Anda di halaman 1dari 10

KESADARAN DIRI

Latar Belakang

Salah satu penentu dalam keberhasilan perkembangan adalah konsep diri.


Konsep diri (self consept) merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap
pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang unik pada
manusia, sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia dari makhluk hidup
lainnya.

Konsep diri seseorang dinyatakan melalui sikap dirinya yang merupakan


aktualisasi orang tersebut. Manusia sebagai organisme yang memiliki dorongan untuk
berkembang yang pada akhirnya menyebabkan ia sadar akan keberadaan dirinya.
Perkembangan yang berlangsung tersebut kemudian membantu pembentukan konsep
diri individu yang bersangkutan.

Perasaan individu bahwa ia tidak mempunyai kemampuan yang ia miliki.


Padahal segala keberhasilan banyak bergantung kepada cara individu memandang
kualitas kemampuan yang dimiliki. Pandangan dan sikap negatif terhadap kualitas
kemampuan yang dimiliki mengakibatkan individu memandang seluruh tugas sebagai
suatu hal yang sulit untuk diselesaikan, maka dari itu sangatlah penting untuk seorang
perawat memahami konsep diri. Memahami diri sendiri terlebih dahulu baru bisa
memahami klien.

DEFENISI KESADARAN DIRI

Ahli psikologi menyebut istilah lain dari kesadaran diri dengan nama metakognisi
dan metamood, yaitu kesadaran orang akan proses berpikir dan kesadaran emosinya
sendiri. Proses metakognisi menyebabkan individu dapat mengontrol aktivitas
kognitifnya, sehingga dapat mengarahkannya untuk memilih situasi dan strategi yang
tepat bagi dirinya di masa yang akan datang.
Menurut Listyowati (2008), self awareness adalah keadaan dimana individu dapat
memahami diri sendiri dengan setepat-tepatnya, yaitu kesadaran mengenai pikiran,
perasaan, dan evaluasi diri. Individu yang memiliki self-awareness yang baik maka
memiliki kemampuan mengontrol diri, yakni mampu membaca situasi sosial dalam
memahami orang lain dan mengerti harapan orang lain terhadap dirinya.

Menurut Koeswara (1987), self awareness adalah sebagai kapasitas yang


memungkinkan manusia mampu mengamati dirinya sendiri maupun membedakan
dirinya dari dunia (orang lain), serta kapasitas yang memungkinkan manusia mampu
menempatkan diri di dalam waktu (masa kini, masa lampau, dan masa depan).

Menurut Goleman (1996), self awareness adalah kemampuan seseorang untuk


mengetahui kekuatan, kelemahan, dorongan, nilai, dan dampaknya pada orang lain
serta perhatian terus menerus terhadap batin seseorang, merefleksi diri, pikiran
mengamati dan menggali pengalaman, termasuk emosi.

Menurut Solso dkk (2007), self awareness adalah kesiapan (awareness) terhadap
peristiwa yang di lingkungan sekitarnya dan peristiwa kognitif yang terdiri dari memori,
pikiran, perasaan dan sensasi fisik.

George Herbert Mead menyatakan teori tentang manusia yang disebut teori mead.
Teori Mead berkembang dalam konteks alam pikiran dari teori darwin (pencetus teori
evolusi). Manusia adalah makhluk yang sangat rasional dan menyadari keberadaan
dirinya. Tiap tindakan yang dilakukan oleh manusia benar-benar disadari dan
dimengerti oleh manusia.

Abraham Maslow dalam Teorinya Humasnistik mengemukakan tentang kesadaran diri


adalah mengerti dan memahami siapa diri kita, bagaimana menjadi diri sendiri, apa
potensi yang kita miliki, gaya apa yang anda miliki, apa langkah-langkah yang anda
ambil, apa yang dirasakan, nilai-nilai apa yang kita miliki dan yakini, kearah mana
perkembangan kita akan menuju.

Achmanto Mendatu (2010), mengemukakan kesadaran diri adalah keadaan dimana


seseorang bisa memahaminya dirinya sendiri dengan setepat-tepatnya. seseorang
disebut memiliki kesadaran diri jika seseorang tersebut memahami emosi dan mood
yang sedang dirasakan, kritis terhadap informasi mengenai dirinya sendiri, dan sadar
tentang dirinya yang nyata.

Dessler (1997), mengemukakan arti penting sumber daya manusia itu sendiri terhadap
organisasi terletak pada kesadaran diri manusia untuk bereaksi positif terhadap sasaran
pekerjaan atau kegiatan yang mengarah pada pencapaian organisasi.

Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2001), mengemukakan berhasil tidaknya suatu
organisasi dalam pencapaian tujuan akan banyak ditentukan oleh kesadaran individu-
individu dalam menjalankan tugas yang diembannya, sebab manusia merupakan
pelaksana kegiatan dalan rangka pencapaian tujuan.

