Anda di halaman 1dari 43

Bimbingan Teknik Operasi dan Pemeliharaan TPA (II)

Pemilihan Alat Berat


Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)


Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi Wilayah II


Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum
Departemen Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 1


Pemilihan Alat Berat
Tempat Pemrosesan
Akhir (TPA)

04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 2


Pemilihan Alat Berat
• Biaya terbesar dalam pengelolaan sampah
adalah penyediaan dan pengoperasian alat-alat
berat dan alat-alat angkut persampahan
• biaya pembelian, pengoperasian (termasuk gaji
operator, bahan bakar dan lain-lain), serta
pemeliharaan (seperti mekanik, spare parts, dan lain-
lain).

04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 3


Pemilihan Alat Berat
• Kerusakan-kerusakan pada alat yang
mengakibatkan ketersediaan alat berat yang
beroperasi menjadi sangat rendah dan timbul
biaya-biaya untuk perbaikan akibat:
• ketidakcocokan pemilihan alat-alat berat dan alat-alat
angkut untuk persampahan,
• kurang baiknya pemeliharaan dan
• kurang terlatihnya operator dalam mengoperasikan alat
seringkali menimbulkan.

04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 4


Pemilihan Alat Berat
Sesuai dengan tahapan pada pekerjaan pengelolaan sampah
di lokasi TPA pada umumnya, beberapa peralatan utama yang
diperlukan dalam operasional TPA adalah
1. Bulldozer merupakan peralatan yang sangat baik untuk
operasi penghamparan perataan/penataan, pemadatan,
serta penimbunan.
2. Excavator dipergunakan untuk operasi penggalian dan
penimbunan.
3. Wheel Loader.
4. Dump Truck digunakan untuk mengangkut tanah urugan
sebagai penutup sampah.
5. Landfill Compactor digunakan untuk pemadatan tanah
diatas timbunan sampah pada lokasi TPA.
04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 5
Kebutuhan Alat Berat Rata-Rata
untuk TPA
Sampah
Peralatan
Jumlah Harian
Perlengkapan
Penduduk Ton/ha Jumla Berat
Jenis
ri h (kg)
<15.000 <40 1 Tractor, Crawler atau 5.000- Dozer blade
Rubber-tired 15.000 front and
Scraper, dragline, loader
water truck Trash blade
15.000- 40-130 1 Tractor, Crawler atau 15.000 Dozer blade
50.000 Rubber-tired - front and
Scraper, dragline, 30.000 loader
water truck Bullclam Trash
blade
50.000- 130- 1-2 Tractor, Crawler atau > Dozer blade
100.000 260 Rubber-tired 15.000 front and
Scraper, dragline, loader
water truck Bullclam Trash
04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 6
blade
Kegunaan Alat Berat untuk TPA

04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 7


Faktor - Faktor dalam Pemilihan Alat Berat
1. Besarnya volume dan type dari sampah yang akan ditangani per
hari;
2. Besarnya volume dan type dari tanah urugan yang akan
ditangani;
3. Jarak tempuh untuk pengambilan atau pengangkutan tanah
urugan;
4. Kondisi cuaca;
5. Ukuran pemadatan sampah yang diinginkan;
6. Metode tempat pengelolaan pemadatan sampah yang digunakan;
7. Pekerjaan–pekerjaan tambahan yang akan dilakukan (bila ada);
8. Pembiayaan;
9. Rencana pengembangan selanjutnya dari proyek pengelolaan
persampahan ini.

04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 8


04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 9
04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 10
Waktu Operasi
• Operasional TPA (Tempat Pemrosesan
Akhir) berlangsung selama 7 hari dalam
seminggu dan jam kerja antara 06.00 -
18.00 WIB yang dibagi menjadi 3 shift @ 4
jam.

04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 11


Penanganan Sampah yang Masuk
• Penerimaan sampah di pos pengendalian: sampah
diperiksa, ditimbang, dicatat, diarahkan menuju lokasi
3R (IPST) atau langsung ke area lokasi penuangan
• Pengangkutan sampah dari pos penerimaan ke lokasi
sel yang dioperasikan dilakukan sesuai rute yang
diperintahkan
• Pembongkaran sampah dilakukan di titik bongkar yang
telah ditentukan dengan manuver kendaraan sesuai
petunjuk pengawas

04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 12


Penanganan Sampah yang Masuk

• Perataan sampah oleh alat


berat yang dilakukan lapis-per-
lapis agar tercapai kepadatan
optimum yang diinginkan
• Pemadatan sampah oleh alat
berat untuk mendapatkan
timbunan sampah yang cukup
padat sehingga stabilitas
permukaannya dapat
menyangga lapisan berikutnya
• Penutupan sampah dengan
tanah untuk mendapatkan
kondisi operasi sanitary atau
controlled landfill.

