Anda di halaman 1dari 15

CONTOH PENYUSUNAN KONTRUK TEORI DARI VARIBEL YANG DI PILIH

KONSTRUK TEORI

KEPERCAYAAN DIRI

1. Hakikat Kepercayaan diri

Menurut Lindenfield. G (2004) dikatakan bahwa orang yang memiliki kepercayaan diri

ialah orang yang merasa puas dengan dirinya. Adapun gambaran merasa puas terhadap dirinya

adalah orang yang merasa mengetahui dan mengakui terhadap ketrampilan dan kemampuan

yang dimilikinya, serta mampu menunjukkan keberhasilan yang dicapai dalam kehidupan

bersosial.Untuk mencari atau menggali definisi yang akurat tentang percaya diri, maka harus

menganalisis tentang unsur-unsurnya yang khas.Hal ini dilakukan dengan mendaftarkan sifat-

sifat dan keterampilan-keterampilan hasil pengamatan terhadap orang yang memiliki tingkat

kepercayaan diri yang tinggi.

Sedangkan Luxori (2004: 4), menyatakan bahwa, percaya diri adalah hasil dari

percampuran antara pikiran dan perasaan yang melahirkan perasaan rela terhadap diri sendiri.

Dengan memiliki kepercayaan diri, seseorang akan selalu merasa baik, rela dengan kondisi

dirinya, akan berpikir bahwa dirinya adalah manusia yang berkualitas dalam berbagai bidang

kehidupan, pekerjaan, kekeluargaan, dan kemasyarakatan, sehingga dengan sendirinya

seseorang yang percaya diri akan selalu merasakan bahwa dirinya adalah sosok yang berguna

dan memiliki kemampuan untuk bersosialisasi dan bekerja sama dengan masyarakat lainnya

dalam berbagai bidang. Rasa percaya diri yang dimiliki seseorang akan mendorongnya untuk

menyelesaikan setiap aktivitas dengan baik.

Menurut Hakim (2002: 6), rasa percaya diri yaitu suatu keyakinan seseorang terhadap

segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu

untuk bisa mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

seseorang yang memiliki kepercayaan diri akan optimis di dalam melakukan semua
aktivitasnya, dan mempunyai tujuan yang realistik, artinya individu tersebut akan membuat

tujuan hidup yang mampu untuk dilakukan, sehingga apa yang direncanakan akan dilakukan

dengan keyakinan akan berhasil atau akan mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Siswa

yang memiliki kepercayaan diri akan mampu mengetahui kelebihan yang dimilikinya, karena

siswa tersebut menyadari bahwa segala kelebihan yang dimiliki, kalau tidak dikembangkan,

maka tidak akan ada artinya, akan tetapi kalau kelebihan yang dimilikinya mampu

dikembangkan dengan optimal maka akan mendatangkan kepuasan sehingga akan

menumbuhkan kepercayaan diri. Individu yang percaya diri akan memandang kelemahan

sebagai hal yang wajar dimiliki oleh setiap individu, karena individu yang percaya diri akan

mengubah kelemahan yang dimiliki menjadi motivasi untuk mengembangkan kelebihannya

dan tidak akan membiarkan kelemahannya tersebut menjadi penghambat dalam

mengaktualisasikan kelebihan yang dimilikinya.

Menurut Angelis (2005: 10) kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dalam jiwa

manusia bahwa tantangan hidup apapun harus dihadapi berbuat sesuatu. Kepercayaan diri itu

lahir dari kesadaran bahwa jika memutuskan untuk melakukan sesuatu, sesuatu itu pula yang

harus dilakukan. Kepercayaan diri akan datang dari kesadaran seorang individu tersebut

memiliki tekad untuk melakukan apapun, sampai tujuan yang ia inginkan tercapai.

Menurut Hakim (2002: 6) rasa percaya diri tidak muncul begitu saja pada diri seseorang

ada proses tertentu didalam pribadinya sehingga terjadilah pembentukan rasa percaya diri.

Terbentuknya rasa percaya diri yang kuat terjadi melalui proses:

1. Terbentuknya kepribadian yang baik sesuai dengan proses perkembangan yang

melahirkan kelebihan kelebihan tertentu.

2. Pemahaman seseorang terhadap kelebihan kelebihan yang dimilikinya dan melahirkan

keyakinan kuat untuk bisa berbuat segala sesuatu dengan memanfaatkan kelebihan

kelebihannya.
3. Pemahaman dan reaksi positif seseorang terhadap kelemahan kelemahan yang dimilikinya

agar tidak menimbulkan rasa rendah diri atau rasa sulit menyesuaikan diri.

