Anda di halaman 1dari 8

ASERTIF & SELF COFIDENCE

MAKALAH

Disusun Oleh:
Muh Ikhsan Achsanul

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK OTOMOTIF


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah Psikologi Umum tentang Teori Kepribadian.
Penulis selaku penyusun makalah mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Ir. Abdul Salam,M.T. selaku dosen K3 dan Etika yang telah memberikan
arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini sehingga dapat penyelesaian
tugas ini.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, saya tidak menutup diri dari para pembaca akan saran
dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan dan peningkatan kualitas
penyusunan makalah di masa yang akan datang.

Makassar, 13 Juni 2023

Penyusun
Pendahuluan
Asertif adalah bentuk perilaku yang ditunjukkan oleh seseorang atau
individu dalam mengemukakan pikiran, perasaan, kebutuhan atau keinginan
secara langsung, terbuka, jujur, dan sesuai tanpa adanya kecemasan yang tidak
beralasan, namun juga disertai dengan pertimbangan dan penghormatan terhadap
orang lain, sehingga tanpa merugikan diri sendiri maupun orang lain. Adapun
asertivitas adalah sebuah keadaan dimana seseorang dapat menikmati haknya,
mengungkapkan perasaannya, meminta apa yang ia inginkan, menyatakan
pandangan dengan integritas, kejujuran, keterusterangan dan menghormati orang
lain.

Self confidence atau percaya diri adalah sejauhmana anda punya keyakinan


terhadap penilaian anda atas kemampuan anda dan sejauh mana anda bisa
merasakan adanya “kepantasan” untuk berhasil. Ignoffo (1999) secara sederhana
mendefenisikan self confidence berarti memiliki keyakinan terhadap diri sendiri.
Menurut Neill (dalam Hadi & Putri, 2005) self confidence adalah kombinasi
dari self esteem dan self-efficacy.

Self confidence adalah sikap positif seorang individu yang merasa


memiliki kompetensi atau kemampuan untuk mengembangkan penilaian positif
baik terhadap dirinya maupun lingkungan (Jacinta, 2002). Menurut Hasan (2004)
menyatakan self confidence adalah percaya akan kemampuan sendiri yang
memadai dan menyadari kemampuan yang dimiliki, serta dapat memanfaatkan
secara tepat.
Pembahasan
Keterampilan dalam berkomunikasi sangat penting untuk berinteraksi
dengan manusia lain. Komunikasi terdiri dari beberapa jenis, salah satunya adalah
komunikasi verbal. Pada dasarnya, komunikasi verbal terdiri dari tiga jenis, yaitu
pasif, agresif, dan asertif.

Dalam konteks kehidupan sehari-hari, setiap orang harus mengembangkan


keterampilan asertif dan self confidence untuk membantu dalam mengekspresikan
diri dengan jelas dan percaya diri. Keterampilan ini sangat penting dalam
memperkuat sikap-sikap positif, seperti empati dan saling pengertian.

1. Keterampilan Asertif

Asertif adalah kemampuan untuk menyatakan pendapat, gagasan atau


pendirian tanpa melukai atau mengganggu hak orang lain. Seorang yang asertif
dapat berbicara dengan jelas, berdiri sendiri, dan mempertahankan pendiriannya
mengenai suatu hal.

Beberapa keterampilan yang diperlukan dalam asertif adalah sebagai


berikut:

a. Menjaga sopan santun dalam berbicara

b. Berbicara dengan jelas

c. Pandai mendengarkan

d. Berfikir sebelum berbicara

e. Mengungkapkan perasaan yang sesuai

f. Menghormati hak individu lain

Asertif memiliki banyak manfaat, di antaranya:

a. Meningkatkan kepercayaan diri

b. Meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah

c. Meningkatkan kemampuan untuk bersikap tegas

d. Meningkatkan kemampuan untuk membangun hubungan yang sehat


2. Self Confidence

Self confidence merupakan suatu sikap yakin pada diri sendiri dan
kemampuan untuk melakukan aktivitas yang dihadapi. Ini berarti bahwa percaya
diri adalah kunci utama keberhasilan, baik dalam hidup pribadi, sosial, atau
profesional.

Kunci penting dari self confidence adalah memiliki keyakinan dan


kepercayaan diri yang kuat pada kemampuan dan kemampuan sendiri. Beberapa
tips untuk meningkatkan self confidence:

a. Kenali kekurangan dan kelebihan diri sendiri.

b. Fokus pada pencapaian dan keberhasilan.

c. Hindari perbandingan negatif dengan orang lain.

d. Hadapi rasa takut, ambil resiko, dan menjadi proaktif.

e. Jaga pikiran, tubuh, dan hati sehat.

