Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MEMUPUK RASA PERCAYA DIRI

Mata Kuliah : ETIKA PROFESI


DOSEN PEMATERI :
Bambang Trianto, M.Si.

Disusun oleh :
M. Nughtatul Efan Zen Efendi (11214198)
Muhammad Reynaldi (11214218)

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA


UNIVERSITAS SERANG RAYA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Serang, November 2017


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rasa percaya diri adalah satu diantara aspek-aspek kepribadian yang penting
dalam kehidupan manusia. Rasa percaya diri sangat membantu manusia dalam
mengembangan kepribadiannya. Karena itulah rasa kepercayaan diri sangat
dibutuhkan manusia dalam menjalani kehidupan nya.

Ada jutaan manusia yang berpikir, merasa, dan yakin bahwa di dalam dirinya
tidak ada keunggulan, bakat, atau kelebihan apapun yang pantas diandalkan. Isi
pikiran, perasaan, dan keyakinan. Hal semacam itu kita sadari atau tidak lama
kelamaan akan membentuk sebuah kesimpulan di dalam batin, membentuk citra
diri, membentuk opini tentang diri, membentuk defenisi diri yang kita ciptakan
sendiri tentang diri kita.

Inferioritas merupakan kebalikan dari superioritas (rasa percaya diri yang


terlalu tinggi). Inferioritas adalah rasa rendah diri, perasaan yang relatif tetap
(persistent) tentang ketidakmampuan diri atau munculnya kecenderungan untuk
merasa kurang, sehingga tidak dapat menunjukkan keunggulan nya secara optimal.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari memupuk rasa percaya diri?


2. Bagaimana aspek-aspek dari kepercayaan diri?
3. Apa saja karakteristik dalam kepercayaan diri?
4. Apa manfaat dalam mengembangkan kepercayaan diri?
5. Bagaimana cara efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri?
6. Apa factor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya percaya diri?
7. Bagaimana cara menciptakan mindset dalam menciptakan percaya diri?
8. Apa saja tips untuk tampil percaya diri?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari mengembangkan kepercayaan diri


2. Untuk mengetahui aspek-aspek dari kepercayaan diri
3. Untuk mengetahui karakteristik dalam kepercayaan diri
4. Untuk mengetahui manfaat dalam mengembangkan kepercayaan diri
5. Untuk mengetahui cara efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri
6. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya
kepercayaan diri
7. Untuk mengetahui cara menciptakan mindset dalam meningkatkan
kepercayaan diri
8. Untuk mengetahui tips tampil percaya diri

D. Metode Penulisan

Untuk menjawab rumusan masalah yang ada, penulis melakukan dari kajian
pustaka dari berbagai sumber. Data tersebut dikumpulkan dan disusun sehingga
membentuk kesatuan isi yang utuh sesuai dengan masalah yang dibahas.

E. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan Makalah ini penulis mencantumkan sistematika


penulisan yang terdiri dari tiga bab yaitu antara lain:
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan secara singkat mengenai latar belakang
masalah, rumusan masalah tujuan pembahasan, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II : PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan sacara teoris mengenai pembahasan yang
berhubungan dengan materi yang dibahas secara keseluruhan.
BAB III : PENUTUP
Dalam bab ini merupakan bab terakhir yng terdiri dari beberapa
kesimpulan dan saran.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Mengembangkan Kepercayaan Diri

Pengertian mengembagkan kepercayaan diri menurut beberapa ahli adalah


sebagai berikut :

1. Menurut Lauter (2002:4) kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau


keyakinan atas kemampuan diri sendiri sehingga dalam tindakan-tindakannya
tidak terlalu cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai
keinginan dan tanggung jawab atas perbuatannya, sopan dalam berinteraksi
dengan orang lain, memiliki dorongan prestasi serta dapat mengenal kelebihan
dan kekurangan diri sendiri. Lauster menggambarkan bahwa orang yang
mempunyai kepercayaan diri memiliki ciri-ciri tidak mementingkan diri sendiri
(toleransi), tidak membutuhkan dorongan orang lain, optimis dan gembira.

2. Menurut Angelis (2003:10), percaya diri berawal dari tekad pada diri sendiri,
untuk melakukan segalanya yang kita inginkan dan butuhkan dalam hidup.
Percaya diri terbina dari keyakinan diri sendiri, sehingga kita mampu
menghadapi tantangan hidup apapun dengan berbuat sesuatu.

3. Menurut Rahmat (2000:109) kepercayaan diri dapat diartikan sebagai suatu


kepercayaan terhadap diri sendiri yang dimiliki oleh setiap orang dalam
kehidupannya serta bagaimana orang tersebut memandang dirinya secara utuh
dengan mengacu pada konsep diri.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa percaya diri
(Self confidence) merupakan adanya sikap individu, yakin akan kemampuannya
sendiri untuk bertingkah laku sesuai dengan yang diharapkannya sebagai suatu
perasaan yang yakin pada tindakannya, bertanggung jawab terhadap tindakannya
dan tidak terpengaruh oleh orang lain. Orang yang memiliki kepercayaan diri
mempunyai ciri-ciri: Toleransi, tidak memerlukan dukungan orang lain dalam setiap
mengambil keputusan atau mengerjakan tugas, selalu bersikap optimis dan dinamis,
serta memiliki dorongan prestasi yang kuat.
B. Aspek - Aspek Kepercayaan Diri

Menurut Lauster (1997) orang yang memiliki kepercayaan diri positif adalah :

 Keyakinan akan kemampuan diri yaitu sikap positif seseorang tentang


dirinya bahwa mengerti sungguh-sungguh akan apa yang dilakukannya.
 Optimis yaitu sikap positif seseorang yang selalu berpandangan baik dalam
menghadapi segala hal tentang diri, harapan dan kemampuan.
 Objektif yaitu orang yang percaya diri memandang permasalahan atau segala
sesuatu sesuai dengan kebenaran semestinya, bukan menurut kebenaran
pribadi atau menurut dirinya sendiri.
 Bertanggung jawab yaitu kesediaan seseorang untuk menanggung segala
sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya.
 Rasional dan realistis yaitu analisa terhadap suatu masalah, suatu hal, sesuatu
kejadian dengan mengunakan pemikiran yang diterima oleh akal dan sesuai
dengan kenyataan.

C. Karakteristik Kepercayaan Diri

Beberapa ciri atau karakteristik individu yang mempunyai rasa percaya diri yang
proporsional, diantaranya adalah :

 Percaya akan kompetensi/kemampuan diri, hingga tidak membutuhkan


pujian, pengakuan, penerimaan, atau pun rasa hormat orang lain
 Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterima oleh
orang lain atau kelompok
 Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain - berani menjadi diri
sendiri
 Punya pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosinya stabil)
 Memiliki internal locus of control (memandang keberhasilan atau kegagalan,
tergantung dari usaha diri sendiri dan tidak mudah menyerah pada nasib atau
keadaan serta tidak tergantung/mengharapkan bantuan orang lain)
 Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, ornag lain dan
situasi di luar dirinya

Memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri, sehingga ketika harapan
itu tidak terwujud, ia tetap mampu melihat sisi positif dirinya dan situasi yang
terjadi.
D. Manfaat Dalam Mengembangkan Kepercayaan Diri

Manfaat yang di dapat dalam mengembangkan kepercayaan diri adalah :

1. Dapat menjadikan kita seseorang yang menghargai waktu karena waktu


tidak dapat di beli dan tidak dapat datang untuk kesekian kali nya maka
gunakanlah waktu dengan sebaik- baiknya.
2. Hidup kita akan terkontrol jika kita memiliki management hidup yang baik
maka kita akan mengetahui bagaimana cara kita memperlakukan waktu
dengan sebaik-baiknya tanpa membuang waktu dengan percuma.
3. Memiliki pandangan hidup yang luas tentang bagaimana kita nantinya,
mau jadi apa kita nantinya dan hidup tidak akan terbuang sia-sia karena
kita sudah mempunyai planning kedepan, untuk menjadikan hidup kita
menjadi sukses karena management yang kita bangun dengan sebaik
mungkin.

Maka hargailah hidup dengan sebaik-baiknya, karena apa yang kita lakukan
di kehidupan sekarang akan dituai dalam kehidupan nantinya, maka isilah
kehidupan dengan hal yang positif, jauhi perilaku yang dapat menjadikan diri kita
menyesal di kemudian hari.

