Anda di halaman 1dari 100

Personality Styles

• Schizoid Style;
Relative unemotional (kurang berekspresi)
Pendiam
Menyendiri
Terkesan tidak terlibat
Punya sedikit teman
Relasi tidak mendalam
Acuh

• Avoidance Style;
Gelisah bila berhubungan dengan orang lain
Malu dan nervous dalam situasi social
Takut untuk ditolak, cenderung untuk berhati-hati
Sensitive
Tidak percaya pada orang lain
Kesepian dan menyendiri

• Dependence Style;
Tidak mampu berdiri sendiri dan harus mencari dukungan emosional
Cenderung menjadi pengikut
Tidak suka bersaing
Tidak sombong dan selalu berusaha menyenangkan orang lai

• Histrionic Style;
Bersemangat
Selalu mencari stimulant
Mudah bosan
Mudah tertarik pada hal-hal baru

• Narcistic Style;
Merasa dirinya sebagai orang penting
Merasa lebih kompeten dan berbakat
Dominan dalam bergaul, dalam mencari teman yang dapat mendukung kebutuhan narsistiknya
Blak-blakan tapi bersemangat, sombong, angkuh, mengkritik, mengambil keputusan sendiri
• Anti-Social Style;
Memandang dunia kejam
Keras kepala dan kejam
Dalam relasi mencari keuntungan
Realistis (mementingkan tujuan konkret)
Kompetitif atau suka bersaing

• Compulsive Style;
Merespon buruk jika orang melakukan kesalahan
Teratur, punya rencana untuk masa depan
Berhati-hati, biasanya penuh persiapan
Efisien, dapat dipercaya, rajin dan tekun
Emosi terkendali, sopan, terkadang agak kaku, perfeksionis

• Passive/Aggressive Style;
Butuh bergantung pada orang lain tapi mereka tidak butuh bergantung/tidak punya pendirian
Sering berubah sewaktu-waktu ramah, dilain waktu dimusuhi
Fleksibel, cepat berubah, sensitive, responsive terhadap lingkungan
Mood tidak terduga
Relapse Prevention (Analisis Pencegahan)

1. Assessment: Pengenalan diri


• Internal: assertive
• Eksternal: place, things, people (high risk situation)

Note: lingkungan objektif segala sesuatu yang ada di sekitar kita yang secara potensial
dapat melahirkan stimulus (rangsangan)

2. Support System:
• Keluarga
• Teman
• Sponsor
• Komunitas
3. Communication Skill:
• Sharing (kemampuan kita menyampaikan atau mengkomunikasikan apa
yang sedang dihadapi)
• Hubungan dengan orang lain (bagaimana menjaga kepercayaan,
memegang suatu tanggung jawab, kemandirian, dan lain-lain)
4. Lifestyle:
• Merubah perilaku yang lama
• Merubah pola pikir yang lama
• Keseimbangan relationship (keluarga, pacar / istri, pertemanan)
• Making decision (membuat keputusan)
• Self care (perduli terhadap diri sendiri dalam berbagai macam aspek;
contoh: kesehatan, kedewasaan spiritual, kestabilan emosional,
keterbukaan pikiran, dan segala hal yang tidak merugikan diri sendiri)
5. Family Therapy:
• Belajar untuk tidak co-addict (menjadi seseorang yang mendukung
permasalah adiksinya dari segi yang negative)
• Belajar untuk tidak co-dependancy (menjadi seseorang yang tahu kapan
harus berkata tidak demi kebaikan recovering addict tersebut)
• Belajar untuk saling komunikasi dalam hal apapun
Relapse Prevention Workshop

Reality About Family

Question:

1. Apa peranan bapak dan ibu dalam kehidupan kita?


2. Bagaimana situasi keluarga anda sebelum dan sesudah anda menggunakan drugs?
3. Tindakan-tindakan apa yang keluarga anda lakukan setelah anda diketahui menggunakan
drugs?
4. Apakah mereka putus asa jika anda slip / relapse?
5. Dukungan-dukungan seperti apa yang diberikan kepada anda untuk menumbuhkan motivasi
dalam diri anda untuk tetap clean?
TC Lecture

I. Pengaturan Diri Mengelola Emosi dan Menahan Impulsive Negatif

Agar memiliki kompetensi ini anda harus:

• Berhenti menuruti impuls (spontanitas) bila menghasilkan perilaku tidak produktif


• Tetap tenang, positif, dan tidak bingung bahkan pada masa yang sulit sekalipun
• Mengelola emosi yang menyusahkan dan mengurangkan kecemasan pada saat mengalami
emosi ini
• Stabil, berpikir tenang, tetap berfokus meski berada dibawah tekanan sekalipun

II. Keaslian (jujur pada diri sendiri dan orang lain)

Agar memiliki kompetensi ini anda harus:

• Membangun kepercayaan melalui kemampuan dan perilaku yang sesuai


• Bertindak etis, tidak melakukan tindakan yang tercela dan tanpa keraguan terhadap motif
anda sendiri dalam hal baik
• Mengakui kekurangan diri sendiri dan menghindari tindakan yang tidak etis terhadap orang
lain
• Memegang teguh nilai anda, bahkan pada saat sikap anda itu tergolong minoritas dalam
lingkungan anda
• Mengantisipasi kesalahan yang terkadang anda lakukan dan merugikan orang lain,
• Memiliki rasa humor dan menghayatinya
TC Lecture

Lima Dasar Kemampuan Mengenal Orang Lain

1. Beri perhatian pada orang lain:


• Eye contact
• Beri comment yang sesuai
• Tidak mengerjakan dua hal sekaligus pada saat berinteraksi
• Sebut dan ingat nama orang lain
• Sikap tubuh (body language)
2. Tunjukkan rasa hormat sebagaimana kita ingin dihormati:
• Magic words (Greeting; contoh: hello, my brother!!!)
• Jabat tangan
• Hindari nada-nada / kata-kata yang merendahkan
• Penampilan atau performance
• Tidak memotong pembicaraan (interupsi)
3. Kembangkan reputasi yang dapat diandalkan:
• Sesuai dengan target atau komitmen yang telah dibuat
• Sesuai dengan kemampuan yang realistis
• Jangan memberikan janji yang tidak pasti
4. Bersedia untuk berjalan ‘Satu kilometer ekstra…’:
• Cari kesempatan untuk berbuat lebih daripada yang diharuskan
5. Bayangkan diri kita di tempat orang lain:
• Peka terhadap perasaan orang lain
• Empati
TC Workshop

Lebih Mengenal Dirimu

Questions:

1. Saya menyukai diri saya sewaktu…


2. Saya merasa tidak enak/merasa buruk bila…
3. Saya merasa dalam keadaan saya terbaik bila…
4. Saya merasa senang/gembira bila…
5. Modal atau sifat terbaik saya adalah…
6. Kebutuhan saya yang paling penting adalah…
7. Prestasi terbaik saya adalah…
Pahlawan intelek saya adalah…
Pahlawan spiritual saya adalah…
Pahlawan politik saya adalah…
8. Jika saya dapat merubah satu hal dalam hidup saya, adalah…
9. Waktu terbaik dalam hidup saya ketika…
10. Waktu terburuk dalam hidup saya ketika…
11. Tujuan yang saya miliki adalah…
TC Lecture

Slip dan Relapse

Slip: Dimana seseorang telah berhenti menggunakan untuk kesekian waktu tapi kemudian memakai sekali
atau dua kali (lapse)

Relapse: Suatu keadaan dimana seseorang telah abstinence (dalam waktu bersih) lalu kemudian memakai
kembali

Faktor-faktor Relapse:

• Internal: negative feeling, high risk emotional state, boredom, anger, emptiness
• Eksternal: high risk situation, social pressure, conflict intra personal, people, things, place

Gejala-gejala Relapse (Warning Signs):

1. Kurang percaya diri untuk tetap clean dan sober


2. Masih ada penyangkalan/denial
3. Terlalu yakin pada diri sendiri bahwa anda tidak akan menggunakan drugs lagi
4. Anda mulai memaksakan program pemulihan pada orang lain (test power)
5. Anda menjadi bertahan (blocking) ketika bicara tentang masalah anda
6. Munculnya perilaku kompulsif, anda mulai menjalankan kehidupan yang tidak berstruktur
7. Anda mulai bereaksi berlebihan, perilaku impulsive mulai muncul
8. Anda mengalami saat-saat kesepian
9. Anda mulai memfokuskan diri kepada satu hal dalam hidup anda dan tidak bersedia memikirkan
hal-hal lain (tunnel vision)
10. Rencana-rencana anda mulai bergagalan
11. Mulai merasa sering depresi ringan
12. Merasa tidak ada satu pun yang bisa diselesaikan oleh anda
13. Melamun dan menghayal sering keluar dalam kegiatan rutin
14. Kehilangan perencanaan yang konstruktif (terstruktur, dan terukur) berkurangnya perhatian
terhadap detail
15. Munculnya banyak keinginan yang mementingkan diri sendiri
16. Menjadi tidak puas akan hidup

Warning Sign of Relapse

• Denial; Anda kembali pada pemikiran bahwa anda benar-benar tidak mempunyai masalah
• Despair (putus asa); Tidak ada yang lebih baik atau hal-hal sepertinya tidak semakin membaik
• Disbelief (ketidakpercayaan); Anda memutuskan bahwa anda tidak mempunyai masalah yang
serius atau bisa mengurus semua permasalahan tanpa harus memasuki pemulihan
• Disillusionment (kekecewaan); Cepat merasa tidak puas pada berbagai macam hal
• Disregard (acuh/cuek); Tidak ambil perduli terhadap apapun
• Doubt (keraguan); Anda mulai meragukan akan usaha anda dalam tempat pemulihan
• Failure (kegagalan); Anda telah relapse mungkin lebih dari sekali dan anda kemungkinan akan
jatuh lebih dalam
• Giving up (menyerah); Anda merasa ini terlalu sulit
• Helplessness (tidak tertolong); Anda merasa tidak dapat melakukan hal ini atau meng-handle
kehidupan tanpa bantuan dari drugs
• Impatience (tidak sabar); Pemulihan tidak berjalan secepat yang anda inginkan
• Intolerance (ketidaktoleransian); Anda tidak bisa menanggung perasaan-perasaan, pekerjaan,
kerugian, dan pengorbanan yang diperlukan dalam pemulihan
• Lack of confidence (kurangnya rasa percaya diri); Anda meragukan skill atau karakter anda yang
dibutuhkan untuk sukses dalam pemulihan atau kehidupan secara umum
• Low self esteem (rendahnya harga diri); Anda merasa buruk tentang diri anda sendiri
• Loss of interest (kehilangan minat); Anda tidak lagi merasa penting untuk masuk atau berada
dalam pemulihan
• Over confidence (terlalu percaya diri); Anda merasa percaya diri dan mampu sehingga merasa
dapat me-manage pemulihan
• Over whelmed (perasaan yang berlebihan/meluap-luap);
• Resentment (kemarahan);
• Self doubt (meragukan diri sendiri); Anda berpikir berat untuk melepaskan gaya hidup yang lama
• Self pity (mengasihani diri sendiri); Anda merasa hidup anda keras dan mencabut diri anda dari
satu hal yang menolong. Anda merasa mungkin terlalu berat dan tidak adil
• Shame (aib / guilt); Anda menemukan kesulitan untuk menghadapi kerusakan pada diri sendiri
atau orang lain yang mungkin telah disebabkan oleh kecanduan anda
TC Lecture

Motivasi

Motivasi adalah dorongan atau kehendak yang menyebabkan timbulnya kekuatan untuk bertingkah laku
pada seseorang untuk meraih tujuan tertentu

Motivasi dibagi menjadi dua:

• Motivasi dapat dipelajari dari pengalaman


• Motivasi yang tidak dapat dipelajari dari kebiasaan

Tiga aspek dari motivasi:

• Drive (dorongan)
• Direct (mengarahkan)
• Goal (hasil akhir untuk mencapai tujuan)

Pertentangan atau konflik antar motivasi:

• Approach avoidance conflict (konflik atau motif yang bertentangan dengan tujuan)
• Approach conflict (konflik yang bertentangan satu sama lain, seseorang kepada objek dan tujuan
yang sama)
• Avoidance conflict (dua tujuan yang diinginkan tapi harus dipilih)

Fungsi motivasi:

• Motif yang mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak sebagai penggerak yang
memberikan kekuatan kepada manusia lain untuk mencapai tujuannya
• Motif menentukan arah perbuatan
• Motif menseleksi perbuatan
TC Lecture

12 Langkah Menggagalkan Pemulihan

1. Tidak focus dengan program (drydrunk) sama saja dengan cuti menggunakan drugs
2. Pikiran anda masih diluar
3. Tidak menyelesaikan program
4. Sering tidur terlambat
5. Masih memakai topeng / image
6. Omong-kosong, NATO, bluffing
7. Keras kepala
8. Self pity atau mengasihani diri sendiri
9. Resident yang serba tahu
10. Bertindak bodoh
11. Romantis dengan drugs (war story)
12. Bergabung dengan teman-teman yang mempunyai kriteria diatas
TC Lecture

Kedewasaan

Kedewasaan adalah tidak membenci kritik namun melihat sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri

1. Mengetahui bahwa mengasihani diri sendiri tidak ada hasilnya dan kekanak-kanakan, dan
meletakkan kesalahan pada orang lain
2. Tidak mudah marah berkaitan dengan hal-hal sepele
3. Tetap tenang ditengah situasi darurat, masuk akal ketika menyelesaikan masalah
4. Menerima tanggung jawab dan tidak menyalahkan orang lain bila ada yang tidak beres
5. Sabar dalam mengatasi keterlambatan
6. Tidak sombong bila dipuji, berterima kasih saat dipuji
7. Bersuka cita dengan keberhasilan orang lain dengan hati bersih
8. Sopan dalam mendengarkan orang lain
9. Tidak mencari-cari kesalahan orang lain
10. Dapat membuat perencanaan yang baik
11. Menunjukkan kedewasaan spiritual dengan menyadari adanya kekuatan yang lebih tinggi dari
kita, bahwa manusia lahir sebagai ciptaan-Nya, juga memiliki kelebihan untuk memberi banyak
pada orang lain
12. Mengetahui bahwa saya selalu mempunyai pilihan dan mengambil tanggung jawab atas
keputusan yang diambil
13. Melihat bahwa hidup adalah berkah
14. Memiliki pendapat tanpa memaksa orang lain untuk menerima pendapatnya
15. Bisa memaafkan diri sendiri dan orang lain
16. Mengenali kekuatan diri sendiri dan kelemahan diri sendiri
TC Lecture

Emosi

Emosi adalah suatu keadaan yang terangsang dari individu yang mencakup perubahan yang disadari atau
tidak disadari dan mendalam sifatnya dan terjadi perubahan tingkah laku

Kecerdasan dalam menangani emosi:

1. Memotivasi diri (kemampuan)


2. Mengendalikan dorongan hati
3. Mengatur suasana hati dan menjaga agar tidak stress

Mengenali emosi diri sendiri:

1. Lebih mampu memahami perasaan yang timbul


2. Mengenali perbedaan perasaan dan tindakan

Mengelola emosi:

1. Mampu mengarahkan amarah dengan tepat tanpa menggunakan kekerasan


2. Berkurangnya perilaku agresif atau merusak diri sendiri (destruktif)
3. Bisa berpikir secara rasional

Mengenali emosi orang lain:

1. Mampu menerima sudut pandang orang lain


2. Lebih mampu dalam mendengarkan orang lain
TC Lecture

Trigger

Trigger adalah suatu situasi atau keadaan yang mendorong seseorang untuk kembali menggunakan drugs
atau mempunyai resiko tinggi untuk menggunakan drugs

Trigger dapat dibagi dalam delapan kelompok:

1. Negative feeling: anger, bosan, sedih, dll.


2. Attitude (sikap atau perilaku) dan pemikiran yang negative: over confidence, self pity, arrogant,
selfish, narrow minded (berpikiran sempit), euphoria
3. Tingkah laku yang merusak diri sendiri (self defeating behavior): violence, berbohong, pergi ke
tempat-tempat yang beresiko tinggi
4. Adanya tekanan sosial untuk menggunakan drugs: dikucilkan, dipaksa / ditawarkan oleh teman,
conflict relationship
5. Masalah yang berhubungan dengan pemulihan: split atau kabur dari program, tidak percaya pada
program, tidak mempunyai tujuan hidup
6. Mempunyai masalah dengan orang lain: relationship, hutang piutang
7. Adanya keinginan untuk coba-coba
8. Faktor lainnya: drydrunk atau cuti menggunakan drugs, event-event tertentu, kebiasaan atau pola
tidur tidak teratur
TC Lecture

Trust

Kepercayaan adalah suatu reward yang telah kita dapatkan atau orang lain berikan sesuai dengan progress
kita

Kepercayaan diberikan dari:

• Orang tua
• Teman / pacar
• Lingkungan sekitar
• Atasan
• Dan elemen masyarakat lain

Cara memperoleh kepercayaan:

1. Stay clean and sober


2. Ubah tujuan hidup layaknya orang normal
3. Ubah sikap dan tingkah laku kita yang masih seperti pecandu
4. Ubah pola pikir kita yang masih seperti pecandu
5. Belajar untuk sabar, tabah, dan konsisten

Workshop Trust

Questions:

1. Jelaskan kepercayaan apa yang anda dapatkan sebelum menjadi pecandu dan setelah menjadi
pecandu?
2. Factor apa saja yang membuat anda kehilangan kepercayaan?
3. Kepercayaan yang anda harapkan setelah anda pulih adalah…
TC Staff Believe:

1. Resident dikirim ke rehabilitasi tujuannya untuk pemulihan, bukan untuk dihukum


2. Pekerja staff TC memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa resident kembali ke komunitas tanpa
perasaan marah atau dendam seperti yang telah diajarkan
3. Resident diberikan kepercayaan untuk menciptakan situasi yang aman dan harmonis selama dalam
rehabilitasi
4. Kita harus percaya pada kapasitas seseorang untuk merubah kelakuan mereka
5. Menormalisasikan keadaan yang ada dengan menyediakan program, peralatan, dan pelayanan
6. Kita tidak memperlakukan resident seperti kita memperlakukan orang di dunia nyata, kita harus sensitive
pada perbedaan kepribadian tanpa latar belakang budaya, gaya hidup, tingkat pendidikan, dan
memperlakukan resident secara equal
7. Membawa issue ras kedalam institusi sebagai hasil dari tindakan diskriminasi sangat berbahaya bagi staff
dan merupakan penyelewengan
8. Selalu merespon setiap resident yang meminta tindakan atau informasi
9. Selalu menepati janji berbicara dengan resident
10. Sangat penting bagi staff untuk menjadi model bagi resident dalam bersikap
11. Resident memerlukan kesempatan untuk meningkatkan harga dirinya
12. Kebanyakan dari resident akan merespon dengan positif suatu lingkungan yang bersih dan nyaman dan
tidak akan merusaknya
13. Bilamana memungkinkan, berikanlah penjelasan untuk setiap perubahan prosedur ataupun keadaan pada
resident
14. Ada banyak perbedaan nilai didalam program pengembangan diri
15. Resident diperlakukan dengan rasa hormat dan manusiawi, staff memperlakukan rasa hormat dengan
menggunakan etika professional
16. Simpatik, sopan, dan professional dalam menangani resident yang berkenaan dengan tingkah laku mereka
17. Beberapa resident sangat pintar dan berbakat, jangan dihambat tapi kembangkanlah bakat mereka
18. Jangan pernah berbohong pada resident
19. Resident akan lebih kooperatif bila dimotivasi dengan rasa respect dan hormat bukan untuk ditakut-takuti
20. Jangan membuat peraturan secara otoriter / baku tapi buatlah sesuai dengan perkembangan yang ada
21. Membuat hukuman untuk suatu masalah yang sudah membahayakan keadaan tetaplah dengan cara yang
tenang dan manusiawi
22. Kedisiplinan resident harus konsisten dan adil
23. Resident diluar sudah banyak yang didiskriminasi, dipermalukan, dihukum, dan dipojokkan maka selama
mereka ada di pemulihan tidak ada gunanya lagi mereka diperlakukan demikian
24. Setiap tugas yang diberikan hendaknya bertujuan untuk pembelajaran, pertumbuhan pribadi, dan bukan
untuk tujuan hukuman
25. Dialog antara resident dan staff harus terus menerus diciptakan, didorong berbagai proses belajar mengajar
26. Resident datang ke pemulihan untuk meminta bantuan mereka dalam mengatasi masalah dan bukan
dibebani masalah
TC Lecture

Program

Program adalah suatu bentuk usaha yang kita kerjakan atau lakukan dalam keseharian kita yang mengarah
pada perbaikan diri

Perbaikan diri:

• Fisik (olahraga, makan teratur)


• Mental (tidak percaya diri, sharing)
• Emosional (handle feeling)
• Spiritual (multi relationship dengan aspek spiritual baik itu secara vertical dan horizontal)
• Sosial (mulai menjalin hubungan baik dengan orang sekitar)

Fase-fase program:

• Around the program (basa-basi, hanya mengikuti activity)


• On the program (NATO, mengetahui tentang program tetapi pelaksanaannya tidak ada)
• In the program (mengerti program dan mau menerapkannya)
• Being the program (menjadi bagian dari program itu sendiri)

Bagaimana program bekerja:

Ada 5 prinsip :

1. Honesty
2. Open minded
3. Willingness
4. Acceptance
5. Humility

Workshop dari program:

Question:

1. Program apa yang disukai disini?


2. Program apa yang anda tidak sukai disini?
3. Kita sudah masuk fase program yang mana?
TC Lecture

Jalan yang Harus Dilalui Di Dalam Pemulihan

Beberapa hal penting yang harus dicapai pecandu dalam menjalani pemulihan:

1. Mendapatkan kembali kebebasan untuk menentukan pilihan; disaat si pecandu tetap aktif
menggunakan drugs kebebasan untuk menentukan pilihan didalam hidupnya telah hilang, karena
setiap keputusan yang dibuat akan selalu berbenturan dengan masalah kecanduannya
2. Mulai mendapatkan kesenangan atau makna didalam suatu hubungan/relationship (teman,
keluarga, lingkungan sekitar, pekerjaan, dll.); selama aktif menggunakan drugs kesenangan-
kesenangan atau makna seperti ini telah hilang karena selama aktif kesenangan atau makna yang
dirasakan hanyalah kesenangan dan makna yang semu
3. Mendapatkan lagi ketenangan di dalam pikiran; ketidaktenangan pikiran si pecandu selama
kecanduan aktif biasanya terjadi akibat si pecandu lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan
akan drugs yang menyebabkan pemikirannya selalu terfokus pada drugs
4. Terlepas dari rasa takut akan orang lain, lingkungan sekitar, pengalaman baru, hancurnya system
keuangan; didalam masa abstinence pecandu biasanya mengalami turunnya rasa percaya diri,
kemampuan berpikir, dll. Sedangkan semasa aktif menggunakan drugs si pecandu mengalami
ketidakstabilan di dalam system keuangan
5. Mengambil makna kejujuran di dalam setiap hubungan; sikap penyangkalan dan kebohongan
menjadi terpola disaat si pecandu aktif menggunakan drugs
6. Berhenti mengasihani diri sendiri dan mulai perduli terhadap orang lain; sikap mengasihani diri
sendiri mulai muncul disaat si pecandu mulai menghadapi kenyataan hidup yang sebenarnya dan
kesalahan-kesalahan di masa lalu di saat si pecandu menghentikan pemakaian drugs nya dan
selama aktif menggunakan drugs si pecandu bersikap self centered
7. Hilangnya perasaan menyerah terhadap kehidupan dan mulai menghadapi masalah-masalah yang
terjadi
8. Merasakan kenyamanan terhadap diri sendiri atau orang lain dan mulai merasakan mencintai dan
dicintai
9. Belajar mencari pemecahan terhadap masalah hidup dan merasa mampu untuk menghadapi
suatu masalah tanpa drugs
10. Terbebas dari sikap dan tingkah laku pecandu aktif
TC Workshop (Understanding Emotion)

How Do You Feel

Question:

1. Bagaimana perasaan anda?


2. Gambarkan situasi yang mengarahkan pada feeling tersebut!
3. Gambarkan perasaan tersebut
• Jika punya warna, mungkin seperti…
• Jika punya suara, mungkin seperti…
• Jika punya rasa, mungkin seperti…
• Jika merupakan binatang, mungkin seperti…
• Jika mempunyai bentuk, mungkin seperti…
• Saya merasa…
4. Apakah ini perasaan yang sering anda rasakan? Jelaskan!
5. Bagaimana biasanya anda menanggapi perasaan-perasaan seperti ini?
6. Apakah ada sesuatu yang harus anda lakukan pada perasaan ini?
7. Adakah seseorang yang harus anda ajak bicara atau tindakan yang harus anda ambil?
8. Apakah ada sesuatu yang seharusnya tidak anda lakukan terhadap perasaan tersebut?
9. Bagaimanakah anda bisa berbuat yang terbaik dari perasaan tersebut?
TC Lecture

Bagaimana Adiksi Mempengaruhi Keluarga

Disaat penyakit adiksi menyerang salah satu anggota keluarga biasanya sering terjadi:

1. Penyangkalan
2. Kemarahan
3. Kegelisahan
4. Depresi

Beberapa kondisi yang dapat membuat keluarga si pecandu menjadi co-addict:

1. Menutupi
Untuk menutupi rasa malu yang ditimbulkan akibat sikap dan tingkah laku si pecandu, seringkali
keluarga si pecandu menutup-nutupi kesalahan yang dibuat oleh si pecandu dan kecanduan yang
dideritanya. Sikap ini akan menimbulkan konsekuensi memperburuk situasi di dalam keluarga,
perasaan luka yang bertambah akibat tekanan yang ditimbulkan si pecandu yang akhirnya
membuat semakin bertambahnya penderitaan di dalam keluarga, karena sikap ini tidak
membantu si pecandu untuk pulih
2. Merasionalisasikan
Sikap seperti ini sering timbul dalam keluarga co-addict karena disebabkan kurangnya
pengetahuan adiksi, yang menyebabkan keluarga si pecandu berpikiran bahwa penyakit adiksi
yang diderita si pecandu adalah sesuatu yang wajar
3. Menarik diri
Sikap seperti ini biasanya terjadi disaat keluarga mulai tidak dapat menangani masalah-masalah
yang diakibatkan oleh perbuatan si pecandu sehingga membuat si keluarga merasa putus asa,
bersalah, dan malu. Tidak adanya komunikasi diantara anggota keluarga karena masing-masing
anggota keluarga mulai menarik diri antara satu dengan yang lain
4. Menyalahkan diri sendiri
Keluarga co-addict seringkali bersikap menyalahkan diri sendiri disaat salah satu anggota keluarga
menjadi pecandu karena mereka menganggap bahwa permasalahan si pecandu menggunakan
drugs terletak kepada diri mereka
5. Mengarahkan dan mengontrol
Keluarga si pecandu berusaha mengarahkan dan mengontrol pemakaian drugs si pecandu, tetapi
sikap seperti ini tidak akan pernah berhasil
TC Lecture

Communication

Faktor yang berhubungan dengan komunikasi adalah kepribadian, dan komunikasi yang baik adalah
komunikasi dua arah

L : Look at your right (Lihat lawan bicaramu)

A : Arrange time and place (Aturlah waktu dan tempat yang tepat)

D : Define the nature of problem (Temukan inti permasalahannya)

D : Describe your feeling (Gambarkan perasaan anda)

E : Express your regard (Tunjukkan rasa hormat anda)

R : Reinforce the person (Hargai ucapan lawan bicara anda)


TC Workshop

Decision Making

Question:

1. Hari ini apa yang akan saya lakukan?


2. Tujuh hari lagi apa yang akan saya lakukan?
3. Satu bulan lagi apa yang akan saya lakukan?
4. Tiga bulan lagi apa yang akan saya lakukan?
5. Enam bulan lagi apa yang akan saya lakukan?
TC Lecture

Warning Sign of Relapse

• Denial; Anda kembali pada pemikiran bahwa anda benar-benar tidak mempunyai masalah
• Despair (putus asa); Tidak ada yang lebih baik atau hal-hal sepertinya tidak semakin membaik
• Disbelief (ketidakpercayaan); Anda memutuskan bahwa anda tidak mempunyai masalah yang
serius atau bisa mengurus semua permasalahan tanpa harus memasuki pemulihan
• Disillusionment (kekecewaan); Cepat merasa tidak puas pada berbagai macam hal
• Disregard (acuh/cuek); Tidak ambil perduli terhadap apapun
• Doubt (keraguan); Anda mulai meragukan akan usaha anda dalam tempat pemulihan
• Failure (kegagalan); Anda telah relapse mungkin lebih dari sekali dan anda kemungkinan akan
jatuh lebih dalam
• Giving up (menyerah); Anda merasa ini terlalu sulit
• Helplessness (tidak tertolong); Anda merasa tidak dapat melakukan hal ini atau meng-handle
kehidupan tanpa bantuan dari drugs
• Impatience (tidak sabar); Pemulihan tidak berjalan secepat yang anda inginkan
• Intolerance (ketidaktoleransian); Anda tidak bisa menanggung perasaan-perasaan, pekerjaan,
kerugian, dan pengorbanan yang diperlukan dalam pemulihan
• Lack of confidence (kurangnya rasa percaya diri); Anda meragukan skill atau karakter anda yang
dibutuhkan untuk sukses dalam pemulihan atau kehidupan secara umum
• Low self esteem (rendahnya harga diri); Anda merasa buruk tentang diri anda sendiri
• Loss of interest (kehilangan minat); Anda tidak lagi merasa penting untuk masuk atau berada
dalam pemulihan
• Over confidence (terlalu percaya diri); Anda merasa percaya diri dan mampu sehingga merasa
dapat me-manage pemulihan
• Over whelmed (perasaan yang berlebihan/meluap-luap);
• Resentment (kemarahan);
• Self doubt (meragukan diri sendiri); Anda berpikir berat untuk melepaskan gaya hidup yang lama
• Self pity (mengasihani diri sendiri); Anda merasa hidup anda keras dan mencabut diri anda dari
satu hal yang menolong. Anda merasa mungkin terlalu berat dan tidak adil
• Shame (aib / guilt); Anda menemukan kesulitan untuk menghadapi kerusakan pada diri sendiri
atau orang lain yang mungkin telah disebabkan oleh kecanduan anda
TC Lecture

