Anda di halaman 1dari 21

I.

Instrumen Kesejahteraan Psikologis

1.1 Defenisi operasional Kesejahteraan Psikologis

Kesejahteraan psikologis adalah sebuah kondisi


individu yang mampu menerima dirinya apa adanya, mampu
membentuk hubungan yang hangat dengan orang lain,
memiliki kemandirian terhadap tekanan sosial, mampu
mengontrol lingkungan eksternal dan internal, memiliki tujuan
hidup dan membuat hidupnya bermakna serta mampu
mengembangkan potensi dirinya secara kontinyu.
Kesejahteraan psikologis diukur dengan mengadopsi
skala yang mengacu pada alat ukur psychological well-being
yang dikembangkan oleh Ryff (2014) berdasarkan aspek
penerimaan diri (self-acceptance), hubungan positif dengan
orang lain (positive relation with others), otonomi (autonomy),
penguasaan lingkungan (environmental mastery), tujuan hidup
(purpose in life),dan pertumbuhan pribadi (personal growth).

1
1.2 Kisi-kisi Skala Kesejahteraan Psikologis
Aitem Soal Jumlah
No Dimensi Indikator
Fav Unfav (aitem)
1. Penerimaan Mengakui , 1, 7, 13, 31, 9
diri menerima, dan 19, 37
(self acceptance) memiliki sikap 25,4
positif terhadap 3, 49
berbagai aspek
diri ( baik
maupun buruk),
perasaan positif
terhadap
kehidupan masa
lalu dan yang
sedang dijalani.
2. Hubungan Bersikap hangat 2, 8, 14, 9
positif dengan dan percaya 20, 26, 32,
orang lain dalam 38, 44
( positive berhubungan 50
relations whith orang lain,
others) memiliki
empati,afeksi,
dan keintiman
yang kuat,
memahami
makna memberi
dan menerima
dalam suatu
hubungan.
3. Otonomi Mampu 3, 9, 15, 27, 9
(autonomy) mengambil 21, 39, 45
keputusan dan 33,
mandiri, 51
mengevaluasi

2
diri sendiri
dengan standar
personal ,
mampu melawan
tekanan sosial
untuk berpikir
dan bersikap.
4. Penguasan Memiliki 4, 10, 16, 9
lingkungan kemampuan atas 22, 28, 52
(emvironmental kompetensi 34,
mastery) dalam mengatur 40,
lingkungan, 46
memiliki kontrol
terhadap
aktivitas
eksternal.
5. Tujuan hidup Memiliki tujuan 35, 5, 11, 9
(purpose in dan arah hidup 41, 17, 23,
life) yang 47 29, 53
membuatnya
merasa hidup ini
bermakna,
mampu
merasakan
pengalaman
kehidupan masa
kini maupun
masa lampau.
6. Pertumbuhan Menyadari 18, 6, 12, 9
pribadi potensi yang ada 30, 24, 36,
(personal dalam dirinya 42 48, 54
growth) dan melakukan
perbaikan setiap
waktu sesuai
dengan kapasitas

3
perkembanganny
a,berubah dengan
cara efektif dan
lebih terbuka
terhadap
pengalaman-
pengalaman baru.
Jumlah 54

1.3 Instrumen Kesejahteraan Psikologis


Alternatif
No Pernyataan jawaban
STS TS S SS
1 Ketika saya menghayati kembali
pengalaman hidup saya, saya merasa puas
dengan semua yang telah terjadi.
2 Kebanyakan orang memandang saya
sebagai pribadi yang penuh perhatian dan
kasih sayang
3 Saya tidak takut untuk mengutarakan
pendapat saya meskipun bertentangan
dengan pendapat kebanyakan orang.
4 Secara umum, saya merasa
bertanggungjawab terhadap situasi
lingkungan tinggal saya.
5 Saya menjalani hidup hari demi hari tidak
terlalu memikirkan masa depan.
6 Saya tidak tertarik dengan kegiatan-
kegiatan yang bisa memperluas cakrawala
berpikir saya.
7 Secara umum, saya memiliki rasa positif
dan percaya diri.
8 Saya mengalami kesulitan dan frustasi

4
dalam mempertahankan hubungan yang
akrab dengan orang lain.
9 Keputusan-keputusan yang saya ambil
biasanya tidak terpengaruh dengan
pendapat orang lain.
10 Tuntutan hidup sehari-hari sering membuat
saya putus asa.
11 Saya cenderung fokus pada masa kini,
karena hari esok nyaris selalu bermasalah
bagi saya.
12 Saya tidak ingin mencoba sesuatu yang
baru – saya sudah nyaman dengan hidup
yang saya jalani.
13 Saya merasa kebanyakan orang yang saya
kenal lebih berhasil dalam kehidupannya
dibandingkan saya sendiri
14 Saya sering kali merasa kesepian karena
hanya memiliki sedikit teman dekat yang
bisa saya jadikan teman berbagi masalah-
masalah saya
15 Saya cenderung mengkhawatirkan pendapat
orang tentang diri saya.
16 Saya tidak terlalu cocok dengan komunitas
dan orang-orang di sekitar saya
17 Aktifitas saya sehari-hari terkesan monoton
dan tidak penting
18 Memiliki pengalaman baru yang menantang
tentang cara pandang diri sendiri dan dunia
sekitar menurut saya penting
19 Saya menyukai hampir semua aspek yang
ada pada diri saya
20 Saya menikmati percakapan secara personal
dan timbal balik dengan anggota keluarga
maupun teman-teman saya
21 Merasa bahagia dengan diri saya lebih

5
penting dibanding kebahagian yang orang
lain berikan kepada saya
22 Saya cukup mampu menangani banyaknya
tanggungjawab yang diberikan kepada saya
dalam kehidupan sehari-hari.
23 Saya tidak tahu apa yang sebenarnya ingin
saya capai dalam hidup ini.
24 Ketika saya memikirkan sesuatu, saya
belum banyak berkembang sebagai pribadi
seiring waktu berlalu..
25 Saya membuat berbagai kesalahan di masa
lalu, namun saya merasa semua yang terjadi
adalah untuk kebaikan.
26 Saya tidak memiliki banyak teman untuk
bicara, sangat sedikit orang yang mau
mendengarkan saya
27 Saya cenderung dipengaruhi oleh opini
orang lain yang lebih kuat.
28 Saya seringkali merasa kewalahan dengan
banyaknya tanggungjawab yang saya
miliki.
29 Dahulu saya selalu membuat rencana-
rencana yang ingin saya capai, namun
kelihatannya sekarang hal tersebut sia-sia.
30 Saya merasa telah banyak berkembang
seiring berjalannya waktu
31 Dalam banyak hal, saya merasa kecewa
dengan pencapaian saya dalam hidup.
32 Bagi saya, orang lain memiliki teman lebih
banyak dibandingkan saya.
33 Saya yakin dengan pendapat saya meskipun
berbeda dengan pendapat orang pada
umumnya.
34 Saya terbiasa menangani masalah keuangan

6
dan urusan pribadi dengan baik
35 Saya senang membuat rencana dan
berusaha merealisasikannya
36 Saya tidak suka berada dalam situasi-situasi
baru yang mengharuskan saya mengubah
kebiasaan lama saya dalam melakukan
sesuatu/bertindak.
37 Sikap saya terhadap diri sendiri mungkin
tidak sama positifnya dengan sikap
kebanyakan orang terhadap diri mereka
sendiri.
38 Orang-orang menggambarkan saya sebaga
pribadi yang murah hati dan selalu
menyediakan waktu bagi orang lain yang
membutuhkan.
39 Sulit bagi saya untuk mengutarakan opini-
opini saya mengenai persoalan yang
kontroversial.
40 Saya mampu mengatur waktu saya dengan
baik sehingga semua bisa selesai tepat
waktu
41 Saya adalah orang yang aktif dalam
mewujudkan rencana yang saya buat
42 Bagi saya, hidup merupakan sebuah proses
belajar, bertumbuh, dan berubah secara
terus menerus
43 Masa lalu memiliki sisi positif dan negatif,
namun secara keseluruhan saya tidak ingin
mengubah masa lalu saya
44 Saya tidak memiliki banyak pengalaman
dalam hubungan yang dekat dan saling
percaya dengan orang lain

