Anda di halaman 1dari 18

Kelompok 1

Alkat Sarnaini : 2215301001


Azzah Nabila Hanifah : 2215301003
Desy Septiani: 2215301004
Mutiara : 2215301010
octabia salama:2215301031
Sayidina Ratri Banyuaji : 2215301036
ETIKA BERBICARA
Etika komunikasi adalah norma,
nilai, atau ukuran tingkah laku
Etika komunikasi dikaitkan
yang baik dalam kegiatan
dengan watak atau kesusilaan
yang menentukan benar atau komunikasi dengan guru di
tidaknya cara penyampaian sekolah.
pesan kepada orang lain yang
dapat mengubah sikap, Etika komunikasi perlu
pendapat, atau perilaku baik diperhatikan agar tidak terjadi
secara lisan ataupun tidak
suatu prasangka buruk yang
langsung.
dapat mengakibatkan dampak
negatif terhadap orang lain.
Prinsip-prinsip
Etika Berbicara Pentingnya sikap empati dan simpati
dalam komunikasi adalah
1. Prinsip Pembicaraan yang jujur kecenderungan alamiah komunikator
serta tidak berbelit-belit. atau komunikan untuk menghakimi,
2. Prinsip untuk berkomunikasi menilai, menyetujui, atau membantah
secara efektif pernyataan orang lain ataupun
3. Prinsip perkataan yang mudah pernyataan kelompok. Kegagalan
dicerna komunikasi antara lain, dianggap
karena kurangnya kemampuan
mendengarkan dengan empati.
1) Perkataan Kuantitas (Quantity Maxim).

Maxim kuantitas adalah bentuk penyajian informasi atau


pemberian kontribusi sesuai atau secukupnya yang dibutuhkan
oleh lawan tutur. Pemberian informasi dilakukan secara efektif
dan efisien, serta tidak berlebihan. Perkataan kuantitas terdiri
dari dua maxim,yaitu:
Menjadikan sumbangan pembicara seinformatif yang
diperlukan.
Tidak memberikan kontribusi kepada lawan bicara lebih
informatif dibanding yang diperlukan.
2) Perkataan kualitas (Quality Maxim)

Maxim kualitas adalah penyajian informasi secara benar, nyata,


dan sesuai fakta yang sebenarnya. Dengan kata lain baik
penutur maupun lawan tutur tidak mengatakan apa-apa yang
dianggap salah, dan setiap kontribusi percakapan hendaknya
didukung oleh bukti yang memadai. Perkataan kualitas terdiri
dari dua maxim, yaitu:
Tidak berkata hal yang salah. Salah satu bentuk perkataan
yang salah ialah dusta.
Tidak berbicara tanpa ada bukti yang memadai.
3) Perkataan relevan (Relevancy Maxim)
Perkataan relevan adalah perkataan yang sesuai antara
pemilihan kata dan strukturnya, sehingga memberikan
makna yang lengkap. Hal dapat dilakukan dengan cara
menggunakan struktur kalimat yang sesuai dan memilih
kata yang sesuai dengan keadaannya. Perkataan relevan
terdiri dari satu macam, yaitu:
Berusaha untuk selalu relevan.
4) Perkataan perilaku (manner maxim)

