Anda di halaman 1dari 6

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa : Tini Kartika
Asal Institusi : SDN Cimega
.
Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Masalah yang telah Analisis eksplorasi penyebab
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi masalah
1 Motivasi belajar siswa Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis
pada Materi PJOK Jurnal Riset terhadap kurangnya motivasi belajar
masih kurang Hendrizal, siswa pada materi PJOK
RENDAHNYA MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM dari berbagai sumber literatur dan
PROSES PEMBELAJARAN wawancara, maka dapat
ditentukan penyebab masalah
Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya yang sesuai dengan kondisi
motivasi belajar siswa baik faktor yang satuan pendidikan sebagai
ada dalam diri siswa seperti minat, kemauan maupun berikut:
faktor yang ada di luar siswa seperti
guru, orang tua, lingkungan sosial budaya dan 1. Suasana pembelajaran yang
ekonomi. tidak menarik dan
menyenangkan membuat siswa
Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya motivasi malas belajar.
belajar siswa diantaranya adalah 2. Kondisi kelas yang tidak
sebagai berikut: kondusif, seperti karena
kebisingan, ruangan yang
1. Metode mengajar guru. Metode dan cara-cara pengap dan udara yang panas
mengajar guru yang monoton dan tidak membuat siswa tidak
menyenangkan akan mempengaruhi motivasi berkonsentrasi bahkan malas
belajar siswa belajar.
2. Tujuan kurikulum dan pengajaran yang tidak 3. Kebiasaan siswa yang malas
jelas belajar bisa di sebabkan
3. Tidak adanya relevansi kurikulum dengan rendahnya rasa percaya diri,
kebutuhan dan minat siswa kurang mendapat apresiasi,
4. Latar belakang ekonomi dan social budaya sikap guru/orang tua yang
siswa membuat siswa tidak nyaman,
5. Sebagian besar siswa yang berekonomi dan tidak menemukan
lemah tidak mempunyai motivasi yang kuat kesenangan dalam belajar.
untuk belajar dan melanjutkan pendidikan ke 4. Metode pembelajaran yang
jenjang yang lebih tinggi. Contohnya siswa kurang/tidak tepat membuat
yang berasal dari pesisir pantai misalnya peserta didik kebingungan dan
lebih memilih langsung bekerja melaut dari malas belajar sehingga motivasi
pada bersekolah, . belajar siswa rendah.
1. Kemajuan teknologi dan informasi. Siswa 5. Tidak adanya persaingan
hanya memanfaatkan produk teknologi dan diantara siswa.
6. informasi untuk memuaskan kebutuhan 6. Sebagian beserta didik merasa
kesenangan saja. kesulitan dalam memahami
2. Merasa kurang mampu terhadap mata materi.
pelajaran tertentu, seperti matematika, dan
bahasa inggris
3. Masalah pribadi siswa baik dengan orang tua,
teman maupun dengan lingkungan
sekitarnya.

Kajian Literatur
Skripsi
Rizki Permatasarii, 2018 (FAKTOR-FAKTOR
PENYEBAB RENDAHNYA MOTIVASI BELAJAR
PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DI SMP GUNA DHARMA BANDAR
LAMPUNG)
4. Pembelajaran yang tidak merangsang
mengakibatkan peserta didik yang pada mulanya
termotivasi untuk belajar pada akhirnya menjadi
bosan terlibat dalam pembelajaran.
5. Peserta didik kurang berkompetensi dalam mata
pelajaran.
6. Sebagian beserta didik merasa kesulitan dalam
memahami materi.
7. Sarana dan prasarana yang tidak memadai.
8. Orang tua tidak memotivasi putra-putrinya.

Link Sumber:
http://repository.radenintan.ac.id/4108/1/Skripsi%20Fu
ll.pdf

Wawancara dengan Rekan Sejawat (Umi Kulsum,


S.Pd) pada tanggal 03 Januari 2024)
1. Kegiatan pembelajaran kurang menarik bagi siswa
dikarenakan metode pembelajaran yang monoton.
2. Keadaan lingkungan belajar yang kurang atau
tidak kondusif, seperti kelas yang kotor, udara
panas/gerah.suara bising.
3. Suasana belajar yang kurang menyenangkan.
4. Rasa malas belajar yang tinggi.
5. Metode belajar yang kurang tepat.

2 Kurangnya minat Kajian Literatur Berdasarkan kajian literatur dan


peserta didik laki-laki Skripsi wawancara dengan berbagai
kelas VI dalam Dea Astarinda narasumber, dapat disimpulkan
pembelajaran senam (KURANGNYA MINAT PESERTA DIDIK bahwa yang menjadi akar penyebab
irama. LAKI-LAKI DALAM PEMBELAJARAN masalah Kurangnya minat peserta
SENAM IRAMA KELAS VII DI SMP NEGERI didik laki-laki kelas VI dalam
1 SANDEN BANTUL) pembelajaran senam irama adalah :

Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan 1. Peserta didik kurang minat


dapat disimpulkan bahwa kurangnya minat mengikuti pembelajaran
peserta didik laki-laki kelas VII dalam senam irama, karena sulit
pembeljaaran senam irama di SMP Negeri 1 menghafal gerakan.
Sanden yaitu: 2. Peserta didik lebih tertarik
1. Berdasarkan faktor instrinsik pada dengan olahraga yang
indikator fisik diantaranya tidak ada bersifat permainan
masalah semua baik-baik saja 3. Peserta didik cenderung
mendukung untuk melakukan senam malu saat melakukan
irama. Indikator psikologis yaitu peserta gerakan senam irama
didik kurang minat mengikuti dihadapan teman-temannya
pembelajaran senam irama, karena sulit
menghafal gerakan. Peserta didik lebih 4. Rasa Percaya diri yang
tertarik dengan olahraga yang bersifat kurang
permainan dan peserta didik cenderung 5. Rasa bosan terhadap materi
malu saat melakukan gerakan senam yang diberikan;
irama jika sendirian. 6. Murid merasa takut salah
2. Berdasarkan faktor eksternal pada sehingga tidak dapat
indikator sosial yaitu Guru dalam melakukan gerakan;
mengajar pembawaannya terkesan kaku 7. Keterampilan guru yang
jika dilihat oleh peserta didik dan hanya kurang dalam membawakan
monoton jadi peserta didik kurang minat pelajaran
mengikuti pembelajaran senam irama, 8. Kurangnya variasi dalam
serta teman yang lain suka mengejek dan proses pembelajaran
menertawakan jika terjadi kesalah.
Indikator non sosial Kondisi sarana dan
prasarana sudah baik dan mendukung
untuk pembelajaran senam irama. Dan
materi yang diberikan guru sedikit
kurang menarik.

Link Sumber:
https://eprints.uny.ac.id/68360/1/fulltext_dea%20astari
nda_17601241043.pdf

Wawancara dengan Rekan Sejawat (Komariah,


S.Pd) pada tanggal 03 Januari 2024)
Penyebab siswa laki-laki kurang berminat dalam
melakukan kegiatan senam irama di antaranya:
1) Rasa Percaya diri yang kurang
2) Rasa bosan terhadap materi yang diberikan;
3) Murid merasa takut sehingga tidak dapat
melakukan gerakan;
4) Keterampilan guru yang kurang dalam
membawakan pelajaran
5) Kurangnya variasi dalam proes pembelajaran.

3 Guru belum mampu Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis mengenai


menerapkan Jurnal guru belum mampu menerapkan
pembelajaran yang Mislinawati, Nurmasyitah (2018) pembelajaran yang menarik serta
menarik serta inovatif. KENDALA GURU DALAM MENERAPKAN inovatif.k dari berbagai sumber
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN literatur dan wawancara, maka
BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA dapat ditentukan penyebab masalah
SD NEGERI 62 BANDA ACEH. yang sesuai dengan kondisi satuan
Berdasarkan hasil peneltian disimpulkan bahwa: pendidikan sebagai berikut:

