Anda di halaman 1dari 6

BAB II

Tinjauan Pustaka

A. PENELITIAN TERDAHULU

Peneliti mendapatkan beberapa hasil penelitian terdahulu tentang


pengaruh-pengaruh yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.
● 1.”Pengertian Percaya Diri
Percaya diri bersal dari bahasa Inggris yakni self confidence yang artinya:percaya
pada kemampuan, kekuatan dan penilaian diri sendiri. Jadi dapat dikatakan
bahwa penilaian tentang diri sendiri adalah berupa penilaian yang positif. Penilaian
positif inilah yang nanti akan menimbulkan sebuah motivasi dalam diri individu untuk
lebih mau menghargai dirinya.
Pengertian secara sederhana dapat dikatakan sebagai suatu keyakinan
seseorang terhadap gejala aspek kelebihan yang dimiliki oleh individu dan keyakinan
tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan hidupnya.

● 2.”Memahami Rasa Percaya Diri


Pemahaman tentang hakekat percaya diri akan lebih jelas jika seseorang melihat
langsung berbagai peristiwa yang dialami oleh dirinya sendiri atau orang lain. Rasa
percaya diri sering dimaknai dengan rasa kemampuan individu dalam
menyeimbangkan struktur kejiwaan yang ada pada diri individu tersebut. Dengan kata
lain percaya diri adalah individu mampu mengendalikan gejala emosional seperti
takut dan sebagainya sehingga ia berani memposisikan pada hal yang seimbang.
Berdasarkan berbagai peristiwa dan pengalaman tersebut bisa kita lihat bahwa
gejala-gejala tingkah laku seseorang yang menggambarkan adanya rasa percaya diri
atau tidak.
● 3.”Karakteristik Percaya diri
ada dua jenis rasa percaya diri yaitu :Percaya Diri Lahir dan Percaya Diri Batin.
A.Percaya Diri Lahir
Percaya diri lahir adalah percaya diri yang memberi kepada kita perasaan dan
anggapan bahwa kita dalam keadaan baik.
*empat ciri utama seseorang yang memiliki percaya diri batin yang sehat, ke Empat
ciri itu
adalah: 1. Cinta Diri
Orang yang cinta diri mencintai dan menghargai diri sendiri dan orang lain. Mereka
akan berusaha memenuhi kebutuhan secara wajar dan selalu menjaga
kesehatan diri.
2. Pemahaman Diri
Orang yang percaya diri batin sangat sadar diri. Mereka selalu intropeksi diri agar
setiap tindakan yang dilakukan tidak merugikan orang lain.
3. Tujuan yang Positif
Orang yang percaya diri selalu tahu tujuan hidupnya. Ini disebabkan karena mereka
punya alasan dan pemikiran yang jelas dari tindakan yang mereka lakukan serta hasil
apa yang bisa mereka dapatkan.
4. Pemikiran yang Positif
Orang yang percaya diri biasanya merupakan teman yang menyenangkan.
B. Percaya Diri Batin
Percaya diri batin membuat individu harus bisa memberikan kesan pada dunia luar
bahwa ia yakin akan dirinya sendiri (percaya diri lahir), melalui pengembangan
ketrampilan dalam empat bidang sebagai berikut :
1. Komunikasi.
Ketrampilan komunikasi menjadi dasar yang baik bagi pembentukan sikap percaya
diri. Menghargai pembicaraan orang lain, berani berbicara di depan umum, tahu
kapan harus berganti topik pembicaraan, dan mahir dalam berdiskusi adalah bagian
dari ketrampilan komunikasi yang bisa di lakukan jika individu tersebut memiliki rasa
percaya diri.
2. Ketegasan.
Sikap tegas dalam melakukan suatu tindakan juga di perlukan, agar kita terbiasa
untuk menyampaikan aspirasi dan keinginan serta membela hak kita, dan
menghindari terbentuknya perilaku agresif dan positif dalam diri.
3. Penampilan Diri.
Seorang individu yang percaya diri selalu memperhatikan penampilan dirinya, baik
dari gaya pakaian, aksesoris dan gaya hidupnya tanpa terbatas pada keinginan untuk
selalu ingin menyenangkan orang lain.
4. Pengendalian Perasaan
Pengendalian perasaan juga di perlukan dalam kehidupan kita sehari-hari, dengan
kita mengelola perasaan kita dengan baik akan membentuk suatu kekuatan besar
yang pastinya menguntungkan individu tersebut.

