6.1
kepentingannya dan perbuatan yang dilakukan sesuai dengan adat kebiasaan yang
berlaku serta tidak bertentangan dengan hak asasi manusia secara umum.
Tata cara pergaulan, aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam bermasyarakat dan
menentukan nilai baik dan nilai tidak baik, dinamakan etika.
6.2
bagaimana, melainkan juga apakah kita secara etis harus , memakai berbagai macam
metode dan pendekatan. Masalah apakah, jelas bukan hanya penyesuaian khalayak,
melainkan maslah etika. Kita boleh merasa bahwa tujuan-tujuan etika itu tidak dapat
dicapai secara nyata sehingga tidak banyak manfaatnya.
Bagaimana para peserta dalam sebuah transaksi komunikasi pribadi menilai etika dari
komunikasi itu, atau bagaimana para pengamat luar menilai etikanya, akan berbedabeda tergantung pada standar etika yang mereka gunakan. Sebagian diantara bahkan
mungkin akan memilih untuk tidak mempertimbangkan etika. Namun demikian, masalah
etika yang potensial tetap ada meskipun tidak terpecahkan atau tidak terjawab.
Apakah seorang komunikator menginginkan penilaian etika atau tidak? Komunikan
umumnya akan menilai, secara resmi ataupun tidak resmi, upaya komunikator
berdasarkan standar etika yang relevan menurut mereka. Jika bukan karena alasan lain,
selain alasan pragmatik, yakni untuk kesempatan meningkatkan kesuksesan ,
komunikator perlu mempertimbangkan kriteria etis para khalayaknya.
KESIMPULAN
Seperti yang kita ketahui bahwa etika dalam berkomunikasi merupakan ajaran
kesusilaan
yang
melekat pada
diri
seseorang
untuk
berbuat,
berucap dan berkelakuan. Dengan adanya etika yang dimiliki oleh seseorang agar
bisa mengetahui bagaimana bergaul, berbicara, berpenampilan, dan bersikap yang lebih
serta memiliki rasa hormat yang kuat pada semua orang.
Pemahaman yang berbeda mengenai nilai-nilai etika yang ada membuat setiap orang
dapat memiliki penilaian yang berbeda terhadap setiap etika komunikasi. Dalam
komunikasi penggunaan etika haruslah berhati-hati karena bukanlah tidak mungkin
bahwa pemahaman etika kita berbeda dengan komunikan.
Kurangnya pemahaman antar sesama dapat memunculkan miss communication yang
akan berujung pada timbulnya berbagai macam prasangka dan salah paham. Dalam
berbagai macam perbedaan tersebut, kita harus mampu beradaptasi dengan cepat.
Nilai-nilai yang membentuk etika harus kita pahami dengan benar karena sebenarnya
tidak ada komunikasi yang tidak menggunakan nilai-nilai etika di dalamnya, setiap
bentuk komunikasi selalu menggunakan etika walaupun dalam kadarnya masing-masing
sesuai dengan konteks, tujuan dan situasi yang ada.
Sebaiknya mulai dari sekarang kita belajar tentang beretika dan berperilaku sesuai
dengan norma yang berlaku dan mengaplikasikannya kedalam kehidupan sehari-hari.
Terutama dalam etika berkomunikasi dengan interpersonal maupun kelompok wajib
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti (bahasa pemersatu). Karena dengan
adanya etika dapat hidup rukun dan damai.
: Ida Wardani
NIP
: 6892096Z
Jabatan
Hp / e-mail
: 0811869757 / idaw@pln.co.id
Referensi
L.JOHANSEN, RICHARD. 1996. Etika Komunikasi, Penerbit Rosda, Bandung
BLAKE, REED H. dan HAROLDSEN. EDWIN O. 2003. Taksonomi Konsep
Komunikasi, Penerbit Papyrus, Surabaya
CUTLIP, SCOTT M. dan CENTER, ALLEN H. 2006. Effective Public Relation,
Prenada Media Grup, Jakarta
L.JOHANSEN, RICHARD. 1996. Etika Komunikasi, Penerbit Rosda, Bandung