Anda di halaman 1dari 3

Cold Reading: Melihat masa lalu, kepribadian, dan masa depan

Senin, April 14, 2014 Muherdi Oktarian 1 comment


Kirimkan Ini lewat Email

BlogThis!

Berbagi ke Twitter

Berbagi ke Facebook

Memang agak sulit untuk menjelaskan apa itu 'Cold reading'. Cold reading adalah
sebuah strategi penipuan psikologis, yang bukan hanya sebuah teknik, melainkan
sekumpulan teknik-teknik yang digunakan untuk tujuan yang berbeda-beda.
Dalam bagian ini kami membahas terlebih dahulu eksperimen yang kami lakukan
beberapa minggu yang lalu.

Kemarin kami mengaku bahwa, dalam eksperimen yang kami lakukan, kami hanya
menggunakan Cold reading untuk membaca kepribadian para relawan. Yang tidak
diketahui sebagian besar relawan, mereka semua menerima hasil analisa yang sama
persis. Ini hasil analisa yang diterima semua relawan:

�Hasil analisa kami menunjukkan bahwa Anda merupakan seorang yang setia terhadap
orang yang dekat dengan Anda�seseorang yang bisa diandalkan saat orang yang dekat
dengan Anda sedang mengalami kesusahan. Walaupun Anda seorang yang berpemikiran
yang adil, Anda juga jauh lebih berambisi dari yang teman atau rekan Anda kira.
Sebagian besar waktu Anda memberikan kesan bahwa Anda seorang yang kuat dan penuh
semangat, namun sebenarnya Anda terkadang cemas tentang apa yang akan terjadi
dihari esok. Dari hasil analisa, kami juga melihat bahwa dalam kondisi tertentu
Anda bisa menjadi orang yang serba sempurna (perfeksionis), dan hal itu terkadang
dapat mengganggu orang disekitar Anda. Anda baik dalam melihat kedua sisi sebuah
argumen daripada langsung mengambil kesimpulan. Anda tipe orang yang suka
mengumpulkan semua fakta sebelum Anda membuat sebuah keputusan. Saat Anda melihat
kembali masa lalu Anda, Anda suka memikirkan tentang hal yang bisa Anda lakukan
dengan berbeda, tapi pada umumnya Anda lebih memikirkan masa depan. Walaupun Anda
menyukai perubahan dan variasi, Anda juga lebih tertarik terhadap guna akan
rutinitas dan stabilitas. Anda sedang menghadapi keputusan yang berarti untuk
sekarang ini, atau baru saja mengalami perubahan yang besar dalam hidup Anda. Anda
tahu bahwa Anda memiliki kelebihan yang hingga sekarang belum bisa Anda manfaatkan
secara penuh, dan ada waktu disaat Anda terbuka dan suka bersosialisasi, sementara
di waktu lain Anda jauh lebih tertutup dan pendiam.�

Kalau Anda (yang tidak mengikuti eksperimen ini) baca hasil analisa diatas, Anda
sendiri mungkin dapat mencocokkannya dengan kepribadian Anda. Hasil analisa diatas
disusun rapi untuk disetujui sebagian besar pembacanya, bahwa hasil analisa
tersebut benar-benar menggambarkan kepribadian mereka sendiri. Contoh, kalimat
pertama, �Anda merupakan seorang yang setia terhadap orang yang dekat dengan
Anda�seseorang yang bisa diandalkan saat orang yang dekat dengan Anda sedang
mengalami kesusahan.� Disaat mendengar �orang yang dekat,� biasanya kita langsung
bayangkan orang-orang yang kita peduli atau sayang (keluarga, teman, pacar,
suami/istri, dll). Sebagai manusia, tentu saja kita akan bilang bahwa kita setia
dan bersedia menolong orang-orang yang kita peduli dan sayang. Dalam hal ini, kami
hanya bilang sesuatu yang ingin pembacanya ketahui tentang diri mereka sendiri.