Sikap percaya diri yang dimiliki seorang individu memiliki beberapa kriteria yang
menonjol, Hakim mengemukakan beberapa ciri-ciri tertentu dari orang-orang
yang memiliki rasa percaya diri, yaitu:

a. Selalu bersikap tenang didalam mengerjakan segala sesuatu.


b. Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai.
c. Mampu menetralisasi ketegangan yang muncul dalam berbagai situasi.
d. Mampu menyusaikan diri dan berkomunikasi diberbagai situasi.
e. Memiliki kondisi mental dan fisik yang cukup baik untuk menunjang
penampilannya.
f. Memiliki kecerdasan yang cukup.
g. Memiliki tingkat pendidikan formal yang cukup.
h. Memiliki keahlian atau ketrampilan lain yang menunjang kehidupannya.
i. Memiliki kemampuan bersosialisasi.
j. Mamiliki latar belakang pendidikan keluarga yang baik.
k. Memiliki pengalaman hidup yang menempa mentalnya menjadi kuat dan tahan
didalam mengahadapi berbagai cobaan hidup.
l. Selalu bereaksi positif dalam menghadsapi berbagai masalah, misal: tegar, sabar,
dan tabah dalam mengahadapi persoalan hidup.

● 4.” kepercayaan diri itu berkenaan dengan tiga hal, yaitu:


1. Tingkah laku, kepercayaan diri untuk mampu bertindak dan melakukan segala
sesuatu sendiri. Dengan tiga ciri penting, yaitu:
a. Keyakinan atas kemauan sendiri untuk melakukan sesuatu.
b. Keyakinan atas kemampuan untuk menindak lanjuti segala prakarsa sendiri
secara konsekuen.
c. Keyakinan atas kemampuan pribadi dalam menanggulangi segala kendala.
2. Emosi, adalah kepercayaan diri untuk yakin dan mampu menguasai emosi, ada
Empat ciri penting, yaitu:
a. Keyakinan terhadap kemampuan untuk mengetahui perasaan diri sendiri.
b. Keyakinan terhadap kemampuan untuk mengungkapkan perasaan dengan
baik.
c. Keyakinan untuk dapat bersosialisasi dengan baik.
d. Keyakinan untuk mengetahui manfaat apa yang bisa disumbangkan pada orang
lain.
3. Spiritual, kepercayaan diri spiritual merupakan kepercayaan diri yang terpenting,
karena tidak mungkin kita dapat mengembangkan kedua jenis kepercayaan diri yang
lain jika kepercayaan diri spiritual tidak kita dapatkan.