Feedback

Mengapa kita harus memberikan feedback

1. Agar pesan yang kita sampaikan dapat dimengerti


2. Agar terciptanya solusi

Kriteria-kriteria memberi feedback:

• Selalu berdasarkan fakta yang dilihat, didengar, dan dirasakan


• Usahakan deskriptif (menggambarkan keadaannya), bukan evaluative (menilai keadaannya)
• On time at situation (jangan mengada-ada)
• Langsung pada penerima feedback (person to person)
• Memungkinkan penerima feedback untuk berubah
• Menggunakan kata Saya atau Gue atau yang lebih merakyat (low profile)
• Ekspresikan perasaan anda (tunjukkan)

Kriteria-kriteria untuk menerima feedback:

• Dengarkan dengan baik


• Jangan memberikan interupsi atau sanggahan
• Jangan membela diri
• Check dan re check dengan orang lain, apakah pendapatnya sama
• Ulangi maksud pemberi feedback
• Untuk perubahan kembali kepada individu masing-masing

Kesimpulan:

Feedback adalah informasi dari satu orang ke orang lain dalam hubungan bermasyarakat

Workshop Feedback

Question:

1. Jika anda diberi feedback dari orang untuk tetap disini, feedback apa yang akan anda berikan?
2. Bagaimana memberikan feedback pada orang yang blocking?
TC Workshop

Taking Daily Inventory

Questions:

1. Tuliskan 5 kemajuan anda sekarang?


2. Tuliskan 5 kemunduran anda sekarang?
3. Bagaimana anda melakukan perbaikan pada hari ini?
4. Hambatan-hambatan apa saja yang menghalangi anda untuk melakukan perbaikan?
5. Apakah ada suatu yang anda harapkan dan anda telah lakukan secara berbeda pada hari ini?
6. Apakah level komitmen anda pada pemulihan atau tetap abstinence hari ini (skala 1-10)?
7. Apakah yang telah anda pelajari mengenai diri anda sendiri pada hari ini? Yang anda dapat
gunakan untuk membantu melanjutkan kemajuan-kemajuan anda
8. Apakah anda mulai mengerjakan suatu perubahan pada hari ini?
TC Lecture

Frustration

Frustasi adalah suatu keputusasaan atau kekecewaan yang dirasakan karena keinginan yang tidak tercapai
atau terpenuhi

Penyebab frustasi:

1. Hambatan yang bukan dari manusia, contoh: God will, keterbatasan fisik (cacat)
2. Hambatan yang disebabkan orang lain, contoh: conflict, kepercayaan, kegagalan relationship,
tekanan social
3. Pertentangan antara motif positif yang terjadi dalam diri, contoh: dilemma
4. Pertentangan antara motif positif dan negative yang terdapat di dalam diri, contoh: ragu dan
bingung (bimbang)

Reaksi yang timbul karena adanya frustasi:

1. Agresi: sikap atau sifat yang menentang


2. Isolasi: menarik diri
3. Regresi: kemunduran atau penurunan kebelakang
4. Fiksasi: kembali ke dalam ulangan tingkah laku yang tetap
5. Represi: penekanan diri (bisa dilihat dari defense mechanism)
6. Psikosomatis: gangguan atau keluhan fisik yang dirasakan terus menerus yang diakibatkan oleh
gejala psikologis
7. Rasionalisasi: suatu pembenaran dari suatu tindakan yang bisa diterima oleh akal sehat
8. Proyeksi: menyalahkan orang lain yang sebenarnya merupakan kelemahan diri sendiri
9. Sublimasi: adanya suatu usaha untuk melepaskan diri dari kegagalan dengan cara mencari
kemungkinan yang lebih baik
10. Kompensasi: penyaluran jiwa dengan jalan mengalihkan usaha kearah tujuan lain guna mencapai
kepuasan
11. Fantasi / daydreaming: karena mengalami kegagalan dalam usahanya ia mencari kepuasan
dengan berkhayal sesuai dengan cita-citanya
TC Lecture

Relapse Prevention Strategy

1. Main cause of relapse:


• Memiliki pikiran-pikiran positif tentang efek dari drugs
• Kegagalan dalam mengenali situasi yang beresiko tinggi
• Kekurangan strategi coping
• Tidak memanfaatkan dukungan jaringan social yang dibangun
• Kurangnya pengalaman hidup tanpa drugs
• Tidak mempersiapkan untuk mengatasi slip
2. Situatuions that can cause relapse :
• Gagal memperoleh hasil yang diharapkan
• Mengabaikan situasi yang beresiko tinggi
• Kekurangan coping skill
• Dukungan social yang terbatas
• Rasa tidak nyaman menjadi sober
3. Pemikiran yang positif mengenai efek dari drugs, usaha yang setengah hati untuk berpikir bahwa
menggunakan drugs itu tidak baik buat diri saya sendiri
4. Kegagalan untuk mengenali dan tidak mempersiapkan untuk menghadapi tantangan hidup
selama pemulihan
5. Kekurangan strategi coping dan tidak mengefektifkan coping skill yang kita miliki
6. Ketidakmampuan atau kurang mampu menghambat recovering addict membuat langkah kreatif
untuk memperoleh dukungan berkesinambungan dari berbagai sumber
7. Kurang menghargai prestasi baru yang kita buat (clean) dan mendapatkan kepuasan hanya
dengan memiliki kemampuan dasar, itu akan menghalangi dari meyakini bahwa hidup tanpa drugs
itu sangat berarti
8. Tidak mempersiapkan diri untuk mengatasi slip, rasa bersalah dan malu sering mendorong
mereka untuk relapse lebih jauh dan kembali masuk ke dalam lingkaran adiksi
TC Workshop

How To Change

1. Jujur kepada perasaan, pikiran, tindakan


2. Keterbukaan, buka pikiran kita agar dapat mengetahui keadaan diri kita akan kelebihan dan
kekurangannya
3. Kemauan / keinginan, usaha untuk memulai perubahan dalam diri kita yang pasti dirasakan tidak
enak dan sukar

Questions:

1. Apakah saya sudah jujur terhadap diri saya sendiri?


2. Apa saya punya keberanian untuk berubah?
3. Hal-hal apa saja yang menghambat saya untuk berani untuk berubah?
4. Langkah-langkah apa saja yang bisa saya lakukan untuk bisa berubah?
5. Perubahan apa yang meningkat pada diri saya saat ini?
6. Penurunan apa saja yang saya rasakan akhir-akhir ini?
TC Lecture

Violence

Violence adalah luapan emosi dalam bentuk kekerasan, dan terbagi menjadi dua:

• Terbuka (obvious): adanya kontak fisik


• Tertutup / tersembunyi (hidden): dalam bentuk dendam, contoh: penggunaan drugs

Jenis-jenis kekerasan:

1. Kerusakan atau ketidakseimbangan fisik (disorder)


2. Kerusuhan (riot)
3. Pecah (outbreak)
4. Keributan (chaos)
5. Dorongan (force)
6. Penumpukan kekesalan (turmoil)
7. Liar (wildness)

Kekerasan yang sering dilakukan oleh pecandu pria maupun wanita biasanya berdampak pada keluarga,
anak, dan orang-orang terdekat. Hasil dari bentuk kekerasan ini sendiri akan berpengaruh pada fisik,
mental, emosional dan spiritual.
TC Lecture

Anxiety

Anxiety adalah keadaan yang tidak menyenangkan yang dialami manusia, respon emosi terhadap
tuntutan sehingga menimbulkan ketegangan, bisa juga respon seseorang terhadap stressor negative

Tingkat kecemasan:

1. Kecemasan ringan:
• Kondisi dalam sehari-hari, contoh: tugas, tanggung jawab, dan proses adaptasi
• Mampu memecahkan masalah sendiri
2. Kecemasan sedang:
• Berpengaruh terhadap keadaan fisik, contoh: pucat, psikosomatis (gangguan fisik)
• Kewaspadaan semakin meningkat
• Untuk memecahkan masalah dengan bantuan orang lain
3. Kecemasan berat:
• Memerlukan bantuan orang lain
• Kondisi fisik mengalami gangguan
• Hanya berpikir pada satu masalah (tunnel vision)
4. Panik:
• Akan kehilangan kendali, contoh: menyerang atau melukai diri sendiri
• Adanya ketegangan motorik secara terus menerus
• Memerlukan tingkat pengamanan tinggi

Penyebab kecemasan:

• Kejadian traumatic atau pengalaman buruk


• Ketidakmampuan dalam menghadapi tantangan atau masalah
• Frustasi akibat kegagalan
• Kondisi lingkungan yang mengancam

Respon yang timbul akibat kecemasan:

• Bisa menyerang atau bisa menghadapi


• Bisa menarik diri dan menghindar
• Berkompromi atau mencari bantuan

Mengatasi kecemasan:

• Kenali sumber kecemasan atau penyebab kecemasan


• Menyadari adanya kecemasan
• Memikirkan alternative penyelesaian masalah / coping
• Meningkatkan relaksasi, contoh: mengatur nafas, meditasi atau mengalihkan
• Mencari bantuan bila tidak mampu
• Mengatur lingkungan yang kondusif

Workshop Anxiety

1. Kecemasan apa yang pernah timbul?


2. Bagaimana coping penyelesaiannya?
3. Dampak atau efek yang timbul dari kecemasan tersebut?
TC Lecture

Sukses Pemulihan

3 hal penting dalam menjalankan proses pemulihan:

• Honesty
• Openminded
• Willingness

6 hal yang dilakukan dalam pemulihan:

• Melakukan suatu pencarian jiwa (journey to the soul)


• Dengarkan dan amatilah (listen and learn)
• Sharing
• Be honest to yourself and others
• Buatlah komitmen terhadap hidup anda sendiri
• Be patience (bersabarlah)
TC Lecture

Sugesti / Craving

Craving adalah keinginan yang kuat untuk menggunakan drugs, ada dua factor internal (feeling) dan
eksternal (high risk situation)

Dampak craving:

1. Keluhan somatis / fisik: merinding, keluar cairan dari hidung, sakit kepala, dll.
2. Keluhan kognitif: sulit berpikir jernih, kalut, dll.
3. Keluhan afektif (alam perasaan): kurangnya percaya diri, sensitive, canggung, merasa ada yang
kurang, dll.

Mengatasi craving;

1. Understanding the craving (kenali sumber sugestinya)


2. Gambarkan untuk dikomunikasikan pada orang yang bisa membantu untuk mengalihkannya
3. Identifying trigger (identifikasi pemicunya)
4. Hindari warning sign / keadaan yang membahayakan recovering addict bagi pemulihannya
5. Coping skill dengan cara masing-masing selama itu bekerja dan positif
6. Positive thinking
TC Lecture

Relapse

Relapse terbagi menjadi dua:

• Relapse (occational / recreational): kadang-kadang atau hanya untuk situasi tertentu


• Full blown relapse: addicted, kembali ke pola yang lama

Trigger relapse dibagi menjadi dua:

• Internal (high risk emotional state): keadaan yang membahayakan dari aspek emosi
• Eksternal (high risk situation): situasi yang membahayakan diri recovering addict terhadap
pemulihannya

Bagaimana kita bisa mengetahui warning sign:

• Adanya perubahan sikap


• Adanya perubahan perilaku
• Adanya perubahan pola pikir
• Adanya perubahan emosional
TC Lecture

The Nature of Problem (Inti dari Permasalahan)

Stages of Addiction (tahapan-tahapan dalam adiksi)

• User: masalah masih mudah dipecahkan/diselesaikan


• Abuser: masalah lebih banyak timbul
• Addict: tidak terkendali dan hampir tidak mungkin untuk diatasi

Tanda dimana kita dalam masalah besar:

• Ketika kita merasa tidak mampu untuk melakukan perubahan


• Ketika mulai merasa terjebak dan merasa tidak bisa kemana-mana lagi
• Ketika kita sedang khawatir setiap saat dan sepertinya tidak bisa menemukan jawaban

Jika kita punya masalah, kita harus:

• Terbuka, jangan pernah dipendam sendiri


• Afirmatif, selalu memiliki pemikiran yang positif dan mau menerima masukan-masukan positif
TC Lecture

Hukum Manajemen - Kegagalan yang Sukses

Maksudnya adalah himpunan petunjuk-petunjuk suatu proses pencapaian, tujuan dalam mengatasi suatu
kegagalan:

1. Tersenyumlah pada kegagalan, kegagalan hanya bersifat sementara dan sukses akan muncul
kembali
2. Yakinilah bahwa tidak ada kegagalan, kita hanya menunda kesuksesan
3. Kegagalan dapat dibalik menjadi kesuksesan
4. Kegagalan adalah suatu proses, ia adalah serangkaian peristiwa yang membuat orang menjadi
gagal
5. Dibutuhkan banyak keberanian untuk gagal
6. Kegagalan menantang kita pada tingkatan yang lebih besar
7. Adalah hak istimewa bagi setiap individu untuk mencicipi kegagalan, karena semua orang pernah
mengalami kegagalan tertentu
8. Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya
9. Terimalah realitas kegagalan karena ia menyerang semua orang
10. Jangan pernah me label diri anda sendiri sebagai orang yang gagal
11. Terimalah kegagalan sebagai kasus tertutup, kita belum gagal, pekerjaan kitalah yang sebenarnya
gagal. Kita harus memisahkan diri dari kegagalan saat kita tidak menyukai kegagalan kita, karena
kita masih sangat mencintai diri kita sendiri
12. Izinkan diri kita untuk gagal
13. Jangan menganggap kegagalan sebagai tanda cacat
14. Kegagalan itu melawan kesuksesan
15. Pekerjaan apapun yang kita lakukan, memiliki hasil yang tak terhindarkan, yaitu sukses atau gagal
16. Kegagalan adalah proses belajar, terimalah kegagalan sebagai proses pendidikan
17. Nikmatilah kegagalan, kegagalan hanya bisa dihargai dan dinikmati di universitas kehidupan
18. Kegagalan adalah sumber daya dimana kita bisa menarik pengalaman tak ternilai
TC Lecture

Goal Setting

Dalam kehidupan setiap manusia, kita harus mempunyai suatu tujuan yang terencana. Anda bisa
menjalankan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membuat daily commitment (komitmen yang terus menerus dievaluasi setiap harinya)
2. Short term strategy (strategi yang direncanakan untuk jangka pendek)
3. Long term strategy (strategi yang direncanakan untuk jangka panjang)
4. Core belief (apa yang kita yakini baik untuk kehidupan kita)
5. Value system how… (potensi diri yang kita miliki)
6. Self identify / review (mengidentifikasi diri, dan mengevaluasi kekurangan yang kita miliki)
7. Purpose of life (tujuan dalam hidup yang kita harapkan)
TC Lecture

Memulihkan Trust

Fase pertama:

• Butuh waktu sampai dengan enam bulan untuk orang yang disekeliling kita aware dengan
perubahan kita
• Membuat benteng diri untuk bertahan tidak relapse dan merubah pola pikir dan tingkah laku
pecandu aktif

Fase kedua:

• Mulai terbukanya kesempatan memperbaiki hubungan kembali (family, relationship, friendship)


