PSIKOLOGI OLAHRAGA
“ Percaya Diri ”
Kelompok 3
1. Marding A42122032
2. Moh Ibnu Lail Algifari A42122038
3. Moh Satria Gigabayu A42122122
4. Mashud A42122201
5. Faradila A42122080
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SAW karena atas
berkat, rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Tak lupa sholawat serta salam atas junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW yang telah diutus kemuka bumi ini sebagai Rahmatanlil
Alamin.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
KATA PENGANTAR.........................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................
A. Latar Belakang........................................................................
B. Rumusan
Masalah...................................................................
C. Tujuan.....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................
Kesimpulan...............................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Menurut Jacinta F Rini dari team e-psikologi, ciri-ciri orang yang percaya
diri, yaitu:
Sementara itu, Lauster (2006:5) menguraikan ciri-ciri individu yang percaya iri
ditandai dengan sikap optimis, toleransi, mandiri, mempunyai ambisi, empati,
daya tahan menghadapi cobaan, hati-hati dan tidak mementingkan diri
sendiri. Demikianlah seseorang yang percaya pada diri sendiri tidaklah
berhati-hati secara berlebihan, dia yakin akan ketergantungan dirinya karena
percaya pada diri sendiri tidak menjadi terlalu egois, dia lebih toleran karena
tidak lagsung melihat dirinya sedang dipersalkan.
fisik, buruk rupa, ekonomi lemah, status sosial, sering gagal, kalah
bersaing, kurang cerdas, pendidikan rendah, perbedaan lingkungan, tidak siap
menghadapi situasi tertentu, tidak supel, sulit menyesuaikan diri, mulai cemas,
tidak terbiasa, mudah gugup, pendidikan keluarga tidak baik, sering
menghindar, mudah menyerah, tidak bia menarik simpati orang. (Hakim,
2005:12).
a. Faktor internal, meliputi:
1. Konsep diri.
2. Harga diri
3. Kondisi fisik
Perubahan kondisi fisik juga berpengaruh pada rasa percaya
diri. Anthony (1992) mengatakan penampilan fisik merupakan
penyebab utama rendahnya harga diri dan percaya diri seseorang.
Lauster (1997) juga berpendapat bahwa ketidakmampuan fisik dapat
menyebabkan rasa rendah diri yang kentara.
4. Pengalaman hidup
Lauster (1997) mengatakan bahwa kepercayaan diri
diperoleh dari pengalaman yang mengecewakan adalah paling sering
menjadi sumber timbulnya rasa rendah diri.
1. Pendidikan
Pendidikan mempengaruhi percaya diri individu. Anthony (1992) lebih
lanjut mengungkapkan bahwa tingkat pendidikan yang rendah
cenderung membuat individu merasa dibawah kekuasaan yang lebih
pandai, sebaliknya individu yang pendidikannya lebih tinggi cenderung
akan menjadi mandiri dan tidak perlu bergantung pada individu lain.
Individu tersebut akan mampu memenuhi keperluan hidup dengan rasa
percaya diri dan kekuatannya dengan memperhatikan situasi dari
sundut kenyataan.
2. Pekerjaan
Bekerja dapat mengembangkan kreatifitas dan kemandirian serta rasa
percaya diri. Lebih lanjut dikemukakan bahwa rasa percaya diri
dapat muncul dengan melakukan pekerjaan, selain materi yang
diperoleh. Kepuasan dan rasa bangga di dapat karena mampu
mengembangkan kemampuan diri.
3. Lingkungan
KESIMPULAN
Kesimpulan
Hakim, Thursan. 2005. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa
Swara