DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4
segala rezeki, limpahan rahmat, taufik & hidayah-Nya sehingga kami dapat
Industri. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
semua dan semoga Allah SWT selalu melindungi kita dimanapun berada.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR GAMBAR v
BAB I PENDAHULUAN 1
I.3 Tujuan 2
iii
BAB III TINJAUAN KHUSUS 14
III.1 Radiofarmaka 14
BAB IV PEMBAHASAN 28
BAB V PENUTUP 30
V.1 Kesimpulan 30
V.2 Saran 30
DAFTAR PUSTAKA 31
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
Limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan
dan sebagainya. Bentuk limbah dapat berupa gas dan debu, cair, ataupun
padat. Diantara limbah tersebut, ada yang bersifat racun atau berbahaya
(Salmiyatun, 2003).
Limbah industri adalah semua jenis bahan sisa atau bahan buangan yang
dapat menjadi limbah yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan
tersebut antara lain adalah obat, obat tradisional, dan kosmetik. Sumber
dan jenis limbah yang dihasilkan pun turut beragam yang berpengaruh pada
Tradisional yang Baik (CPOTB), dan Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik
(CPKB).
1
Produk radiofarmaka adalah salah satu produk obat yang mengikuti
limbah hasil produksi. Menurut Lestiani, dkk, 2010, limbah bahan radioaktif
limbah B3. Oleh karena itu, dibutuhkan pembahasan lebih lanjut terkait
limbah pada CPOTB, CPKB, dan CPOB khususnya limbah radioaktif dari
lain:
radiofarmaka?
I.3 Tujuan
radiofarmaka.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan
dan sebagainya. Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas, dan debu, cair
ataupun padat. Diantara limbah tersebut ada yang bersifat racun atau
juga jenis limbah daur ulang yang merupakan limbah B3 dan non B3 yang
masih bisa diproses lebih lanjut menjadi produk lain yang bisa dimanfaatkan
3
Limbah industri adalah semua jenis bahan sisa atau bahan buangan
yang berasal dari hasil samping suatu proses perindustrian. Limbah industri
dapat menjadi limbah yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan
lumpur, boiler ash, sampah kantor, sampah rumah tangga, spare part alat
Limbah cair adalah limbah yang berwujud cair. Limbah cair terlarut
dalam air, selalu berpindah, dan tidak pernah diam. Contoh limbah cair
industri adalah bahan kimia, hasil pelarut, air bekas produksi, oli bekas, dll
(Setiawan, 2015).
4
II.2.3 Limbah gas
Limbah gas adalah limbah zat (zat buangan) yang berwujud gas
bahan pencemar yang paling sering dijumpai ialah karbon monoksida (CO),
laut atau sungai. Material kasar yang berasal dari limbah juga akan
menyebar dan dapat menimbulkan bakteri atau virus berbahaya. Jika air
5
tersebut dikonsumsi oleh manusia, akan menimbulkan gangguan
pernapasan. Bahaya gas yang dihasilkan oleh limbah industri akan lebih
mudah dirasakan oleh lansia, anak di bawah usia 14 tahun, dan seseorang
berbagai penyakit jika dihirup oleh manusia dalam jangka panjang, seperti
pada tanah karena molekul dalam limbah industri dapat menumpuk pada
6
tersebut harus dipantau dengan melakukan analisis kadar senyawa fenol,
produksi obat, kelebihan jumlah obat hasil produksi, antibiotik yang expired,
air, termasuk untuk mengolah molekul organik, logam berat, dan mikroba
mempunyai kadar COD yang tinggi dimana sebuah industri sudah mampu
menghasilkan limbah dengan COD sekitar 200 - 20000 ppm dan fenol 9,8