● 5.” Proses Terbentuknya Rasa


Percaya Diri.
kepercayaan diri berkembang memelalui self understanding dan berhubungan
dengan bagaimana individu belajar menyelesaikan
tugas disekitarnya, terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru dan suka
terhadap
tantangan.
*Proses terbentuknya rasa percaya diri menurut Hakim secara garis besar sebagai
berikut:
a. Terbentuknya kepribadian yang baik sesuai dengan proses perkembangan yang
melahirkan kelebihan-kelebihan tertentu.
b. Pemahaman seseorang terhadap kelebihan-keleibihan yang dimilikinya dan
melahirkan keyakinan kuat untuk bisa berbuat segala sesuatu dengan memanfaatkan
kelebihan-kelebihannya.
c. Pemahaman dan reaksi positif seseorang terhadap kelemahan-kelemahan yang
dimilikinya agar tidak menimbulkan rasa rendah diri atau rasa sulit menyesuaikan diri.
d. Pengalaman didalam menjalani berbagai aspek kehihdupan dengan menggunakan
segala kelebihan yang ada pada dirinya.
Kekurangan pada salah satu proses tersebut, kemungkinan besar akan
mengakibatkan seseorang mengalami hambatan untuk memperoleh rasa percaya diri.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa proses terbentuknya rasa
percaya diri berasal dari dalam diri sendiri.
● 6.”Faktor-Faktor Pembentuk Percaya Diri
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan
kepercayaan diri pada diri seseorang, yaitu:
a. Pola Asuh
Faktor pola asuh dan interaksi di usia dini, merupakan faktor yang amat mendasar
bagi pembentuk rasa percaya diri.
b. Sekolah
Dalam lingkungan sekolah, guru adalah panutan utama bagi siswanya.Salah satu segi
dalam pendidikan di sekolah, baik secara tertutup atau terbuka persaingan antar
siswa dalam berbagai bidang telah menjadi bagian yang melekat dalam kehidupan
akademik mereka.
c. Teman Sebaya
Kelompok teman sebaya adalah lingkungan sosial kedua setelah keluarga. Dimana
mereka terbiasa bergaul dan mengungkapkan perasaan dan pikiran mereka
pada orang lain.
d. Masyarakat
Kelangsungan berlakunya norma tersebut pada generasi penerus disampaikan
melalui orang tua, teman sekolah, teman sebaya, sehingga norma tersebut menjadi
bagian dari cita-cita individu. Semakin kita mampu memenuhi norma dan diterima
oleh masyarakat, semakin lancar harga diri kita berkembang.
e. PengalamanSetiap individu pasti pernah merasakan pengalaman gagal dan
berhasil.
Perasaan gagal akan membentuk gambaran diri yang buruk dan sangat merugikan
perkembangan harga diri individu. Sedangkan pengalaman keberhasilan tentu
menguntungkan perkembangan harga diri yang akan membentuk gambaran diri yang
baik sehingga akan timbul rasa percaya diri dalam diri individu.
● 7. Memupuk Rasa Percaya Diri.
Menumbuhkan rasa percaya diri yang profesional harus dimulai dari dalam diri
individu. Hal ini sangat penting mengingat bahwa hanya individu yang bersangkutan
yang dapat mengatasi rasa tidak percaya diri yang sedang dialaminya. Ada beberapa
cara yang bisa dilakukan jika individu mengalami krisis kepercayaan diri. Hakim
mengemukakan sikap-sikap hidup positif yang mutlak harus dimiliki dan
dikembangkan oleh mereka yang ingin membangun rasa percaya diri yang kuat, yaitu:
a. Bangkitkan Kemauan Yang Keras.
Kemauan adalah dasar utama bagi seorang individu yang membangun
kepribadian yang kuat termasuk rasa percaya diri.
b. Membiasakan Untuk Berani.
Dapat dilakukan dengan cara terlebih dahulu membangkitkan keberanian dan
berusaha menetralisir ketegangan dengan bernafas panjang dan rileks.
c. Bersikap Dan Berpikiran Positif.
Menghilangkan pikiran yang negatif dan membiasakan diri untuk berfikir yang
positif, logis dan realistis, dapat membangun rasa percaya diri yang kuat
dalam diri individu.
d. Membiasakan Diri Untuk Berinisiatif.
Salah satu cara efektif untuk membangkitkan rasa percaya diri adalah dengan
membiasakan diri berinisiatif dalam setiap kesempatan, tanpa menunggu perintah
dari orang lain.
e. Selalu Bersikap Mandiri
Melakukan segala sesuatu terutama berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan
hidupnya dengan tidak terlalu bergantung pada orang lain.
f. Belajar Dari Pengalaman.
Sikap positif yang harus dilakukan dalam mengahadapi kegagalan adalah siap
mental untuk menerimanya, untuk kemudian mengambil hikmah dan pelajaran dan
mengetahui faktor penyebab dari kegagalanya tersebut.
g. Tidak Mudah Menyerah (Tegar).
Menguatkan kemauan untuk melangkah, bersikap sabar dalam mengahadapi
rintangan dan mau berfikiran kritis untuk menyelesaikan masalah merupakan sikap
yang harus dilakukan seorang individu untuk membentuk rasa percaya diri
yang kuat dalam dirinya.
h. Membangun Pendirian Yang Kuat.
Pendirian yang kuat teruju jika kita dihadapkan pada berbagai masalah dan
pengaruh negatif sebagai imbas dari interaksi sosial. Individu yang percaya diri
selalau yakin dengan dirinya dengan tidak berubah pendirianya meskipun banyak
pengaruh negtif di sekelilingnya.

● 8.KONSEP PRESTASI BELAJAR.