Guru menghadapi berbagai kendala dalam


menerapkan model pembelajaran pada 1. Kurangnya kreatifitas tenaga
pembelajaran tematik berdasarkan kurikulum 2013 pendidik dalam pelaksanaan
Hasil observasi terhadap proses pembelajaran, khususnya
pembelajaran yang dilakukan guru menunjukkan dalam memilih model
bahwa terdapat beberapa kegiatan yang belum pembelajaran yang tepat.
maksimal dilakukan oleh guru diantaranya dalam
rancangan penerapan pembelajaran guru kurang 2. Guru cenderung menggunakan
memahami langkah- langkah pembelajaran sesuai satu model dalam
sintak yang ada pada model pembelajaran. Sehingga, membelajarkan keseluruhan
guru kurang mampu dalam menstimulasi siswa untuk
menemukan sendiri masalah yang ada pada materi materi, tanpa
pembelajaran. mempertimbangkan
karakteristik dari setiap topik
Hasil wawancara menunjukkan bahwa guru kurang
materi yang disampaikan.
mampu menyiasati waktu yang tersedia, pengelolaan
dan pengawasan kelas yang tidak dapat berjalan
maksimal dan ketidakaktifnya siswa dalam proses 3. Kendala Dalam Mengatasi
pembelajaran. Sehingga, proses penerapan model Perbedaan Karakteristik Siswa
pembelajaran tidak dapat berjalan dengan maksimal.
4. Kurangnya Keterampilan
Teknologi
Link Sumber
file:///C:/Users/S%20W%20I%20F%20T%20%20%20
3/Downloads/12194-31544-1-SM%20(2).pdf 5. Persiapan pembelajaran yang
kurang baik
Wawancara dengan Kepala Sekolah (Hj. Dian
Adidharma, S.Pd) pada tanggal 04 Januari 2024)
1. kekurangan dan keterbatasan sarana dan
prasarana
2. Keterbatasan guru dalam memahami sintaks
model pembelajaran teresebut
3. Guru jarang menggunakan media
pembelajaran, karena masih proses memilih
menyesuaiakn materi pembelajaran maupun
membuat media sederhana yang
membutuhkan waktu yang sedikit lama.
4. Rendahnya kreativitas guru untuk mempro
rendahnya pengalokasian anggaran untuk
pengembangan media pembelajaran
5. Sedikitnya bantuan pemerintah (instansi
terkait) berupa pengadaan media
pembelajaran
6. Rendahnya pengalokasian anggaran untuk
pengembangan media pembelajaran
4 Kurang optimalnya Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis
penerapan model Skripsi dapat di simpulkan bahwa
pembelajaran dan Isti Qomah, Tahun 2013 penyebab kurang optimalnya
proses KBM belum (IMPLEMENTASI MODEL MODEL PEMBELAJARAN penerapan model
menarik bagi siswa. INOVATIF PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI pembelajaran dan proses KBM
SMA NEGERI 2 UNGARAN) belum menarik bagi
1. Kurangnya kreatifitas tenaga pendidik dalamsiswa.dikarenakan:
pelaksanaan pembelajaran, khususnya dalam 1. Kurangnya kreatifitas
memilih model pembelajaran yang tepat tenaga pendidik dalam
2. Kerbatasnya waktu dan tenaga untuk pelaksanaan pembelajaran,
menyiapkan media yang dapat mendukung
khususnya dalam memilih
penggunaan model pembelajaran inovatif,
membuat guru lebih memilih model model pembelajaran yang
pembelajaran yang umum digunakan tepat
3. Keyakinan guru bahwa model ceramah paling 2. Ketidak sesuaian pemilihan
efektif untuk membuat siswa menguasai model dengan karakteristik
materi pelajaran, membuat guru tidak materi
mencoba menggunakan model pembelajaran 3. Guru cenderung
yang lebih inovatif
menggunakan satu model
4. Padatnya materi PJOK dan terbatasnya jam
pelajaran membuat guru berpikir ulang untuk dalam membelajarkan
mencoba menggunakan model pembelajaran keseluruhan materi, tanpa
yang baru mempertimbangkan
5. Peserta didik yang kurang memberikan karakteristik dari setiap
respons positif terhadap pembelajaran topik materi yang
sejarah serta suliltnya untuk dikendalikan disampaikan.
ketika sedang menggunakan model inovatif
4. Kerbatasnya waktu dan
menjadi pertimbangan guru untuk tidak
menggunkaan model pembelajaran inovatif tenaga untuk menyiapkan
6. Guru cenderung menggunakan satu model media yang dapat
dalam membelajarkan keseluruhan materi, mendukung penggunaan
tanpa mempertimbangkan karakteristik dari model pembelajaran
setiap topik materi yang disampaikan. inovatif, membuat guru
lebih memilih model
https://123dok.com/document/dzxowjnz-implementasi-
model-pembelajaran-inovatif-pelajaran-sejarah- pembelajaran yang umum
negeri-ungaran.html digunakan

Wawancara dengan Teman Sejawat (Umi Kulsum,


S.Pd) pada tanggal 04 Januari 2024)

1. Kemampuan guru dalam memahami dan


menerapkan model dalam pembelajaran
masih kurang
2. Ketidak sesuaian pemilihan model dengan
karakteristik materi
3. Guru masih mengandalkan metode ceramah
dalam pembelajaran

Daftar Pustaka
Aunurrahman, (2010). Belajar dan pembelajaran. Cetakan Ke-4. Bandung:
Alfabeta

Dea Astarinda. 2021. Kurangnya Minat Peserta Didik Laki-Laki Dalam


Pembelajaran Senam Irama Kelas Vii Di Smp Negeri 1 Sanden Bantul. (Online). Diakses 04 Januari
2024 di https://eprints.uny.ac.id/68360/1/fulltext_dea%20astarinda_17601241043.pdf

Isti Qomah. 2013. Implementasi Model-Model Pembelajaran Inovatif Pada Mata Pelajaran Sejarah di
SMA Negeri 2 Ungaran. (Online). Diakses 04 Januari 2024 di
https://123dok.com/document/dzxowjnz-implementasi-model-pembelajaran-inovatif-
pelajaran-sejarah-negeri-ungaran.html

Martono, S & Eddy, P (2019). Minat siswa sekolah menengah pertama terhadap
pembelajaran atletik. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, 15(1), 20

Mislinawati, Nurmasyitah. 2018. Kendala Guru Dalam Menerapkan Model-Model


Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Pada Sd Negeri 62 Banda Aceh. (Online).
Diakses 04 Januari 2024 di
file:///C:/Users/S%20W%20I%20F%20T%20%20%203/Downloads/12194-31544-1-
SM%20(2).pdf

Anda mungkin juga menyukai