Anda di halaman 1dari 36

Komunikasi Efektif

PP.PERDALIN

Disampaikan pada acara


Pelatihan Dokter Pencegah dan Pengendali Infeksi
Airlangga Sutomo
Surabaya, 21 sd 23 Desember 2018
PENDAHULUAN
Komunikasi adalah bagian penting dari
mempengaruhi orang lain untuk
memperoleh apa yang kita inginkan.

Kemampuan berkomunikasi menunjukkan


kemampuan mengirimkan pesan dengan jelas,
manusiawi dan efisien, dan menerima pesan-
pesan secara akurat (D.B.Curtis,1992)

Dari semua pengetahuan dan ketrampilan yang


anda miliki, pengetahuan dan ketrampilan
komunikasi termasuk di antara yang paling
penting dan berguna (J.A Devito,1997)
Komunikasi Efektif

Komunikasi efektif adalah proses


tersampaikannya gagasan/ide,
pesan dan perasaan dengan cara
yang baik sehingga dapat
menghasilkan persepsi, perilaku
dan pemahaman yang berubah
menjadi sama antara komunikator dan
komunikan
Komunikasi Efektif
(Steward L. Tubbs & Sylvia Moss)

Minimal menghasilkan lima hal:


1.Pengertian
2.Kesenangan
3.Pengaruh pada sikap
4.Hubungan yang makin baik
5.Tindakan
TUJUAN KOMUNIKASII
MENGINFORMASIKAN MENYENTUH EMOSI
Berita Nada suara dan pilihan
menarik/bermanfaat kata
Data relevan dengan Ungkapkan perasaan
kebutuhan Anda
Tidak terlalu banyak kata
MENGGERAKAN
UNTUK BERTINDAK
MENGHIBUR Apa yang Anda inginkan
Humor dapat mengurangi dari lawan bicara?
ketegangan Tunjukkan tindakan yang
diharapkan dengan jelas
Fungsi Komunikasi
Mencapai pengertian satu sama lain
Membina kepercayaan
Mengkoordinir tindakan
Merencanakan strategi
Melakukan pembagian pekerjaan
Berbagi rasa
Kiat sukses berkomunikasi

Kenali dengan baik lawan bicara


Jangan terlalu banyak bicara dan
kurang mendengar.
Jangan merasa (dan memperlihatkan)
bahwa kita lebih tahu daripada lawan
bicara kita.
Kenali betul-betul diri sendiri dan
kemampuan diri sendiri.
Prinsip Komunikasi
Berhadapan
Kontak mata
Postur tubuh santai & terbuka
Tidak menyilangkan tangan & kaki
Menganggukkan kepala dengan tepat
Gerakan tangan semestinya
Rileks, tulus
Empati
Jenis Komunikasi
• Komunikasi Verbal
Komunikasi yang mempergunakan lambang
bahasa dalam penyampaian pesan kepada
penerima ( tatap muka )

• Komunikasi Non Verbal


Komunikasi yang mempergunakan lambang
bukan bahasa, dapat berwujud gambar,
laporan, e mail, isyarat , dll
Komunikasi Verbal
Disampaikan secara jelas dan ringkas
Perbendaharaan kata memadai
Selaan dan kecepatan bicara tepat
Waktu yang tepat & relevan
Humor, tersenyum & tertawa
Komunikasi Non Verbal
Disampaikan dengan menggunakan
lambang
bukan bahasa, teramati melalui :
• Penampilan personal
• Intonasi
• Ekspresi wajah
• Sikap tubuh & langkah
• Sentuhan
Tehnik Berkomunikasi yang Efektif
Mendengar dengan aktif
Trampil dalam berbicara
Gaya bicara
Penampilan yang menarik; Pakaian,
Pandangan Mata, raut muka, sikap badan,
suara, tulisan, senyum, jabatan tangan, ingat
nama, tulus.
Faktor – faktor Penghambat

1. Kemampuan pemahaman yang berbeda


2. Komunikasi satu arah
3. Kepentingan berbeda
4. Pembicaraan bersifat pribadi
5. Memberikan kritik, bukan saran
6. Mengalihkan/menghentikan topik
pembicaraan
7. Terlalu banyak bicara yang seharusnya
mendengarkan
8. Memperlihatkan sikap jenuh & pesimis
Kesalahan dalam komunikasi
PENGIRIM PESAN PENERIMA PESAN
 Cepat-cepat berbicara tanpa  Tidak memperhatikan
menyusun ide  Merumuskan jawaban sebelum
 Terlalu banyak gagasan, tidak mendengar lengkap
berhubungan
 Memperhatikan detail, bukan
 Pernyataan terlalu pendek
pesan keseluruhan
 Mengabaikan pengetahuan
pendengar  Menilai benar salah sebelum
 Tidak merumuskan pesan paham
sesuai sudut pandang
penerima
Hambatan-hambatan mendengar
 Sibuk dengan diri sendiri
 Sibuk dengan masalah-masalah eksternal
 Asimilasi (kecenderungan merekonstruksi pesan
sedemikian hingga sesuai dengan sikap,
prasangka, kebutuhan, nilai diri)
 Faktor kawan atau lawan
 Mendengar yang diharapkan (hanyut dalam pesan
pembicara, tidak mendengar apa yang dikatakan
melainkan mendengarkan apa yang kita harapkan).
Etika Berkomunikasi
 Diam dan Menyimak
 Tidak Memotong Pembicaraan
 Tidak meninggalkan lawan bicara
 Tidak menepis pembicaraan lawan
 Tidak berusaha menunjukkan bahwa
kita lebih pandai
LIMA komponen penting dalam
komunikasi

1. Pengirim pesan (sender)


2. Pesan yang dikirimkan (message)
3. Bagaimana pesan tersebut dikirimkan
(delivery channel atau media)
4. Penerima pesan (receiver)
5. Umpan balik (feedback)
Lima pondasi membangun
komunikasi efektif

Berusaha benar-benar mengerti orang


lain (emphatetic communication)
Memenuhi komitmen atau janji
Menjelaskan harapan
Meminta maaf secara tulus ketika
Anda membuat kesalahan
Memperlihatkan integritas pribadi.
Hukum Komunikasi
“REACH”
Respect (sikap menghargai)
Empathy (kemampuan mendengar)
Audible (dapat didengarkan atau
dimengerti dengan baik)
Clarity (jelas)
Humble (rendah hati)
Respect

 Rasa hormat & saling menghargai orang lain.


 Jika harus mengkritik atau memarahi seseorang,
maka lakukan dengan penuh respek terhadap harga
diri dan kebanggaaan seseorang.
 Jika membangun komunikasi dengan rasa dan sikap
saling menghargai dan menghormati, maka dapat
membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi.
Selanjutnya, akan meningkatkan efektifitas kinerja
baik sebagai individu maupun secara keseluruhan
sebagai sebuah tim.
Empathy

Adalah kemampuan untuk menempatkan


diri pada situasi atau kondisi yang
dihadapi oleh orang lain.
Salah satu prasyarat utama dalam
memiliki sikap empati adalah kemampuan
untuk mendengarkan atau mengerti
terlebih dulu sebelum didengarkan atau
dimengerti oleh orang lain.
Audible

Bermakna antara lain: dapat didengarkan


atau dimengerti dengan baik. Jika empati
berarti kita harus mendengar terlebih
dahulu ataupun mampu menerima umpan
balik dengan baik, maka audible berarti
pesan yang kita sampaikan dapat diterima
oleh penerima pesan. Dalam komunikasi
personal, hal ini berarti bahwa pesan
disampaikan dengan cara atau sikap yang
dapat diterima oleh penerima pesan.
Care

Berarti perhatian akan apa yang


disampaikan oleh pembicara
sehingga membuat pembicara
merasa diperhatikan . Care berarti
juga menyimak secara seksama apa
isi pembicaraan dari lawan bicara.
Humble

