Anda di halaman 1dari 47

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA


BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH SULAWESI SELATAN
SATKER PELAKSANAAN PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH II PROV. SULSEL

MAKASSAR WASTE WATER TREATMENT


PLANT
METROPOLITAN SANITATION MANAGEMENT

INVESTMENT PROJECT (MSMIP) KOTA MAKASSAR
Setia Dinnoor,
3 Agustus 2023 S.T., M.Eng
GAMBARAN UMUM
LATAR BELAKANG
Program Metropolitan Sanitation Management Investment
Project (MSMIP) Kota Makassar merupakan program kerja
sama Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR,
ADB, dan Pemerintah Kota Makassar dalam rangka
meningkatkan pelayanan air limbah domestik dengan
sistem terpusat pada kawasan perkotaan.
Dokumen Perencanaan untuk Program IPAL Losari ini
sudah disiapkan sejak tahun 2011 melalui dana hibah dari
Australia dan pada tahun 2014 ditandatangani Loan
Agreement untuk Program MSMIP antara Pemerintah
Indonesia dan Asian Development Bank. Hingga
selanjutnya dilakukan Penandatanganan Perjanjian Kerja
TUJUAN
Sama antara pihak Kementerian PUPR yang dalam hal ini
diwakili oleh Direktorat Pengembangan Penyehatan Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, menjaga kualitas air
Lingkungan Permukiman (saat ini Direktorat Sanitasi) tanah dan air baku, menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat,
bersama dengan Pemerintah Daerah Kota Makassar pada serta dapat menjadi sarana edukasi peningkatan kesadaran
tahun 2016. masyarakat terhadap isu pencemaran lingkungan di Kota Makassar.
PEMAKETAN KEGIATAN

Makassar Sewerage B2 Paket C2


Lingkup : Pembangunan 37.283 m Lingkup : Pembangunan 18.543 m
Jaringan Perpipaan Jaringan Perpipaan
Pendanaan : Pinjaman Luar Negeri ADB B2 C2 Pendanaan : APBN Murni

Paket C1 MSMI Makassar WWTP B1


Lingkup : Pembangunan 4.023 m P
Lingkup : Pembangunan WWTP dengan
Jaringan Perpipaan sistem Moving Bed Biofilm
Pendanaan : APBN Murni C1 B1 Reactor berkapasitas
16.000 m3/hari
Pendanaan : Pinjaman Luar Negeri ADB
PROGRES FISIK

Pipa Terpasang (m)


Progres
No Paket Keterangan
Fisik (%)
Rencana Realisasi

Makassar
1 99,31 37.283 37.283
Sewerage B2

2 Paket C-1 100,00 4.023 4.023 PHO pada 4 Jan 2023

3 Paket C-2 100,00 18.543 18.543 PHO pada 26 Mei 2023

Makassar
4 95,24 - -
WWTP B1

Status 28 Jul 2023


MAKASSAR WASTEWATER TREATMENT PLANT
(WWTP) B1

Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah dengan sistem Moving Bed Biofilm
Reactor (MBBR) berkapasitas 16.000 m3/hari dengan mekanisme Rancang Bangun
(Design and Build)
PROJECT OVERVIEW
NAMA PROYEK
Construction of Wastewater LINGKUP PEKERJAAN
Treatment Plant in Makassar Design, Construction, and
(Makassar WWTP B1) Operation/Maintenance

LOKASI DURASI PEKERJAAN


Makassar, Sulawesi Selatan, 1100 hari Masa Pelaksanaan
Indonesia (25 Nov 20 – 30 Nov 2023)
termasuk 180 hari OPEX
PEMILIK PROYEK
Kementerian Pekerjaan MASA PEMELIHARAAN
Umum & Perumahan Rakyat 365 hari, 10% Retention
(1 Des 2023 – 30 Nov 2024)
KONTRAK
HK.01.02/Cb29.5.2/2020/126 METODE PEMBAYARAN
Lump Sum Fixed Price - Milestone (Min. 2,5% net
FIDIC YELLOW BOOK value), Uang Muka s.d 15%

