TEMPLATE RESUME MODUL BERBASIS KISI-KISI SOAL PROFESIONAL
Nama : ILA KARYATI
NIM :- Mapel/Kelas : 2B-23_K1
NO INDIKATOR RANGKUMAN MATERI SOAL PREDIKTIF PILIHAN GANDA
ESENSIAL BERBASIS HOTS DAN 5 PILIHAN JAWABANNYA SERTA KUNCI JAWABANNYA 1 Menganalis konsep Secara bahasa ekstrem pada Kamus Besar Bahasa Suatu paham dengan fanatisme yang sangat tinggi, dasar mengenai Islam Indonesia mempunyai makna yaitu paling ujung (paling sehingga tidak jarang penganut dari paham tersebut secara mendalam tinggi, paling keras, dan sebagainya), sangat keras dan menggunakan kekerasan terhadap orang yang tidak berawawasan teguh, fanatic. sepaham dengannya, untuk mengaktualisasikan rahmatan lil alamîn, 1. Dalam bahasa arab istilah ekstrem disamakan arti paham yang dipercayainya agar diterima secara moderat dan dengan beberapa istilah, antara lain: al-tatharruf, al- paksa. seimbang. ‘urf, al-guluww, dan tasyaddud. 2. Kata at-tatharruf secara bahasa berasal dari kata al-tharf Paham tersebut diatas disebut dengan istilah …. yang berarti ujung atau pinggir. 3. Maksudnya berada di ujung atau pinggir, baik di ujung a. Sosialisme kiri maupun kanan. Berdasarkan penelusuran penulis b. Ekstrimisme sebanyak kali, maka kata al-tatharruf dalam kamus c. Moderat bahasa Arab modern mempunyai arti ekstremisme, d. Leberalisme radikalisme, pelanggaran, ekses dan berlebihan. e. Agamaisme 4. Kata Tatharruf dalam bahasa Arab artinya berdiri di pinggir lapangan, jauh dari pusatnya. Kata tersebut Jawaban (B) awalnya digunakan untuk menggambarkan hal-hal material (sensual), seperti duduk, berdiri atau berjalan jauh. Oleh karena itu, digunakan juga untuk menyebut hal-hal abstrak seperti pelanggaran (melewati garis tengah) dalam agama, pemikiran, atau perilaku. Salah satu konsekuensi dari sikap ekstrem adalah kita semakin mendekati kehancuran dan bahaya serta semakin menjauh dari keamanan dan perdamaian. 2 Menganalisis ciri- Dalam konteks sejarah Islam, tidak dapat dipungkiri Dalam konteks sejarah Islam, tidak dipungkiri ciri/indikator yang bahwa Nabi Muhammad SAW. dia sedang berperang. adanya peperangan yang pernah terjadi yang dipandang memiliki Konon terjadi 19 hingga 21 Ghazwa (perang besar), yaitu dilakukan oleh Rasulullah Saw., tercatat tidak aliran extremesme. perang yang dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad kurang dari 19 sampai 21 kali terjadi ghazwa SAW. Bahkan ada yang menyatakan bahwa 27 di (perang besar) dan 35 sampai 42 kali terjadi perang antaranya adalah perang yang melibatkan kekuatan besar kecil. dan bahkan Nabi sendiri ikut serta atau mengutusnya. pasukan ini. Selain bentuk Ghazwa, ada juga tanggal lain Dalam sejarah peperangan masa Rasulullah, dalam sejarah Islam, yaitu tahun yang disebut Sariyyah perlawanan yang dilakukan kaum muslim bukanlah (perang yang tidak dilawan Nabi Muhammad SAW) atau termasuk tindakan radikalisme, karena …. perang kecil yang terjadi sebanyak 35 hingga 42 kali.15 Menurut Gamal al-Banna, upaya memahami ayat Qital dan a. Peperangan terjadi pada masa Rasulullah. bentuk penerapannya akan gagal tanpa memahami kondisi b. Kaum muslim memberikan perlawanan setelah dan alasan yang melatarbelakangi ayat tersebut, yaitu mendapatkan serangan musuh. turunnya wahyu Hijrah. Mekah ke Madinah bukan sekedar c. Hanya sedikit korban dari kaum muslim. perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, melainkan d. Peperangan terjadi di Kota Suci Makkah dan perpindahan dari satu model masyarakat ke model Madinah. masyarakat yang lain, yang mempunyai ciri khas tersendiri e. Peperangan hanya menggunakan senjata dan sangat berbeda dengan masyarakat Quraisy. tradision
Dalam sejarah peperangan di zaman Nabi, perlawanan Jawaban (B)
Penyerangan yang dilakukan oleh umat Islam pada tahun 1 bukanlah suatu tindakan radikal, karena mereka lebih melakukan perlawanan setelah adanya serangan musuh dan tidak menyerang secara membabi buta dan tanpa alasan.
Beberapa publikasi menjelaskan bahwa gerakan
radikalisme Islam dimulai pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib, khususnya dengan munculnya Khawarij. Berakar pada masa lalu Islam, gerakan Khawarij, yang muncul menjelang akhir pemerintahan Ali bin Abi Thalib dan menganut prinsip radikal dan ekstremis, dapat dipandang sebagai gerakan fundamentalis klasik dalam sejarah Islam.