Anda di halaman 1dari 10

NASKAH PPT ETIKA PROFESI KEL 1

SLIDE 2
ETIKA DALAM KOMUNIKASI
Dalam berkomunikasi etika dikaitkan dengan watak atau kesusilaan yang
menentukan benar atau tidaknya cara penyampaian pesan kepada orang lain yang
dapat mengubah sikap, pendapat, atau perilaku baik secara lisan maupun tidak
langsung. Maka dapat disimpulkan bahwa Etika komunikasi adalah norma, nilai, atau
ukuran tingkah laku yang baik dalam kegiatan komunikasi dengan orang lain.

SLIDE 3
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN & DIHINDARI DALAM ETIKA BERKOMUNIKASI
Ada beberapa hal pokok yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi dan yang perlu
kita aplikasikan dalam kehidupan antara lain:
1. Fokus pada lawaan bicara
Fokus dalam berkomunikasi merupakan kunci agar informasi yang disampaikan
komunikator kepada kita berjalan lebih efektif, orang yang cenderung tidak
memperhatikan lawan bicaranya biasanya kehilangan beberapa potong
informasi yang disampaikan dan terjadi kesenjangan antara kedua belah pihak.
2. Focus pada masalah
Perlu adanya penyusunan konsep sebelum berbicara dengan orang lain, supaya
pesan yang disampaikan tidak terlalu melenceng dari yang dibicarakan.
komunikasi ini biasanya disebut dengan komunikasi yang tidak efisien karena
informasi yang dimiliki tidak sesuai dengan apa yang dibicarakan komunikator.
3. Jangan Menimpali Pembicaraan
Komunikan yang baik adalah komunikan yang mau mendengarkan dengan
bijaksana perkataan dari komunikator, menghargai apa yang dikatakannya dan
tidak menimpali atau menyela perkataannya sebelum selesai.
4. Saling Menghargai
Biasanya dalam proses ini dua individu (komunikan dan komunikator) perlu
saling memahami satu sama lain dalam model komunikasi dipaparkan dalam
konsep kesamaan, dimana tingkat efektifitas komunikasi akan terjalin lebih
tinggi jika dua individu memiliki kesamaan yang besar
5. Selingi dengan Humor
Dalam hal ini kita perlu menyelinginya dengan candaan atau gurauan agar para
pendengar atau komunikan tidak merasa bosan dengan apa yang kita sampaikan.
6. Manage Intonasi
Perlu adanya control dengan nada suara kita, tidak boleh terlalu tinggi (akan
terkesan membentak) dan tidak boleh terlalu rendah (terkesan berbisik). Perlu
nada yang sesuai dan nyaman didengar

Selain itu Dalam berkomunikasi dengan orang lain ada etika tersendiri yang harus kita
pegang, kita selaku individu perlu menjaga perasaan lawan bicara kita agar mereka
tidak tersinggung ataupun salah paham dengan maksud dan tujuan kita. Adapun point-
point berikut ditujukan kepada lawan bicara yang biasanya baru kita temui, baru kita
kenal ataupun kurang akrab dengan orang tersebut diantaranya:
a) Penggunaan kalimat informal (tidak baku)

Dalam proses transaksi informasi seorang individu termasuk kepada orang


yang tidak dikenal atau belum memiliki kedekatan sama sekali, kita perlu
menggunakan kalimat baku atau formal agar orang lain merasa dihargai.
b) Berbicara sambil melakukan hal lain

Etika sopan santun sangat berlaku pada point ini, orang tentu akan merasa
tersinggung saat jika kita dengan sibuk makan dan dalam saat bersamaan
berbicara dengan lawan bicara kita.
c) Terlalu banyak basa-basi

Dalam beberapa kasus, ada beberapa orang yang cenderung lebih menyukai
penyampaian langsung (to the point) sebuah informasi, meski sebagian juga
menyukai basa-basi, namun dalam komunikasi formal kita tidak memerlukan
basa-basi kita hanya perlu memaparkan garis besarnya.
d) Berbicara dengan nada kasar

Berbicara dengan nada kasar tidak perlu penjelasan lebih lanjut, orang tentu
tidak akan suka jika dibentak dan dimaki.
e) Nada memerintah

