Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KONSEP DIRI

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah: Psikologi dan budaya dalam keperawatan

Dosen Pengampu: Ns.Rahmat Syukri,S.Kep,M.Kep


DISUSUN OLEH :
Dhea aprlia (2114201050)
Dwi Yona Afrilia Harsanti (2114201069)
Endah permata
Desi arisanti
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS FORT DE KOCK
2022
ATA PENGANTAR Alhamdulillahi Rabbil Alamin, puji syukur ke hadirat Allah SWT, serta
shalawat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Atas karunia yang Allah
SWT,berikan kepada kami yang tak terhingga, maka dengan ijinya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan judul Askep Klien Yang Mengalami Masalah Adaptasi Psiko Sosial
Spiritual Pada Klien Yang Mengalami Ketidakmampuan Amputasi.

Dalam kesempatan ini pula penyusun haturkan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu sehingga makalah ini bisa terselesaikan dengan lancar. Semoga makalah ini
bisa bermanfaat khususnya bagi saya selaku penyusun dan umunya bagi semua pihak yang
berkepentingan, meskipun demikian dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan
dan untuk itu saya mengharapkan saran serta kritiknya yang mambangun ke arah
perbaikan.semoga makalah ini bermanfaat.

Wassamualaikum warahmatullohi wabarokatuh.

Garut, November 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR..................................................................................................................................
....... 2 DAFTAR
ISI....................................................................................................................................................
. 3 BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................................................................
....... 4 1.1

Latar belakang ...............................................................................................................................


4

1.2

Tujuan ...........................................................................................................................................
4

BAB II
PEMBAHASAN................................................................................................................................
..... 5 1.1

Pengertian .....................................................................................................................................
5

1.2
Komponen .....................................................................................................................................
5

1.3

Faktor - Faktor yang mempengaruhi konsep diri ..........................................................................


7

1.4

Askep klien yang mengalami perubahan konsep diri ...................................................................


8

BAB III
PENUTUP ......................................................................................................................................
... 11 1.1

Kesimpulan..................................................................................................................................
11

1.2

Saran ...........................................................................................................................................
11

DAPTAR
PUSTAKA .......................................................................................................................................
12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang konsep diri adalah cara bagaimana individu menilai
diri sendiri, bagaimana penerimaannya terhadap diri sendiri sebagaimana yang dirasakan,
diyakini, dan dilakukan, baik ditinjau dari segi fisik, moral, keluarga, personal, dan sosial.
Pengertian konsep diri yang digunakan dalam penelitian adalah defenisi konsep diri yang
dikemukakan oleh Calhoun dan Acocella (1990), yaitu bahwa konsep diri adalah pandangan
pribadi yang dimiliki seseorang tentang dirinya sendiri.

Perkembangan konsep diri merupakan suatu proses yang terus berlanjut di sepanjang
kehidupan manusia. Symonds (dalam Agustiani, 2006) menyatakan bahwa persepsi tentang diri
tidak langsung muncul pada saat individu dilahirkan, melainkan berkembang secara bertahap
seiring dengan munculnya kemampuan perseptif. Selama periode awal kehidupan,
perkembangan konsep diri individu sepenuhnya didasari oleh persepsi mengenai diri sendiri.
Lalu seiring dengan bertambahnya usia, pandangan mengenai diri sendiri ini mulai dipengaruhi
oleh nilai-nilai yang diperoleh dari interaksi dengan orang lain (Taylor dalam Agustiani, 2006).

Mead (dalam Calhoun & Acocella, 1995) menjelaskan bahwa konsep diri berkembang dalam
dua tahap: pertama, melalui internalisasi sikap orang lain terhadap kita; kedua melalui
internalisasi norma masyarakat. Hal ini sejalan dengan istilah istilah “looking glass self” yang
dikemukakan oleh Cooley (dalam Baumeister, 1999), yaitu ketika individu memandang dirinya
berdasarkan interpretasi dari pandangan orang lain terhadap dirinya.

1.2 Tujuan Untuk memenuhi salahsatu mata kuliah keperawatan jiwa.

BAB II PEMBAHASAN 1.1 Pengertian Beberapa pengertian konsep diri menurut para ahli : 

Menurut burns (1982) Konsep diri adalah hubungan antara sikap dan keyakinan tentang diri
sendiri.

Stuart dan sudden (1998) Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian
yang diketahui tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan denngan orang
lain.

Seifert dan hoffnung Konsep diri sebagai suatu pemahaman mengenai diri atau ide tentang
konsep diri

Cawagas (1983) Menjelaskan bahwa konsepdiri mencakup seluruh pandangan individu akan
dimensi fisiknya,

karakter

pribadinya,

motivasinya,

kelemahannya,

kelebihannya

atau

kecakapannya, kegagalannya dsb. 

Santrock (1996) Menggunakan istilah konsep diri mengacu pada evaluasi bidang tertentu pada
konsep diri.

1.2 Komponen Konsep diri terbagi menjadi beberapa bagian. ( stuart dan sudden 1991) yang
terdiri dari : 1. Citra tubuh / Gambaran diri ( body image) Adalah sikap atau cara pandang
seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan
perasaan ttg ukuran, bentuk, fungsi penampilan dan potensi tubu saat ini dan masa lalu yang
secara berkesinambungan di modifikasi dengan pengalaman baru setiap individu. Beberapa hal
yang terkait citra tubuh antara lain: 

Focus individu terhadap bentuk fisiknya lebih terasa pada usia remaja

Bentuk badan, tinggi badan, serta tanda-tanda kelamin sekunder menjadi citra tubuh 5

Cara individu memandanng dirinya bebrdampak penting thd aspek psikologis individu tsb

Citra tubuh seseorang sebagian dipengaruhi oleh sikap dan respon orang lain thd dirinya dan
sebagian lagi oleh eksplorasi individu thd dirinya

Individu yang stabil, realistis dan konsisten thd citra tubuhnya dpt mencapai kesuksesan

2. Ideal diri Adalah presepsi individu ttg bagaimana ia harus berperilaku berdasarkan standar,
aspirasi, tujuan atau penilaian personal tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi ideal diri
Kecenderungan individu menetapkan ideal pada batas kemampuannya Faktor budaya akan
mempengaruhi individu menetapkan ideal diri 

Ambisi dan keinginan untuk melebihi dan berhasil, kebutuhan yang realistis

Kebutuhan yang realistis

Kebutuhan untuk menghindari kegagalan

Perasaan cemas dan rendah diri

3. Harga diri Adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa
seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri. Frekuensi pencapaian tujuan akan menghasilkan
harga diri yang rendah atau harga diri yang tinggi. Jika individu sering gagal, maka cenderung
harga diri rendah. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang llain. Aspek utama adalah
dicintai dan menerima penghargaan dari orang lain. Cara – cara untuk meningkatkan harga diri
seseorang : 

Memberinya kesempatan untuk berhasil

Memberinya gagasan

Mendorongnya untuk beraspirasi

Membantunya membentuk koping

Faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan harga diri:

Perkembangan individu

Ideal diri tidak realistis

Gangguan fisik dan mental

System keluarga yang tidak berfungsi

Pengalaman traumatic yang berulang-ulang

4. Peran Adalah serangkaian pola perilaku yang diharapkan oleh lingkungan sosial
berhubungan dengan fungsi individu di berbagai kelompok sosial. Peran yang ditetapkan
adalah peran dimana seseoreang tidak mempunyai pilihan. Peran yang diterima adalah peran
yang terpilihy atau dipilih individu. Peran adalah sikap dan perilaku nilai serta tujuan yang
diharapkan dari seseorang bberdasarkan posisisnya di masyaraakat. Harga diri yang tinggi
merupakan peran yang memenuhi kebutuhan dan cocok degan ideal.
5. Identitas Identitas adalah pengorganisasian prinsip dari kepribadian yang bertanggung jawab
tterhadap kesatuan, kesinambungan, konsistensi dan keunikan individu. Beberapa hal yang
terkait dengan identitas diri antara lain :

Identitas

personal

tterbentuk

sejak

masa

kanak-kanak

bersamaan

dengan

pembentukan konsep diri

Individu yang memiliki identitas diri yang kuat akan memandang dirinya tidak sama dengan
orang lain

Identitas jenis kelamin berkembang secara bertahap

Kemandirian timbul dari perasaan berharga, sikap menghargai diri sendiri, kemampuan dan
penguasaan diri

Individu yang mandiri dapat mengatur dan menerima dirinya.

1.3 Faktor - Faktor yang mempengaruhi konsep diri 1. Tingkat perkembangan dan kematangan
2. Budaya 7

3. Faktor internal dan eksternal 4. Pengalaman sukses dan gagal 5. Stressor 6. usia, keadaan
sakit dan trauma 1.4 Askep klien yang mengalami perubahan konsep dir i A. Pengkajian a.
Perilaku Berhubungan dg HDR, Kerancuan identitas, depersonalisasi. (di tabel ) b. Faktor
predisposisi

mempengaruhi HDR : penolakan ortu, harap[an ortu yg tdk realistis, kegagalan yang berulang
kali, kurang mempunyai tanggung jawab p[ersonal, ketergantungan pada orang lain, ideal diri
yang tdk realistik
mempengaruhi penampilan peran : streotifik peran seks, tuntutan peran kerja, harapan peran
kultural,