Maxim perilaku ini mengharuskan perserta pertuturan bertutur


secara langsung, jelas dan tidak kabur. Jika tidak mengindahkan
hal tersebut, maka dikatakan melanggar prinsip kerja sama
Grice karena tidak mematuhi maxim pelaksanaan. Perkataan
perilaku terdiri dari empat maxim, yaitu:
Menghindari ungkapan yang kabur
Menghindari hal-hal yang membingungkan
Meringkas pembicaraan
Berusaha untuk mengatur pembicaran
Struktur Etika
Pembicaraan
Strukturpembicaraan
• Pendahuluan :salam / sapaan untuk audiens,
ucapan terimakasih, orientasiumum
pembicaraan untuk mengajak hadirin
menyimak materi.
• Inti pembicaraan :penyampaian ide-ide
secararinci, menarik dan sistematis.
• Penutup :simpulan / rangkuman ide-ide agar
diingat, anjuran / ajakan, salampenutup.
Langkah Langkah
Etika Berbicara
1. Berbicara Harus Menatap Lawan Bicara.
2. Suara Harus Terdengar Jelas
3. Gunakanlah Tata Bahasa yang Baik dan Benar
4. Janganmenggunakan nada suara yang tinggi
5. PembicaraanMudahDimengerti
6. Berbicara yang sopan.
Perilaku tersebut ialah:
1. Adanya kesabaran
2. Tidak menunjukkan rasa jemu
3. Tidak bicara terus menerus
4. Tidak membicarakan diri sendiri
5. Tidak menceritakan keburukan orang lain
6. Tidak mengolokolok orang lain dalam pembicaraan
7. Tidak berbicara untuk satu orang
8. Tidak bersenda gurau pada teman karib di depan umum
9. Tidak berbicara tentang kecabulan
10. Tidak berbicara bahasa daerah atau asing yg dapat menyudutkan
golongan tertentu
11. Tidak hanya mengambil pembicaraan yang di sukai sebagian
peserta percakapan
13. Tidak menyebutkan budi baik kita
14. Tidak bergaya soktahu
15. Tidak membicarakan politik atau agama di depanpembicaraan
yang pesertanya berbeda paham dan agama
16. Tidak bersikerasdenganpendapatsendiri
Etika Berbicara di Depan Publik
Kegiatan berbicara dapat dilakukan
dengan beragam tujuan. Jika
memperhatikan tujuan, tentu pembicara
akan menempatkan dirinya sebagai
penyampai informasi, menghibur, atau
memotivasi.

Etika adalah kesantunan atau batasan


norma untuk menghormati lawan tutur
atau lawan bicara.Ada tiga etika yang
perlu diketahui dan dipahami oleh
pembicara. Ketiga etika itu adalah
menjaga konsistensi materi, bersikap
jujur, dan menjaga kesantunan.
Etika 1: Menjaga Konsistensi Materi

Banyak pembicara gagal menyampaikan


materi kepada pendengar karena
ketidakkonsistenannya. Maksudnya,
pembicara suka berbicara secara
serampangan atau tidak terpola. Jadi,
pembicara sekadar berbicara. Maka, keasyikan
berbicara itu berakibat kepada terjadinya
penyimpangan materi.
Etika 2: Bersikap Jujur Dalam sebuah

kegiatan seminar atau diskusi, tentu akan


diadakan forum atau session tanya jawab.
Pada kesempatan seperti ini, pembicara
sering gagap atau kurang siap menerima
pertanyaan dari peserta. Bagaimana kita
mengetahui bahwa pembicara bersikap
demikian? Tentu dari cara menjawab
pertanyaan yang sering mbulet atau
berbelit-belit. Ini adalah sikap yang tidak
baik. Pembicara harus bersikap jujur.
Etika 3: Menjaga Kesantunan

Pembicara itu dapat diibaratkan sebagai penjual


suara. Kalau suaranya berkualitas, tentu
pendengar pun akan membelinya. Pengertian
kualitas tentu berdasarkan isi, teknik, dan kesan
pendengar. Namun, kesan pendengar harus
mendapat prioritas pembicara. Mengapa? Karena
pendengar memperhatikan semua tingkah dan
sikap serta kesantunan pembicara tersebut.
Agar dapat meninggalkan kesan positif dan
mendalam, sebaiknya pembicara bersikap
santun.
Etika Berbicara Via Telpon

Berikut ini etika yang harus diterapkan ketika menelpon :


1.Ceklah dengan baik nomor telepon yang akan anda
hubungi
2.Pilihlah waktu yang tepat untuk berhubungan via
telepon
3.Hendaklah penelpon memulai pembicaraannya dengan
ucapan salam ( siang, sore, assalamualaikum)
4.Jangan memperpanjang pembicaraan tanpa alasan
5.Hendaknya wanita tidak memperindah suara di saat
ber-bicara (via telpon) dan tidak berbicara
melantur dengan laki-laki.
Kesimpulan
Berbicara adalah cara yang selalu di gunakan manusia
dalam berbagai tujuan. dalam aspek berbicara
terdapat point yang harus di perhatikan seperti
konsentrasikan diri anda sepenuhnya kepada lawan
bicara, menatap lawan bicara sungguh-sungguh,
suara harus terdengar jelas
menggunakan tata bahasa yang baik dan benar dan
mudah di mengerti, berbicara dengan bahasa yang
sopan dengan intonasi suara yang baik.
berbicara yang baik akan menghasilkan pemahaman
kepada individu atau suatu kelompok terhadap apa
yang di sampaikan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai