Pendahuluan
Mengapa ada diri, apa itu diri ? Apa itu manusia ? apa yang ada dalam diri ? Bagaimana wujud diri itu ? Bukankah diri
dalam bentuk fisik itu ada ? Bukankah ketika kita menunjukkan diri kita sebenarnya yang kita tunjuk bukan diri yang sebenarnya,
melainkan nama salah satu organ tubuh kita ? Diri itu apakah ada ? Apakah dapat dikenali? Darimana kita harus mulai mengenali
diri kita ? Siapa diri dan Mengapa ada kata diri ? Mengapa manusia, apabila ingin mengungkapkan ekstsistensinya,
mengungkapkan kata diri? Dapatkah diri didefenisikan secara utuh menyeluruh ? Bagaimana mungkin diri bisa dikenali ?…….
“Tak ada manusia yang sama persis, setiap manusia tentulah memiliki keunikan dan pengalaman sendiri-sendiri. Kita menjadi
manusia karena kita memang berbeda dengan manusia yang lain”.
Kenali Diri
Anda tahu siapa diri anda? Semua makhluk hidup memiliki alfabet basa DNA yang sama yaitu A (Adenin), C (Cytosine),
G(Guanine) dan T (Thymine). Dalam struktur helix ganda DNA, basa A berpasangan dengan T, sedangkan C dengan G. Di
dalam tubuh manusia diperkirakan terdapat 100 trilyun sel dan didalam inti setiap sel terdapat 23 pasang kromosom yang disusun
oleh tiga milyar huruf alfabet tadi. Jika DNA di dalam setiap tubuh manusia direntangkan, maka panjangnya akan lebih dari 600
kali jarak bumi dan matahari. Subhanallah…Itulah diri kita.
Sadar Diri
Kepercayaan diri adalah sebuah kondisi dimana kita merasa optimis dalam memandang dan menghadapi hidup.
Kepercayaan diri sangatlah bergantung kepada konsep diri.
Konsep Diri
- Konsep diri adalah gambaran mental diri kita sendiri, semua harapan kita dan penilaian terhadap diri kita sendiri
- Konsep diri dapat didefinisikan secara umum sebagai keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang terhadap dirinya
“Manusia itu ada dua, ada yang tertidur dalam cahaya dan ada pula yang tertidur dalam kegelapan.”
Berbagai faktor dapat mempengaruhi proses pembentukan konsep diri seseorang
1. Pola asuh orang tua
Pola asuh orang tua seperti sudah diuraikan di atas turut menjadi faktor signifikan dalam mempengaruhi konsep diri yang
terbentuk. Sikap positif orang tua yang terbaca oleh anak, akan menumbuhkan konsep dan pemikiran yang positif serta sikap
menghargai diri sendiri. Sikap negatif orang tua akan mengundang pertanyaan pada anak, dan menimbulkan asumsi bahwa
dirinya tidak cukup berharga untuk dikasihi, untuk disayangi dan dihargai; dan semua itu akibat kekurangan yang ada
padanya sehingga orang tua tidak sayang.
2. Kegagalan
Kegagalan yang terus menerus dialami seringkali menimbulkan pertanyaan kepada diri sendiri dan berakhir dengan
kesimpulan bahwa semua penyebabnya terletak pada kelemahan diri. Kegagalan membuat orang merasa dirinya tidak
berguna.
kegagalan adalah peristiwa potensial yang bersifat netral, ‘hidden potential events’ yang tidak memiliki makna tertentu
kecuali setelah diberi pemaknaan oleh kita: nasib, takdir, siksaan, cobaan, tantangan atau pelajaran. Apapun makna yang
dibubuhkan pada akhirnya akan kembali pada formula bahwa hidup ini lebih pada memutuskan pilihan dan merasakan
konsekuensi.
3. Depresi
Orang yang sedang mengalami depresi akan mempunyai pemikiran yang cenderung negatif dalam memandang dan
merespon segala sesuatunya, termasuk menilai diri sendiri. Segala situasi atau stimulus yang netral akan dipersepsi secara
negatif. Misalnya, tidak diundang ke sebuah pesta, maka berpikir bahwa karena saya “miskin” maka saya tidak pantas
diundang. Orang yang depresi sulit melihat apakah dirinya mampu survive menjalani kehidupan selanjutnya. Orang yang
depresi akan menjadi super sensitif dan cenderung mudah tersinggung atau “termakan” ucapan orang.
4. kritik internal
Terkadang, mengkritik diri sendiri memang dibutuhkan untuk menyadarkan seseorang akan perbuatan yang telah
dilakukan. Kritik terhadap diri sendiri sering berfungsi menjadi regulator atau rambu-rambu dalam bertindak dan
berperilaku agar keberadaan kita diterima oleh masyarakat dan dapat beradaptasi dengan baik.
Tips :
Memperbaiki Konsep Diri
Seringkali diri kita sendirilah yang menyebabkan persoalan bertambah rumit dengan berpikir yang tidak-tidak terhadap
suatu keadaan atau terhadap diri kita sendiri. Namun, dengan sifatnya yang dinamis, konsep diri dapat mengalami
perubahan ke arah yang lebih positif. Langkah-langkah yang perlu diambil untuk memiliki konsep diri yang positif
Aplikasi Belajar
“…Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Al Mujaadilah : 11)
Merujuk pada sekian pandangan tentang belajar bagi orang dewasa, maka yang perlu anda lakukan adalah menjadikannya sebagai
konsep hidup personal yang implementatif berdasarkan situasi dan kondisi yang anda hadapi. Konsep tersebut harus
diformulasikan ke dalam pemahaman khusus yang anda rasakan bekerja mengubah hidup dan situasi, seperti yang dialami
Edison. Guru anda adalah situasi konkrit yang anda alami dengan materinya berupa tantangan. Inilah makna esensial dari petuah
yang sering anda dengar bahwa mencari ilmu itu hukumnya wajib. Ilmu yang tidak memiliki relevansi dengan situasi hidup anda
oleh karena itu menjadi tidak wajib. Bagaimana anda mendapatkannya? Ikutilah formulasi berikut:
- “Hasil akhir dari pembelajaran diri dengan menjalani pendidikan situasi adalah memiliki kemampuan baru, baik
kemampuan hardware skill dan software skill atau makna lain yang anda temukan.”
- “sebaik-baiknya seseorang maka akan sangat baik jika ia dapat belajar dan mengambil hikmah dari setiap peristiwa
hidup guna memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain. “