Anda di halaman 1dari 13

KEPERCAYAAN DIRI

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Tugas KTI KIP pada
Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam Jurusan Tarbiyah dan
Keguruan Sekolat Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN Majene)

DOSEN PEMBIMBING:

OKKY NAOMI SAHUPALA, S.Psi.,M.A

DISUSUN OLEH:

HELMALIAH (10356123031)

FITRIANI (1035612326)

MUH ADRIAN (10356123022)

JURUSAN TARBIYAH DAN KEGURUAN

PRODI STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM

STAIN MAJENE

2024
2
KATA PENGANTAR

Kami bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat-NYA yang telah memungkinkan penyusunan makalah ini sampai selesai.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
berkontribusi dengan sumbangan baik secara materi maupun intelektual.

Kami berharap bahwa makalah ini dapat menjadi tambahan pengetahuan


dan pengalaman bagi para pembaca, serta kami berkomitmen untuk terus
memperbaiki dan memperkaya kontennya di masa yang akan datang.

Kami menyadari bahwa terdapat keterbatasan dalam pengetahuan dan


pengalaman kami, sehingga masih mungkin terdapat kekurangan dalam makalah
ini. Oleh karena itu, kami sangat menghargai setiap saran dan kritik yang
membangun dari pembaca untuk meningkatkan kualitas makalah ini.

Majene, 29 Februari 2024

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan...........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
A. Pengertian Kepercayaan Diri.......................................................................6
B. Aspek – Aspek Kepercayaan Diri................................................................8
C. Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kepercayaan Diri Individu.................9
BAB III KESIMPULAN......................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Percaya diri (self confidence) merupakan elemen kunci yang harus


dimiliki oleh setiap individu, terutama oleh pelajar, dalam kehidupannya.
Ketika berada dalam proses pembelajaran, seorang pelajar yang memiliki rasa
percaya diri akan mampu menghadapi setiap tantangan yang dihadapinya.
Mereka bahkan dapat mencapai hasil yang baik dalam setiap usaha yang
mereka lakukan.

Individu yang memiliki rasa percaya diri merasa yakin akan


kemampuan mereka sendiri, yang memungkinkan mereka untuk
menyelesaikan masalah dengan memahami apa yang diperlukan dalam hidup
mereka. Mereka juga memiliki sikap positif yang didasarkan pada keyakinan
dan kemampuan mereka. Individu semacam itu bertanggung jawab atas
keputusan yang mereka ambil dan mampu melihat fakta dan realitas secara
obyektif, didasarkan pada keterampilan yang dimiliki.1

Namun pada kenyataannya, masih ada individu yang kurang memiliki


keyakinan terhadap diri sendiri dan kemampuan yang dimilikinya. Banyak
orang cenderung merasa putus asa dan kehilangan motivasi dalam menjalani
kehidupan. Banyak individu yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang
rendah, seperti kesulitan dalam berinteraksi dengan teman sebaya atau dengan
berbagai kelompok usia, takut untuk menyampaikan pendapat, enggan
berdebat dalam diskusi, dan merasa enggan untuk mengungkapkan keinginan
mereka.

1
Rob Yeung, Confidence, (Jakarta: Daras Books, 2016), hlm. 19

4
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengetian dari Kepercayaan Diri?


2. Apa saja Aspek – aspek Kepercayaan ?
3. Apa saja Faktor-faktor yang Memengaruhi Kepercayaan Diri Individu?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami tentang Definisi Kepercayaan Diri.


2. Untuk mengetahui dan memahami tentang Aspek – Aspek Kepercayaan
Diri.
3. Untuk mengetahui dan memahami tentang Faktor – faktor yang
Memengaruhi Kepercayaan Diri Individu.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri menjadi salah satu aspek krusial dalam kepribadian


seseorang. Ini merupakan sifat yang amat berharga dalam interaksi sosial dan
kehidupan sehari-hari; ketiadaan kepercayaan diri bisa mengundang sejumlah
masalah bagi individu tersebut. Kepercayaan diri memungkinkan seseorang
untuk menggali dan mengaktualisasikan seluruh potensi yang dimilikinya.
Seperti yang diutarakan oleh Willis, kepercayaan diri adalah keyakinan bahwa
seseorang mampu mengatasi tantangan dengan cara terbaik yang dimiliki dan
memberikan kontribusi positif kepada orang lain.2

Kepercayaan diri adalah karakteristik di mana seseorang memiliki


keyakinan yang kuat terhadap dirinya sendiri. Keyakinan tersebut mencakup
keyakinan terhadap kemampuannya, keyakinan terhadap nilai dirinya, dan
keyakinan terhadap prinsip hidupnya. Pada intinya, konsep ini menekankan
kemampuan individu untuk menilai dan memahami dirinya sendiri tanpa
keraguan atau kebingungan.