NILAI KONTRAK
Rp 267.197.943.362 plus
US$ 3.048.720
MAKASSAR WASTEWATER
TREATMENT PLANT (WWTP)
B1
Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR)
MBBR merupakan teknologi pengolahan air limbah yang terbukti
berhasil dalam meningkatkan kualitas efluen dan mengurangi
footprint unit IPAL secara signifikan dengan menggunakan volume
reaktor yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan unit IPAL
konvensional. Metode MBBR menggunakan media carrier dan
proses aerasi untuk mendukung pertumbuhan biofilm dalam proses
pengolahan air limbah.

Mengapa menggunakan sistem MBBR?


‐ Kebutuhan lahan lebih kecil dibandingkan IPAL konvensional
‐ Efisiensi tinggi
‐ Lebih fleksibel dan dapat menyesuaikan terhadap perubahan dan
variasi beban
‐ Low maintenance dan tidak ada kebutuhan untuk backwash
SITE PLAN
1. Inlet Chamber
2. Inlet Channel
3. Equalization Tank
4. Primary Clarifier Tank
5. MBBR Media Tank
11 12 6. Secondary Clarifier Tank
7. Disinfectant Tank
4 6 8. Ground & Effluent Tank
3
9. Site Building
2 5
10. Sludge Processing Facility
7 11. Administration Building
Inlet from 12. Parks
Underground
Pipeline 1 8
10
9

Inlet from 12
Septage Truck

12
12
DIAGRAM ALIR

Maximum flow :
16.000 MPD
MInimum flow :
1.200 MPD

Feed Biochemical
Oxygen Demand
(BOD) : 340 mg/L
Feed Total
Suspended Solid
(TSS) : 340 mg/L
TAHAPAN DAN FUNGSINYA
1. SEPTAGE RECEIVING TANK

TAHAP 1 : Septage Receiving Tank


PROSES : Screening dari mobile truck

DESKRIPSI :
Mengumpulkan limbah mentah dan
menyaring sampah berukuran lebih dari
6 mm, seperti plastik, tissue, kayu, batu,
dsb, yang bersumber dari truk tinja
TAHAPAN DAN FUNGSINYA
2. INLET PUMP STATION

TAHAP 2 : Inlet Pump Station


PROSES : Screening dari pipa jaringan
air limbah

DESKRIPSI :
Mengumpulkan limbah mentah dan
menyaring sampah berukuran lebih
dari 6 mm, seperti plastik, tissue, kayu,
batu, dsb, yang bersumber dari
jaringan perpipaan
TAHAPAN DAN FUNGSINYA
3. INLET CHANNEL

TAHAP 3 : Inlet Channel


PROSES : Screening lanjutan

DESKRIPSI :
Menyaring semua kontaminan padat
menggunakan proses fisik untuk
partikel berukuran lebih dari 2 mm
seperti kerikil dan sampah hancur
lainnya
TAHAPAN DAN FUNGSINYA
4. ODOR CONTROL

TAHAP 4 : Odor Control


PROSES : Proses Biologis

DESKRIPSI :
Mengurai bau dan kandungan H2S
TAHAPAN DAN FUNGSINYA
5. GRIT REMOVAL

TAHAP 5 : Grit Removal


PROSES : Grit Pump & Screw

DESKRIPSI :
Memisahkan pasir pada air limbah
dengan sistem screw
TAHAPAN DAN FUNGSINYA
6. OIL & GREASE TRAP

TAHAP 6 : Oil & Grease Trap


PROSES : Sistem gravitasi

DESKRIPSI :
Memisahkan minyak, oli, dan lemak
pada air limbah
TAHAPAN DAN FUNGSINYA
7. EQUALIZATION TANK

TAHAP 7 : Equalization Tank


PROSES : Sistem Mixing

DESKRIPSI :
Homogenisasi limbah sebelum
dilakukan proses sedimentasi di Primary
Clarifier
TAHAPAN DAN FUNGSINYA
8. PRIMARY CLARIFIER

