DI SUSUN
OLEH :
PRODI :
D-IV GIZI REG A TK. III
Kata etika pergaulan yaitu berasal dari bahasa Perancis yang artinya pedoman/aturan-
aturan tentang sopan santun/tatakrama, yang sesuai dengan situasi dan keadaan serta
tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik norma agama, kesopanan, adat, hukum
dan lain-lain. Dalam bergaul, kita juga sebaiknya pandai menempatkan diri dan dapat
membedakan bagaimana sikap kita terhadap orang yang lebih tua dan yang lebih muda.
Orang yang lebih tua atau yang dituakan harus kita hormati, yang sebaya harus dihargai
dan yang lebih muda harus kita sayangi.
Dalam etika pergaulan antar manusia perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Siapa yang dihadapi (teman, guru, orang tua)
Dimana pergaulan itu berlangsung
Bagaimana cara bersikap
Tipsnya : sebelum mengajak bicara, ketahuilah dulu siapa lawan bicaranya. Kalau memang
lawan bicara lebih mudah mengerti dengan bahasa daerah, maka kita harus menyesuaikan diri.
3. ETIKA BERKENALAN
Setiap hari, kita tak lepas dari pergaulan sosial, Hubungan pertemanan atau
persahabatan baru adalah makanan sehari-hari. Semua itu akan terjadi melalui proses
perkenalan. Pertemuan pertama akan melahirkan kesan atau imej tertentu pada
masing-masing individu yang saling berkenalan. Itulah yang selalu menajadi patokan
utama kita dalam menilai seseorang. Maka, hati-hati! Kesan pertama sukar untuk
diulangi dan bisa melekat selamanya. Hal-hal berikut wajib diketahui untuk
melancarkan acara perkenalan.
a. Ucapkan nama dengan jelas
Mengapa? Acap kalli nama yang terucap tidak sama bunyi dengan apa yang
terbaca. Terutama nama-nama asing. Memang dalam budaya tertentu, akan terasa
canggung menyebut nama sendiri dengan gamblang. Anda takut dikira sombong
atau sok. Stop berpikiran yang bukan-bukan dan sebutkan saja nama anda dengan
jelas. Sekarang, mendapatkan kenalan baru yang berbeda suku, bangsa dan bahasa
bukanlah yang jarang ditemui. Hati-hati, dalam budaya Barat ketidakjelasan
menyebut nama bisa menyebabkan Anda dikira orang yang tidak berterus terang
dan cenderung menyembunyikan sesuatu.
b. Lakukan kontak mata
Sorot mata yang ramah akan menunjukkan niat baik Anda. Biasanya kontak
mata terjadi sekitar tiga detik. Menunduk atau ngahalihkan pandangan
menimbulkan kesan buruk.
c. Jabat tangan dengan erat
eratnya jabat tangan menandakan hangatnya pribadi seseorang dan menunjukkan
rasa percaya diri.
d. MemperKenalkan…
Memperkenalkan orang dengan mengucapkan namanya dengan jelas.
Memberikan sedikit informasi tentang orang yang diperkenalkan (tipe manusia:
introvert dan extrovert).
Personal contact:
- Cara berjabat tangan sekitar 3-4 detik/1 gerakan
- Melihat mata yang bersangkutan
- Senyum
Apabila tidak dapat terdengar nama dengan jelas, boleh bertanya lagi.
e. Duduk atau berdiri
Umumnya dalam budaya Barat, wanita yang sedang duduk tidak wajib berdiri
ketika bersalaman. Ini juga berlaku bagi mereka yang sudah agak tua atau sakit.
Sedangkan dalam budaya kita, sebaiknya berdirilah sebentar pada saat
diperkenalkan dan bersalaman. Sesudahnya, kita bisa segera duduk.
Tentu saja bila yang datang belakangan adalah orang yang dihormati, kita baru
boleh duduk setelah orang itu duduk atau paling tidak pada saat bersamaan.
Begitu pula ketika ada yang berpamitan dan meninggalkan ruangan, tidak ada
salahnya kita berdiri sejenak untuk menyalaminya.