45 Saya sering mengubah keputusan saya bila

7
ada keluarga atau teman yang tidak setuju
46 Kehidupan sehari-hari saya sibuk, tetapi
saya mendapat kepuasan dengan berusaha
menyelesaikan semuanya.
47 Beberapa orang menjalani hidupnya tanpa
tujuan, tetapi saya bukan salah satunya.
48 Saya sudah lama berhenti untuk membuat
perbaikan atau perubahan besar dalam
hidup saya
49 Ketika saya membandingkan diri saya
dengan teman dan kenalan, saya merasa
puas dengan diri saya
50 Saya tahu saya dapat mempercayai teman-
teman sebagai mana mereka pun dapat
mempercayai saya
51 Saya menilai diri saya berdasarkan yang
penting menurut diri sendiri bukan
berdasarkan anggapan orang lain
52 Saya kesulitan mempersiapkan rencana
hidup saya
53 Terkadang saya merasa telah melakukan
semua yang mampu saya lakukan dalam
hidup
54 Ketika sudah tua, kita tidak bisa
mempelajari hal-hal yang baru atau
mengubah kebiasaan kita.

1.4 Validitas : rbt = 0,321 sampai rbt = 0.720


Reliabilitas: 0,906
1.5 n : 50
1.6 Sampel : Siswa kelas X dan XI SMA N 12 Medan

2. Instrumen Pola Asuh Otoritatif

8
2.1 Defenisi Operasional Pola Asuh Otoritatif
Pola asuh otoritatif adalah pola asuh yang dilakukan
atau diterapkan oleh orang tua yang menekankan aspek
disiplin dengan memberikan ruang untuk berdiskusi dengan
anak agar mengerti dan bertindak sesuai dengan aturan-aturan
yang telah disepakati, memprioritaskan kepentingan anak,
akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka.
Pengukuran skala pola asuh otoritatif berdasarkan
aspek tuntutan (demandingness) dan aspek kehangatan
(responsiveness).
Dimensi utama
a. Tuntutan (Demandingness)
Aspek ini berhubungan dengan sejauh mana orang tua
mengharapkan dan menuntut kematangan berpikir serta
perilaku yang bertanggungjawab dari anak. Serta
menanamkan sikap untuk menghargai kesepakatan yang
telah dibuat bersama.
b. Kehangatan (responsiveness)
Aspek kehangatan merupakan aspek yang penting dalam
pengasuhan anak karena dapat menciptakan suasana yang
menyenangkan dalam kehidupan keluarga. Orang tua

9
menanamkan sikap saling menghargai dan rasa saling
memberi perhatian antara anggota keluarga.

2.2 Kisi-kisi Pola Asuh Otoritatif

Aitem Jlh
No ASPEK INDIKATOR
Fav Unfav aitem
1. Kontrol Adanya 2, 5, 3, 12, 18
(demandingness) pengarahan dari 7, 9, 14, 21
orang tua 19,24, 25,34,
tentang aturan 29,32, 37,38,
yang 41, 43.
diberlakukan,
pemberian
fasilitas dari
orang tua.
2. Kehangatan Bersikap hangat 1, 6, 4, 8, 27
(responsiveness) dan percaya 10,13, 11,15,
dalam 16,17, 22,23,
berhubungan 18,20, 27,30,
orang lain, 26,28, 31,40,
memiliki 33,35, 42,44,
empati,afeksi, 36,39. 45
dan keintiman
yang kuat,
memahami
makna memberi
dan menerima
dalam suatu
hubungan.
Jumlah 23 22 45
2.3 Instrumen Pola Asuh Otoritatif
10
Alternatif
No Pernyataan jawaban
STS TS S SS
1 Orang tua selalu memberikan penjelasan
sebelum menjatuhkan hukuman.
2 Saya diijinkan meninggalkan rumah selama
beberapa hari ketika mengikuti suatu
kegiatan yang telah diberitahukan
sebelumnya.
3 Orang tua melarang saya mengikuti kegiatan
bimbingan belajar.
4 Orang tua tidak pernah memberi penjelasan
meskipun saya berbuat salah.
5 Orang tua memberlakukan hukuman yang
sesuai apabila saya melanggar aturan yang
dibuat
6 Orang tua selalu memberikan motivasi
kepada saya agar rajin belajar.
7 Orang tua mendukung saya mengikuti
kegiatan ekstra kurikuler di sekolah.
8 Orang tua tidak pernah mengingatkan saya
untuk mengerjakan PR.
9 Saya diberi kesempatan untuk keluar rumah
kapanpun dengan alasan dan tujuan yang
jelas.
10 Orang tua akan meminta penjelasan dari saya
ketika saya melakukan kesalahan.
11 Orang tua akan marah jika mengetahui saya
melakukan kesalahan tanpa mau mendengar
penjelasan apapun dari saya.
12 Saya akan dimarahi apabila pulang larut
malam hari tidak perduli alasannya.
13 Orang tua memperbolehkan saya mengikuti
ekstrakurikuler yang sesuai minat saya
selama saya mampu bertanggungjawab.

11
14 Saya memiliki sedikit teman karena orang tua
terlalu membatasi pergaulan saya.
15 Orang tua tidak pernah memberi pujian atau
hadiah ketika saya mendapatkan prestasi.
16 Orang tua selalu memberi kesempatan
kepada saya untuk mengeluarkan pendapat.
17 Orang tua selalu ada menyediakan waktu
bagi saya ketika saya menghadapi masalah
18 Orang tua tidak segan menegur apabila saya
melanggar peraturan yang telah disepakati
19 Orang tua selalu membantu saya untuk
menyiapkan kebutuhan saya sehari-hari.
20 Orang tua selalu memberi kesempatan
kepada saya untuk mengungkapkan pendapat
sebelum membuat keputusan
21 Orang tua sangat sibuk dengan urusannya
sehingga kurang memberi perhatian kepada
saya.
22 Saya tidak pernah diberi kesempatan untuk
mengungkapkan pendapat terhadap
keputusan yang telah ditetapkan di rumah
23 Orang tua tidak pernah menegur ketika saya
melanggar peraturan yang dibuat, sehingga
saya bebas berbuat sesuka hati
24 Orang tua selalu mencukupi kebutuhan saya
sesuai dengan kemampuannya.
25 Orang tua hanya memenuhi kebutuhan saya
seadanya, padahal mereka memiliki
kemampuan untuk memenuhinya
26 Setelah beraktifitas seharian, biasaya anggota
keluarga selalu berkumpul untuk bercerita
tentang kegiatan masing-masing pada hari itu

27 Angota keluarga tidak pernah ada waktu


berkumpul setelah beraktifitas seharian di

12
luar rumah
28 Orang tua akan memberi apresiasi berupa
pujian maupun hadia ketika saya mendapat
prestasi
29 Orang tua menjelaskan tentang peraturan
yang telah dibuat serta konsekuesinya apabila
saya melanggarnya.
30 Orang tua tidak pernah mengetahui
kesibukan saya di sekolah maupun di luar
sekolah
31 Saya tidak pernah bercerita tentang masalah
yang saya hadapi kepada orang tua
32 Orang tua selalu dilibatkan saya dalam
membuat peraturan yang harus ditaati baik di
dalam maupun di luar rumah.
33 Orang tua mengetahui semua kegiatan saya
sehari-hari baik di sekolah maupun di luar
sekolah
34 Saya tidak pernah dilibatkan dalam membuat
peraturan di rumah
35 Ketika menghadapi masalah orang tua selalu
membicarakannya dengan seluruh anggota
keluarga
36 Saat menentukan sekolah, orang tua
melibatkan saya untuk menentukan sekolah
yang akan saya pilih
37 Orang tua tidak akan menghukum saya
apabila melanggar aturan yang telah
disepakati bersama
38 Saya merasa dukungan finansial yang
diberikan orang tua kurang memadai
sehingga saya mengusahakan sendiri untuk
memenuhi kebutuhan saya
39 Orang tua memberi kebebasan dan
tanggungjawab kepada saya dalam

13
menentukan jurusan di sekolah
40 Orang tua tidak perna mau membicarakan
permasalahan yang dihadapi keluarga
41 Saya dijinkan berteman dengan siapa pun
namun dengan sepengetahuan orang tua.
42 Orang tua tidak pernah melibatkan saya
dalam memilih sekolah yang akan saya ikuti
43 Saya harus mematuhi peraturan yang dibuat
oleh orang tua meski tidak pernah mendapat
penjelaskan sebelumnya.
44 Orang tua yang menentukan jurusan yang
akan saya pilih di sekolah
45 Saya tidak diperbolehkan memilih kegiatan
ekstrakulikuler yang sesuai dengan minat
saya apabila orang tua tidak setuju.

2.4 Validitas : rbt = 0,305 sampai rbt = 0.698


Reliabilitas: 0,910
2.5 n : 50
2.6 Sampel : Siswa kelas X dan XI SMA N 12 Medan

3. Instrumen Lokus Kendali


3.1 Defenisi Operasional
Lokus Kendali adalah suatu konsep yang menunjukkan
keyakinan individu mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi
dalam hidupnya. Hal ini termasuk pada keyakinan bahwa
keberhasilan ataupun kegagalan dalam melakukan berbagai
kegiatan di dalam hidupnya disebabkan oleh kendali dirinya
atau kendali di luar dirinya.
14
Skala lokus kendali diukur berdasarkan dimensi
internal dan dimensi eksternal mengadopsi skala yang
dikembangkan oleh J.B Rotter yang telah diterjemahkan oleh
Munir A,2006.
Dimensi utama
a. Internal
Merupakan persepsi atau pandangan individu terhadap
kemampuan menentukan nasib sendiri.
Indikatornya adalah:
1. Segala yang dicapai individu hasil dari usaha sendiri.
2. Keberhasilan individu karena kerja keras.
3. Segala yang diperoleh individu bukan karena
keberuntungan.
4. Kemampuan individu dalam menentukan kejadian dalam
hidup.
5. Kehidupan individu ditentukan oleh tindakannya.
6. Kegagalan yang dialami individu akibat perbuatan
sendiri.

b. Eksternal

15
Merupakan persepsi atau pandangan individu terhadap
sumber-sumber diluar dirinya yang mengontrol kejadian
hidupnya, seperti nasib, keberuntungan, kekuasaan atasan,
dan lingkungan sekitar.
Indikatornya ialah:
1. Kegagalan yang dialami individu karena
ketidakmujuran.
2. Perencanaan jauh ke depan pekerjaan yang sia-sia.
3. Kejadian yang dialami dalam hidup ditentukan oleh
orang yang berkuasa.
4. Kesuksesan individu karena faktor nasib.

3.2 Kisi-kisi Lokus Kendali


Nomor Aitem Jumlah
No ASPEK INDIKATOR
Skor 1 Skor 0 aitem
1. Internal a. Keyakinan terhadap kehidupan 2.b, 3.a, 23
yang sulit 4.a, 5.a,
b.Keyakinan terhadap kehidupan 6.b, 7.b,
yang tidak adil 9.b, 10.a,
c.Keyakinan terhadap kehidupan 11.a,12.a,
yang tidak terduga sebelumnya 13.a,15.a,
d.Keyakinan terhadap kehidupan 16.b,17.b,
yang tidak responsif secara 18.b,20.b,
politik 21.b,22.a,
23.b,25.b,
26.a,28.a,
29.b

2. Eksternal a. Keyakinan terhadap kehidupan 2.a,3.b,


yang sulit 4.b,5.b,

16
b.Keyakinan terhadap kehidupan 6.a,7.a,
yang tidak adil 9.a,10.b,
c.Keyakinan terhadap kehidupan 11.b,12.b,
yang tidak terduga sebelumnya 13.b,15.b,
d.Keyakinan terhadap kehidupan 16.a, 17.a,
yang tidak responsif secara 18.a, 20.a,
politik 21.a, 22.b,
23.a, 25.a,
26.b,28.b,
29.a
Jumlah 23

