Anda di halaman 1dari 22

Keasertifan

Anshar Saud
Fakultas Farmasi UNHAS
Assertiveness
• Kita telah belajar mendengarkan dan merespon empatik &
manajemen kemarahan atau pasien yang sulit
• Terkait dgn itu mendengarkan, empati dan manajemen pasien
marah  Asertifitas/ Keasertifan
• Kita harus menegaskan (assert) respon yang empatik
• Kita juga menegaskan bhw kita tidak akan memenuhi
permintaan yang tidak realistis atau tidak pantas dari orang lain
• Contohnya: Pasien meminta farmasis untuk memberikan refill
thd resep yang seharusnya tidak boleh diulang
• Tanpa otorisasi dokter, permintaan ini tdk dpt dipenuhi
• Penegasan (assertion) meliputi “standing up” untuk hak pribadi dan
mengekspresikan pikiran, perasaan dan keyakinan secara langsung, jujur
dan cara yang pantas yang tidak melanggar hak orang lain
• Pesan dasar penegasan: Ini yang saya pikirkan, ini yang saya rasakan, ini
cara Saya melihat situasi
• Pesan ini mengekspresikan siapa diri anda sebagai profesional kesehatan
dan hal ini dikatakan tanpa mendominasi, mempermalukan atau menghina
orang lain
• Penegasan melibatkan penghormatan (respect), bukan rasa hormat
berlebihan (deference). Deference adalah bersikap dengan cara yang
patuh – seolah-olah orang lain benar atau lebih baik hanya karena orang
itu lebih tua, lebih berkuasa, lebih berpengalaman, atau lebih
berpengetahuan, atau ia berbeda jenis kelamin atau ras
• Deference muncul ketika orang-orang mengekspresikan dirinya dengan
cara menonjolkan diri sendiri, memenuhi tuntutan sendiri, atau sangat
apologetik
Respect, Assertion, Rights & Boundaries
• Untuk mengerti keasertifan, pertama-tama diperlukan pengertian
dan pengakuan bhw manusia memiliki hak (akan dibahas nanti)
• Manusia berhak diperlakukan secara adil
• Manusia berhak diperlakukan dengan hormat (respect)
• Mereka berhak dipisahkan dari orang lain secara emosional,
psikologik dan fisik  sangat penting
• Setiap manusia terpisah dari yang lain
• Pemikiran dan perasaan kita tidak harus sama (in concert) dengan
orang lain, bahkan terhadap orang-orang yang kita kasihi
• Kita tidak bertanggungjawab utk bgmn orang lain merasa, juga
tindakannya
• Kita hanya bertanggungjawab thd perasaan dan tindakan kita sendiri
Orang Asertif itu...
• Bertanggungjawab thd pemikiran, perasaan & tindakannya sendiri
• Respek hak orang lain dan tidak mencoba memaksakan perasaan
dan tindakannya pada orang lain
• Memiliki batas yang jelas
• Tahu siapa dirinya dan apa yang dia rasakan
• Tahu kapan haknya dilanggar
• Mrk jelas thd banyak “shoulds” yang dipelajari sejak kita anak-anak
tidak bekerja sangat baik utk dewasa (yg seharusnya juga tidak
bekerja baik pd anak-anak)
• List of shoulds: “jgn mengeluh”, “jgn menyakiti org lain”, “jgn
mempertanyakan orang & hal” dan “selalu menolong orang lain”
• Sbg orang dewasa, org asertif belajar mempertanyakan “shoulds”
atau peraturan ini kemudian memutuskan apa yang terbaik utk
mereka
• Dua tipe respek terkait asertivitas: respek thd diri yaitu
kebutuhan utk mengekspresikan dan mempertahankan hak diri
dan respek thd org lain
• Komunikasi kita sbg farmasis dapat bersifat nonasertif, agresif
atau agresif
• Dalam hubungannya dgn respek, ada 3 bentuk komunikasi
yang berbeda
Orang yang nonsertif tidak menghormati
dirinya sendiri
• Org yg nonasertif terkadang tidak jujur (pd diri sendiri), krn mrk
tidak percaya mrk memiliki hak utk mengekspresikan pikiran
dan perasaannya sendiri
• Mrk dapat bersikap pasif-agresif atau manipulatif krn kurangnya
respek utk haknya sendiri
• Akhirnya, tingkah laku nonasertif sering mendorong tingkah
laku yg tidak pantas dari org lain, krn tingkah laku tsb tidak
dichallenged
Orang agresif tidak menghormati orang
lain
• Mrk akan melanggar hak orang lain utk memenuhi kebutuhan
mrk sendiri
• Mrk bersuara keras, menginterupsi org lain & umumnya
berusaha mendominasi pembicaraan
• Mrk harus benar, & sering tidak akan mengakui keabsahan
perbedaan dlm opini, nilai atau ide
• Org agresif sering menyalahkan, mengkritik, sarkatis dan sering
mengolok-olok dlm komunikasinya dgn org lain
Orang asertif menghormati dirinya sendiri
& orang lain
• Mrk berani. Mrk menggunakan pernyataan “Saya”
• Mrk memiliki perasaan, pikiran dan idenya sendiri
• Mrk menghormati org lain, tetapi mrk jg mengharapkan utk dihormati
• Mrk mau secara terbuka & jujur mengkomunikasikan perasaan, opini & kebutuhannya
• Mrk juga mau berkomunikasi ketika mrk tdk merasa dihargai atau batas mrk sdh
dilanggar
• Penting utk dicatat, walaupun mrk percaya komunikasi yg jujur, mrk jg sgt sadar bhw
kebenaran & kebijaksanaan bukan hal yg sama
• Mrk sadar bhw ada masa dimana kebenaran dapat tidak sesuai
• Orang asertif bisa saja tidak suka perilaku agresif atasannya tetapi tidak menegaskannya
krn mrk belum menemukan pekerjaan yg tepat 
• Farmasis yg asertif dpt menyadari bhw pasien yg sedang dia hadapi sakit secara
emosional
• Mrk bisa saja mengalami situasi yg sgt sulit berkomunikasi secara tenang, rasional dgn
pasien
• Ketimbang berkata, “you are too sick for me to deal with”, mrk mengatakan respon yg
lebih baik, “I am having a very difficult time understanding what you need right now”
Membuat Pernyataan “Saya”
• Tanda mempraktikkan asertivitas adalah membuat penyataan “Saya”
• Penyataan “Saya” menyebabkan kita bertanggungjawab thd
perasaan, ide & kebutuhan kita
• Pernyataan “saya” sering memaksa kita utk “melihat ke dalam” dan
apa masalah yang ada
• Mengapa kita kecewa dgn org lain? Apa yg kita inginkan terjadi?
Solusi apa yg akan kita sarankan?
• Membuat pernyataan “Saya” berarti membuat bertanggungjawab thd
diri
• Ia berarti sampai pd realisasi bhw kita tidak bisa mengubah perilaku
orang-orang
• Peringatan: Walaupun bab ini sangat menganjurkan
komunikasi asertif dan pernyataan “Saya”, pembaca harusnya
tdk berkesimpulan bhw jika orang asertif maka mrk akan selalu
mendapatkan apa yg mrk inginkan dan keinginannya terkabul
• Dengan asertif, anda akan lebih dihargai dan dianggap serius
utk mendapat apa yg anda inginkan
Penting dalam menggunakan pernyataan
“Saya”1
• Respon dengan cara yang tidak meningkatkan konflik
• Hindari menggunakan pernyataan “Kamu” yang akan
mengeskalasi konflik
• Identifikasi perasaan
• Identifikasi perilaku yang dapat menyebabkan konflik
• Bantu individu memecahkan konflik yang ada & mencegah
konflik yang berpotensi muncul

1Ohio Commission on Dispute Resolution & Conflict Management. Rethinking “I” statements. September 2000. Available
at: http://www.state.oh.us/cdr/schools/contentpages/Istate21.htm. Accessed June 16, 2002
Penggunaan Pernyataan “Saya”
Type of Assertion
1. Simple assertion
• “Saya tidak bisa mengembalikan uang anda untuk item ini”
• “Saya mau anda meminum obat ini empat kali sehari, setiap hari, hingga habis
2. Empathic assertion
• “Saya tahu ini akan mengejutkan anda. Tidak ada jalan lain utk menyiapkannya”
• “Saya bisa memberitahukan bhw meminum 3 obat yang berbeda kelihatannya membingungkan
anda saat ini”
3. Confrontative assertion
• “Anda mengatakan akan meminum obat anda seperti yg telah kita diskusikan, tapi saya tidak yakin
bhw anda serius akan melakukannya”
• “Saya bisa melihat anda adalah org yang sangat sibuk, tapi saya sangat ingin berbicara dgn anda
ttg obat anda”
4. Negative feeling assertion
• “Saya sgt frustasi ketika sy kesulitan menjelaskan pd anda bgmn menggunakan obat anda dgn baik.
Anda kelihatannya merasa bhw ini tanggungjawab istri anda, bukan anda sendiri. Saya akan
mencoba lagi. Ketika anda melakukan ini, sy merasa saya tidak ingin anda meninggalkan apotek
sampai sy mendengar bbrp komitmen pribadi dari anda”
5. Positive feeling assertion
• “Saya senang bertemu anda”
• “Saya sangat senang anda datang tepat pada hari dimana anda dijadwalkan utk merefill obat anda”
Keterampilan Asertif2
1. Broken record. Dgn menggunakan repetisi yang tenang –mengatakan
apa yg anda inginkan berulang-ulang – anda dpt secara persisten dlm
komunikasi tanpa harus berlatih argumen atau perasaan sebelumnya
utk menangani org lain

