Anda di halaman 1dari 10

Vol. 2, No.

2, September 2018 Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ)

EVALUASI CAPAIAN PELAKSANAAN PROGRAM ASI EKSKLUSIF DI


PUSKESMAS OLAK KEMANG KECAMATAN DANAU TELUK KOTA
JAMBI TAHUN 2017
Evaluation of the achievement exclusive ASI program implementation at the Olak Kemang Health
Center in the Teluk Teluk Subdistrict, Jambi City in 2017

Sondang Silvianta1, Rd.Halim2, M.Ridwan2.

1
Program Sarjana Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Jambi
2
Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jambi

ABSTRAK

Beberapa negara berkembang angka global ibu menyusui hanya meningkat dengan sangat perlahan selama
beberapa dekade terakhir, Sebagian karena rendahnya tingkat menyusui di beberapa negara-negara besar, dan
kurangnya dukungan untuk ibu menyusui dari lingkungan sekitar. Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan hidup yang
mengandung sel-sel darah putih, imunoglobin, enzim dan hormon serta protein spesifik, dan zat gizi lainnya
yang diperluas untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Responden dalam penelitian ini berjumlah 7 orang. Teknik
pengambilan data dengan menggunakan wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian
menunjukan bahwa secara input sumber daya manusia (Petugas Konselor) secara kuantitas sudah memenuhi
standar, Secara kualitas petugas sudah mengikuti pelayihan konselor ASI, Petugas memiliki beban kerja
rangkap. Sarana/prasarana penunjang belum memenuhi standar. Sumber dana belum mencukupi untuk Program
ASI Eksklusif. Secara proses pelaksanaan belum terlaksana secara keseluruhan hanya kegiatan sosialisasi yang
baru berjalan, Proses Konseling ASI belum memiliki kegiatan pokok. Secara output cakupan program ASI
Eksklusif di Puskesmas masih di bawah target SPM hal ini disebabkan pada aspek input pemanfataan
sarana/prasarana masih belum terealisasi, Sumber dana yang terbatas dan Puskesmas Olak Kemang belum
melaksanakan program kerja pemberdayaan kelompok peduli ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Olak
Kemang.

Kata Kunci : Evaluasi, ASI Eksklusif, Pelaksanaan Program.

ABSTRACK

Some developing countries global rates of breastfeeding mothers have only increased very slowly over the past
few decades, in part because of the low rates of breastfeeding in some large countries, and the lack of support
for breastfeeding mothers from the surrounding environment. Exclusive breastfeeding is a living fluid
containing white blood cells, immunoglobin, enzymes and hormones and specific proteins, and other nutrients
that are extended to the growth and development of children. This research uses qualitative research with a case
study approach. Respondents in this study amounted to 7 people. Data collection techniques using in-depth
interviews, observation and document review. The results showed that the input of human resources (Counselor
Officers) in quantity had met the standards, the quality of the officers had followed the ASI counselor service,
the Officer had a double workload. Supporting facilities / infrastructure have not met the standards. Sources of
funds are not sufficient for the Exclusive ASI Program. The implementation process has not been carried out as
a whole, only the socialization activities that have just started, the ASI Counseling Process does not yet have a
main activity. The output of the Exclusive Breastfeeding program coverage in Puskesmas is still below the SPM
target, this is due to the fact that the input aspect of the utilization of facilities / infrastructure is still not realized.

Keywords : Evaluation, Exclusive breastfeeding , Program Implementation.

