Anda di halaman 1dari 36

Etika Budaya Sumut

POTENSI DIRI
1. Ir. Nelson Manurung, M.T.
2. Sihar Siahaan, S.T., M.T.
3. Siti Maretia Benu, S.T., M.T.

Minggu ke-4
Tujuan Pembelajaran
• Memunculkan nilai kepercayaan diri sendiri,
• menerapkan nilai kedisiplinan dalam mengatur waktu,
• mengembangkan nilai kualitas dalam diri mahasiswa.
Pengertian
Kemampuan atau kekuatan diri seseorang baik
yang belum terwujud maupun yang telah
terwujud, akan tetapi belum sepenuhnya terlihat
atau dipergunakan secara maksimal oleh

Potensi Diri ? seseorang.


Merupakan kekuatan yang handal yang menjadi
pondasi bagi individu yang memiliki nya untuk
meraih apa yang di inginkan atau apa yang
dicitacitakan

Merupakan kemampuan dalam diri seseorang yang


belum teraktualisasi, belum dipraktikkan dan belum
digunakan dan jika tidak di optimalkan akan menjadi
sia sia dan tidak berguna
Klasifikasi Potensi Secara Umum
intelegensi, kemampuan abstraksi,
KEMAMPUAN DASAR
logika dan daya tangkap.

ketekunan, ketelitian, efisiensi kerja


ETOS KERJA dan daya tahan terhadap tekanan.

pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan, serta


kebiasaan seseorang, baik jasmaniah, rohaniah, emosional
KEPRIBADIAN maupun social yang ditata dalam cara khas di bawah
aneka pengaruh luar
Potensi Yang Terpenting Menurut “Howard Gardner",

1. Intelegensi linguistik, intelegensi yang menggunakan dan mengolah kata-


kata, baik lisan maupun tulisan, secara efektif. Intelegensi ini antara lain
dimiliki oleh para sastrawan, editor, dan jurnalis.
2. Intelegensi matematis-logis, kemampuan yang lebih berkaitan dengan
penggunaan bilangan pada kepekaan pola logika dan perhitungan.
3. Intelegensi ruang, kemampuan yang berkenaan dengan kepekaan
mengenal bentuk dan benda secara tepat serta kemampuan menangkap
dunia visual secara cepat. Kemampuan ini biasanya dimiliki oleh para
arsitek, dekorator dan pemburu.
4. Intelegensi kinestetik-badani, kemampuan menggunakan gerak tubuh
untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan.
Kemampuan ini dimiliki oleh aktor, penari, pemahat, atlet dan ahli bedah.
Potensi Yang Terpenting Menurut “Howard Gardner",
5. Intelegensi musikal, kemampuan untuk mengembangkan,
mengekspresikan dan menikmati bentuk-bentuk musik dan suara.
Kemampuan ini terdapat pada pencipta lagu dan penyanyi.
6. Intelegensi interpersonal, kemampuan seseorang untuk mengerti
dan menjadi peka terhadap perasaan, motivasi, dan watak
temperamen orang lain seperti yang dimiliki oleh seseorang motivator
dan fasilitator.
7. Intelegensi intrapersonal, kemampuan seseorang dalam mengenali
dirinya sendiri. Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan
berefleksi (merenung) dan keseimbangan diri.
8. Intelegensi naturalis, kemampuan untuk mengenali dan
mengelompokkan serta menggambarkan berbagai macam
keistimewaan yang ada di lingkungannya. Beberapa pekerjaan yang
membutuhkan kecerdasan naturalis ini adalah ahli biologi atau ahli
konservasi lingkungan.
Mengenali Potensi Diri Sendiri
Mengetahui bidang apa saja yang di senangi, yang jika dilakukan
menjadi lebih bersemangat Bergabung dengan komunitas
Cari tahu kepandaian yang dimiliki Tentukan tujuan hidup
Kenali kelebihan dan kekurangan diri
Memaafkan Diri Sendiri
Berani menghadapi kegagalan
Banyak membaca, melihat dan merasakan
Coba hal-hal baru
Menghargai diri sendiri
Jangan Takut Berbeda
Mengasah Potensi Diri
Perluas wawasan
Mengembangkan Potensi Diri
1. Kenali Diri Sendiri Secara Mendalam
2. Buatlah Sebuah Tujuan Hidup
3. Kuatkan Niat
4. Terima Setiap Kritikan
5. Buang Pikiran Negatif
6. Berkomitmen Terhadap Niat dan Tujuan
7. Dapatkan Teman-teman yang Positif
8. Banyak Mencoba Hal Baru
9. Optimistis
Percaya Diri (Confidence)
Salah satu aspek kepribadian yang berupa keyakinan akan kemampuan diri
seseorang sehingga tidak terpengaruh oleh orang lain dan dapat bertindak sesuai
kehendak, gembira, optimis, cukup toleran, dan bertanggung jawab.
Sifat kepribadian bukan merupakan sifat yang diturunkan
(bawaan), melainkan diperoleh dari pengalaman hidup, dapat
diajarkan, dan ditanamkan melalui pendidikan.
Kepercayaan pada diri sendiri memengaruhi
sikap hati-hati, ketaktergantungan, ketidak
serakahan, toleransi, dan cita-cita.
Ciri-ciri kepercayaan diri