Dalam hal ini orang cenderung tidak sadar menggunakan kalimat-kalimat


memerintah yang seharusnya kita hindari karena bisa menyinggung lawan
bicara.
f) Tidak boleh menghakimi

Dalam komunikasi kita tidak boleh mengajukan kalimat yang menghakimi


seperti “tentu anda telah melakukan hal yang keji” dan sebagainya.
SLIDE 4
ETIKA KOMUNIKASI DENGAN DOSEN
Seperti yang kita ketahui dosen memiliki karakteristik yang beragam. Ada dosen yang
selalu bersikap sangat formal, akan tetapi ada pula dosen yang sering berbicara dengan
Bahasa informal kepada mahasiswa. Disini mahasiswa diharuskan berbicara dengan
sopan kepada dosen. Karena dengan menggunakan bahasa yang formal dapat
menunjukan rasa hormat seorang mahasiswa kepada seorang dosen.
Terdapat beberapa etika dalam berkomunikasi dengan seorang dosen, mulai dari waktu
hingga tata cara berkomunikasi. Beberapa etika tersebut diantaranya adalah:
1) Waktu
Sebagai mahasiswa kita diharuskan untuk dapat menentukan waktu yang tepat
untuk menghubungi seorang dosen. Pilihlah rentang waktu yang umumnya tidak
dipakai untuk beristirahat atau beribadah. Sebagai contohnya usahakan untuk
tidak menghubungi dosen di atas pukul 20.00 atau di waktu beribadah.
2) Ucapkan salam
Sebagai pembuka atau awalan komunikasi dengan seorang dosen alangkah
baiknya dilakukan dengan sapaan atau mengucapkan salam. Selain karena
mengucapkan salam adalah hal yang baik, dengan mengucapkan salam dapat
memungkinkan kita sebagai mahasiswa untuk mendapatkan rasa simpati dari
seorang dosen.
3) Ucapkan kata maaf
Dengan mengucapkan kata maaf kita sudah menunjukan sikap sopan santun dan
kerendahan hati sebagai seorang mahasiswa. Salah satu contoh adalah
mengucapkan maaf karena mengganggu waktu dosen.
4) Sebutkan identitas
Seorang dosen tidak hanya menghandle satu mahasiswa, akan tetapi seorang
dosen juga menghadapi ratusan mahasiswa di setiap harinya dan tidak mungkin
menyimpan nomor kontak semua mahasiswa. Oleh karena itu, sebagai
mahasiswa pastikan menyebutkan identitas di setiap pembukaan atau awal
komunikasi dan percakapan dengan dosen.
5) Gunakan bahasa yang umum
Dalam berkomunikasi dengan seorang dosen kita sebagai mahasiswa dianjurkan
untuk menggunakan bahasa umum yang mudah dimengerti. Gunakan tanda baca
yang baik dan benar dalam konteks formal. Jangan menyingkat kata seperti hal
nya dmn, yg, aku, kpn, otw dan lainnya. Karena dengan menyingkat kata dalam
berkomunikasi dengan seorang dosen kita dapat dicap sebagai mahasiswa yang
suatu kurang sopan. Hindari penggunaan kata non-formal seperti aku, ok, iye
dan semacamnya.
6) Tulis pesan dengan jelas
Tulislah pesan dengan singkat, jelas, dan sopan. Sebagai contoh mahasiswa perlu
meminta tanda tangan dosen di lembar pengesahan. Pilihlah kata-kata yang
tepat dan jelas.
7) Ucapkan terima kasih
Ucapan terima kasih adalah ucapan yang paling ideal dan cocok untuk digunakan
sebagai penutup dalam berkomunikasi dengan seorang dosen. Karena dengan
mengucapkan terimakasih kita sebagai mahasiswa telah menunjukkan sikap
apresiatif terhadap seorang dosen.

SLIDE 5
ETIKA KOMUNIKASI DENGAN ATASAN
Komunikasi antara karyawan dan atasan (upward communications) adalah komunikasi
yang dilakukan antara dua orang yang memiliki perbedaaan posisi dalam hierarki pada
suatu organisasi. Komunikasi ini bisa berbentuk sebuah usulan, saran maupun masukan
untuk seorang pemimpin dari karyawannya.
Adapun etika berkomunikasi dengan atasan yaitu:
1. Suara harus jelas agar dapat dengan mudah didengar

2. Menggunakan Bahasa yang sopan, baik dan benar agar mudah dipahami oleh
lawan bicara
3. Menghindari nada suara tinggi karena dapat memberi kesan marah pada atasan

4. Berusaha mengimbangi pembicaraan lawan bicara

5. Membuat senang lawan bicara

6. Menjadi pendengar yang baik serta memuji lawan bicara

7. Hormat dan ramah serta tidak merendahkan lawan bicara

8. Tidak sering memotong pembicaraan lawan bicara

9. Tidak membicarakan keburukan karyawan lain

10. Tidak membicarakan hal yang sensitive


SLIDE 6
Selain hal yang telah dijelaskan sebelumnya, untuk berkomunikasi dengan atasan kita
juga perlu memperhatikan fungsi, materi, kesulitan apa saja dalam berkomunikasi,
factor yang mempengaruhi efektivitas, prinsip prinsip, serta sarana kita dalam
berkomunikasi secara verical.
1. FUNGSI dari komunikasi vertical ke atas :

1. Dengan adanya komunikasi ke atas, supervisor dapat mengetahui kapan


bawahannya siap untuk diberi informasi dari mereka dan bagaimana baiknya
mereka menerima apa yang disampaikan.
2. Komunikasi ke atas memperkuat apresiasi dan loyalitas karyawan suatu
organisasi dengan jalan memberikan kesempatan untuk menanyakan
pertanyaan, mengajukan ide dan saran tentang jalannya suatu organisasi.
3. Komunikasi ke atas menjadikan supervisor dapat menentukan apakah
bawahan menangkap arti seperti yang dia maksudkan.
4. Komunikasi ke atas membantu karyawan mengatasi masalah masalah
pekerjaan serta memperkuat keterlibatan mereka dalam tugas tugasnya.

2. MATERI yang seharusnya dikomunikasikan kepada atasan :

1. Materi mengenai pekerjaan, pencapaian dalam pekerjaan, kemajuan serta


rencana pekerjaan pada masa yang akan dating.
2. Masalah masalah pekerjaan yang tidak terpecahkan sehingga memerlukan
bantuan tertentu.
3. Saran atau ide untuk penyempurnaan suatu pekerjaan.

4. Pikiran dan perasaan mengenai pekerjaan, teman tim, maupun yang lainnya.

3. KESULITAN berkomunikasi dengan atasan

Seperti yang sering kita jumpai dalam dunia kerja masih banyak
karyawan yang kesulitan dalam menyampaikan/berkomunikasi dengan atasan.
Adapun beberapa factor yang mempengaruhi hal tersebut yaitu :
1. Kecenderungan karyawan untuk menyembunyikan perasaan dan pikirannya.
2. Prasangka karyawan bahwa pimpinan dan supervisor tidak tertarik dan tidak
peduli pada masalah yang dihadapi oleh karyawan.
3. Kurangnya reward atau penghargaan terhadap karyawan.
4. Prasangka karyawan terhadap supervisor dan pimpinan tidak dapat
menerima dan merespon terhadap yang dinyatakan oleh karyawan.
4. FAKTOR yang mempengaruhi efektivitas komunikasi vertical ke atas sebagai
berikut :
1. Komunikasi ke atas lebih mungkin digunakan oleh pembuat keputusan
pengelolaan, apabila pesan itu disampaikan tepat pada waktunya
2. Komunikasi ke atas yang bersifat positif, lebih mungkin digunakan oleh
pembuat keputusan mengenai pengelolaan daripada komunikasi yang
bersifat negatif.
3. Komunikasi ke atas lebih mungkin diterima, jika pesan itu mendukung
kebijaksanaan/kebijakan yang baru

5. PRINSIP PRINSIP komunikasi vertical ke atas sebagai berikit :

1. Program komunikasi ke atas yang efektif harus direncanakan.


2. Program komunikasi ke atas yang efektif berlangsung secara terus-menerus.
3. Program komunikasi ke atas yang efektif menggunakan saluran yang rutin.
4. Program komunikasi ke atas yang efektif, menekankan kesensitivan dan
penerimaan ide-ide yang menyenangkan dari level yang lebih rendah.
5. Program komunikasi ke atas yang efektif memerlukan pendengar yang
objektif.
6. Program komunikasi ke atas yang efektif memerlukan pengambilan tindakan
berespons terhadap masalah.
7. Program komunikasi ke atas yang efektif menggunakan bermacam-macam
media dan metode untuk memajukan arus informasi.

6. SARANA komunikasi vertical ke atas

Dalam melakukan komunikasi tentunya kita juga perlu yang nanmanya wadah /
sarana untuk menyampaikan isi dari hal yang ingin di sampaikan kepada atasan.
Berikut ini beberapa sarana komunikasi vertical keatas :
1. Rapat dan pertemuan (meetings) karyawan, yang diadakan secara periodik,
membicarakan berbagai hal mengenai kebutuhan dan masalah-masalah yang
dihadapi para karyawan.
2. Kebijaksanaan Pintu Terbuka (Open Door Policies), kebijaksanaan yang
mendorong karyawan untuk berinisiasi datang kepada pimpinan mereka untuk
membicarakan berbagai hal yang penting dan relevan dengan pekerjaan
3. Menyediakan Kotak Saran (Box Suggestion) dan penerbitan buletin atau inhouse
magazine. Karyawan yang tidak memiliki waktu yang cukup ataupun tidak
memiliki keberanian yang cukup, maka media ini dapat menolong mengatasi
persoalan yang dihadapinya.
4. Partisipasi dalam kelompok-kelompok sosial yang diadakan perusahaan, guna
membangun jalinan komunikasi informal, seperti: olah raga, pertemuan arisan
karyawan, rekreasi, dan lain-lain

SLIDE 7
ETIKA KOMUNIKASI DENGAN REKAN KERJA
Dalam suatu pekerjaan, tentunya terdapat suatu pergaulan sesama rekan kerja yang tak
dapat terelakan, karena setiap individu yang ada di dalamnya saling berinteraksi seperti
komunikasi yang bertujuan untuk kebutuhan mendapatkan maupun dalam
menyampaikan informasi. Dalam melakukan komunikasi kita harus saling menghargai,
menghormati, dan mengerti terhadap hak dan kewajiban dari masing-masing yang
berarti mereka semua harus beretika karena etika merupakan suatu hal yang
menyangkut sosial, susila, agama, moralitas, dan lain sebagainya. Untuk memahami
etika pekerjaan di kantor, para pekerja perlu memperhatikan hal hal berikut, yaitu:
1. Etika dalam berbicara

Etika dalam berbicara artinya menggunakan bahasa yang dimengerti melalui


ucapan yang jelas, menjaga batasan-batasan sehingga tercermin etika yang baik,
serta tidak menimbulkan pembicaraan yang asal. Selain itu, menjunjung tinggi
nilai kesopanan serta menghormati orang yang diajak bicara dalam pembicaraan
merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Ada hal-hal yang perlu untuk
diketahui dalam pembicaraan yakni:
a. Menatap rekan kerja pada saat berkomunikasi.

b. Suara terdengar dengan jelas.

c. Menggunakan bahasa yang tepat, baik, dan benar.

d. Atur pembicaraan sehingga lebih mudah dimengerti oleh rekan,

e. Mengatur tempo saat berbicara serta menghindari penggunaan nada dengan


suara yang tinggi.
f. Belajar agar memiliki pengetahuan luas sehingga dapat mengimbangi lawan
bicara.
g. Menciptakan selingan dengan rasa humor.

h. Berusaha menyenangkan rekan kerja.

i. Menjadi pendengar yang baik dan dapat juga sesekali memuji rekan kerja.
2. Etika Dalam Berpakaian

Dalam sebuah pekerjaan biasanya para pekerja memakai pakaian yang seragam.
Etika dalam berpakaian perlu diperhatikan oleh pekerjaan agar dapat seragam
dengan rekan kerja, dan tidak menimbulkan persepsi buruk rekan kerja
terhadap kita. Selain itu, ada etika dalam berpakaian yang harus diperhatikan,
yaitu:
1. Berpakaian dengan ukuran yang sesuai dengan tubuh atau pas dan
nyaman dipakai sangat dianjurkan.
2. Membiasakan berpakaian dengan rapi juga tidak kebesaran.
3. Dianjurkan untuk tidak mengganti model atau gaya dari pakaian karena
akan mengakibatkan kesan kurang formal.
4. Jangan memakai pakaian yang terlalu terbuka