• Pemulihan kepercayaan mulai berproses

Tips untuk mendapatkan kepercayaan:

1. No more selfish (tidak lagi mementingkan diri sendiri)


2. Jujur pada orang lain walau awalnya menyakitkan
3. Tunjukkan kasih sayang dan keperdulian pada orang sekitar
4. Abdikan dirimu, waktumu, tenagamu untuk orang lain
5. Kepercayaan akan lebih mudah didapat dengan memulai mempercayai orang lain
6. Anda baru tahu kebutuhan orang lain bila anda memperhatikannya
7. Dengarkan keluhan-keluhan orang lain dengan sabar
8. Bila anda dikritik terimalah dengan tenang, hati terbuka, dan jangan marah
9. Perhatikanlah perasaan orang lain, karena apa yang anda lakukan mempengaruhi perasaan orang
tersebut
TC Lecture

Decision and Choice

Ada 3 faktor yang perlu dipertimbangkan dalam mengambil keputusan:

1. Responsibility / rasa tanggung jawab yang tinggi


2. Spontanitas versus ketidaksabaran (obsessive compulsive)
3. Pengaruh jangka panjang (konsekuensi)

Untuk melangkah kedepan ada beberapa langkah tertentu yang dapat membantu membuat keputusan
yang tepat:

1. Akui bahwa kita punya pilihan, kita tidak berdiri pasif dalam kehidupan kita sendiri
2. Pertimbangkan masalah yang kita coba pecahkan, setiap keputusan adalah suatu respon situasi
khusus
3. Pertimbangkan semua pilihan kita, jadilah kreatif
4. Evaluasi pilihan kita, tentukan pilihan yang mana yang secara realistis dapat dibuat sekarang. Jika
hanya tinggal satu pilihan, keputusan mungkin dapat dibuat
5. Pertimbangkan semua konsekuensinya, apa efek yang mungkin terjadi terhadap pilihan
keputusan yang kita buat
6. Siapa yang akan terpengaruh pilihanmu dan bagaimana bisa terpengaruh terhadap hidupmu,
keuangan, hubungan, dll.
7. Gambarkan keputusanmu, apa yang akan terasa bila secara nyata kita mengambil langkah dan
membuat pilihan, apa yang akan terasa bila kamu menolak pilihan itu, apakah keputusan
dipertimbangkan secara permanen atau dapat diubah
TC Lecture

Tipe Karakter

Karakter adalah cenderung penilaian terhadap seorang individu

4 tipe karakter manusia:

• Tipe manusia yang sangat berorientasi pada tindakan, individu ini selalu terfokus pada hasil,
tujuan, produktivitas, perubahan, feedback, tanggung jawab, keputusan, penampilan, tantangan,
dan pencapaian kerja. Dan sifat umumnya dia sangat pragmatis, instan, energik, to the point, tidak
sabar, cepat sekali membuat keputusan.
• Tipe manusia yang sangat berorientasi pada proses. Individu ini selalu berfokus pada fakta,
mencoba, prosedur, pengorganisasian, analisis, observasi, perencanaan, pengawasan, bukti,
detail, metode. Dan dapat terlihat dari sifat umumnya sangat logis, sistematik, berdasarkan fakta,
sabar, hati-hati, tidak emosional.
• Tipe manusia yang berorientasi pada kemanusiaan. Individu ini terfokus pada manusia,
komunikasi, kesadaran, semangat, kelompok, motivasi, perasaan, nilai-nilai pengembangan diri,
kepekaan, kepercayaan, kerja sama, pengertian, kebutuhan. Dan terlihat sifat umumnya sangat
spontan, subjektif, peka, hangat, emosional, empati, lebih memahami, easy going.
• Tipe manusia yang berorientasi pada ide. Individu ini terfokus pada konsep, cara baru, kreativitas,
rancangan, alternative, potensial, kebutuhan nyata, issue, jalan baru, kemungkinan,
permasalahan, ide baru, peningkatan. Dan terlihat sifat umumnya cukup kreatif, imajinatif, sulit
dimengerti, provokatif, egosentris, tidak realistis, berwibawa, penuh dengan ide-ide
TC Lecture

Emotional Intelligence

Intelegensi emosional merupakan kemampuan seseorang mengantar kehidupan emosinya dengan


menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya melalui:

1. Kesadaran diri (seseorang yang memiliki kesadaran diri dapat memahami kualitas, intensitas,
durasi emosi, dan penyebab terjadinya emosi tersebut)
2. Pengendalian diri (seseorang yang memiliki pengendalian diri memiliki keseimbangan dan
keselarasan dalam pengungkapan emosi, bukan menekan dalam-dalam atau pun lepas control)
3. Motivasi diri (seseorang yang mempunyai motivasi diri memiliki kemampuan untuk bertahan dan
terus berusaha menemukan banyak cara untuk mencapai tujuan)
4. Empati (seseorang yang memiliki empati mampu membaca emosi orang lain, mampu merasakan
perasaan orang lain, dan mampu menangkap sinyal-sinyal social yang tersembunyi)
5. Keterampilan social (seseorang yang memiliki keterampilan social mampu menjalin hubungan
dengan orang lain, mampu membaca reaksi, dan perasaan orang lain dan memiliki kemampuan
untuk memimpin)
TC Lecture

SWOT Analysis

S : Strength, kekuatan apa yang dimiliki oleh individu tersebut

W : Weakness, kelemahan apa yang dimiliki oleh individu tersebut

O : Opportunities, kesempatan / peluang apa yang dimiliki oleh individu tersebut

T : Threat, ancaman / hambatan apa yang akan dihadapi oleh individu tersebut

Analisa ini biasa digunakan untuk mengkaji ulang rencana yang telah kita buat, jadi menjadi tanggung
jawab setiap pribadi untuk membuat goal setting dalam hidupnya
TC Lecture

Big Baby

Big baby adalah sebutan untuk pecandu yang bertingkah laku dan cara berpikirnya seperti anak kecil
(seorang anak kecil tanpa daya)

Ciri-ciri big baby:

1. Mengikuti keinginan tanpa mengingat waktu


2. Mengikuti keinginan tanpa menghargai orang lain
3. Tidak dapat handle feeling
4. Kelakuannya kasar dan membuat tindakan memalukan bila merasa ditolak
5. Tidak mengetahui akibat selanjutnya dari keinginan dan perbuatannya
6. Melakukan dan memberlakukan self pity dalam kelakuannya
7. Sukar melakukan komunikasi
8. Tidak dapat mengatasi impulsive atau compulsive

Big baby denial adalah sebutan untuk pecandu yang bertingkah laku seperti bayi besar diikuti banyak
alasan atau bertahan disertai seperti tipuan, kebohongan, fitnah, manipulasi dan kekosongan

Ciri-ciri big baby denial:

1. Easy way out, pola kehidupan ini terbawa dari kebudayaan seorang pecandu sewaktu
menggunakan drugs, yang selalu membuat kejadian dan keadaan cepat berubah menurut
kehendak hatinya dengan bantuan kekuatan lain yaitu drugs
2. Ketidakmampuan menahan gejolak keinginan atau kemauan didalam perjalanan hidup sehingga
banyak menemui hambatan
TC Lecture

Basic Concept of Positive Thinking

Positive thinking adalah suatu pola berpikir yang terarah pada pencarian alasan-alasan yang baik
walaupun dalam kondisi yang buruk

Perbedaan pemikiran positive dan negative hanya terletak pada cara orang itu mengungkapkan sikapnya

10 langkah bersikap positif:

1. Bertindak, berjalan, berbicara, dan berpikirlah seperti orang-orang yang sangat anda kagumi
2. Tanamkan pikiran positif dan sukses dalam benak anda
3. Pancarkanlah sikap yang baik, keyakinan diri, dan tujuan hidup anda dilingkungan anda
4. Perlakukan setiap orang yang anda jumpai sebagai orang yang paling penting didunia ini
5. Usahakan agar semua orang yang anda temui merasa dibutuhkan dan dihargai
6. Lihatlah hal-hal terbaik dalam diri setiap orang, hindari labelisasi
7. Jangan ucapkan kondisi kesehatan anda, kecuali jika anda dalam kondisi sehat
8. Carilah hal terbaik dari setiap gagasan yang muncul
9. Hindari permasalah sepele
10. Kembangkan mental untuk member

Filosofi positive thinking:

• Sikap kita terhadap kehidupan menentukan sikap kehidupan itu sendiri terhadap kita
• Sikap kita terhadap orang lain akan menentukan sikap mereka terhadap kita
• Makin tinggi kedudukan orang yang anda temui dalam suatu organisasi yang bermutu, makin
positif pula pemikiran yang dia miliki
TC Lecture

Tough Love

Tough love adalah jenis cinta yang dipenuhi dengan kepedulian mendalam sehingga bersedia untuk
bersikap tegas, bukan untuk merusak tetapi karena perlu dilakukan kepada pecandu

Kapan tough love itu perlu ditunjukkan, saat muncul gejala-gejala:

1. Adanya rasa bersalah


2. Kemarahan
3. Perlindungan yang tidak membantu
4. Memberikan hadiah terhadap perilaku yang buruk
5. Kepedulian yang memudar

12 filosofi tough love:

1. Tidak ada sesuatu pun yang dapat saya lakukan yang dapat menjaga pecandu bebas dari masalah
dan saya akan melepaskan seluruhnya kepada Tuhan
2. Saya menyadari bahwa pecandu mempunyai banyak kebutuhan dan emosi. Saya akan berusaha
menghormati kebutuhan-kebutuhan serta emosi ini
3. Saya juga menerima kebutuhan dan emosi saya dan saya harapkan pecandu lain juga
menghargainya
4. Saya akan berusaha menjalankan bagian saya sebagai orang yang bertanggung jawab
5. Saya mengharapkan pecandu untuk melakukan bagiannya sebagai anggota rumah tangga atau
keluarga
6. Saya akan berusaha untuk tidak bersikap negative atau menghukum terhadap pecandu. Saya tahu
semua orang menyukai pujian, dihargai, diterima, dan saya akan berusaha melakukannya
7. Saya akan berusaha untuk mempunyai harapan yang bisa masuk akal yang berkaitan dengan si
pecandu. Namun saya juga akan menerima hak dan tanggung jawab saya untuk menentukan
batasan terhadap perilakunya dirumah saya
8. Saya tahu tidak ada orang yang bisa sempurna, jadi saya akan mencoba untuk tidak menuntut
kesempurnaan dari saya sendiri ataupun pecandu lain. Saya akan jujur dengan
ketidaksempurnaan saya dan akan berusaha sebaik mungkin
9. Saya tahu kebanyakan orang tua cenderung ingin menyelamatkan anak mereka dari masalah yang
timbul akibat perilakunya. Sekarang saya akan berusaha membiarkan pecandu merasakan
konsekuensinya atas perilakunya
10. Saya akan berusaha keras menolak membiarkan pecandu tergantung pada diri saya
11. Saya tahu bahwa satu-satunya orang yang bisa bertanggung jawab terhadap diri saya adalah diri
kita sendiri
12. Saya akan berusaha untuk menyumbang bagi perkembangan diri saya sendiri dan komunitas ini
untuk menjangkau orang lain dimanapun dia membutuhkan
TC Lecture

Self Pity and Isolation

Self pity adalah mengasihani diri sendiri, mengapa pecandu melakukan ini:

1. Menikmati simpati dari orang lain


2. Problem pribadi menjadi problem orang lain
3. Mendapat perhatian orang lain
4. Solusi seolah-olah tidak ada
5. Orang lain ikut merasakan problem kita
6. Mencari bantuan dengan keluhan-keluhan, menafikan segala solusi

Kenapa pecandu melakukan isolasi:

1. Dia merasa orang lain mulai menghindari dirinya


2. Atau si pecandu menarik dirinya dari orang lain di sekitarnya
TC Lecture

Dishonest

Biasanya kita tidak jujur terhadap diri sendiri, orang lain, dan Tuhan

Proses dasar untuk jujur:

1. Yang harus anda mulai adalah untuk menceritakan kebenaran atas diri sendiri
2. Sadarlah tidak semua orang lain jujur secara sempurna
3. Biasakan menceritakan kebenaran walaupun itu sakit
4. Hilangkan kebiasaan berbohong pada orang lain karena anda akan kehilangan kepercayaan dan
bantuan dari orang lain
5. Bersiaplah bahwa orang lain tidak menerima kejujuran anda
6. Sukses pemulihan tidak mungkin tanpa adanya kejujuran

Questions:

1. Apakah factor-faktor yang menghambat anda untuk bisa jujur pada diri anda maupun orang lain?
2. Kejujuran pada diri sendiri atau pada orang lain kah yang lebih sulit?
3. Sejauh manakah factor kejujuran mempengaruhi pemulihan anda?

TC Lecture
Tanda Relapse

Perubahan yang terjadi pada pemikiran dan perasaan yang tidak dilihat orang

1. Cemas
2. Denial / menyangkal
3. Percaya bahwa masalah sudah lewat / selesai
4. Perasaan tidak nyaman
5. Pemikiran “ya / tidak” sama sekali tidak ada (sering ragu)
6. Perasaan tidak realistic
7. Tidak berencana
8. Kurangnya usaha
9. Kurangnya kemampuan untuk membentuk diri (personality / kepribadian)
10. Pembuatan keputusan yang buruk
11. Merasakan kurangnya kepercayaan

TC Workshop
Tentang Kepribadian

Kepribadian seseorang dibentuk oleh keseimbangan pikiran, dan tingkah laku. Emosi marah diimbangi
pikiran harus bertindak adil berdasarkan nilai yang tepat dapat menghasilkan tindakan yang bijaksana.
Kepribadian yang baik perlu emosi yang stabil, pikiran matang, dan tingkah laku yang tepat dengan situasi
dan kondisi. Karena berdasarkan pengetahuan yang luas, cukup dalam pengalaman dan bijaksana.
Bagaimana supaya bisa demikian? (group diskusi, durasi: 20 menit)

Summary:

Sebenarnya sulit untuk memisahkan emosi, pikiran, dan perilaku. Karena aspek itu merupakan unsur-
unsur kepribadian yang merupakan sebuah kesatuan yang menyeluruh. Pandai-pandailah menenangkan
diri anda sendiri untuk bisa bijaksana membedakannya.

TC Lecture
Tentang Kepribadian

Kepribadian adalah manifestasi / kumpulan proses emosi dan pikiran yang menghasilkan tindakan.

Emosi:

Agar emosi dapat stabil orang harus terus menerus berlatih jangan impulsive atau spontan langsung
memberi reaksi terhadap rangsangan. Segera marah atau takut dan sebagainya. Harus berlatih menahan
emosi, hanya menampilkan emosi, spontan yang pada tempatnya. Tetapi untuk dapat mempunyai
kemampuan ini perlu diimbangi dengan pemikiran yang tepat.

Pikiran:

Pemikiran seseorang tentu tidak selamanya tepat, berpikir juga dipengaruhi emosi, kalau emosi sedang
kacau pikiran anda pun juga tidak tenang. Tetapi yang dapat diusahakan adalah dengan sadar memiliki
pengetahuan tentang teori-teori dalam bentuk input/feedback/proses belajar. Hal-hal yang betul ini
digunakan dalam proses pemikiran. Belajar berpikir yang betul dapat dengan menggunakan sebuah norma
atau nilai tertentu. Dan untuk meluaskan pandangan harus banyak mempelajari serta menganalisa
pengalaman diri sendiri maupun orang lain untuk memperluas pandangan hidup anda.