Lie (Rahayu, 2013: 68-69)


a. Yakin kepada diri sendiri,
b. Tidak tergantung pada orang lain,
c. Tidak ragu-ragu,
d. Merasa diri berharga,
e. Tidak menyombongkan diri,
f. Memiliki rasa keberanian untuk bertindak.
Ciri-Ciri Percaya diri Menurut Mardatilah (dalam Komara,
2016: 36-37)
a. Mengenal dengan baik kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya
lalu mengembangkan potensi yang dimilikinya
b. Membuat standar atas pencapaian tujuan hidupnya lalu memberikan
penghargaan jika berhasil dan bekerja lagi jika tidak tercapai.
c. Tidak menyalahkan orang lain atas kekalahan atau ketidak
berhasilannya namun lebih banyak instrospeksi diri sendiri.
d. Mampu mengatasi perasaan tertekan, kecewa, dan rasa ketidak
mampuan yang menghingapinya.
e. Mampu mengatasi rasa kecemasan dalam dirinya.
f. Tenang dalam menjalankan dan menghadapi segala sesuatunya.
g. Berpikir positif.
h. Maju terus tanpa harus menoleh kebelakang.
Empat ciri utama kepercayaan diri batin yang sehat

Individu yang percaya diri, mencintai diri sendiri dan cinta ini
a. Cinta diri bukanlah sesuatu yang dirahasiakan bagi orang lain. Cinta diri
sendiri merupakan perilaku seseorang untuk memelihara diri
sendiri.

Individu yang memiliki pemahaman diri yang baik akan menyadari


b. Pemahaman diri kekuatannya, mengenal kelemahan, dan keterbatasannya, tumbuh dengan
kesadaran yang mantap tentang identitas sendiri, dan terbuka untuk menerima
umpan balik dari orang lain.
Individu yang memiliki kepercayaan diri selalu mengetahui tujuan hidupnya
c. Tujuan hidup yang jelas karena individu tersebut mempunyai pikiran yang jelas mengapa melakukan
tindakan tertentu dan tahu hasil apa yang bisa diharapkan.

Individu yang memiliki kepercayaan diri merupakan teman yang menyenangkan


d. Berpikir positif karena individu tersebut bisa melihat kehidupan dari sisi yang cerah dan individu
tersebut mengharap serta mencari pengalaman dengan hasil yang bagus.
Empat ciri bidang kepercayaan diri lahir

Individu yang memiliki kepercayaan diri lahir dapat melakukan


a. Komunikasi komunikasi dengan setiap orang dengan segala usia.

Individu yang memiliki kepercayaan diri lahir akan menyatakan


b Ketegasan kebutuhannya secara langsung dan terus terang.

Individu akan menyadari pengaruh gaya hidupnya terhadap


c. Penampilan diri pendapat orang lain mengenai dirinya tanpa terbatas pada
keinginan untuk selalu ingin menyenangkan orang lain.