Selain itu, dalam beberapa kalimat Anda melihat dua hal (atau lebih) yang terlihat
satu, karena hal-hal tersebut berada hanya dalam satu kalimat. Contoh, dalam
kalimat terakhir, �ada waktu disaat Anda terbuka dan suka bersosialisasi, sementara
di waktu lain Anda jauh lebih tertutup dan pendiam.� Dalam kalimat yang satu ini,
Anda seharusnya bisa melihat empat ciri-ciri yang terbagi dari dua sifat umum. Yang
pertama, sifat extrovert, �terbuka,� dan �suka bersosialisasi.� Dan yang kedua
sifat introvert, �tertutup,� dan �pendiam.� Meski orang yang bersifat extrovert,
terbuka dan suka bersosialisasi, mereka juga kadang tertutup dan pendiam. Begitu
juga sebaliknya untuk sifat introvert. Walaupun mereka cenderung pendiam dan
tertutup, mereka juga kadang terbuka dan suka bersosialisasi.

Cold reading memiliki banyak teknik yang bisa digunakan untuk tujuan yang berbeda-
beda. Dalam eksperimen kami, kami menggunakan teknik yang paling sering digunakan
dalam Cold reading; Efek Forer.

Apa itu Efek Forer?


Efek Forer (juga disebut efek Barnum setelah pengamatan PT Barnum bahwa "kita punya
sesuatu untuk semua orang") adalah pengamatan bahwa individu akan memberikan
penilaian akurasi yang tinggi untuk deskripsi kepribadian mereka yang konon
dirancang khusus untuk mereka, tetapi dalam hal ini Samar-samar dan cukup umum
untuk diterapkan ke berbagai macam orang. Efek ini dapat memberikan penjelasan
parsial untuk penerimaan luas beberapa kepercayaan dan praktik.

Lalu apa hubungan psikologi dan kepribadian dengan Cold reading? Hubungannya,
walaupun kita semua berbeda, secara psikologis, kita memiliki lebih banyak kesamaan
dibanding perbedaan. Bisa dibilang, kita memikirkan dan mengalami hal yang sama di
waktu yang berbeda.
Selain eksperimen kami, ada beragam cara dan klaim yang sering kita temui yang juga
menggunakan Cold reading.

- Melihat masa lalu -


Teknik Cold reading untuk melihat masa lalu seseorang, paling jarang ditemui.
Kemungkinan besar karena resikonya yang cukup tinggi. Meski demikian, tetap ada
juga beberapa cenayang yang nekat untuk mencoba untuk melihat masa lalu seseorang.
Untuk melihat masa lalu, cenayang biasa menggunakan efek forer. Dalam sebuah
percakapan antara cenayang dan kliennya, cenayang bisa mulai memancing dengan
pernyataan seperti �Saya melihat sebuah kecelakaan yang cukup menegangkan di masa
lalu Anda.� Setelah mengungkapkan pernyataan tersebut, langkah selanjutnya untuk
cenayang adalah melihat respon klien. Berikut contoh 2 tipe klien dengan respon
yang berbeda yang bisa ditemui cenayang:

Klien A
Kalau klien merespon pernyataan tersebut dengan �Ya,� cenayang tinggal meneruskan
percakapan tersebut dengan �Apa yang terjadi waktu itu?� Klien biasanya, saking
terkejutnya dengan keakuratan cenayang, akan menceritakan kejadian tersebut pada
cenayang.

Klien B
Tentunya, tidak semua klien akan merespon dengan �Ya.� Biasanya kalau klien tidak
bisa mengaitkan pernyataan tersebut dengan masa lalunya, sebelum menjawab �Tidak�
atau �Tidak tahu,� klien akan menunjukkan ekspresi kebingungan karena klien sedang
memproses informasi tersebut, dan sedang berusaha mencocokkannya dengan
pengalamannya.

Sebelum kita bahas lebih lanjut tentang kedua klien diatas, kita lihat dulu apa
saja yang tersembunyi dibalik pernyataan �Saya melihat sebuah kecelakaan yang cukup
menegangkan di masa lalu Anda.�

Kita mulai dari empat kata pertama dalam pernyataan tersebut: �Saya melihat sebuah
kecelakaan...�
Klien bisa menginterpretasi keempat kata tersebut dengan cara yang berbeda-beda �
sesuai dengan pengalaman klien. Klien yang berbeda-beda, tentunya, memiliki
pengalaman yang berbeda-beda pula. Pengalaman terkait kecelakaan sangatlah beragam.
Seorang klien bisa saja pernah mengalaminya secara langsung, menyaksikannya secara
langsung, kehilangan seseorang akibat sebuah kecelakaan, atau, menjadi penyebab
suatu kecelakaan. Kecelakaan sendiripun ada banyak macam. Ada kecelakaan pesawat,
mobil, motor, sepeda, dan lain-lain. Namun yang sering dilupakan sebagian besar
orang, pengalaman-pengalaman seperti tenggelam, terjatuh, atau terjepit, masih bisa
dikategorikan sebagai kecelakaan.
Selanjutnya kita lihat tiga kata berikutnya, 'yang cukup menegangkan'. Kata-kata
tersebut hanyalah pelengkap agar pernyataan diatas terdengar spesifik atau detil,
yang sebenarnya masih membuat pernyataan tersebut samar-samar.
Sekarang, kita lihat tiga kata terakhir dalam kalimat pernyataan tersebut, 'masa
lalu Anda'. Masa lalu bisa berarti beberapa tahun yang lalu, beberapa bulan yang
lalu, beberapa minggu yang lalu, beberapa hari yang lalu, atau bahkan beberapa jam
yang lalu.
Tidaklah mengesankan kalau klien A dapat menginterpretasi dan mencocokkan satu
(atau lebih) kejadian dari berbagai jenis kecelakaan yang berkemungkinan besar
pernah klien tersebut alami, saksikan, sebabkan, atau menyebabkan orang dekat klien
menjadi korban dengan pernyataan cenayang tersebut.

Namun, bagaimana cara cenayang menghadapi klien B? Cenayang juga memiliki cara
untuk menghindari kegagalan. Disaat klien terlihat kebingungan, biasanya cenayang
akan terus memancing klien dengan berbagai macam informasi yang terdengar lebih
spesifik. Seperti �Dalam kecelakaan tersebut, saya melihat seseorang yang sedang
kesakitan� atau �Awalnya, kejadian tersebut membuat Anda terkejut dan sedikit
terguncang tapi lama kelamaan Anda akhirnya bisa melewatinya.� Tentunya, masih ada
banyak bentuk-bentuk pernyataan yang lain yang digunakan cenayang untuk menghindari
kegagalan. Kalau cara ini tetap saja gagal, cenayang akan bilang �Mungkin Anda
membutuhkan sedikit waktu untuk mengingatnya kembali. Cobalah terus untuk mengingat
kejadian tersebut.�

Cold reading semacam ini, sebagian besar waktu, berhasil karena Cold reading
memanfaatkan beberapa kekeliruan logis manusia; pemikiran selektif, bias
konfirmasi, dan pemikiran khayal. Individu yang percaya dengan cenayang, yang
mengaku bisa melihat masa lalu, hanya akan memilih hal-hal yang ingin mereka dengar
untuk diingat, dan akan mengabaikan dan melupakan hal-hal yang tidak ingin atau
yang mereka rasa tidak perlu diingat. Selain itu, Cold reading juga memanfaatkan
ingatan kita yang sugestif, yang bisa ditanamkan ingatan palsu atau false memory
(Selengkapnya mengenai 'ingatan', akan kami bahas dalam artikel lain).

Selain contoh pernyataan �Saya melihat sebuah kecelakaan yang cukup menegangkan di
masa lalu Anda� yang kami berikan, masih ada banyak pernyataan-pernyataan lain,
yang digunakan cenayang. Seperti �Saya dapat melihat saat-saat ketika Anda
merasakan sakit hati yang diakibatkan orang yang dekat dengan Anda,� yang
seharusnya sudah bisa Anda terjemahkan sendiri setelah melihat penjelasan untuk
pernyataan sebelumnya.

- Rowland, I., 2002. The Full Facts Book of Cold Reading (3rd ed). London: Ian
Rowland Limited.

Anda mungkin juga menyukai