Mempengaruhi Identitas personal : ketidakpercayaan ortu, tekanan dari kelompok sebaya,


perubahan dlam struktur sosial.

c. Stresor pencetus Trauma : penganiyaan seksual & psikologis atau menyaksikan kejadian
yang mengancam kehidupan Ketagangan peran b.d peran yg diharpakn dmn individu
mengalaminya sbg frustasi Transisi peran perkembangan Transisi peran situasi Transisi peran
sehat-sakit d. Mekanisme koping

Pertahanan Jangka Pendek  Aktivitas yg dapat memberikan pelarian sementara dari krisis
identitas c/ konser musik, kerja keras  Aktivitas yg dapat memberikan identitas pengganti
sementara c/ ikut serta aktivitas sosial, klub  Aktivitas yg sementara menguatkan perasaan diri
c/ pencapaian akademik 8

 Aktivitas yg mewakili upaya jangka pendek u/membuat masalah identitas menjadi kurang
berarti dlm kehidupan individu c/ penyalahgunaan obat

Pertahanan Jangka Panjang Penutupan identitas : Adopsi identitas prematur yg diinginkan oleh
orang yg penting bagi individu tanpa memperhatikan keinginan, aspirasi dan potensi diri individu
tsb Identitas (-) : Asumsi identitas yang tidak wajar untuk dapat diterima oleh nilai dan harapan
masyarakat.

B. Diagnose keperawatan

Diagnosa keperawatan utama Gangguan citra tubuh Gangguan identitas personal Gangguan
Penampilan peran Gangguan harga diri

Diagnosa medis dsm iv Masalah identitas Amnesia Disosiatif Fuga disosiatif Identitas disosiatif
Kelaianan depersonalisasi

C. Rencana keperawatan a. Memperluas kesadaran diri Menggunakan jendela johari Bina


hubungan terbuka, saling percaya Bekerja denagn klien bagaimanapun kekuatan egonya
Maksimalkan peran serta klien dlm hubungan terapeutik b. Eksplorasi diri/perasaan Bantu klien
u/ menerima perasaan & pikirannya bantu klien mengklarifikasi konsep diri & hub dg orla
melalui pengungkapan diri 9

Waspada & kendaliakn perasaan diri Berespon empatik, tekankan bahwa kekuatan berubah
ada pada diri klien c.

Evaluasi diri Bantu klien menjabarkan masalah secara jelas Gali respon adaptif & maladaptif
klien terhadap masalah

d. Perencanaan Realistik Bantu mengkonsepsualisasi tujuan yang realistic Bantu


mengidentifikasi solusi alternatif
BAB III PENUTUP

1.1

Kesimpulan Konsep diri adalah cara seseorang untuk melihat dirinya secara utuh dengan
semua ide pikiran , kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu dalam berhubungan
dengan orang lain. Sangatlah penting bagi seorang perawat untuk memahami konsep diri
terlebih dahulu hharus menanamkan dalam dirinya senduiri sebelum melayani klien, sebab
keadaan yang dialami oleh klien dapat memp[engaruhi konsep dirinya. Disinilah peran penting
perawat selain mememnuhi kebutuhan dasar fisiknya yaitu membantu klien untuk memulihkan
kembalikonsep dirinya.

Ada beberapa kkimponen konsep diri yaitu identitas diri yang merupakan internal individual,
citra diri sebagai pandangan atau presepsi, harga diri yang menjadi suatu tujuan, ideal diri
menjadi suatu harapan, dan peran atau posisi di dalam masyarakat.

1.2

Saran Untuk membangun konsep diri kita harus belajar menyukai diri sendiri, mengembangkan
pikiran positif, memperbaiki hubungan interpersonal ke yang lebih baik, sikap aktif yang positif,
dan menjaga keseimbangan hidup.

Semua yang kita lakukan pasti ada manfaatnya begitu juga dalam memahami konsep diri, kita
menjadi bangga dengan diri sendiri, percaya diri penuh, dapat beradaptasi dengan lingkungan
dan mencapai sebuah kebahaguiaan dalam hidup.

DAPTAR PUSTAKA

1. Guze, B., Richeimer, S., dan Siegel, D.J. (1990). The Handbook of Psychiatry. California:
Year Book Medical Publishers

2. Kaplan, H.I., Sadock, B.J., dan Grebb, J.A. (1996). Synopsis of Psychiatry. New York:
Williams and Wilkins

3. Stuart, G.W. dan Laraia, M.T. (2001). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. (Ed ke-
7). St. Louis: Mosby, Inc.

4. http://knowledgescafe.blogspot.com/2012/01/makalah-konsep-diri.html

Anda mungkin juga menyukai