2. Fogging. Menerima kritisisme manipulatif dgn tenang mengakui kritik


pasien kemungkinan mgd kebenaran dlm apa mrk sampaikan, namun
anda tetap dlm penilaian anda sendiri

2Smith, MJ. When I Say No, I Feel Guilty. New York: Bantam Books; 1975
3. Negative inquiry. Aktif mendorong kritisisme utk menggunakan informasi (jika
berguna) atau membuangnya (jika manipulatif) ketika mendorong kritik anda
lebih asertif dan kurang bergantung pd cara yg manipulatif

4. Workable compromise. Ini praktis, kapan saja anda merasa respek diri anda
tidak dipertanyakan, utk menawarkan kompromi ke org lain. Anda dpt selalu
menawar tujuan materi anda kecuali kalau kompromi itu mempengaruhi
perasaan personal anda thd respek pribadi. Jika tujuan akhir melibatkan harga
diri anda, jangan ada kompromi
5. Sorting issues. Kadang, dlm interaksi, bbrp masalah akan terkait bersama. Jika
masalah ini tidak disortir atau dihandle secara terpisah, individu akan merasa
bingung, gelisah dan merasa berdosa. Konsekuensinya, ini tergantung
keasertifan individu dan penerimanya utk berhadapan dgn masalah tsb secara
terpisah
6. Disarming anger. Teknik protektif yg dpt sangat berguna. Teknik ini melibatkan
kontrak yg ditawarkan ke individu lain yg memperlihatkan banyak kemarahan &
yg dapat berujung menyebabkan kekerasan fisik. Tujuannya adalah perjanjian
bhw anda akan berbicara ttg isu apa saja yg diinginkan pasien, tetapi hanya
setelah bbrp kemarahan hilang. Menuliskan komentar orang yg marah akan
sering membantu meredakan kemarahan.Ia juga berfungsi menurunkan
kemarahan, krn anda tdk dpt menulis secepat dia berteriak. Juga, jika rekaman
disimpan, seseorang akan sering memilih kata-katanya lebih hati-hati
7. Selective Ignoring. Penghindaran selektif adalah menanggapi atau tidak
menanggapi konten spesifik dari individu lain. Yaitu menjawab bukan interaksi
yang tdk wajar atau kasar, tetapi hanya penryataan yg tidak destruktif,
menyebabkan rasa bersalah, merugikan atau tdk adil
Your Assertiveness Rights
Kesimpulan
• Ketika anda tidak percaya anda memiliki hak-hak ini,
komunikasi anda akan sebagian besar nonasertif atau agresif
• Menjadi asertif tidak selalu akan mendapatkan apa yg kita
inginkan atau dapat mengubah cara tidak pantas orang lain
merespon
• Tetapi anda akan merasa lebih baik akan diri anda sendiri

THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai