Anda di halaman 1dari 6

IMPLEMENTASI MATERI PAI ELEMEN AKLHAK

DENGAN JUDUL PENERAPAN PRILAKU JUJUR DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

TERHADAP SISWA KELAS 6 SDN LINGGAR 02

Wahyudin S. Pd

Kelas PAI K2.07


LPTK. PPG. UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Email : dinw937@gmail.com

A. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pengamatan di lapangan, setiap siswa yang diberikan tugas


mengerjakan PR dirumah selalu memberikan alasan belum dikerjakan dengan berbagai
macam alasan ada yang ketiduran, lupa dan lain sebagainya. Dari 35 siswa yang ada dikelas
6 hampir sepuluh orang anak yang selalu lupa tidak mengerjakan PR nya.
Dengan adanya kasus dilapangan seperti ini saya tertarik untuk mengambil judul dan
mengamati serta menyelesaikan permasalahan yang ada dilapangan ini.

Berikut beberapa pengertian akhlak yang berhubungan dengan


Setiap orang pasti ingin mendapat kejujuran dari siapa pun yang ditemuinya. Sayangnya,
kebohongan juga merupakan satu hal yang sepertinya pernah dilakukan semua orang. Satu hal
yang membedakan yaitu alasan seseorang untuk berbohong.
Lantas mengapa mereka melakukannya? Yuk simak beberapa alasan berikut ini.
Perlu diketahui bahwa apa pun alasan yang Anda lakukan untuk berbohong, jika suatu saat hal
itu terbongkar, Anda akan sulit mengembalikan kepercayaan yang sama dari seseorang yang
merasa dibohongi.
Berikut merupakan alasan yang sering digunakan untuk berbohong. Apakah Anda pernah
menggunakannya juga?

1. Demi kebaikan orang lain


Tidak sedikit orang yang terpaksa berbohong demi kepentingan orang lain. Ini merupakan salah
satu alasan yang paling sering digunakan.
Banyak orang memilih menutupi kebenaran yang sedikit menyakitkan daripada harus melihat
orang di sekitarnya merasa kecewa dengan kenyataan yang ada. Kebohongan ini kerap disebut
dengan white lies.
Contoh berbohong demi kebaikan yaitu ketika Anda berkata enak untuk masakan teman Anda
yang mungkin sebenarnya tidak seperti itu.

2. Menutupi kebohongan sebelumnya


Sekali Anda berbohong, itu bisa berisiko menimbulkan efek bola salju. Pasalnya, sering kali
Anda perlu menyiapkan kebohongan lainnya untuk menutupi kebohongan Anda sebelumnya.
Oleh karena itu, jika Anda berniat membuat kebohongan kecil sekali pun, cobalah urungkan hal
tersebut.
Bisa saja kebohongan tersebut membawa Anda ke kebohongan lainnya yang lebih besar dan
menimbulkan efek yang tidak terduga.

3. Mendapatkan perhatian
Melansir dari laman Counseling, beberapa orang memutuskan untuk berbohong demi
mendapatkan perhatian, rasa hormat, dan kekuatan.
Alasan berbohong ini biasanya dilakukan oleh mereka yang sedang berusaha memegang kendali.
Contoh lain yang sering ditemukan yaitu bagaimana seseorang membuat tampilan resume saat
melamar kerja. Keahlian yang ditulis mungkin tidak benar-benar dikuasai.
Namun, hal itu dilakukan untuk mendapat perhatian dari pencari kerja sehingga mereka dapat
mengatasi kecemasan saat wawancara kerja dan mendapatkan posisi yang diinginkan.

4. Tidak ada niat berbohong


Terkadang, seseorang yang tidak berniat berbohong tiba-tiba saja melakukannya. Hal ini
biasanya terjadi ketika mereka terjebak dalam situasi yang sulit dan tidak terkendali, misalnya
menghadapi atasan yang suka marah tanpa sebab.
Respons stres alami ini kemudian akan membuat seseorang berpikir bagaimana cara tercepat
untuk keluar dari posisi tersebut.
Setelah itu, otak Anda akan memberikan sugesti dan mencari cara tercepat. Salah satunya dengan
menyampaikan hal yang tidak benar.
5. Menganggap itu bukan hal yang salah
Banyak orang yang kecanduan berbohong menganggap bahwa apa yang mereka lakukan
bukanlah hal yang salah.
Alhasil, mereka pun tidak lagi memikirkan alasan untuk berbohong. Kondisi ini juga sering
dihubungkan dengan mitomania.
Parahnya lagi, beberapa orang justru bangga ketika mereka bisa menipu banyak orang.
Kebohongan itu pun terus berlangsung karena itulah yang membuatnya nyaman.