Loekmono menyatakan bahwa kepercayaan diri bukanlah sesuatu yang


muncul secara spontan, tetapi sangat terkait dengan karakteristik kepribadian
seseorang. Kepercayaan diri dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang bersumber
dari dalam individu itu sendiri. Norma-norma, pengalaman keluarga, tradisi,
kebiasaan, serta lingkungan sosial atau kelompok tempat keluarga berasal
turut berperan dalam membentuk kepercayaan diri individu. 3 Menurut Hakim,
rasa percaya diri pada dasarnya merupakan keyakinan individu terhadap
semua kelebihan yang dimilikinya, yang memberinya keyakinan bahwa dia
mampu mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya.4
2
Badrul Kamil, Mega Aria Monica, A. Busthomi Maghrobi. Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Peserta Didik SMP dengan Menggunakan Teknik Assertive Training. Journal of psychology, 2018.
3
lsa, Asmadi dkk. 2016. Hubungan Antara Dukungan Sosial Orang Tua Dengan Kepercayaan
Diri Remaja Penyandang Cacat Fisik. Semarang. Jurnal psikologi. No.1. 47-58. h.48.
4
Hakim, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri(Jakarta: Puspa Swara, 2002), h.6

6
Menurut Anthony, kepercayaan diri adalah sikap individu yang
memungkinkannya menerima kenyataan, mengembangkan kesadaran diri,
berpikir secara positif, memiliki kemandirian, serta memiliki kemampuan
untuk memiliki dan mencapai segala sesuatu yang diinginkan. Inge
menjelaskan bahwa kepercayaan diri adalah keyakinan seseorang terhadap
kemampuan yang dimilikinya untuk menampilkan perilaku tertentu atau
mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, kepercayaan diri mencerminkan
bagaimana individu merasa tentang dirinya sendiri, dan perilaku yang
ditunjukkan akan mencerminkan keyakinan tersebut tanpa disadari.5

Menurut Lauster, kepercayaan diri adalah hasil dari pengalaman hidup


seseorang. Hal ini merupakan aspek dari kepribadian yang menyangkut
keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri sehingga tidak terpengaruh oleh
opini orang lain dan memungkinkan individu bertindak sesuai keinginan,
merasa bahagia, optimis, toleran, dan bertanggung jawab. Lauster
menekankan bahwa kepercayaan diri terkait dengan kemampuan untuk
melakukan sesuatu dengan baik. Pandangan semacam ini menyebabkan
individu tidak pernah sepenuhnya yakin tentang kepercayaan diri mereka.
Namun, kemampuan manusia memiliki batasan dalam hal apa yang dapat
dilakukan dengan baik dan bidang keterampilan yang dikuasai.6

Menurut Maslow, kepercayaan diri adalah fondasi utama untuk


pengembangan aktualisasi diri. Dengan memiliki kepercayaan diri, seseorang
dapat mengenali dan memahami dirinya sendiri. Sebaliknya, kekurangan
kepercayaan diri akan menghambat perkembangan potensi individu. Individu
yang kurang percaya diri cenderung menjadi pesimis ketika menghadapi
tantangan, merasa takut dan ragu-ragu untuk menyuarakan gagasan mereka,
serta merasa bimbang dalam membuat keputusan dan sering membandingkan
diri mereka dengan orang lain.7

5
Inge Pudjiastuti Adywibowo. 2010. Memperkuat Kepercayaan Diri Anak melalui Percakapan.
Referensial. Jurnal Pendidikan Penabur -No.15/Tahun ke-9/Desember 2017. Jakarta,h.37
6
Ghufron, Nur, dan Risna wita Rini. Teori-Teori Psikologi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.
7
Kartono, Kartini. Psikologi Anak. (Jakarta: Alumni, 2000), h. 202.

7
Berdasarkan pandangan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
kepercayaan diri, atau self-confidence, adalah keyakinan akan kemampuan
terbaik yang dimiliki individu dan kesadaran akan potensi yang ada, serta
kemampuan untuk memanfaatkannya dengan tepat dalam menyelesaikan
masalah dan menghadapi situasi dengan baik, serta memberikan dampak
positif bagi orang lain. Kepercayaan diri tidak muncul secara spontan,
melainkan terkait erat dengan kepribadian seseorang dan dipengaruhi oleh
pengalaman-pengalaman yang dialami individu sejak kecil.

B. Aspek – Aspek Kepercayaan Diri

Menurut Rini, individu yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang


tinggi akan menunjukkan kemampuan bergaul secara fleksibel, memiliki
tingkat toleransi yang baik, tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain dalam
tindakan mereka, serta mampu membuat keputusan yang tegas dalam
kehidupan mereka. Orang yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi juga
cenderung terlihat lebih tenang, tidak merasa takut, dan mampu
mengekspresikan kepercayaan diri mereka secara konsisten dalam berbagai
situasi.8

Lauster mengungkapkan bahwa seseorang memiliki beberapa aspek


kepercayaan diri positif, antara lain:

1. Keyakinan pada kemampuan diri adalah keyakinan positif seseorang


terhadap kemampuan dan pemahamannya terhadap apa yang sedang
dilakukannya.

2. Optimisme adalah sikap positif seseorang yang melihat segala hal dengan
pandangan yang baik tentang diri sendiri, harapan, dan kapasitasnya.

3. Kemampuan beradaptasi adalah kemampuan seseorang untuk


menggunakan potensi yang dimilikinya dalam lingkungan sosialnya.

8
Emria Fitri, Nilma Zola, dan Ifdil, Profil Kepercayaan Diri Remaja serta FaktorFaktor yang
Mempengaruhi, Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia, Vol. 4, No. 1, 2018.

8
4. Kemandirian adalah ketika seseorang yang percaya diri menilai masalah
atau situasi sesuai dengan kebenaran objektif, bukan menurut pandangan
subjektif atau pribadinya.

5. Ketidakmudahan menyerah adalah kesiapan seseorang untuk menghadapi


segala konsekuensi dari tindakan yang diambilnya.

6. Pemahaman dan pemanfaatan kelebihan adalah kemampuan untuk


menganalisis masalah atau kejadian dengan menggunakan pemikiran yang
rasional dan sesuai dengan kenyataan.

7. Keseimbangan mental dan fisik yang mendukung.9

Berdasarkan penjabaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa aspek-


aspek kepercayaan diri yang positif mencakup memiliki tingkat toleransi yang
tinggi, ketidakmampuan terpengaruh oleh lingkungan, keyakinan pada
kemampuan diri sendiri, sikap optimis, dan kemandirian dalam pengambilan
keputusan.

Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kepercayaan Diri Individu

Lauster menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang dapat


memengaruhi kepercayaan diri, yaitu:
a. Kemampuan personal merujuk pada kapasitas individu untuk
mengembangkan diri sendiri. Ini mencakup seseorang yang tidak terlalu
khawatir tentang tindakannya, mandiri secara emosional, dan memiliki
pemahaman yang baik tentang kemampuan pribadinya.
b. Interaksi sosial mengacu pada cara individu berinteraksi dengan
lingkungannya. Ini melibatkan pemahaman terhadap sikap individu dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan, bersikap toleran, serta mampu
menerima dan menghargai orang lain.

9
Syaipul, Amri, Pengaruh Kepercayaan Diri (Self Confidence) Berbasis Ekstrakurikuler Pramuka
Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Sma Negeri 6 Kota Bengkulu, Jurnal Pendidikan
Matematika Raflesia, Vol. 3, No. 2, Desember 2020

9
c. Konsep diri adalah bagaimana individu melihat dan menilai dirinya
sendiri, baik dari sisi positif maupun negatif, termasuk dalam hal
kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya.10

Menurut Heru Mugiasro, faktor-faktor yang dapat menyebabkan


kurangnya kepercayaan diri antara lain adalah sebagai berikut:

a. Merasa tidak mampu untuk meningkatkan kemampuan dalam semua hal.


b. Kurang percaya bahwa dia memiliki kelebihan.
c. Merasa curiga terhadap orang lain dan merasa menjadi korban.
d. Memiliki pandangan bahwa perubahan seharusnya dilakukan oleh orang
lain.
e. Menolak bertanggung jawab untuk mengubah diri menjadi lebih baik.
f. Lingkungan kurang memberikan kasih sayang atau penghargaan, terutama
saat masa kanak-kanak dan remaja.
g. Lingkungan menerapkan disiplin yang otoriter dan menghambat
kebebasan berpikir, memilih, dan bertindak.
h. Mengalami kegagalan atau kekecewaan berulang tanpa adanya optimisme
yang memadai.
i. Memiliki keinginan untuk mencapai kesempurnaan dalam semua hal, yang
seringkali tidak realistis.
j. Orangtua memiliki sikap memberikan pendapat dan evaluasi negatif
terhadap perilaku dan kelemahan anak.11

BAB III

10
Ghufron, Nur, dan Risna wita Rini. Teori-Teori Psikologi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.
11
Reyaan Maria Novita. Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Perilaku Menyontek Pada
Mahasiswa UST. (Skripsi).Yogyakarta: Universitas Sarjanawiyata Taman siswa, 2015.

10
KESIMPULAN

Kepercayaan diri adalah elemen kunci dalam kualitas hidup individu.


Melalui pemahaman akan definisi, aspek-aspek yang terkait, dan faktor-faktor
yang memengaruhi kepercayaan diri, individu dapat memperkuat dan
mengembangkan kepercayaan diri yang kuat untuk menghadapi berbagai
tantangan dalam kehidupan. Kepercayaan diri yang solid memberikan landasan
mental yang kokoh untuk meraih tujuan, mengatasi hambatan, serta menghadapi
kegagalan dengan sikap yang positif. Oleh karena itu, mengasah dan memperkuat
kepercayaan diri merupakan perjalanan yang berkelanjutan bagi setiap individu,
dan kesadaran akan faktor-faktor yang memengaruhinya menjadi kunci untuk
mengoptimalkan potensi diri dan meraih keberhasilan dalam kehidupan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Badrul Kamil, Mega Aria Monica, A. Busthomi Maghrobi. Meningkatkan Rasa


Percaya Diri Peserta Didik SMP dengan Menggunakan Teknik Assertive
Training. Journal of psychology, 2018.

Emria Fitri, Nilma Zola, dan Ifdil, Profil Kepercayaan Diri Remaja serta
FaktorFaktor yang Mempengaruhi, Jurnal Penelitian Pendidikan
Indonesia, Vol. 4, No. 1, 2018.

Ghufron, Nur, dan Risna wita Rini. Teori-Teori Psikologi. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2011.

Hakim, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri(Jakarta: Puspa Swara, 2002), h.6

Inge Pudjiastuti Adywibowo. 2010. Memperkuat Kepercayaan Diri Anak melalui


Percakapan. Referensial. Jurnal Pendidikan Penabur -No.15/Tahun
ke-9/Desember 2017. Jakarta,h.37

lsa, Asmadi dkk. 2016. Hubungan Antara Dukungan Sosial Orang Tua Dengan
Kepercayaan Diri Remaja Penyandang Cacat Fisik. Semarang. Jurnal
psikologi. No.1. 47-58. h.48.

Kartono, Kartini. Psikologi Anak. (Jakarta: Alumni, 2000), h. 202.

Reyaan Maria Novita. Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Perilaku


Menyontek Pada Mahasiswa UST. (Skripsi).Yogyakarta: Universitas
Sarjanawiyata Taman siswa, 2015.

Rob Yeung, Confidence, (Jakarta: Daras Books, 2016), hlm. 19

Syaipul, Amri, Pengaruh Kepercayaan Diri (Self Confidence) Berbasis


Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa
Sma Negeri 6 Kota Bengkulu, Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia, Vol.
3, No. 2, Desember 2020

12

Anda mungkin juga menyukai