Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad kafka arighi sihombing

Nim : 190501099

Matkul: komunikasi antar pribadi 2b1

Tugas : assigment interpersonal skill


Mendengarkan adalah salah satu komponen kecakapan yang dimiliki oleh seseorang ketika mereka
memiliki kecakapan interpersonal skills yang baik. Sebuah komunikasi yang efektif dapat dilakukan
oleh seseorang bila memiliki kemampuan mendengarkan yang baik pula. Dan kemampuan
mendengarkan menjadi hal yang pokok harus dimiliki seseorang bila menginginkan terjalinnya
komunikasi secara efektif

Layaknya sebuah komunikasi. Dalam proses komunikasi ada komponen sender, channel, message,
reciever, effect yang menjadi satu kesatuan komponen ketika proses komunikasi berlangsung. Salah
satu komponen dari proses komunikasi adalah menerima pesan. Bagaimana menerima pesan dengan
baik adalah salah satunya dengan cara mendengarkan dengan baik.

Mendengarkan bukan hanya secara harafiah menggunakan alat pendengaran ( telinga ), tetapi
memiliki arti yang lebih luas dengan penggunaan alat penerima pesan lainnya. pembedaan istilah
mendengarkan dengan mendengar adalah untuk membedakan pengertian seperti halnya dalam
bahasa ingris antara kata listening dengan hearing.

Pentingnya Mendengarkan
Kemampuan mendengarkan seseorang jauh lebih penting dan berharga dari kemampuan berbicara.
Dan kemampuan mendengarkan menempati urutan teratas yang wajib dimiliki oleh seorang manajer
yang ideal.

Walaupun banyak survey menempatkan kemampuan untuk mendengarkan sebagai komunikasi yang
wajib dimiliki, banyak orang tidak menyadari bahwa kemampuan mendengarkan merupakan
kemampuan yang harus dimiliki. Sangat jarang orang mau untuk meningkatkan kemampuannya
mendengarkan.

Beberapa alasan mengapa orang perlu untuk mendengarkan


1. Untuk memahami dan memperoleh informasi
2. Anlisa terhadap kualitas informasi
3. Membangun dan memelihara hubungan
4. Menolong orang lain
Pada saat seseorang mau mendengarkan dan memberikan perhatian dengan tulus serta serius kepada
permasalahan yang kita sampaikan, hampir sebagian besar masalah kita tertolong karena kita
mendapat persfektif dan pandangan baru dari orang lain.
Komponen proses mendengarkan
Proses mendengarkan memiliki 5 (lima) komponen yaitu : memberikan perhatian, memahami,
mengingat dan memberikan respon atau umpan balik.

1. Mendengar
Proses mendengar adalah aspek fisik dari mendengarkan. Orang yang memiliki kesulitan dalam
mendengar memerlukan upaya keras untuk mendengar secara efktif. Mendengar adalah komponen
dasar dari hampir seluruh proses mendengarkan. Pada proses ini terdapat bamyak kemungkinan
gangguan yang akan mempengaruhi kualitas proses mendengarkan secara efektif.

2. Memberi perhatian

Jika mendengar lebih pada asfek fisik, maka proses memberi perhatian merupakan aspek psikologis.
Proses memberi perhatian adalah proses menyaring informasi yang ingin kita dengar saja yang
mendapat perhatian.
Kebutuhan, keinginan, perhatian, gairah, dan kepentingan akan menentukan informasi apa yang akan
menjadi fokus perhatian kita dalam menyaring informasi yang kita dengar.

3. Mengerti

Mengerti adalah memahami informasi yang ingin disampaikan oleh pengirim pesan. Banyak faktor
yang membuat seseorang memahami dan mengerti informasi yang didengarnya, namun kesamaan
bahasa menjadi faktor utama dalam memahami pesan yang disampaikan. Faktor yang lain yang turut
mengiringi diantaranya adalah faktor budaya, frame work,motivasi, isi pesan, kesiapan mental.

4. Mengingat

Kemampuan untuk merecall kembali informasi yang telah kita terima. Menurut penelitian informasi
yang kita dengar akan langsung dilupakan segera setelah kita mendengarkan. Segera setelah
mendengarkan kita masih mengingat informasi hingga 50%, 8 jam kemudian kemampuan mengingat
turun menjadi 85%, dan tersisa tinggal 25% saja setelah 2 bulan.

5. Memberi respon

Memberi respon adalah hal yang paling utama dalam proses komunikasi dan sangat menentukan
untuk mengetahui apakah proses komunikasi telah berjalan efektif sesuai dengan yang diharapkan.

Di dalam proses mendengarkan, memberi respon merupakan indikator utama apakah seseorang
mendengarkan dengan baik atau tidak. Respon yang diberikan akan sangat menentukan hasil dari
proses komunikasi secara keseluruhan.

Beberapa tipe respon mendengarkan :


1. Mendengarkan dengan diam
2. Mengajukan pertanyaan:
3. Memperjelas makna
4. Mendapatkan konsep, perasaan dan keinginan lain
5. Mendorong berbicara lebih lanjut
6. Mendorong pencarian lebih lanjut
7. Mendapatkan informasi detail
8. Menyampaikan pesan
9. Menyatakan empati
10. Memberikan dukungan
11. Melakukan analisa
12. Melakukan evaluasi
13. Memberikan pendapat
Hambatan dalam mendengarkan secara efektif :
Mendengarkan efektif bukanlah mendengarkan biasa. Proses kegiatan mendengarkan efektif bukan
perkara mudah. Kendala pada kemampuan mendengar antara lain :

1. Informasi yang terlalu banyak


2. Adanya kepentingan pribadi
3. Kemampuan berpikir manusia
4. Gangguan dari pihak luar
Kebiasaan buruk dalam mendengarkan
Pseudo listening, orang yang menunjukan perilaku mendengarkan padahal sedang tidak
mendengarkan.
Stage hogging, orang yang hanya tertarik dengar ide dan konsep pemikiran sendiri saja, seakan
mereka mendengarkan, sesaat setelah jeda, merek berbicara dengan konsep pemikirannya sendiri.
Selective listening, orang yang hanya memberikan respon terhadap apa yang menjadi
perhatiannya. Topik pembicaraan yang disesuaikan dengan kebutuhan pendengar saja yang akan
diresponnya.
Filling in gaps, orang merasa tahu dengan segala persoalan yang sedang dihadapi pembicara,
konsep pemikirannya saja yang lebih dipentingkannya.
Insulated listening, orang yang sering kali mengabaikan atas informasi yang disampaikan oleh
pembicara.
Defensive listening, orang yang tidak merasa aman dengar dirinya dan sering melakuakn
penyerangan dengan kata-kata demi mempertahanan diri.
Ambushing, orang yang mendengarkan dengan seksama dengan maksud untuk melakukan
penyerangan balik kepada komunikator.

Active Listener
Salah satu komponen penting dalam berkomunikasi adalah menjadi active listener. Lebih lanjut
dijelaskan bahwa dalam komunikasi aktif tidaklah cukup duduk atau berdiri dan membuka telinga
lebar-lebar, tetapi harus mencerminkan bahwa Anda mendengarkan dan lebih menyimak lawan bicara
dengan sungguh-sungguh.
Ada tiga hal yang harus kita lakukan jika kita ingin menjadi seorang active listener, yaitu :
1) Targetkan dapat melakukan paraphrasing (mengulang pesan dengan kata-kata sendiri);
2) Mengecek kembali (perseption check), ini penting dilakukan agar persepsi kita pas dengan yang
dimaui pengirim;
3) Behaviour discription (gambaran perilaku sender), maksudnya adalah agar kita bisa menilai apakah
sang pembicara saat itu sedang marah atau hanya bercanda saat mengeluarkan
suatu statemen sehingga kita dapat menyesuaikan tanggapan yang kita berikan dengan kondisi si
pengirim.
Pada dasarnya ada enam (6) unsur mendengarkan secara aktif, yakni hearing, understanding,
remembering, intrepreting, evaluating, responding. Urut-urutan keenam unsur proses mendengarkan
aktif tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
Hearing
Langkah pertama dari mendengarkan secara aktif adalah dengan cara mendengarkan dengan
sungguh-sungguh pesan yang disampaikan oleh seorang komunikator. Noice atau gangguan
komunikasi yang sering muncul adalah suara bising dari lingkungan sekitar, oleh karena itu, hindari
membicarakan sesuatu yang penting atau dengan seseorang yang penting di tempat-tempat ramai
yang dapat mengganggu konsentrasi dalam menerima informasi.
Understanding
Disini kita perlu melakukan paraphrasing atau melakukan pengulangan isi pesan dengan kata-kata
sendiri guna menghindari kesalahan dalam menerima isi pesan. Disamping itu untuk meningkatkan
daya konsentrasi, kita perlu bersikap emphaty selama mendengarkan dalam arti berusahalah
mendengarkan dengan hati dan kepala, cobalah merasakan perasaan lawan bicara kita.
Remembering
Kalau perlu saat melakukan pembicaraan penting, siapkan kertas catatan kecil guna mencatat poin-
poin penting dari isi informasi yang diberikan oleh komunikator, sehingga tidak ada alasan bahwa kita
lupa dengan informasi yang disampaikan itu. Di dunia kerja, pernyataan lupa terhadap sesuatu adalah
pernyataan terbodoh seorang staf yang tidak pernah ingin didengar oleh seorang pemimpin.
Intrepreting
Langkah selanjutnya adalah berusaha mengintrepretasikan maksud sang pembicara.Kemampuan kita
dalam mengintrepretasikan di sini menjadi penting guna menemukan metode yang tepat guna
mengetahui secara persis maksud pesan dari komunikator.

1. Evaluating
Evaluasi adalah hal terpenting dari sebuah proses mendengarkan secara aktif. Mengevaluasi adalah
mengetahui persepsi kita sudah sesuai dengan komunikator, sehingga sebuah pertanyaan kecil yang
menanyakan kembali kebenaran pesan yang disampaikan (perception chek) perlu disampaikan.
Biasanya proses yang satu ini seringkali dilupakan oleh seorang ketika sedang mendengarkan.
Responding
Respon adalah muara dari sebuah proses mendengarkan secara aktif. Sebagai seorang pendengar
yang baik, ada beberapa hal yang harus kita lakukan agar respon yang terjadi merupakan respon
yang memiliki kesamaan maksud dengan sang komunikator, yakni : cobalah mendengarkan dengan
sungguh-sungguh. Tatap mata lawan bicara dengan secukupnya, perlihatkan perhatian dengan
ekspresi wajah, kalau perlu dengan tersenyum serta lengkapi dengan bahasa tubuh semisal anggukan
serta hindari menginterupsi saat komunikator sedang berbicara.

Pendengar yang Efektif


Mendengarkan sering kali dianggap sebagai tindakan pasif dan tidak penting. Padahal, mendengarkan
dengan baik merupakan proses aktif dan membutuhkan usaha sungguh-sungguh. Pendengar mesti
mengerti dan memahami, serta bersedia memberikan tanggapan atas pesan-pesan pembicara.

Anda mungkin juga menyukai