TAHAP 8 : Primary Clarifier


PROSES : Pengendapan primer

DESKRIPSI :
Sebagai pemisah partikel padat atau
padatan tersuspensi pada air limbah
TAHAPAN DAN FUNGSINYA
9. MOVING BED BIOFILM REACTOR
TAHAP 9 : MBBR (Moving Bed Biofilm
Reactor)
PROSES : Proses Biologis

DESKRIPSI :
Mengurangi COD terlarut, BOD, NH4-N,
dan kontaminan lainnya. Proses
penguraian air limbah oleh
microorganisme dengan media PVA gel
TAHAPAN DAN FUNGSINYA
9. MOVING BED BIOFILM REACTOR

MBBR Tank :
Menurunkan BOD & COD

Nitrification Tank :
Menghilangkan ammonia

Aeration Tank :
Menurunkan bakteri yang
menguraikan material organik

Peralatan Pendukung:
- Diffuser
- Blower
- Media : PVA Gel
- Screen PVA Gel
- Instrument (pH & DO meter)
TAHAPAN DAN FUNGSINYA
9. MOVING BED BIOFILM REACTOR - PVA Gel Beads
Material: Polyvinyl Alcohol (PVA)
Size: 4-5 mm φ beads
Specific gravity: 1.015 -1.025
Surface area: 2500-3000 m2/m3
Bacterial Keep: >1 billion count/PVA gel
Estimated life span ~ 10 years or more*
*with proper operation and periodic top up

Protozoa
Metazoa

Only bacteria enter PVA gel

An-aerobic
Metazoa
Aerobic
Only this Protozoa
retained
Bacteria
TAHAPAN DAN FUNGSINYA
9. MOVING BED BIOFILM REACTOR - Other Media

Week-1 Week-6,7
TAHAPAN DAN FUNGSINYA
10. SECONDARY CLARIFIER

TAHAP 10 : Secondary Clarifier


PROSES : Pengendapan sekunder

DESKRIPSI :
Mengurangi kontaminan yang tidak
larut, sebagai pemisah partikel padat
atau padatan tersuspensi pada air
limbah.
TAHAPAN DAN FUNGSINYA
11. DESINFECTANT

TAHAP 11 : Disinfectant/UV System


PROSES : Proses desinfeksi
menggunakan sinar lampu ultraviolet

DESKRIPSI :
Menghilangkan mikroorganisme pada
air limbah sebelum efluen dibuang ke
sungai/kanal
TAHAPAN DAN FUNGSINYA
12. EFFLUENT TANK

TAHAP 12 : Effluent Tank


PROSES : Proses gravitasi

DESKRIPSI :
Penampungan sementara hasil
pengolahan air limbah (efluen) sebelum
akhirnya akan dibuang ke kanal
TAHAPAN DAN FUNGSINYA
13. GROUND TANK

TAHAP 13 : Ground Tank


PROSES : Proses filter dengan karbon
aktif dan pasir silika

DESKRIPSI :
Penampungan air yang digunakan
untuk keperluan utility dan hydrant
TAHAPAN DAN FUNGSINYA
14. CARBON & SAND FILTER

TAHAP 14 : Carbon & Sand Filter


PROSES : Proses filter dengan Karbon
Aktif dan Pasir Silika

DESKRIPSI :
Filtrasi lanjutan hasil efluen untuk
dimanfaatkan sebagai keperluan utility
dan hydrant
BANGUNAN PENDUKUNG
PLN BUILDING

PLN Building

DESKRIPSI :
Supply listrik dari PLN sebesar 1.100
kVA
BANGUNAN PENDUKUNG
GENSET ROOM

Genset Room

DESKRIPSI:
Power Control dan Sistem Elektrikal
(Trafo, Panel, Genset)
BANGUNAN PENDUKUNG
GENSET ROOM

Generator Set 1 unit


Berkapasitas 1250 kVA
BANGUNAN PENDUKUNG
BLOWER ROOM

Blower Room

DESKRIPSI:
Ruang blower sebagai sumber supply
oksigen untuk microorganisme pada
unit MBBR
BANGUNAN PENDUKUNG
BLOWER ROOM

