“Suatu sikap menghormati dan menjaga diri sendiri, tidak membiarkannya terlantar dan menjadi beban
orang lain, serta tidak membiarkannya diperalat atau dimanipulasikan oleh orang lain”
• Bentuk-bentuk dari sikap menghargai diri adalah dengan menjauhkan diri dari tindakan-
tindakan tercela, seperti madat, narkoba, judi, maling, provokator dan sebagainya
Wujud dari sikap menghargai diri sendiri seperti konsisten, tanggung jawab dan menghargai
waktu
“Harga diri adalah apa yang saya pikirkan dan rasakan tentang diri saya sendiri bukanlah apa yang
dipikirkan dan dirasakan orang lain”
Mengembangkan harga diri berarti mengembangkan keyakinan bahwa seseorang mampu hidup dan
patut berbahagia dalam menghadapi kehidupan dengan penuh , keyakinan,kebajikan dan optimisme
yang akan membantu kita mencapai tujuan
Dengan mengembangkan harga diri berarti memperluas kapasitas kita untuk mencapai kebahagiaan
• SELALU BERSYUKUR
• Yakin bahwa Tuhan menciptakan tiap-tiap manusia dengan selalu memberi keistimewaan
tertentu
Penderita rendah diri mau menutupi dirinya dengan selubung yang berkilau-kilau. Ia bicara
besar, berlagak hebat, mengada-ada, membual tentang prestasi-prestasinya dalam banyak bidang,
menunjukkan sikap berlebih-lebihan pada saat yang tidak tepat.
Penderita minder bersembunyi sambil menghayal tentang kehebatan dirinya yang tak pernah
terjadi. Ia melamun tapi tidak berbuat sesuatu pun.
Cara bersembunyi dalam menara gading seperti ini tak akan membawa perbaikan, dan hanya
membuat orang ini semakin jauh dari realitas dirinya yang sebenarnya.
– Kalau kita sendiri tidak menghormati diri kita, bagaimana kita mengharapkan orang lain
menghargai diri kita?
• Memperbaiki penampilan
– Disini bukan lagi penampilan yang berperan, melainkan sikap kita dalam menjalani
kehidupan.
Bab 9
“Bagaimana aku bertingkah laku karena kemauanku sendiri dan bukan karena kehendak orang lain”.
2. Menerima diri dan hidup sesuai dengannya. Dalam keadaan seperti itu seseorang akan
bertumbuh dan berkembang dengan semakin memperlihatkan identitas dirinya.
3. Menghargai diri sendiri, karena akan sangat mendukung usaha untuk semakin menjadi diri
sendiri.
4. Menjadi diri sendiri dapat tercapai ketika seseorang bisa hidup sesuai dengan dirinya sendiri,
otonom, dan benar-benar hidup sesuai dengan apa dia adanya, yang khas, unik, dan tidak
terombang-ambing oleh pengaruh atau kehendak orang lain
Kiat-kiat untuk
Menjadi Diri Sendiri
• Jangan takut menjadi orang yang berbeda
Beda bukan asal beda melainkan muncul sebagai perwujudan diri yang otentik
• Hilangkan rasa takut terhadap orang sempurna
Sebenarnya tiada orang yang sempurna. Kita semua adalah manusia yang sedang dalam
perjalanan mewujudkan diri ke arah yang semakin baik
• Usahakan untuk lebih spontan
Belajar untuk tidak terlalu menahan diri
• Tidak perlu mendapat persetujuan dari orang lain
Belajar untuk bisa mengambil keputusan sendiri tanpa tergantung dari orang lain
• Hentikan pikiran yang mencela diri
• Berhentilah menyiksa diri
• Lepaskan mantel ketinggian hati
Kalau seseorang melakukan perbuatan baik kepada kita jangan malu untuk mengatakan pujian
Bab 10
Cara Mengembangkan Diri
• Mengenal dan menerima diri
Dalam mengenal diri kita diberi pemahaman memadai tentang keadaan diri kita yang
sebenarnya beserta potensi yang kita miliki. Mengenal dan menerima diri membuka pintu bagi
usaha mengembangkan diri sendiri
• Memiliki kemauan kuat untuk mengembangkan diri
Usaha mengembangkan diri adalah usaha yang disengaja, yang berlangsung tanpa henti, maka
perlu kemauan dan motivasi sebagai penggeraknya. Tanpa kemauan keras maka tantangan yang
sedikit saja dapat mematahkan semangat seseorang
• Memanfaatkan kemungkinan yang terbuka
Bisa memanfaatkan berbagai peluang bagi usaha pengembangan diri
• Belajar dari kesalahan
Pengalaman-pengalaman masa lalu terutama kegagalan merupakan masukan berharga untuk
kemajuan berikutnya. Hal yang terpenting adalah kesediaan kita menerima kritik dan
meresponnya dengan positif
• Pendalaman mengenai kesehatan mental lebih banyak didekati melalui pembahasan tentang
penyakit mental
• Mental sehat adalah suatu keadaan dimana mental tidak dalam keadaan terganggu
• Gangguan / penyakit mental (mental disesase, mental disorder) merupakan penyakit disefisiensi,
suatu ketidakmampuan individu mengenali serta memuaskan kebutuhan-kebutuhannya
• Menyelidiki masa lalu yang berpotensi sebagai penyebab terjadinya gangguan mental
• Berusaha menemukan bentuk-bentuk tingkah laku yang akan memuaskan kebutuhan psikologis
dasar
• Mengarahkan kecenderungan alamiah ke arah nilai-nilai yang luhur dan berpikir positip
• Refreshing dengan ditemani seseorang yang dapat memandunya untuk belajar hal-hal dimulai
dengan hal yang ringan
Kekuatan dan Ketahanan Mental Adversity Quotient. Mengubah Hambatan menjadi Peluang.
• Orang ber-AQ tinggi mampu mengubah tantangan menjadi peluang untuk sukses
• Dalam kenyataannya, respon orang dalam menghadapi pendakian tidak sama. Ada yang
langsung berhenti di awal pendakian (Quitters), ada yang berhenti dan tinggal di
pertengahan pendakian (Campers), dan sebagian kecil yang terus bergerak menuju
puncak pendakian (Climbers)
• Hanya yang memiliki AQ tinggi (ulet, gigih, tekun, tahan banting, tabah dan pantang
menyerah) yang mampu menembus berbagai kesulitan, dan bergerak terus ke
pendakian yang semakin tinggi
• Quitters
• Mereka memilih untuk keluar, menghindari kewajiban, mundur dan berhenti di awal
pendakian
• Quitters bekerja sekedar cukup untuk hidup, punya semangat yang minim, mengambil
resiko sesedikit mungkin, dan biasanya tidak kreatif
• Mereka tidak punya visi, dan kontribusi mereka dalam kehidupan sangat kecil
• Campers
• Mereka mencari tempat yang datar dan nyaman untuk berkemah, yang dijadikan
tempat bersembunyi dari situasi yang semakin tidak bersahabat
• Mereka telah menanggapi tantangan pendakian dan telah mencapai tingkat tertentu
• Campers melepaskan kesempatan untuk maju, yang sebenarnya dapat mereka capai
• Campers menciptakan semacam “penjara yang nyaman”, sebuah tempat yang terlalu
enak untuk ditinggalkan
• Mereka memiliki pekerjaan yang bagus dan gaji serta tunjangan yang cukup layak.