Manfaat dari self confidence adalah:

a. Meningkatkan keterampilan sosial

b. Meningkatkan penampilan diri

c. Meningkatkan kemampuan dalam pekerjaan atau karir

d. Meningkatkan kemampuan mengatasi stress dan tantangan hidup

A. Perilaku Submisif (non-asertif)


Orang yang mempunyai prilaku submisif (non-asertif) umumnya bersifat
positif dan tak langsung, menunjukkan inferioritas.
Ciri-ciri prilaku submisif (non-asertif)
a. Cenderung menyembunyikan perasaan, kebutuhan dan idenya
b. Tidak menghiraukan haknya dan membiarkan orang lain melanggarnya
c. Selalu berusaha menghindari situasi yang tidak menyenangkan seperti
ketegangan, konfrontasi, permusuhan dan konflik.
d. Perilaku non asertif atau submisif dalam interaksi menciptkan situasi menang
kalah.
e. Dalam interaksi dengan orang lain selalu disertai kekhawatiran, kekecewaan
pada diri sendiri, sehingga menimbulkan rasa marah dan dendam.
Ciri-ciri non-asertif (body language) :
a) Tatapan mata takut-takut, menatap ke bawah
b) Membutuhkan dukungan
c) Tangan nervous, gemetar
d) Postur tubuh tidak seimbang, merosot
e) Nada intonasi suara tenang, lembut, nampak ragu-ragu, tawa gugup
f) Memperlihatkan kemarahan dengan diam, tampang bersalah, membuang muka
dan wajah merah.
B. Perilaku Agresif
Orang yang mempunyai prilaku agresif dapat aktif atau pasif, dapat langsung atau
tidak langsung, jujur atau tidak jujur.
Ciri-ciri prilaku Agresif
a. Selalu mengkomunikasikan kesan superioritas dan tidak adanya respek
b. Menempatkan keinginan, kebutuhan dan hak diatas milik orang lain
c. Secara terus menerus berusaha mendominasi dan menghindari orang lain, tidak
menghargai hak dan perasaan orang lain.
A. Perilaku Submisif (non-asertif)
Orang yang mempunyai prilaku submisif (non-asertif) umumnya bersifat positif
dan tak langsung, menunjukkan inferioritas.
Ciri-ciri prilaku submisif (non-asertif)
a. Cenderung menyembunyikan perasaan, kebutuhan dan idenya
b. Tidak menghiraukan haknya dan membiarkan orang lain melanggarnya
c. Selalu berusaha menghindari situasi yang tidak menyenangkan seperti
ketegangan, konfrontasi, permusuhan dan konflik.
d. Perilaku non asertif atau submisif dalam interaksi menciptkan situasi menang
kalah.
e. Dalam interaksi dengan orang lain selalu disertai kekhawatiran, kekecewaan
pada
diri sendiri, sehingga menimbulkan rasa marah dan dendam.
Ciri-ciri non-asertif (body language) :
a) Tatapan mata takut-takut, menatap ke bawah
b) Membutuhkan dukungan
c) Tangan nervous, gemetar
d) Postur tubuh tidak seimbang, merosot
e) Nada intonasi suara tenang, lembut, nampak ragu-ragu, tawa gugup
f) Memperlihatkan kemarahan dengan diam, tampang bersalah, membuang muka
dan wajah merah.
B. Prilaku Agresif
Orang yang mempunyai prilaku agresif dapat aktif atau pasif, dapat langsung atau
tidak langsung, jujur atau tidak jujur.
Ciri-ciri prilaku Agresif
a. Selalu mengkomunikasikan kesan superioritas dan tidak adanya respek
b. Menempatkan keinginan, kebutuhan dan hak diatas milik orang lain
c. Secara terus menerus berusaha mendominasi dan menghindari orang lain, tidak
menghargai hak dan perasaan orang lain.
Kesimpulan
Perilaku Asertif dan kepercayaan diri keduanya overlap (saling berkaitan),
dan saling mendukung. Dengan asertitivitas individu akan mengembangkan cara-
cara efektif menghadapi berbagai situasi dan menghasilkan kecemasan. Orang
yang asertif dapat mengekspresikan ide, opini, dorongan, kebutuhan dan
keinginan tanpa mengganggu hak orang lain.

Dalam hidup sehari-hari, keterampilan asertif dan self confidence


sangatlah penting untuk memperkuat sikap-sikap positif, seperti empati dan saling
pengertian, serta untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Oleh sebab itu, setiap
individu harus memperhatikan dan mengembangkan dua keterampilan yang
penting ini dalam kehidupan sehari-harinya.

Anda mungkin juga menyukai