Anda di halaman 1dari 3

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

NAMA MAHASISWA : Wahyudin

A. Judul Modul : PAI Kontemporer


B. Kegiatan Belajar : Radikalisme (KB 1)

C. Refleksi

Pengertian Radikalisme

Secara etimologi, radikalisme dengan kata dasar


radikal berasal dari bahasa Latin, radix, yang Radikalisme dalam “Gerakan Keagamaan”
berarti “akar”

Secara istilah, antara lain: al-tatharruf, al-


Takfiri
‘unf, al-guluww, al-irhab3, dan tasyaddud

Akar Sejarah Radikalisme Agama Islam


Al-Walâ’ dan Barâ’

Gerakan radikalisme Islam dimulai pada masa


Khalifah Ali bin Abi Thalib, yakni munculnya
kaum Khawarij.

Pada masa pra-modern, gerakan


fundamentalisme radikal muncul pada abad 12
H di Semenanjung Arabia di bawah pimpinan
Muhammad bin ‘Abd al-Wahhab
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
A. Pengertian Radikalisme
 Secara etimologi, radikalisme dengan kata dasar
radikal berasal dari bahasa Latin, radix, yang berarti
“akar”. Radikalisme merupakan respons terhadap
kondisi yang sedang berlangsung yang muncul
dalam bentuk evaluasi, penolakan, atau bahkan
perlawanan terhadap ide, asumsi, kelembagaan, atau
nilai.
 Dalam perkembangan bahasa arab kontemporer,
radikalisme pada akhirnya disamakan arti dengan
beberapa istilah, antara lain: al-tatharruf, al-‘unf, al-
guluww, al-irhab3, dan tasyaddud
B. Akar Sejarah Radikalisme Agama Islam
 Gerakan radikalisme Islam dimulai pada masa
Khalifah Ali bin Abi Thalib, yakni munculnya kaum
Khawarij. Berakar pada sejarah Islam masa lampau,
gerakan kaum Khawarij yang muncul pada masa akhir
pemerintahan Ali bin Abi Thalib dengan prinsip-
prinsip radikal dan ekstrim dapat dilihat sebagai
gerakan fundamentalisme klasik dalam sejarah Islam.
Langkah radikal mereka diabsahkan dengan semboyan
laa hukma illā li Allah (tidak ada hukum kecuali milik
Konsep (Beberapa istilah Allah) dan la hukama illa Allah (tidak ada hakim selain
1
dan definisi) di KB Allah) yang dielaborasi berdasar Q.S. al-Ma’idah [5]:
44
 Pada masa pra-modern, gerakan fundamentalisme
radikal muncul pada abad 12 H di Semenanjung
Arabia di bawah pimpinan Muhammad bin ‘Abd al-
Wahhab (1703-1792) yang kemudian dikenal
sebagai gerakan Wahabi. Inilah yang kemudian
membentuk salafisme awal yang bersifat takfiri.
C. Radikalisme dalam “Gerakan Keagamaan”
1. Indikator Islam Radikal
a) Takfiri : sebutan bagi seorang Muslim yang
menuduh Muslim lainya (atau kadang juga
mencakup penganut ajaran Agama Samawi lain)
sebagai kafir dan murtad. Tuduhan itu sendiri
disebut takfir, berasal dari kata kafir (kaum
tidak beriman), dan disebutkan sebagai “orang
yang mengaku seorang Muslim tetapi
dinyatakan tidak murni Islamnya dan
diragukan keimanannya”.
b) Al-Walâ’ dan Barâ’ : Walâ’ wal barâ’
merupakan salah satu di antara tuntutan syahadat
yang diikrarkan oleh seorang mukmin. Ia
adalah bagian dari makna kalimat tauhid, yaitu
berlepas diri dari setiap sesuatu yang diibadahi
selain Allah. Bagi seorang mukmin, ikatan walâ’
wal barâ’ merupakan ikatan iman yang paling
kokoh yang dimiliki oleh dirinya

Daftar materi pada KB


2 Al-wala wal Bara’
yang sulit dipahami

Daftar materi yang sering


3 mengalami miskonsepsi Jihad memerangi orang Kafir
dalam pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai