Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP DIRI DAN RETORIKA


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Berbicara Retorika
Dosen pengampu : Irma A. S. Siregar, SP.d, MP.d

Disusun oleh :
Bella Huges Situmorang (230503406)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS SISINGAMANGARAJA XII TAPANULI
2023
KATA PENGANTAR

Tiada kalimat yang pantas penulis ucapkan kecuali rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa pengetahuan dan kesempatan sehingga penulis
mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Diri Dan Retorika”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Berbicara Retorika dengan dosen
pengampu Ibu Irma A. S. Siregar, SP.d, MP.d, terima kasih atas kesempatannya untuk
mengerjakan ini.
Penulis berterimakasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan kami berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya. Dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik
yang kontributif sangat penulis harapkan dari pembaca guna meningkatkan pembuatan makalah
pada tugas yang lain pada waktu mendatang.

Sepetember 2023

PENULIS
DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..…… .2
DAFTAR ISI …………………………………………………………………..………..... .3
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………..………………... 4
A. Latar Belakang…………………………………………………………………...... 4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………….… 4
C. Tujuan ………………………………………………………………………….…... 5
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………… 6
A. Pengertian Konsep diri………………………………………………………….….. 6
B. Komponen Konsep Diri…………………………………………………………….. 8
C. Karakteristik Konsep Diri………………………………………………………….. 9
D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri………………………………..…11
E. Pentingnya Konsep Diri Untuk Diri Sendiri………………………………………..12
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………..… 13
A. Kesimpulan…………………………………………………………………….…..… 13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..…. 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Konsep diri (Self Concept) adalah pikiran dan keyakinan seseorang mengenai dirinya sendiri.
Misalnya, deskripsi seorang anak kecil: “saya berumur 8 tahun, saya penari terbaik di kelas atau
saya yang paling pintar di kelas”. Deskripsi tentang konsep diri bisa juga dibuat secara detail,
meliputi banyak aspek, seperti sebuah resume seseorang. Konsep diri memiliki peranan penting
dalam menentukan perilaku individu dalam memandang dirinya. Manfaat dari mengetahui
konsep diri adalah individu bersikap optimis, percaya diri, senantiasa berfikir dan bersikap serta
berperilaku positif. William D. Brooks mendefinisikan konsep diri sebagai “persepsi yang
bersifat fisik, sosial, dan psikologis, mengenai diri kita, yang didapat dari pengalaman dan
interaksi kita dengan orang lain”. Jadi, konsep diri adalah pandangan dan perasaan tentang diri
kita. Persepsi tentang diri ini dapat bersifat psikologis, sosial dan fisik. Konsep diri dapat
bersumber dari self esteem (harga diri) dan social evaluation (penilaian sosial). Dengan
mengetahui konsep diri individu diharapkan belajar untuk memandang bahwa kegagalan
bukanlah akhir dari segalanya, dengan kegagalan kita bisa memperbaiki diri untuk meraih
sesuatu yang kita inginkan.
Konsep diri seseorang dinyatakan melalui sikap dirinya yang merupakan aktualisasi orang
tersebut. Manusia sebagia organisme yang memiliki dorongan untuk berkembang yang pada
akhirnya menyebabkan dia sadar akan keberadaan dirinya. Perkembangan yang langsung
tersebut kemudian membantu pembentukan konsep diri individu yang bersangkutan. Perasaan
individu bahwa ia tidak mempunyai kemampuan yang ia miliki. Panndangan dan sikap negative
terhadap kualitas kemampuan yang dimiiki mengakibatkan individu memandang seluruh tugas
sebagai suatu hal yang sulit untuk dilakukan, maka dari itu sangatlah penting untuk seorang
pengajar memahami konsep diri.

1. RUMUSAN MASALAH

1. Memahami defenisi konsep diri


2. Komponen konsep diri
3. Mengenali karakteristik konsep diri
4. Memahami Faktor-Faktor yang memengaruhi Konsep Diri
5. Makna konsep diri secara utuh dan kepentingannya bagi anak-anak, remaja dan dewasa
2. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian konsep diri praktis dalam menumbuhkan konsep diri positif bagi
anak anak
2. Konsep diri merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan dalam komunikasi
antar pribadi
3. Konsep diri mempunyai peranan penting dalam menentukan perilaku individu
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KONSEP DIRI
Self concept atau konsep diri adalah cara dan sikap seorang individu dalam memandang
dirinya sendiri. Pandangan atau perspektif diri meliputi aspek fisik maupun psikis, seperti
mengenal karakteristik individu itu sendiri, tingkah laku atau perbuatannya, kemampuan dirinya,
dan sebagainya. Tak hanya mencakup kekuatan diri individu itu saja, melainkan kelemahan dan
kegagalan yang ada pada dirinya. Sebagai contoh, apabila individu menganggap bahwa dirinya
memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah yang dihadapinya, akan terbentuk self concept
yang baik atau positif pada dirinya. Namun, sebaliknya, apabila individu itu menganggap bahwa
dirinya tidak mampu atau dalam artian pesimis sebelum mencoba, akan terbentuk self concept
yang negatif pada dirinya.
Konsep diri juga merupakan ide, pikiran, perasaan, kepercayaan dan pendirian yang
diketahui oleh individu dalam berhubungan dengan orang lain. Konsep diri berkembang secara
bertahap dimulai dari bayi, dapat mengenali dan membedakan orang lain. Proses yang
berkesinambungan dari perkembangan konsep diri dipengaruhi oleh pengalaman interpersonal
dan kultural yang memberikan perasaan positif, memahami kompetensi pada area yang bernilai
bagi individu dan dipelajari melalui akumulasi kontak kontak sosial dan pengalaman orang lain.

Menurut para ahli ;


1. Stuart & Sundeen, 1998, konsep diri merupakan pikiran, keyakinan dan kepercayaan
yang membuat seseorangmengetahui siapa dirinya dan mempengaruhi hubungannya
dengan orang lain.
2. Sunaryo, 2004, Konsep diri merupakan cara individu melihat pribadinya secara utuh,
menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan spiritual, termasuk didalamnya
persepsi individu tentang sifat dan potensi yang dimilikinya, interaksinya dengan orang
lain dan lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek tertentu,
serta tujuan, harapan, dan keinginan individu itu sendiri.
DIMENSI KONSEP DIRI
Menurut Desmita, (2014 : h. 166) tiga dimensi utama dalam konsep diri yaitu :
a. PENGETAHUAN Dimensi pertama dari konsep diri adalah apa yang kita ketahui
tentang diri sendiri atau penjelasan dari “siapa saya” yang akan memberi gambaran
tentang diri individu. Gambaran diri tersebut pada gilirannya akan membentuk citra
diri.
b. HARAPAN Dimensi kedua dari konsep diri adalah dimensi harapan atau diri yang
dicita – citakan dimasa depan. Ketika individu mempunyai sejumlah pandangan
tentang siapa individu itu sebenarnya, pada saat yang sama individu tersebut juga
mempunyai sejumlah pandangan lain tentang kemungkinan menjadi apa individu
tersebut dimasa datang.
c. PENILAIAN Dimensi ketiga dari konsep diri adalah penilaian individu terhadap
dirinya sendiri. Penilaian diri sendiri merupakan pandangan individu tentang harga
atau kewajaran individu tersebut sebagai pribadi.

Fitts ( 1971 ) dalam Agustiani (2006 : h. 139 ) membagi konsep diri dalam beberapa
dimensi sebagai berikut :
1. Dimensi Internal
Dimensi internal atau yang disebut juga kerangka acuan internal (internal frame
or reference) adalah penilaian yang dilakukan individu terhadap diri sendiri
berdasarkan dunia didalam diri. Dimensi ini terdiri dari tiga bentuk :
a. Diri identitas ( identity self ) bagian dari ini merupakan aspek yang paling
mendasar pada konsep diri yang diberikan terhadap diri sendiri atau individu yang
bersangkutan untuk menggambarkan diri dan membangun identitasnya.
b. Diri perilaku ( behavioral self ) merupakan persepsi individu tentang tingkah laku,
yang berisikan segala kesadaran mengenai apa yang dilakukan oleh diri individu
tersebut.
c. Diri penerimaan / Penilai ( judging self ) berfungsi sebagai pengamat, penentu
standar evaluator. Kedudukannya adalah sebagai perantara ( mediator ) antara diri
identitas dan diri pelaku.
2. Dimensi Eksternal

Pada dimensi eksternal, individu menilai dirinya melalui hubungan dan aktivitas
sosialnya, nilai – nilai yang dianut, serta hal lain diluar dirinya. Dimensi yang
dikemukakan oleh Fitts adalah dimensi eksternal yang bersifat umum bagi semua
orang, dan dibedakan atas lima bentuk, yaitu :
a. Diri fisik ( physical self ) menyangkut persepsi seseorang terhadap keadaan
dirinya secara fisik. Dalam hal ini terlihat persepsi seseorang mengenai
kesehatan diri, penampilan diri, dan keadaan tubuh.
b. Diri etil – moral ( moral – ethical self ) merupakan persepsi seseorang
terhadap dirinya dilihat dari standar pertimbangan nilai moral dan etika.
c. Diri pribadi ( personal sel ) merupakan perasaan atau persepsi seseorang
tentang keadaan pribadinya.
d. Diri keluarga ( family self ) menunjukkan perasaan dan harga diri seseorang
dalam kedudukannya sebagai anggota keluarga.
e. Diri sosial ( sosial self ) bagian ini merupakan penilaian individu terhadap
interaksi dirinya dengan orang lain maupun lingkungan disekitarnya.

B. KOMPONEN KONSEP DIRI

1. Citra diri, gambaran diri ini biasa dikenal sebagai self image adalah perilaku individu
secara fisik pada dirinya sendiri, baik disadari maupun tak disadari. Komponen self
image mencakup persepsi atau tanggapan, baik di masa lalu maupun sekarang, terkait
ukuran dan bentuk tubuh serta kemampuan pada dirinya (fisik).
2. Ideal diri, persepsi seorang individu mengenai bagaimana individu tersebut semestinya
berperilaku berdasar pada standar pribadinya dan terkait dengan cita-citanya.
Pembentukan ideal diri ini mulai ada sejak individu itu berada pada masa anak-anak dan
dipengaruhi pula oleh individu lain yang berada di sekitar dirinya. Ideal diri disebut juga
sebagai pengharapan atas dirinya sendiri. Hal ini seperti harapan atas kemungkinan
menjadi apa dirinya kelak sesuai dengan idealisme dirinya.
3. Harga diri, biasa disebut sebagai self esteem ini adalah persepsi seorang individu akan
hasil yang dicapainya dengan menelaah seberapa banyak kesesuaian perilakunya dengan
ideal dirinya. Self esteem ini memang terbentuk sejak kecil sebab adanya perhatian dan
penerimaan dari individu dan lingkungan sekitarnya. Self esteem atau harga diri ini
dihasilkan dari persepsi dan penilaian seorang individu terhadap dirinya terkait yang
diharapkan dengan fakta yang ada pada dirinya. Apabila semakin luas ketidaksesuaian
antara pengharapan dan fakta atau kenyataan di dirinya, akan semakin rendah rasa harga
dirinya. Sebaliknya, Apabila individu tersebut semakin mendekati ideal dirinya atau
pengharapan atas dirinya dan menyukai atas apa yang dikerjakan, akan semakin tinggi
pula rasa harga dirinya.
4. Peran diri, segenap bentuk sikap atau tingkah laku, nilai, dan tujuan yang diharapkan
oleh suatu kelompok sosial terkait dengan fungsi dan peran individu di dalam masyarakat
atau kelompok sosial tersebut.
5. Identitas diri, kepekaan individu terhadap dirinya yang dihasilkan dari pengamatan dan
penilaian dirinya dengan menyadari bahwa dirinya itu memiliki perbedaan dengan
individu lain. Komponen self concept ini mulai terbentuk dan berkembang pada diri
individu sejak masa kanak-kanaknya.
Komponen – komponen Konsep diri menurut Gross, (2013: h.229), konsep diri adalah sebuah
istilah umum yang biasa mengacu pada tiga komponen utama, yaitu:
a. a. Self – image (citra diri) Mengacu pada cara kita mendeskripsikan diri kita. Salah satu
cara untuk menginvestigasi self image adalah menanyakan pertanyaan “siapa aku?” yang
biasanya menghasilkan dua aktegori utama yaitu peran sosial dan ciri kepribadian.
b. Self – esteem (harga diri) Mengacu pada seberapa jauh individu menyukai dan
menyetujui diri sendiri, self-esteem dapat dapat dianggap sebagai bagaimana individu
mengevaluasi selfimage itu sendiri.
c. Ideal Self Jika self-image adalah orang dengan jenis apakah kita, maka ideal self (ego-
ideal atau idealized self-image) adalah jenis orang seperti apakah yang diinginkan dari
diri sendiri, hal ini dapat bervariasi secara extent dan degree.

C. KARAKTERISTIK KONSEP DIRI

Secara umum, seorang individu dalam melakukan penilaian atas dirinya sendiri, terdapat dua
kemungkinan. Ada yang menilai dirinya positif dan ada pula yang menilai dirinya negatif.
Dengan kata lain, individu tersebut mempunyai konsep diri positif, akan tetapi tak menutup
kemungkinan bahwa ada pula individu yang mempunyai konsep diri negatif.
Berikut pembagian karakteristik konsep diri :
1. Konsep diri positif

Self concept positif sebagai pandangan seorang individu memiliki konsep positif pada
dirinya yang memudahkannya dalam beradaptasi dengan beberapa atau banyak keadaan.
Individu tersebut memandang di samping hal-hal buruk atau negatif pasti ada hikmah yang bisa
diambil dan bukanlah akhir dari segalanya. Biasanya, Individu yang memiliki self concept
seperti ini akan lebih optimis, percaya diri, dan selalu berpikir bahwa setiap masalah ada
solusinya. Selain itu, individu yang memiliki self concept positif ini, dapat menerima dirinya apa
adanya, menerima segala risiko dan kelemahannya. Ia juga cenderung memiliki 11 wawasan
yang luas terhadap dirinya sendiri, memiliki keinginan dan perencanaan realis yang
kemungkinan besar dapat dicapai olehnya. Ia memiliki sikap yang dapat memposisikan harga
dirinya secara tepat
 Mempunyai keyakinan bahwa dirinya mampu untuk mengatasi berbagai masalah.
Dengan kata lain, dirinya percaya bahwa di setiap masalah pasti ada solusinya.
 Ia memiliki perasaan setara terhadap individu lain.
 Memiliki keinginan untuk introspeksi diri dan kemampuan dalam memperbaiki
dirinya sendiri
 Memiliki kesadaran bahwa individu lain juga mempunyai keinginan, perasaan, dan
sikap yang belum tentu diterima oleh semua anggota masyarakat atau kelompok
sosial tertentu
 Dapat menerima pujian dari individu lain tanpa rasa malu. Dengan kata lain, ia tak
akan hanyut ketika mendapatkan sanjungan dari individu lain
 Tidak merasa terancam dan cemas apabila dirinya dikritik oleh individu lain

2. Konsep diri negative

Self concept negatif biasanya terjadi pada individu yang tidak banyak tahu informasi akan
dirinya sendiri dan tak melihat dirinya secara utuh. Contohnya, ia hanya melihat kelemahan pada
dirinya atau bahkan kelebihan-kelebihan yang ada pada dirinya. Hal tersebut yang menjadikan
dirinya memiliki keinginan, harapan dan perencanaan yang tidak realistis sehingga peluang
untuk berhasilnya pun tipis. Ia memiliki sikap yang memposisikan dirinya secara kurang atau
bisa dikatakan tidak tepat. Individu yang mempunyai self concept negatif, cenderung lebih
pesimis dan merasa sulit untuk melihat kesempatan dalam kesulitan tersebut. Terlebih, dirinya
merasa kalah sebelum mencoba. Pun apabila tidak berhasil dan dikatakan gagal, individu dengan
self concept seperti ini akan menyalahkan keadaan yang ada, individu lain, bahkan dirinya
sendiri.
Adapun beberapa karakteristik dari individu yang memiliki self concept yang negatif, di
antaranya :
 Merasa pesimis setiap kali menghadapi suatu kompetisi dengan individu lain
 Memiliki sifat yang sensitif atau peka apabila mendapat kritikan dari individu lain
 Memiliki sikap yang responsif apabila mendapat pujian dari individu lain
 Cenderung memiliki sikap yang suka mengkritik, bahkan hingga ke persoalan kecil
sekalipun
 Memiliki perasaan bahwa dirinya tidak disenangi oleh individu lain
 Tidak mampu untuk menghargai dan mengakui kelebihan dari individu lain
D. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSEP DIRI

Akar permasalah yang terjadi pada diri manusia sebagian besar ada pada perspektif terhadap
dirinya sendiri. Pemahaman ini akan muncul dari pikiran negatif terhadap dirinya sendiri, seperti
merasa dirinya tak berguna, rendah diri atau inferior, tidak cantik atau ganteng, tidak menarik,
tidak memiliki keterampilan, dan segala macam kritik terhadap dirinya sendiri yang malah
menyebabkan suatu problem. Berikut ini ada beberapa faktor yang memengaruhi self concept
seorang individu, di antaranya.
1. Kegagalan
Sadar atau tak sadar, kegagalan yang terjadi pada diri individu secara terus menerus akan
memberikan pertanyaan besar pada potensi atau kemampuan dirinya sendiri sehingga
berujung pada persepsi bahwa dirinya lemah dan tak dapat diandalkan.

2. Overthingking
Seorang individu yang terlalu sering overthinking sangatlah tidak baik. Hal itu karena
dapat mengarahkan pikiran buruk terhadap penilaian dirinya sendiri sehingga terciptalah
self concept yang negatif. Individu tersebut cenderung terus menerus memikirkan
kegagalan yang dialaminya, tanpa ada keinginan untuk mencari solusinya. Sikap seperti
ini harus segera dihentikan.

3. Depresi
Sebenarnya, poin ini ada kaitannya dengan poin-poin sebelumnya. Seorang individu
dihadapkan pada kegagalan, ia menganggap bahwa dirinya tidak memiliki potensi lagi
untuk melawan kegagalan itu, dan tidak mengambil peluang atas kegagalan tersebut.
Sampai akhirnya, individu itu dilanda stres hingga depresi karena terus memikirkan
kemungkinankemungkinan negatif atas kegagalan yang ia alami.

Menurut Burns, (dalam Widodo, 2006: h.4) konsep diri dipengaruhi oleh faktor–
faktor sebagai berikut : Citra diri Yang berisi tentang kesadaran dan citra tubuh, yang
pada mulanya dilengkapi melalui persepsi inderawi. Hal ini merupakan inti dan dasar dari
acuan dan identitas diri yang terbentuk.
a. Kemampuan bahasa Bahasa timbul untuk membantu proses diferensiasi terhadap orang
lain yang ada disekitar individu, dan juga untuk memudahkan atas umpan balik yang
dilakukan oleh orang – orang terdekat (significant others).
b. Umpan balik dari lingkungan Individu yang citra tubuhnya mendekati ideal masyarakat
atau sesuai dengan yang diinginkan oleh orang lain yang dihormatinya, akan mempunyai
rasa harga diri yang akan tampak melalui penilaian – penilaian yang terefleksikan.
c. Peran Identifikasi dengan peran jenis yang sesuai dengan stereotip masyarakat.
Identifikasi berdasarkan penggolongan seks dan peranan seks yang sesuai dengan
pengalaman masing – masing individu akan berpengaruh terhadap sejauh mana individu
memberi label maskulin atau feminin kepada dirinya sendiri.
d. Pola asuh, perlakuan, dan komunikasi orang tua. Hal ini akan berpengaruh terhadap harga
diri individu karena ada ketergantungan secara fisik, emosional, dan sosial kepada orang
tua individu(terutama pada masa kanak – kanak), selain karena orang tua juga merupakan
sumber umpan balik bagi individu.

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa faktor – faktor


yang memengaruhi konsep diri yaitu, pengalaman ( hal – hal yang berhubungan dengan
respon seseorang dan peran yang dimainkan dalam masyarakat), dan aktualisasi diri yang
berhubungan dengan penilaian terhadap diri sendiri dan orang lain.

