Anda di halaman 1dari 51

REKOLEKSI

KEPEMIMPINAN
JUMAT, 05 NOVEMBER 2021
KEPEMIMPINAN
YANG
MELAYANI
(SERVANT
LEADERSHIP)
Tujuan
 Meneladani pola kepemimpinan Yesus yang
memimpin dengan kasih, bukan dengan
‘tangan besi’
DASAR BIBLIS
 KEJATUHAN MANUSIA DALAM DOSA (Kej.3:1-20)
 YESUS MEMBASUH KAKI MURID-MURIDNYA
(Yoh. 13:1-17)
(Nyanyi dan gerak)

 Topi saya bulat: (Berbeda dari yang lasimnya)


SIAPA ITU PEMIMPIN?
 Konsep kepemimpinan biasanya dikaitkan
dengan konsep kuasa.
 Kuasa itu sendiri sering kali didefinisikan
sebagai kapasitas untuk mempengaruhi orang
lain.
 Banyak orang (pemimpin) bertindak sesuai
keinginannya tanpa mendengarkan aspirasi
dari orang lain.
Tugas Kepemimpinan adalah Anugerah
 Anugerah= rahmat, Gratia,Grace, berkah.
 KEPALA Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB)/Ketua Satgas Covid-19,
Letjen TNI Doni Monardo menerima dengan
rasa terima kasih, anugerah medali emas
Dewan Pers yang diberikan kepadanya (media
indonesia)
 10 orang dan badan menerima anugerah
kalpataru dari mentri LHK siti Nurbaya
(14/10)
Tanggapan atas anugerah
 Rasa syukur
 Tanggungjawab
 Terus meningkatkan diri
Apa itu Organisasi?
 Chester: organisasi adalah kerja sama dua orang
atau lebih, suatu sistem dari pelbagai aktivitas
(System from all activity) atau kekuatan
kekuatan (Strength) perorangan yang
dikoordinasikan secara sadar.
Pengertian ini menekankan pada bagian koordinasi
dan sadar yang memiliki sistem. Hal tersebut wajar
dikarenakan tujuan bersama yang dibuat oleh setiap
anggota organisasi haruslah secara sadar kritis
terbangun dalam visi misi (baca pengertian visi
misi) organisasi.
Apa itu Organisasi?
 Philip Selznick bahwa organisasi adalah
peraturan personil (arrangement of personal)
guna mempermudah pencapaian beberapa
tujuan yang telah ditetapkan (for facilitating
the accomplishment of some agreed purpose)
melalui alokasi fungsi dan tanggung jawab
(Through the allocation of functions and
responsibilities).
Dalam Organisasi terdapat
1. Kumpulan dua orang atau lebih
2. Kerja sama
3. Tujuan bersama
4. Sistem koordinasi kegiatan
5. Pembagian tugas dan tanggung jawab personil
Apa Sih yang Menyebabkan Insecure?
Plus Cara Mengatasinya
 Apakah Anda suka merasa ragu dan tidak
percaya diri? Merasa pekerjaan Anda tidak
maksimal? Merasa gemuk, membosankan,
tidak berguna, atau tidak rupawan? Suka
membanding-bandingkan diri Anda dengan
orang lain? Merasa tidak berhak disayangi oleh
orang lain? Merasa pasangan Anda akan
meninggalkan Anda? Jika jawabannya iya,
kemungkinan besar Anda mengalami insecure.
Penyebab insecure
 nsecure merupakan istilah untuk
menggambarkan perasaan tidak aman.
Perasaan ini seringkali membuat seseorang
menjadi gelisah, takut, malu, hingga tidak
percaya diri. Ada banyak hal yang dapat
memengaruhi munculnya insecure, baik faktor
dari luar atau dalam diri sendiri.
Sebab dari luar (eksternal)
 Perlakuan overprotective dari orang tua.
 Perlakuan dibanding-bandingkan dengan orang lain.

 Penolakan dari orang lain:

 Trauma masa lalu.

 Kegagalan dalam pendidikan atau pekerjaan: nilai jelek atau batal

dipromosikan.
 Tekanan dari orang tua: dibentak ketika melakukan kesalahan.

Cara mendidik anak yang terlalu keras tersebut bisa berdampak pada
perkembangannya. Anak cenderung akan tumbuh menjadi pribadi
yang sering menyalahkan diri sendiri dan merasa tidak berharga.
 Makin sering seseorang menghadapi perlakuan dan tekanan-

tekanan ini, maka mereka makin merasa tidak diinginkan.


Selanjutnya, mereka pun akan menganggap dirinya tidak berguna.
Sebab dari dalam (internal)
 Perasaan kesepian
 Tidak percaya dengan diri sendiri
 Sifat perfeksionis
 Kecemasan dan takut bersosialisasi. Seseorang
bisa saja cemas memikirkan penilaian dari
orang lain terhadap dirinya dan
membayangkan skenario terburuk, misalnya
dijauhi karena membosankan.
mengatasi insecure dan meningkatkan self-
esteem (harga diri)
 Perasaan tidak aman sebetulnya wajar saja Anda
alami. Tetapi, insecure yang berlebihan dan
berkepanjangan bisa membuat Anda tidak
berkembang. Hal ini tentu akan menghambat
aktivitas, bahkan mungkin karir Anda di masa
depan.
 Tidak cuma itu, perasaan tersebut pun ternyata
dapat mengganggu kesehatan mental dan memicu
bad mood, hipertensi, malu dan kecemasan sosial
berat, depresi, demensia, self-esteem rendah,
gangguan makan, sampai kelelahan kronis.
 Insecure memang tidak bisa dihilangkan dan
masih akan datang sewaktu-waktu. Namun
setidaknya, ada beberapa cara yang bisa Anda
lakukan untuk mengurangi frekuensi dan level
insecurity ini, diantaranya:
Berpikir positif
1. Positive thinking
 Setiap orang pasti memiliki masalah hidupnya masing-

masing. Cara mereka menyikapinya pun berbeda-beda.


Beberapa orang terlihat santai dan memandang semua
hal dari sisi positifnya. Sedangkan, sebagian lainnya
ada yang mengeluh dan menyalahkan diri sendiri
hingga stres.
 Padahal, berpikir positif dapat meminimalisir

munculnya perasaan-perasaan negatif yang mengarah


pada insecurity. Anda pun akan jarang mengalami
kekhawatiran, kecemasan dan ketakutan.
 Contoh: (pengalaman patah kaki)
Hargai diri anda sendiri
2. Hargai diri sendiri
 Meski penghargaan tersebut hanya berupa pujian dari

atasan atau teman, tidak ada salahnya Anda mengakui


dan menjadikannya sebagai kebanggaan tersendiri.
Sekadar membuat tetangga senang dengan
membantunya membawakan belanjaan ke dalam
rumah pun bisa Anda jadikan pengingat saat insecure
menyerang.

 Artinya, sekecil apapun pengakuan dan penghargaan


yang Anda dapatkan bisa membantu meningkatkan
rasa PD dan mengurangi perasaan tidak aman.
Menyenangkan diri sendiri
3. Luangkan waktu untuk memanjakan diri sendiri
 Siapa sangka me-time sangat bermanfaat bagi

kesehatan mental Anda? Menjalani hobi dan


melakukan perawatan diri dapat membuat Anda
senang sehingga melupakan rasa insecure yang
datang.

 Tidak hanya memanjakan diri, kegiatan yang


Anda lakukan tersebut bisa membantu Anda
menemukan passion bahkan potensi lain yang
sebelumnya tidak diketahui.
Jangan menyalahkan diri sendiri
4. Jangan menyalahkan diri sendiri
 Saat Anda melakukan kesalahan, memang lebih mudah untuk

menyalahkan diri sendiri daripada berpikir positif. Padahal,


perlakuan negatif tersebut akan mengarah pada kecemasan, malu,
tidak PD, bahkan membenci diri sendiri.

 Semua orang pasti melakukan kesalahan. Artinya, bukan Anda saja


yang target pekerjaannya pernah tidak tercapai atau ditegur atasan.
Karenanya, cobalah pandang kesalahan itu dari sisi yang berbeda.

 Contohnya, berdamai dengan diri sendiri dan sadari bahwa satu


kesalahan tidak membuat Anda dicap sebagai orang yang tidak
becus atau bodoh. Lalu, carilah solusi yang bisa Anda lakukan
untuk mencegah terulangnya kesalahan tersebut.
Selingan

 Perhatikan yang saya katakan - Bukan yang


saya lakukan:
 Ini satu
 Yang ini dua
 Kalau yang ini tiga
KEJADIAN
3:1-20
 3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala
binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah.
Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah
Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini
jangan kamu makan buahnya, bukan?" 3:2 Lalu sahut
perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-
pohonan dalam taman ini boleh kami makan, 3:3
tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah
taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan
ataupun raba buah itu, nanti kamu mati." 3:4 Tetapi
ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali
kamu tidak akan mati,
 3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu
memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan
menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan
yang jahat." 3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah
pohon itu baik untuk dimakan dan sedap
kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena
memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya
dan dimakannya dan diberikannya juga kepada
suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan
suaminyapun memakannya. 3:7 Maka terbukalah mata
mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka
telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan
membuat cawat. 3:8 Ketika mereka mendengar bunyi
langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam
taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah
manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di
antara pohon-pohonan dalam taman.
 3:9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu
dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"
3:10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa
Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut,
karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
3:11 Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan
kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah
engkau makan dari buah pohon, yang Kularang
engkau makan itu?“ 3:12 Manusia itu menjawab:
"Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah
yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka
kumakan." 3:13 Kemudian berfirmanlah TUHAN
Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah
kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu
yang memperdayakan aku, maka kumakan."
 3:14 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular
itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah
engkau di antara segala ternak dan di antara segala
binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan
menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan
seumur hidupmu. 3:15 Aku akan mengadakan
permusuhan antara engkau dan perempuan ini,
antara keturunanmu dan keturunannya;
keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan
engkau akan meremukkan tumitnya." 3:16 Firman-
Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu
waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak;
dengan kesakitan engkau akan melahirkan
anakmu; namun engkau akan berahi kepada
suamimu dan ia akan berkuasa atasmu.“
 3:18 semak duri dan rumput duri yang akan
dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan
di padang akan menjadi makananmu; 3:19
dengan berpeluh engkau akan mencari
makananmu, sampai engkau kembali lagi
menjadi tanah, karena dari situlah engkau
diambil; sebab engkau debu dan engkau akan
kembali menjadi debu." 3:20 Manusia itu
memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab
dialah yang menjadi ibu semua yang hidup. ***
kesempatan untuk siswa berkomentar:

 Selingan
Perhatikan apa yang saya katakan bukan yang
saya lakukan:
Ini satu
Yang ini dua
Kalau yang ini tiga
Part II
 Menyanyikan lagu Sedang apa
 Lanjut pesan gerak
Kisah tentang Letkol. Alfred Dreyfus.
 MENGAPA ORANG TETAP MERASA
BENAR WALAUPUN SEJATINYA SALAH ?
Pada tahun 1894, (127 th) sebuah surat yang telah
disobek- sobek ditemukan di keranjang sampah
oleh staf dari seorang Jenderal Prancis. Maka
dilakukanlah investegasi besar2an untuk
mengetahui siapa yang lewat bukti surat itu telah
menjual rahasia militer Perancis ke pihak Jerman.
Dan kecurigaan kebanyakan orang mengarah
pada Letkol. Alfred Dreyfus.
(Susahnya mengubah persepsi seseorang
terhadap objek yang dinilainya.....)

 Dreyfus tidak punya track record yang tercela,


tidak juga punya motif untuk melakukan
pengkhianatan. Cuman ada dua hal yang dapat
membuat kecurigaan terhadap Dreyfus.
Pertama, tulisannya mirip dengan surat yang
ditemukan, dan lebih parah lagi, dia satu2nya
pejabat militer yang beragama Yahudi. Waktu
itu, Militer Perancis dikenal anti Yahudi.
 Lalu rumah Dreyfus digeledah, mereka tidak
menemukan bukti apa pun. Tapi ini pun malah
dianggap sebagai bukti betapa liciknya
Dreyfus. Tidak hanya berkhianat, dia juga
degan sengaja menghilangkan semua bukti.
Lalu mereka memeriksa personal history-nya,
bahkan menginterview guru sekolahnya.
Ditemukan dia sangat cerdas, menguasai 4
bahasa, dan punya memori yg sangat tajam.
Maka ini pun dianggap sebagai "bukti" bahwa
Dreyfus punya motif dan skill untuk kerja pada
agen intelijen asing. Bukankah memang agen
intelijen harus punya 3 skill itu? Benarkan?
 Maka Dreyfus diajukan ke pengadilan militer,
dan dinyatakan bersalah. Di depan publik,
lencananya dilucuti, kancing baju dicabut,
pedang militernya dipatahkan. Peristiwa ini
dikenang sebagai "Degradation of Dreyfus".
Saat diarak oleh massa yang menghujat dia,
Dreyfus teriak : "Saya bersumpah saya tidak
bersalah, saya masih layak untuk mengabdi
pada negara, Hidup Perancis. Hidup Angkatan
Darat". Tapi semua orang sudah tidak peduli
dengan teriakannya, dan akhirnya dia divonis
penjara seumur hidup di Devil's Island, pada
tanggal 5 Januari 1895.
 Mengapa serombongan orang pintar dan berkuasa
di Perancis waktu itu begitu yakin bahwa Dreyfus
bersalah? Dugaan bahwa Dreyfus memang sengaja
dijebak, ternyata keliru. Para sejarawan meyakini
bahwa Dreyfus tidak dijebak, dia hanya menjadi
korban dari sebuah fenomena yang disebut
"MOTIVATED REASONING". Yaitu sebuah
penalaran yang nampak sangat logis dan rasional,
padahal semua itu hanyalah upaya mencari
PEMBENARAN atas suatu ide yang telah diyakini
sebelumnya. Tujuannya adalah termotivasi untuk
membela atau menyerang ide tertentu, bukan
mencari KEBENARAN secara jernih, dari pihak
mana pun kebenaran itu berasal.
 Maka kalau orang sudah mengeras sikapnya untuk
sangat pro atau anti partai politik tertentu, atau
sudah terlanjur gandrung atau benci sama seseorang,
maka orang itu akan cenderung mengalami
"motivated reasoning" ini. Apa pun pendapat orang
lain yang dianggap "musuh" akan nampak salah di
pikiran "rasionalnya. Karena memang itulah
hebatnya otak, selalu bisa menemukan alasan
rasional kenapa mereka salah, dan saya benar. Orang
akan bisa mencari 1000 bukti yang membenarkan
sikap itu. Bahkan hal2 yang sifatnya netral tiba2 jadi
nampak sebagai "bukti" dari kebenaran sikap ini.
CONFIRMATION BIAS
 Kalau hati sudah dikuasai oleh cinta atau benci,
dan berketetapan, pokoknya saya pro ini, anti
itu, kita akan cenderung meyakini kebenaran
segala pendapat yang mendukung pendapat
kita, dan mengabaiakan segala argumen yang
berlawanan dengan keyakinan kita. Kita jadi
kehilangan akal sehat yang adil dan
proporsional dalam menyikapi segala hal. Para
psikolog menyebut kesesatan pikir yang
mewabah akhir2 ini sebagai : CONFIRMATION
BIAS.
CONFORMATION BIAS DAN
MOTIVATED REASONING
 Fenomena confirmation bias dan motivated
reasoning ini sudah sangat jamak ditemukan di
sekitar kita, bahkan kadang kita pun ikut jadi
pelaku utamanya. Karena hampir semua dari
kita telah mengambil sikap untuk memilih partai
tertentu, atau tokoh tertentu, atau
agama/madzhab tertentu, bahkan mungkin
hanya sekedar menjadi anggota fanatik
supporter klub sepak bola tertentu. Semua ini
telah menjadikan kita secara otomatis mudah
sekali terjebak dalam dua kesesatan pikir di atas.
 By the way, bagaimana dengan nasib Dreyfus?
Adalah Colonel Georges Picquart, yang
walaupun dia juga anti Yahudi, mulai berpikir,
bagaimana jika memang Dreyfus tidak bersalah?
bagaimana jika karena salah tangkap, penjahat
sebenarnya masih berkeliaran dan terus
membocorkan rahasia militer Perancis pada
Jerman? Kebetulan dia menemukan ada pejabat
militer lain yang tulisan tangannya lebih mirip
dengan surat yang ditemukan, dibanding
tulisan Dreyfus. Singkat cerita, atas perjuangan
Colonel Picquard, Dreyfus baru dinyatakan
tidak bersalah 11 TAHUN kemudian.
 Yang paling menakutkan dari Motivated
Reasoning & Confirmation Bias ini adalah,
pelakunya seringkali tidak menyadari dan
membela pendapatnya mati2an sambil
menghujat pendapat lain yang berbeda,
sehingga efeknya terjadi perang mulut, bahkan
di beberapa negara, terjadi genocida, dan
perang saudara.
 Maka bagaimana caranya agar kita bisa
berpikir lebih adil dan jernih?
 Bagaimana agar kita selamat dari dua sesat
pikir di atas? agar kita bisa membuat prediksi
yang akurat, membuat keputusan yang tepat,
atau sekedar membuat good judgement?
 Menariknya, ini tidak berkaitan dengan
seberapa pintar atau seberapa tinggi IQ kita
atau gelar akademis kita. Kata para ahli
tentang "good judgment", ini justru berkaitan
erat dengan bagaimana anda "merasa" (how
you feel). Berikut beberapa Tips untuk
memiliki "penilaian yang jernih" :
1. Jangan Terlalu Emosional
 Semakin kita emosional, semakin kita
termotivasi untuk menyeleksi kebenaran.
Semua argumen yang berlawanan akan
cenderung kita abaikan. Sementara hoax-pun,
asal cocok dengan selera kita akan buru2 kita
yakini kebenarannya.
2. Pertahankan rasa Ingin tahu (curiosity).

 Rasa penasaran ingin tahu ini akan membuat


kita lebih ingin mengecek argumentasi dari
dua kubu. Tidak cepat puas buru2 meyakini
segala informasi yang masuk.
3. Milikilah hati dan pikiran yang terbuka
(open-mind & open-heart).
 Dengan begitu kita akan cenderung mau
mendengarkan dan berempati atas posisi
masing2 dari dua kubu yang berseteru. Jangan
menutup diri hanya mau menerima informasi
dari pihak yang pro sama kita, dan langsung
mencurigai, bahkan menolak berita dari semua
yang kita anggap pro lawan kita.
4. Jadilah orang yang independen
(grounded).
 Jangan mudah anut grubyuk... ikut2an
pendapat seseorang atau satu kelompok.
Jangan letakkan harga diri kita berdasarkan
omongan orang lain tentang kita. Silahkan pro
ini atau anti itu. Tapi jangan overdosis, sampai
menganggap segala hal yang dari pihak kita
pasti benar dan segala hal yang dari pihak
lawan pasti salah.
5. Milikilah kerendahan hati (humbleness)

 bahwa memang kita punya keyakinan tertentu


tentang segala hal (politik, aliran pemikiran,
dll) tapi dengarkan dengan empatik juga
pendapat2 yang berlawanan dengan kita. Dan
jika bukti2 menunjukkan kita memang salah,
jangan sungkan2 untuk mengakui dan minta
maaf.
 "Untuk memiliki good judgment (penilaian yang
jernih), khususnya untuk hal2 yang
kontroversial, kita tidak terlalu membutuhkan
kepintaran atau analisa yang canggih, tapi kita
lebih membutuhkan kedewasaan psikologis dan
pengelolaan emosi yang baik"Jadi apa yang
paling kita inginkan? Apakah membela mati2an
pendapat subyektif kita?Ataukah ingin melihat
dunia dengan mata hati sejernih mungkin?
Memilih yang benar itu benar dan semestinya
melaksanakannya dalam kehidupan.
Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya
 13:1 Sementara itu sebelum hari raya Paskah y
mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba
untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama
seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya
demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai
kepada kesudahannya. 13:2 Mereka sedang makan
bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam
hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk
mengkhianati Dia. 13:3 Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya
telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan
bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada
Allah.
 13:4 Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-
Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan
mengikatkannya pada pinggang-Nya, 13:5 kemudian
Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai
membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya
dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. 13:6
Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus
kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak membasuh
kakiku?" 13:7 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang
Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau
akan mengertinya kelak." 13:8 Kata Petrus kepada-
Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai
selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak
membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian
dalam Aku."
 13:9 Kata Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan
hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!"
13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah
mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain
membasuh kakinya, karena ia sudah bersih
seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak
semua." 13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan
menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua
kamu bersih." 13:12 Sesudah Ia membasuh kaki
mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke
tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka:
"Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat
kepadamu? 13:13 Kamu menyebut Aku Guru dan
Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah
Guru dan Tuhan.
 13:14 Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku
yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka
kamupun wajib saling membasuh kakimu;
13:15 sebab Aku telah memberikan suatu
teladan kepada kamu, supaya kamu juga
berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat
kepadamu. 13:16 Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih
tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang
utusan dari pada dia yang mengutusnya. 13:17
Jikalau kamu tahu semua ini, maka
berbahagialah kamu, jika kamu
melakukannya.***

Anda mungkin juga menyukai