ppm. Oleh karena itu harus adanya proses terlebih dahulu sebelum dibuang
biologi dan kimia seperti sedimentasi, koagulasi dan aerasi, atau metode
7
Salah satu contoh pengolahan air limbah hasil CPOTB adalah
menggunakan metode shock loading. Proses ini dipilih karena nilai COD
yang lebih dari 1000 mg/L. Menurut penelitian- penelitian yang sudah ada
cara ini dapat menurunkan nilai BOD limbah 70% -95%. Selain itu cara ini
dinilai lebih efisien karena tidak menghasilkan limbah baru seperti pada
Limbah hasil pembuatan kosmetik dapat berasal dari zat warna yang
digunakan. Zat warna dalam kosmetik berasal dari berbagai sumber. Zat
warna sintetik dibuat dari bahan kimia sepeti anilin, benzena, toluen,
oksida sering digunakan untuk pewarna kosmetik. Lipstik adalah salah satu
8
kosmetik dekoratif dapat mengandung lemak, zat warna, mineral logam dan
deterjen, sehingga mutu limbah cair dimungkinkan memiliki nilai BOD COD
dan TSS yang tinggi. Baku mutu air limbah industri kosmetik tidak diatur
5 tahun 2014. Mengacu pada baku mutu limbah farmasi pada peraturan ini,
mg/L dan Total fenol = 1 mg/L. Namun demikian dalam regulasi ini bagi
tinggi yang berasal dari produksi shampo (80% dari total limbah). Sistem
menggunakan mesin Dis Mill dan Insinerator. Mesin Dis Mill digunakan
untuk menghancurkan ampul yang telah rusak menjadi butiran seperti pasir,
9
limbah padat dan bermanfaat untuk mengurangi bahkan menghilangkan
kolam yaitu dengan menampung air limbah pada suatu kolam dengan
secara alami, senyawa polutan yang ada dalam limbah terurai. Untuk
Keluaran dari proses anaerob diolah lebih lanjut dengan menggunakan dua
opsi proses: (1) aerob, dan (2) koagulasi-flokulasi (Crisnaningtyas, F., dan
digunakan dust collector (wet system) dan juga debu disekitar mesin
perawatan mesin secara berkala untuk getaran mesin genset dan mesin-
10
mesin lain. Mesin-mesin ditempatkan pada lantai yang telah dicor beton dan
sementara.
penyimpanan limbah B3; (2) Cara penyimpanan limbah B3; dan (3)
11
untuk dilakukan pengambilan.
5. Setiap awal bulan petugas wajib mengisi form yang telah disediakan.
limbah.
12
Elektronik atau Online Single Submission yang selanjutnya disingkat OSS
adalah Perizinan Berusaha yang diterbitkan oleh OSS untuk dan atas nama
menyegel saluran outlet air limbah pabrik farmasi PT MEF yang diketahui
pemerintah Nomor 672 Tahun 2021. Selain itu PT MEF juga disebut belum
II.11.2 PT. Combiphar mengalirkan air limbah ke sungai tanpa melalui IPAL
Air Limbah (IPAL) terlebih dahulu. Air dibuang dengan suhu diatas 50
lingkungan.
13
BAB III
TINJAUAN KHUSUS
III.1 Radiofarmaka
radiofarmaka dibuat dalam berbagai bentuk kimia dan fisik yang diberikan
dimulai dari bidang Radioisotop pada Pusat Reaktor Atom Bandung, yang
memiliki Reaktor Nuklir Triga Mark II. Dengan menggunakan fasilitas yang
14
Radiofarmaka digunakan dalam jumlah yang kecil sehingga efek
farmakologi senyawa tersebut dapat diabaikan dan efek toksiknya pun kecil.
(λ) gamma murni rendah dan tidak memancarkan partikel bermuatan serta
memiliki waktu paruh yang relatif pendek. Sedang pada radiofarmaka terapi
digunakan radionuklida berenergi (α) alpha (β) beta yang memiliki efek bagi
tubuh seperti efek mematikan sel kanker, dengan spesifikasi waktu paruh
adalah zat radioaktif dan bahan bekas serta alat-alat yang telah terkena zat
nuklir dan zat radioaktif serta bahan bekas tersebut tidak dipergunakan lagi.