E. PENTINGNYA KONSEP DIRI UNTUK DIRI SENDIRI


Self concept yang sehat dan positif akan menimbulkan manfaat untuk diri sendiri. Berikut
adalah manfaat yang didapatkan dengan memiliki self concept yang sehat dan positif, di
antaranya:

1. Memaksmalkan potensi diri


Apabila individu memiliki self concept yang positif, individu itu akan percaya bahwa ia dapat
melakukan berbagai hal, mampu menyelesaikan masalah yang ada dengan mencari peluang dan
solusi, membuka potensi yang dimiliki kepada hal-hal yang belum pernah dipikirkan
sebelumnya.
2. Membantu dirinya sendiri dalam mencapai tujuan hidupnya
Individu yang memiliki self concept positif, cenderung memiliki sikap yang optimis dan realistis
terhadap tujuan yang diinginkannya. Dengan begitu, peluang dirinya untuk berhasil akan
semakin besar sehingga tujuan yang diinginkannya pun akan tercapai.
3. Menghindari self saboting behavior
Individu yang memiliki self concept positif mampu menghindari self- sabotaging behavior. Self -
sabotaging behavior sebagai bentuk pemikiran, sikap, ataupun tindakan yang menahan dirinya
untuk meraih apa yang ia mau, misalnya, goals dalam hidupnya. Memiliki self concept yang
positif akan membentuk diri menjadi pribadi yang lebih positif, optimis, dan yakin bahwa dirinya
mampu mendapatkan apa yang diinginkan atau dituju. Akan tetapi, sebaliknya, apabila self
concept pada diri individu itu negatif atau dapat dikatakan tak sehat, hal itu tak akan membawa
dirinya dalam mencapai keinginan dan tujuannya.

4. Mampu mempengaruhi fisik dalam menghadapi masalah


Memengaruhi perspektif bagaimana individu itu menggunakan fisiknya dalam menghadapi suatu
masalah atau tantangan dalam kehidupannya sehari-hari. Contoh simpelnya, seorang individu
ingin mengikuti suatu perlombaan lari, apabila ia memiliki self concept bahwa dirinya terlalu
gemuk untuk dapat mengikuti perlombaan lari tersebut dan akan menjadi orang terakhir yang
sampai di garis finish, mungkin saja itu akan terjadi. Akan berbeda bila individu tersebut
memiliki self concept positif bahwa dirinya kuat dan akan memenangkan lomba lari tersebut,
bisa saja hasilnya akan sesuai dengan pemikirannya tersebut. Hal ini menandakan bahwa
individu yang memiliki self concept positif akan mampu memengaruhi fisiknya dalam
menghadapi masalah yang ada.
5. Mampu mengukur seberapa jauh dirinya dalam menyelesaikan masalah
Individu yang memiliki self concept positif akan mampu menentukan seberapa jauh ia dapat
keluar dari ‘zona nyaman’ nya dalam menyelesaikan masalah. Dengan kata lain, dirinya mampu
menentukan seberapa jauh kemampuan dirinya untuk menyelesaikan berbagai masalah.

BAB III
PENUTUP
A. PENUTUP
Konsep diri (self concept) adalah cara pandang dan sikap seseorang terhadap diri sendiri.
Konsep diri merupaka inti dari kepribadian seseorang dan sangat berperan dalam
menentukan dan mengarahkan perkembangan kepribadian serta perilaku seseorang di dalam
lingkungannya. Perkembangan kepribadian seseorang sangat dipengaruhi perkembangan
konsep dirinya, yang pada gilirannya akan mempengaruhi perilakunya. Seseorang yang
mampu mengembangkan konsep dirinya menjadi konsep diri yang positif akan memiliki
kepribadian positif serta akan mengarahkan pada perilaku yang positif pula. Namun beberapa
diantara Individu, ternyata tidak ammpu mengembagkan konsep diri yang positif, sehingga ia
cenderung memandang dirinya tidak berdaya, lemah, malang, gagal, tidak disukai, tidak
kmpeten dan sebaginya. Hal ini tentu sangat merugikan, bahkan mungkin orang-orang
disekitarnya akan ikut berdampak.
Self concept adalah pandangan dan penilaian individu pada dirinya sendiri. Hal ini
berguna sebagai landasan berperilaku dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Maka
dari itu, ciptakanlah self concept yang positif agar mampu membentuk kepribadian yang baik
pula.

DAFTAR PUSTAKA
Talitha, Tasya. 2021. https://www.gramedia.com/best-seller/konsep-diri/. Diakses pada 19
September 20.10
https://repository.bsi.ac.is/index.php/unduh/item/240409/Psikologi-Komunikasi-4.pdf.
Diakses pada 18 September 19.45
https://repository.usm.ac.id/files/skripsi/F11A/2013/F.111.13.0085/F.111.13.0085-05-
BABII-20190129020908.pdf. Diakses pada 19 September 15.30

Anda mungkin juga menyukai