Individu akan berani menghadapi tantangan dan risiko karena


d. Pengendalian perasaan individu tersebut dapat mengendalikan rasa takut, khawatir, dan
frustrasi.
Orang yang memiliki kepercayaan diri yang positif Menurut
Lauster (dalam Sungkar dan Partini, 2015: 93-94)
a. Keyakinan akan kemampuan diri yaitu sikap positif seseorang tentang dirinya
bahwa mengerti sungguh sungguh akan apa yang dilakukannya.
b. Optimis yaitu sikap positif seseorang yang selalu berpandangan baik dalam
menghadapi segala hal tentang diri, harapan dan kemampuan.
c. Objektif yaitu orang yang percaya diri memandang permasalahan atau segala
sesuatu sesuai dengan kebenaran semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi
atau menurut dirinya sendiri.
d. Bertanggung jawab yaitu kesediaan seseorang untuk menanggung segala sesuatu
yang telah menjadi konsekuensinya.
e. Rasional dan realistis yaitu analisa terhadap suatu masalah, suatu hal, sesuatu
kejadian dengan mengunakan pemikiran yang diterima oleh akal dan sesuai
dengan kenyataan.
Faktor-faktor yang memengaruhi
kepercayaan diri
a. Lingkungan keluarga
1) Menerapkan pola pendidikan yang demokratis,
2) Melatih anak untuk berani berbicara tentang banyak hal,
3) Menumbuhkan sikap mandiri pada anak,
4) Memperluas lingkungan pergaulan anak,
5) Tumbuhkan harga diri anak,
6) Tumbuhkan sikap bertanggung jawab pada anak,
Faktor-faktor yang memengaruhi
kepercayaan diri
7) Setiap permintaan anak jangan terlalu dituruti,
8) Berikan anak penghargaan jika berbuat baik,
9) Berikan hukuman jika berbuat salah,
10) Kembangkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki anak,
11) Anjurkan anak agar mengikuti kegiatan kelompok di
lingkungan rumah,
12) Kembangkan hobi anak yang positif,
13) Berikan pendidikan agama sejak dini.
Faktor-faktor yang memengaruhi
kepercayaan diri
b. Pendidikan formal

c. Pendidikan non formal


Menurut Rini (dalam Husnan, 2015: 100) ada beberapa
faktor yang dapat memengaruhi kepercayaan diri seseorang
a. Keadaan fisik dimana seseorang memiliki jasmani yang kurang
sempurna maka timbulah perasaan tidak enak pada dirinya karena
merasa tidak atau kurang berharga untuk dibandingkan dengan
sesamanya. Perasaan rendah diri ini selanjutnya menyebabkan orang
tersebut menjadi kurang percaya diri.
b. Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian
yang diketahui individu tentang dirinya dan memengaruhi individu
dalam berhubungan dengan orang lain.
Menurut Rini (dalam Husnan, 2015: 100) ada beberapa
faktor yang dapat memengaruhi kepercayaan diri seseorang

c. Harga diri memengaruhi kepercayaan diri seseorang dimana


seseorang yang memiliki self esteem atau harga diri yang tinggi
cenderung lebih percaya diri dibandingkan orang-orang yang
memiliki self esteem yang rendah.
d. Tingkat pendidikan mempunyai pengaruh dalam menentukan
kepercayaan diri. Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin banyak
yang telah dipelajari individu berarti semakin mengenal diri baik
kekurangan maupun kelebihannya sehingga mampu menentukan
sendiri standar keberhasilannya.
Menurut Rini (dalam Husnan, 2015: 100) ada beberapa
faktor yang dapat memengaruhi kepercayaan diri seseorang
e. Interaksi merupakan suatu proses dimana individu memperhatikan
dan merespon terhadap individu lain, sehingga dibalas dengan respon
tertentu.
f. Jenis kelamin mempunyai pengaruh terhadap tinggi rendahnya
kepercayaan diri individu. Pada umumnya laki-laki menunjukkan
kepercayaan diri yang lebih baik dari pada perempuan, sehingga
perempuan biasanya akan menampakkan rasa kurang percaya diri
terhadap kemampuannya. Perempuan cenderung kurang stabil untuk
mewujudkan kemampuan dan lebih memperhatikan fisiknya sehingga
banyak perempuan mengalami kurang percaya diri terhadap keadaan
fisiknya.
Harga Diri
Penilaian Atau Evaluasi Secara Positif Atau Negatif Terhadap Diri Sendiri.

Tujuh hal yang menunjukkan tingginya harga Faktor yang mempengaruhi harga
diri yaitu: diri adalah:
1. Bertindak secara mandiri 1. Alam bawah sadar, persepsi dan
2. Menerima Tanggung Jawab pikiran diri sendiri
3. Bangga dengan prestasi 2. Pekerjaan
4. Suka dengan Tantangan baru 3. Usia
5. Mampu tertawa, menangis, berteriak serta 4. Penyakit yang dialami
mengungkapkan kasih sayang secara 5. Keterbatasan fisik
spontan 6. Opini terhadap diri sendiri
6. Mampu mengatasi frustasi dan stress 7. Pola asuh
dengan berbagai reaksi 8. Pendidikan
7. memiliki kemampuan mempengaruhi
orang lain
Manajemen Stress Pada Mahasiswa

Stress adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang tampak berbahaya atau sulit, stres
membuat tubuh untuk memproduksi hormone adrenaline yang berfungsi untuk
mempertahankan diri, Stres merupakan bagian dari kehidupan manusia.

Beberapa hal yang merupakan Gejala-gejala Stress juga membangun komplikasi stress seperti:
stress: 1. Tekanan darah tinggi dan serangan jantung.
1. Menjadi mudah tersinggung dan marah 2. Sakit mental, hysteria.
terhadap teman, keluarga dan kolega. 3. Gangguan makan seperti hilang nafsu makan
2. Bertindak secara agresif dan defensif. atau terlalu banyak makan.
3. Merasa selalu lelah. 4. Tidak bisa tidur (insomnia).
4. Sukar konsentrasi atau menjadi pelupa. 5. Migren atau kepala pusing.
5. Palpitasi atau jantung berdebar-debar. 6. Sakit maag.
6. Otot-otot tegang. 7. Serangan asma yang tambah berat.
7. Sakit kepala, perut dan diare. 8. Ruam kulit.
Stressor dapat berasal dariberbagai hal yaitu

1. Kondisi fisik
2. Psikologis,
3. Sosial
4. Situasi kerja,
5. Situasi dirumah, dalam kehidupan sosial, dan lingkungan luar lainnya
Jenis Stress

1. Stress baik
Stres tidak hanya dipicu sepenuhnya oleh pengalaman negatif. Bahkan,
pengalaman positif juga dapat membawa stres, seperti upacara
kelulusan atau pernikahan.

2. Distres internal
Ini adalah tipe stres yang buruk. Distres merupakan tipe stres negatif hasil
dari pengalaman buruk, ancaman, atau perubahan situasi yang tidak
terduga dan tidak nyaman
Jenis Stress
3. Distres akut
Distres akut terjadi ketika seseorang mengalami distres yang dipicu oleh
peristiwa buruk yang berlalu dengan cepat. Sementara stres kronik
terjadi ketika seseorang harus menahan stres dalam waktu yang lama.
Kedua tipe stres tadi akan memicu timbulnya hiperstres.

4. Hipostres
Ternyata hari-hari tanpa kekhawatiran dan tantangan juga dapat
memicu tipe stres lainnya. Seseorang yang mengalami hipostres merasa tidak
tertantang, tidak memiliki motivasi untuk melakukan apa pun.
Hipostres dapat memicu perasaan depresi dan kesia-siaan.
Jenis Stress

5. Eustres
Eustres merupakan stres yang sangat berguna lantaran dapat membuat
tubuh menjadi lebih waspada. Eustres membuat tubuh dan pikiran
menjadi siap untuk menghadapi banyak tantangan, bahkan bisa tanpa
disadari. Tipe stres ini dapat membantu memberi kekuatan dan
menentukan keputusan, contohnya menemukan solusi untuk masalah.
Ada beberapa sumber yang dapat dikategorikan
sebagai pemicu munculnya stress
1. Tension
yaitu suatu keadaan dimana kita mengalami tegang atau tekanan
mental, contohnya: mempunyai hutang, suami atau istri selingkuh,
hendak menghadapi ujian akhir sekolah, dll.

2. Frustrasi
yakni mengalami kekecewaan karena ambisi atau cita-cita kita
terhambat oleh sesuatu atau disaat kita mengalami kegagalan.
Misalnya saja gagal dalam berumah tangga, gagal sekolah, gagal
dalam panen, dll.
Ada beberapa sumber yang dapat dikategorikan
sebagai pemicu munculnya stress

3. Konflik
rasa ketegangan, kecemasan yang disebabkan sukar menentukan dua
pilihan atau lebih. Contohnya pasangan suami-istri yang selalu tidak
rukun, apakah akan bercerai atau tidak.

4. Krisis
kejadian mendadak, sementara upaya untuk mengatasinya diluar
kemampuan kita, sebagai contoh terjadinya bencana alam, kematian
seseorang yang kita sayangi dan kita cintai.
Manajemen Stress
Manajemen stress adalah suatu program untuk melakukan pengontrolan atau
pengaturan sress yang bertujuan mengenal penyebab stress dan mengetahui Teknik
Teknik mengelola stress sehingga orang dapat lebih baik dalam menguasai stress
dalam kehidupan