Mereka cukup bahkan sangat puas dengan itu
• Campers adalah satisficer, yang merasa puas diri dengan keadaan yang sudah mereka
capai
• Masih terbuka untuk merespon perubahan, namun menolak perubahan besar yang
mengganggu kenyamanan mereka
• Climbers
• Pemikir yang selalu memikirkan kemungkinan dan tak membiarkan apa saja
menghalangi pendakian mereka
• Kegembiraan yang sesungguhnya adalah anugerah dan imbalan atas pendakian yang
telah dilakukan
• Climbers sering merasa sangat yakin pada sesuatu yang lebih besar daripada diri
mereka. Inilah yang membuat mereka dapat bertahan, meski orang lain sudah
menyerah
• Kadang merasa perlu mundur untuk bergerak lebih maju lagi.Climbers menempuh
kesulitan-kesulitan dengan keberanian dan disiplin diri yang tinggi.
• Dapat memotivasi diri sendiri, memiliki semangat tinggi, dan berjuang mendapatkan
yang terbaik dalam hidup
• Bahasa yang mereka gunakan penuh dengan kemungkinan, berbicara mengenai apa
yang bisa dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya
• Climbers memberi kontribusi paling besar dalam kehidupan
• Kesulitan bukan sesuatu yang asing bagi mereka. Climbers tidak melanjutkan pendakian
karena kurangnya tantangan. Mendaki sama dengan berenang kehulu
• Banyak Climbers yang sudah berada di puncak mempunyai latar belakang yang suram
dan bergelimang kesulitan
• Mereka memahami betul bahwa kesulitan adalah bagian dari hidup. Maka menghindari
kesulitan sama dengan menghindari kehidupan.
• Meningkatkan kesehatan mental justru terjadi dalam kegiatan melakukan hal-hal yang
bermakna
• Homo Ludens
• Suatu paham tentang hidup manusia yang mengatasi kategori kegunaan, prestasi, efisiensi,
rasionalisasi, dan sebagainya
• Suatu sikap menjalani hidup dengan gembira, (bukan hanya dalam waktu bebas, tetapi
dalam kesibukan apa pun juga)
Bab 11
• Suatu pemahaman tentang terwujudnya perkembangan yang seimbang dan sinergis atas
berbagai dimensi diri.
• Terwujudnya perkembangan diri pribadi secara utuh, tanpa satu pun aspek atau dimensi yang
terabaikan.
• Adanya perhatian yang seimbang, tepat dan proporsional terhadap semua dimensi diri.
• Dimensi fisik/badan
Dimensi yang paling nyata dalam diri manusia, dalam arti dapat dilihat, diraba, dipegang, dan
sebagainya. Dimensi ini berkaitan dengan hal-hal bersifat material dengan kebutuhan utama
makan, sandang dan papan.
• Dimensi jiwa/psikis
Merupakan dimensi dasar kedua dari manusia yang hakekatnya adalah aspek kejiwaan yang
meliputi pemikiran, inteligensi, hal-hal yang berkaitan dengan emosi, unsur-unsur kerohanian
atau hal-hal yang mencakup unsur batiniah lainnya.
Dimensi jiwa/psikis memiliki tiga unsur yaitu:
1. Kecerdasan Intelektual (IQ = Intellectual Quotient)
• Dikaitkan dengan kecerdasan otak, pemikiran rasional dan logis, serta
dihubungkan secara ketat dengan ranking akademis.
• Diillustrasikan dengan komputer, yang memiliki tingkat “IQ” yang tinggi, dapat
beroperasi secara cepat, hampir tanpa kesalahan
• Berada di wilayah otak, merupakan bawaan lahir, cenderung bersifat seri dan
mekanistis
2. Kecerdasan Emosional (EQ = Emotional Quotient)
• Lebih banyak menyumbang bagi kesuksesan seseorang
• Merupakan kemampuan untuk memotivasi diri, yang membuat bertahan
menghadapi frustrasi, dapat mengendalikan dorongan hati, tidak melebih-
lebihkan kesenangan, mampu mengatur suasana hati, dan menjaga agar beban
stres tidak melumpuhkan kemampuan berpikir.