3.3 Intrumen Lokus Kendali

No. PERNYATAAN
1. A Anak cenderung menjadi nakal kalau orang tua terlalu banyak
. menghukum mereka.
B. Kesulitan yang dihadapi sebagian besar anak-anak sekarang
adalah menghadapi orang tua yang serba membolehkan
(permisif) terhadap mereka.
2. A Sebagian dari hal-hal yang menyusahkan dalam kehidupan
. seseorang sebenarnya merupakan akibat dari nasib jelek.
B. Ketidakberuntungan orang adalah hasil dari kesalahan yang
mereka lakukan sendiri.
3. A Satu dari alasan mengapa kita mengalami perang adalah karena
. kurang berminat memasuki dunia politik.
B. Akan selalu ada perang, tidak peduli bagaimana kuatnya orang
usaha orang untuk mencegahnya.
4. A Dalam jangka panjang orang dapat memperoleh penghargaan
. yang layak dalam dunia ini.
B Sialnya, kebaikan seorang individu sering berlalu tanpa
disadari, tidak peduli bagaimana yang bersangkutan telah
bersusah payah melakukannya.
5. A Anggapan bahwa guru tidak adil terhadap siswa adalah omong

17
. kosong.
B. Sebagian besar siswa tidak sadar seberapa jauh nilai yang
mereka peroleh itu sebenarnya dipengaruhi oleh kejadian-
kejadian yang kebetulan
6. A Tanpa adanya peluang yang baik, seseorang tidak bisa menjadi
. pemimpin yang efektif.
B. Orang yang memiliki kemampuan tetapi gagal menjadi
pemimpin berarti tidak berhasil memanfaatkan kesempatan
yang terbuka.
7. A Tidak peduli seberapa keras kita telah berusaha, akan ada saja
. beberapa orang yang tidak menyukai kita.
B. Orang yang tidak berhasil membuat orang lain menyukai
mereka, berarti tidak mengerti bagaimana bergaul dengan
orang lain.
8. A Faktor keturunan memegang peranan utama dalam
. menentukan kepribadian seseorang.
B. Kepribadian seseorang ditentukan oleh pengalaman orang itu
dalam kehidupannya.
9. A Saya sering mengalami bahwa apa yang saya duga akan terjadi
. akhirnya memang terjadi juga.
B. Pengalaman menunjukkan, bahwa menyerah kepada nasib
cenderung merugikan dibandingkan apabila saya memutuskan
suatu pilihan tindakan.
10. A Bagi siswa yang mempersiapkan diri dengan baik hampir tidak
. pernah ada soal ujian yang tidak bisa dikerjakan.
B. Sering sekali pertanyaan-pertanyaan ujian cenderung tidak
berhubungan dengan mata pelajaran yang dipelajari, sehingga
belajar benar-benar tidak ada gunanya.
11. A Memperoleh keberhasilan adalah persoalan kerja keras, nasib
. baik sedikit saja atau sama sekali tidak ada pengaruhnya.
B. Memperoleh pekerjaan yang baik tergantung sebagian besar
pada keberadaan kita ditempat dan waktu yang tepat.
12. A Warga negara biasa dapat berperan dalam memberi pengaruh
. pada keputusan/kebijakan pemerintah.
B. Pemerintah dijalankan oleh beberapa orang saja yang berkuasa,

18
sedangkan peran rakyat sangat kecil bahkan praktis tidak ada.
13. A Ketika saya membuat rencana, maka saya pastikan saya
. mampu untuk mewujudkannya.
B. Tidak selalu bijaksana jika kita membuat rencana terlalu jauh
ke depan karena banyak hal terjadi oleh karena nasib baik atau
nasib buruk.
14. A Ada orang tertentu yang pada dasarnya memang jahat.
.
B. Setiap orang pasti memiliki kebaikan dalam dirinya.
15. A Bagi saya, apa yang saya peroleh baik sedikit maupun tidak
. ada sama sekali itu tidak ada sangkutpautnya dengan nasib.
B. Seringkali kita dalam mengambil keputusan yang baik bersifat
untung-untungan, ibarat melakukan undian.
16. A Siapa yang dapat meraih sukses seringkali tergantung pada
. siapa yang beruntung menduduki posisi yang tepat erlebih
dahulu.
B. Meraih kesuksesan tergantung pada kemampuan dan usaha,
nasib mempunyai pengaruh yang sedikit atau tidak sama
sekali.
17. A Dalam semua kejadian di dunia, sebagian besar kita adalah
. korban dari kekuatan-kekuatan yang tidak kita bisa pahami
atau kita kendalikan.
B. Dengan mengambil bagian secara aktif dalam urusan politik
dan sosial, orang dapat mengendalikan kejadian di dunia.
18. A Sebagian besar orang tidak menyadari sejauhmana kehidupan
. mereka dikendalikan oleh kejadian-kejadian yang bersifat
kebetulan.
B. Tidak ada sesuatu yang terjadi, baik atau buruk karena nasib.
19. A Tiap orang harus selalu mau mengakui kesalahnnya.
.
B. Biasanya menyembunyikan kesalahan sendiri merupakan
tindakan yang terbaik.
20. A Sukar untuk mengetahui apakah seseorang itu benar-benar
. menyukai kita atau tidak.
B. Berapa banyak teman yang kita miliki tergantung pada

19
bagaimana baiknya kita sebagai manusia.
21. A Dalam jangka pangjang, hal-hal jelek yang terjadi pada kita
. akan diimbangi oleh hal-hal yang baik.
B. Sebagian besar kemalangan merupakan hasil dari
ketidakmampuan, kebodohan, kemalasan, atau dari ketiga-
tiganya.
22. A Dengan usaha yang keras kita dapat menghapus
. penyalahgunaan kekuasaan oleh pejabat.
B. Sangat sulit bagi masyarakat untuk mencegah penyalahgunaan
wewenang para pejabat.
23. A Kadang-kadang saya tidak bisa mengerti bagaimana para guru
. mengambil keputusan dalam pemberian nilai.
B. Ada kaitan langsung antara seberapa keras saya belajar dan
nilai yang saya peroleh.
24. A Pemimpin yang baik, mengharapkan orang-orang yang
. dipimpinnya untuk menetukan sendiri apa yang harus mereka
lakukan.
B. Pemimpin yang baik mampu menjelaskan tugas-tugas yang
harus dikerjakan oleh setiap orang.
25. A Saya sering kali merasa bahwa saya memiliki sedikit sekali
. pengaruh terhadap sesuatu yang terjadi pada diri saya.
B. Sulit bagi saya untuk mempercayai bahwa kejadian yang serba
kebetulan atau nasib baik berperan penting dalam kehidupan
saya.
26. A Orang merasa kesepian karena mereka tidak berusaha untuk
. menjadi akrab dengan orang lain.
B. Tidak banyak gunanya berusaha keras menyenangkan orang
lain jika mereka akan suka kepada saya.
27. A Pelajaran olah raga atletik terlalu diutamakan di SMA.
.
B. Olah raga beregu merupakan cara yang terbaik untuk
membentuk karakter.
28. A Apa yang terjadi pada saya adalah akibat perbuatan saya
. sendiri.
B. Kadang-kadang saya merasa bahwa saya tidak mempunyai

20
kendali yang cukup terhadap arah kehidupan saya sendiri.
29. A Umumnya saya tidak memahami mengapa politisi/penguasa
. berperilaku dengan cara mereka
B. Dengan sistem pemilihan presiden secara langsung, dalam
jangka panjang warga negara ikut bertanggungjawab apabila
menghasilkan pemerintahan yang buruk seperti juga dalam
pemilihan kepala daerah.

3.4 Validitas : rbt = 0,438 sampai rbt = 0.726


Reliabilitas: 0,955
3.5 n : 50
3.6 Sampel : Siswa kelas X dan XI SMA N 12 Medan

21

Anda mungkin juga menyukai