“ KONSEP DIRI ”
Disusun oleh:
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat, inayah, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
Makalah tentang materi “Konsep Diri” pada mata kuliah Psikososial dan Budaya dalam
Keperawatan. Semoga Makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca. Harapan kami adalah semoga Makalah ini membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kami dapat menjadi lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang.
Oleh karena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan atau saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Dan pada
kesempatan ini, kami memohon maaf bila ada perkataan atau tulisan yang kurang berkenan.
Akhir kata, tak lupa kami ucapkan Terima kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….. i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………1
C. Tujuan………………………………………………………………………….. 2
D. Manfaat………………………………………………………………………… 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Konsep Diri………………………………………………………… 3
B. Komponen Konsep Diri………………………………………………………… 4
C. Aspek – aspek Konsep Diri…………………………………………………….. 6
D. Rentang Konsep Diri…………………………………………………………… 6
E. Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri………………………………………. 8
F. Faktor Resiko Gangguan Konsep Diri ………………………………………… 9
A. Latar Belakang
Perkembangan konsep diri individu di mulai dari usia muda dan akan terus
berlanjut hingga sepanjang masa kehidupan, pada usia remaja terjadi perkembangan
identitas apabila pada masa ini seseorang individu gagal melewati akan menyebabkan
citra diri, gangguan perkembangan diri, harga diri rendah, perubahan identitas bahkan
kebingungan peran yang berujung pada konsep diri yang negatif (Apriliyanti,
Mudjiran & Ridha, 2016). Masa remaja adalah masa di antara usia 11 dan 20 tahun
(adolescence) merupakan masa dimana terjadi transisi masa kanak-kanak menuju
dewasa. Perubahan yang terjadi pada remaja baik secara fisik, psikis, maupun sosial
akan mempengaruhi remaja dengan pembentukan konsep dirinya (Potter & Perry,
2010).
B. Rumusan Masalah
1) Pengertian Konsep Diri
2) Komponen Konsep Diri
3) Aspek – aspek Konsep Diri
4) Rentang Konsep Diri
5) Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri
6) Faktor Resiko Gangguan Konsep Diri
C. Tujuan
1. Memahami dengan jelas pengertian Konsep Diri
2. Mengetahui Komponen, Aspek-aspek dan Rentang yang terkait dengan Konsep
Diri
3. Mengetahui faktor mempengaruhi Konsep Diri
4. Mengetahui faktor resiko gangguan Konsep Diri
D. Manfaat
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan manfaat baik kepada pembaca
tentang Konsep Diri
1. Penulis,sebagai wahana penambah pengetahuan
2. Pembaca,sebagai media informasi tentang Konsep Diri
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Brooks (dalam Putra 2017: 7) konsep diri merupakan pandangan dan
perasaan individu tentang dirinya sendiri. Bagaimana individu melihat dirinya
sebagai pribadi yang orang lain harapkan. Riswandi (dalam Widiarti 2017: 137)
mengemukakan konsep diri yaitu pemahaman mengenai diri sendiri yang timbul
karena interaksi dengan orang lain. Konsep diri merupakan faktor yang menentukan
determinan dalam berkomunikasi dengan orang lain.
B. Komponen Konsep Diri
Citra tubuh adalah kumpulan sikap individu yang disadari maupun tidak
terhadap tubuhnya, termasuk persepsi masa lalu atau sekarang mengenai
ukuran, fungsi, keterbatasan, makna,dan objek yang kontak terus menerus baik
masa lalu maupun sekarang.Citra tubuh merupakan hal pokok dalam konsep
diri. Citra tubuh harus realistis karena semakin seseorang dapat menerima dan
menyukai tubuhnya ia akan lebih bebas dan merasa aman dari kecemasan
sehingga harga dirinya akan meningkat. Sikap individu terhadap tubuhnya
mencerminkan aspek penting dalam dirinya, misalnya perasaan menarik atau
tidak, gemuk atau kurus, dan lain sebagainya.
2. Ideal diri
Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana seharusnya
berperilaku berdasarkan standart pribadi, aspirasi,tujuan, atau nilai yang
diyakininya. Penetapan ideal diri dipengaruhi oleh kebudayaan,
keluarga,ambisi, keinginan, dan kemampuan individu dalam menyesuaikan
diri dengan norma dan prestasi masyarakat setempat. Individu cenderung
menyusun tujuan yang sesuai dengan kemampuannya, kultur, realita,
menghindari kegagalan dan rasa cemas, seta inferiority. Ideal diri berperan
sebagai pengatur internal dan membantu individu mempertahankan
kemampuannya menghadapi konflik atau kondisi yang membuat bingung.
Ideal diri penting untuk mempertahankan kesehatan dan keseimbangan
mental.
3. Harga diri
. Harga diri adalah salah satu dimensi dari konsep diri. Harga diri adalah
proses evaluasi yang ditujukan indivu pada diri sendiri, yang nantinya berkaitan
dengan proses penerimaan individu terhadap dirinya. Dalam hal ini evaluasi akan
menggambarkan bagaimana penilaian individu tentang dirinya sendiri, menunjukan
penghargaan dan pengakuan atau tidak, serta menunjukkan sejauh mana individu
tersebut merasa mampu, sukses dan berharga. Secara singkat harga diri diartikan
sebagai penilaian terhadap diri tentang keberhargaan diri yang di ekspresikan melalui
sikap-sikap yang dianut individu. Individu akan merasa harga dirinya tinggi bila
sering mengalami keberhasilan. Sebaliknya, individu akan merasa harga
dirinya rendah bila sering mengalami kegagalan, tidak dicintai, atau tidak
diterima di lingkungan. Mereka yang menilai dirinya positif cenderung
bahagia, sehat, berhasil, dan menyesuaikan diri, sebaliknya individu akan
merasa dirinya negatif, relatif tidak sehat, cemas, tertekan, pesimis, merasa
tidak dicintai atau diterima dilingkungannya (Keliat, 2005).
4. Peran
Peran adalah serangkaian pola sikap perilaku, nilai dan tujuan yang
diharapkan oleh masyarakat dihubungkan dengan fungsi/peran individu di
masyarakat/kelompok sosialnya. Setiap orang disibukkan oleh beberapa peran
yang berhubungan dengan posisi pada tiap waktu sepanjang daur
kehidupannya. Peran memberikan sarana untuk berperan serta dalam
kehidupan sosial dan merupakan cara untuk menguji identitas dengan
memvalidasi pada orang yang berarti.
5. Identitas diri
Identitas diri adalah kesadaran tentang diri sendiri ang dapat diperoleh
individu dari observasi dan penilaian dirinya, serta menyadari bahwa individu
dirinya berbeda dengan orang lain. Pengertian identitas adalah organisasi,
sintesis dari semua gambaran utuh dirinya, serta tidak dipengaruhi oleh
pencapaian tujuan, atribut/jabatan, dan peran.Seseorang yang mempunyai
perasaan identitas diri yang kuat akan memandang dirinya berbeda dengan
orang lain, dan tidak ada duanya.
Ciri individu dengan identitas diri yang positif adalah sebagai berikut :
Mengenal diri sebagai individu yang utuh terpisah dari orang lain.
Mengakui jenis kelamin sendiri.
Memandang berbagai aspek diri sebagai suatu keselarasan.
Menilai diri sesuai dengan penilaian masyarakat.
Menyadari hubungann masa lalu, sekarang, dan yang akan datang.
Mempunyai tujuan dan nilai yang disadari.
A. Kesimpulan
Konsep diri adalah konseptualisasi individu terhadap dirinya sendiri yang
merupakan perasaan subjektif individu dan kombinasi yang kompleks dari pemikiran
yang di sadari/tidak di sadari, sikap dan presepsi. Konsep diri terbentuk dari
pengalaman internal seseorang, hubungan dengan orang lain dan interaksi dengan
dunia luar. Konsep Diri memiliki konsep, aspek, rentang, serta faktor-faktor yang
mempengaruhi Konsep Diri.
B. Saran
Konsep diri terbentuk dari pengalaman internal seseorang, hubungan dengan orang
lain dan interaksi dengan dunia luar. Adaptasi yang baik pada individu untuk
membentuk konsep diri yang positif apabila individu gagal dalam beradaptasi dan
mempengaruhi seluruh aspek konsep diri yang akan menyebabkan terbentuknya
konsep diri yang negatif. Oleh karena itu diharapkan kepada para pembaca untuk
memahami dengan jelas apa itu Konsep Diri sebenarnya dengan tujuan mencegah
adanya kegagalan dalam beradaptasi yang akan menyebabkan seluruh aspek Konsep
Diri menjadi negatif.
DAFTAR PUSTAKA
Lestari Puji, Liyanovitasari. (2020). Konsep Diri Remaja Yang Mengalami Bullying,
Jurnal Keperawatan Terpadu, 2(1), 41-45.
Wicaksono Adi. (2015). Hubungan antara komponen, Fikes UMP, 11-25