Anda di halaman 1dari 14

PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA DALAM KEPERAWATAN

“ KONSEP DIRI ”

Disusun oleh:

1. Amelia Putri Suhendri ........................................................................................


................................................................................................................................
(20210910100061)
2. Auliya Zahwarani ...............................................................................................
................................................................................................................................
(20210910100064)
3. Azharine Maharani..............................................................................................
................................................................................................................................
(20210910100127)
4. Nanda Azalia Naida.............................................................................................
................................................................................................................................
(20210910100133)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat, inayah, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
Makalah tentang materi “Konsep Diri” pada mata kuliah Psikososial dan Budaya dalam
Keperawatan. Semoga Makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca. Harapan kami adalah semoga Makalah ini membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kami dapat menjadi lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang.

Oleh karena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan atau saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Dan pada
kesempatan ini, kami memohon maaf bila ada perkataan atau tulisan yang kurang berkenan.
Akhir kata, tak lupa kami ucapkan Terima kasih.

Jakarta, 23 September 2022

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….. i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………1
C. Tujuan………………………………………………………………………….. 2
D. Manfaat………………………………………………………………………… 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Konsep Diri………………………………………………………… 3
B. Komponen Konsep Diri………………………………………………………… 4
C. Aspek – aspek Konsep Diri…………………………………………………….. 6
D. Rentang Konsep Diri…………………………………………………………… 6
E. Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri………………………………………. 8
F. Faktor Resiko Gangguan Konsep Diri ………………………………………… 9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan…………………………………………………………………….. 10
B. Saran……………………………………………………………………………. 10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………. 11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan konsep diri individu di mulai dari usia muda dan akan terus
berlanjut hingga sepanjang masa kehidupan, pada usia remaja terjadi perkembangan
identitas apabila pada masa ini seseorang individu gagal melewati akan menyebabkan
citra diri, gangguan perkembangan diri, harga diri rendah, perubahan identitas bahkan
kebingungan peran yang berujung pada konsep diri yang negatif (Apriliyanti,
Mudjiran & Ridha, 2016). Masa remaja adalah masa di antara usia 11 dan 20 tahun
(adolescence) merupakan masa dimana terjadi transisi masa kanak-kanak menuju
dewasa. Perubahan yang terjadi pada remaja baik secara fisik, psikis, maupun sosial
akan mempengaruhi remaja dengan pembentukan konsep dirinya (Potter & Perry,
2010).

Seseorang yang mempunyai konsep diri yang positif cenderung mendorong


sikap optimis dan percaya diri yang kuat untuk menghadapi situasi apa saja di luar diri
individu, namun sebaliknya konsep diri negatif akan menimbulkan rasa tidak percaya
diri dan ini dapat mengundang kompensasi dengan bertindak agresif kepada obyek-
obyek yang ada di sekitar diri individu yang bersangkutan, yang di landasi oleh rasa
ketidak berdayaan yang berlebihan.

B. Rumusan Masalah
1) Pengertian Konsep Diri
2) Komponen Konsep Diri
3) Aspek – aspek Konsep Diri
4) Rentang Konsep Diri
5) Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri
6) Faktor Resiko Gangguan Konsep Diri
C. Tujuan
1. Memahami dengan jelas pengertian Konsep Diri
2. Mengetahui Komponen, Aspek-aspek dan Rentang yang terkait dengan Konsep
Diri
3. Mengetahui faktor mempengaruhi Konsep Diri
4. Mengetahui faktor resiko gangguan Konsep Diri

D. Manfaat
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan manfaat baik kepada pembaca
tentang Konsep Diri
1. Penulis,sebagai wahana penambah pengetahuan
2. Pembaca,sebagai media informasi tentang Konsep Diri
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Konsep Diri


Konsep diri adalah konseptualisasi individu terhadap dirinya sendiri yang
merupakan perasaan subjektif individu dan kombinasi yang kompleks dari pemikiran
yang di sadari/tidak di sadari, sikap dan presepsi. Konsep diri secara langsung
mempengaruhi harga diri dan perasaan seseorang tentang harga diri nya
sendiri.Konsep diri merupakan bagian yang paling kompleks dari semua kualitas
manusia. Konsep diri terdiri dari semua nilai-nilai, keyakinan, dan ide-ide yang
berkontribusi terhadap pengetahuan diri dan mempengaruhi hubungan seseorang
dengan orang lain, termasuk persepsi seseorang tentang karakteristik dan kemampuan
pribadi serta tujuan dan cita-cita seseorang (Potter & Perry, 2010).

Konsep diri terbentuk dari pengalaman internal seseorang, hubungan dengan


orang lain dan interaksi dengan dunia luar. Adaptasi yang baik pada individu untuk
membentuk konsep diri yang positif apabila individu gagal dalam beradaptasi dan
mempengaruhi seluruh aspek konsep diri yang akan menyebabkan terbentuknya
konsep diri yang negatif (Muawanah, 2012).

Menurut Brooks (dalam Putra 2017: 7) konsep diri merupakan pandangan dan
perasaan individu tentang dirinya sendiri. Bagaimana individu melihat dirinya
sebagai pribadi yang orang lain harapkan. Riswandi (dalam Widiarti 2017: 137)
mengemukakan konsep diri yaitu pemahaman mengenai diri sendiri yang timbul
karena interaksi dengan orang lain. Konsep diri merupakan faktor yang menentukan
determinan dalam berkomunikasi dengan orang lain.
B. Komponen Konsep Diri

1. Citra tubuh (Body image)

Citra tubuh adalah kumpulan sikap individu yang disadari maupun tidak
terhadap tubuhnya, termasuk persepsi masa lalu atau sekarang mengenai
ukuran, fungsi, keterbatasan, makna,dan objek yang kontak terus menerus baik
masa lalu maupun sekarang.Citra tubuh merupakan hal pokok dalam konsep
diri. Citra tubuh harus realistis karena semakin seseorang dapat menerima dan
menyukai tubuhnya ia akan lebih bebas dan merasa aman dari kecemasan
sehingga harga dirinya akan meningkat. Sikap individu terhadap tubuhnya
mencerminkan aspek penting dalam dirinya, misalnya perasaan menarik atau
tidak, gemuk atau kurus, dan lain sebagainya.

2. Ideal diri
Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana seharusnya
berperilaku berdasarkan standart pribadi, aspirasi,tujuan, atau nilai yang
diyakininya. Penetapan ideal diri dipengaruhi oleh kebudayaan,
keluarga,ambisi, keinginan, dan kemampuan individu dalam menyesuaikan
diri dengan norma dan prestasi masyarakat setempat. Individu cenderung
menyusun tujuan yang sesuai dengan kemampuannya, kultur, realita,
menghindari kegagalan dan rasa cemas, seta inferiority. Ideal diri berperan
sebagai pengatur internal dan membantu individu mempertahankan
kemampuannya menghadapi konflik atau kondisi yang membuat bingung.
Ideal diri penting untuk mempertahankan kesehatan dan keseimbangan
mental.

3. Harga diri
. Harga diri adalah salah satu dimensi dari konsep diri. Harga diri adalah
proses evaluasi yang ditujukan indivu pada diri sendiri, yang nantinya berkaitan
dengan proses penerimaan individu terhadap dirinya. Dalam hal ini evaluasi akan
menggambarkan bagaimana penilaian individu tentang dirinya sendiri, menunjukan
penghargaan dan pengakuan atau tidak, serta menunjukkan sejauh mana individu
tersebut merasa mampu, sukses dan berharga. Secara singkat harga diri diartikan
sebagai penilaian terhadap diri tentang keberhargaan diri yang di ekspresikan melalui
sikap-sikap yang dianut individu. Individu akan merasa harga dirinya tinggi bila
sering mengalami keberhasilan. Sebaliknya, individu akan merasa harga
dirinya rendah bila sering mengalami kegagalan, tidak dicintai, atau tidak
diterima di lingkungan. Mereka yang menilai dirinya positif cenderung
bahagia, sehat, berhasil, dan menyesuaikan diri, sebaliknya individu akan
merasa dirinya negatif, relatif tidak sehat, cemas, tertekan, pesimis, merasa
tidak dicintai atau diterima dilingkungannya (Keliat, 2005).

4. Peran
Peran adalah serangkaian pola sikap perilaku, nilai dan tujuan yang
diharapkan oleh masyarakat dihubungkan dengan fungsi/peran individu di
masyarakat/kelompok sosialnya. Setiap orang disibukkan oleh beberapa peran
yang berhubungan dengan posisi pada tiap waktu sepanjang daur
kehidupannya. Peran memberikan sarana untuk berperan serta dalam
kehidupan sosial dan merupakan cara untuk menguji identitas dengan
memvalidasi pada orang yang berarti.

5. Identitas diri
Identitas diri adalah kesadaran tentang diri sendiri ang dapat diperoleh
individu dari observasi dan penilaian dirinya, serta menyadari bahwa individu
dirinya berbeda dengan orang lain. Pengertian identitas adalah organisasi,
sintesis dari semua gambaran utuh dirinya, serta tidak dipengaruhi oleh
pencapaian tujuan, atribut/jabatan, dan peran.Seseorang yang mempunyai
perasaan identitas diri yang kuat akan memandang dirinya berbeda dengan
orang lain, dan tidak ada duanya.
Ciri individu dengan identitas diri yang positif adalah sebagai berikut :
 Mengenal diri sebagai individu yang utuh terpisah dari orang lain.
 Mengakui jenis kelamin sendiri.
 Memandang berbagai aspek diri sebagai suatu keselarasan.
 Menilai diri sesuai dengan penilaian masyarakat.
 Menyadari hubungann masa lalu, sekarang, dan yang akan datang.
 Mempunyai tujuan dan nilai yang disadari.

Ciri individu yang berkepribadian sehat antara lain, sebagai berikut :


 Citra tubuh positif dan sesuai.
 Ideal diri realistis.
 Harga diri tinggi.
 Penampilan peran memuaskan.
 Identitas jelas

C. Aspek – aspek Konsep Diri


Berzonsky (dalam Nurhaini 2018: 215) mengemukakan aspek - aspek konsep diri yaitu:
a. Aspek fisik Merupakan penilaian seseorang terhadap segala sesuatu yang
dimilikinya. Seperti warna kulit, tinggi dan berat badan, tampan, cantik, sedang,
jelek, kondisi badan yang normat atau cacat,
b. Aspek sosial Merupakan bagaimana peranan sosial yang dimainkan oleh seseorang
dan sejauh mana penilaian terhadap kerjanya. Contohnya orang tua, teman,
lingkungan sekolah.
c. Aspek moral Merupakan nilai-nilai etika dan prinsip-prinsip yang memberi arti dan
arah bagi kehidupan seseorang.
d. Aspek psikis Merupakan pikiran, perasaan, dan sikap individu terhadap dirinya
sendiri

D. Rentang Konsep Diri


Konsep diri terdiri atas lima koponen yaitu perubahan dalam Citra Tubuh, Ideal
Diri, Peran dan Identitas. Rentang individu terdapat konsep diri berfluktuasi
sepanjang rentang respons konsep diri berfluktuasi sepanjang rentang respons konsep
diri yaitu adaptif sampai maladaptif.
a. Aktualisasi diri : pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan latar
belakang pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima.
b. Konsep diri positif : apabila individu mempunyai pengalaman yang positif
dalam beraktualisasi diri dan menyadari hal – hal positif maupun yang
negative dari dirinya.
c. Harga diri rendah : individu cenderung untuk menilai dirinya negative dan
merasa lebih rendah dari orang lain.
d. Identitas kacau : kegagalan individu mengintegrasikan aspek – aspek identitas
masa kanak – kanak kee dalam kematangan aspek psikososial kepribadian
pada masa dewasa yang harmonis.
e. Depersonalisasi : perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri sendiri
yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat
membedakan dirinya dengan orang lain.
Rentang respons konsep diri yang paling adaptif adalah aktualisasi diri.
Menurut Maslow karakteristik aktualisasi diri meliputi:
1) Realistik
2) Cepat menyesuaikan diri dengan orang lain
3) Persepsi yang akurat dan tegas
4) Dugaan yang benar terhadap kebenran/kesalahan
5) Akurat dalam memperbaiki masa yang akan datang
6) Mengerti seni, musik, politik dan filosofi
7) Rendah hati
8) Mempunyai dedikasi untuk bekerja
9) Kreatif, fleksibel, spontan, dan mengakui kesalahan
10) Terbuka dengan ide – ide baru
11) Percaya diri dan menghargai diri
12) Kepribadian yang dewasa
13) Dapat mengambil keputusan
14) Berfokus pada masalah
15) Menerima diri seperti apa adanya
16) Memiliki etika yang kuat
17) Mampu memperbaiki
E. Faktor yang mempengaruhi Konsep Diri
Konsep diri individu juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Syam
(2012: 59) konsep diri dipengaruhi oleh faktor-faktor yaitu:
a. Pola asuh orang tua
Sikap positif orang tua yang terbaca oleh anak, akan menumbuhkan konsep
dan pemikiran yang positif serta sikap menghargai diri sendiri. Sikap negatif
orang tua akan mengundang pertanyaan pada anak, dan menimbulkan asumsi
bahwa dirinya tidak cukup berharga untuk dikasihi, untuk disayangi dan dihargai,
dan semua itu akibat kekurangan yang ada padanya sehingga orang tua tidak
sayang.
b. Kegagalan
Kegagalan yang terus menerus dialami seringkali menimbulkan pertanyaan
kepada diri sendiri dan berakhir dengan kesimpulan bahwa semua penyebabnya
terletak pada kelemahan diri. Kegagalan membuat orang merasa dirinya tidak
berguna.
c. Depresi
Orang yang sedang mengalami depresi akan mempunyai pemikiran yang
cenderung negatif dalam memandang dan merespons segala sesuatunya, termasuk
menilai diri sendiri. Segala situasi atau stimulus yang netral akan dipersepsi secara
negatif. Orang yang depresi sulit melihat apakah dirinya mampu service menjalani
kehidupan selanjutnya. Orang yang depresi akan menjadi supersensitif dan
cenderung mudah tersinggung “termakan” ucapan orang.
d. Kritik internal
Kritik terhadap diri sendiri sering berfungsi menjadi regulator atau rambu-
rambu dalam bertindak dan berperilaku agar keberadaan individu diterima oleh
masyarakat dan dapat beradaptasi dengan baik.
Pudjijogyanti (dalam Nurhaini 2018: 216) mengemukakan ada beberapa faktor yang
memengaruhi konsep diri, yaitu :
a. Citra fisik
Citra fisik seseorang akan terbentuk melalui refleksi dan tanggapan dari orang
lain mengenai keadaan fisiknya
b. Jenis Kelamin
Merupakan penentu untuk menetapkan seseorang digolongkan sebagai laki-
laki atau perempuan berdasarkan fakta-fakta biologisnya.

c. Perilaku orang lain


Lingkungan pertama yang akan menanggapi perilaku seseorang adalah
lingkungan keluarga, sehingga dapat dikatakan bahwa keluarga merupakan dasar
dari pembentukan konsep diri seseorang.
d. Faktor sosial
Konsep diri terbentuk karena adanya interaksi seseorang dengan orang-orang
disekitarnya.

F. Faktor resiko gangguan Konsep Diri


Faktor resiko yang menyebabkan gangguan Konsep Diri (Tarwoto & Wartonah,
2003) :
a. Gangguan Identitas Diri : perubahan perkembangan, trauma, jenis kelamin
dan budaya
b. Gangguan Citra Tubuh (body image): hilangnya bagian tubuh, perubahan
perkembangan dan kecatatan.
c. Gangguan Harga Diri : hubungan interpersonal yang tidak harmonis,
kegagalan dalam mengikuti aturan moral.
d. Gangguan Peran : kehilangan peran, peran ganda dan ketidakmampuan dalam
mengikuti aturan moral
e. Gangguan Ideal Diri : kehilangan harapan, keinginan dan cita-cita
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Konsep diri adalah konseptualisasi individu terhadap dirinya sendiri yang
merupakan perasaan subjektif individu dan kombinasi yang kompleks dari pemikiran
yang di sadari/tidak di sadari, sikap dan presepsi. Konsep diri terbentuk dari
pengalaman internal seseorang, hubungan dengan orang lain dan interaksi dengan
dunia luar. Konsep Diri memiliki konsep, aspek, rentang, serta faktor-faktor yang
mempengaruhi Konsep Diri.

B. Saran
Konsep diri terbentuk dari pengalaman internal seseorang, hubungan dengan orang
lain dan interaksi dengan dunia luar. Adaptasi yang baik pada individu untuk
membentuk konsep diri yang positif apabila individu gagal dalam beradaptasi dan
mempengaruhi seluruh aspek konsep diri yang akan menyebabkan terbentuknya
konsep diri yang negatif. Oleh karena itu diharapkan kepada para pembaca untuk
memahami dengan jelas apa itu Konsep Diri sebenarnya dengan tujuan mencegah
adanya kegagalan dalam beradaptasi yang akan menyebabkan seluruh aspek Konsep
Diri menjadi negatif.
DAFTAR PUSTAKA

Lestari Puji, Liyanovitasari. (2020). Konsep Diri Remaja Yang Mengalami Bullying,
Jurnal Keperawatan Terpadu, 2(1), 41-45.
Wicaksono Adi. (2015). Hubungan antara komponen, Fikes UMP, 11-25

Anda mungkin juga menyukai