1. Pengertian Prestasi Belajar
Kata prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu prestasi dan belajar. Untuk
memahami pengertian prestasi belajar maka perlu diketahui terlebih dahulu
apa yang dimaksud dengan ’perstasi’ dan apa yang dimaksud dengan ’belajar’.
Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu ”Presesatie” yang kemudian dalam
Bahasa Indonesia menjadi presentasi yang berarti usaha. Sementara dalam kamus
Ilmiah Populer, prestasi adalah hasil yang telah dicapai. Pada umumnya prestasi ini
digunakan untuk menunjukkan suatu pencapaian tingkat keberhasilan tentang suatu
tujuan atau bukti suatu keberhasilan.
2. Indikator Prestasi Belajar.
pengungkapan hasil belajar yang ideal yang meliputi segenap ranah psikologis yang
berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Namun demikian,
pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa
murid, sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil belajar itu yang bersifat
intangible (tak dapat diraba). Oleh karena itu, yang dapat dilakukan guru dalam hal ini
adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan
diharapkan sesuai dapat memcerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar
siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa.
3. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Belajar.
faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat di bedakan menjadi tiga
macam
yakni :
a. faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaaan atau kondisi jasmani dan
rohani siswa.
b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan diekitar siswa.
c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), jenis upaya belajar siswa yang
meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
mempelajari materi- materi pelajaran.
● 9. PENGARUH RASA PERCAYA DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR.
Prestasi belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan secara sadar atau sengaja
berupa penambahan pengetahuan maupun keterampilan yang mengakibatkan adanya
perubahan tingkah laku manusia secara langgeng atau terus menerus baik
secara fisik maupun psikis yang ditunjukkan dengan nilai tes, yang mencakup ranah
kognitif, afektif dan psikomotorik. Maka siswa sebagai individu utama dalam
kegiatan belajar mengajar di suatu lembaga tentunya akan berusaha untuk mencapai
prestasi belajar yang baik. Dengan dimikian prestasi belajar merupakam ukuran
keberhasilan atau kemampuan ataupun kesuksesan seseorang dalam menyelesaikan
jenjang pendidikannya melalui pemahaman, sintesis (membuat paduan baru dan
utuh), penerimaan, penghayatan, keterampilan bergerak dan bersikap, kecakapan
ekspresi verbal dan nonverbal. Untuk dapat menentukan prestasi belajar siswa maka
perlu dilakukan penilaian atas prestasi belajar siswa tersebut, penilaian prestasi
belajar siswa sangatlah penting karena akan bisa mengetahui tingkat prestasinya
guna
menetapkan tindakan selanjutnya untuk peningkatan kualitas lembaga
pendidikanya.Percaya diri sebagai suatu keyakinan seseorang dengan sukses mampu
berperilaku seperti yang dibutuhkan untuk mengakibatkan hasil yang diharapkan. dari
definisi ini dapat kita lihat bahwa optimisme adalah faktor atau unsur penting yang
harus dimiliki oleh individu yang memiliki kepercayaan diri, sedangkan hal
tersebut merupakan pemicu utama dalam pencapaian prestasi atau hasil yang
diharapkan. Rasa percaya diri akan timbul apabila ada pemenuhan kebutuhan yang
dihargai dan menghargai. Karena dengan hal ini akan meumbuhkan kekuatan,
kemapuan, perasaan berguna yang dibutuhkan orang lain. Jika kebutuhan itu tidak
terpenuhi maka akan muncul perasaan rendah diri, tidak berdaya dan putus asa. Oleh
karena itulah rasa percaya diri sangatlah dibutuhkan siswa sebagai modal individu
dalam lingkungannya guna untuk mencapai prestasi yang di harapkan. Faktor yang
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa adalah rasa percaya diri, hal ini adalah
berupa pemahaman, sikap yang tegas tidak ragu-ragu, pemahaman diri, pemikiran
yang positif, komunikatif, optimis, kreatif dan dapat mengendalikan diri, dapat
membantu siswa dalam belajar dan akan dapat memberikn pengaruh terhadap
prestasi
belajarnya dalam hal kognitif, afektif dan psikonotor dan kedisiplinan belajar. Orang
yang memiliki percaya diri adalah orang yang memiliki kemerdekaan
psikologis, yaitu kebebasan mengarahkan pilihan dan mengarahkan tenaga
berdasarkan keyakinan pada kemampuan dirinya, untuk melakukan hal-hal
yangproduktif dan poitif.
Rasa percaya diri didasarkan pada kepercayaan yang realistis terhadap kemampuan
yang dimiliki oleh individu. Bila individu merasa rendah diri, individu
tidak berhasil menyadari kemampuan yang sebenarnya dimiliki. Individu menghindari
mengambil tantangan baru. Dengan cara ini, rasa rendah diri dapat menuntun pada
rasa kurang percaya diri yang tidak realistis, membatasi kemampuan
kita untuk memberikan yang terbaik. Maka dengan keprcayaan diri akan dapat
menyadari dan mengaplikasikan kemampuan dirinya dengan baik sehingga dapat
mencapai tujuan prestasi yaang diinginkan. Maka pengaruh rasa percaya diri
terhadap
prestasi belajar siswa menguatkan keyakinan akan kemampuan yang ada dalam diri
individu seorang siswa sehingga diharapkan akan melakukan aktivitas belajarnya
dengan baik serta memperoleh prestasi belajar yang baik.

Anda mungkin juga menyukai