• Yang memampukan orang dapat bekerjasama, dapat bekerja di bawah tekanan,
serta mampu melakukan hal-hal yang sulit dan berat sekali pun.
• Peranannya cukup penting karena emosional lebih berpengaruh terhadap diri
sendiri dibandingkan dengan IQ. Jika IQ tinggi belum tentu dapat berhasil jika
tidak diimbangi dengan penguasaan EQ yang matang.
• Dapat juga dipahami sebagai kekuatan intuisi yang tajam, yang mampu melihat
jauh ke depan atau lebih dalam.
• Yang membuat orang: hidup lebih toleran, terbuka dan jujur, berlaku adil dan
penuh cinta, mampu meraih kebahagiaan spiritual.
• Dimensi Sosial
Walau tidak semudah untuk menerima dua dimensi terdahulu (badan-jiwa, fisik-psikis) sebagai
dimensi esensial diri manusia, namun dimensi sosial sudah semakin dipahami dan diakui sebagai satu
dimensi dasariah kehidupan manusia di dunia ini.
Kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan dimensi sosial manusia meliputi kebutuhan akan
penerimaan, dicintai dan mencintai, pengakuan dan persahabatan serta segala bentuk hubungan sosial
lainnya.
• Secara emosional kita menjadi manusia yang termotivasi, mampu menyesuaikan diri terhadap
situasi apa pun
• Secara spiritual kita mampu memaknai berbagai pengalaman kita, mampu melihat berbagai
fenomena kehidupan dalam perspektif yang lebih dalam, utuh dan menyeluruh
• Dimensi fisik: Meningkatkan pemeliharaan dan kesehatan fisik (secara negatif dan positip)
• Dimensi sosial: memberi perhatian yang semakin besar dan baik terhadap sesama.
• Tidak gampang terbawa emosi, dapat hidup di berbagai situasi yang berbeda
• Bersikap arif dan bijaksana dalam bertindak, memiliki kehidupan rohani yang mendalam
• Luwes dalam pergaulan, orang lain merasa senang dan beruntung dapat bergaul dengan dia
Bab 12
• Hidup mandiri, kreatif dan inovatif adalah sebuah wujud dari kematangan pribadi
• Hanya orang yang mandiri yang mampu mengembangkan kreatifitas bahkan inovasi
• Banyak kemajuan di dunia ini terjadi karena adanya kreatifitas, yang menghasilkan penemuan-
penemuan baru di berbagai bidang kehidupan
• Hidup mandiri, kreatif dan inovatif akan memampukan kita berkontribusi banyak dalam
kehidupan ini; mampu memikirkan kemungkinan dan mewujudkannya
Mandiri
1. Pengertian
Suasana dimana seseorang mau dan mampu mewujudkan kehendak / keinginan dirinya yang
terlihat dalam tindakan / perbuatan nyata guna menghasilkan sesuatu (barang / jasa) demi pemenuhan
kebutuhan hidupnya dan sesamanya.
2. Ciri-ciri mandiri
• Percaya diri
• Mampu bekerja sendiri
• Menghargai waktu
• Tanggung jawab
Mandiri terlihat jelas dalam dunia kerja. Orang mandiri umumnya dalam kehidupan
kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia
mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan dengan penuh optimis,
memiliki pengetahuan, menguasai keterampilan dan memiliki kehendak yang kuat.
Kreatif
– Kreativitas yang umumnya dimiliki secara alamiah seperti artistik, menulis buku,
melukis, menggubah musik, dan sebagainya.
– Kreativitas penemuan seperti yang dialami oleh Archimedes saat keluar dari kamar
mandinya dan berteriak “Eureka” atau saat lahirnya konsep produk baru.
– Kreativitas umum yang memandang dunia sekitar dari sudut pandang yang berbeda.
– Pengertian Kreativitas
– David Cambell Ph.D; kreativitas adalah kegiatan mendatangkan hasil dengan kandungan ciri
inovatif, berguna dan dapat dimengerti.
