Wahyudin S. Pd
Email : dinw937@gmail.com
A. Identifikasi Masalah
3. Mendapatkan perhatian
Melansir dari laman Counseling, beberapa orang memutuskan untuk berbohong demi
mendapatkan perhatian, rasa hormat, dan kekuatan.
Alasan berbohong ini biasanya dilakukan oleh mereka yang sedang berusaha memegang kendali.
Contoh lain yang sering ditemukan yaitu bagaimana seseorang membuat tampilan resume saat
melamar kerja. Keahlian yang ditulis mungkin tidak benar-benar dikuasai.
Namun, hal itu dilakukan untuk mendapat perhatian dari pencari kerja sehingga mereka dapat
mengatasi kecemasan saat wawancara kerja dan mendapatkan posisi yang diinginkan.
6. Menyembunyikan kecanggungan
Alasan berbohong selanjutnya yaitu untuk menghilangkan kecanggungan. Ini biasanya terjadi
saat Anda bertemu dengan teman lama dan memulai kembali percakapan yang telah lama
ditinggalkan.
Pada kondisi ini, sering kali seseorang menempatkan di posisi yang sama supaya membangun
obrolan yang baik.
Cara ini juga kerap dipilih saat seseorang menemui orang baru, sebab ia mungkin akan ditanyai
tentang hal yang menurutnya adalah sebuah privasi.
Alih-alih berkata bahwa ia tidak nyaman akan pertanyaan tersebut, ia lebih memilih untuk
berbohong supaya tidak timbul kecanggungan.
5. Menggaruk-garuk hidung
Bila menutup mulut saat berbohong dianggap terlalu kentara, orang yang berbohong mungkin
akan menyamarkannya dengan menggaruk-garuk hidung.
Dengan menggaruk-garuk hidung, otomatis mulut orang tersebut bisa tertutupi. Anda pun
menjadi kesulitan membaca gerakan mulutnya.
Meskipun seringkali dilakukan, Anda bisa memastikan seseorang berbohong hanya dengan
menilai dari satu ciri ini.
7. Tubuh berkeringat
Sistem saraf otonom dapat terpicu ketika seseorang berbohong. Hal ini dapat menyebabkannya
sulit mengontrol beberapa refleks tubuh seperti keringat.
Orang yang sedang berbohong akan mengeluarkan lebih banyak keringat meskipun ia tidak
berada di tempat yang panas.
Biasanya keringat akan muncul di area kening, celah antara bibir dan hidung, dagu, dan telapak
tangan.
8. Bibir kering
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, gangguan saraf otonom saat berbohong dapat membuat
seseorang sulit mengontrol pengeluaran cairan tubuh.
Di samping mengeluarkan cairan keringat berlebihan, bisa jadi ia justru mengalami kekurangan
cairan, misalnya mulut yang tiba-tiba terasa kering.
Oleh sebab itu, salah satu ciri orang berbohong dapat dilihat dari seringnya ia menjilati bibirnya
dan sulit menelan ludah.
9. Bicara terbata-bata
Orang yang sedang berbohong biasanya cenderung menjadi gugup atau takut. Nah, saat sedang
gugup, otot-otot di sekitar pita suara akan mengencang secara refleks.
Hal ini membuat seseorang mungkin mengalami kesulitan berbicara sehingga ia menjadi terbata-
bata atau suaranya tercekat.
Selain itu, suaranya bisa tiba-tiba bernada tinggi tidak seperti biasanya. Hal ini bisa ditandai
dengan volume suara yang terlalu kencang atau justru terlalu lemah.