E. Cara Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri

Meningkatkan kepercayaan diri adalah sesuatu yang harus dikembangkan,


sebab banyak orang yang menderita dari kurangnya rasa percaya diri dan kadang-
kadang disebut sebagai harga diri rendah. Ini seperti epidemi dalam kehidupan
modern meski tidak disadari, tetapi percaya diri dapat mempengaruhi kehidupan
sehari-hari.

Berikut cara-cara yang efektif untuk meningkatkan rasa percaya diri :

1. Berhenti Khawatir Tentang Apa Yang Orang Lain Pikirkan kepada Anda
Berkonsentrasi pada pembangunan kepercayaan diri sendiri dan jangan
khawatir tentang apa yang orang lain pikirkan tentang anda.

2. Anda Harus Pelajari Bagaimana Menjadi Yakin


Kepercayaan diri adalah sifat yang dipelajari, bukan sesuatu yang diwarisi.
Meningkatkan rasa percaya diri adalah sesuatu yang selalu bisa dipelajari.
3. Pandang Diri Sendiri Secara Positif
Ubah cara pandang Anda terhadap diri sendiri terlebih dahulu untuk
mengembangkan dan Meningkatkan Percaya Diri.
4. Tingkatkan Pengetahuan dan Keterampilan
Banyak membaca, menulis, berdiskusi dan bertukar pikiran dengan orang
lain, sehingga pengalaman Anda lebih cepat terakumulasi dari komunikasi
tersebut.
5. Terbuka terhadap Kritik dan Saran
Keterbukaan juga sebuah sifat dan karakter yang baik dalam membina relasi
dan kerjasama Tim. Sifat terbuka membuat Anda percaya diri tanpa berlebihan.

F. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Terbentuknya Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat


digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor Internal

a. Konsep Diri

Terbentuknya keperayaan diri pada seseorang diawali dengan


perkembangan konsep diri yang diperoleh dalam pergaulan suatu kelompok.
Menurut Centi (1995), konsep diri merupakan gagasan tentang dirinya
sendiri. Seseorang yang mempunyai rasa rendah diri biasanya mempunyai
konsep diri negatif, sebaliknya orang yang mempunyai rasa percaya diri akan
memiliki konsep diri positif.

b. Harga Diri

Meadow (dalam Kusuma, 2005) Harga diri yaitu penilaian yang


dilakukan terhadap diri sendiri. Orang yang memiliki harga diri tinggi akan
menilai pribadi secara rasional dan benar bagi dirinya serta mudah
mengadakan hubungan dengan individu lain. Orang yang mempunyai harga
diri tinggi cenderung melihat dirinya sebagai individu yang berhasil percaya
bahwa usahanya mudah menerima orang lain sebagaimana menerima dirinya
sendiri. Akan tetapi orang yang mempuyai harga diri rendah bersifat
tergantung, kurang percaya diri dan biasanya terbentur pada kesulitan sosial
serta pesimis dalam pergaulan.
c. Kondisi Fisik

Perubahan kondisi fisik juga berpengaruh pada kepercayaan diri.


Anthony (1992) mengatakan penampilan fisik merupakan penyebab utama
rendahnya harga diri dan percaya diri seseorang. Lauster (1997) juga
berpendapat bahwa ketidakmampuan fisik dapat menyebabkan rasa rendah
diri yang kentara.

d. Pengalaman Hidup

Lauster (1997) mengatakan bahwa kepercayaan diri diperoleh dari


pengalaman yang mengecewakan adalah paling sering menjadi sumber
timbulnya rasa rendah diri. Lebih lebih jika pada dasarnya seseorang
memiliki rasa tidak aman, kurang kasih sayang dan kurang perhatian.

2. Faktor Eksternal

a. Pendidikan

Pendidikan mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Anthony


(1992) lebih lanjut mengungkapkan bahwa tingkat pendidikan yang rendah
cenderung membuat individu merasa dibawah kekuasaan yang lebih pandai,
sebaliknya individu yang pendidikannya lebih tinggi cenderung akan
menjadi mandiri dan tidak perlu bergantung pada individu lain. Individu
tersebut akan mampu memenuhi keperluan hidup dengan rasa percaya diri
dan kekuatannya dengan memperhatikan situasi dari sudut kenyataan.

b. Pekerjaan

Rogers (dalam Kusuma,2005) mengemukakan bahwa bekerja dapat


mengembangkan kreatifitas dan kemandirian serta rasa percaya diri. Lebih
lanjut dikemukakan bahwa rasa percaya diri dapat muncul dengan
melakukan pekerjaan, selain materi yang diperoleh. Kepuasan dan rasa
bangga di dapat karena mampu mengembangkan kemampuan diri.

c. Lingkungan dan Pengalaman Hidup

Lingkungan disini merupakan lingkungan keluarga dan masyarakat.


Dukungan yang baik yang diterima dari lingkungan keluarga seperti anggota
kelurga yang saling berinteraksi dengan baik akan memberi rasa nyaman dan
percaya diri yang tinggi. Begitu juga dengan lingkungan masyarakat semakin
bisa memenuhi norma dan diterima oleh masyarakat, maka semakin lancar
harga diri berkembang (Centi, 1995).

Sedangkan pembentukan kepercayaan diri juga bersumber dari pengalaman


pribadi yang dialami seseorang dalam perjalanan hidupnya. Pemenuhan kebutuhan
psikologis merupakan pengalaman yang dialami seseorang selama perjalanan yang
buruk pada masa kanak kanak akan menyebabkan individu kurang percaya
diri (Drajat, 1995).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Faktor internal meliputi


konsep diri, harga diri dan keadaan fisik. Faktor eksternal meliputi pendidikan,
pekerjaan, lingkungan dan pengalaman hidup.

G. Cara Menciptakan Mindset Dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri

Untuk membangun kepercayaan diri, maka yang perlu dirubah adalah pola
fikir dan attitude (sikap). walaupun sebenarnya masih ada banyak faktor yang
mempengaruhi rasa percaya diri, tapi beberapa strategi di bawah ini bisa jadi
merupakan langkah jitu untuk membangun rasa percaya diri Anda yang tak
tergoyahkan :

1. Temukan Keinginan Terbesar Anda

Anda akan lebih percaya diri jika menemukan impian Anda. Ketika Anda
memiliki impian dan memiliki hasrat untuk memperolehnya maka anda akan
lebih percaya diri dan melakukan segala hal untuk meraih mimpi anda tersebut.
Usaha untuk meraih mimpi anda sendiri akan lebih besar daripada usaha untuk
memperoleh sesuatu yang tidak anda impikan.

2. Membuat Planning Untuk Merealisasikannya

Buatlah rencana yang baik untuk meraih mimpi tersebut. Jika anda memiliki
rencana yang bisa anda lakukan, anda merasa memiliki trek untuk mencapai
tujuan anda. anda akan lebih percaya diri untuk meraih mimpi anda.

3. Jujur Terhadap Diri Sendiri


Jujur terhadap diri sendiri akan menjadikan anda bersyukur. Temukan
kelebihan dan kekurangan dalam diri anda, setelah itu fokus terhadap kelebihan.
Ketika anda jujur terhadap diri sendiri maka anda akan lebih berani untuk meraih
mimpi anda.

Selanjutnya, dari segi sikap, aplikasikan langkah berikut ini agar percaya diri anda
meningkat dalam kehidupan sosial:

1. Berjalan Cepat

Cara mengetahui orang yang penuh percaya diri dan penuh rendah diri adalah
dari gaya jalannya. Orang yang percaya diri akan jalan lebih cepat. mereka
memiliki tujuan dan pekerjaan penting yang harus dilakukan. Maka, cobalah
untuk berjalan lebih cepat dari biasanya. Jalan cepat ini bukan hanya akan
mendongkrak rasa percaya diri, tapi juga akan menghemat waktu anda. cobalah
untuk berjalan lebih cepat maka anda akan merasa penting.

2. Gesture Tubuh Yang Baik

Pernahkah anda melihat orang yang berdiri dengan menumpu pada satu kaki?
Membungkukkan badan ketika berjalan? Memiliki badan yang lemah seperti
karet? Memiliki sorot mata yang layu? Apakah yang ada di benak anda? Gesture
tubuh adalah salah satu pendongkrak rasa percaya diri. Jika kita selalu
membiasakan diri untuk memiliki sikap yang baik dalam berdiri, duduk,
menatap orang lain, dan gerakan tubuh lainnya maka anda akan memiliki rasa
percaya diri yang lebih tinggi. Dari rasa percaya diri tersebut akan memancarkan
aura kepada orang lain sehingga orang lain akan menghargai anda.

3. Duduk Di Barisan Depan

Pada umumnya, di kampus, kantor, dan tempat publik lainnya kebanyakan


orang ingin duduk di bagian paling belakang. Mereka memilih di belakang
karena agar mereka tidak diperhatikan pembicara, bisa melakukan hal lain, atau
tidak memiliki niat yang kuat untuk mengikuti perkumpulan. Sebenarnya
kebiasaan duduk di belakang mencerminkan kurangnya kepercayaan diri.

Maka cobalah untuk selalu duduk di depan. setidaknya tidak di belakang.


Dengan memutuskan untuk duduk di barisan depan, Anda akan merasa lebih
percaya diri dan menganggap rasa minder sebagai hal yang paling tidak rasional
untuk dimiliki. Anda juga akan lebih terlihat dan diperhatikan oleh orang-orang
penting yang menjadi pembicara, dan anda akan mendapatkan "setruman" yang
lebih kuat dari pembicara daripada orang yang duduk di belakang.

4. Bicara

Selama diskusi kelompok banyak orang tidak pernah berbicara karena


mereka takut bahwa orang akan menghakimi mereka karena mengatakan sesuatu
yang bodoh. Sebenarnya ketakutan seperti ini tidaklah benar. Dengan
memaksakan diri untuk berbicara setidaknya sekali di setiap diskusi kelompok,
secara berangsur-angsur anda akan menjadi pembicara publik yang lebih baik,
lebih percaya diri, dan diakui sebagai pemimpin oleh rekan-rekan Anda.

5. Berpakaian Rapi

Terdapat korelasi positif antara cara berpakaian seseorang dengan pola


pikirnya. Jika ia berpenampilan rapi dan tajam maka dapat ditebak bahwa orang
tersebut memiliki jiwa dewasa, percaya diri tinggi, fokus, dan produktif. Tapi
jika Ia berpakaian lusuh, maka orang akan berfikir bahwa ia adalah pemalas dan
yang terpenting ia akan kesulitan untuk membangun rasa percaya diri.

H. Tips Untuk Mengembagkan Kepercayaan Diri

Untuk mengembangkan rasa percaya diri yang proporsional maka individu


harus memulainya dari dalam diri sendiri. Hal ini sangat penting mengingat bahwa
hanya individu yang bersangkutan yang dapat mengatasi rasa kurang percaya diri
yang sedang dialaminya.

Berikut tips-tips untuk mengembangkan rasa percaya diri:

1. Evaluasi diri secara objektif

Pelajari kendala yang selama ini menghalangi perkembangan diri Anda,


seperti: pola berpikir yang keliru, niat dan motivasi yang lemah, kurangnya
disiplin diri, kurangnya ketekunan dan kesabaran, tergantung pada bantuan
orang lain, atau pun sebab-sebab eksternal lain. Hasil analisa dan pemetaan
terhadap SWOT (Strengths, Weaknesses, Obstacles and Threats) diri, kemudian
digunakan untuk membuat dan menerapkan strategi pengembangan diri yang
lebih realistik.

2. Beri penghargaan yang jujur terhadap diri sendiri


Sadari dan hargailah sekecil apapun keberhasilan dan potensi yang anda
miliki. Ingatlah bahwa semua itu didapat melalui proses belajar, berevolusi dan
transformasi diri sejak dahulu hingga kini. Mengabaikan/meremehkan satu saja
prestasi yang pernah diraih, berarti mengabaikan atau menghilangkan satu jejak
yang membantu Anda menemukan jalan yang tepat menuju masa depan.

3. Positive thinking

Cobalah memerangi setiap asumsi, prasangka atau persepsi negatif yang


muncul dalam benak Anda. Anda bisa katakan pada diri sendiri, bahwa nobodys
perfect dan Its okay if I made a mistake. Jangan biarkan pikiran negatif berlarut-
larut karena tanpa sadar pikiran itu akan terus berakar, bercabang dan berdaun.
Semakin besar dan menyebar, makin sulit dikendalikan dan dipotong.

4. Gunakan self-affirmation

Untuk memerangi negative thinking, gunakan self-affirmation yaitu berupa


kata-kata yang membangkitkan rasa percaya diri. Contohnya:

 Saya pasti bisa!


 Saya adalah penentu dari hidup saya sendiri. Tidak ada orang yang boleh
menentukan hidup saya!
 Saya bisa belajar dari kesalahan ini. Kesalahan ini sungguh menjadi
pelajaran yang sangat berharga karena membantu saya memahami
tantangan
 Sayalah yang memegang kendali hidup ini
 Saya bangga pada diri sendiri

5. Berani mengambil resiko

Berdasarkan pemahaman diri yang objektif, Anda bisa memprediksi resiko


setiap tantangan yang dihadapi. Dengan demikian, Anda tidak perlu
menghindari setiap resiko, melainkan lebih menggunakan strategi-strategi untuk
menghindari, mencegah atau pun mengatasi resikonya. Ingat: No Risk, No Gain.
6. Belajar mensyukuri dan menikmati rahmat Tuhan

Belajarlah bersyukur atas apapun yang Anda alami dan percayalah bahwa
Tuhan pasti menginginkan yang terbaik untuk hidup Anda.

7. Menetapkan tujuan yang realistic

Anda perlu mengevaluasi tujuan-tujuan yang Anda tetapkan selama ini,


dalam arti apakah tujuan tersebut sudah realistik atau tidak. Dengan menerapkan
tujuan yang lebih realistik, maka akan memudahkan anda dalam mencapai
tujuan tersebut. Dengan demikian anda akan menjadi lebih percaya diri dalam
mengambil langkah, tindakan dan keputusan dalam mencapai masa depan,
sambil mencegah terjadinya resiko yang tidak diinginkan.

I. Studi Kasus

Contoh kasus yang riil pernah terjadi di tanah air, ketika seorang anak bunuh diri
gara-gara dirinya tidak diterima masuk di jurusan A1 (IPA), meski dia sudah
bersekolah di tempat yang elit; rupanya sang orang tua mengharap anaknya diterima
di A1 atau paling tidak A2, agar kelak bisa menjadi dokter. Atau, orang tua yang
memaksakan anaknya ikut les ini dan itu, hanya karena anak-anak lainnya pun
demikian.

Situasi ini pada akhirnya mendorong anak tumbuh menjadi individu yang tidak
bisa menerima kenyataan dirinya, karena di masa lalu (bahkan hingga kini), setiap
orang mengharapkan dirinya menjadi seseorang yang bukan dirinya sendiri. Dengan
kata lain, memenuhi harapan sosial. Akhirnya, anak tumbuh menjadi individu yang
punya pola pikir: bahwa untuk bisa diterima, dihargai, dicintai, dan diakui, harus
menyenangkan orang lain dan mengikuti keinginan mereka. Pada saat individu
tersebut ditantang untuk menjadi diri sendiri - mereka tidak punya keberanian untuk
melakukannya. Rasa percaya dirinya begitu lemah, sementara ketakutannya terlalu
besar.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau keyakinan atas kemampuan


diri sendiri sehingga dalam tindakan-tindakannya tidak terlalu cemas, merasa
bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai keinginan dan tanggung jawab atas
perbuatannya, sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, memiliki dorongan
prestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri.

Ada tujuh tips untuk mengembangkan kepercayaan diri, yaitu evaluasi diri
secara obyektif, beri penghargaan yang jujur terhadap diri sendiri, positive
thinking, gunakan self-affirmation, berani mengambil resiko, belajar mensyukuri
dan menikmati rahmat Tuhan, dan menetapkan tujuan yang realistik.

B. Saran

Sebaiknya kita tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain yang
mempunyai kelebihan dari diri kita sendiri karena ini adalah hal yang salah. Cara
itu sangat membuang waktu. Karena kita menganggap bahwa kehidupan orang
lain jauh lebih beruntung. Akibatnya, kita akan berpikir jika hidup yang dijalani
sangat sulit, sedangkan orang lain diberi banyak kemudahan.

Anda mungkin juga menyukai