Self Awareness ( Kesadaran Interpersonal Dalam Hubungan Interpersonal )
Kesadaran diri (self awareness) diartikan sebagai kemampuan untuk memahami
dirinya sendiri, yang berdampak pada kehidupan sehari-hari individu. Self awareness ialah kecerdasan seseorang yang dapat menempati dirinya pada situasi dan kondisi tertentu. (Jurnal Al Azhar Indonesia,2018) Perawat harus mampu mengkaji perasaan, tindakan dan reaksi personalnya. Pemahaman dan penerimaan yang baik tentang diri sendiri akan memungkinan perawat untuk mengenal perbedaan dan keunikan klien sehingga mencapai komunikasi yang otentik, terbuka, dan personal. (Stuart, 2016)
Aspek – aspek self awareness
a) Emotional awareness : mengenal emosi diri dan pengaruhnya. b) Accurate self assessment : mengetahui kekuatan dan keterbatasan diri c) Self confidence : pengertian yang mendalam akan kemampuan diri ( jurnal ilmiah mandala education, 2019)
Komponen self awareness:
1. Psikologis meliputi pengetahuan tentang emosi, motivasikonsep diri, dan kepribadian. 2. Fisik adalah pengetahuan personal dan fisiologi umum, sensasi tubuh, citra tubuh, dan potensi fisik. 3. Lingkungan terdiri dari lingkungan sosiobudaya, hubungan dengan orang lain, dan pengetahuan tentang hubungan manusia dan alam. 4. Filosofi adalah suatu perasaan tentang kehidupan yang bermakna. (Stuart, 2016)
Wawasan tambahan diperoleh dengan model empat diri Jendela Johari :
a. The Open Self (Diri yang Terbuka) Diketahui oleh kita dan orang lain. Informasi, tingkah laku, sikap, perasaan, hasrat, motivasi, dan ide. Tapi kita terbiasa membuka diri kita kepada beberapa orang saja, dan kepada orang yang lain kita cenderung menutup diri. Padahal terbuka itu dibutuhkan dalam komunikasi. b. The Blind Self (Diri yang Buta) Seluruh hal mengenai diri kita yang orang lain ketahui namun cenderung kita abaikan. Mulai dari kebiasaan sepele sampai penting, seperti bagaimana kita memiliki ekspresi yang meluap-luap, kebiasaan memegang hidung saat marah, dan sebagainya. c. The Hidden Self (Diri yang Tersembunyi) Segala hal yang kita ketahui tentang diri kita namun merupakan rahasia bagi orang lain. Termasuk segala hal yang tidak ingin kita tunjukkan.
Bentuk kesadaran diri
Self awareness subjektif adalah kemampuan dirinya untuk membedakan dirinya dari lingkungan fisik dan sosialnya. Yaitu bagaimana ia harus bersikap yang membuat orang bisa menilai dirinya berbeda dengan yang lainnya Self awarenes subjektif adalah kapasitas seseorang untuk menjadi objek perhatiannya sendiri, kesadaran akan keadaan pikirannya dan mengetahui bahwa bahwa ia tahu dan mengingat bahwa ia ingat. Maksudnya ialah dimana pribadi sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Self awareness simbolik adalah kemampuan seseorang untuk membentuk sebuah konsep abstrak dari diri melalui bahasa kemampuan seseorang untuk berkomunikasi, menjalin hubungan, menentukan tujuan mengevaluasi hasil dan membangun sikap yang berhubungan dengan diri dan membelanya terhadap komunikasi yang mengancam.
Kemampuan dalam Kesadaran Diri (Self Awareness)
Daniel Goleman mengartikan kesadaran diri sebagai kemampuan seseorang untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, dorongan, nilai, dan dampaknya pada orang lain. Lebih lanjut Goleman menyebutkan terdapat tiga kemampuan dalam kesadaran diri (self awareness) antara lain: 1) Kemampuan dalam mengenali emosi serta pengaruh dari emosi tersebut. Individu dengan kecakapan ini akan mengetahui makna dari emosi yang mereka rasakan serta mengapa emosi tersebut terjadi, menyadari keterkaitan antara emosi yang dirasakan dengan apa yang dipikirkan, mengetahui pengaruh emosi mereka terhadap kinerja, serta mempunyai kesadaran yang dapat dijadikan pedoman untuk nilai-nilai dan tujuan-tujuan individu. 2) Kemampuan pengakuan diri yang akurat meliputi pengetahuan akan sumber daya batiniah, kemampuan dan keterbatasan diri. Individu dengan kecakapan ini menyadari kelebihan dan kelemahan dirinya, menyediakan waktu untuk instropeksi diri, belajar dari pengalaman, dapat menerima umpan balik maupun perspektif baru, serta mau terus belajar dan mengembangkan diri. Selain itu individu juga menunjukkan rasa humor serta bersedia memandang diri dari banyak perspektif. 3) Kemampuan mempercayai diri sendiri dalam arti memiliki kepercayaan diri dan kesadaran yang kuat terkait harga diri serta kemampuan dirinya. Individu dengan kecakapan ini berani untuk menyuarakan keyakinan dirinya sebagai cara untuk mengungkapkan eksistensi atau keberadaan dirinya, berani mengutarakan pandangan yang berbeda atau tidak umum dan bersedia berkorban untuk kebenaran, serta tegas dan mampu membuat keputusan yang tepat walaupun dalam keadaan yang tidak pasti.
Indikator Kesadaran Diri (Self Awareness)
1) Mengenali perasaan dan perilaku diri sendiri Individu mampu mengenali perasaan apa yang sedang dirasakannya, mengapa perasaan itu muncul, perilaku apa yang dilakukan, serta dampaknya pada orang lain. 2) Mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri Individu mampu mengenali atau mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dirinya. 3) Mempunyai sikap mandiri Individu mempunyai sikap mandiri atau tidak bergantung pada orang lain yang menunjukkan adanya dorongan atau motivasi untuk melakukan sesuatu yang didasarkan pada keyakinan akan kemampuan diri sendiri. 4) Dapat membuat keputusan dengan tepat Individu mampu membuat atau mengambil keputusan dengan tepat khususnya yang berkenaan dengan perencanaan karier. 5) Terampil dalam mengungkapkan pikiran, perasaan, pendapat, dan keyakinan. Individu memiliki keberanian dan kesadaran untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, pendapat, maupun keyakinan dirinya sendiri yang mencerminkan nilai-nilainya sendiri. 6) Dapat mengevaluasi diri Individu mampu memeriksa, menilai atau mengoreksi dirinya, belajar dari pengalaman, serta menerima umpan balik terkait dirinya dari orang lain. DAFTAR PUSTAKA
Jurnal universitas Al Azhar Indonesia, vol 4. No.4, September 2018
Stuary. W. G. (2016). Prinsip dan Praktik Keperawatan Jiwa Stuart. Jakarta : Elsevier.
Jurnal ilmiah mandala education,vol.5.no2, oktober 2019
M. Pitrun Ramdani, “Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matermatika dan Self
Awareness Siswa SMK Melalui Pendekatan Rigorous Mathematical Thinking”. Skripsi FKIP UNPAS. 2018, hlm. 20-21. Salis Daliana, “Deskripsi Self Awareness dan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah Sokaraja”. Thesis Universitas Muhammadiyah Purwokerto. 2016, hlm. 14.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita