PENDAHULUAN
1
Lebih penting lagi ketika aktivitas di dalam lingkungan pekerjaan dimana
sebagian besar kegiatannya merupakan kegiatan komunikasi interpersonal.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
2
BAB I I
PEMBAHASAN
Sopan santun adalah suatu aturan atau tata cara yang berkembang secara
turun temurun dalam suatu budaya di masyarakat yang bisa bermanfaat dalam
pergaulan antar sesama manusia sehingga terjalin suatu hubungan yang akrab,
saling pengertian serta saling hormat menghormati. (Taryati dalam Suharti :
2004)
Sopan santun dalam Islam adalah sopan santun terdiri dari 2 kata yaitu
sopan dan santun. Sopan artinya hormat dengan Takzim menurut adat yang
baik. Sedangkan arti santun adalah baik dan halus budi bahasa serta tingkah
lakunya, suka menolong dan menaruh belas kasihan. Dengan demikian
pengertian sopan santun adalah suatu bentuk tingkah laku yang baik dan halus
serta diiringi sikap menghormati orang lain menurut adat yang baik ketika
berkomunikasi dan bergaul yang bisa ditunjukkan kepada siapapun, kapanpun
dan dimanapun.
Jadi yang dimaksud dengan sopan santun dalam komunikasi adalah suatu
aturan dan tata cara yang baik dan benar dalam proses pengiriman dan
peneriman informasi atau pesan antara komunikan dan komunikator.
3
Hal Hal Yang Di Perhatian Ketika Berkomunikasi
Bicara itu bukan hanya dengan mulut, tetapi juga dengan hati dan
seluruh tubuh kita kecuali kalau kita berbicara melalui telepon. Ketika
berbicara usahakan seluruh gerak tubuh kita mengarah ke lawan bicara
sehingga kita tahu bagaimana reaksi lawan bicara ketika membalas apa
yang kita ucapkan. Kalau pandangan kita beralih ke tempat lain, kita tahu
apakah lawan bicara tulus dengan ucapannya atau tidak. Bisa jadi lawan
bicara bilang setuju tetapi mimik wajahnya dan kita tahu karena
pandangan kita tidak tertuju kepadanya.
4
buru dan jangan terlalu pelan. Usahakan suara yang keluar bisa terdengar
jelas agar lawan bicara dapat terdengar apa yang kita ucapkan.
Berbicara dengan pelan tapi jelas terdengar. Tidak perlu terlalu keras
tidak perlu terlalu lemah. Yang perlu kita perhatikan pula adalah tingkat
emosional kita. Bicaralah ketika emosi kita sedang tidak konsentrasi.
misalnya kalau kita sedang marah atau sedih, usahakan agar kemarahan
atau kesedihan tersebut tidak terlihat oleh lawan bicara.
5
4. Jangan menggunakan Nada Suara yang Tinggi
Citra pegawai kantor adalah citra kesopanan artinya orang lain melihat
pegawai kantor sebagai orang yang tahu etika, punya tata-krama dan
santun dalam segala tindak-tanduknya. Sikap dan perilakunya
mencerminkan orang berpendidikan.
Pakailah nada suara yang datar-datar saja, sehingga setiap orang dapat
mendengarnya dengan baik. Kalau terlalu tinggi dikhawatirkan tidak
semua pendengarnya dapat mendengar dengan baik. Apalagi jika kita
ditunjuk sebagai pembicara, nada suara harus benar-benar dijaga. Sebab,
pendengar dalam sebuah forum baik ceramah maupun diskusi cenderung
beragam.
Jika nada suara terlalu tinggi kita akan cepat letih. Orang tidak
mungkin sanggup berteriak selama satu jam terus-menerus. Apa yang kita
bicarakan sebaiknya dapat kita nikmati jangan malah menjadi beban.
6
toleran dengan para pendengar kita. Kita harus pandai-pandai memilih
lawan bicara, sebab hal ini berkaitan dengan bahasa yang kita pakai.
Jangan karena ingin dianggap sebagai pegawai kantor ke mana-mana kita
selalu menggunakan bahasa tingkat tinggi.
7
Tata cara pergaulan, aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam
bermasyarakat dan menentukan nilai baik dan nilai tidak baik, dinamakan
etika.
Istilah etika berasal dari kata ethikus (latin) dan dalam bahasa Yunani
disebut ethicos yang berarti kebiasaan norma-norma, nilai-nilai, kaidah-
kaidah dan ukuran-ukuran baik dan buruk tingkah laku manusia.
Jadi, etika komunikasi adalah norma, nilai, atau ukuran tingkah laku
baik dalam kegiatan komunikasi di suatu masyarakat.
Beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian etika antara lain
sebagai berikut:
a. Pendapat Drs. D.P. Simorangkir
Etika atau etik adalah pandangan manusia dalam berperilaku
menurut ukuran dan nilai yang baik.
b. Pendapat Drs. Sidi Cjajalba
Etika ialah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang
dari segi baik dan buruk sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
c. Pendapat Dr. A. Voemans
Etika dan etik terdapat hubungan yang erat dengan masalah
pendidikan.
Cara yang paling mudah menerapkan etika komunikasi interpersonal ialah,
pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi,bahkan kita semuanya
sebagai anggota masyarakat perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
8
Bentuk Etika Komunikasi dan Cara Etika Berkomunikasi Yang Baik:
9
sesuai dengan apa yang ia ungkapkan pada pesan verbalnya contohnya
seseorang mengatakan bahwa ia tidak marah tetapi wajahnya terlihat
tegang, hal ini terjadi pada seseorang yang berusaha menyembunyikan
perasaan yang sebenarnya. Pada awalnya mungkin orang tersebut
berhasil menyembunyikan perasaan sebenranya dengan cara berpura-
pura tetapi lama kelamaan wajahnya alan mengekspresikan perasaan
atau emosi yang sebenarnya.
10
kepada para penganutnya untuk mengatur jaraksedemikian rupa
sehingga sesuai dengan tujuan komunikasi.
6) Ketika kita tengah berbincang dengan teman,suara hendaklah
disesuaikan, jangan terlalu keras. Kalau hendak batuk,bersin atau
menguap hendaklah ditutup mulut dengan tangan.
11
8) Kalau telepon dirumah atau dikantor kita bordering,segera angkat
gagang peswat karena dering telepon akan mengganggu ketenangan
dan menandakan kurangnya perhatian.
9) Cara mudah untuk menghindari pembicaraan telepon yang menyalahi
etika, ialah dengan membayangkan seolah-plah lawan bicara bertatap
muka dengan kita.
Pengertian Empati
Dari pengertian empati diatas, secara gamblang dapat kita tarik suatu
kesimpulan bahwa salah satu cara pengenalan dan pemahaman terhadap
kondisi orang lain bisa kita dapatkan melalui komunikasi. Komunikasi yang
baik, ditambah rasa peka akan sesuatu yang dialami atau dirasakan oleh orang
lain dapat menciptakan sebuah empati yang baik pula
12
Bullmer menganggap empati lebih merupakan pemahaman terhadap orang
lain ketimbang suatu diagnosis dan evaluasi terhadap orang lain. Empati
menekankan kebersamaan dengan orang lain lebih daripada sekedar
hubungan yang menempatkan orang lain sebagai objek manipulatif.
1. Deskripsi, yaitu menyampaikan perasaan dan persepsi kepada orang lain
tanpa menilai; tidak menguji atau mengecam, mengevaluasi pada gagasan,
bukan pada pribadi orang lain, orang tersebut “merasa” bahwa kita menghargai
diri mereka.
2. Orientasi masalah, yaitu mengajak untuk bekerjasama mencari pemecahan
masalah, tidak mendikte orang lain, tetapi secara bersama – sama menetapkan
tujuan dan memutuskan bagaimana mencapainya.
3. Spontanitas, yaitu sikap jujur dan dianggap tidak menyelimuti motif yang
terpendam.
4. Provisionalisme, yaitu kesediaan untuk meninjau kembali pendapat diri
sendiri, mengakui bahwa manusia tidak luput dari kesalahan sehingga wajar
kalau pendapat dan keyakinan diri sendiri dapat berubah.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sopan santun adalah suatu aturan atau tata cara yang berkembang secara
turun temurun dalam suatu budaya di masyarakat yang bisa bermanfaat dalam
pergaulan antar sesama manusia sehingga terjalin suatu hubungan yang akrab,
saling pengertian serta saling hormat menghormati.
Hal Hal Yang Di Perhatian Ketika Berkomunikasi
1. Berbicara Harus Menatap Lawan Bicara
2. Suara Harus Terdengar Jelas
3. Gunakanlah Tata Bahasa yang Baik dan Benar
4. Jangan menggunakan Nada Suara yang Tinggi
5. Pembicaraan Mudah Dimengerti
Istilah etika berasal dari kata ethikus (latin) dan dalam bahasa Yunani disebut
ethicos yang berarti kebiasaan norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan
ukuran-ukuran baik dan buruk tingkah laku manusia.
Jadi, etika komunikasi adalah norma, nilai, atau ukuran tingkah laku baik
dalam kegiatan komunikasi di suatu masyarakat.
14
3.2 Saran
Penyusun berharap agar mahasiswa khususnya mahasiswa Program Studi
sistem informasi dapat menggunakan komunikasi antar pribadi yang efektif
dalam setiap aktivitas kehidupan. Sehingga hubungan yang terjadi dapat
berlangsung harmonis dan dapat membantu mempermudah pencapaian tujuan
dalam aktivitas pekerjaan.
15