Berarti rendah hati. Prinsip kelima


dalam membangun komunikasi yang
efektif adalah sikap rendah hati.
Sikap ini merupakan unsur yang
terkait dengan prinsip pertama.
Untuk membangun rasa menghargai
orang lain biasanya didasari oleh
sikap rendah hati yang dimiliki.
ISBAR
I PASS THE BATON

26
I PASS THE BATON
I - Introduction: Introduce yourself
P - Patient: Name: identifiers, age, sex location
A - Assessment: “The problem” procedure etc.
so far in the process
S - Situation: Current status/Circumstances,
uncertainty, recent changes
S - Safety concerns: Critical lab values/reports;
threats, pitfalls and alerts 27
I PASS THE BATON

B - background: Co-morbidities,
previous episodes, current meds, family
A - actions: What are the actions to be taken
and brief rational
T - Timing: Level of urgency, explicit timing,
prioritization of actions
O - Ownership: Who is responsible
(person/team) including patient/family
N - Next: What happens next? Anticipated
changes? Contingencies 28
Tahapan Berkomunikasi

1. Fase pra interaksi


2. Fase perkenalan dan orientasi
3. Fase kerja
4. Fase terminasi
I. ORIENTASI
1.1. Salam terapeutik
1.2. Evaluasi
1.3. Validasi
1.4. Kontrak (Inform Consent):
1.4.1. Tindakan / Tujuan
1.4.2. Waktu
1.4.3. Tempat/posisi
CONTOH I. ORIENTASI

1.1. Salam : Selamat pagi Ani, saya Budi


IPCN
1.2. Evaluasi : Bagaimana tentang PPI nya
1.3. Validasi : Apa yang telah dilakukan terkait PPI
1.4. Kontak :
1.4.1. Tindakan & tujuan: Sesuai dengan jadual
kegiatan,hari ini kita akan belajar tentang etika bersin/
batuk agar droplet infeksi dapat dicegah
1.4.2. Waktu : Kira kira 10 menit
1.4.3. Tempat: Mari kita duduk di ruang rapat
II. KERJA
 Laksanakan tindakan sesuai dengan
standar: Etika Bersin/Batuk
 Meningkatkan pemahaman lawan
bicara
Persepsi
Perasaan
Perbuatan
 Meningkatkan kemandirian pelanggan
Cotoh II. KERJA
2.1. Penjelasan etika bersin/batuk
2.2. Demonstrasi etika bersin/batuk
2.3. Role play Bersama peserta
2.4. Pendampingan peserta
2.5. Peserta mendemonstrasikan etika bersin/batuk
2.6. Tanya Jawab
III. TERMINASI
3.1. Evaluasi subjektif :
3.1.1. Tanyakan apakah sudah cukup jelas
3.1.2. Beri kesempatan bertanya
3.2. Evaluasi objektif:
Tanyakan tentang aspek etika batuk
3.3. Rencana tindak lanjut staf yang
diedukasi: Jadual latihan: terjadual dan jika batuk
3.4. Rencanakan tindak lanjut IPCN:
Pendampingan sesuai jadual
terstruktur
3.5. Salam
CONTOH III. TERMINASI
3.1. Evaluasi subjektif :
3.1.1. Apakah sudah cukup jelas?
3.1.2. Apakah ada pertanyaan?
3.2. Evaluasi objektif:
Coba ulangi bagaimana etika batuk.
3.3. Rencana tindak lanjut staf yang
diedukasi:
Bagaimana kalau kita buat jadual latihan? Dan jika
terjadi batuk agar membudaya
3.4. Rencanakan tindak lanjut IPCN:
Sesuai dengan jadual latihan tadi saya akan
lakukan pendampingan sesuai jadual terstruktur
3.5. Salam: Selamat bekerja
KESIMPULAN

Salah satu peran IPCN adalah


komunikator
IPCN harus dapat berkomunikasi
yang efektif kepada semua lini di
Rumah Sakit
Faktor keberhasilan dari komunikasi
adalah tercapainya gagasan/ide dari
komunikator kepada komunikan

Anda mungkin juga menyukai