– James R Evan; kreativitas adalah ketrerampilan untuk menemukan pertalian baru, melihat subjek
dari perspektif baru dan membentuk kombinasi dari dua atau lebih konsep yang telah ada dalam
pikiran.
– Merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan
maupun karya nyata, baik dalam bentuk ciri-ciri aptitude (kemampuan berpikir kreatif) maupun
non-aptitude (afektif), baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada,
yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Utami Munandar (dalam Hawadi, 2001) menjabarkan ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif
sabagai berikut:
a. Definisi
b. Perilaku
– Mengajukan pertanyaan
a. Definisi
b. Perilaku
a. Definisi
b. Perilaku
a. Definisi
b. Perilaku
a. Definisi
b. Perilaku
a. Definisi
b. Perilaku
a. Definisi
b. Perilaku
– Melihat hal-hal dalam suatu gambar yang tidak pernah dilihat orang lain
1) Definisi
2) Perilaku
e. Mencari jawaban-jawaban yang lebih sulit daripada menerima yang mudah, dan
senang menjajaki jalan yang lebih rumit
1) Definisi
a. Berani memberikan jawaban meskipun belum tentu benar
2) Perilaku
5) Sifat menghargai
1) Definisi
2) Perilaku
6) Unsur-unsur Kreativitas
c. Rasa percaya diri timbul pada pribadi seseorang bilamana orang yang
bersangkutan mengenal dirinya dan bertekad mengubah diri dalam menghadapi
berbagai tantangan hidup
2) Intuisi
Pengetahuan batiniah yang memiliki daya visualisasi kreatif dimana terletak daya cipta yang tak
terbatas dalam diri kita.Seseorang yang mampu mengenal dan mengendalikan intuisi akan mampu
bekerja secara kreatif dan efektif di segala bidang.
Inovatif
• Pada hakekatnya manusia inovatif adalah juga manusia kreatif, karena inovatif hanya
merupakan langkah lanjut dari kreatifitas
• Ditandai oleh keberanian untuk selalu mencoba walau beberapa kali mengalami kegagalan
• Lebih senang memusatkan perhatiannya pada jenis pekerjaan di laboratorium atau di pusat-
pusat penelitian dan pengembangan
Mengembangkan kreatifitas
• Juga bisa diusahakan dengan sengaja, terdorong oleh keinginan mau maju
• Untuk memacu kreatifitas kita, kita dapat belajar dari orang-orang yang telah mewujudkan hal
mengesankan berkat kreatifitas mereka
• Dengan melakukan hal-hal yang disenangi maka dapat menumbuhkan daya pikir yang kreatif
untuk melakukannya
Bab 13
Pengertian Motivasi
• Motivasi adalah suatu kekuatan atau daya dorong, yang menggerakkan sekaligus mengarahkan
kehendak dan perilaku seseorang dan segala kekuatannya untuk mencapai tujuan yang
diinginkannya, yang muncul dari keinginan memenuhi kebutuhannya.
• Muncul dan berkembang karena ada sesuatu yang ingin dicapai atau dipenuhi dalam dirinya
• Kebutuhan rasa memiliki, sosial dan kasih sayang meliputi persahabatan, berkelompok,
interaksi dan kasih sayang
• Kebutuhan akan penghargaan meliputi harga diri dan penghargaan dari pihak lain
• Kebutuhan aktualisasi diri meliputi keahlian dan potensi, memenuhi diri melalui
memaksimumkan kemampuan
Teori ini memperlihatkan bahwa kebutuhan manusia mengenal skala prioritas dimulai dengan
kebutuhan dasar, yang banyak berkaitan dengan unsur biologis, dilanjutkan dengan kebutuhan yang
lebih tinggi, yang banyak berkaitan dengan unsur kejiwaan atau kerohanian.