Korespodensi : Sondang Silvianta


Email : sondangsilviantaikm@gmail.com

67
Silvianta et al. Evaluasi Capaian Pelaksanaan…

PENDAHULUAN Eksklusif bagi tenaga kesehatan adalah


World Health Organization diperolehnya peningkatan pengetahuan
(WHO) merekomendasikan anak hanya dan kemampuan petugas kesehatan di
disusui ASI selama paling sedikit 6 tingkat Puskesmas dalam upaya
bulan, Makanan padat seharusnya meningkatkan penggunaan ASI di
diberikan sesudah anak berusia 6 bulan, masyarakat. Petugas kesehatan
dan pemberian ASI dilanjutkan sampai diharapkan dapat mendukung
anak berusia dua tahun. Berdasarkan keberhasilan menyusui dan bebas dari
rekomendasi tersebut Pada tahun 2003 susu formula3.
pemerintah Indonesia mengubah Keberhasilan Evaluasi Program
klasifikaasi usia maksimal pemberian ASI Eksklusif ditentukan oleh
ASI Eksklusif di Indonesia dari 4 bulan evektifitas pengelolaan manajemen
menjadi 6 bulan1. puskesmas. Keberhasilan Program ASI
Berdasarkan data dari The United Eksklusif tidak hanya ditentukan oleh
Nations Children’s Fund (UNICEF) di komponen input, tetapi juga kreativitas
beberapa negara berkembang angka dan upaya aktif melakukan strategi
global hanya meningkat dengan sangat promosi kesehatan. Kemampuan
perlahan selama beberapa dekade petugas promkes dinilai kurang sebagai
terakhir, Sebagian karena rendahnya akibat dari penempatan posisi Penyuluh
tingkat menyusui di beberapa negara- Kesehatan Masyarakat di puskesmas
negara besar, dan kurangnya dukungan yang tidak sesuai dengan kriteria yang
untuk ibu menyusui dari lingkungan ditetapkan, dan adanya tugas lain selain
sekitar. Kamboja berhasil meningkatkan tugas pokok dan fungsi. Dengan kata
tingkat pemberian ASI eksklusif untuk lain kebijakan tentang sumber daya
bayi di bawah 6 bulan secara drastis dari manusia penyuluh kesehatan masyarakat
11,7 persen pada tahun 2000 menjadi 74 belum terlaksana dengan baik4.
persen pada tahun 2010. Pada sisi Indikator keberhasilan program
lainnya, tingkat pemberian ASI eksklusif ASI Eksklusif diukur berdasarkan
di Tunisia turun drastis dari 46,5 persen perencananaan, pengorganisasian, dan
di tahun 2010 menjadi hanya 6,2 persen implementasi program5. Berdasarkan
pada akhir dekade ini. Pemberian ASI Laporan Pencapaian Indikator Kinerja
Eksklusif di negara Nigeria tidak ada Pembinaan Gizi di Kota Jambi tahun
perbaikan selama bertahun-tahun, dan 2016 diperoleh informasi dari 20
beberapa angka terendah di dunia adalah puskesmas di Kota Jambi yang terdata,
di Somalia, Chad dan Afrika Selatan2. Puskesmas Olak Kemang merupakan
Tujuan Program ASI Eksklusif puskesmas dengan jumlah bayi yang
yang di rancang oleh pemerintah tidak mendapatkan ASI Eksklusif
Indonesia di dalam rencana terendah dengan persentase 0,00 pada
pembangunan kesehatan menuju semester pertama dan 28,21% pada
Indonesia sehat 2010 adalah semester kedua angka tersebut
meningkatkan sekurang-kurangnya 80% menunjukan capaian ASI Eksklusisif di
dari ibu menyusui dapat memberikan Puskesmas Olak Kemang masih
ASI secara eksklusif kepada bayinya, dibawah target SPM yang telah di
sedangkan tujuan program ASI

68
Vol. 2, No. 2, September 2018 Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ)

tentukan oleh pemerintah sebesar 80% kategori , menyusun Tema yang telah
per wilayah kerja6. teridentifikasi dari kumpulan data
dirumuskan dan dikelompokkan menjadi
METODE suatu variabel.
Penelitian ini menggunakan
rancangan penelitian kualitatif dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
strategi pendekatan studi kasus. Pelaksanaan konseling menyusui
Penelitian dilakukan untuk menilai digambarkan dalam bentuk uraian
komponen Masukan (input),Proses ( penjelasan menggunakan logic model
proces) dan Keluaran (output). meliputi komponen Masukan (Input),
Informan penelitian berjumlah tujuh proses (proces) dan keluaran (output):
orang. tiga orang dari Puskesmas Olak Komponen Input dalam Pelaksanaan
Kemang yang terdiri dari Kepala Program ASI Eksklusif di Puskesmas
Puskesmas, Pemegang program gizi dan Olak Kemang
Pemegang program KIA ( Bidan). 4 Aspek Input yanng di teliti terdiri
orang terdiri dari Ibu menyusui ASI dari 3 hal yaitu SDM (Petugas konseler
Eksklusif. yang diambil dengan teknik ASI) yang di nilai secara kuantitas dan
purposive sampling dengan kualitas, angaran dana dan
pertimbangan informan memiliki sarana/prasarana yang digunakan dalam
informasi yang diperlukan dan terlibat mendukung program ASI Eksklusif di
dalam pelaksanaan Program ASI Puskesmas Olak Kemang . Secara
Eksklusif di Puskesmas Olak Kemang. Kuantitas pogram pemberian ASI
Penelitian di lakukan di Puskesmas Olak eksklusif di Puskesmas Olak Kemang
Kemang Kota Jambi pada bulan Maret mengerahkan seluruh petugas yang
2018. bertanggung jawab terhadap program
Pengumpulan data dengan Gizi dan KIA yaitu 2 petugas gizi yang
melakukan telaah dokumen, wawancara terdiri dari 1 pemegang program yang
mendalam (indepth interview) dan menjadi penanggung jawab program
observasi. Telaah dokumen dilakukan ASI Eksklusif di Puskesmas Olak
untuk mengecek kelengkapan data Kemang dan 1 asisten ahli gizi.
meliputi sertifikat pelatihan, data Berdasarkan hasil penelitian yang
kunjungan klien, data kegiatan yang telah dilakukan, dijelaskan bahwa
sudah di jalankan sebelumnya data data petugas yang terlibat dalam pelaksanaan
pencapaian ASI terbaru di Puskesmas ASI Eksklusif di Puskesmas Olak
Olak Kemang. Wawancara mendalam Kemang berjumlah 2 -3 orang yang
dilakukan pada informan (kepala terdiri dari kepala puskesmas selaku
puskesmas, pemegang program gizi dan penangung jawab dan ketua , 1 petugas
pemegang program KIA) melakukan gizi,1 asisten ahli gizi dan 1 petugas
observasi kelengkapan sarana prasarana KIA (bidan). Berikut salah satu
dan pelaksanaan konseling menyusui pernyataan informan:
Pengolahan data dilakukan dengan “...2-3orang yang terlibat kalau
melakukan transkripsi hasil wawancara, untuk kegiatan di lapangan (Informan -
menyusun meaning unit, melakukan 1)
abstraksi berupa coding, menyusun

69
Silvianta et al. Evaluasi Capaian Pelaksanaan…

Berdasarkan hasil penelitian yang srategis karena diletakan pada lantai dua
telah dilakukan, dapatkan bahwa sedangkan ibu melakukan kunjungan
petugas Konseling ASI sudah dan pelayanan kesehatan di lantai satu,
ditempatkan sesuai tugas pokok dan Pencahayaan di ruangan tersebut kurang
fungsi dan memiliki tugas rangkap selain karena ruangan menyusui diletakan
pada program ASI Eksklusif seperti disudut atas ruangan tanpa lampu
pernyataan yang diungkapkan oleh tambahan didalamnya. Kondisi dalam
beberapa informan pada saat di lakukan ruangan belum tertata dengan baik,
wawancara : fasilitas ruang menyusui belum tersedia
...“Ya pasti ada lah dek, saya dan di dalam ruangan dipenuhi oleh
megang imunisasi juga. ndak, ada tumpukan kasur yang tidak terpakai.
tugas-tugas lain nama nya kita bidan Berdasarkan hasil penelitian kepada
pasti banyak kerjaan lain yang informan, Puskesmas Olak Kemang
ditanganin” (I-3). sudah memiliki Pojok Laktasi tetapi
belum di aktifkan, hal ini didukung oleh
Berdasarkan hasil penelitian yang pernyataan informan yang menyatakan
dilakukan kepada tiga informan dari bahwa :
Puskesmas Olak Kemang mengatakan ...”pojok laktasi di puskesmas olak
bahwa sumber dana dalam mendukung kemang belum di aktifkan kembali,
pelaksanaan progran ASI Eksklusif di karena terkendala tempat “ ( Informan I-
Puskesmas Olak Kemang berasal dari 1).
dana BOK dan belum ada bantuan
lainnya. Tidak ada pendanaan khusus Sarana dan prasarana lain yang
yang dialokasikan puskesmas untuk dimiliki oleh puskesmas Olak Kemang
konseling menyusui. Konselor hanya memiliki seperangkat ASI KIT yang
menerima gaji bulanan sebagai pegawai digunakan untuk proses konseling
negeri sipil dan tidak ada tunjangan menyusui terhadap ibu. Buku panduan
khusus bagi konselor menyusui. Hal ini dan leaflet di sediakan di ruang tunggu
didukung oleh pernyataan informan pelayanan dan dibagikan pada saat
yang mengatakan bahwa : sosialisasi sedangkan alat peraga ASI
..”dana BOK itu di gunakan untuk KIT di gunakan pada saat pelatihan/
dana transport petugas di luar gedung sosialisasi setiap bulanya. Hal ini di
jadi untuk di dalam gedung itu tidak dukung oleh Informan yang mengatakan
menggunakan dana karena itu bahwa:
merupakan salah satu tupoksi dari ...”Ada juga punya ASI KIT itu bantuan
petugas tersebut” (Informan I-2). dari pusat dinas yang kasih kemaren
setiap bulan itu kadang kita berikan
Berdasarkan hasil observasi leaflet , buku bacaan atau ada di
terhadap kondisi ruang menyusui di tampilkan poster poster tentang ASI
Puskesmas Olak Kemang kondisi ruang Eksklusif itu sendiri” (Informan I-3).
menyusui minim fasilitas. Ruang
Menyusui di Puskemas Olak Kemang Komponen Proses dalam Pelaksanaan
berbentuk box (kotak) yang dibatasi oleh Program ASI Eksklusif di Puskesmas
tirai/ gorden. Letaknya yang belum Olak Kemang

70
Vol. 2, No. 2, September 2018 Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ)

Pelaksanaan Program ASI Kemang. Hal ini didukug oleh


Eksklusif di Puskesmas Olak Kemang di pernyataan informan sebagai berikut :
awali dengan melakukan pendataan ...“Kalau kegiatan pokok kita belum ada
sasaran penerima program yang di masih di gabungkan semua ke sosialisasi
tunjukan berdasarkan telaah dokumen itu, nah ini kita belum ada seharusnya di
kunjungan lapangan di Puskesmas Olak kegiatan KP-ASI bisa dimasukan, tapi
Kemang setiap bulan nya. Sasaran yang kan KP-ASI belum terbentuk”(Informan
di maksud adalah Ibu yang mempunyai I-1).
bayi berusia 0-6 bulan yang berada di
wilayah kerja Puskesmas Olak Kemang. Berdasarkan hasil penelitian yang
Hal ini didukung oleh pernyataan sudah di lakukan kepada informan,
beberapa informan yang menyatakan rendah nya partisipasi masyarakat untuk
bahwa : mengikuti kegiatan menjadi salah satu
...”Ya, setelah di lakukan pendataan kendala dalam melaksanakan kegiatan
sasaran ibu menyusui yang punya bayi Program ASI Eksklusif di Puskesmas
0-6 bulan sudah di lakukan” (Informan Olak kemang yang didukung dari
I-2). pernyataan informan sebagai berikut:
...”partisipasi masyarakat nya kurang
Berdasarkan hasil penelitian, ,alasanya macam macam lah mau
puskesmas olak kemang melaksanakan masak, dak sempat”( Informan I-3)
kegiatan sosialisasi setiap bulan untuk
mendukung program ASI Eksklusif. Hal Berdasarkan wawancara
ini sesuai dengan pernyataan beberapa mendalam yang di lakukan kepada
informan sebagai berikut : informan ibu menyusui di dapatkan
...” kemudian di lakukan lagi sosialisasi informasi bahwa hambatan untuk
setiap bulan tentang ASI Eksklusif itu mengikuti kegiatan sosialisasi adalah
untuk meningktakan pengetahuan Ibu- kurang nya minat dan motivasi ibu untuk
Ibu menyusui seberapa penting ASI menghadiri sosialisasi dan informasi
Eksklsuif itu” (Informan I-2). tentang pelaksanaan kegiatan tersebut
yang masih belum merata diterima oleh
Pelaksanaan konseling ASI di ibu. Hal tesebut didukung oleh
Puskesmas Olak Kemang terkendala pernyataan informan sebagai berikut :
belum ada standar pelaksanaan kegiatan ...”Alasannyo yo kenapo yo dak tau dek
yang tersusun secara baku, Kegiatan sayo samo kurang berminat be
konseling hanya di lakukan pada saat dek”(Informan I-7).
melakukan pelayanan kesehatan di
puskesmas dan digabung dengan Berdasarkan hasil penelitian,
kegiatan sosialisasi di lapangan. pengaruh susu formula menjadi salah
pelaksanaan konseling ASI terkendala satu penyebab rendah nya capaian ASI
pada belum terbentuknya sarana/wadah Eksklusif di Puskesmas Olak Kemang
untuk melakukan konseling di luar yang di dukung oleh pernyataan
puskesmas seperti belum terebentuknya informan sebagai berikut :
Kelompok Peduli ASI (KP-ASI) di ...”Kebanyakan juga Ibu ini mau yang
Wilayah Kerja Puskesmas Olak instan saja, misal nya ASI nya ndak

71
Silvianta et al. Evaluasi Capaian Pelaksanaan…

keluar langsung aja di kasih nya susu Berdasarkan input dan proses
formula” (Informan I-3) tersebut output dari pelaksaan program
ASI Eksklusif bisa tergambarkan sudah
Berdasarkan hasil wawancara maksimal atau belum maksimal. Secara
mendalam kepada informan ibu realisasi rendahnya output dari
menysusi di dapatkan informasi kondisi pelaksanaan program ASI Eksklusif di
ibu yang tidak mampu memberikan ASI Puskesmas Olak Kemang belum tercapai
secara penuh kepada bayi dengan alasan karena terkendala dari external
fisik seperti ASI yang tidak lancar/tidak puskesmas seperti pemberdayaan
mau keluar membuat ibu memilih masyarakat untuk mendukung program
memberikan susu tambahan kepada bayi ASI Eksklusif belum teralisasi
di usia yang belum melewati 6 bulan. dikarenakan beberapa hambatan seperti
Pernyataan tersebut di dukung oleh kurangnya SDM kader dan anggaran
informan yang menyatakan bahwa : dana belum tersedia. Hal tersebut
...”sayo ASI nyo itu tidak mau keluar, didukung oleh pernyataan Informan
anak rewel terus mungkin haus kan jadi sebagai berikut :
terpakso sayo berikan susu ...”belum mencapai target,mungkin di
bantu”(Informan I-7) usahakan untuk tahun selanjutnya untuk
bisa memenuhi target yang sudah di
Mayoritas penduduk di wilayah tetapkan,”(Informan I-1)
kerja puskesmas olak kemang
merupakan penduduk melayu yang PEMBAHASAN
masih kental dengan kepercayaan
budaya yang bersifat islami. Komponen Input dalam Pelaksanaan
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh Program ASI Eksklusif di Puskesmas
adat istiadat seperti memberi air zam Olak Kemang
zam kepada bayi sebagai pengganti ASI
masih di temukan, Air zam-zam di Berdasarkan hasil kuantitas SDM
anggap sebagai suatu hal yang suci Puskesmas Olak Kemang memiliki
untuk di berikann kepada bayi selain petugas konsoler berjumlah 4 orang
susu fomula dan makanan tambahan yang terdiri dari Kepala Puskesmas
lainnya sehingga ibu mengangap dengan selaku ketua dan penanggung jawab ,
memberikan air zam-zam lebih baik petugas gizi, asisten ahli gizi dan 1
sebagai pengganti ASI Eksklusif. . Hal petugas KIA (Bidan). Seluruh petugas
tersebut di dukung oleh pernyataan kesehatan yang menjadi petugas
informan sebagai berikut : konseler ASI sudah mengikuti pelatihan
...”mereka mungkin percaya bahwa bayi dan memiliki sertifikat . Hal ini sesuai
yang baru lahir di beri air zam zam agar dengan peraturan Kemenkes Nomor 13
anak nya sehat dan pintar.” (Informan I- Tahun 2003 Tentang Tata Cara
2) Penyedian Fasilitas Menyusui dikatakan
bahwa secara kuantitas tidak batasi
Komponen Keluaran (Output) dalam berapa jumlah minimal konselor ASI di
Pelaksanaan Program ASI Eksklusif di Puskesmas, Semua Tenaga Kesehatan
Puskesmas Olak Kemang bisa menjadi konselor ASI dengan syarat

72
Vol. 2, No. 2, September 2018 Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ)

adalah tenaga yang memiliki Kunci keberhasilan suatu program


pengetahuan dan/atau keterampilan adalah pengelolaan sumber daya
mengenai pemberian ASI melalui manusianya. Organisasi memerlukan
pelatihan, antara lain konselor menyusui SDM yang mau bekerja keras, berpikir
yang telah mendapatkan sertifikat7. kreatif, dan berkinerja unggul. Sumber
Keberhasilan suatu rencana erat daya manusia meliputi semua orang
kaitannya dengan kemampuan seseorang yang berstatus sebagai anggota dalam
yang diperoleh dari pendidikan dan organisasi yang masing-masing memiliki
pelatihan. Pelatihan merupakan upaya peran dan fungsi. Pada prinsipnya
untuk memperbaiki performa pekerja sumber daya manusia adalah satu-
pada suatu pekerjaan. Pelatihan harus satunya sumber daya yang menentukan
mencakup pengalaman belajar, aktivitas- organisasi9.
aktivitas yang terencana, dan didesain Keterbatasan dana dari Puskesmas
sebagai jawaban atas kebutuhan- Olak Kemang dalam melakukan
kebutuhan yang berhasil diidentifikasi. kegiatan pemberdayaan dalam bentuk
Secara ideal pelatihan harus didesain Kelompok Peduli ASI (KP-ASI)
untuk mewujudkan tujuan-tujuan diperlukan bantuan swadaya masyarakat.
8
organisasi . Di dalam program KP-Ibu pihak dinas
Provinsi Jambi telah mengadakan kesehatan tidak menganggarakan dana
pelatihan konselor ASI bagi tenaga karena KP-Ibu yaitu kegiatan
kesehatan yang bekerja di Puskemas pemberdayaan masyarakat yang
dengan pelaksanaan pelatihan sebenarnya pendanaan utama adalah
diserahkan kepada tiap-tiap Dinas swadaya masyarakat itu sendiri. Tetapi
Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk saat ini tidak ada KP-Ibu yang
Puskesmas Olak Kemang pelatihan mempunyai swadaya masyarakat,
sudah di lakukan pada tahun 2016 yang sehingga puskesmas memberikan
diikuti oleh petugas gizi dan bidan. stimulan agar KP-Ibu berjalan.
Bidan konselor ASI yang bekerja di Puskesmas memberikan dana stimulan
Puskesmas Perawatan mempunyai tugas untuk program KP-Ibu tergantung dari
pokok dan tugas tambahan yang sangat anggaran yang dimiliki setiap puskesmas
kompleks sehingga tidak jarang dan prioritas program KP-Ibu10
mengalami kesulitan untuk Kendala yang berkaitan dengan
melaksanakan setiap tugasnya dengan ruang Menyusui di puskesmas Olak
baik dan berdampak terhadap kinerjanya Kemang tidak mempunyai sarana
yang tidak maksimal. Kehadiran pendukung lainnya sebagaimana
konselor ASI diharapkan akan dapat ditentukan di dalam Persyaratan
mengurangi permasalahan tentang kesehatan Ruang ASI sebagaimana
rendahnya dukungan tenaga kesehatan dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) yang
dalam hal pemberian ASI eksklusif. menyatakan tersedianya ruangan khusus
Dengan adanya dukungan, para ibu akan dengan ukuran minimal 3x4 m2 dan/atau
meningkat kepercayaan dirinya dan akan disesuaikan dengan jumlah pekerja
lebih termotivasi untuk terus perempuan yang sedang menyusui ada
memberikan ASI. pintu yang dapat dikunci, yang mudah
dibuka/ditutup, lantai

73
Silvianta et al. Evaluasi Capaian Pelaksanaan…

keramik/semen/karpet, memiliki mengetahui tentang Inisiasi Menyusi


ventilasi dan sirkulasi udara yang Dini, Ibu melakukan posisi menyusi
cukup7. dengan benar, Ibu melakukan
Komponen Proses dalam Pelaksanaan pendekatan bayi dengan payudara
Program ASI Eksklusif di Puskesmas dengan benar, Ibu memberikan ASI
Olak Kemang Eksklusif, Menyusu seseiring mungkin
semaunya, Ibu menghindari pemberian
Standar pelayanan gizi susu formula dan Ibu menerapkan 10
penyelengaran program ASI Eksklusif pedoman gizi seimbang.
komponen proses meliputi Pelatihan PP- Peranan petugas kesehatan
ASI , Pengadaan materi KIE ASI menjadi salah satu faktor yang
Eksklusif, Pendataan sasaran ASI mempengaruhi pemberian ASI eksklusif
Eksklusif, Sosialisasi KIE ASI Ibu umumnya mau, patuh dan menuruti
Eksklusif, Pembinaan teknis dan nasehat petugas kesehatan, oleh karena
pelaporan Evaluasi. Berdasarkan hasil itu petugas kesehatan diharapkan untuk
wawancara pada saaat penelitian memberikan informasi tentang waktu
diketahui bahwa pelaksanaan kegiatan yang tepat untuk memberikan ASI
ASI Eksklusif sudah di lakukan seperti eksklusif. Manfaat ASI eksklusif dapat
pendataan sasaran, pengadaan materi meningkatkan daya tahan tubuh dan
dan sosialisai ASI Eksklusif kepada ibu resikotidak memberikan ASI eksklusif
menyusui. pada bayi 11.
Petugas melakukan pendataan Berdasarkan salah satu faktor yang
sasaran untuk mencari jumlah ibu mempengaruhi motivasi ekstrinsik yaitu
menyusui di wilayah kerja puskesmas lingkungan, terdapat peran petugas
tersebut, kemudian melakukan kesehatan yang ikut andil
pengadaan materi pada saat sosialisasi dalammempengaruhi motivasi ibu dalam
berupa materi sosialisasi di sesuaikan pemberian ASI eksklusif. Beberapa
dengan standar materi sosialisasi ASI peran tersebut mendukung salah satu
Eksklusif diantaranya Menjelaskan program pemerintah yakni Global
bahwa standar emas pemberian makanan Strategy for Infant and young Child
bayi dan anak usia dini adalah Inisiasi Feeding. Program ini bertujuan untuk
Menyusui Dini (IMD), Pemberian ASI menciptakan komitmen, kepedulian,
Eksklusif kepada bayi 0-6 bulan, Selain kesungguhan dan kemauan tenaga
ASI bayi diberi makanan pendamping kesehatan, organisasi profesi kesehatan
ASI (MP-ASI) dan lanjutan pemberian untuk mendukung program ASI12
ASI sampai aak usia 2 tahun atau lebih, Komponen Keluaran (Output) dalam
Menjelaskan pengertian ASI Eksklusif, Pelaksanaan Program ASI Eksklusif di
Menjelaskan kepada masyarakat tentang Puskesmas Olak Kemang
pokok-pokok peraturan pemerintah
nomor 33 tahun 2012 yaitu tentang Output pelaksanaan program ASI
pemberian ASI Eksklusif, Menjelaskan 8 Eksklusif juga diketahui dari penelitian
keberhasilan menyusui yaitu Ibu sejenis tentang Analisis faktor external
mengetahui manfaat menyusui, Ibu faktor internal keberhasilan program
melakukan persiapan menyusui, Ibu ASI Eksklusif di Puskesmas di Kota

74
Vol. 2, No. 2, September 2018 Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ)

Pariaman yang menyatakan bahwa DAFTAR PUSTAKA


Cakupan pemberian ASI ekslusif di
1. WHO., Global strategy for infant and young
wilayah kerja Puskesmas Pariaman
child feeding the optimal duration of
masih rendah, masih di bawah target
exclusive breasfeeding. 2015. diakses
yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan tanggal 27 September 2017.
kota Pariaman. Menurut hasil penelitian
yang dilakukan dengan ibu bayi di 2. UNICEF., 2013. United Nations International
wilayah kerja Puskesmas Children's Emergency Fun.
Pariaman,hanya 1 dari 11 ibu yang www.unicef.org/.diakses tanggal 26
Agustus 2017.
memberikan ASI secara ekslusif pada
bayinya. Masih banyak ibu-ibu yang 3. Kemenkes.., PP Peraturan pemerintah no 33
memberikan makanan tambahan berupa tentang pemberian air susu ibu eksklusif.
susu formula, bubur dan roti. Salah satu Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
strategi yang dilakukan untuk 2012
meningkatkan ASI ekslusif ini adalah
4. Astridya, P, Asyah, N, Lestari D & Ummu,R.
dengan konseling face to face kepada
Pelaksanaan Program ASI Eksklusif di
ibu menyusui yang tidak memberikan Puskesmas Kota Probolinggo. Surabaya:
ASI Eksklusif13. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Kementerian Kesehatan
KESIMPULAN DAN SARAN RI.Vol. (18): 267–276. 2013
Berdasarkan penelitian pada
Puskesmas Olak Kemang Kota Jambi, 5. Dian, F, Ramadhani & Suryati,M., Analisis
dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Faktor Eksternal dan Internal Program
program ASI Eksklusif di Puskesmas Peningkatan Pemberian ASI eksklusif.
Padang: Jurnal Kesehatan Masyarakat
Olak Kemang masih kurang optimal.
Universitas Andalas. 2013. Maret-
Hasil evaluasi pada komponen input
September;7(2).
masih kurang memadai dan komponen
proces belum berjalan optimal. Hasil 6. DINKES., Profil Kesehatan Provinsi Jambi.
pelaksanaan program ASI Eksklusif Dinas Kesehatan Provinsi jambi. 2016
belum baik terlihat dari output yang
7. Kemenkes., Tata Cara Penyediaan Fasilitas
kurang baik yang belum mencapai target
Menyusui. Jakarta : Kementerian
SPM ASI Eksklusif yaitu 80 % per
Kesehatan RI. 2013
wilayah kerja. Adapun saran yang dapat
diberikan yaitu Diperlukan komitmen 8. Henry A., Motivasi Kerja, budaya organisasi
dalam bentuk kebijakan pemberian ASI dan Produktivitas masyarakat.Jakarta:
dan larangan pemberian susu formula, Jurnal Psikologi. 2009. 2(2) :159-65
mengadakan pelatihan dan penyegaran, 9. Ivancevich J, Konopaske, Meteson., Perilaku
melakukan monitoring/ supervisi dan Manajemen Organisasi. Jakarta:
pelaksanaan konseling menyusui, Erlanggra., 2007. Edisi ke -7
membuat SOP, serta menyediakan
sarana prasarana yang menunjang 10. Rachmawati,F & Werdani F., Program
pelaksanaan program ASI Eksklusif. Kelompok Peduli ASI Ibu di Surakarta.
Surakarta: FKM Universitas
Muhamadiyah Surakarta. 2008.

75
Silvianta et al. Evaluasi Capaian Pelaksanaan…

11. Roesli, Utami., Mengenal ASI Eksklusif.


Jakarta: Tribus Agriwidya.2005

12. Retnani.A., Hubungan Peran Tenaga


Kesehatan dengan Motivasi dalam
Pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten
Jember . Jawa Barat : Universitas Jawa
Barat. 2016

13. Dian, F, Ramadhani & Suryati,M., Analisis


Faktor Eksternal dan Internal Program
Peningkatan Pemberian ASI eksklusif.
Padang: Jurnal Kesehatan Masyarakat
Universitas Andalas. 2013. Maret-
September;7(2).

76

Anda mungkin juga menyukai