Bahan bekas tersebut dapat berupa henda padat, seperti kertas penyerap,
kain pembersih bekas jarum suntik bekas atau alat-alat terbuat dari gelas
percobaan.
dari air cucian benda padat yang terkontaminasi, atau cairan zat radioaktif
15
binatang percobaan, termasuk pula aerosol atau gas yang timbul karena
penguapan cairan atau dari pembakaran bahan yang dapat terbakar. Jenis
dan sumber utama limbah radioaktif dapat dilihat pada gambar berikut:
Keterangan:
HLW: High Level Waste
LLW: Low Level Waste
limbah radioaktif dibedakan menjadi fase padat, fase cair, dan fase gas.
dapat dibakar, limbah padat dapat dikompaksi tetapi tidak dapat dibakar
dan limbah padat yang tidak dapat dibakar maupun dikompaksi. Limbah
16
reaksi pembakaran dan pertikulit ini dilewatkan melalui beberapa filter
antara lain bag house filter dan HEPA filter sehingga hampir 99,9%nya
dinetralkan dengan soda api. Abu sisa pembakaran yang berupa oksida
immobilisasi langsung.
17
karbon aktif yang sudah jenuh dikirim ke instalasi pengelolaan limbah
penyimpanan sementara
dan mengelola limbah radioaktif untuk diolah dan dibuang atau disimpan.
pemampatan dalam hal limbah padat, dan evaporasi, penukar ion atau
tangki penampung limbah cair yang berkadar rendah dan tangki khusus
18
untuk limbah cair berkadar tinggi. Perlu diingat bahwa bahaya dari
sebelum diolah.
lingkungan.
19
III.6.1 Pengumpulan Limbah Radioaktif
persyaratan instalasi, satu atau lebih kategori tersebut di bawah ini dapat
atau yang dikubur harus dicatat dan catatan tersebut harus disimpan. Hal
hal ini diperlukan untuk zat radioaktif yang aktivitasnya tinggi atau waktu
20
hidup; menjamin kesehatan masyarakat dan perlindungan terhadap
radioaktif.
a. Kontaminasi pada bak cuci, saluran air, tempat kontrol dan saluran
21
2. Setiap zat radioaktif yang dibuang, tingkah lakunya mungkin berbeda-
sukar untuk menentukan nilai batas yang berlaku secara umum. Perlu
b. Dengan larutan buangan lain yang tidak radioaktif yang berasal dari
3. Di daerah yang padat penduduknya, air buangan dari daerah itu dapat
22
5. Bahan-bahan yang diambil sebagai cuplikan untuk diukur aktivitasnya
hasil panen (yang tadinya diairi dengan air buangan atau telah
kondisi tanah) dan endapan, ikan, ganggang yang terdapat dekat titik
dilakukan.
8. Karena pada umumnya limbah cair yang beraktivitas tinggi yang berasal
23
masyarakat serta perlindungan lingkungan hidup. Dalam Pasal 4 UU No.
Indonesia.
sekurang-kurangnya:
kontaminasi;
pengolahannya; dan
24
a. Daerah Pengendalian
meliputi:
1. Hot Laboratory;
b. Daerah Supervisi
meliputi:
25
III.9 Pengelolaan Limbah Radioaktif di Luar Negeri
untuk limbah tingkat tinggi , terutama untuk bahan bakar bekas, plutonium,
limbah geologis untuk mereka sendiri, sebagai contoh pabrik Isolasi Limbah
kubah yang dibangun puluhan meter hingga ratusan meter di bawah tanah.
Sebagian besar limbah radioaktif rumah sakit. dari metode ini, pembuangan
karena sebagian besar negara setuju bahwa risikonya lebih besar daripada
manfaatnya.
26
Bunker Penyimpanan di atas tanah jangka panjang, diharapkan
yang tidak tepat. Namun ada 60.000 ton bahan bakar nuklir bekas, disimpan
bekas saat ini, diikuti oleh Jerman 15 persen dan Inggris dengan 14 persen.
27
BAB IV
PEMBAHASAN
cukup besar. Hal ini dikarenakan baik bahan baku dan prosesnya
28
penanganan dan pengelolaan limbah radioaktif telah tercantum di CPOB
29
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
telah ditetapkan oleh CPOB, CPOTB, CPKB, serta regulasi lain yang
terkait.
V.2 Saran
30
DAFTAR PUSTAKA
Artikel. https://www.ayobandung.com/bandung/amp/pr-79677324/buang-
limbah-ke-sungai-saluran-pabrik-farmasi-combiphar-ditutup-paksa.
Diakses 24 Agustus 2022
Artikel. https://www.indonesia.go.id/layanan/kependudukan/ekonomi/cara-
penanganan-limbah-nuklir. Diakses 24 Agustus 2022
Artikel. https://www.virtual.prosperoevents.com//blog/where-is-europes-
nuclear-waste. Diakses 24 Agustus 2022
Artikel. https://www.virtual.prosperoevents.com//blog/where-is-europes-
nuclear-waste. Diakses 24 Agustus 2022
Ayusa, S. N., Bintal Amin, dan Dedi Afandi. 2018. Penilaian Pengolahan
Limbah Cair Industri Farmasi PT. Nusantara Beta Farma Padang
dan Pengaruhnya terhadap Lingkungan. Jurnal Lingkungan. 2(2) :
58-63.)
31
BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR: Keputusan kepala badan
pengawas tenaga nuklir nomor : 03/ka-bapeten/v-99 tentang
Ketentuan Keselamatan Untuk Pengelolaan Limbah Radioaktif.
Jakarta.
BATAN: https://www.batan.go.id/ensiklopedi/05/01/01/04/05-01-01-
04.html. Diakses 24 Agustus 2022.
Endang Sri Lestari, Jenny Anna Margaretha Tambunan, Choirun Nisa, dan
Priharti Ningsih. 2021. Analisis Kadar Senyawa Fenol, 2-Metilfenol
dan Asetofenon dalam Limbah Industri Farmasi Secara Gas
Chromatografy Mass Spectrometry (GC-MS). Jurnal Warta Akab.
DOI: 10.55075/wa.v45i2.61
Fitriani Niza. 2010. Optimasi pengolahan limbah cair dengan proses fisika-
kimia biologi : studi kasus industri permen, kosmetik, dan farmasi, pt
procter & gamble indonesia. Jakarta.
32
Hadiyanto, & Christwardana, M. 2012. Aplikasi Fitoremediasi Limbah Jamu
dan Pemanfaatannya Untuk Produksi Protein. Jurnal Ilmu
Lingkungan, 32-37. Vol 10(1). Semarang.
Lestiani, dkk.2010. Karakteristik Unsur Pada Abu Dasar dan Abu Terbang
Batu Bara Menggunakan Analisis Aktivasi Neutron Instrumental.
ISSN 1411 – 3481.
Moch Romli, Suhartono, Tri Sulist)'o H.N., Mahmudin, Lucia Kwin P . 2017.
Evaluasi Pengendalian Keselamatan Radiasi Di Instalasi
Pengolahan Limbah Radioaktif Dan Kanal Hubung Instalasi
Penyimapanan Sementara Bahan Bakar Nukllr Bekas. Prosiding
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun. ISSN 0852-2979.
Serpong.
33
NOMOR : KEP-05/BAPEDAL/09/1995 Tentang Simbol dan Label Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun Kepala Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan.
34
Widyastuti, Widyastuti and Hanafiah, A and Yunilda, Yunilda and Andri
Astuti, Laksmi and Setiyowati, Sri and Susilo, V. Yulianti.
1999. Formulasi Kit Mibi Sebagai Preparat Penatah Jantung. Jurnal
Radioisotop dan Radiofarmaka, 2 (1). ISSN 1410-8542.
35