilkan dapat diperinci menjadi tiga bagian yaitu:
a) Penjelasan bisnis yang dijalankan berisi
jenis bisnis, pengembangan, atau franchise, produk atau jasa yang dihasilkan, aspek legalitas, penjelasan bisnis dapat menghasilkan keuntungan, penjelasan tentang bisnis apakah merupakan bisnis baru, dan hubungan dengan pemasok nantinya. b) Produk atau jasa yang dihasilkan, yaitu berisi penjelasan mengenai produk yang dijual dan memberikan keuntungan, paling banyak diminati oleh konsumen, dan memiliki keunggulan dibanding produk lainnya. c) Lokasi bisnis untuk menjalankan usaha, berisi penjelasan mengenai luas bangunan untuk bisnis, alasan pemilihan lokasi tersebut, deskripsi fasilitas-fasilitas yang memadai, dan faktor yang diperlukan berkaitan dengan lokasi yang dipilih. 6) Kondisi Pasar dan Strategi Pemasaran 7) Kondisi Persaingan Pedoman penyusunan perencanaan bisnis pada bagian ini sebagai berikut:
a) Menyebutkan paling tidak 3 pesaing
terdekat. b) Kondisi bisnis pesaing c) Memetik pengalaman dari kegiatan operasional dari bisnis pesaing d) Faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan pesaing e) Perbedaan produk dengan produk yang dihasilkan pesaing 8) Kondisi Harga 9) Kondisi Promosi dan Iklan Kegiatan promosi juga perlu direncanakan dengan baik misalnya dengan iklan yang menerangkan produk yang ditawarkan mencakup harga, spesifikasi dari produk, dan dimana memperolehnya.
10) Strategi Manajemen dan Kondisi
Manajemen 11) Strategi Keuangan dan Kondisi Keuangan 12) Lampiran-Lampiran b. Pengaruh Perencanaan Bisnis terhadap Kegiatan Usaha Pengaruh-pengaruh yang timbul dari perencanaan bisnis sebagai berikut:
1) Mencetak wirausahawan yang handal dan
sukses karena memiliki perencanaan yang besar untuk selalu berkembang 2) Menciptakan dan semakin luas lapangan kerja akibat dari berkembangnya suatu bisnis 3) Menumbuhkan jiwa yang mandiri, optimis dan pantang menyerah 4) Menumbuhkan perekonomian dan mensejahterakan masyarakat luas
5) Menghasilkan produk yang inovatif dan
bernilai tinggi 1.4 Siklus dan Tahapan Proses Perencanaan Bisnis a. Siklus Proses Perencanaan Bisnis Berdasarkan siklus proses perencanaan bisnis pada gambar 6 dimulai dari (1) rencana, (2) aksi, (3) tindak lanjut, dan (4) Hasil b. Tahapan Proses Perencanaan Bisnis Adapun gambar tahapan menyusun perencanaan bisnis menurut Pramudiana et al. (2016), sebagai berikut:
Gambar 10. Tahapan Menyusun Perencanaan
Bisnis Sumber: Pramudiana et al. (2016) 1.5 Proses Perencanaan Strategi dalam Bisnis Proses perencanaan strategi dalam bisnis dalam Ayuningtyas (2013), sebagai berikut: 1.6 Proses Penciptaan Ide Kreatif dan Inovatif dalam Perencanaan Bisnis a. Tahapan menciptakan Ide Bisnis 1) Tahap I: Sumber ide Pada tahap ini perlu memikirkan hal-hal meliputi: (1) Apa yang dimiliki pelaku usaha sebelum menjalankan usahanya? (Misalkan modal baik bersifat finansial atau fisik seperti bangunan, tanah, kendaraan dan harta lainnya sebagai modal usaha. (2) Apa yang dibutuhkan orang lain? (Yang dibutuhkan oleh orang lain adalah suatu produk baik berupa barang maupun jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam menjamin kelangsungan hidupnya), dan (3) Apa yang sudah dikerjakan orang lain? (Hal ini memperhatikan perusahaan lain yang lebih dahulu beroperasi dalam memproduksi suatu produk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai konsumen, sehingga pelaku usaha sebelum melakukan bisnisnya perlu memutuskan apakah akan menciptakan produk baru/ pioneer atau menjadi usaha pengikut perusahaan yang sudah ada/ follower). 2) Tahap II: Menstimulasi ide Pada tahap kedua ini pelaku usaha perlu menstimulasi ide dengan melakukan pengamatan baik pengamatan terhadap orang, tempat, membaca publikasi, maupun melihat tren. 3) Tahap III: Menyeleksi ide Pada tahap ini pelaku usaha melakukan seleksi ide atau memilih ide dari berbagai alternatif-alternatif ide yang ada dengan menentukan diferensiasi baik produk, proses, maupun sistem sebagai outputnya yang berbeda dengan perusahaan lain yang lebih dahulu beroperasi. Melakukan adaptasi lingkungan agar output yang dihasilkan lebih mudah diterima oleh masyarakat sebagai pengguna, dan melakukan pengembangan dalam rangka penciptaan ide kreatif dan inovatif. b. Penciptaan Ide Kreatif dan Inovatif Produk dan Jasa Pada gambar 13 tentang penciptaan ide kreatif dan inovatif dalam rangka menciptakan produk baru dilakukan dengan memaksimalkan dan mengoptimalkan sumber daya operasi perusahaan dan kondisi pasar usaha. Pengoptimalan sumber daya operasi dengan langkah menggunakan teknologi yang perubahannya semakin cepat dan dalam pemanfaatannya mampu menghasilkan produk yang maksimal dan menekan biaya produksi, mengembangkan kemampuan-kemampuan perusahaan yang belum maksimal, dan melibatkan semua bagian-bagian dalam perusahaan yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Pada kondisi pasar maka perusahaan perlu meningkatkan daya kompetitifnya, memperpendek siklus produksi untuk menekan biaya produksi, dan melakukan fragmentasi pasar yaitu mulai membagi pasar dalam subsegmen karena jumlah prosuk dimasa depan yang beredar akan semakin banyak. 2. Pemilihan Ide Perencanaan Bisnis, Analisis Lingkungan, Dan Matriks SWOT 2.1 Lingkungan PEST (Politic, Economic, Social, Technology) Lingkungan PEST merupakan lingkungan yang meliputi kondisi lingkungan makro, yaitu politik/hukum, sosiokultural, perekonomian, dan teknologi. Lingkungan politik yang terdiri dari peraturan pemerintah, undang- undang, dan kelompok mempengaruhi keputusan marketing. Lingkungan ekonomi mempengaruhi kemampuan/daya beli dan pola pembelian konsumen. Lingkungan sosial budaya terdiri dari lembaga dan kekuatan- kekuatan lain yang dapat mempengaruhi nilai-nilai dasar, persepsi, pilihan, dan tingkah laku masyarakat. Lingkungan teknologi yang baru dapat menciptakan pasar dan peluang baru (Kotler & Armstrong, 1997).
2.2 Lingkungan (Analisis Struktur Industri)
dan Pesaing (Analysis Key Success Factor) Dalam tingkat kompetisi di dalam industri ditentukan oleh lima kekuatan mendasar yang disebut dengan the five competitive force sebagai key success factor. Di dalam industri, tekanan mengenai kompetisi- kompetisi yang muncul dapat digunakan untuk menentukan komponen kunci dari industri tersebut. Hal tersebut dapat menunjukkan tingkat kekuatan persaingan yang ada di sektor industri serta peluangnya dalam memperoleh keuntungan. Lima kekuatan tersebut adalah: (1) pesaing potensial, (2) pemasok, (3) industri penyedia barang dan jasa pengganti, (4) pembeli, dan (5) persaingan antar perusahaan dalam industri dapat dilihat pada gambar 3 tentang the five competitive force sebagai key success factor.
2.3 Evaluasi Kunci Eksternal dalam Tabel EFE
(Eksternal Factor Evaluasi) Tabel Eksternal Factor Evaluasi (EFE) digunakan untuk memahami hubungan antara faktor lingkungan eksternal perusahaan dengan pentingnya peluang dan ancaman. Informasi data dari aspek eksternal perusahaan di dapatkan dari sebagian fungsional perusahaan kompetitor. Adapun faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman yaitu: a. Lingkungan Eksternal, yaitu lingkungan politik, lingkungan ekonomi, lingkungan sosial, dan lingkungan teknologi b. Lingkungan Industri, yaitu:
1) Pemasok, yaitu seberapa banyak
pemasok yang dapat mempengaruhi kemudahan usaha dalam mendapatkan supply bahan baku untuk menghasilkan barang. 2) Pembeli, yaitu dapat menjadi acuan bagi perusahaan dalam mengembangkan usahanya. 3) Produk substitusi, yaitu tersedia atau tidak produk substitusi perusahaan dapat mempengaruhi besar tidaknya pangsa pasar. 4) Pesaing, yaitu adanya pesaing dalam suatu perekonomian dapat menimbulkan persaingan yang menjadi ancaman bagi perusahaan
2.4 Kunci Pembeda Usaha (Key differentiators)
Kunci pembeda (key differentiators) dapat disebut dengan “brand” atau merek. Merek memiliki fungi berharga bagi perusahaan, sebagai berikut: a. Dapat menyederhanakan penelusuran produk b. Dapat membantu dalam mengatur catatan akuntansi dan catatan persediaan c. Dan merek menawarkan perlindungan hukum pada perusahaan misalnya aspek atau fitur-fitur yang unik dari produk tersebut
2.5 Nilai Unik yang Ditawarkan (Unique Selling
Point) sebagai Keunggulan Bersaing Bisnis Menurut Meilinda et al. (2018) menggambarkan strategi pesan “Unique Selling Proposition” dalam tiga komponen sebagai berikut: a. Tiap promosi harus membuat pernyataan ditujukan pada konsumen dan tiap promosi harus memberi konsumen manfaat spesifik dari produk b. Suatu pernyataan tidak dimiliki oleh kompetitor lain dan manapun sehingga memiliki keunikan yang berbeda c. Suatu pernyataan yang dipilih kuat sehingga menggerakkan konsumen Kunci untuk memelihara fokus Unique Selling merupakan pengulangan dan pengulangan dari pesan bertujuan untuk keberhasilan promosi yang akan menggerakkan dan menarik konsumen.
2.6 Kondisi Usaha yang Akan atau Sudah
Dijalankan a. Analisis Keuangan Suatu bisnis dikatakan berhasil jika perusahaan mampu menghasilkan laba (profit). Karena laba merupakan sebuah tujuan utama dari didirikannya sebuah bisnis b. Analisis Produksi Posisi marketing yang kuat dapat didapatkan dengan adanya kegiatan operasional yang memiliki posisi biaya yang kuat pula c. Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) Rencana bisnis yang dilaksanakan melalui proyek pengembangan bisnis dan implementasi atas kebijakan rutin melibatkan aspek SDM. Perencanaan SDM dimulai dari analisis pekerjaan, rekruitmen, seleksi, orientasi, hingga pada pemutusan hubungan kerja d. Analisis Pemasaran Keterkaitan struktural sangat penting dalam strategi bisnis. Beberapa karakteristik dasar pasar sangat diperlukan agar tercapai suksesnya suatu bisnis.
2.7 Evaluasi Kunci Internal dalam Tabel IFE
(Internal Factor Evaluasi) Tabel IFE digunakan untuk mengetahui faktor internal perusahaan yang berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Data informasi dari aspek internal perusahaan diperoleh dari beberapa fungsional perusahaan. Tabel IFE meliputi lima kolom yaitu bobot, rating, faktor, skors skor dan komentar. 2.8 Faktor-Faktor Strategi Perusahaan a. Faktor-Faktor Strategi dalam Perusahaan Faktor-faktor strategi perusahaan terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari faktor kekuatan (strenght) dan kelemahan (weakness), sedangkan faktor eksternal terdiri dari faktor peluang (oportunity) dan ancaman (threath). b. Strategi Pengembangan Faktor Strategi dalam Matriks SWOT SWOT merupakan kumpulan faktor sistematis yang digunakan untuk merumuskan strategi perusahaan/industri. Ada empat strategi yang dikembangkan dalam kerangka SWOT yaitu Strategi SO, Strategi WO, Strategi ST dan Strategi WT dengan penjelasan sebagai berikut: 1) Strategi SO (Strenghts-Opportunities) menggunakan kekuatan internal dari perusahaan dengan tujuan meningkatkan berbagai peluang yang ada di luar perusahaan 2) Strategi WO (Weaknesses-Opportunities) menggunakan strategi yang memanfaatkan kelemahan internal dari perusahaan dengan memanfaatkan juga peluang eksternal 3) Strategi ST (Strenghts-Treathness) menggunakan strategi untuk menghindari atau paling tidak mengurangi dampak ancaman eksternal 4) Strategi WT (Weaknesses-Threats) menggunakan strategi guna bertahan dengan langkah mengurangi kelemahan internal dan juga menghindari ancaman
2.9 Peluang dan Ancaman Perusahaan yang
Disesuaikan dengan Kekuatan dan Kelemahan yang Dimiliki a. Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, dan Threathness) Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, dan Threathness) b. Tahapan Penentuan Strategi dengan Matriks SWOT Tahapan strategi pengembangan dengan grafik SWOT dalam Ayuningtyas (2013) dijelaskan sebagai berikut: 1) Membuat list strenghts perusahaan. 2) Membuat list weeknesses perusahaan. 3) Membuat list oportunities perusahaan. 4) Membuat list threats perusahaan. 5) Mencocokkan peluang ekstenal dan kekuatan internal serta catat hasil dari kolom strategi SO. 6) Mencocokkan peluang eksternal dan kelemahan internal dan catat hasil dari kolom strategi WO. 7) Mencocokkan kekuatan internal dan ancaman eksternal, dan catat hasil dalam kolom strategi ST. Mencocokkan ancaman eksternal dan kelemahan internal dari catat hasil dalam kolom strategi WT 3. Model Bisnis Canvas 3.1 Konsep Model Bisnis Model Canvas a. Model Bisnis Model bisnis yang sudah dirumuskan dapat memberikan kepastian bahwa ide bisnis dan produk yang ditawarkan ke pasar akan memperoleh keuntungan. Umumnya model bisnis akan mengambarkan siapa pihak yang terlibat dalam bisnis, peran apa saja, dan posisinya. Melalui peran dan posisi pihak-pihak yang terlibat ini dapat diketahui, biaya apa saja dan sumber pendapatan apa saja dari bisnis tersebut. Dengan demikian akan terdeskripsikan bagaiaman potensi keuntungan yang akan didapatkan oleh perusaahaan organisasi. b. Model Bisnis Canvas (Business Model Canvas)
3.2 Implementasi Model Bisnis Canvas
Dalam Business Model Canvas (BMC) memiliki 9 komponen yaitu Customer Segments,Value Proposition, Channel, Customer Relationship, Revenue Streams, Key Resources, Key Activities, Key Partnership, dan Cost Structure. Implementasi penggunaan bisnis model canvas dapat diterapkan diberbagai kewirausahaan dengan model bisnis yang bekelanjutan misalnya seperti BisnisEcoFaeBrick (Skema 1) dan“Home Sweet Kakao-Cozy” 4. Alternatif Pemilihan Strategi Bisnis 4.1 Strategi Generik Keunggulan Bisnis Strategi merupakan rencana yang tersusun, luas, komprehensif dan terintegrasi yang mana menyatukan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan yang ada. Strategi disusun oleh organisasi untuk mencapai tujuan pelaksanaan. Menurut Suci (2009); Wibowo et al. (2017); dan Abdillah et al. (2017) strategi generik merupakan turunan dari strategi jangka panjang. 4.2 Alternatif Pengembangan Strategi Strategi intensif umumnya digunakan oleh perusahaan sebagai strategi yang mengarahkan usaha secara intensif dengan ketentuan dapat memperbaiki posisi kompetitif dengan produk yang telah ada saat ini. Strategi intensif dibagi menjadi: a. Penetrasi pasar (Market Penetration) Penetrasi pasar merupakan salah satu strategi pertumbuhan perusahaan yang berfokus pada penjualan produk-produk yang telah ada sebelumnya di pasar melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih intens. b. Pengembangan pasar (Market Development) Strategi bisnis yang berusaha menjual produk yang telah ada dengan menjualnya kembali di pasar-pasar baru. c. Pengembangan Produk (Product Development) Memperkenalkan produk baru ke pasar- pasar yang sudah ada dengan menggunakan strategi pengembangan kompetensi baru dan program pemasaran yang baru untuk dikembangkan ke pasar yang telah ada atau dengan arti lain memodifikasi produk yang telah ada. d. Diversifikasi (Diversification) Diversifikasi merupakan langkah pemasaran yang paling berisiko. Langkah pemasaran ini dapat dikatakan beresiko karena strategi bisnis yang baru bergerak dalam pasar baru atau bahkan mungkin tidak memiliki pengalaman atas produk baru tersebut. e. Concentric diversification Strategi ini berfokus pada penambahan produk/jasa baru yang masih satu lini atau saling berhubungan. 4.3 Tujuan Strategi Pemasaran Strategi pemasaran memadukan kegiatan-kegiatan yang menyangkut penjualan (sales), pemasaran (marketing), periklanan (advertising), humas (public relation), dan networking. 4.4 Analisis Rencana Produk atau Jasa Beberapa hal penting dalam merencanakan produk atau jasa meliputi: (1) Membangun awareness di pasar, (2) Melakukan desain outlet penjualan, (3) Mempersiapkan dan melaksankan bisnis (Opening) dan (launching), (4) Member batasan jam operasi buka toko/ outlet, (5) Menciptakan first memorable yang berkesan bagi pelanggan Memberikan jaminan untuk produk yang cacat dan memberikan kelayanan yang baik, (6) Menjalankan tanggung jawab sebagai perusahaan dengan cara memerhatikan dan memuaskan pelanggan. 4.5 Alokasi Sumber Daya Manusia Karyawan atau SDM dalam perusahaan dikelompokkan menjadi dua yaitu karyawan langsung dan karyawan tidak langsung. Karyawan langsung terlibat dalam proses konvensi sehingga menjadi dasar penghitungan pada tingkat produksi. Karyawan tidak langsung merupakan karyaawan yang hanya terlibat dalam proses sebelum dan sesudah proses produksi langsung 4.6 Pemilihan Strategi Pemasaran Yang Kreatif dan Inovatif Hal-hal penting dalam strategi pemasaran kreatif dan inovatif meliputi: (1) Memberi satu tingkat lebih tinggi pada produk, (2) Anggaran rendah, (3) Memberikan produk gratis, (4) Lakukan metode funneling, (5) Direct Selling, (6) Menggratiskan produk, (7) Memfokuskan target dan varian produk yang terkait, dan (8) Promosi konvensional 4.7 Proyeksi Keuangan Bisnis Analisis proyeksi sering dilakukan setelah laporan keuangan historis yang disesuaikan untuk mendapatkan standar kinerja ekonomis perusahaan secara akurat. Analisis ini juga berfungsi untuk menguji ketepatan rencana strategis perusahaan/ industri
2 Daftar materi yang sulit 1. Proses Perencanaan Strategi dalam Bisnis
dipahami di modul ini 2. Evaluasi Kunci Eksternal dan Internal dalam Tabel EFE (Eksternal Factor Evaluasi) 3. Implementasi model bisnis canvas 4. Proyeksi Keuangan Bisnis 3 Daftar materi yang sering 1. Proses Penciptaan Ide Kreatif dan Inovatif mengalami miskonsepsi Perencanaan Bisnis 2. Peluang dan Ancaman Perusahaan yang Disesuaikan dengan Kekuatan dan Kelemahan yang Dimiliki 3. Pemilihan Strategi Pemasaran Yang Kreatif dan Inovatif