6. Menyembunyikan kecanggungan
Alasan berbohong selanjutnya yaitu untuk menghilangkan kecanggungan. Ini biasanya terjadi
saat Anda bertemu dengan teman lama dan memulai kembali percakapan yang telah lama
ditinggalkan.
Pada kondisi ini, sering kali seseorang menempatkan di posisi yang sama supaya membangun
obrolan yang baik.
Cara ini juga kerap dipilih saat seseorang menemui orang baru, sebab ia mungkin akan ditanyai
tentang hal yang menurutnya adalah sebuah privasi.
Alih-alih berkata bahwa ia tidak nyaman akan pertanyaan tersebut, ia lebih memilih untuk
berbohong supaya tidak timbul kecanggungan.

7. Memengaruhi orang lain


Apakah Anda pernah merasa dibohongi saat melihat iklan suatu produk karena apa yang didapat
tidak sesuai dengan apa yang ditawarkan?
Jika pernah, Anda mungkin termasuk dalam korban kebohongan yang dilakukan untuk
memengaruhi orang lain.
Dilansir dari laman Society for Personality and Social Psychology, ini merupakan hal yang kerap
dilakukan oleh sebuah pekerjaan atau organisasi.
Kebohongan untuk trik marketing umumnya tidak berbahaya, tetapi hati-hati jika Anda
berurusan dengan hoax. Ada orang-orang yang mudah percaya hoax sehingga rentan akan
informasi yang keliru.

8. Ingin menunjukkan imej yang baik


Seseorang terkadang membohongi diri mereka sendiri atau orang lain supaya bisa tampil lebih
percaya diri.
Mereka umumnya berusaha menutupi kekurangan yang dimiliki supaya tidak terlihat berbeda
dari penampilan kebanyakan orang.
Sayangnya jika cara tersebut berhasil, Anda mungkin berpikir bahwa kebohongan itu bukanlah
hal yang perlu dikhawatirkan.

Alasan berbohong yang sering digunakan orang-orang

Beberapa ciri orang yang berbohong


Pada dasarnya, gelagat dan ekspresi wajah seseorang saat berbohong bisa berbeda-beda. Hingga
kini, para peneliti masih terus mencari metode yang paling tepat untuk mendeteksi kebohongan.
Studi yang diterbitkan oleh jurnal Forensic Psychiatry menyebutkan bahwa ketepatan alat
pendeteksi kebohongan saat ini hanya sekitar 50%.
Meski begitu, para peneliti telah menemukan beberapa cara sederhana untuk mengetahui orang
berbohong. Yuk, perhatikan ciri-ciri berikut!

1. Menghindari kontak mata


Ciri yang satu ini mungkin sudah sering Anda dengar. Ya, seseorang yang berbohong mungkin
akan sulit menatap mata lawan bicaranya.
Ia memilih untuk memalingkan pandangan atau menggerak-gerakkan matanya ke sana ke mari.
Isyarat ini mungkin dilakukan sambil memikirkan apa yang harus dikatakan selanjutnya.
Mata adalah cerminan jiwa. Dengan menghindari pandangan secara langsung, seseorang dapat
menyembunyikan isi hati yang sebenarnya.

2. Menatap terlalu tajam


Meskipun menghindari kontak mata adalah salah satu ciri orang berbohong, tetapi ternyata,
kontak mata yang terlalu lekat juga menjadi tanda seseorang berbohong.
Menurut studi yang dilakukan oleh University of Michigan pada tahun 2015, sekitar 70% orang
yang diteliti ternyata menatap langsung lawan bicaranya saat berbohong.
Mengutip situs Simply Psychology, cara terbaik untuk mengetahui seseorang berbohong adalah
dengan mengenali kebiasaannya.
Misalnya jika ia terbiasa menatap mata Anda saat berbicara, bisa jadi saat berbohong ia memilih
menghindari kontak mata. Begitupun sebaliknya.

3. Mengulum atau memonyongkan bibir


Selain dari matanya, cara mengetahui orang berbohong juga bisa dilihat dari gerakan bibirnya.
Bibir yang dikulum menunjukkan bahwa seseorang mungkin sedang menyembunyikan
emosinya.
Sementara memonyongkan bibir bisa menjadi isyarat bahwa ia sedang tidak nyaman pada
pertanyaan yang dilontarkan padanya.
Kedua hal ini menunjukkan bahwa orang tersebut mungkin saja berbohong atau sedang
menyembunyikan sesuatu.