– Ketiga, ada harapan bahwa pemuasan kebutuhan itu dapat dipenuhi apabila mau
berjuang mewujudkannya
Masalahnya: Orang tidak selalu tahu dengan jelas apa sesungguhnya keinginan, kebutuhan dan
harapan-harapannya.
Bentuk-bentuk Motivasi
– Manipulasi: Melakukan sesuatu karena orang lain menginginkan dia melakukan hal itu
– Motivasi: Melakukan sesuatu karena dia sendiri ingin melakukan hal itu
Motivasi yang lahir dari diri sendiri, menyangkut bagaimana orang itu berpikir dan merasa.
Motivasi ini merupakan keyakinan dan kepercayaan diri seseorang, sikap mereka terhadap kehidupan,
positif atau negatif.
Apabila seseorang melakukan aktivitas karena adanya suatu imbalan yang akan diterima.
Imbalan berperan penting dalam memotivasi seseorang.
Orang yang termotivasi dapat kelihatan dari penampilannya, cara berpakaian, cara berjalan,
bahasa tubuh (wajah, mata, satu guratan ekspresi, dan sebagainya).
o Motivasi ektrinsik (dari luar diri); lingkungan baik teman, keluarga atau masyarakat
sekitarnya
o Motivasi intrinsik (dari dalam diri); keinginan yang timbul atau niat untuk memberi
dorongan/dukungan dalam melakukan sesuatu
Gunakan daya imajinasi otak Anda, yakinkan diri bahwa yang sedang Anda pikirkan dan lihat
dengan jelas adalah hal positif.
Takut pada kegagalan memang tidak boleh, akan tetapi kita boleh bahkan penting
memikirkannya termasuk alternatif pemecahannya kalau hal itu terjadi. Takut gagal akan mengurangi
kepercayaan diri dan motivasi diri.
Perhatikan penampilan
Orang yang yakin akan penampilannya akan lebih gampang mendapatkan kepercayaan dirinya
sehingga lebih termotivasi untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang diinginkannya.
Mengingat-ingat sukses masa lalu tidak dimaksudkan agar terlena dengan keberhasilan masa
lalu, melainkan mau menimba kekuatan tersembunyi dari sana, untuk dapat yakin bahwa di masa depan
pun sukses dapat diraih.
Rasa percaya diri dapat hilang karena pengaruh perkataan orang lain, kondisi yang dialami
semasa kanak-kanak, orang tua yang melarang, dan sebagainya.
• Kecemasan berlebihan
Kecemasan adalah perasaan yang menghinggapi seseorang manakala ia terbayang apa yang
bakal menimpa dirinya bila gagal; rasa takut kehilangan pekerjaan jika mereka melakukan kesalahan,
dan sebagainya.
• Opini negatif
Kalau opini-opini negatif yang sampai kepada kita tidak kita hadapi dengan sikap kritis, maka
opini tersebut akan membentuk opini kita sendiri yang juga bersifat negatif.
• Merasa bukan bagian dari kelompok atau sasaran yang lebih besar
Dalam setiap kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan sebuah kelompok atau tim biasanya
melibatkan seluruh anggotanya, namun adakalanya kita merasa tidak dilibatkan sepenuhnya atau
merasa kurang berperan dalam setiap pengambilan keputusan atau tiap kegiatannya.
• Motivasi sekali tercapai, tidak pernah berlangsung selamanya. Jadi, motivasi bukan sesuatu yang
sekali jadi langsung selesai. Ada orang yang begitu termotivasi dari awal tapi lama kemudian
menjadi kehilangan semangat. Untuk itu perlu disiplin diri yang tinggi.
• Disiplin diri mencakup; sikap konsisten berjuang mencapai target yang sudah ditetapkan,
mendahulukan yang utama dan mendesak tanpa mengabaikan kebutuhan lain yang juga
penting, dan tidak menghalalkan segala cara untuk memenuhi keinginan.