04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 13


Penurunan Sampah
• Pencatatan Kondisi Lapangan
• Persiapan Operasi Penimbunan
• Penurunan dan Pemindahan Sampah

04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 14


Pencatatan Kondisi Lapangan
• Setiap awal operasi di pagi hari,
pengawas lapangan melakukan
peninjauan pada rencana lokasi
penuangan sampah hari itu.
• Berdasarkan hal tersebut dilakukan
rencana kerja hari tersebut guna
memperlancar penimbunan sampah.

04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 15


Persiapan Operasi
Penimbunan

Persiapan operasi penimbunan sampah, meliputi :


Aktivitas awal operasi
Pengoperasian Sel

04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS


Tanah Penutup Harian
16
Penurunan dan Pemindahan
Sampah (1)
• Alokasi area bagi kendaraan pengangkut untuk menurunkan
sampah, yaitu
 Sampah yang telah didata dibawa menuju tempat
penimbunan yang telah ditentukan.
Letak titik pembongkaran harus diatur dan diinformasikan
secara jelas kepada pengemudi truk
Titik bongkar umumnya diletakkan di tepi sel yang sedang
dioperasikan dan berdekatan dengan jalan kerja
Titik bongkar yang baik kadang sulit dicapai pada saat hari
hujan akibat licinnya jalan kerja.
Jumlah titik bongkar pada setiap sel ditentukan berdasar lebar
sel, waktu bongkar rata-rata, frekuensi kedatangan truk pada
jam puncak
04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 17
Penurunan dan Pemindahan
Sampah
Setiap kendaraan yang datang harus dapat segera
mencapai titik bongkar dan melakukan pembongkaran
sampah
Sampah yang dibawa ke area penimbunan dituang
secara teratur sesuai arahan petugas lapangan di area
kerja aktif
Truk sampah yang akan unloading setelah ditimbang
langsung menuju tempat penimbunan yang telah
ditentukan.

04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 18


Penurunan dan Pemindahan
Sampah (3)
• Setelah sampah dituang di tempat
yang ditentukan, truk langsung
meninggalkan lokasi operasi.
• Setelah 5 (lima) truk menuang
sampahnya, dilakukan perataan dan
pemadatan sampah (bila
memungkinkan dilakukan lapis per
lapis) oleh alat berat (track-dozer)
sampai ketinggian sekitar 1,5 meter,
dengan kemiringan sekitar 30-45%.
• Setiap zone selebar 25-30 meter
mampu menerima 5 truk sekaligus
dengan lebar working face sekitar 5
m/truk yang akan unloading
04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 19
Penyebaran dan
Pemerataan Sampah

• Setelah sampah diturunkan, sampah


diangkut dan disebarkan pada bidang
penimbunan. Pengangkutan dilakukan
dengan wheel loader dan track loader.
• Sampah dipindahkan dari lokasi peletakan
sampah ke bidang sebaran di dalam lokasi
04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 20
kerja penimbunan.
Operasional Penyebaran
Sampah

04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 21


Perataan Sampah pada Bidang
Kerja
• Pekerjaan perataan dan pemadatan sampah dilakukan
dengan memperhatikan efisiensi operasi alat berat.

• Pada TPA dengan intensitas kedatangan truk yang tinggi,


perataan dan pemadatan perlu segera dilakukan setelah
sampah menggunung
• Pada TPA dengan frekuensi kedatangan truk yang rendah
maka
04/25/2020 perataan dan Departemen
pemadatan Teknik Lingkungan - sampah
ITS dapat dilakukan
22
Antisipasi Kerusakan Membran
(Liner) pada Bidang Kerja

• Pada landfill dengan bidang kerja


yang sudah dibangun tetapi belum
digunakan, perlu ada proteksi
terhadap sistem pelapis dasar
(liner) yang terpasang, khususnya
untuk konstruksi liner yang
terbuat dari geosintetis supaya
tidak rusak karena paparan cuaca.
• Perlakuannya adalah:
menyebarkan sampah secara
merata dengan ketebalan 0,5 – 1,5
meter di atas permukaan liner,
kemudian ditutup tanah penutup
sehingga liner akan terhindar dari
paparan cuaca luar. Penutupan
liner ini dilakukan baik pada sisi
04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 23
dasar (datar) maupun sisi miring
Setelah sebuah truk melaksanakan tugasnya, maka alat angkut
tersebut dicuci, paling tidak dengan membersihkan bak dan roda
truk agar sampah yang melekat tidak terbawa ke luar lokasi
operasi.