Beberapa tanda seseorang sedang mengalami stress


1. mudah marah ataupun tersinggung,
2. sulit berkonsentrasi,
3. takut atau cemas terus-menerus,
4. suasana hati yang berubah drastis,
5. adanya perubahan pola tidur,
6. ketergantungan pada obat atau alkohol agar bisa tidur, depresi, dll.
Penyebab stress secara umum terbagi menjadi dua, yakni:
1. Penyebab Stress Dari Luar
Tekanan jiwa yang terdapat dalam diri seseorang kerap kali disebabkan karena
a. Adanya pengaruh dari lingkungan. Seperti suara yang bising, suhu panas, cahaya
terlalu banyak dll.
b. Peristiwa penting yang terjadi dalam hidup seseorang, seperti meninggalnya
orang yang dikasihi, kehilangan pekerjaan, perceraian, putus cinta, dll.
c. Adanya interaksi sosial seperti perlakukan kasar dari orang lain, sikap agresif dari
orang lain, intimidasi dari pihak yang lebih berkuasa, dll.
d. Pekerjaan
Seperti deadline pekerjaan yang ketat, intimidasi dari pihak atasan atau rekan kerja,
peraturan yang terlalu kaku, dll.
e. Kecerobohan sendiri, seperti lupa menyimpan kunci, lupa mematikan listrik,
rusaknya peralatan, dll.
Penyebab stress secara umum terbagi menjadi dua, yakni:
2. Penyebab Stress Dari Dalam
Stress juga bisa terjadi karena adanya pengaruh dari dalam diri seseorang tersebut
seperti:
a. Workaholic
Yakni seseorang yang melakukan pekerjaan secara kompulsif dan sangat sering
mengorbankan waktu tidur serta keluarganya sehingga mengakibatkan tekanan dalam
jiwanya.
b. Fixed Mindset
Yakni mereka yang memiliki pikiran sempit dan kaku. Umumnya mereka memiliki
banyak pikiran dan kaku atau tidak berpikir sama sekali secara normal.
c. Pikiran Negatif
Hal ini ditandai dengan adanya cara pikir yang pesimistis, berlebihan mengkritik diri
sendiri dan menganalisis sesuatu secara berlebihan
d. Gaya hidup dan juga kebiasaan buruk,
Seperti begadang, minum alkohol, kafein, perokok berat, boros, dll.
Tujuan dilakukannya manajemen stres di dalam lingkungan
perusahaan adalah
a. untuk mengantisipasi adanya kemungkinan timbul penyebab
stress,
b. mencegah terjadinya stress pada karyawan dan perusahaan
secara menyeluruh, tidak
menyebabkan efek yang lebih buruk,
c. serta memulihkan karyawan dan atau perusahaan dari stress.
Cara Mengelola Stress

1. Melakukan Pendekatan Individual


Pendekatan individual sangat diperlukan untuk menentukan
keberhasilan manajemen stress di dalam suatu perusahaan.
Beberapa pendekatan individual tersebut diantaranya adalah
a. menerapkan manajemen waktu secara baik,
b. meningkatkan waktu olahraga,
c. melatih diri agar lebih rileks,
d. memperluas sosialisasi.
Cara Mengelola Stress
2. Melakukan Pendekatan Organisasional
Dalam hal ini, pendekatan organisasional dilakukan untuk mengelola
stress di dalam perusahaan yang umumnya dilakukan dengan beberapa
metode, yaitu:
a. Membuat iklim perusahaan yang lebih mendukung
b. Melakukan seleksi secara personil dan juga penempatan kerja yang
lebih baik lagi
c. Meminimalisir adanya kemungkinan konflik dan melakukan
klarifikasi peran perusahaan.
d. Menetapkan tujuan secara lebih realistis
e. Membuat bimbingan konseling pada setiap karyawan
f. Mereset pekerjaan para karyawan
g. Dan melakukan perbaikan komunikasi dari dalam perusahaan
Cara Mengatasi Stress
Cara Mengatasi Stress
1. Konsumsi makanan yang sehat
2. Melatih Pernapasan
3. Meditasi
4. Berolah raga
5. Minum Teh
6. Berkumpul bersama orang terdekat
7. Melakukan Hobby
8. Membantu orang lain
9. Mengontrol diri sendiri
10. Menghindari pemicu stress
TUGAS
1. Tuliskan dalam hal-hal berikut ini:
a. 10 hal yang disenangi
b. 10 hal yang senantiasa dilakukan mahasiswa
2. Coba lihat potensi teman-teman di sekitar Anda! Dan tuliskan.
3. Tuliskan potensi Anda yang belum terwujud!
4. Bagaimana cara Anda menyikapi kondisi yang tidak sesuai dengan harapan?
5. Cara mengelola stress sudah dijelaskan di atas, cara mana yang pernah
Anda terapkan selama ini dan mengapa?

Anda mungkin juga menyukai