4. Pengalaman didalam menjalani berbagai aspek kehidupan dengan menggunakan segala

kelebihan yang ada pada dirinya.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

kepercayaan diri adalah kesadaran individu akan kekuatan dan kemampuan yang dimilikinya,

meyakini adanya rasa percaya dalam dirinya, merasa puas terhadap dirinya baik yang bersifat

batiniah maupun jasmaniah, dapat bertindak sesuai dengan kapasitasnya serta mampu

mengendalikannya.

2. Aspek-Aspek Kepercayaan Diri

Menurut Lauster dalam (Ghufron 2014: 35) orang yang memiliki kepercayaan diri yang

positif adalah (1) Keyakinan akan kemampuan diri yaitu sikap positif seseorang tentang dirinya

bahwa mengerti sungguh sungguh akan apa yang dilakukannya; (2) Optimis yaitu sikap positif

seseorang yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri, harapan

dan kemampuan; (3) Obyektif yaitu orang yang percaya diri memandang permasalahan atau

segala sesuatu sesuai dengan kebenaran semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi atau

menurut dirinya sendiri; (4) Bertanggung jawab yaitu kesediaan seseorang untuk menanggung

segala sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya; (5) Rasional dan realistis yaitu analisa

terhadap suatu masalah, suatu hal, sesuatu kejadian dengan mengunakan pemikiran yang

diterima oleh akal dan sesuai dengan kenyataan.


3. Ciri-Ciri Orang yang Percaya Diri

Ciri-ciri orang yang memiliki kepercayaan diri ditunjukkan dengan beberapa sikap,

tindakan atau perasaan yang positif terhadap dirinya. Mempunyai keyakinan yang kuat atas

dirinya dan mempunayi pengetahuan akuran terhadap kemampuan yang dimikiki. Orang yang

mempunyai kepercayaan diri tinggi bukanlah orang yang hanya merasa mampu secara batiniah,

tetapi juga mengetahui bahwa dirinya mampu berdasarkan pengalaman dan penghitunganya.

Menurut Hakim (2005:5-6) cirri-ciri orang yang percaya diri antara lain (1) Selalu

bersikap tenang di dalam mengerjakan segala sesuatu; (2) Mempunyai potensi dan kemampuan

yang memadai; (3) Mampu menetralisasi ketegangan yang muncul di dalam berbagai situasi;

(4) Mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai situasi; (5) Memiliki kondisi

mental dan fisik yang cukup menunjang penampilanya; (6) Memiliki kecerdasan yang cukup;

(7) Memiliki tingkat pendidikan formal yang cukup; (8) Memiliki keahlian atau keterampilan

lain yang menunjang kehidupanya, misalnya keterampilang berbahasa asing; (9) Memiliki

kemampuan bersosialisasi; (10) Memiliki latar belakang pendidikan kelurga yang baik; (11)

Memiliki kemampuan hidup yang menempa mentalnya menjadi kuat dan tahan di dalam

menghadapi bergai cobaan hidup; (12) Selalu bereaksi positif di dalam menghadapi berbagai

masalah, misalnya dengan tetap tegar, sabar, dan tabah dalam menghadapi persoalan hidup.

Ciri-ciri orang yang percaya diri sebagaimana disebutkan Hakim tersebut bila dimiliki

oleh siswa, maka akan sangat membantu dalam mencapai tujuan hidupnya. Siskap-sikap positif

tersebut perlu dibangun dan dikembangkan melaui berbagai layanan bimbingan dan konseling

di sekolah , salah satunya adalah melalu layanan bimbingan kelompok.

4. Ciri-ciri Orang yang Tidak Percaya Diri

Sebaliknya orang yang memiliki kepercayaan diri rendah cenderung menunjukkan

sikap, perasaan dan perilaku yang cenderung negatif. Menurut Andrea (2011: 58) orang yang
memiliki kepercayaan diri rendah cenderung merasa atau bersikap sebagai berikut (1) Tidak

memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan secara sungguh-sungguh; (2)

Selalu mengambang (decive) dalam memutuskan sesuatu; (3) Mudah frustasi ketika

menghadapi masalah atau kesulitan; (4) Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atu

setengah-setengah; (5) Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab

(tidak optimal); (6) Canggung dalam menghadapi orang lain; (7) Tidak bisa

mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan yang meyakinkan;

(8) Sering memiliki harapan yang tidak realistis; (9) Terlaku perfeksionis; (10) Terlalu

sensitive (perasa).

