Anda di halaman 1dari 2

Asertif adalah 

sikap mampu berkomunikasi dengan jujur dan tegas, namun


tetap menghargai dan menjaga perasaan orang lain. Sikap ini penting untuk
dimiliki banyak orang. Namun, sikap ini tidaklah muncul dengan sendirinya,
melainkan harus dibentuk dengan proses pembelajaran dalam kehidupan
sehari-hari.
Sikap asertif sangat berguna dalam banyak aspek kehidupan, mulai dari
mempertahankan hak, menyelesaikan konflik antar rekan kerja, sahabat, atau
pasangan, hingga mengembangkan kesan yang baik terhadap diri Anda.
Salah satu contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut. Pekerjaan A
sedang menumpuk, tetapi ada rekan kerja seniornya yang meminta tolong untuk
mengerjakan suatu tugas tambahan. Padahal, tugas itu sebenarnya bukan tanggung
jawab Si A.
Sikap asertif adalah jika A menolak permintaan tolong itu dengan sopan dan tenang.
A juga akan menyatakan dengan jujur bahwa ia tidak bisa membantu, karena dirinya
juga sedang banyak pekerjaan.
Sikap asertif akan membuat orang lain melihat Anda sebagai pribadi yang percaya
diri dan ramah. Ini bertolak belakang dengan sikap pasif, tetapi juga tidak sama
dengan sikap agresif. Jika menggunakan situasi A tadi, kira-kira akan seperti ini.
Sikap yang tidak asertif adalah jika A menerima tugas tambahan tersebut dengan
diam-diam berberat hati karena tidak berani menolak. Sikap ini disebut juga dengan
sikap pasif. A biasanya akan menyesali keputusannya, tapi tidak bisa berbuat apa-
apa. Kedepannya, ia juga bisa dilihat sebagai sosok yang mudah dimanfaatkan.
Sementara itu, sikap agresif adalah jika A menolak permintaan tolong dengan keras.
Ia juga tidak akan segan menyatakan bahwa tugas itu bukanlah tanggung jawabnya
dan tidak seharusnya ia dimintai pertolongan seperti itu. Sikap seperti ini tentunya
bisa dengan mudah membuat orang lain tidak menyukai A dan menjauh darinya.

Tips Menerapkan Asertif dalam Kehidupan Sehari-Hari

1. Jadilah pendengar yang baik


Cobalah untuk selalu memperhatikan semua hal yang dikatakan lawan bicara Anda.
Jangan menyela pembicaraannya meskipun Anda punya pendapat. Tunggu dulu
sampai orang tersebut selesai berbicara, baru nyatakan pendapat Anda. Ketika
sedang mendengarkan, coba pahami sudut pandang dan situasi orang tersebut.

2. Berani menyampaikan perbedaan pendapat


Perbedaan pendapat adalah hal yang umum terjadi. Ketika Anda tidak sependapat
dengan lawan bicara, Anda harus berani mengutarakannya. Ingat, mengutarakan
berbeda dengan memaksakan pendapat. Ingat juga bahwa Anda masih mungkin
salah, meskipun Anda sangat percaya diri dengan pendapat Anda.

3. Selalu hargai orang lain


Ingatlah untuk tetap menghargai orang lain ketika Anda sedang mengutarakan
pikiran, keinginan, ataupun opini tertentu. Hindari berkeras kepala terhadap
pendapat Anda dan pastikan Anda menyampaikan pendapat dengan tetap menjaga
perasaan orang lain.

4. Hindari merasa bersalah


Hindari merasa bersalah setelah Anda mengatakan tidak terhadap suatu pendapat
atau menolak suatu permintaan. Anda tidak harus menjadi people pleaser atau
selalu menyenangkan orang lain. Selama Anda mengemukakan alasan yang jujur,
masuk akal, dan tidak menyalahi aturan, tidak ada alasan untuk merasa bersalah.

Anda mungkin juga menyukai