4. Menutup mulut dengan tangan


Saat mengatakan sesuatu yang tidak benar atau ingin menyembunyikan sesuatu, seseorang bisa
langsung berhenti berbicara atau menutupi mulutnya dengan tangan.
Ini merupakan bahasa tubuh yang dilakukan secara refleks. Pasalnya, secara naluriah seseorang
sebenarnya tidak nyaman saat berbohong.
Oleh sebab itu, tubuh tanpa sadar berusaha untuk menghentikan dirinya sendiri saat sedang
berbohong.

5. Menggaruk-garuk hidung
Bila menutup mulut saat berbohong dianggap terlalu kentara, orang yang berbohong mungkin
akan menyamarkannya dengan menggaruk-garuk hidung.
Dengan menggaruk-garuk hidung, otomatis mulut orang tersebut bisa tertutupi. Anda pun
menjadi kesulitan membaca gerakan mulutnya.
Meskipun seringkali dilakukan, Anda bisa memastikan seseorang berbohong hanya dengan
menilai dari satu ciri ini.

6. Wajah menjadi pucat


Ciri orang berbohong yang dapat Anda deteksi berikutnya adalah wajahnya yang berubah
menjadi lebih pucat. Ini karena tekanan darah yang menurun tiba-tiba.
Melansir Better Health Channel, turunnya tekanan darah bisa disebabkan oleh stres, tegang, rasa
cemas, atau takut.
Biasanya, orang yang tidak berkata yang sebenarnya sangat khawatir kebohongannya akan
terbongkar. Itulah yang menyebabkan wajahnya menjadi pucat

7. Tubuh berkeringat
Sistem saraf otonom dapat terpicu ketika seseorang berbohong. Hal ini dapat menyebabkannya
sulit mengontrol beberapa refleks tubuh seperti keringat.
Orang yang sedang berbohong akan mengeluarkan lebih banyak keringat meskipun ia tidak
berada di tempat yang panas.
Biasanya keringat akan muncul di area kening, celah antara bibir dan hidung, dagu, dan telapak
tangan.

8. Bibir kering
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, gangguan saraf otonom saat berbohong dapat membuat
seseorang sulit mengontrol pengeluaran cairan tubuh.
Di samping mengeluarkan cairan keringat berlebihan, bisa jadi ia justru mengalami kekurangan
cairan, misalnya mulut yang tiba-tiba terasa kering.
Oleh sebab itu, salah satu ciri orang berbohong dapat dilihat dari seringnya ia menjilati bibirnya
dan sulit menelan ludah.

9. Bicara terbata-bata
Orang yang sedang berbohong biasanya cenderung menjadi gugup atau takut. Nah, saat sedang
gugup, otot-otot di sekitar pita suara akan mengencang secara refleks.
Hal ini membuat seseorang mungkin mengalami kesulitan berbicara sehingga ia menjadi terbata-
bata atau suaranya tercekat.
Selain itu, suaranya bisa tiba-tiba bernada tinggi tidak seperti biasanya. Hal ini bisa ditandai
dengan volume suara yang terlalu kencang atau justru terlalu lemah.

10. Sering berdehem


Untuk mengatasi ketidaknyamanan pada pita suara dan tenggorokan yang tiba-tiba mengering,
orang yang berbohong akan sering berdehem.
Hal ini dilakukan untuk meredakan ketegangan yang memengaruhi tenggorokannya. Saat
suaranya jernih kembali, ia akan berasumsi bahwa orang akan menganggapnya berkata jujur.

11. Menyembunyikan tangan


Menurut studi yang dilakukan di University of Michigan, ciri orang berbohong dapat dilihat dari
gerakan tangannya.
Ketika orang berbohong, ia cenderung menjauhkan telapak tangan dari Anda.
Ini adalah sinyal bawah sadar yang menunjukkan bahwa mereka menyembunyikan sesuatu,
menahan emosi, atau bahkan berbohong.
Orang yang berbohong mungkin akan memasukkan tangannya ke dalam saku, menyelipkannya
di bawah meja, atau di tempat mana saja yang tidak dapat Anda lihat.

12. Tubuh terlalu banyak bergerak


Menggoyang-goyangkan kaki, mengayun-ngayun tubuh ke depan dan ke belakang, dan
menggerakkan kepala ke samping juga bisa menjadi cara mengetahui orang berbohong.
Ketika orang gugup dan berbohong, ada perubahan drastis (fluktuasi) pada sistem saraf bawah
sadar.
Fluktuasi ini dapat membuat seseorang merasa tiba-tiba gatal atau kesemutan. Akibatnya, ia
menjadi gelisah atau sering menggaruk.
Selain itu, ia mungkin melakukan gerakan untuk menjaga penampilan seperti merapikan rambut,
mengusap kepala atau menyentuh leher.

Anda mungkin juga menyukai