Bar-On (2000), mengemukakan kesadaran diri emosional adalah kemampuan untuk


mengakui atau mengenal perasaan diri,memahami hal yang sedang dirasakan dan
mengetahui penyebabnya. Goleman (2001), mengemukakan kesadaran diri adalah
kemampuan dalam mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi. Kesadaran diri
merupakan dasar dari kecerdasan emosional. Pada tahap ini diperlukan adanya
pemantauan perasaan dari waktu ke waktu agar timbul pemahaman tentang diri sendiri.

Boyatzis (1999), mengemukakan kesadaran diri merupakan kecerdasan emosional dan


orang yang memiliki kemampuan ini berarti dapat mengenali emosi dirinya. KBBI
(kamus besar bahasa Indonesia, 1989), menjelaskan kesadaran diri adalah kesadaran
dimana seseorang bahwa dia sendiri berbeda dengan yang lain disekitarnya.

Eko Harianto (2011), mengemukakan dari istilah psikologi bahwa kesadaran diri diawali
dengan melihat terminologi istilah pribadi yang berarti, sendiri atau mandiri. Dari sana
didapatkan pengertian tentang kesadaran diri yaitu: Dengan akal budi yang dimiliki,
Manusia mengetahui apa yang dilakukan dan mengapa melakukannya

Kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengenali perasaan dan mengapa


seseorang merasakannya seperti itu dan pengaruh perilaku seseorang terhadap orang
lain. Kemampuan tersebut diantaranya; kemampuan menyampaikan secara jelas
pikiran dan perasaan seseorang, membela diri dan mempertahankan pendapat (sikap
asertif), kemampuan untuk mengarahkan dan mengendalikan diri dan berdiri dengan
kaki sendiri (kemandirian), kemampuan untuk mengenali kekuatan dan kelemahan
orang dan menyenangi diri sendiri meskipun seseorang memiliki kelemahan
(penghargaan diri), serta kemampuan mewujudkan potensi yang seseorang miliki dan
merasa senang (puas) dengan potensi yang seseorang raih di tempat kerja maupun
dalam kehidupan pribadi (aktualisasi).

Kesadaran diri merupakan dasar kecerdasan emosional. Kemampuan untuk


memantau emosi dari waktu ke waktu merupakan hal penting bagi wawasan psikologi
dan pemahaman diri. Seseorang yang mempunyai kecerdasan emosi akan berusaha
menyadari emosinya ketika emosi itu menguasai dirinya. Namun kesadaran diri ini tidak
berarti bahwa seseorang itu hanyut terbawa dalam arus emosinya tersebut sehingga
suasana hati itu menguasai dirinya sepenuhnya. Sebaliknya kesadaran diri adalah
keadaan ketika seseorang dapat menyadari emosi yang sedang menghinggapi
pikirannya akibat permasalahan-permasalahan yang dihadapi untuk selanjutnya ia
dapat menguasainya. Orang yang mempunyai keyakinan lebih tentang emosinya
diibaratkan pilot yang handal bagi kehidupannya. Karena ia mempunyai kepekaan yang
lebih.

ASPEK-ASPEK KESADARAN DIRI

Menurut Ahmad (2008), kesadaran diri atau self awareness pada individu terdiri dari
beberapa aspek, yaitu sebagai berikut:

 Konsep diri (self-concept). Konsep diri adalah gambaran yang dimiliki orang
tentang dirinya. Konsep diri merupakan gabungan dari keyakinan yang dimiliki
individu tentang diri mereka sendiri (karakteristik fisik, psikologis, sosial dan
emosional).

 Proses menghargai diri sendiri (self-esteem). Harga diri adalah dasar untuk
membangun hubungan antar manusia yang positif, proses belajar, kreativitas
serta rasa tanggung jawab pribadi. Harga diri merupakan semen yang merekat
kepribadian individu menjadi satu struktur yang positif, utuh, dan efektif. Pada
tiap tahapan kehidupan individu, harga diri inilah yang menentukan tingkat
kemampuan mengolah sumber daya atau potensi yang dibawanya sejak lahir.

 Identitas diri individu yang berbeda-beda (mutiple selves). Identitas berbeda atau
multiple selves adalah ketika individu melakukan berbagai aktivitas, kepentingan,
dan hubungan sosial. Ketika individu tersebut terlibat dalam suatu hubungan
inter-personal, maka ia memiliki dua konsep diri. Pertama, persepsi mengenai
diri sendiri, dan persepsi tentang orang lain terhadap diri individu itu sendiri.
Kedua, identitas berbeda juga dapat dilihat dari bagaimana individu memandang
diri ideal-nya. Yaitu saat bagian konsep diri memperlihatkan siapa diri individu
yang sebenarnya dan bagian lain memperlihatkan ingin menjadi apa (idealisasi
diri). Identitas ini disebut juga dengan kesadaran diri pribadi dan kesadaran diri
publik.