04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 24


Operasional Perataan dan
Pemadatan Sampah dengan Tanah
Penutup pada Bidang Kerja

04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 25


Prosedur Penimbunan
 Prosedur penimbunan sampah di TPA dapat menerapkan
penimbunan sel per sel ataupun lapis per lapis.

04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 26


Prosedur Penimbunan

Sel timbunan :
 Lebar working face 1,5 - 3 kali
lebar alat berat
 Panjang working face sesuai
dengan sampah masuk harian
 Urugan sampah lapis per lapis
@ 0,50 - 0,60 m
 Tebal/tinggi per sel 1,20 m dan
dapat dibuat 3 lapisan
sebelum dilakukan penutupan
antara
 Kemiringan timbunan 20o - 30o
(sekitar 1 bagian vertikal
dengan
04/25/2020 3 sampai 2 bagian
Departemen Teknik Lingkungan - ITS 27
Prosedur Penimbunan
Kapasitas site :
 Sel timbunan dihitung 3x dari sampah
densitas di awal (sumber)
 Densitas di TPA rata-rata 0,60-0,70
ton/m3
 Kapasitas penimbunan per 1 hektar
lahan rata-rata = 150.000 m3 sampah
terkompaksi = ± 100.000 ton.
Pengisian mengikuti kontur yang
ada dan dimulai dari lokasi yang
lebih rendah
Penimbunan baru yang dilakukan
di atas timbunan sebelumnya
(yang sudah ditutup tanah
04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 28
penutup) harus membentuk
Ilustrasi Penampang Penimbunan Sampah
di TPA

04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 29


Pemadatan Sampah
• Lapisan sampah :tidak lebih dari 50 cm atau 0,5 m.
• Jumlah Lintasan: Tingkat kepadatan (kompaksi) timbunan
sampah yang diharapkan sebesar 600-700 kg/m3 (0,60-
0,70 ton/m3). Menggunakan 5 kali lindasa dozer
• Kemiringan lapisan sampah 1:2
• Kelembaban material: 50%
• Penutupan Lapisan Sampah: menggunakan tanah

04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 30


Teknis Pemadatan

• Operasi ini dilakukan oleh alat


berat yang memiliki kapasitas
besar, seperti compactor atau
dozer swamp
• Setiap alat berat pemadatan
akan melayani bidang dengan
lebar minimal 5 meter dengan
panjang maksimal 75 meter.
• Pemadatan berlangsung
dengan arah memanjang
bidang padatan

04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 31


Teknis Pemadatan (2)

• Setiap bagian Bidang Padatan harus mengalami perlintasan


5 kali agar dapat mencapai angka kepadatan yang
dipersyaratkan pada ketinggian timbunan sampah menjadi
0,5 m
• Perlintasan dilakukan dengan posisi kepala alat berat yang
sama (alat berat tidak perlu berbalik arah).
• Setelah menyelesaikan pekerjaan di suatu Bidang Padatan,
alat berat akan berpindah ke Bidang Sebaran yang sudah
siap untuk dipadatkan begitu seterusnya.
04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 32
Penutupan Tanah
Pengangkutan Tanah
• Alternatif sumber tanah penutup, dapat berasal dari lokasi
TPA, luar lokasi TPA
• TPA perlu menyediakan lokasi cadangan tanah penutup,
terutama bila tanah didatangkan dari luar lokasi TPA.

04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 33


Penutupan Tanah

• Pemindahan tanah dari lokasi cadangan tanah ke lokasi


cadangan tanah penutup harian tidak tergantung pada
pelaksanaan penimbunan sampah di lokasi kerja
penimbunan
• Ada kemungkinan pekerjaan ini dilakukan pada saat
yang bersamaan dengan pekerjaan penimbunan sampah

04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 34


Penutupan Tanah
Lapisan Penutup Harian
• Dipergunakan pada setiap hari akhir operasi
• Berfungsi untuk kontrol kelembaban sampah, mencegah
tersebarnya sampah, mencegah timbulnya bau, mencegah
pertumbuhan binatang/vektor penyakit dan mencegah
kebakaran
• Ketebalan: 20-30 cm dalam keadaan padat (kelulusan
maksimum 1 x 10-6 cm/det).

04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 35


Penutupan Tanah

Lapisan Penutup Antara (Intermediate Cover)


• Kontrol pembentukan gas akibat proses dekomposisi sampah
yang memungkinkan pencegahan kebakaran.
• Pelintasan kendaraan di atasnya.
• Ketebalan 30 cm - 50 cm dalam keadaan padat (kelulusan
maksimum 1 x 10-6 cm/det)
• Berada di antara setiap tiga lapis sel harian
• Lapisan
04/25/2020
antara ini dapat dibiarkan selama 1/2 sampai 1 36
Departemen Teknik Lingkungan - ITS
Penutupan Tanah
Lapisan Lapisan Akhir (Final
Cover)
 Lapisan tanah terakhir setelah
kapasitas terpenuhi
 Ketebalan minimum 50 cm dalam
keadaan padat (kelulusan
maksimum 10-7 cm/det).
 Merupakan lapisan pendukung
untuk meratakan muka tanah
penutup timbunan antara
sebelumnya
 Membentuk kemiringan
permukaan bukit
 Sebagai lapisan kedap
04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 37
 Berfungsi untuk menunjang
Penutupan Tanah
• Penutupan sampah dengan tanah serta proses
pemadatannya dilakukan secara bertahap sel demi sel
• Lakukan pencatatan terhadap jenis, frekuensi, dan
ketebalan tanah penutup reguler pada sel-sel
urugan/timbunan sampah.

04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 38


Penutupan Tanah
Padatkan tanah penutup reguler dengan alat berat dan
arahkan kemiringan dasar menuju pengumpul aliran
drainase.
Kemiringan maksimum tanah penutup akhir hendaknya
1 : 2 untuk menghindari terjadinya erosi. Kemiringan
yang aman adalah 1 : 3
Kemiringan dan kondisi tanah penutup harus dikontrol
setiap hari untuk menjamin peran dan fungsinya
Dalam kondisi sulit mendapatkan tanah penutup, dapat
digunakan reruntuhan bangunan, sampah lama atau
kompos, debu sapuan jalan, hasil pembersihan saluran
sebagai pengganti tanah penutup.
Penutup akhir diaplikasikan pada setiap area
penimbunan yang tidak akan digunakan lagi lebih dari 1
tahun
04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 39
Penutupan Tanah

20 TANAH

• Rasio tanah penutup secara keseluruhan


sebesar 15 - 20 % dari sampah yang
ditimbun dan mempunyai grading dengan
kemiringan tidak lebih dari 30o untuk
mencegah terjadinya erosi.
• Pada area yang telah dilaksanakan
100 SAMPAH
penutupan final diharuskan ditanami pohon
yang sesuai dengan kondisi daerah
setempat.

04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 40


Pengoperasian Alat Berat
Alat berat yang digunakan untuk operasi penimbunan
sampah harus selalu siap untuk dioperasikan setiap hari.
Katalog dan tata-cara pemeliharaan harus tersedia di
lapangan dan diketahui secara baik oleh petugas yang
diberi tugas.
Melakukan inventarisasi dan teliti kembali spesifikasi
teknis dan fungsi alat-alat berat yang tersedia
Penggunaan dan pemeliharaan alat-alat berat harus
sesuai dengan spesifikasi teknis dan rekomendasi pabrik.

04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 41


Pengoperasian Alat Berat
• Untuk mengurangi resiko kerusakan tersebut, beberapa
hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah :
• Kedisiplinan pemanfaatan jalur track (traficability)
pada lahan dan bidang kerja TPA yang telah
disiapkan, jalan operasional, dan tanah penutup
• Instruksi yang jelas dan training bagi operator
untuk menggunakan dan memelihara alat-alat
berat
• Peningkatan management after-sales service system
dengan alokasi dana yang memadai untuk melakukan
pemeliharaan secara rutin dan periodik

04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 42


TERIMA KASIH
Welly Herumurti, S.T., M.Sc.
Laboratorium Limbah Padat dan B3
Jurusan Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Telp. 081 252 00568
herumurti@enviro.its.ac.id ; wellyherumurti@yahoo.com

04/25/2020 Departemen Teknik Lingkungan - ITS 43

Anda mungkin juga menyukai