3. Etika agar nyaman

Dalam sebuah pekerjaan, para pekerja wajib memperhatikan etika yang dapat
membuat pekerja dan rekan kerja nyaman dalam bekerja. Selain itu, para pekerja
perlu juga menghindari hal-hal yang dapat mengganggu proses dalam bekerja.
Maka dari itu, agar para pekerja dapat bekerja dengan nyaman perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Jangan berisik Saat bekerja jangan sampai menyebabkan kebisingan, karena
mayoritas pekerja menyukai lingkungan kerja yang tenang.
2. Meminta izin Usahakan untuk meminta izin terlebih dahulu sebelum
meminjam sesuatu kepada rekan kerja dan kembalikan barang tepat waktu.
3. Menghampiri rekan kerja Hampiri rekan kerja ketika ingin melakukan
pembicaraan, karena akan sangat mengganggu apabila memanggil rekan
kerja dengan cara berteriak.
4. Menjaga ponsel Menjaga ponsel dapat diartikan seperti tidak meninggalkan
ponsel dalam waktu yang lama, tidak menyalakan speaker pada saat telepon,
dan menggunakan earphone apabila ingin mendengarkan musik.
5. Hindari bau Jaga bau badan agar tidak timbul bau tidak sedap karena dapat
mengganggu rekan kerja. Hindari wewangian yang berlebihan saat bekerja di
tempat ruangan kerja terbuka
SLIDE 8
ETIKA DALAM BISNIS DENGAN RELASI KERJA
Dalam dunia bisnis/dunia kerja pun kita juga ada yang namanya etika. Adapun etika
etika yang harus kita ketahui dalam menjalun relasi kerja sebagai berikut:
1. Etika Pada Saat Berkenalan
Pada dasarnya kita tidak akan pernah luput dari penilaian seseorang, pentingnya
memberi first impression yang baik saat bertemu dengan orang baru
mempengaruhi hubungan kita kedepannya, berikut merupakan etika bisnis pada
saat berkenalan:
1. Memberi salam bisa dilakukan dengan berjabat tangan atau menyapa sebagai
bentuk penghormatan kita.
2. Pertukaran kartu nama dapat menunjukan kesungguhan dalam berbisnis.

3. Penampilan dan Busana, juga harus diperhatikan karena berpenampilan rapi


dan sesuai dengan status dan posisinya akan di hargai.
4. Pertemuan Bisnis dibandingkan dengan berkorespondensi melalui telepon,
email atau surat, pertemuan secara langsung sangat dianjurkan dalam
membangun relasi di lingkungan kerja
2. Etika Berkorespodensi
Secara umum dalam berkorespondensi yang berhubungan dengan bisnis orang
Jepang menggunakan e-mail, telepon, surat, paket. Ada beberapa etika bisnis
yang berhubungan dengan proses korespondensi, antara lain:
1. Dalam memulai kontak bisnis (Surat, Fax, dan E-mail) perlu menghubungi
divisi/bagian yang tepat
2. Tidak meminta jawaban secepatnya terhadap tawaran bisnis

3. Harus merespon secepatnya terhadap tawaran bisnis

3. Etika dalam memelihara hubungan bisnis


Etika dalam memelihara bisnis kita lakukan untuk mengurangi musuh dan
menambah relasi kerja kita, hal yang dapat kita lakukan antara lain:
1. Menilai tinggi hubungan antar pribadi

Dalam hal ini kita bisa berusaha untuk menyenangkan rekan kerja kita,
seperti makan di tempat yang baik saat rapat pertemuan pertama kali.
2. Memberi cindera mata

Cindera mata tidak harus harus mahal hal ini menunjukan bahwa kita sangat
menghormati dan menghargai rekan kita.
3. Ketepatan waktu

Disiplin sangat diperlukan dalam memelihara hubungan bisnis hal ini


menunjukan kualitas diri kita,
4. Kejujuran

Jujur Merupakan aspek terpenting dalam hal bisnis, bisnis yang dimulai
dengan kebohongan tidak akan berjalan lama.
5. Tidak saling menjatuhkan antara rekan bisnis dan rekan kerja kita

Anda mungkin juga menyukai