Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Asertif

Komunikasi asertif adalah kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif tanpa terlalu
banyak terganggu dengan apa yang orang lain mungkin pikirkan atau katakan. Asertif adalah sikap
mampu berkomunikasi dengan jelas dan tegas namun didalam komunikasi tersebut tetap menghargai
dan menjaga perasaan orang lain. Komunikasi asertif dipandang sebagai gaya komunikasi yang paling
etis digunakan ketika kita dihadapkan padasebuah konflik.

Sikap asertif ini penting dimiliki oleh banyak orang, karena asertif memiliki banyak sekali manfaatnya.
Bersikap asertif dapat digunakan untuk mempertahankan hak anda, menyelesaikan konflik dengan
teman atau saudara anda, dan juga dapat mengembangkan sisi yang baik didalam diri anda.

Schroeder et al. (1983), menyatakan bahwa perilaku asertif memiliki dua macam, yang pertama adalah
asertif "positif". Misalnya seperti : menginginkan pengakuan terhadap orang lain, memberikan dan
menerima pujian, memulai dan mengelola interaksi, mengekspresikan perasaan positif. Sedangkan, ada
juga asertif "negatif" yaitu seperti : sebuah respons yang mengundang suatu konflik. Asertif negatif bisa
berkaitan dengan sikap agresif.

Keuntungan berperilaku asertif: Dengan menyatakan apa adanyaperasaan atau emosinya seseorang
tidakakan dikendalikan orang lain, efektifdalam berinteraksi, lebih dihargai oranglain, menjadi lebih
percaya diri danmemiliki rasa puas.

Manfaat sikap asertif

Ada beberapa manfaat sikap asertif, antara lain :

A. Meningkatkan rasa percaya diri.

B. Mendapatkan ilmu lebih untuk mempertahankan hak anda.

C. Memiliki banyak teman.

D. Tidak mudah ditindas oleh orang lain.

E. Membantu untuk meningkatkan keterampilan dalam pengambilan keputusan.

Ciri-ciri Perilaku Asertif

A. Menghormati hak-hak orang lain dan juga hak sendiri. Menghormati hak-hak orang lain bukan berarti
selalu menyetujui apa yang dikatakan oleh orang lain. Anda juga harus menghormati dan mementingkan
hak anda sendiri.

B. Berani berpendapat secara langsung.

C. Bertindak jujur berarti anda mengekspresikan komunikasi anda dengan para lawan bicara dengan
jujur tanpa merugikan anda sendiri maupun orang lain.
D. Mengerti situasi. Harus memperhatikan situasi dan kondisi saat menerapkan asertif. Seseorang harus
menempatkan lokasi, waktu, frekuensi dan juga kualitas hubungan antar lawan pembicara.

E. Menggunakan bahasa tubuh harus diterapkan dalam sikap asertif, seperti tersenyum, tertawa,
melakukan kontak mata, dan lain-lain.

Tingkah laku yang tumbuh dalam diri menggunakan komunikasi asertif antara lain:

 Menjelaskan tentang perasaan, kebutuhan dan tujuan yang dapatditerima oleh pihak-pihak
yang berhubungan.
 Mampu berkomunikasi secara sabar tanpa bermaksud menyerangorang lain.
 Tegas dalam menentukan pilihan tanpa memaksakan kehendakkepada orang lain.
 Bermain dalam ketentuan yang jelas dan rasional
 Mengatakan kebenaran dalam mempertahankan tujuan walaupunmuncul konflik tetapi selalu
menjaga perasaan orang lain.
 Tetap berpandang positif dan baik dalam menghadapi suatupermasalahan.
 Percaya diri dan terbuka
 Mampu memberi dan menerima umpan balik hal-hal positif dannegatif
 Cara pandang yang positif dan optimis
 Mengerti tentang bernegoisasi diantara perbedaan-perbedaanpendapat orang lain

Ada 3 kategori perilaku asertif yaitu :

 asertif penolakan, yaitu ucapan untukmemperhalus, seperti misalnya : maaf!


 asertif pujian, yaitu mengekspresikan perasaanpositif, seperti
misalnya menghargai, menyukai,mencintai, mengagumi, memuji dan bersyukur
 asertif permintaan, yaitu asertif yang terjadikalau seseorang meminta orang lain
melakukansesuatu yang memungkinkan kebutuhan atautujuan seseorang tercapai tanpa
tekanan ataupaksaan.

Anda mungkin juga menyukai