Khusus Pria :
Harus berdiri dari tempat duduk:
Bila berjabatan tangan (dengan pria dan wanita).
Bila seorang wanita masuk dalam ruangan.
Bila seorang wanita mendekati, saat ia duduk.
Bila seorang wanita yang duduk di sampingnya berdiri dan akan
meninggalkan tempat.
Hindari !
Melakukan perkenalan di tempat yang ramai, jalan hiruk-pikuk, pasar,
supermarket, dalam lift yang berjubel, dan sebagainya. Anda tidak ingin membuat
orang di sekitar Anda menaikkan alis karena merasa terganggu, kan? Asal “tabrak”
saja melontarkan pertanyaan yang terlalu pribadi pada orang yang baru dikenal.
Sebaiknya ajukan pertanyaan bersifat umum-umum saja dan sedikit menjelaskan
keseluruhan identitas orang tersebut, misalnya nama, tempat kerja, dan pertanyaan
lain yang berhubungan dengan hal-hal tersebut.
Kalau Anda baru saja berkenalan dengan seorang lawan jenis dan langsung
menawarkan diri untuk datang ke rumahnya atau mengajaknya keluar. Tak
mustahil dia akan berusaha mati-matian untuk menghindar. Mungkin Anda
bermaksud baik dan tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan dan waktu sehingga
mengabaikan norma-normat pergaulan yang santun, tapi tindakan seperti ini
terkesan sangat kasar dan tidak lazim.
4. ETIKA DUDUK
Tulang punggung merupakan bagian tubuh yang memiliki peranan sangat besar
dalam menjaga kestabilan tubuh kita.Tidak dapat dipungkiri, bahwa sebagian besar
aktivitas sehari-hari dapat dilakukan dalam posisi duduk, sehingga sangatlah penting
untuk mengetahui posisi tubuh saat duduk yang benar untuk menjaga kesehatan tulang
punggung kita. Berikut macam etika duduk:
a. Duduk bersila
Sebagian besar suku bangsa Indonesia masih memakai cara ini. Duduk bersila
pada umumnya dilakukan diatas permadani ata tikar yang dibentangkan diatas lantai
atau berlebih dahulu harus membuka sepatu atau alas kaki lainnya (kaus kaki tidak
perlu di buka).
Kaki dapat dilipat demikian rupa, sehingga kedua telapaknya tidak kelihatan dan
tersembunyi di bawah paha.Telapak kaki kiri berada di balik paha sebelah kiri. Pada
wanita duduk bersila sedikit berbeda, yakni : lipatan kaki lebih kecil (meringkus), kedua
lututnya agak diangkat dan bertumpu pada kedua telapak kakinya. Dengan demikian
telapaknya kelihatan, sedang pada pria tersembunyi. Sehingga, wanita dapat memilih
salah satu dari kedua cara tersebut.
b. Sikap duduk yang baik bagi seorang tamu
Dalam keadaan demikian sebaiknya duduklah agak maju sehingga punggung
anda agak renggang dengan sandaran kursi sikap demikian biasa ditunjukkan kepada
orang-orang yang lebih tua lebih tinggi kedudukannya, atasan, pejabat tinggi dan
pembesar-pembesar lainnya. Dalam suasana demikian, selain dengan sikap duduk tanpa
menyandarkan tubuh pada sandaran kursi sebaiknya tangan juga harus diatur demikian
rupa, sehingga tidak terletak di atas sandaran tangan, tetapi berada di muka terletak di
kedua belah paha.Kepala hendaknya agak menunduk.
1. Sebelum dan sesudah duduk dikursi, hindari menyeret kursi. Angkat kursi sedikit
sebelum kita duduk, agar tidak menimbulkan suara.
2. Duduk tegak dengan punggung lurus dan bahu kebelakang. Paha menempel di dudukan
kursi dan bokong harus menyentuh bagian belakang kursi.
3. Posisi lutut mempunyai peranan penting juga. Untuk itu tekuklah lutut hingga sejajar
dengan pinggul. Usahakan untuk tidak menyilangkan kaki.
4. Tangan dibuat senyaman mungkin di atas meja, namun jangan lupa untuk
mengistirahatkan lengan dan siku Anda. Jika diperlukan, Anda dapat menggunakan
sandaran tangan untuk membantu mengurangi beban pada bahu dan leher Anda agar
tidak mudah lelah.
5. Jangan sekali-sekali duduk bersilang kaki, atau menyodorkan telapak kaki jauh kedepan,
ketika menghadap ke orang lain. Apalagi meletakan kaki diatas meja.
6. Tidak duduk dimeja
7. Tidak menyenderkan tangan diatas kursi
8. Jika wanita tutup lutut, kaki diserongkan
9. Memberikan tempat duduk bagi mereka yang tidak kebagian
10. Tidak duduk sebelum wanita, orang yang dihormati, orang tua duduk terlebih dahulu
5. ETIKA BERDIRI
Ada kalanya sikap berdiri yang dapat dianggap rasa kesopanan, tetapi ada pula
kalanya sikap tersebut tidak sopan. Pada uraia-uraian selanljutnya akan diterangkan
tentang sikap berdiri.
a. Berdiri di muka umum
Apa yang dimaksud berdiri di muka umum ialah apabila yang melakukannya
tengah menyanyi atau berpidato. Sikap untuk inipun sebaiknya dilakukan dengan sopan
pula. Dalam soal apa dan untuk keperluan apa kita berdiri untuk berpidato, perlu
memperhatikan beberapa ketentuan. Berpidato dalam upacara-upacara perkawinan,
kematian dan lain sebagainya sudah barang tentu berbeda dengan pidato, rapat-rapat
umum atau rapat politik dan lain sejenisnya. Perbedaan yang dimaksud disini adalah
perbedaan tentang sikap beridirinya. Pada upacara-upacara yang mengharuskan kita
berlaku kidmat, kita akan nampak lebih berwibawa dan meresapkan suasana, apabila
kita berdiri tegak dengan kaki merapat dan tanpa menggunakan gerak tangan atau
gerakan-gerakan lainnya. Dalam hal demikian sebaiknya kedua tangan disilangkan ke
muka. Sedang untuk berdiri dalam suasana yang lain, akan siap-siap itu harus berlainan
pula.
b. Berdiri untuk antri
Orang berdiri untuk antri harus berhati-hati dalam menempatkan dirinya.
Sebaiknya berdirilah berjajar urut ke belakang dengan baik, tenang dan sabar.Jangan
resah, maksudnya berulang-ulang melonggok-longgok ke muka atau menoleh ke
belakang.Jangan pula berdesak-desakan atau rebut-rebutan atau main
serobot.Tunggulah hingga giliran anda tiba, dan jangan coba-coba untuk saling
mendahuluinya. Setiap orang harus datang dan berdiri menurut kesempatan bagi
dirinya, yang kami maksudkan di sini ialah apabila ia datang kemudian, harus berdiri di
belakang. Setiap usaha untuk menyelendup atau masuk menyelinap menyusup ke
tengah-tengah deretan merupakan suatu perbuatan yang melanggar peraturan.Baik
melanggar tata tertib, melanggar haknya orang banyak, atau pula melanggar kesopanan
6. ETIKA BERJALAN
Banyak orang menganggap, bahwa soal berjalan adalah remeh. Tetapi apabila
kita perhatikan benar-benar, ternyata masih banyak di antara bangsa kita yang belum
memahami benar tentang bagaimana sikap yang sebaik-baiknya kita harus berjalan.
Yang dimaksud berjalan disini ialah berjalan di jalan umum, di mana selain kita sendiri,
banyak pula orang lain yang berjalan di situ.
Bangsa kita sudah banyak dikenal oleh bangsa-bangsa lain sebagai bangsa yang
halus, ramah-tamah dan memiliki sopan-santun yang tinggi.Memang, bagi bangsa kita,
sopan-santun ini masih membudaya dalam kehidupan masyarakatnya.Sopan-santun
masih tumbuh dengan subur dan dipelihara baik-baik, sehingga pada soal-soal yang
kecil-kecil sekalipun tidak lepas dari penilaian kesopanan.Demikian pula martabat
seseorang berkaitan erat dengan adabnya.Jelasnya, orang baru dapat baik, apabila
penilaian terhadap segi adab dan kesopanannya telah sempurna.
7. ETIKA BERTAMU
Berikut adalah etika bertamu yang baik dan benar :
1. Beritahu lebih dahulu untuk mendapat kepastian apakah tuan rumah ada di tempat dan
bersedia dikunjungi.
2. Tepat waktu untuk memberikan kesan yang baik pada tuan rumah dan menghargai
waktu tuan rumah
3. Masuk, bila sudah dipersilahkan. Bila pintu tidak terkunci, jangan sembarangan masuk.
Bila pintu terkunci ketuklah atau bunyikan bel dan bersabar.
4. Ucapkan salam. Sebagai penghormatan kepada tuan rumah dan tanda bahwa anda telah
datang. Demikian juga pada saat hendak pamit.
5. Ingat waktu. Walaupun tuan rumah sangat ramah dan kelihatannya senang atas
kunjungan anda.
6. Jangan memegang barang. Sebelum mendapatkan ijin dari tuan rumah pujilah tentang
barangnya.
7. Jangan merokok bila belum dipersilakan.
8. Jaga sikap dan omongan. Jangan sekali-kali mengkritik interior rumahnya, seberantakan
apapun.
9. Situasi rumah. Bila situasi rumah sedang kurang enak atau membutuhkan perhatian
tuan rumah, sebaiknya segera pamit.
10. Jika ada tamu lain. Perkenalkan diri anda pada tamu yang datang lebih dahulu.
8. ETIKA BERPAKAIAN
Dalam etika pergaulan penampilan seseorang dapat memberikan kesan yang
baik atau sebaliknya. Beberapa Etika / Etiket Dalam Berpakaian :
1. Menutup Aurat Bagian Tubuh
Saat ini banyak kita jumpai gadis dan wanita yang tidak menutup aurat dengan
bajunya, sehingga dapat memunculkan rangsangan kepada kaum laki-laki yang
melihatnya. Ada banyak pilihan pakaian yang tertutup dan sopan yang bisa
digunakan tanpa mengurangi kecantikan perempuan.
2. Sesuai Dengan Tujuan, Situasi dan Kondisi Lingkungan
Jika ingin sekolah gunakanlah pakaian seragam sekolah, bukan pakaian untuk
tidur (piyama), renang, kerja, dan lain-lain. Apabila suhu di luar rumah sangat
dingin, gunakanlah jaket yang tebal, bukan memakai pakaian tipis.
3. Tampak Rapi, Bersih, Sehat, dan Ukurannya Pas
Pakaian yang dipakai sebaiknya pakaian yang telah dicuci bersih, disetrika rapi
dan jika dipakai tidak kebesaran maupun kekecilan. Pakaian yang kotor merupakan
sarang penyakit bagi kita diri sendiri maupun kepada yang lain yang ada di
sekitarnya.
4. Tidak Mengganggu Orang Lain
Pakailah baju-baju yang biasa-biasa saja tidak mengganggu akivitas maupun
kenyamanan orang lain. Misalnya menggunakan gaun wanita dengan ekor puluhan
meter sangat tidak pantas jika kita gunakan di tempat seperti di bus umum.
5. Tidak Melanggar Hukum Negara dan Hukum Agama
Sebelum memakai pakaian ada baiknya diingat-ingat dulu hukum di dalam
maupun di luar negeri. Hindari memakai pakaian yang bertentangan dengan adat
istiadat, hukum budaya yang berlaku di tempat tersebut. Di mana bumi di pajak, di
situ langit di junjung.
9. ETIKA MAKAN
Etika Sopan Santun di Meja Makan
Jika mampu menunjukkan sopan santun di meja makan, sebenarnya secara tidak
langsung menunjukkan kualitas pergaulan, intelektualitas dan etika pergaulan
seseorang. Etika makan tidak dibentuk secara tiba-tiba. Kualitas etika makan harus
dilakukan sejak usia anak dan remaja. Dengan kebiasaan sehari-hari dengan melakukan
etika makan yang baik maka merupakan proses pembelajaran yang sangat baik. Bila
etika makan dibentuk secara instan maka akan menghasilkan kualitas etika makan yang
canggung dan tidak luwes. Bila seseorang diundang di sebuah restoran terkenal atau
jamuan makan malam resmi dengan meja makan yang sudah di setting sedemikian rupa
harus mengikuti aturan etika makan yang baik.
Aturan Dasar Etika Makan
Setiap negara memiliki aturan meja makan yang berbeda-beda. Namun, ada
beberapa aturan dasar yang terdapat di setiap etika makan, yaitu :
Makan dengan mulut yang tertutup saat mengunyah makanan.
Berbicara dengan volume suara yang rendah.
Tutupi mulut saat batuk atau bersin.
Jangan menyandarkan punggung di sandaran kursi.
Jangan menimbulkan suara saat mengunyah makanan.
Jangan memainkan makanan dengan peralatan makan.
Jangan mengejek atau memberitahu seseorang bahwa dia memiliki etika makan yang
buruk.
Jangan bersedekap di meja makan.
Selalu meminta ijin ke empunya acara saat akan meninggalkan meja makan.
Jangan menatap mata orang lain saat dia sedang makan.
Jangan berbicara di telepon di meja makan. Meminta ijinlah saat Anda benar benar
harus menjawab telepon, dan meminta maaflah saat kembali.
Jangan menimbulkan suara saat memakan sup.
Letakkan garpu di sebelah kiri dan garpu disebelah kanan bersama-sama di arah jam 5
di atas piring dengan bagian pisau yang tajam menghadap ke dalam. Ini menandakan
bahwa Anda telah selesai makan.
Lap yang disediakan di atas meja tidak boleh digunakan.
Jangan menghilangkan ingus dengan lap tangan. Lap yang disiapkan untuk Anda hanya
untuk membersihkan mulut bila kotor.
Jangan mengambil makanan dari piring orang lain dan jangan memintanya juga.
Telan semua makanan yang ada di mulut sebelum minum.
Jangan menggunakan tangan saat mengambil makanan yang tersisa di dalam mulut,
gunakan tusuk gigi.
Usahakan untuk mencicipi semua makanan yang disediakan.
Tawarkan ke orang di sebelah Anda saat Anda akan menuangkan minuman ke gelas
Anda.
Sisakan makanan sedikit bila Anda tidak ingin atau tidak sanggup menghabiskan
makanan.
Tunggu ada aba-aba untuk mulai memakan makanan yang dihidangkan.
Menambahkan bumbu setelah mencicipi makanan dianggap kasar dan menghina koki.
Kecuali di restoran, jangan minta untuk menyingkirkan sisa makanan Anda kecuali
acara makan sudah selesai dan jangan pernah melakukan bila diundang ke acara formal.
Jangan lupakan satu hal yang umum. Jangan lupa untuk selalu mengatakan ‘tolong’ dan
‘terima kasih’ setiap kali Anda meminta bantuan.
Beberapa etika umum yang harus dilakukan adalah:
Bila pelayan tidak memberikan Anda duduk, Duduk dan tariklah bangku dengan dua
tangan.
Bukalah serbet atau napkin dengan wajar taruh di pangkuan Anda.
Jika sudah siap memesan menu, lihat daftar menu dengan wajar, jangan terlalu lama.
Segera menunjuk menu yang Anda pilih. Setelah itu biasanya pelayan mempersilakan
Anda mencicipi menu pembuka atau Appetizer
http://appeonline.com/etika-berbicara-yang-benar-dalam-berkomunikasi/
http://kttsaraswati.blogspot.co.id/2014/02/cara-menjaga-memelihara-kesehatan.html
https://syafrinamaula.wordpress.com/2014/05/05/pembentukan-karakter-santun-dan-
hormat-pada-orang-lain-melalui-pengkondisian-dan-keteladanan/
https://personalitydevelopmentandetiquette.wordpress.com/2014/07/14/etiket-berkenalan/
https://dayensobarna.wordpress.com/2014/11/15/etika-pergaulan/