Sedangkan menurut Hakim (2005: 8-9) ciri-ciri orang yang tidak percaya diri antara

lain (1) Mudah cemas dalam menghadapi persoalan dengan tingkat kesulitan tertentu; (2)

Memiliki kelemhan atau kekurangan dari segi mental, fisik, sosial, atau ekonomi; (3) Sulit

menetralisasi timbulnya ketegangan di dalam suatu situasi; (4) Gugup dan kadang-kadang

bicara gagap; (5) Memiliki latar belakang pendidikan keluarga yang kurang baik; (6) Memiliki

perkembangan yang kurang baik sejak masa kecil; (7) Kurang memiliki kelebihan pada bidang

tertentu dan tidak tahu bagaimana cara mengembangkan diri untuk memiliki kelebihan tertentu;

(8) Sering menyendiri dari kelompok yang dianggapnya lebih dari dirinya; (9) Mudah putus

asa; (10) Cenderung tergantung pada orang lain dalam mengatasi masalah; (11) Pernah

mengalami trauma; (12) Sering bereaksi negative dalam menghadapi malah, misalnya dengan

menghindari tanggung jawab atau mengisolasi diri, menyebabkan rasa tidak percaya dirinya

semakin buruk.

Ciri-ciri orang yang tidak percaya diri sebagimana disebutkan di atas bila terjadi pada

siswa maka akan menimbulkan hambatan dalam hidupnya, terutama dalam menempuh proses

pendidikan. Untuk itu perlu penanganan yang serius melalui pelayanan bimbingan dan

konseling, salah satunya melalui layanan bimbingan kelompok.


5. Faktor faktor yang Mempegaruhi Terbentuknya Kepercayaan Diri

Faktor-faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri pada seseorang menurut Hakim

(2002: 122) muncul pada dirinya sebagai berikut:

a) Lingkungan keluarga

Keadaan keluarga merupakan lingkungan hidup yang pertama dan utama dalam

kehidupan setiap manusia, lingkungan sangat mempengaruhi pembentukan awal rasa percaya

diri pada seseorang. Rasa percaya diri merupakan suatu keyakinan seseorang terhadap segala

aspek kelebihan yang ada pada dirinya dan diwujudkan dalam tingkah laku sehari-hari.

Berdasarkan pengertian di atas, rasa percaya diri baru bisa tumbuh dan berkembang

baik sejak kecil, jika seseorang berada di dalam lingkungan keluarga yang baik, namun

sebaliknya jika lingkungan tidak memadai menjadikan individu tersebut untuk percaya diri

maka individu tersebut akan kehilangan proses pembelajaran untuk percaya pada dirinya

sendiri. Pendidikan keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama yang sangat

menentukan baik buruknya kepribadian seseorang.

Hakim (2002:1 22) menjelaskan bahwa pola pendidikan keluarga yang bisa diterapkan

dalam membangun rasa percaya diri anak adalah sebagai berikut (1) Menerapkan pola

pendidikan yang demokratis; (2) Melatih anak untuk berani berbicara tentang banyak hal; (3)

Menumbuhkan sikap mandiri pada anak; (4) Memperluas lingkungan pergaulan anak; (5)

Jangan terlalu sering memberikan kemudahan pada anak; (6) Tumbuhkan sikap bertanggung

jawab pada anak; (7) Setiap permintaan anak jangan terlalu dituruti; (8) Berikan anak

penghargaan jika berbuat baik; (9) Berikan hukuman jika berbuat salah; (10) Kembangkan

kelebihan-kelebihan yang dimiliki anak. (11) Anjurkan anak agar mengikuti kegiatan

kelompok di lingkungan rumah; (12) Kembangkan hoby yang positif; (13) Berikan pendidikan

agama sejak dini


b) Pendidikan formal

Sekolah bisa dikatan sebagai lingkungan kedua bagi anak, dimana sekolah merupakan

lingkungan yang paling berperan bagi anak setelah lingkungan keluarga di rumah. Sekolah

memberikan ruang pada anak untuk mengekpresikan rasa percaya dirinya terhadap teman-

teman sebayanya.

Hakim (2002:135) menjelaskan bahwa rasa percaya diri siswa di sekolah bisa

dibangunn melalui berbagai macam bentuk kegiatan sebagai berikut (1) Memupuk keberanian

untuk bertanya; (2) Peran guru/pendidik yang aktif bertanya pada siswa; (3) Melatih berdiskusi

dan berdebat; (4) Mengerjakan soal di depan kelas; (5) Bersaing dalam mencapai prestasi

belajar; (6) Aktif dalam kegiatan pertandingan olah raga; (7) Belajar berpidato; (8) Mengikuti

kegiatan ekstrakulikuler; (9) Penerapan disiplin yang konsisten; (10) Memperluas pergaulan

yang sehat dan lain-lain

c) Pendidikan non formal

Salah satu modal utama untuk bisa menjadi seseorang dengan kepribadian yang penuh

rasa percaya diri adalah memiliki kelebihan tertentu yang berarti bagi diri sendiri dan orang

lain. Rasa percaya diri akan menjadi lebih mantap jika seseorang memiliki suatu kelebihan

yang membuat orang lain merasa kagum. Kemampuan atau keterampilan dalam bidang tertnetu

bisa didapatkan melalui pendidikan non formal misalnya : mengikuti kursus bahasa asing,

jurnalistik, bermain alat musik, seni vokal, keterampilan memasuki dunia kerja (BLK),

pendidikan keagamaan dan lain sebagainya. Sebagai penunjang timbulanya rasa percaya diri

pada diri individu yang bersangkutan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

rasa percaya diri adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu kemampuan yang

dimiliki individu dalam mengerjakan sesuatu yang mampu dilakukannya, keberhasilan

individu untuk mendapatkan sesuatu yang mampu dilakukan dan dicita-citakan, keinginan dan
tekat yang kuat untuk memperoleh sesuatu yang diinginkan hingga terwujud. Faktor eksternal

yaitu lingkungan keluarga di mana lingkungan keluarga akan memberikan pembentukan awal

terhadap pola kepribadian seseorang. Yang kedua adalah lingkungan formal atau sekolah,

dimana sekolah adalah tempat kedua untuk senantiasa mempraktikkan rasa percaya diri

individu atau siswa yang telah didapat dari lingkungan keluarga kepada teman-temannya dan

kelompok bermainnya. Yang ketiga adalah lingkungan pendidikan non formal tempat individu

menimba ilmu secara tidak langsung belajar ketrampilan-keterampilan sehingga tercapailah

keterampilan sebagai salah satu faktor pendukung guna mencapai rasa percaya diri pada

individu yang bersangkutan.


CONTOH PENYUSUNAN KISI KISI SKALA KEPERCAYAAN DIRI

Tabel Kisi-Kisi Skala Kepercayaan Diri Siswa

Variabel Indikator Diskriptor Item

Percaya diri 1, 2, 3, 4,
a. Yakin terhadap
diri sendiri
1. Keyakinan
terhadap b. Yakin terhadap
kemampuan diri diri dalam 5, 6, 7, 8
menghadapi
masalah
c. Memahami diri 9, 10, 11, 12, 13
sendiri
a. Bersikap positif
dalam menggapai 14, 15, 16, 17
cita-cita
2. Optimis b. Berani
menghadapi 18, 19, 20, 21
realita
c. Mampu 22, 23, 24, 25
memperbaiki
dirinya
a. Memandang
permasalahan 26, 27,
3. Obyektif sesuai dengan
kebenaran
b. Tidak pilih kasih 28 29

a. Aktif dalam
mengerjakan 30, 31
tugas kelompok
b. Dapat
4. Bertanggung mengerjakan 32, 33, 34
jawab tugas dengan baik
c. Bersedia 35, 36, 37, 38
menanggung
segala
konsekuensi

5. Rasional a. Dapat menjadi


diri sendiri
39, 40, 41

b. Dapat percaya diri


dalam lingkungan 42, 43, 44
social

a. Dapat berlaku
tegas pada diri 45, 46
sendiri
6. Realistis
b. Dapat berlaku
tegas pada orang 47, 48, 49, 50
lain
CONTOH BUTIR INTRUMEN SKALA KEPERCAYAAN DIRI

Nama :

Kelas :

Jenis Kelamin : L/ P

PETUNJUK PENGISIAN

Para siswa terhormat,

Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas kesediaan anda untuk mengisi angket ini. Angket
ini bukan tes, oleh karena itu tidak ada jawaban benar atau salah. Seluruh pernyataan dalam angket
ini tidak mengandung unsur penilaian yang berpengaruh pada nama baik, nilai maupun prestasi anda
di sekolah, serta akan terjaga kerahasiaannya.

Sebelum mengisi angket ini, anda dimohon untuk memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Pada angket yang ada, pilih dan berilah tanda centang (√) pada jawaban:

SS : Jika Sangat Sesuai TS : Jika Tidak Sesuai

S : Jika Sesuai STS : Jika Sangat Tidak Sesuai

Oleh karena itu, saya berharap anda bersedia untuk mengisi angket seluruhnya sesuai dengan
keadaan anda/ sesuai dengan yang anda rasakan (bukan sesuai dengan yang anda inginkan). Atas
ketersediaan dan kejujuran anda dalam menjawab setiap pernyataan angket, saya ucapkan terima
kasih.

SELAMAT BEKERJA
Jawaban
No Pernyataan
SS S TS STS

1 Saya yakin bisa mengerjakan tugas sekolah dengan baik

Saya yakin bisa memenangkan perlombaan jika rajin


2
berlatih

3 Saya yakin dapat memiliki prestasi belajar yang baik

Saya yakin semua masalah dapat diselesaikan dengan


4
menghadapinya

Saya berusaha mencari jalan keluar saat menghadapi


5
maslah

6 Saya yakin semua masalah pasti ada jalan keluarnya

Saya memahami kelebihan dan kekurangan yang saya


7
miliki

Kekurangan yang saya miliki tidak membuat diri saya


8.
minder

Kelebihan yang saya miliki dapat saya kembangkan agar


9
bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain

Saya memiliki cita-cita di masa depan yang ingin saya


10
capai

Saya yakin dapat menggapai cita-cita yang saya


11
inginkan

Saya belajar sungguh-sungguh supaya dapat menggapai


12
cita-cita yang saya miliki

Saya memiliki kemampuan yang baik dalam bidang


13
tertentu

Sekalipun pekerjaan yang saya lakukan terasa sulit,


14
saya yakin dapat melakukannya

15 Saya tidak mudah putus asa dalam belajar


Saya semakin tertantang untuk mencari jawabannya,
16
jika mendapat pertanyaan yang sulit

Dengan usaha yang saya miliki, saya percaya dapat


17
menyelesaikan pendidikan dengan baik

Saya berusaha mencapai hasil yang lebih baik lagi dari


18
usaha saya yang sebelumnya

Saya berjuang sekuat tenaga untuk mencapai hasil yang


19
terbaik

Jika saya mendapatkan kegagalan, maka saya akan


20
terus belajar dari kegagalan tersebut

Saya merasa bahwa saya adalah orang yang gagal atau


21
mengecewakan orang lain

22 Saya akan menceritakan informasi sesuai dengan fakta

Saya akan menilai permasalahan sesuai dengan


23
kebenaran pribadi

24. Saya berteman kepada siapa saja

Saya akan mengatakan yang benar itu benar dan


25
mengatakan yang salah itu salah

Saya senang mengemukakan pendapat ketika belajar


26
kelompok

27 Saya ikut mengerjakan tugas kelompok

28 Saya senang menyelesaikan tugas sebaik mungkin

29 Saya berusaha terlebih dahulu daripada bermain

Saya melakukan tugas sedikit demi sedikait dari pada


30
tidak sama sekali

31 Jika nilai saya kecil, saya akan belajar lebih tekun lagi

Jika dari perbuatan yang saya lakukan mendapatkan


32
akibat negatif, maka akan saya hadapi

33 Saya tidak malu tampil menjadi diri sendiri


34 Saya menerima kekurangan yang saya miliki

35 Saya merasa percaya diri dengan tubuh yang saya miliki

36 Saya senang mengungkapkan pendapat di depan kelas

37. Saya berani menyapa teman yang baru saya kenal

Saya tetap mengikuti pelajaran dengan baik walaupun


38.
saya tidak menyukai pelajaranya

Saya mengambil keputusan atas dasar pertimbanan


39.
penilaian baik/ buruk

40 Saya tidak akan mengikuti teman untuk bolos sekolah

41 Saya berkata jujur tentang keadaan kelurga saya

Saya akan menolak jika teman saya mengajak berbuat


42
tidak baik

Anda mungkin juga menyukai