Tindakan:

Tindakan atau tingkah laku perlu dimanifestasikan (serangkaian perilaku positif) dengan baik kalau
terdapat nilai arah pelaksanaan baik dan didasari proses kejiwaan yang baik berupa keseimbangan,
kematangan, dan kestabilan emosi serta pengetahuan yang luas dan pikiran yang bijaksana. Kalau alat-
alat fisiknya tidak baik, tidak dapat melahirkan tindakan yang baik. Demikian pula keadaan psikologis yang
mendasarinya tidak baik juga dapat menghasilkan tindakan yang salah atau tidak bisa diterima.

TC Lecture
Identifying Problem Solving Skill

• Asking for help (meminta bantuan)


• Being alert (aware / sigap)
• Being decisive (tegas dalam mengambil keputusan yang bijak)
• Being flexible (bersikap fleksibel / sesuai dengan keadaan yang ditemui)
• Being open-minded (membuka pikiran)
• By being patience (bersabar)
• Being persistent (menjadi tegar walaupun berlawanan)
• Brainstorming (mencurahkan pikiran)
• Breaking all problems down into small steps (membuat skala prioritas dalam memecahkan suatu
permasalahan)
• Showing courtesy (menunjukkan keramah-tamahan / kesopanan)
• Defining goals and steps to reach it (menentukan tujuan dan langkah-langkah untuk meraihnya)
• Determining tools suited for a job (menentukan perangkat yang tepat untuk menyelesaikan suatu
masalah yang sedang dihadapi)
• Explaining to others (menjelaskan permasalahan yang dihadapi kepada orang lain)
• Finding alternative ways / back up plan (menentukan rencana cadangan untuk memecahkan
masalah)
• Following instruction (mengikuti anjuran / masukan yang diberikan oleh orang lain)
• By helping others (memecahkan masalah pribadi dengan membantu memecahkan masalah orang
lain)
• Listening carefully (menjadi pendengar yang baik dan focus terhadap topic yang dibahas)
• Negotiating (membuka diri untuk menerima pendapat orang lain)
• Organizing other people (bekerjasama / team work dengan keluarga atau orang lain)
• Paying attention to detail (memberikan perhatian pada hal-hal kecil)
• Planning used of time (time management / mampu mengatur waktu yang ada dengan baik)
• First the easy one, then the hard one (dahulukan masalah yang mudah diselesaikan terlebih
dahulu, baru yang sulit)
• By practice (teruslah berlatih)
• By praying (berdoa)
• Recognizing pattern (kenali pola masalahnya)
• Researching for information (menggali informasi sebanyak-banyaknya)
• Sharing (berbagi masalah dengan orang lain)
• Studying (mempelajari masalah yang dihadapi)
• Taking notes (mencatat / mengingat masalah yang sedang dihadapi)
• By using humor (jangan terlalu tegang, tertawalah)
• Using method (menggunakan metode)
• Using persuasion (menggunakan bujukan / rayuan)
• Using trial and error (belajar dari kesalahan)
• Watching others and then using the same method (belajar dari orang lain dan menggunakan
metode yang digunakannya tetapi ingat anda tetap harus menjadi diri sendiri)
• Working alone (orang yang paling bisa kita andalkan adalah diri kita sendiri)
• Working with team (bekerja sama untuk memecahkan masalahnya)
• Handle feeling (mengatasi perasaan yang timbul)
• By staying clean and sober (tetap tidak menggunakan drugs)
• By being productive (meningkatkan produktivitas diri)
• By being creative (menjadi seseorang yang kreatif)

TC Lecture
Decision Making

Langkah membuat suatu keputusan:

1. Lihat secara jelas situasi yang sedang / akan anda hadapi


2. Buat daftar kemungkinan dari tindakan-tindakan yang akan diambil
3. Bicarakan langkah no. 2 pada orang lain
4. Evaluasi terus setiap kemungkinannya
5. Putuskan tindakan mana yang sekiranya paling tepat untuk anda dan bisa dipertanggungjawabkan
6. Pertanggungjawabkan keputusan anda dan evaluasi hasilnya

TC Lecture
Profile of Drug Dependant

1. No limit and boundaries (tidak ada batasan atau limit)


Pecandu tidak bisa atau tidak suka adanya batasan-batasan, norma-norma dalam keluarga atau
masyarakat. Pecandu tidak bisa atau suka untuk menerima konsekuensi dari setiap perilakunya.
2. Low self esteem (rendahnya rasa percaya diri)
Pecandu meningkat kepercayaan dirinya dengan menggunakan drugs. Merasa dirinya inferior
(tidak tertandingi)
3. Expert liar (ahli dalam berbohong)
Kebohongan itu dilakukan untuk menghindari konsekuensi atau konfrontasi
4. Expert manipulator (ahli dalam memanipulasi)
Manipulasi dilakukan untuk menggunakan orang lain demi keuntungan dirinya sendiri
5. Lack of maturity (kurangnya kedewasaan diri)
Penggunaan drugs memperlambat atau menghentikan proses pertumbuhan dan perkembangan
identitas dirinya (inner child, usia mental tidak sesuai dengan usia sesungguhnya)
6. Kurangnya toleransi terhadap stress atau frustasi dan bersikap impulsive
Mudah sekali mengalami stress, bete, mudah sekali mengatakan iya, instan sekali.
7. Kurang berstruktur
Tidak adanya struktur dalam kesehariannya (tidak adanya self management)
8. Menarik diri (isolation dan reverse sleeping pattern)
9. Comes from a dysfunctional family
Berasal dari keluarga yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya
10. Mitosnya “Comes from a broken home family”
Sebenarnya anda hanya menilai dari nomor 9.

TC Workshop
Reflection Status

Questions:

1. Sebutkan macam-macam kejatuhan seorang pecandu (relapse)?


2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan S.W.O.T?
3. Sebutkan criteria dari nurturing family (keluarga yang peduli), minimal 5?
4. Sebutkan criteria support system yang baik?
5. Jelaskan menurut pemahaman anda bagaimana cara menerapkan program di dalam kehidupan
sehari-hari…

TC Lecture
Complication of Normal Recovery

1. Pecandu sering mengalami beberapa masalah yang baru, disaat si pecandu menghentikan
pemakaian drugs yang menimbulkan perasaan-perasaan yang tidak nyaman bagi si pecandu.
Sehingga menjadi alasan pada diri si pecandu untuk kembali menggunakan drugs.
Contoh: dysfunctional sex (ejakulasi dini), mood swing (mudah berubah mood), anxiety (sering
merasa tidak nyaman, khawatir, dan paranoid), nafsu makan bertambah atau berkurang,
kesulitan untuk mengingat
2. Kesulitan-kesulitan yang diatas akan menyebabkan terjadinya alasan untuk relapse kembali.
Contoh: mulai memperhatikan masalah barunya daripada adiksinya, beranggapan bahwa
masalah barunya lebih menjadi suatu masalah, mulai berpikir solusi untuk masalah barunya
adalah “relapse”

Tips-tipsnya:

1. Jangan panik, karena hal ini biasa terjadi ketika pecandu berhenti menggunakan drugs
2. Konsultasikanlah masalah ini dengan orang-orang yang pernah mengalaminya dan berhasil
melewatinya
3. Bila masalah ini berlanjut, konsultasi dengan dokter, psikiater, psikolog, atau konselor anda
4. Memutuskan untuk memahami bahwa relapse hanya akan menambah masalah baru

TC Lecture
All About Relapse

Slip: sebuah episode dari penggunaan drugs yang terjadi selama masa abstinence

Relapse: serangkaian episode yang menunjukkan penggunaan kembali drugs secara tidak terkendali yang
terjadi selama masa abstinence

Fase/tahap mengidentifikasikan seseorang relapse:

1. Perubahan dalam hidup (si pecandu dalam hal ini sebagai recovering addict mulai merasakan dan
menunjukkan ketidakpuasannya dan berhenti menjalankan program pemulihan dan tidak perduli
sama sekali akan pemulihan dirinya)
2. Perubahan dalam cara berpikir (kembali menggunakan cara berpikir dengan pola yang sama
seperti dulu)
3. Perubahan dalam perasaan (ketika recovering addict mulai untuk memberikan respon atau
tanggapan secara negative terhadap situasi-situasi yang dihadapinya)
4. Perubahan dalam berperilaku (recovering addict mulai menunjukkan tindakan atau responnya
dan reaksinya yang berhubungan dengan orang-orang, tempat, dan aktivitas yang berada di ruang
lingkup dirinya)

TC Lecture
Indikator Keberhasilan Mengendalikan Stress

1. Kedamaian
Kesehatan fisik dan emosional dapat menghadapi masalah dengan tenang, santai, dan tersenyum
2. Efektivitas
Melaksanakan tugas-tugas secara efektif tanpa diganggu oleh hal-hal lain atau akal perasaan kita
sendiri
3. Kebiasaan positif
Adanya keseimbangan antara makan, tidur, atau berolahraga yang teratur dapat menunjukkan
bahwa kita berhasil menyelesaikan masalah sampai tingkat yang dapat dikendalikan
4. Kepercayaan
Orang lain akan membentuk citra mengenai diri kita sebagai orang yang dapat memberikan solusi
terbaik dalam hal apapun
5. Kemandirian
Memiliki tingkat keterampilan yang memadai untuk menghadapi berbagai kejadian sehari-hari
dan tahu apa yang harus dilakukan jika perlu bantuan orang lain
6. Relasi
Kemampuan untuk mengembangkan dan mempraktekkan relasi-relasi penting dengan orang lain.
Apakah relasi kita merupakan sumber kegembiraan yang besar, dapatkah kita mengembangkan
relasi yang baru.
7. Toleransi
Kemampuan untuk menghadapi ketidakpastian hidup atau hal-hal tertentu, toleransi kepada
orang lain dan kesediaan untuk menerima orang lain apa adanya merupakan tanda kita dapat
mengendalikan diri kita dan mampu mengatasi frustasi dan konflik tanpa tindakan yang destruktif
(merusak)
8. Humor
Tertawa, tertawa, dan tertawa terus merupakan tehnik yang ampuh untuk melawan stress dan
konflik. Tertawa dapat membebaskan kita dari ketegangan otot
9. Harga Diri
Apakah kita menyukai diri kita sendiri, dapatkah kita menerima apa adanya tentang diri kita
sendiri, dapatkah kita dengan mudah untuk membanggakan akan keberhasilan kita
10. Perubahan
Dapatkah lihat manfaat dari perubahan serta kerugian dari tidak adanya perubahan
11. Dialog internal / bicara pada diri sendiri
Apa yang kita rasakan pada diri kita sendiri, apakah kita bersifat fleksibel, adaptif (mudah
beradaptasi terhadap suatu situasi), rasional, positif

TC Lecture
Personality Rebellion and Rejection

Ada dua jenis sifat dasar yang sering terlihat dari seorang pecandu

Rebel:

• Hostility (kasar)
• Conceit (kejam)
• Mask (topeng)
• Superior (merasa hebat)
• Competitive (bersaing)
• Rigid (tidak bisa menerima pendapat orang lain)
• Manipulative (tidak jujur atau curang)
• Critical (mudah menilai atau men judge orang lain)
• Controlling (mengendalikan orang lain)
• Possesive (merasa memiliki yang berlebihan)

Reject:

• Sadness (selalu merasa sedih)


• Self pity (mengasihani diri sendiri)
• Self hated (kebencian pada diri sendiri)
• Depression (cepat merasa depresi)
• Apatis (tidak ambil perduli)
• Insecure (selalu merasa tidak aman)
• Failure (selalu merasa gagal)
• Dying (selalu ingin menyudahi hidup sendiri)
• Despairing (selalu merasa putus asa)

TC Lecture
Defense Mechanism

• Intubisi: menahan diri atau blockade (penolakan)


• Altruism: mementingkan orang lain
• Suppression: menyembunyikan, menindas, menghambat
• Ascestism: penyendiri, introspeksi diri, semedi
• Distortion: menyimpang, memutarbalikkan fakta
• Narcissist: ego, cinta akan diri sendiri, self centered
• Neurotic: cemas, khawatir, gangguan emosi atau perasaan
• Schizoid: menarik diri atau menyingkir
• Somalizalion: kepekaan pengindraan taktik, rasa dan kepekaan
• Rationalization: proses menjelaskan, menafsirkan suatu gejala, proses pembenaran dengan
menyajikan alasan-alasan yang masuk akal
• Sublimasi: suatu proses tidak disadari, adanya pengalihan satu naluri sex/libido ke bentuk kreasi
artistik
• Rapresi: menahan, menekan, pengusiran sekuat tenaga dari semua impuls, ingatan atau
pengalaman yang memalukan atau menyakitkan dan menimbulkan kecemasan tingkat tinggi
• Externalisasi: peristiwa terangsangnya seseorang lewat upaya belajar, proses perbedaan antara
jatidiri dan bukan diri sendiri
• Hipokondriasis: kerisauan, kecemasan yang berlebihan terhadap suatu atau hal yang dimiliki
• Identifikasi: pengenalan atau penyamaan
• Proyeksi: menyalahkan orang lain
• Subtitusi: mengganti atau menukar
• Emphaty and symphaty
• Kompensasi: mengharapkan imbal balik
• Denial: penyangkalan
• Anger: menunjukkan kemarahan
• Bargaining: berusaha melakukan penawaran

TC Lecture
Gangguan Seks

Jenis-jenis gangguan seks:

1. Sadism seks
Mendapatkan kepuasan seksual setelah melakukan tindakan yang sadis terhadap pasangannya
2. Masochisque sex
Mendapatkan kepuasan seksual setelah mendapatkan tindakan sadis dari pasangannya
3. Sadomasochist
Gabungan antara sadism sex dan masochisque sex
4. Exhibitionist
Mendapatkan kepuasan hanya dengan memamerkan
5. Fetilism sex
Mendapatkan kepuasan hanya dengan benda mati
6. Sex addict
Segala sesuatu pikiran atau tindakannya berhubungan dengan sex
7. Hyper sex
Kelebihan libido sex dan tidak pernah merasa puas
8. Pedophilia
Orang yang melakukan sex dengan anak yang belum memasuki masa pubertas
9. Frotteurism sex
Mendapatkan kepuasan dengan menyenggol atau menggesek orang untuk kepuasan sex
10. Fetisisme Transistik
Mendapatkan kepuasan sex dengan memakai pakaian dalam lawan jenis
11. Shatologia telephone
Suka berbicara cabul di telepon demi kepuasan seksual
12. Necrophilia
Mendapatkan kepuasan sex dengan mayat
13. Parsialisme sexual
Mendapatkan kepuasan sex pada organ tubuh yang lain
14. Koprophilia
Kepuasan sex lewat kotoran lawan jenisnya
15. Urophilia
Kepuasan sex lewat urine pasangannya
16. Hoprolabia
Kepuasan sex lewat omongan cabul
17. Hipoksilia
Kepuasan sex jika sudah hampir kehabisan oksigen
18. Voyeurism
Kepuasan sex setelah mengintip orang lain berhubungan sex