Terdiri dari 2 jenis Blower:


a. Tipe A kapasitas 47,5 m3/min
sebanyak 2 unit
b. Tipe B kapasitas 95 m3/min
sebanyak 4 unit
BANGUNAN PENDUKUNG
SLUDGE THICKENER

Sludge Thickener

DESKRIPSI:
Proses pengendapan/pemisahan
partikel padat atau padatan tersuspensi
dari sludge
BANGUNAN PENDUKUNG
SLUDGE PROCESSING FACILITY

Sludge Processing Facility

DESKRIPSI:
Tempat pemrosesan lanjutan sludge
yang dihasilkan dengan menggunakan
mesin beltpress untuk menghilangkan
kandungan air pada lumpur
(dewatering sludge)
BANGUNAN PENDUKUNG
SLUDGE PROCESSING FACILITY

Menggunakan mesin beltpress untuk menghilangkan kandungan air pada lumpur


(dewatering sludge) sehingga dapat dimanfaatkan kembali sebagai pupuk atau penutup landfill
STANDARD PENGOLAHAN AIR LIMBAH

KARAKTERISTIK BAKU MUTU EFLUEN


INFLUEN

Sumber : Peraturan Menteri Lingkungan Hidup no.P.68/Menlhk/


Setjen/Kum.1/8/2016

Sumber : Employers Requirement


TIMELINE WWTP B1

Status saat ini:


• Konstruksi unit WWTP dan bangunan-bangunan pendukung sudah seluruhnya terbangun
• Kegiatan pre-commissioning , pengujian unit-unit WWTP dan juga proses seeding sudah dilaksanakan
• Saat ini sedang dalam tahapan proses self-commissioning dan masa uji coba (OPEX) selama 180 hari yaitu sejak bulan Juni
hingga bulan November
SAMBUNGAN RUMAH & PRIORITY
CONNECTION
• Target capaian jumlah SR total sebanyak 14.000
Jumlah Debit SR akan dialokasikan oleh Pemerintah Kota
No Item Keterangan
(unit) (m3/hari) Makassar sebagai bentuk kerja sama
penanganan akses sanitasi layak dan aman.
Untuk tahun 2023-2024 ini Pemerintah Kota
1 Dry Connection 6.632 - Paket B2 & C2 Makassar menargetkan penyambungan SR
sebanyak 1000 unit
2 Inspection Chamber 220 - Paket C2 • Potensi debit dari sambungan baik SR maupun
priority connection adalah sebesar 1.047,75
3 Sambungan Rumah 74 177,60 Paket C2 m3/hari, sedangkan target debit minimum untuk
operasional IPAL adalah sebesar 1.200 m3/hari
4 Priority Connection 22 870,15 Paket B2 • Kekurangan debit untuk operasional IPAL
ditangani dengan meresirkulasi air limbah pada
Total 6.948 1.047,75 unit IPAL sehingga dapat tetap berfungsi optimal
PROCESS OPTIMIZATION

STRATEGI SELAMA PERIODE ALIRAN RENDAH (LOW FLOW)

a) Aliran dan beban ke instalasi pengolahan diharapkan meningkat dari waktu ke waktu karena sistem
pengumpulan dan transfer dan IPAL dikembangkan secara bersamaan oleh Pemerintah Daerah
sehingga akan lebih banyak properti yang tersambung ke sistem
b) Perawatan MBBR diperkirakan akan kekurangan beban pada tahun-tahun awal operasi. Kondisi
under-loading membutuhkan penyesuaian dalam proses commissioning hingga tahapan operasional
awal
c) Selama operasi aliran rendah, hanya satu rangkaian tangki Biologis (MBBR) yang dapat
dioperasikan untuk memastikan biologis yang efektif
d) Untuk mengurangi risiko ini, sejumlah aliran bypass disediakan untuk memastikan bahwa
operasional unit IPAL dapat terus berjalan dan efluen yang dihasilkan dapat memenuhi baku mutu
sesuai target Permen LH 68/2016
PROCESS OPTIMIZATION

SKEMA SELF-COMMISIONING & UJI COBA

Main Flow A B C

Septage
Transfer

Recirculation

Submersible 3”
3 unit – 3 ph
(2 Duty 1 Standby)
Septage from Truck Selang
Submersible 3” Spiral 3’’
1 unit - 3ph
Pipa efluen
Kanal Jongaya HDPE ⌀600mm
MASS BALANCE
SELF COMMISSIONING & UJI COBA

20 m3 truk tinja
TRIAL OPERATION REPORT
TRIAL OPERATION REPORT
TRIAL OPERATION REPORT

Berdasarkan hasil pengujian efluen pada masa uji coba terdapat 2 parameter yang dalam beberapa kali pengujian
masih melebihi nilai ambang batas yakni COD & fat, oil, and grease. Adapun penyebab hal tersebut adalah
sebagai berikut:
• Sumber influen air limbah pada unit WWTP B1 Makassar saat ini hanya berasal dari lumpur tinja yang memiliki
COD/BOD rasio sebesar 2,8-3,5 (Rasio COD/BOD yang digunakan dalam desain adalah 1,5-2,2). Semakin
tinggi rasio COD/BOD tersebut mengindikasikan lebih banyak keberadaan komponen anorganik yang tidak
dapat terurai oleh sistem biologis pada unit IPAL
• Konsentrasi minyak (fat, oil dan grease) pada influen cenderung tinggi (> 50 mg/L) dan saat masa uji coba ini
unit grease trap belum difungsikan karena keterbatasan dalam proses resirkulasi
OPERATION & MAINTENANCE

Preventive Maintenance Corrective Maintenance Breakdown Maintenance

Identifikasi penyebab kerusakan pada Perawatan yang dilakukan setelah


Predictive Antisipasi kegagalan/kerusakan peralatan dan melakukan upaya terjadinya kerusakan pada alat
Maintenance mesin atau alat prefentif

Dilakukan analisa dengan melihat Pembersihan


trend/performa mesin peralatan

Periodic Harian
Maintenance Inspeksi rutin
Mingguan

Bulanan

Tahunan
Pelumasan
peralatan

Pergantian
spare part
OPERATION & MAINTENANCE
Standar Operasional Prosedur (SOP)

Pemeriksaan bangunan sipil Pemeriksaan perpipaan Pemeriksaan instrument


Pemeriksaan mekanikal
dan elektrikal

i. Bangunan telah i. Perpipaan, pipa vent & i. Periksa apakah peralatan i. Uji Instalasi listrik seperti
memenuhi detail design. pipa over flow telah peralatan telah merger test, continuity
ii. Periksa keretakan pada terpasang seluruhnya. terpasang. test, fuction test, control
konstruksi beton. ii. Sambungan elbow, valve, ii. Periksa apakah coupling test, ampere test
iii. Periksa apakah ada koneksi flange, koneksi motor peralatan telah ii. Kalibrasi instrument
korosi, abrasi. threaded, koneksi socket, terpasang. iii. PLC HMI berfungsi
iv. Periksa adanya lekukan koneksi true union & iii. Periksa apakah dudukan dengan baik
tidak normal pada perpipaan telah kuat. peralatan telah iv. Uji/ tes dan pastikan
konstruksi. iii. Periksa apakah valve terpasang. bahwa PLC
v. Periksa apakah terdapat telah terbuka atau iv. Uji peralatan motor (automatic/logic control)
kebocoran pada bak. tertutup sesuai dengan (putaran, getaran, bisa berjalan sesuai
vi. Periksa apakah terdapat fungsinya. kebisingan) dengan kontrol filosofi
kebocoran pada iv. Pastikan jalur pipa pada
embedded. pompa telah di uji/test
vii. Periksa apakah terdapat
kebocoran pada hole.
viii. Periksa apakah terdapat
rembesan pada
konstruksi beton.

Anda mungkin juga menyukai