Sedangkan menurut Goleman (1996), terdapat tiga aspek dalam kesadaran diri (self
awareness) yaitu:

 Kemampuan dalam mengenali emosi serta pengaruh dari emosi tersebut.


Individu dengan kecakapan ini akan mengetahui makna dari emosi yang mereka
rasakan serta mengapa emosi tersebut terjadi, menyadari keterkaitan antara
emosi yang dirasakan dengan apa yang dipikirkan, mengetahui pengaruh emosi
mereka terhadap kinerja, serta mempunyai kesadaran yang dapat dijadikan
pedoman untuk nilai-nilai dan tujuan-tujuan individu.

 Kemampuan pengakuan diri yang akurat meliputi pengetahuan akan sumber


daya batiniah, kemampuan dan keterbatasan diri. Individu dengan kecakapan ini
menyadari kelebihan dan kelemahan dirinya, menyediakan waktu untuk
introspeksi diri, belajar dari pengalaman, dapat menerima umpan balik maupun
perspektif baru, serta mau terus belajar dan mengembangkan diri. Selain itu
individu juga menunjukkan rasa humor serta bersedia memandang diri dari
banyak perspektif.
 Kemampuan mempercayai diri sendiri dalam arti memiliki kepercayaan diri dan
kesadaran yang kuat terkait harga diri serta kemampuan dirinya. Individu dengan
kecakapan ini berani untuk menyuarakan keyakinan dirinya sebagai cara untuk
mengungkapkan eksistensi atau keberadaan dirinya, berani mengutarakan
pandangan yang berbeda atau tidak umum dan bersedia berkorban untuk
kebenaran, serta tegas dan mampu membuat keputusan yang tepat walaupun
dalam keadaan yang tidak pasti.

FAKTOR-FAKTOR PENDORONG KESADARAN DIRI

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi suatu kesadaran diri dalam bekerja disuatu
perusahaan menurut beberapa tokoh antara lain:

Mangkunegara (2006), yang mengacu pada teori mead menambahkan terdapat aspek-
aspek faktor standar kesadaran diri individu dalam melakukan pekerjaannya, antara
lain:

 Waktu yang dipergunakan dalam ketepatan kerja.


 Proses tanggung jawab terhadap kondisi pekerjaan yang dibebankan
 Kemampuan mengevaluasi hasil pekerjaan.

Schuler (1990), mengemukakan beberapa faktor perencanaan secara


terpadu yang sesuai dengan kebutuhan untuk kemajuan didalam suatu organisasi
terhadap Perubahan kesadaran diri antara lain:

 Kemauan beradaptasi secara cepat untuk memprediksi perubahan yang tidak


terduga.
 Peningkatan biaya, karena persaingan untuk memperoleh keuntungan yang
tinggi.
 Perubahan teknologi yang cepat menyebabkan meningkatnya permintaan.
 Karyawan dengan skill yang lebih baik melalui pendidikan dan pelatihan.
 Organisasi lebih kompleks berkaitan dengan produk, geografi, fungsi
bisnismaupun konsumen (pasar).
 Respon terhadap kekuatan eksternal berkaitan dengan
perundang- undang dan religulasi, proses peradilan, serta peraturan lainnya.
 Perubahan struktur dalam suatu kinerja organisasi yang lebih fleksibel, lebih
(flater), dan lebih (leaner) akan menyebabkan jumlah karyawan dan tipe
pekerjaan yang dihadapi berbeda.
 Meningkatnya persaingan dan kerjasama internasional
 Terdapat diversitas dari angkatan kerja

H. Jodeph Reitz (1981) yang dikutip Nanang Fattah, mengemukakan Faktor kesadaran
diri terhadap pimpinan, antara lain :

 Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal ini
mencakup nilai-nilai, latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi
pilihan akan gaya kepemimpinan.
 Harapan dan perilaku atasan.
 Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa gaya
kepemimpinan.
 Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya
pemimpin.
 Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan.
 Harapan dan perilaku rekan.

Boyatzis (1999), mengemukakan faktor dimensi kesadaran diri mengandung tiga


kompetensi antara lain:

 Emotional Awareness : mengenal emosi diri dan pengaruhnya.


 Accurate Self Assesment: mengetahui kekuatan dan keterbatasan diri.
 Self Confidence : Pengertian yang mendalam akan kekuatan diri.