19. Don juanisme


Orang yang suka berganti-ganti pasangan
20. Nymphomania
Nafsu sex yang berlebihan
21. Transvestite
Mendapatkan kepuasan sex dengan pakaian lawan jenis
22. Impotence
Tidak bisa ereksi
23. Frigid
Dingin, tidak punya nafsu sex
24. Ejaculogy Prematus
Ejakulasi dini
25. Disparenia
Nyeri otot pada alat kelamin yang menetap sebelum, selama, ataupun sesudah berhubungan sex
26. Vaginae sunus
Kontraksi otot pada sepertiga bagian luar vagina yang terjadi secara tidak disadari yang
menghalangi masuknya penis dan mengganggu hubungan seksual
27. Zoophilia/beastialist
Kepuasan sex dengan binatang

TC Lecture
Why People Relapse

Sugesti bisa dipicu secara mendadak dan tidak dapat dikendalikan bila situasi batin atau perasaan orang
tersebut mulai kacau

Ada dua faktor:

1. Karena kebanyakan mantan pecandu merasa lebih sehat, segar, persoalan hidupnya hampir tidak
ada, dan terlalu yakin akan dirinya sendiri
Karena pola pikirnya penggunaan drugs tidak pernah terlintas lagi di benak saya, semua baik-baik
saja sampai saat ini, mengapa kehidupan atau pola yang saya pakai begitu merugikan saya,
mungkinkah cara penerapannya keliru. Kesimpulan: ini adalah penyebab relapse mantan pecandu
yang sukses dan cenderung mabuk oleh keberhasilan
2. Karena mantan pecandu mengalami atau merasakan
• Denial: menganggap remeh masalah-masalah yang dihadapinya
• Stress: karena tekanan batin yang terus menerus
• Behavior: perilaku yang memaksakan kehendak diri sendiri
• Isolasi diri: cenderung menarik diri sendiri
• Prestasi menurun: mengalami kemunduran yang berakhir pada self pity
• Tidak berdaya melepaskan diri dari ketergantungan
• Kesimpulannya adalah penyebab umum relapse bagi mantan pecandu sesuai dengan
yang disebut diatas

TC Lecture
Assertive

Tujuan assertive adalah kita mampu berkomunikasi dengan tujuan untuk mencapai kompromi bukan
untuk memaksakan kehendak

Hal yang harus diperhatikan dalam mendengar pendapat orang lain:

1. Prepare / melakukan persiapan


2. Dengar dan cari kejelasannya (focus)
3. Acknowledge

Hal yang harus diperhatikan untuk bersikap assertive:

1. Body language (bahasa tubuh)


2. Posisi tubuh
3. Berbicara dengan jelas dan tegas / tidak ragu

Cara menghadapi halangan dalam berkomunikasi:

1. Berani menolak
2. Pergeseran dari isi ke proses (pergeseran dari topic pembahasan ke cara untuk
menanggulanginya)
3. Cooling down
4. Penundaan assertive
5. Persetujuan assertive
6. Setujui kritik dari orang

Hal-hal yang menghalangi komunikasi assertive:

1. Dijadikan bahan lelucon


2. Dituduh
3. Diserang
4. Menunda (persetujuan assertive)
5. Minta alasan (pergeseran isi ke proses)
6. Mengasihani diri sendiri
7. Berdalih
8. Ancaman

TC LECTURE
Aftercare Program

Aftercare adalah program pasca rehabilitasi di treatment center; aftercare adalah suatu bentuk
kepedulian untuk membantu pecandu maupun keluarga pecandu pada saat si pecandu kembali
melakukan interaksi sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

Bentuk aftercare

a. Aftercare yang berstruktur (ada ketua, sekretaris dan pengurus lainnya)


b. Aftercare yang bersifat group dan berjalan rutin (kehadiran peserta berdasarkan kesadaran
privbadi dan bersifat swadaya)

Pentingnya aftercare:

1. Menjaga clean time recovering addict


2. Sebagai suatu komunitas aman diluar facility
3. Untuk memudahkan proses sosialisai dengan lingkungan
4. Untuk menjembatani masalah si pecandu dengan keluarganya
5. Sebagai lanjutan dari program dasar
6. Mencegah terjadinya relapse
7. Menciptakan support system yang sehat
8. Untuk memantau kondisi mantan pecandu itu sendiri

TC LECTURE
Sepuluh Cara Cerdas Bekerja

1. Gunakan tubuh untuk mempertajam pikiran dengan cara membiasakan diri untuk hidup sehat
secara umum (olah raga)
2. Buka diri terhadap perasaan dari dalam dan luar dengan cara membiasakan mengkomunikasikan
perasaan secara jujur dan selalu tenang
3. Tetapkan batas-batas emosional dengan cara selalu bijaksana dan berpikiran jernih
4. Tidak membuat keputusan berdasarkan data belaka dengan cara gunakanlah intuisi (insting)
anda, kebiasaan ini akan mewarnai pendapat anda dengan keyakinan anda
5. Bersikap luwes dengan cara jangan bermalas-malasan
6. Bermurah hati
7. Awali setiap komentar negative dengan komentar positif
8. Bicaralah jika anda merasa ada sesuatu yang penting
9. Dengarkan dengan empati dengan cara menggunakan emosi tetapi jangan sampai mengalihkan
anda dari tugas yang dihadapi
10. Ambil resiko tampil dengan tidak sempurna dengan cara meminta bantuan jika membutuhkan
dan mengakui kesalahan jika memang kita melakukan

TC LECTURE
Sepuluh Sifat Yang Tidak Disukai Orang Lain

1. Mengeluh, mengeluh itu seperti membuang sampah, sampah kekecewaan, kekhawatiran,


kesusahan, dan sebagainya. Umumnya orang tidak suka dijadikan keranjang sampah, cobalah
berhenti mengeluh kalau ingin memuntahkan uneg-uneg temuilah orang yang tepat. Orang yang
tepat itu bisa saja orang yang membuat anda kesal, bisa juga orang yang menunjukkan jalan keluar
2. Tidak tahu diri; dikasih hati minta lebih dari itu. Contoh; dipinjami sesuatu dikembalikan dalam
keadaan rusak / tidak dikembalikan. Belajarlah bertenggang rasa dan berempati dengan cara
seringlah bertanya pada diri sendiri (self talk) “Jika saya menjadi dia bagaimana perasaan saya?”.
3. Omong besar (NATO), orang yang suka omong besar biasanya punya cerita atau ide yang
kedengarannya “wah”, suka mengobral janji yang muluk-muluk dan suka membanggakan
kehebatannya sendiri.
4. Menjelekkan orang lain (bad rap), gossip memang kadang-kadang bisa membuat obrolan menjadi
seru, tapi menyukai gossip tidak berarti menyukai tukang gosipnya. Lagi pula tidak semua orang
senang mendengar cerita-cerita miringmengenai orang lain, bahkan orang bisa berpikir “Sekarang
kamu bisa menjelekkan dia, mungkin nanti tiba giliran saya jadi objek gosipmu”.
5. Egois, orang yang egois selalu berpusat pada dirinya sendiri, dia lebih suka memikirkan atau
membicarakan topic memngenai dirinya sendiri akibatnya orang yang egois cenderung merasa
kesepian karenaorang lain segan menjalin hubungan dengannya. Berusahalah mengalihkan
perhatian tidak hanya kepada diri sendiri, tapi juga kepada orang lain. Bagaimanapun untuk
menjadi seorang pribadi yang utuh kita memerlukan orang lain
6. Pelit. Orang pelit biasanya lebih suka dibagi daripada berbagi. Berbagi dengan orang lain tidak
akan membuat anda miskin, mulailah dari hal-hal kecil yang bisa anda lakukan, hapus citra pribadi
pelit dimata orang.
7. Keras kepala, memegang teguh pendirian atas hal-hal yang prinsip itu bagus, namun orang yang
keras kepala biasanya suka bersikeras / ngotot untuk hal-hal sepele. Tetaplah menjadi pribadi
yang teguh dalam pendirian yang benar, namun fleksibelah dalam urusan yang tidak prinsip
8. Sombong, orang yang sombong merasa dirinya superior, mudah mengkritik, mencela, dan
manganggap remeh orang lain. Orang tidak pernah tertarik dengan orang yang sombong, justru
kerendahan hatilah yang dianggap sebagai salah satu sifat mulia yang disukai orang lain.
9. Sensitive, orang sensitive sebetulnya memasang pagar pemisah dengan orang lain, perasaannya
mudah tersinggung. Akibatnya orang lain cenderung menjauhi karena takut tanpa sengaja
menyakitinya. Kalau mau jujur, sering kali perasaan tersinggung itu hanya reaksi perasaan sendiri
yang salah tafsir.
10. Pembohong, orang yang hobi berbohong biasanya bisa menghasilkan kebohongan dengan
spontan, kreatif, tampak wajar, bahkan meyakinkan. Namun kalau sudah terbongkar sulit untuk
menghapus citra pembohong pada orang lain. Berusahalah untuk tidak berbohong karena sekali
berbohong seumur hidup tidak akan dipercaya.

Insight dari point diatas:

“Kadang-kadang kita tidak menyadari adanya sifat atau kebiasaan yang tidak disukai orang lain”
“Hanya sahabat sejati yang berani mengatakan kesalahan dan kelemahan kita secara terbuka”

“Bukan untuk mempermalukan, bukan untuk mengecewakan, dan bukan untuk melukai. Namun semata-
mata untuk membantu kita lebih mengenal kekurangan kita dan memperbaikinya”

TC LECTURE

Self Awareness
Self awareness adalah peka terhadap diri sendiri atau kesadaran terhadap diri sendiri.

10 tahap pengembangan diri sendiri:

1. Keseimbangan antara tubuh, jiwa, dan roh harus harmonis (body, mind, and soul)
2. Utamakan kebenaran saat berhubungan dengan orang lain (hubungan positif)
3. Penghayatan sikap melayani sesama
4. Perlunya memberikan penghargaan secara positif
5. Perlunya teguran secara positif atau melakukan introspeksi
6. Mengembangkan perasaan saling membutuhkan
7. Bersikap adil dan tidak memihak
8. Mampu menjaga kesehatan diri sendiri
9. Mampu memelihara motivasi
10. Berdoa (let God)

Untuk mengembangkan kesadaran diri harus disertai dengan penerimaan diri:

• Menerima keadaan diri sendiri


• Memahami bahwa seiap orang adalah ciptaan yang unik
• Memahami bahwa setiap orang mempunyai kekurangan dan kelebihan
• Memahami bahwa setiap orang mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kelebihannya dan
mengurangi kelemahannya untuk mencapai kesuksesan (self confidence)
• Menerima keberadaan orang lain

TC LECTURE

6 langkah pemulihan dari kecanduan (Gorsky 1990)


1. Menghentikan segera pemakaian zat adiktif
2. Menghindar dari tempat, orang, dan benda yang memicu kita menggunakan zat adiktif
3. Perasaan negative, pemikiran irrasional harus diungkapkan. Jangan menyebabkan perilaku yang
merusak diri sendiri (self defeating behavior)
4. Belajar untuk mengendalikan perasaan dan emosi secara bertanggung jawab tanpa berperilaku
kompulsif dan lari pada penggunaan zat adiktif
5. Pola berfikir adiktiflah yang mengakibatkan timbulnya perasaan negative dan perilaku harus
dirubah
6. Mengidentifikasi dan mengubah keyakinan-keyakinan dan pendapat-pendapat yang salah
tentang diri sendiri dan sekitarnya yang mengakibatkan pemikiran irrasional

TC WORKSHOP

Journal Book
Tujuan dari journal book adalah membuat inventaris harian untuk mencari siapa diri kita dan apa yang
kita lakukan hari ini.

Keuntungan yang bisa kita dapat dari journal book

1. Kita bisa mencoba untuk menjawab setiap pertanyaan setiap hari dan anda mencoba menjawab
semudah dan sejujur yang anda bisa. (jika satu hari terlewatkan jangan menyelesaikan
sesudahnya/rapel)
2. Batasi jawaban anda dan perhatikan 24 jam yang anda lewati dan lengkapi pertanyaan di akhir
hari (melakukan evaluasi)
3. Jika anda ingin berbagi beberapa bagian dari journal ini cobalah anda lakukan secara verbal
(melatih komunikasi)
4. Inventaris harian bukanlah sebuah test atau ujian, tidak ada jawaban yang benar atau salah (self
help)
5. Jangan menyesal jika anda bisa berbuat yang lebih baik atau jika gagal untuk menjalankan
harapan-harapan dari diri anda sendiri yang ada dijournal.
6. Ingat! Ini adalah program pertumbuhan dan pemulihan
7. Dan jika anda bersih hari ini, berarti anda telah melakukan hal yang benar

Questions:

1. Apakah hari ini saya clean?


2. Apakah kecanduan saya mempengaruhi kehidupan saya hari ini? Jika iya jelaskan.
3. Apa yang telah saya lakukan hari ini, yang saya harapkan, tetapi belum saya lakukan?
4. Apa yang belum saya selesaikan, yang saya harapkan, dan akan saya lakukan hari ini?
5. Apakah saya baik pada diri saya hari ini? Bagaimana?
6. Apakah hari ini hari yang baik bagi saya?
7. Apakah saya gembira hari ini?
8. Apakah saya tenang hari ini?

TC LECTURE

Money
Uang adalah alat pembayaran yang sah untuk suatu pemenuhan kebutuhan.

Gunanya:

1. Membeli
2. Menukar
3. Membayar
4. Take and give

Dua cara pandang mengenai uang:

1. Dunia jual beli untuk mendapatkan sesuatu


2. Berkat dari Tuhan atau Rejeki

Uang dan Pengaruhnya:

1. Pengaruh Positif
• Kita bisa menyadari bahwa uang itu rezeki dari Tuhan
• Kita bisa melihat atau bersyukur kepada Tuhan sehingga bisa mencukupi kebutuhan kita
• Supaya kita memiliki keinginan untuk menggunakan uang dengan baik dan bertanggung
jawab
2. Pengaruh Negatif
• Menjadi terikat
• Cinta dengan uang
• Serakah
• Kita menjadi tidak pernah puas tanpa uang
• Uang menjadi suatu hal yang sangat penting dalam hidup kita

Tanda – tanda orang terikat dengan uang:

1. Kikir, pelit sama dengan sulit member


2. Menjadi tidak sabar atau ingin cepat kaya
3. Menilai diri kita kepada orang lain atas dasar karena adanya uang
4. Iri hati atau menginginkan milik orang lain
5. Kekhawatiran atau merasa tidak aman jika tidak ada uang
6. Boros
7. Menjual diri sendiri atau menjual orang lain untuk uang

TC LECTURE

Menggunakan Keluarga Untuk Mendukung Pemulihan


Keluarga adalah suatu kelompok kecil yang beranggotakan ayah, ibu, kakak dan adik.

Masalah – masalah yang terjadi didalam keluarga pecandu:

1. Ketidak mampuan keluarga menangani masalah adiksi


2. Memperbaiki hubungan keluarga yang tidak sehat (kurang komunikasi)
3. Ketidak mampuan menyelesaikan masalah yang timbul
4. Tidak adanya keterbukaan antara anggota keluarga
5. Tidak adanya ikatan emosional dan komunikasi
6. Ketidak mampuan menyelesaikan masalah dalam mengambil keputusan
7. Tidak mempunyai hak pribadi dalam keluarga

Penting bagi keluarga dalam pemulihan:

1. Keluarga berubah dengan menjalankan sebuah program (Family Program)


2. Setiap anggota perlu menemukan bantuan atau pertolongan bagi dirinya
3. Keadaan karakteristik tentang penyakit adiksi dan gejala-gejala relepse harus dipahami oleh
anggota keluarga
4. Proses perencanaan pada pencegahan relepse (Prevention)

TC LECTURE

Co - Dependency
Co adalah partner / teman

Dependency adalah ketergantungan

Co-Dependency adalah kita bergantung pada perasaan dan emosi orang lain, tetapi mereka akan
berbuat dengan apa yang kita mau. Kita membuat ketergantungan dengan kita.

Tanda – tanda Co-Dependency:

1. Perasaan si Co-Dependency menjadi baik / jika / bergantung “kamu menyukai si pecandu”


2. Perasaan si Co-Dependency menjadi baik jika / bergantung mendapatkan persetujuan dari si
pecandu.
3. Sikap berontak Co-Dependency mempengaruhi kedamaian dan ketenangan pikiran si pecandu
selalu terfokus kepada penyelesaian masalah-masalah si Co-Dependency.
4. Perhatian mental si Co-Dependency terfokus untuk melindungi si pecandu tidak peduli apapun,
kapanpun, dan dimanapun.
5. Rasa percaya diri si Co-Dependency berkembang pada saat berusaha menyelesaikan masalah
dengan si pecandu.
6. Rasa percaya diri dan perasaan baik si Co-Dependency berkembang atau timbul jika dapat
melepaskan rasa sakit si pecandu.
7. Hobi dan minat si Co-Dependency di kesampingkan, hampir seluruh waktu si Co-Dependency
dihabiskan untuk berbagi tentang hobi dan minat si pecandu.
8. Pakaian dan penampilan mendikte hasrat si Co-Dependency, seolah-olah si Co-Dependency
merasa bahwa si pencandu adalah refleksi diri si Co-Dependency.
9. Tingkah laku si pecandu mendikte hasrat si Co-Dependency seolah-olah merasa bahwa si pecandu
adalah refleksi si Co-Dependency.
10. Penampilan mental si Co-Dependency terfokus untuk memanipulasi si pecandu dengan cara si Co-
Dependency.
11. Si Co-Dependency tidak waspada dengan apa yang si Co-Dependency mau. Si Co-Dependency
hanya waspada terhadap perasaan si pecandu.
12. Si Co-Dependency tidak mementingkan apa yang dia mau, malah bertanya apa yang si pecandu
mau.
13. Mimpi yang si Co-Dependency miliki itu adalah masa depan si pecandu, terikat hanya pada si
pecandu dan hanya pada si pecandu.
14. Rasa takut si Co-Dependency terhadap penolakan menentukan apa yang si pecandu katakan dan
lakukan.
15. Rasa takut si Co-Dependency terhadap kemarahan menentukan apa yang si pecandu katakan dan
lakukan.
16. Si Co-Dependency memberi kepada si pecandu sebagai cara untuk merasakan dalam hubungan
mereka.
17. Lingkungan social si Co-Dependency hancur pada saat si pecandu interaksi dengan si Co-
Dependency.
18. Si Co-Dependency menyingkirkan nilai-nilai pribadinya hanya untuk merasa emosi dan
berhubungan baik dengan si pecandu.
19. Si Co-Dependency Lebih menghargai pendapat si pecandu dengan cara melihat tindakan si
pecandu.
20. Kualitas kehidupan si Co-Dependency bergantung pada kualitas kehidupan si pecandu.
21. Menyenangkan si pecandu lebih baik dari pada menyenangkan dirinya si Co-Dependency.
22. Si Co-Dependency bertanggung jawab untuk semua yang terjadi dalam hubungan dengan si
pecandu.
23. Apapun yang si Co-Dependency lakukan dan katakan tidak pernah cukup baik untuk si pecandu
maupun orang lain.
24. Si Co-Dependency tidak percaya diri untuk membuat keputusan sebagai mestinya, karena dia
percaya keperluan si pecandu lebih baik daripada kepentingan si pecandu.

TC LECTURE
Post Acute Withdrawal

Merupakan kombinasi dari kerusakan sistem syaraf yang disebabkan oleh drug dan mengatasi
tingkatan stress baik pada psico atau social tanpa menggunakan drug dalam hidup.

Type Post Acute Withdrawal:

1. Tidak mampu berpikir secara jernih


2. Memori problem
3. Emotion over reaction
4. Sleeping problem
5. Pysical Coordination problem
6. Stress sensitivity

PAW Patterns (polanya):

Regenerative (Semakin baik)

Degenerative (Semakin Memburuk)

Stable (Tetap sama)

Intermitten (Datang dan pergi)

Post Acute Withdrawal bukan situasi yang membuat anda semakin buruk, tetapi bagaimana anda
bereaksi terhadap situasi tersebut.

Managing Post Acute Withdrawal:

1. Stress Management
• Mengidentifikasikan stress
• Membangun skill dan membuat keputusan (problem solving skill)
• Diet yang teratur
• Exercise atau olah raga
• Membangun sikap yang positive
• Relaksasi
2. Verbalization
• Bicarakan apa yang anda rasakan
• Dengan berbicara membuat anda melihat situasi lebih realistis
• Dengan berbicara membuat anda support ketika anda membutuhkan yang lain.
3. Ventilation
• Ekspresikan sebanyak anda bisa tentang apapun selama itu positif
• Meskipun itu hampir tidak memungkinkan
4. Reality Testing
• Tanyakan pada orang lain pendapat mereka tentang hidup
• Tanyakan tentang prilaku kita
• Tanyakan persepsi mereka terhadap apa yang terjadi tentang diri kita terkadang berbeda
dengan pemahaman kita.

TC LECTURE
Feeling / Perasaan

Perasaan terbesar yang sering dirasakan oleh pecandu adalah malu, takut, sedih, dan marah.

MALU :

Perasaan kita yang tidak tenang membuat kita mengisolasi diri, itu baik bila untuk beberapa waktu saja,
terlalu lama akan menyebabkan relepse.

TAKUT :

Sewaktu masih menjadi pecandu aktif rahasia kita ada dalam ketakutan untuk memulai perubahan,
mempertahankan diri karena ketakutan, dan berbohong karena takut.

MARAH :

Emosi kita meningkat, agresif (dengan tindakan), sensitive (paranoid atau gelisah), egois. Jika kita marah
biasanya perasaan yang lain akan tertutup.

SEDIH :

Mengisolasi diri, menangis, berfikir kita hidup sendiri. Perasaan ini bisa membuat terpuruk dan
mengakibatkan relepse.

Cara menghandle Feeling tersebut:

1. Takut: carilah teman, mendekatkan diri pada Tuhan, mencari solusi, dihadapi bukan dihindari.
2. Malu: mau menerima, mau terbuka, dan mau jujur.
3. Sedih: melakukan meditasi, have fun, dan sharing
4. Marah: melakukan relaksasi, dan menyerah dengan tindakan positif.

TC LECTURE
Understanding of Addiction

Adiksi adalah suatu ketergantungan terhadap zat, objek, relationship, aktivitas, dan sesuatu lainnya.
Penekanannya adalah pada respon, hasrat, dan keinginan terhadap sesuatu.

6 Indikator dari adiksi:

1. Object of desire (objek dari hasrat) pencetus, pemicu, reminder untuk mendorong kecanduannya.
2. Pre-Occupation, obsesi terhadap objek menmgambil alih mental dan emosi
3. Driven behavior, compulsive untuk meredakan sugesti mendorong pecandu untuk menggunakan.
4. Loss of control, kehilangan kendali terhadap pikiran, perasaan, dan prilaku. Ini adalah tanda-tanda
dan ciri-ciri utama dalam mendefinisikan adiksi dan dependent.
5. Dependence, sudah mulai ketergantungan fisik dan psikologis.
6. Negative Consequences, efek negative dari perilaku kecanduan terjadi pada fisik dan mental,
hubungan interpersonal, fungsi sosial, dan ekonomi.

TC LECTURE

Konsep Diri

Terdiri atas:
1. Gambaran diri / Self image, merupakan kesimpulan dari pandangan kita, dari berbagai peran yang
kita jalankan. Contoh: bandel, pintar, ganteng, cool, easy going, dll.
2. Penilaian atas diri sendiri/ self evaluation dari segi positif dan negative. Contoh negative: cepat
bosan, keras kepala, powerless, dll. Contoh positif: Ramah, baik, suka menolong, taat beribadah,
dll.
3. Konsep diri (harapan atas diri sendiri yang kemudian berkembang menjadi cita-cita). Contoh: Ingin
menjadi pribadi yang disiplin, bertanggung jawab, konsisten, dll

TC LECTURE

Interpersonal Relationship

Adalah hubungan antar pribadi.


Jenis – jenis cinta:

1. Cinta Membara (Passionate Love)


2. Cinta Karib (Compassionate Love)
3. Cinta main-main (Game of Love) Cirinya: Saling tertarik begitu bertemu, persahabatan mendalam
tidak emosional, mempunyai pasangan lebih dari satu.
4. Cinta possessive
5. Cinta Logika (mencintai seseorang dengan latar belakang sama)
6. Cinta platonic (True Love) cirinya: mau berkorban, cinta tidak harus memiliki.

Bagaimana mengetahui kita sedang jatuh cinta:

1. Mendapatkan kesenangan dalam berpacaran


2. Adanya kebanggaan bisa memiliki seseorang
3. Sex appeal (daya tarik)
4. Adanya keinginan memberontak
5. Hasrat untuk memiliki sangat tinggi
6. Hasrat untuk mengalahkan orang lain
7. Hasrat untuk menjaga gengsi

Bagaimana mengetahui jika kita sedang benar-benar jatuh cinta :

1. Menginginkan adanya kemerdekaan


2. Tidak mementingkan diri sendiri
3. Saling memaafkan
4. Sex dalam arti luas
5. Kebersamaan

TC LECTURE

Disfunctional Family

Adalah suatu bentuk keluarga yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.


Yang disebabkan oleh penyalah gunaan narkoba :

1. Kematian dalam keluarga


2. Orang tua cerai / pisah
3. Hubungan orang tua tidak harmonis
4. Hubungan antara anak dan orang tua tidak harmonis
5. Suasana keluarga sama sekali tidak ada kehangatan
6. Suasana keluarga agak tegang
7. Kesibukan orang tua
8. Salah satu orang tua mengalami gangguan kepribadian

Ciri Keluarga yang sehat :

1. Adanya kehidupan beragama dalam keluarga


2. Punya waktu untuk bersama
3. Mempunyai pola komunikasi yang baik sesame anggota keluarga
4. Saling menghormati dan meghargai
5. Masing-masing anggota keluarga merasa terikat dalam ikatan keluarga sebagai kelompok.
6. Bila terjadi masalah dalam keluarga dapat diselesaikan secara positif dan membangun.

TC LECTURE

Nature of Communication

1. Segala sesuatu yang kita lakukan adalah komunikasi


2. Cara pesan yang disampaikan selalu mencapai sasaran
3. Komunikasi yang sebenarnya adalah pesan yang diterima, bukan yang diharapkan yang diterima
4. Cara kita untuk mulai menyampaikan pesan menentukan hasil komunikasi
5. Komunikasi merupakan jalan dua arah
6. Komunikasi itu adalah seni

TC LECTURE

Kesehatan Jiwa

4 Kriteria yang menentukan kesehatan jiwa:

1. Sikap Realistik terhadap diri sendiri


2. Kemampuan menilai Realitas dunia luar dengan wajar
3. Kepribadian yang cukup terintergrasi (flexible)
4. Kemampuan adaptasi yang baik terhadap lingkungan

TC LECTURE

Family / Keluarga

Functional Family:
1. Strukture kepemimpinan hirarki
2. Setiap peran mendukung pencapaian tujuan
3. Adanya aturan dalam komunikasi
4. Adanya penyelesaian masalah
5. Adanya interaksi grup didalam keluarga
6. Prinsip-prinsip individual diakui

5 Karakteristik system dalam keluarga addict:

1. Keluarga menolak perubahan


2. Setiap individu didalam keluarga mempertahankan “Kekakuan” system tertutup, membatasi
interaksi dengan lingkungan
3. Masalah-masalah keluarga diulangi dalam beberapa generasi
4. Penyalah gunaan zat menutupi masalah keluarga yang lain
5. Pola interaksi yang kaku

9 Masalah utama pada keluarga Addict:

1. Ketidak mampuan keluarga untuk memahami bahwa adiksi bukan merupakan kelemahan moral
2. Kesulitan menerima relepse dengan sikap tenang dan pengertian serta mengatasinya secara
efektif
3. Disharmoni dan hubungan tidak sehat diantara anggota keluarga saling mengkritik dengan
negative, menurunkan harga diri satu dengan yang lain, dan menghambat tercapainya tanggung
jawab anggota keluarga
4. Kecacatan dan kerusakan respon prilaku, hal ini memperkuat ketergantungan zat
5. Ketidak mampuan menyelesaikan konflik atau membuat keputusan
6. Pengaturan yang kacau dan kerusakan kesepakatan akan tanggung jawab
7. Kerusakan komunikasi dan emosi
8. Pengaturan yang kaku akan menghasilkan ketidak mampuan menyikapi perubahan situasi dan
stress
9. Terlalu tertutup

BAHAN OJT

Etika Profesional

Ciri–ciri Kepribadian seorang professional yang sesuai dengan etika profesinya harus memiliki sikap:
1. Mau menyelami perasaan orang lain dan tidak egois
2. Mau berbagi perasaan dan tidak egois
3. Mau menerima penilaian tentang diri pribadinya dan penilaian itu diambil dari segi positifnya
4. Mau memaafkan kesalahan orang lain dan mengakui kesalahan yang diperbuatnya
5. Menghindari diri atas perbuatan tercela, misalnya senang mengumpat, caci maki, gossip, dll
6. Sanggup dan mampu menahan diri apabila dihadapkan pada hal-hal yang menyebabkan marah
7. Sabar dan bijaksana dalam menghadapi segala persoalan dan mampu mengatasi persoalan tanpa
merugikan orang lain
8. Dapat menguasai diri dalam segala situasi
9. Dapat dan pandai mengatur atau menempatkan diri sehingga orang lain merasa terhormat
10. Selalu memberikan saran yang positif dan selalu memperhatikan kepentingan orang lain
11. Mampu menciptakan suasana yang menggembirakan dalam pergaulan serta tidak member celaan
dalam bentuk apapun
12. Merasa senang atas keberhasilan dan keberuntungan orang lain dengan memberikan salam dan
menyampaikan ucapan
13. Mengetahui aturan – aturan sopan santun dan selalu menghormati pendapat dan kepentingan
orang lain
14. Berfikir sehat dan selalu menunjukan kesungguhan yang mengartikan tidak berpura-pura atau
basa basi
15. Sebaiknya tidak makan makanan yang bisa bikin bau mulut

TC LECTURE

Making Decisions

Dasar dalam mengambil keputusan:


1. Identifikasikan masalah yang akan timbul
2. Lakukan observasi terhadap masalah tersebut
3. Ketahui keperluan atau tujuan masalahnya
4. Lihat pilihannya
5. Minimalkan resiko dan maksimalkan keuntungan (win win solution)
6. Buatlah strategi penyelesaiannya
7. Yakinlah atas keputusan itu

TC LECTURE

Relapse Traps

1. Tidak mengikuti petunjuk yang diberikan (tidak perduli dengan warning)


2. Kesalahan menilai diri sendiri (merasa mampu mengontrol, merasa masalahnya sudah selesai, 1
kali menggunakan tidak apa-apa)
3. Bereksperimen dengan control diri (test power) dengan menemui teman lama yang masih aktif
menggunakan drug.
4. Menjalani gaya hidup yang beresiko tinggi (dugem, prostitusi, dan lingkungan yang banyak
pengguna narkoba).
5. Ketidak mampuan mengatasi stress
6. Kepuasan terhadap diri sendiri (over confidence)
7. Hidup dengan penyakit penyerta adiksi (self pity)

TC LECTURE

Skill To Be Clean and Sober

1. Bertahanlah apapun yang terjadi sekalipun itu sangat berat


2. Teruslah bersemangat (high spirit)
3. Selalu mempunyai perencanaan (24 hour plan)
4. Mempunyai rencana setiap 10 menit (10 minute plan)
5. Putting your drug issue first (permasalahan adiksi kita yang utama)
6. Selalu memikirkan bagaimana menghadapinya (masalah) bukan menghindarinya
7. Selalu ingat masa-masa terburuk saat kita masih aktif menggunakan drug
8. Cintailah dirimu sendiri (be kind to your self)
9. Gunakanlah kekuatan yang Maha Kuasa (always pray)
10. Stay away from high risk situation (jangan ketempat yang beresiko tinggi)
11. Selalu kenali perasaan anda

TC LECTURE

10 Irrational Beliefs

1. Saya harus dicintai atau paling tidak disukai dan diterima oleh semua orang yang saya temui
2. Saya harus mahir tidak membuat kesalahan dan bisa mencapai apapun jika saya ingin menjadi
baik
3. Beberapa orang berprilaku jelek atau curang dan jahat oleh karena itu mereka harus dihukum dan
dipersalahkan
4. Langit rasanya mau runtuh jika hal-hal yang terjadi tidak sesuai dengan yang saya harapkan
5. Ketidak bahagiaan manusia termaksud saya, disebabkan oleh faktor-faktor yang berbeda, diluar
kemampuan saya untuk mengendalikannya, karena itu hampir tidak ada yang bisa saya lakukan
6. Jika ada yang cenderung menimbulkan bahaya, tidak menyenangkan atau menakutkansaya
seharusnya sangat mengkhawatirkannya.
7. Lebih mudah membiarkan hal-hal yang tidak menyenangkan dari pada berusaha menghadapinya
8. Saya membutuhkan orang yang lebih kuat dari saya sebagai tempat bergantung
9. Problem saya sudah ada sejak masa lalu, dan karena itu sekarang saya terus menghadapi problem
tersebut
10. Saya seharusnya merasa tertekan karena problem dan kesuksesan orang lain

TC LECTURE

Emotional Intelligent
Adalah kecerdasan dalam menangani dan mengelola emosi, emosi memiliki pengaruh yang sangat besar
terhadap individu oleh karena itu manusia harus memiliki kecerdasan dalam menangani dan mengelola
emosinya sehingga emosi dapat dimanfaatkan secara efektif.

Ciri – Ciri Kecerdasan emosi:

1. Kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi stress


2. Mengendalikan dorongan hati
3. Mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berfikir,
berempati, dan berdoa.

Pengertian secara luas:

1. Mengenali emosi sendiri:


• Perbaikan dalam mengenali dan merasakan emosinya
• Lebih mampu memahami penyebab perasaan yang timbul
• Mengenali perbedaan perasaan dengan tindakan
2. Mengelola emosi:
• Toleransi yang lebih tinggi terhadap frustasi
• Berkurangnya ejekan verbal, perkelahian dan gangguan
• Lebih mampu mengungkapkan amarah dengan tepat tanpa kontak fisik atau merusak

TC LECTURE

Penerimaan dan Keterbukaan Diri


1. Apakah kesadaran batin itu? Menyelaraskan diri dengan hal-hal terbaik yang diberikan di dunia
ini seperti kasih sayang keluarga, sahabat, keajaiban alam , ketenangan, serta kejernihan pikiran
yang datang dari renungan (melakukan self talk)
2. Selaras dengan kreatifitas dan mengaitkan diri pada keserasian serta menemukan cara untuk
menyembuhkan diri sendiri dari hal yang menyebabkan kita sakit
3. Menciptakan kegembiraan hidup serta berusaha untuk selalu dapat menikmatinya sepanjang hari
4. Menghadapi tantangan hidup, mengalahkan rasa takut dan menyingkirkan hal yang menyakitkan
serta trauma yang menghalangi kita untuk mencapai perubahan dengan kepsrahan dan keyakinan
5. Menyingkirkan hal yang tidak berguna yang menghalangi jalan menuju kedamaian dan
ketenangan hidup tanpa harus merasa cemas, marah, curiga dan perasaan negative lainnya
6. Mengeksplorasi tingkat kesadaran yang lain baik kesadaran yang diketahui maupun yang belum
diketahui
7. Menjalin hubungan yang lebih erat dengan kekuatan yang lebih besar dari kita seperti Tuhan,
pengalaman dan pemulihan
8. Menemukan titik tengah antara akses kehidupan lahiriah dengan tahun-tahun terakhir

TC WORKSHOP

Cara Berfikir Yang Menyimpang


1. Filter, melihat dunia dengan kacamata gelap sebagai cara berfikir negative dari sebuah situasi dan
mengabaikan aspek-aspek yang lebih penting.
2. Generalisasi yang berlebihan; menarik kesimpulan umum hanya berdasarkan satu atau dua
keterangan. Contoh : “keluarga saya jahat”
3. Memandang suatu peristiwa sebagai mala petaka; mengharapkan terjadinya hal-hal yang buruk
(maximize problem)
4. Cara berfikir yang emotional; mempunyai keyakinan apa yang dirasakan menjadi kenyataan.
Contoh ; merasa berdosa dan membosankan
5. Merasa selalu benar; seolah ingin dibuktikan kepada semua orang yang dikatakan dan dibuktikan
adalah benar sehingga sangat defensive untuk membuktikan bahwa kita salah
6. Menyalahkan orang lain (blaming others)

Question:

1. Apakah hari ini saya berperilaku berbeda?


2. Apakah saya berperilaku baik hari ini?
3. Apakah hari ini hari yang baik buat saya?
4. Apakah hari ini saya bahagia? Kenapa?
5. Siapa yang saya percaya dalam hidup saya? Kenapa?
6. Apakah saya mempelajari tentang diri saya hari ini? Kenapa?
7. Apakah saya berdoa atau meditasi hari ini? Kenapa?
8. Apakah saya punya kemampuan untuk berubah hari ini?

TC WORKSHOP

Recovery Plan
Adalah rencana pemulihan seorang pecandu untuk tetap dapat mempertahankan pemulihann secara
keseluruhan

Dalam proses masuk kembali dalam lingkungan masyarakat, didalam nya harus mencakup :

• Meeting schedule
• Support system
• Practical relapse prevention
• Random urine test
• Kesediaan untuk dapat selalu dimonitor oleh siapapun yang mendukung pemulihan

Action Plan

Adalah rencana tindakan atau kegiatan yang ingin dicapai oleh seseorang minimal harus SMART

• Spesific (jelas dan terperinci dengan baik)


• Measurable (dapat diukur dan di evaluasi)
• Applicable (dapat diterapkan dengan segera)
• Realistic (sesuai dengan kenyataan)
• Time Related (selalu ada dead line/mempunyai target)

Tips

Untuk menjalan ini semua diharapkan untuk mampu menerapkan dan mempertahan kan life skill yang
sudah didapatkan seperti:

• Decision making skill


• Assertiveness
• Personal skill (positive thinking, handle feeling, time management, money management, etc.)
• Communication skill
• Building healthy relationship
• Self esteem

Question

1. Buatlah recovery plan anda, dan presentasikan!


2. Buatlah action plan anda dan presentasikan!

TC LECTURE
Merasa Terkekang di dalam Facility

Kekhawatian-kekhawatiran dalam diri si pecandu untuk memasuki tempat rehabilitasi:

1. Meninggalkan keluarga
2. Meninggalkan pendidikan atau pekerjaan
3. Memerlukan biaya
4. Meninggalkan kesenangan / pleasure
5. Berada di dalam institusi (rules and regulation)

Hal-hal yang akan terjadi pada diri si pecandu jika tidak memasuki tempat rehabilitasi:

1. Peningkatan kecanduan
2. Kesepian yang permanen
3. Kehilangan keluarga
4. Kehilangan pekerjaan
5. Masalah financial
6. Stigma masyarakat
7. Kehilangan kewarasan
8. Penyakit yang timbul akibat penggunaan drugs
9. Kematian

Tips-Tips Memasuki Treatment Center

1. Menerima rasa takut sebagai suatu hal yang normal, semua orang akan merasa ketakutan yang
sama untuk memasuki tempat rehabilitasi
2. Menerima ketakutan akibat putus zat, sakaw dan lain sebagainya
3. Hilangkan perasaan ketakutan akan kewarasan (kesadaran penuh/tidak getting high)
4. Hilangkan perasaan ketakutan untuk bertemu dengan komunitas baru (adaptasi)
5. Hilangkan perasaan ketakutan kehilangan komunitas lama dan gaya hidup lama
6. Hilangkan perasaan ketakutan kehilangan kesenangan
7. Hilangkan perasaan ketakutan mengenali diri sendiri

TC LECTURE
Intervention

Prinsip-prinsip mengintervensi:

1. Tidak menghujat, menyalahkan tapi berlandaskan kepedulian dan kasih sayang yang tulus
2. Tidak mengungkapkan emosi secara tidak terkendali
3. Melakukan confrontasi dengan bukti-bukti bahwa situasi dan kondisinya perlu diperbaiki
4. Ada perancangan dan pelatihan sebelum pelaksanaan
5. Satu suara dalam tujuan untuk meyakinkan individu akan perlunya menilai situasi dan kondisi nya
6. Memastikan si individu menerima saran untuk mendapatkan pertolongan professional dan mau
menjalani perawatan
7. Konfrontasi benar-benar diarahkan kepada perilaku dan tidak kepada individunya

Variasi dari intervensi:

1. Family intervention
2. Executive intervention (individu)
3. Motivational intervention
4. Environment Intervention

TC LECTURE
Moving Into Recovery

1. Look at your behavior as it related drugs / alcohol (lihat pada perilaku anda yang terkait dengan
penggunaan drugs atau alkohol )
2. Look at the change that using drugs / alcohol (lihat perubahan diri anda ketika menggunakan
drugs atau alkohol)
3. Find your own reason for your recovery (temukan alasan kenapa anda ingin pulih)
4. Find role model (cari panutan yang sudah berhasil pulih)
5. Choose the people you will spend time for recovery (pilih orang yang akan kau pilih untuk
membantu menjalani pemulihan)
6. Work with sponsor or a self help (mulailah dengan bantuan orang lain atau menolong diri sendiri)
7. Consider counseling (pertimbangkan untuk melakukan konseling)
8. Find the place where you used to be (mencari lingkungan yang mendukung pemulihan)
9. Plan for connection and fun (rencanakan untuk memiliki koneksi dan kesenangan yang positif)
10. Plan for nutrition and exercise (rencanakan untuk pemenuhan nutrisi dan olah raga)
11. Plan for staying sober at school/work place/with family or friends (rencanakan untuk tetap tidak
menggunakan dimanapun kita berada)
12. Plan how to deal with craving for drugs/alcohol (rencanakan untuk menghadapi sugesti akan
drugs dan alkohol)
13. Plan what to do about sex (rencanakan bagaimana pola sex anda yang aman dan sehat)
14. Plan for financial sanity to handle job and carrier (rencanakan untuk keamanan financial dalam
pekerjaan dan karir)

TC LECTURE

Bagaimana Melawan Godaan


Diperlukan keadaan yang konsisten untuk menetralisir petunjuk (sesuatu yang anda lihat, rasa, cium,
dengar) yang mendorong keinginan anda untuk menggunakan drugs kembali.

1. Mengubah tempat bermain (nongkrong) dan benda yang biasa anda gunakan untuk
menggunakan drugs
2. Anda bisa tergoda untuk menggunakan kembali ketika perasaan anda tidak dapat dikendalikan

Tiga hal yang dapat diubah untuk mengatasi keadaan:

1. Tempat bermain / place


2. Kawan bermain / people
3. Benda bermain / things

Apabila anda secara tidak sengaja mengalami atau berada pada tiga hal tersebut dan menimbulkan
craving / sugesti ingatlah cara-cara untuk menghandle sugesti itu

• Bicarakan dengan orang lain (keluarga, konselor, peer positif,dan profesional)


• Mind setting (menguasai cara pandang yang kita hadapi)
• Do something positive (lakukan kegiatan-kegiatan yang positif yang dapat mendukung pemulihan)

TC LECTURE

Kedewasaan

1. Tidak membenci kritik, namun melihatnya sebagai kesempatan untuk meperbaiki diri
2. Mengetahui bahwa mengasiani diri sendiri tidak ada hasilnya dan kekanak-kanakan, dan tidak
meletakkan kesalahan pada orang lain
3. Tidak mudah marah berkaitan dengan hal-hal sepele
4. Jika berada dalam situsasi yang darurat tetap tenang, logis, dan masuk akal ketika menyelesaikan
masalah
5. Menerima tanggung jawab dan tidak menyalahkan orang lain bila ada yang tidak beres
6. Sabar dalam mengatrasi keterlambatan
7. Tidak khawatir tentang hal yang tidak dapat dirubah
8. Tidak menyombong bila dipuji, berterima kasih saat dipuji
9. Bersukacita atas keberhasilan orang lain dengan hati bersih
10. Sopan dalam mendengarkan orang lain
11. Tidak mencari kesalahan orang lain dan membeberkannya
12. Dapat membuat perencanaan yang baik
13. Menunjukkan kedewasaan spiritual dengan menyadari kehadiran Tuhan nya, bahwa manusia lain
sebagai ciptaannya juga memiliki kelebihan dan dapat member banyak pada orang lain, bahwa
masing-masing perlu memberi apa yang mereka miliki kepada orang lain
14. Mengetahui bahwa aku selalu mempunyai pilihan dan mengambil tanggung jawab atas keputusan
yang aku ambil
15. Melihat bahwa hidup adalah berkah
16. Memiliki pendapat, tanpa memaksa orang lain untuk menerima pendapatku
17. Mampu memaafkan diri sendiri dan memaafkan orang lain
18. Mampu mengenali kekurangan dirinya dan kekuatannya
19. Menerima bahwa kebutuhan nya adalah tanggung jawab pribadinya
20. Memiliki keberanian untuk menjalani hidup hari demi hari
21. Menyayangi dan memperhatikan orang lain diluar dri sendiri sebagai bagian dari dirinya
22. Menerima kenyataan bahwa dirinya tidak akan pernah sempurna, dirinya akan selalu dalam
proses penyempurnaan

Anda mungkin juga menyukai