Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PSIKOLOGI OLAHRAGA

“ Percaya Diri ”

Dosen Pengampuh : Dr. Humaedi, S.Pd., M.Pd.

Kelompok 3

1. Marding A42122032
2. Moh Ibnu Lail Algifari A42122038
3. Moh Satria Gigabayu A42122122
4. Mashud A42122201
5. Faradila A42122080

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SAW karena atas
berkat, rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Tak lupa sholawat serta salam atas junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW yang telah diutus kemuka bumi ini sebagai Rahmatanlil
Alamin.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Manajemen Diri dalam membahas “PERCAYA DIRI”. Dimana dalam
makalah ini diharapkan lebih membuka wawasan berpikir di bidang
terkait denganya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi kita semua


dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN....................................................................

A. Latar Belakang........................................................................

B. Rumusan
Masalah...................................................................

C. Tujuan.....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................

A. Pengertian Percaya diri..........................................................

B. Ciri – ciri individu..................................................................

C. Faktor-faktor penyebab adanya gejala percaya diri...............

D. Usaha menumbuhkan dan membangun rasa percaya diri......

BAB III KESIMPULAN.....................................................................

Kesimpulan...............................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rasa percaya diri merupakan suatu kebutuhan bagi setiap individu.


Jika seseorang telah memiliki rasa percaya diri, maka mereka telah siap terjun
dalam kehidupan bermasyarakat yang penuh dengan tantangan. Sikap yakin
akan kemampuan diri sendiri serta tidak menutup-nutupi kelemahan diri, akan
mengantarkan seseorang menjadi sosok manusia dewasa yang sukses dan
mandiri.

Namun pada kenyataanya, tidak semua orang memiliki rasa percaya


diri yang cukup. Orang-orang yang kurang percaya diri biasanya akan menutup
diri dan takut menyampaikan pendapat atau pemikiran-pemikiran mereka.
Krisis percaya diri biasa terjadi pada tahap usia remaja karena pada usia
tersebut merupakan usia peralihan dari kanak-kanak menjadi dewasa. Pada
masa itu anak akan mengalami banyak perubahan baik fisik, sosial, maupun
mental. Krisis identitas pada usia remaja, jika dibiarkan dapat menimbulkan
gejala emosional rendah diri dan tidak percaya diri yang sangat berbahaya,
karena akan berpegaruh terhadap perkembangan jiwa dan mental. Itulah
mengapa, perlu diperkenalkan dan ditumbuhkan rasa percaya diri sejak dini.

B. Rumusan Masalah

1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan percaya diri?


2) Apa saja ciri-ciri individu yang memiliki kepercayaan diri?
3) Apa saja faktor yang menyebabkan gejala tidak percaya diri?

4) Bagaimana cara menumbuhkan dan membangun rasa percaya diri?

C. Tujuan

1) Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Percaya Diri


2) Menjelaskan ciri-ciri individu yang memiliki kepercayaan diri
3) Menjelaskan faktor-faktor penyebab gejala tidak percaya diri
4) Menjelaskan bagaimana cara menumbuhkan dan membangun rasa
percaya Diri.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Percaya diri


Rasa percaya diri merupakan suatu keyakian seseorang terhadap
segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya
merasa mampu untuk mencapai tujuan di dalam hidupnya. (Hakim, 2005:6)

Lauster mengungkapkan bahwa kepercayaan diri merupakan


keyakian akan kemampuan dirinya sehingga tidak terpengaruh oleh orang lain.
Kepercayaan diri merupakan sifat kepribadian yang angat menentukan dan
saling mempengaruhi satu sama lin. Kepercayaan diri mempengaruhi sikap
hati-hati, ketergantungan, ketidak serakahan, toleransi, dan cita-cita. Rasa
percaya diri adalah satu diantara aspek-aspek kepribadian yang penting dalam
kehidupan manusia. Alfred Adler melakukan penyelidikan rendah diri. Ia
mengatakan bahwa kenutuhan yang paling pentig adalah kebutuhan akan
rasa percaya diri dan rasa superioritas. (Lauster,2006:4)Sedangkan menurut
Jacinta F Rini dari team e-psikolog, memaparkan pengertian rasa percaya diri
adalah:

“ sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk


mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri
maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya. rasa
percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya
beberapa aspek dari kehidupan individu tersebut dimana ia merasa
memiliki kompetensi, yakin, mampu dan percaya bahwa dia bisa,
karena didukung oleh pengaman, potensi aktual, prestasi serta
harapan yng realistik terhadap diri sendiri.”
Dari beberapa penjelasan diatas, dapat disimpulkan percaya diri
adalah sikap dapat menghargai dan menerima diri sendiri sejajar dengan orang
lain, tanpa menonojolkan kelebihan dan menutup-nutupi kelemahan diri kita.
Sehingga kita akan merasa mampu menghadapi situasi apapun, dan dapat
menerima keadaan diri kita apa adanya.

B. Ciri-ciri Individu yang Percaya Diri


Rasa percaya diri sangat erat sekali kaitannya dengan self-esteem atau
seberapa tinggi seorang menghargai, menilai, dan menghorati dirinya sendiri.
Cara seseorang menerima meyakini keadaan dirinya akan mempengaruhi
perilaku individu tersebut Ciri-ciri individu yang memiliki rasa percaya diri
(Hakim, 2005:5), yaitu:

a. Bersikap tenang dalam mengerjakan sesuatu

b. Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai

c. Mampu menetralisir ketegangan yang muncul dalam


situasitertentu

d. Mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi

e. Memiliki kondisi mental dan fisik yang menunjang


penampilan

f. Memiliki kecerdasan yang cukup

g. Memiliki tingkat pendidikan formal yang cukup

h. Memiliki keahlian dan ketrampilan lain yang menunjang


kehidupan

i. Memiliki kemampuan bersosialisasi

j. Memiliki latar belakang pendidikan keluarga yang baik

k. Memiliki pengalaman hidup yang menempa mental


dan ketahanan di berbagai situasi.
l. Bersikap positif dalam menghadapi masalah
m. Bersikap tenang dalam mengerjakan sesuatu
n. Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai
o. Mampu menetralisir ketegangan yang muncul dalam situasi
tertentu

p. Mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi


q. Memiliki kondisi mental dan fisik yang menunjang
penampilan

r. Memiliki kecerdasan yang cukup


s. Memiliki tingkat pendidikan formal yang cukup
t. Memiliki keahlian dan ketrampilan lain yang menunjang
kehidupan

u. Memiliki kemampuan bersosialisasi


v. Memiliki latar belakang pendidikan keluarga yang baik
w. Memiliki pengalaman hidup yang menempa
mental dan ketahanan di berbagai situasi.

x. Bersikap positif dalam menghadapi masalah

Menurut Jacinta F Rini dari team e-psikologi, ciri-ciri orang yang percaya
diri, yaitu:

a) Percaya akan kompetensi atau kemampuan diri, hingga


tidak membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan, atau
pun rasa hormat orang lain.

b) Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap reformis demi


diterima oleh orang lain atau kelompok.

c) Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain


(berani menjadi diri sendiri).

d) Punya pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosi


stabil).
e) Memiliki internal locus of control (memandang
keberhasilan atau kegagalan, tergantung dari usaha diri
sendiri dan tidak mudah menyerah pada nasib atau
keadaan serta tidak tergantung atau mengharapkan bantuan
orang lain).

f) Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri


sendiri, sehingga ketika harapan itu tidak terwujud, ia tetap
mampu melihat sisi positif dirinya dan situasi yang terjadi.

Sementara itu, Lauster (2006:5) menguraikan ciri-ciri individu yang percaya iri
ditandai dengan sikap optimis, toleransi, mandiri, mempunyai ambisi, empati,
daya tahan menghadapi cobaan, hati-hati dan tidak mementingkan diri
sendiri. Demikianlah seseorang yang percaya pada diri sendiri tidaklah
berhati-hati secara berlebihan, dia yakin akan ketergantungan dirinya karena
percaya pada diri sendiri tidak menjadi terlalu egois, dia lebih toleran karena
tidak lagsung melihat dirinya sedang dipersalkan.

C. Faktor-faktor Penyebab Adanya Gejala Tidak Percaya Diri

Gejala rasa percaya diri dimulai dari adanya kelemahan-kelemahan


tertentu di dalam berbagai aspek kepribadian seseorang. Berbagai kelemahan
pribadi yang biasanya dialami dan sering menjadi sumber penyebab timbulnya
rasa tidak percaya diri yakni: cacat atau kelainan

fisik, buruk rupa, ekonomi lemah, status sosial, sering gagal, kalah
bersaing, kurang cerdas, pendidikan rendah, perbedaan lingkungan, tidak siap
menghadapi situasi tertentu, tidak supel, sulit menyesuaikan diri, mulai cemas,
tidak terbiasa, mudah gugup, pendidikan keluarga tidak baik, sering
menghindar, mudah menyerah, tidak bia menarik simpati orang. (Hakim,
2005:12).
a. Faktor internal, meliputi:

1. Konsep diri.

Terbentuknya percaya diri pada seseorang diawali dengan


perkembangan konsep diri yang diperoleh dalam pergaulan suatu
kelompok. Menurut Centi (1995), konsep diri merupakan gagasan
tentang dirinya sendiri. Individu yang mempunyai rasa rendah diri
biasanya mempunyai konsep diri negatif, sebaliknya individu yang
mempunyai rasa percaya diri akan memiliki konsep diri positif.

2. Harga diri

Harga diri yaitu penilaian yang dilakukan terhadap diri


sendiri. Individu yang memiliki harga diri tinggi akan menilai pribadi
secara rasional dan benar bagi dirinya serta mudah mengadakan
hubungan dengan individu lain. Individu yang mempunyai harga diri
tinggi cenderung melihat dirinya sebagai individu yang berhasil
percaya bahwa usahanya mudah menerima orang lain sebagaimana
menerima dirinya sendiri. Akan tetapi individu yang mempuyai harga
diri rendah bersifat tergantung, kurang percaya diri dan biasanya
terbentur pada kesulitan sosial serta pesimis dalam pergaulan.

3. Kondisi fisik
Perubahan kondisi fisik juga berpengaruh pada rasa percaya
diri. Anthony (1992) mengatakan penampilan fisik merupakan
penyebab utama rendahnya harga diri dan percaya diri seseorang.
Lauster (1997) juga berpendapat bahwa ketidakmampuan fisik dapat
menyebabkan rasa rendah diri yang kentara.
4. Pengalaman hidup
Lauster (1997) mengatakan bahwa kepercayaan diri
diperoleh dari pengalaman yang mengecewakan adalah paling sering
menjadi sumber timbulnya rasa rendah diri.

b. Faktor eksternal meliputi:

1. Pendidikan
Pendidikan mempengaruhi percaya diri individu. Anthony (1992) lebih
lanjut mengungkapkan bahwa tingkat pendidikan yang rendah
cenderung membuat individu merasa dibawah kekuasaan yang lebih
pandai, sebaliknya individu yang pendidikannya lebih tinggi cenderung
akan menjadi mandiri dan tidak perlu bergantung pada individu lain.
Individu tersebut akan mampu memenuhi keperluan hidup dengan rasa
percaya diri dan kekuatannya dengan memperhatikan situasi dari
sundut kenyataan.

2. Pekerjaan
Bekerja dapat mengembangkan kreatifitas dan kemandirian serta rasa
percaya diri. Lebih lanjut dikemukakan bahwa rasa percaya diri
dapat muncul dengan melakukan pekerjaan, selain materi yang
diperoleh. Kepuasan dan rasa bangga di dapat karena mampu
mengembangkan kemampuan diri.

3. Lingkungan

Lingkungan disini merupakan lingkungan keluarga, sekolah, dan


masyarakat. Dukungan yang baik yang diterima dari lingkungan
keluarga seperti anggota kelurga yang saling berinteraksi dengan baik
akan memberi rasa nyaman dan percaya diri yang tinggi. Begitu juga
dengan lingkungan masyarakat semakin bisa memenuhi norma dan
diterima oleh masyarakat semakin bisa dan diterima oleh masyarakat,
maka semakin lancar harga diri berkembang.
D.Usaha Menumbuhkan dan Membangun Rasa Percaya Diri

Rasa percaya diri merupakan salah satu kebutuhan remaja disamping


kebutuhan lainya. Menurut John. Santrock, ada empat cara untuk menumbuhkan
rasa percaya diri remaja yaitu:

y. Mengidentifikasi penyebab dari rendahnya rasa percaya diri dan


domain-domain kompetensi diri yang penting.
z. Memberikan dukungan emosional dan penerimaan sosial.
aa. Adanya pestasi.
bb. Mengatasi masalah (Santrock, 2003:339)
Ada beberapa pola pendidikan yang bisa diterapkan untuk
membangun rasa percaya diri yang sehat, diantaranya: (Hakim, 2005:121)

1) Menerapkan pola pendidikan yag demokratis


2) Menumbuhkan sikap mandiri
3) Menumbuhkan harga diri
4) Meumbuhkan sikap tanggung jawab
5) Memberikan hukumn jika berbuat salah
6) Mengembangkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki remaja
7) Menganjurkan untuk mengikuti berbagai kegiatan kelompok
8) Menganjurkan untuk mengikuti berbagai kegiatn kelompok
9) Memeberikan pendidikan agama
10) Menerapkan disiplin
11) Memperluas pergaulan yang sehat
12) Memberikan pendidikan non formal (ketrampilan, kursus dll).
BAB III

KESIMPULAN

Kesimpulan

1) Rasa percaya diri merupakan suatu keyakian seseorang terhadap segala


aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya
merasa mampu untuk mencapai tujuan di dalam hidupnya.

2) Ciri-ciri individu yang memiliki rasa percaya diri, yaitu:


a) Bersikap tenang dalam mengerjakan sesuatu
b) Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai
c) Mampu menetralisir ketegangan yang muncul dalam situasi
tertentu

d) Mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi


e) Memiliki kondisi mental dan fisik yang menunjang penampilan
f) Memiliki kecerdasan yang cukup

g) Memiliki tingkat pendidikan formal yang cukup


h) Memiliki keahlian dan ketrampilan lain yang menunjang
kehidupan

i) Memiliki kemampuan bersosialisasi


j) Memiliki latar belakang pendidikan keluarga yang baik
k) Memiliki pengalaman hidup yang menempa mental dan
ketahanan di berbagai situasi.

l) Bersikap positif dalam menghadapi masalah


3) Faktor- faktor yang dapat memepengaruhi rasa tidak percaya diri
digolongkan menjadi dua aktor, yaitu fakor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal, meliputi: konsep diri, harga diri, kondisi
fisik, pengalaman hidup. Sedangkan faktor eksterna, meliputi:
pendidikan, pekerjaan, serta lingkungan.
4) Ada empat cara untuk menumbuhkan rasa percaya diri remaja yaitu:
a. Mengidentifikasi penyebab dari rendahnya rasa percaya
diri dan domain- domain kompetensi diri yang penting.

b. Memberikan dukungan emosional dan penerimaan sosial.


c. Adanya pestasi.
d. Mengatasi masalah
DAFTAR PUSTAKA

Santrock, John. 2003. Adolescene Perkembangan Remaja. Jakarta:

Erlangga Lauster, Peter. 2006. Tes Kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara

Ghufron, N.M.,& Risnawita. S. R. 2011. Teori-Teori Psikologi.


Yogyakarta: Ar-ruzz Media

Hakim, Thursan. 2005. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa
Swara

Anda mungkin juga menyukai