Mahsun (2006), Mengemukakan tingkat faktor kesadaran kerja ada beberapa elemen
pokok antara lain:
 Menetapkan tujuan, sasaran, dan strategi organisasi.
 Merumuskan indikator dan ukuran kinerja.
 Mengukur tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran-sasaran organisasi.
 Evaluasi kinerja/feed back, penilaian kemajuan organisasi, meningkatkan
kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas.

Berdasarkan penjelasan para tokoh diatas dapat diambil kesimpulan faktor-faktor dari
kesadaran diri adalah sebagai berikut:

 Kesadaran ketepatan dalam mengelola waktu.


 Kesadaran dalam tanggung jawab.
 Kesadaran bekerja secara cermat.

KERANGKA PEMBENTUKAN KESADARAN DIRI

Menurut Schafer (1996), dalam membentuk self awarenes atau kesadaran diri dalam
diri seseorang dibutuhkan sebuah kerangka kerja yang terdiri dari lima elemen utama,
yaitu sebagai berikut:

 Attention (atensi perhatian), adalah pemusatan sumber daya mental ke hal-hal


eksternal maupun ienternal. Kita dapat mengarahkan atensi kita ke peristiwa-
peristiwa eksteral maupun internal, dan oleh sebab itu, kesadaran pun dapat kita
arahkan ke peristiwa eksternal dan internal.
 Wakefulness (kesiagaan/kesadaran), adalah kontinum dari tidur hingga terjaga.
Kesadaran, sebagai suatau kondisi kesiagaan memiliki komponen arousal.
Dalam bagian kerangka kerja awareness ini, kesadaran adalah suatu kondisi
mental yang dialami seseorang sepanjang kehidupannya. Kesadaran terdiri
berbagai level awareness dan akseptasi yang berbeda, dan kita bisa mengubah
kondisi kesadaran kita menggunakan berbagai hal.
 Architecture (Arsitektur), adalah lokasi fisik struktur fisiologis dan proses-proses
yang berhubungan dengan struktur tersebut yang menyokong kesadaran.
Sebuah konsep dari definitif dari kesadaran adalah bahwa kesadaran memiliki
sejumlah struktur fisiologis (suatu struktur arsitektural). Diasumsikan bahwa
kesadaran berpusat di otak dan dapat di definisikan melalui penyelidikan
terhadap korelasi naural kesadaran di otak dan dapat diidentifikasikan melalui
penyelidikan terhadap korelasi neural kesadaran.
 Recall of knowledge (mengingat pengetahuan), adalah proses pengambilan
informasi tentang pribadi yang bersangkutan dengan dunia sekelilingnya.
 Self knowledge (pengetahuan diri), adalah pemahaman tentang informasi jati diri
pribadi seseorang. Pertama, terdapat pengetahuan fundamental bahwa anda
adalah anda.

TAHAPAN PEMBENTUKAN SELF AWARENESS

Menurut Sastrowardoyo (1991), untuk mencapai kesadaran diri yang baik, terdapat
beberapa tahapan yang harus dilalui, yaitu:

Tahap ketidaktahuan. Tahap ini terjadi pada seorang bayi yang belum memiliki
kesadaran diri, atau disebut juga dengan tahap kepolosan.

Tahap berontak. Tahap ini identik memperlihatkan permusuhan dan pemberontakan


untuk memperoleh kebebasan dalam usaha membangun inner strength.
Pemberontakan ini adalah wajar sebagai masa transisi yang perlu dialami dalam
pertumbuhan, menghentikan ikatan-ikatan lama untuk masuk ke situasi yang baru
dengan keterikatan yang baru pula.

Tahap kesadaran normal akan diri. Dalam tahap ini seseorang dapat melihat
kesalahan-kesalahannya untuk kemudian membuat dan mengambil tindakan yang
bertanggung jawab. Belajar dari pengalaman-pengalaman sadar akan diri disini
dimaksudkan satu kepercayaan yang positif terhadap kemampuan diri. Kesadaran diri
ini memperluas pengendalian manusia atas hidupnya dan tahu bagaimana harus
mengambil keputusan dalam hidupnya.
Tahap kesadaran diri yang kreatif. Dalam tahapan ini seseorang mencapai
kesadaran diri yang kreatif mampu melihat kebenaran secara objektif tanpa
disimpangkan oleh perasaan-perasaan dan keinginan-keinginan subjektifnya. Tahapan
ini bisa diperoleh antara lain melalui aktivitas religius, ilmiah atau dari kegiatan-kegiatan
lain di luar kegiatan-kegiatan yang rutin. Melalui tahapan ini seseorang mampu melihat
hidupnya dari perspektif yang lebih luas, bisa memperoleh inspirasi-inspirasi dan
membuat peta mental yang menunjukkan langkah dan tindakan yang akan diambilnya.

Anda mungkin juga menyukai